Anda di halaman 1dari 16

Nama:PUTRAOETAMI

Kelas : 2 A NONREG STIKes MSB

MEULABOHNim :21010077

RINGKASAN KEWIRAUSHAAN DALAM


KEPERAWATAN

Kelompok1 : Konsep Kewirausahaan Dalam Keperawatan

1. Pengertian

a. Kewirausahaan merupakan kemampuan kreatif dan inovatif, jeli melihat peluang


dan selalu terbuka untuk setiap masukan dan perubahan yang positif yang mampu
membawa bisnis terus bertumbuh serta memiliki nilai. salah satunpendorong
terciptanya apa yang seharusnya ada dan antara apa yang diinginkan oleh
masyarakat dengan apa yang sudah ditawarkan ataupun dilakukan oleh pemerintah,
sektor swasta maupun lembaga swadaya masyarakat (LSM).

b. Nursepreneur adalah perawat pengusaha yang belerja secara mandiri dalam


memberikan pelayanan keperawatan meliputi perawatan landung, pendidikan,
penelitian, administrative atau konsultasi dalam menciptakan bisnis/usahanya.

2. Konsep Kewirausahaan

a. Seorang wirausaha adalah seseorang yang dapat menciptakan sesuatu hal dan
mengolah bahan baku baru. sejalan dengan pendapat Joseph Schumpater.

b. Kata Entrepreneurship yang dahulunya sering diterjemahkan dengan kata


kewirausahaan akhir-akhir ini diterjemahkan dengan kata kewiraushaan.
Entreprejeur berasal dari bahasa Perancis yaitu entreprendre yang artinya memulai
atau melaksanakan. Wiraswasta/wirausaha berasal dari kata ; wira/utama, gagah,
berani, luhur; sta/berdiri, usaha : kegiatan produktif (Kementrian Pendidikan
Nasional, 2010).

3. Manfaat Kewirausahaan

a. Peluang untuk menentukan nasib anda sendiri


b. Peluang untuk melakukan perubahan
c. Peluang untuk mencapai potensi sepenuhnya
d. Peluang untuk meraih keuntungan
e. Peluang untuk berperan aktif dalam masyarakat dan mendapatkan pengakuan
atas usahanya
f. Peluang untuk melakukan sesuatu yang anda sukai.

4. Faktor-Faktor Pendorong Keberhasilan Kewirausahaan


a. Kemampuan dan kemauan
b. Tekad yang kuatdan kerja keras
c. Kesempatan dan peluang

5. Konsep Nursepreneurs
a. Perawat pengusaha adalah seorang perawat, biasanya dengan gelar
sarjana yang dapat mengelola klinik atau bisnis terkait, melakukan
penelitian, menyediakan pendidikan atau melayani sebagai penasihat atau
konsultan untuk lembaga, lembaga politik atau bisnis (Ilyus & Mardiyah,
2010)

b. Secara konseptual nursepreneur termasuk dalam pengembangan karir dari


peran dan fungsi perawat, pengembangan karir tersebut dapat menjadi
pengelola klinik atau sarana kesehatan lainnya. Misalnya manager spa,
manager fisioterapi, manager nursing center, manager balai kesehatan
swasta, pemilik massage dan refleksi, meskipun dalam pelaksaan
teknisnya banyak melibatkan profesi lain sebagai pelaksananya(Ilyus &
Mardiyah, 2010)

6. Ciri-Ciri Konseptual Nursepreneur


a. Pengarahan diri
b. Pengasuhan diri
c. Orientasi pada tindakan
d. Energi tingkat tinggi
e. Toleransi atas ketidakmenentua.

KelompokIIEvidence BasedPracticePadaKeperawatanBencana

1. DefinisiEvidenceBasedPractice(EBP)

Clinical Based Evidence Based atauEvidanceBasedPracticeadalah

tindakanyangtelitidanbertanggungjawabdenganmenggunakanbukti(berbasisbukti)y

ang berhubungan dengan keahlian klinis dan nilai-nilai pasien untuk

menuntunpengambilankeputusan dalam proses perawatan.

MenurutInstituteofMedicinedalamGlasner(2010)EvidenceBasedadalahintegrase

hasil penelitian berdasarkan bukti ilmiah dengan keahlian klinis dannilai-

nilaipasien.

2. HierarkiEvidenceBasedPractice(EBP)

Dalampemelitianilmiahterdapathierarkidaritingkatkepercayaannyayangpalingrend

ah hingga yang paling tinggi.

3. Bencana
UU No. 24 tahun 2007 mendefinisikan bencana sebagai “peristiwa atau

rangkaianperistiwayangmengancamdanmengganggukehidupandanpenghidupanma

syarakatyangdisebabkan,baikoleh faktoralamdan/ataufaktornonalammaupun faktor

manusia sehingg amengakibatkan timbulnya korban jiwa

manusia,kerusakanlingkungan,kerugian hartabenda, dan dampakpsikologis”.

4. AlurPenanggulanganBencana
Berikut ini merupakan alur pelayanan medis di lapangan pada

penanggulanganbencana. Dalam hal ini rumah sakit harus sanggup

memberipelayanan

secaracepat,tepat,cermat,nyaman,danterjangkauuntukmencegahkematiandankecac

atan.Berikut ini label triage danketerangantindakan yangharusdilakukan:

a. MerahSegeraDitanggulangiterlebihdahulu

a) MengancamJiwa

b) Cacat

b. KuningBolehDitangguhkan

a) KeadaantidakmengancamJiwa

b) Segeraditanganibila yangmengancam Jiwasudahteratasi

c. HijauBolehditunda& RawatJalanTidakMembahayakanJiwa

d. HitamBolehDiabaikan&Ditinggalkan

a) Diuruspalingakhir

b) Sudahtidak adatanda-tandavital

c) Usaha-usahapertolonganamatsangatkecilkeberhasilannya

Kelompok III Pengelolaan Kegawatdaruratan Bencana 4c

(Command,Control,Coordination,Communication)

1. Command(Komando)

Kemampuanmemberikanperintahsecaraefektifmengenaisebuahinsidenmenggunakanst

rukturperintahterpaduadalahkuncisuksespenanganankondisidaruratapapun.SistemPeng

elolaanInsiden(IMS)jugadikenalsebagaisistemkomandoinsiden(ICS)merupakansebuah

sistemyangdirancanguntukmenangani
insiden dengan sigap dalam rentang waktu tertentu. Dalam kondisi darurat,

petugashanyadapat secara efektif menangani 3 sampai 7orang.

2. Control

Salah satu bidang penting yang sering terabaikan dalam penyusunan program

danrencana persiapan bencana adalah kontrol informasi dan pencitraan yang

ditransferkepadadunia melalui media.

3. Coordination

Kemampuan untuk berkomunikasi, berkoordinasi, dan bekerja secara efektif

sebagaisuatu team merupakan faktor utama dalam menentukan keberhasilan suatu

rencana.Dalamsuatubencanaberskalabesar,makamakinbanyaksumberdayayangdibutuh

kan.

4. Communication

PrinsipdalamKomunikasiBencanaMengkomunikasikansuatuinformasitentangbencana

yangberhargakepadapublikmerupakanhalyangutamadalam“riskmanagement”.

KelompokIVPERAWATANPSIKOSOSIALDANSPIRITUALPADAKORBANBENCAN

1. Fase-FaseBencana

Menurut Barbara Santamaria (1995), ada 3 fase dalam terjadinya suatu bencana,

yaitudiantaranya:

a. Fasepreimpact

Merupakanwarningphase,tahapawaldaribencana. Informasi

didapatdaribadansatelitdanmeteorologicuaca.Seharusnyapadafaseinilahsegalapersi

apandilakukanbaikolehpemerintah, lembaga,danwargamasyarakat.
b. Faseimpact

Merupakan fase terjadinya klimaks dari bencana. Inilah saatsaat dimana

manusiasekuattenaga mencobauntukbertahanhidup(survive).Fase

impactiniterusberlanjuthingga terjadikerusakan dan bantuan-bantuan

daruratdilakukan.

c. Fasepostimpact

Adalahsaatdimulainyaperbaikandanpenyembuhandarifase

darurat,jugatahapdimanamasyarakatmulaiberusahakembalipadafungsikomunitas

normal. Secara umum dalam fase postimpact ini para korban akanmengalami

tahaprespon psikologis mulai penolakan, marah, tawar-

menawar,depresihinggapenerimaan.

2. TerapiPsiko-Spiritual

Terapi psiko-spiritual ini terdiri dari tiga tahapan, yaitu tahapan penyadaran diri

(selfawareness),tahapanpengenalanjatidiridancitradiri(selfidentification),dantahapanp

engembangan diri (self development)

a. Padafasepenyadarandiri(selfawareness),parakorbanakanmelaluiprosespensucian

diri dari bekasan atau hal- hal yang menutupi keadaan jiwa melalui

carapenyadarandiri, penginsyafan diri, danpertaubatan diri.

b. PadafasePengenalanDiri(selfidentification),Parakorbanakandibimbingkepada

pengenalan hakikat diri secara praktis dan holistik dengan menanamkannilai-nilai

ketuhanan dan moral. Melalui fase ini, individu diajak untuk

menyadaripotensipotensi yang ada di dalam dirinya. Setelah diidentifikasi,

berbagai potensiituperlu segeradimunculkan.

c. Pada fase pengembangan diri (self development), Para korban akan

didampingidan difasilitasiuntuk tidak hanya sehat fisikal,namun juga sehat mental

danspiritual.
KelompokVPerawatanuntukpopulasirentan(lansia,ibuhamil,Anak-anak,penyakit)

1. PengertianKelompokRentan

Menurut UU No 24/2007, pasal55, ayat 2Kelompok rentan

dalamsituasibencanaadalah individu atau kelompok yang terdampak lebih

beratdiakibatkanadanyakekurangandankelemahanyangdimilikinyayangpadasaatbenca

na terjadimenjadi beresiko lebih besar, meliputi: bayi, balita, dan anak-anak; ibuyang

sedangmengandung / menyusui; penyandang cacat (disabilitas), dan orang lanjutusia.

SedangkanmenurutHumanRightsReferenceyangdikutipolehIskandarHuseindisebutkan

bahwayangtergolongkedalamKelompokRentan adalah:

a. Refugees(pengungsi)

b. InternalDisplacedPersons(IDPs)adalahorang-orangyangterlantar/pengungsi

c. NationalMinorities (kelompokminoritas)

d. MigrantWorkers (pekerjamigran)

e. Indigenous Peoples (orang pribumi/ penduduk asli

daritempatpemukimannya)

f. Children(anak)

g. Women(perempuan)

2. TindakanYangSesuaiUntukKelompokRentan

Untukmengurangidampakbencanapadaindividudarikelompokkelompokrentandiatas,pe

tugas-petugasyang terlibat dalam perencanaan danpenangananbencanaperlu

(Morrow, 1999 & Daily, 2010):


a. Mempersiapkanperalatan-peralatankesehatansesuaidengan kebutuhankelompok-

kelompok rentan tersebut, contohnya ventilisator untuk anak, alat

bantuuntukindividu yang cacat, alat-alat bantuan persalinan, dll.

b. Melakukanpemetaankelompok-kelompokrentan

c. Merencanakanintervensi-

intervensiuntukmengatasihambataninformasidankomunikasi

d. Menyediakantransportasidanrumahpenampunganyangdapatdiakses

e. Menyediakanpusatbencanayangdapatdiakses.

Adapun tindakan-tindakan spesifik untuk kelompok rentan

akandiuraikan pada pembahasan berikut (Enarson, 2000;

FederalEmergencyManagement Agency (FEMA).

a. Tindakan yang sesuai untuk kelompok beresiko pada bayi dan

anakPra-rencana:

a) Mensosialisasikandanmelibatkananak-

anakdalamlatihankesiagsiagaanbencanamisalnyadalamsimulasibencanakebaka

ranataugempa bumi

b) Mempersiapkan fasilitas kesehatan yang khusus untuk bayi dan anak

padasaatbencana

c) Perlunyadiadakanpelatihan-

pelatihanpenangananbencanabagipetugaskesehatankhususuntukmenangani

kelompok-kelompok berisiko

Saatbencana:

a) Mengintegrasikanpertimbananpediatricdalamsistemtriasestandaryangdigunaka

nsaat bencana

b) Lakukanpertolongankegawatdaruratankepadabayidananaksesuaidengantingkat

kegawatan dan kebutuhannya dengan


mempertimbangkanaspektumbuh kembangnya, misalnya menggunakan

alatdanbahankhusus untukanakdan tidakdisamakandengan orangdewasa

c) Selamaprosesevakuasi,transportasi,shelteringdandalampemberianpelayananfas

ilitaskesehatan,hindarimemisahkananakdariorang tua,keluargaatauwali mereka

Pascabencana:

a) Usahakankegiatanrutinsehari-haridapatdilakukansesegeramungkincontohnya

waktu makandanpersonalhygieneteratur,tidur,bermaindansekolah

b) Monitorstatusnutrisianak denganpengukuranantropometri

c) Dukungdanberikan semangatkepadaorangtua

d) Dukungibu-ibumenyusui dengandukunganadekuat, cairandanemosional

e) Mintabantuandariahlikesehatananakyangmungkinadadilokasievakuasisebagaiv

oluntiruntukmencegah,mengidentifikasi,mengurangiresikokejadiandepresi

padaanak pascabencana.

f) Identifikasianakyangkehilanganorangtuadansediakanpenjagayangterpercayaser

talingkunganyang amanuntukmereka.

KelompokVIAplikasiPengelolaanPenanggulanganBencanaDenganPendekatanKomprehe

nsifPadaSetiapFase(Prevention,Mitigation,Planning,Respon/Recorvery)

1. PengertianBencana

MenurutCoburn,A.W.dkk.1994.DidalamUNDPmengemukakanbahwa:Bencanaadalah
Satukejadianatauserangkaiankejadianyangmembermeningkatkan
jumlah korban dan atau kerusakan, kerugian harta benda, infrastruktur, pelayanan-
pelayanan penting atau sarana kehidupan pada satu skala yang berada di luar
kapasitasnorma.

Heru Sri Haryanto (2001 : 35) Mengemukakan bahwa: Bencana adalah

Terjadinyakerusakan pada pola pola kehidupan normal, bersipat merugikan kehidupan

manusia,struktursosial serta munculnyakebutuhan masyarakat.

2. FaktorPenyebabTerjadinyaBencana

Terdapat3(tiga)faktorpenyebabterjadinyabencana,yaitu:

a. Faktor alam(naturaldisaster) karena fenomenaalamdantanpaadacampur


tanganmanusia.
b. Faktornon-alam(nonnaturaldisaster) yaitubukankarena fenomena
alamdanjugabukanakibat perbuatanmanusia, dan
c. Faktorsosial/manusia(man-
madedisaster)yangmurniakibatperbuatanmanusia,misalnyakonflik horizontal,
konflikvertikal, dan terorisme.

Secara umum faktor penyebab terjadinya bencana adalah karena adanya

interaksiantara ancaman (hazard) dan kerentanan (vulnerability). Ancaman bencana

menurutUndang-undang Nomor 24 tahun 2007 adalah “ Suatu kejadian atau peristiwa

yangbisamenimbulkan bencana".

3. ManajemenBencana

Manajemenbencanaadalahsuatuprosesdinamis,berlanjutdanterpaduuntukmeningkatka

nkualitaslangkah-

langkahyangberhubungandenganobservasidananalisisbencanasertapencegahan,mitigas

i,kesiapsiagaan,peringatandini,penanganandarurat,

rehabilitasidanrekonstruksibencana. (UU 24/2007).

Adapuntujuanmanajemenbencanasecaraumumadalahsebagai berikut:

a. Mencegah dan membatasi jumlah korban manusia serta kerusakan harta benda

danlingkunganhidup.
b. Menghilangkan kesengsaraan dan kesulitan dalam kehidupan dan

penghidupankorban.

c. Mengembalikankorbanbencanadaridaerahpenampungan/pengungsiankedaerah

asal bila memungkinkan atau merelokasi ke daerah baru yang layak hunidanaman.

d. Mengembalikan fungsi fasilitas umum utama, seperti komunikasi/ transportasi,

airminum, listrik, dan telepon, termasuk mengembalikan kehidupan ekonomi

dansosialdaerah yang terkenabencana.

e. Mengurangikerusakandankerugianlebihlanjut.

f. Meletakkan dasar-dasar yang diperlukan guna pelaksanaan kegiatan

rehabilitasidanrekonstruksi dalam konteks pembangunan.

Tahapan Manajemen Bencana Dalam upaya

menerapkanmanajemen penanggulangan bencana, dilaksanakan melalui

3 (tiga)tahapan sebagaiberikut:

a. Tahappra-

bencanayangdilaksanakanketikatidakterjadibencanadanterdapatpotensibencana.

b. Tahaptanggapdaruratyangditerapkandandilaksanakanpadasaatsedangterjadibencana

c. Tahappascabencanayangditerapkansetelahterjadibencana.

KelomokVIIPenguranganResiko,PencegahanPenyakitDanPromosiKesehatan,Komunika

siDan Penyebaran Informasi

1. KonsepPenguranganResikoBencana
Konsep penanggulangan bencana mengalami pergeseran paradigma dari

konvensionalmenuju ke holistik. Pandangan konvensional menganggap bencana itu

suatu peristiwaatau kejadian yang tak terelakan dan korban harus segera mendapatkan

pertolongan,sehinggafokusdaripenanggulanganbencanalebihbersifatbantuan(relief)dan

kedaruratan (emergency). Oleh karena itu pandangan semacam ini disebut

denganparadigma relief atau bantuan darurat yang berorientasi kepada pemenuhan

kebutuhandaruratberupa:pangan,penampungan darurat,kesehatan dan

pengatasankrisis.

2. TahapPenguranganResikoBencana

Tahapan penyelenggaraan penanggulangan bencana meliputi pra bencana,

tanggapdaruratdan pascabencana.

a. Tahap Pra bencana; yang terbagi menjadi saat tidak terjadi bencana dan

potensiterjadibencanadilakukankegiatanperencanaanpenggulanganbencana,pengur

anganresikobencana,pencegahan,pemaduandalamperencanaanpembangunan,

persyaratan analisis resiko benca na,penegakan rencana tata

ruang,pendidikandanpelatihan,sertapenentuanpersyaratanstandarteknispenanggula

nganbencana (kesiapsiagaan,peringatandini,danmitigasibencana)

b. TahapTanggapDarurat;kegiatannyamencakuppengkajianterhadaplokasi,kerusakan,

dan sumber daya;penentuan status keadaan darurat; penyelamatan danevakuasi

korban; pemenuhan kebutuhan dasar (air bersih dan sanitasi, pangan,sandang,

pelayanan kesehatan, pelayanan psikososial, dan penampungan tempathunian);

perlindungan kelompok rentan (prioritas bagi kelompok rentan)

sertapemulihanprasaranadansaranavital.

c. TahapPascaBencana;mencakupkegiatanrehabilitasi(pemulihandaerahbencana,pras

aranadansaranaumum,bantuanperbaikanrumah,socialpsikologis,pelayanankesehata

n,rekonsiliasidanresolusikonflik,sosial,ekonomi
dan budaya,keamanan dan ketertiban,fungsi pemerintahan dan pelayanan

public)dan rekontruksi pembangunan, pembangkitan, dan peningkatan berbagai

saranadanprasaranatermasuk fungsi pelayanan public).

Biasanya dalam menanggulangi bencana, maka bencana tersebut akan dibagi menjadi

4fase,yaitu :

a. Fasepencegahan dan kesiapsiagaan bencana( prevention and preparephase).

b. Fase tindakan (response phase) yang terdiri dari fase akut (acute phase) dan

fasesubakut (sub acute phase)

c. Fasepemulihan(recoveryphase)

d. Fase rehabilitasi/rekonstruksi.Fase fase ini terjadi secara berurutan sebelum

dansesudah bencana, dan tindakan terhadap bencana pertama berhubungan

dengankesiapsiagaanuntukbencanaselanjutnya,sehinggahalinidisebutsiklusbencan

a.

KelompokVIIIPerlindunganDanPerawatanBagiPetugasDanCaregiver

1. DefinisiCaregiver

Caregiveradalahindividuyangmemberikanbantuankepadaoranglainyangmengalami

disabilitas atau ketidakmampuan dan memerlukan bantuan

dikarenakanpenyakitdanketerbatasannyayangmeliputiketerbatasanfisikdanlingkungan(

Widiastutui,2009)

2. JenisCaregiver

Caregiverdibagimenjadicaregiverinformaldamcaregiverformal.Caregiverinformal

adalah seseorang individu (anggota keluarga, teman, atau tetangga) yangmemberikan

perawatan tanpa di bayar, paruh waktu atau sepanjang waktu,

tinggalbersamamaupunterpisahdenganorangyangdirawat,sedangkancaregiverformal
adalah relawan atau individu yang dibayar untuk menyediakan pelayanan.

Keduanyatermaksud orangorang yang menyediakan bantuan yang berhubungan

dengan aktivitassehari-hari dan tenaga professional yang menyediakan pelayanan

terutama dalam

halkesehatanmentalmaupunjasmani(Kahanadkk,1994danDay,2014dalamAkupunne,20

15)

3. Tugas-TugasCaregiver

a. PhysicalCare/Perawatanfisik

b. SocialCare/Kepedulian social

c. EmotionalCare

d. QualityCare

4. StandarisasiPetugasPelayananKesehatandanCaregiverdalamBencana

a. SertifikasiBTCLS,PPGD,BTLS,GELS,Ke-Gawat-Darurat-an.

b. BasicSeaSurvival.

c. SertifikasiPerawatPenerbangan.

d. SertifikasiHaemodialisa.

e. KeperawatanIntensiveCareUnit(ICU).

PemerintahmenerbitkanPeraturanMenteriKesehatan(Permenkes)NomorHK.02/

Menkes/

148/2010TentangIzindanPenyelenggaraanPraktikPerawat.Pasal8ayat(3)Permenkes

menyebutkanpraktikkeperawatanmeliputipelaksanaanasuhankeperawatan,pelaksan

aanupayapromotif,preventif,pemulihan, dan pemberdayaan masyarakat dan

pelaksanaan tindakan

keperawatankomplementer.dalamkeadaandarurat,perawatdiizinkanmelakukantind

akanmediktanpadelegasidoktersesuaiPasal10ayat(1)PermenkesNo.HK.02.02/

Menkes/148/2010.
KelompokIXKerjasamaTim InterDanMultiDisiplin

1. Pengertian

Interdisiplinmerupakankombinasidariberbagaidisiplinilmudalamtugas,namundalampemecaha

nsuatumasalahsalingbekerjasamadengandisiplinilmulain,salingberkaitan.

2. Ciri-CiriInter Disiplin

a. Perandantanggungjawabtidakkaku,dapatberalihsesuaidenganperkembangan.

b. Menyadariadanyatumpangtindihkompetensidanmenerapkandalampraktekseh

ari-hari.

c. Menemui dan mengenali keunikan peran berbagai disiplin yang tidak

biasdiabaikandan merupakan modal bersama.

d. Ranah perluasan ilmu dan ketrampilan yang dimiliki dan akan

diterapkanmerupakan yang paling komprehensif, terdapat keinginan untuk

memikulbebanberatbersama,hasratuntuksalingberbagipengalamandanpengeta

huan.

e. Interdisiplin dimulai dari disiplin, setelah itu mengembangkan

permasalahanseputardisiplin tersebut.

3. AnggotaTim InterDisiplin

a. BMKGmempunyaistatussebuahLembagaPemerintahNonDepartemen(LPND),dipi

mpin oleh seorang Kepala Badan.

b. BMKGmempunyaitugas:melaksanakantugaspemerintahandibidangMeteorologi,

Klimatologi, Kualitas Udara dan Geofisika sesuai dengan ketentuanperundang-

undanganyang berlaku.
4. AnggotaTimMultiDisiplin

a. Dokter

b. Perawat

c. Ahligizi

d. Fisioterapi

e. Pekerjasosial

f. POLRI

g. TimSAR(SearchAndRescue)

Anda mungkin juga menyukai