PROGRAM STUDI AGRIBISNIS BIDANG MINAT PENYULUHAN DAN
KOMUNIKASI PETERNAKAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK UNIVERSITAS TERBUKA 2022 Proses Organisasi adalah segala aktivitas-aktivitas utama yang dilakukan dalam suatu organisasi. Proses organisasi itu berkaitan dengan interaksi antar anggota di dalam suatu organisasi dan dapat diartikan sebagai prosedur bagaimana anggota dapat saling bahu membahu untuk membangun suatu organisasi. Bagian-bagian Proses Organisasi : 1. Proses Komunikasi, yaitu rangkaian kegiatan sebelum atau pada saat kejadian itu sedang terjadi. contoh : Koordinasi, rapat, pengumuman dll. Dalam proses ini, bahwa pentingnya komunikasi dalam sebuat proses organisasi agar tidak ada kesalahpahaman antar anggota organisasi dalam menjalankan tugasnya masing- masing. 2. Hubungan antar peran, selain komunikasi Hubungan antar suatu anggota dalam organisasi itu sangat penting terutama untuk membangun proses kerja dari organisasi tersebut. Dengan adanya hubungan antar peran maka setiap anggota dalam organisasi akan saling bekerjasama secara optimal dalam menjalankan perannya masing. 3. Tahap Pengawasan, dimulai komunikasi dalam tahap perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, penggunaan SDM yang layak, penggunaan anggraran, pengarahan, pelaksanaan, pengawasan, pencatatan dan pelaporann sampai pada organisasi selesai. 4. Pengawasan/pengendalian, Dalam sebuah proses diperlukan pengawasan/pengendalian terhadap pihak yang berwewenang agar suatu proses organisasi dapat berjalan dengan baik, terarah dan sesuai dengan tujuan. 5. Koordinasi. koordinasi merupakan tali pengikat dalam organisasi dan manajemen yang menghubungkan peran para actor dalam organisasi dan manajemen untuk mencapai tujuan organisasi dan manajemen. Dengan kata lain, adanya koordinasi dapat menjamin pergerakan aktor organisasi ke arah tujuan bersama. Tanpa adanya koordinasi, semua pihak dalam organisasi dan manajemen akan bergerak sesuai dengan kepentingannya namun terlepas dari peran aktor lainnya dalam organisasi dan peran masing-masing aktor tersebut belum tentu untuk mencapai tujuan bersama. 6. Supervisi. Prinsip pemberian bantuan mengandung arti bahwa supervisi adalah upaya membantu pihak yang disupervisi agar ia atau mereka mampu memahami permasalahan yang dihadapi dan mampu memecahkan permasalahan tersebut. Supervisor hendaknya tidak “menggurui“ main perintah, atau memaksa pihak yang disupervisi melainkan mendorong agar ia atau mereka belajar untuk memanami permasalahan dan menemukan cara pemecahannya serta mampu melaksanakan upaya pemecahan berbagai masalah yang berkaitan dengan kegiatan pelaksanaan program. Hasil Analisis Proses Organisasi pada Karang Taruna Kelurahan Sumampir, Kecamatan Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah No. Variabel Hasil Analisis 1 Hubungan antar Masing masing anggota Karang Taruna memiliki peranan peranan yang penting. Karang taruna memiliki tujuan yang bisa dicapai apabila para anggotanya menjalankan peranan dengan baik dan bisa bekerjasama satu sama lain. Maka dari itu Krang Taruna Kelurahan Sumampir membentuk pengurus inti seperi Ketua, Sekertaris, Bendahara, dll agar organisasinya lebih terstruktur dan efektif. 2 Komunikasi Rutin mengadakan rapat anggota untuk mengumpulkan aspirasi dan memecahkan masalah dengan cara bermusyawarah 3 Pengendalian Organisasi Karang Taruna tetap berada dibawah pengawasan kepala desa agar jalannya sesuai dengan tupoksi yang seharusnya 4 Koordinasi Setiap anggota menyampaikan setiap kendala dan aspirasinya kepada coordinator bidang dan disampaikan saat rapat 5 Sosialisasi Dengan bergabung di organisasi ini, anggota jadi belajar bagaimana cara berkomunikasi di forum saat menyampaikan pendapat, menyanggah, memberi kritik, serta berkomunikasi dengan masyarakat. 6 Supervisi Fungsi supervise diperankan oleh ketua Karang Taruna.
2. Menurut Sutarto, dalam menghadapi tantangan penyebab perubahan organisasi : Dapat
menyesuaikan diri dengan empat jalan, yaitu : merubah struktur, merubah tata kerja, merubah orang, dan merubah peralatan kerja yang digunakan. Keseluruhan usaha adaptasi tersebut diarahkan agar organisasi tetap sesuai dengan lingkungannya dan mampu mengoptim alkan prestasinya, sehingga efisien, efektifitas dan kinerja birokrasi dapat dicapai dan ditingkatkan