Baroque berasal dari bahasa Romawi yang berarti tidak beraturan atau menyimpang.
Gerakan ini dipelopori oleh Michael Angelo dan Palladio pada pertengahan abad 16
sebagai awal pengaruh seni Itali di dataran Eropa. Ciri utama seni rupa Barok adalah
adanya kebebasan seniman untuk mengekspresikan diri melalui karya-karyanya dan
karyanya lebih hidup serta lukisan lebih cemerlang dan warna-warna bercahaya.
Salah satu seniman Barok adalah Peter Paul Rubens (1577 - 1640) melukis laki-laki
penuh dengan otot dan kesan tokoh-tokoh perkasa. Dari Zaman inilah lahir aliran seni
klasik yang menampilkan bentuk-bentuk anatomi lebih ideal. Dikarenakan karyanya yang
bergaya Barok tersebut, Rubens dikenal sebagai pelopor seni rupa Barok
Rococo atau "Barok Akhir" yang berati seni kulit kerang yang menjadi karya seni
paling digemari di seluruh Eropa,. periode ini terjadi pada abad 18 setelah kemunduran
masa Barok dengan ditandai adanya penyelewengan kaidah seni yang lebih meluas,
lukisan lebih hebat dan menyimpang dari aslinya, tampak fantastis. Seniman Barok
meninggalkan gaya simetris dan mulai menambahkan bunga, tanaman dan permainan
lainnya. Karya seni pada zaman ini menjadi barang pesanan dan komoditi dagang biasa,
sehingga seniman dalam berkarya bukan berasal dari rasa keseniannya melainkan karena
kebutuhan pasar. Akibatnya harga seni menjadi murahan. Oleh sebagian seniman dan ahli
Zaman Rokoko, Zaman Rokoko merupakan zaman kemunduran di bidang seni
terutamakaitannya dengan nilai-nilai keindahan. Dikenal pula teknik stilisasi
(ornamentalis), yang artinya perubahan secara halus bentuk alamiah seperti ukiran
dekoratif dan deformas perubahan secara radikan bentuk alamiah seperti wayang kulit.
Pada masa ini perkembangan pula karya seni rupa design terapan dan kriya.