Kelas: Biologi E
Kelompok : 1
Di susun Oleh
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sel.................................................................................................................... 1
A. Klasifikasi sel............................................................................................ 2
B. Bagian-bagian sel dan fungsional sel........................................................ 4
C. Struktur dan fungsi membaran sel............................................................. 7
D. Reproduksi sel...........................................................................................12
2.2 Virus................................................................................................................19
A. Pengertian virus.........................................................................................19
B. Sejarah penemuan......................................................................................21
C. Struktur dan anatomi virus........................................................................23
D. Macam-macam infeksi virus.....................................................................25
E. Replikasi virus...........................................................................................25
F. Klasifikasi virus.........................................................................................30
G. Contoh virus..............................................................................................32
H. Ciri virus....................................................................................................36
I. Peran virus dalam kehidupan manusia......................................................39
J. Pertahanan diri terhadap virus...................................................................40
K. Penyakit manusia akibat virus...................................................................40
L. Pencegahaan dan ppengobatan..................................................................45
Kesimpulan............................................................................................................46
ii
Saran......................................................................................................................47
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semua organisme tersusun atas sel sel. Mulai dari sayap kupu kupu hingga
mahkota bunga yang berwarna warni. Semua tersusun atas sel. Sel merupakan unit
terkecil dari suatu bentuk kehidupan. Untuk ukuran sekecil itu, sel tergolong sangat
luar biasa. Sel seperti sebuah pabrik yang senantiasa bekerja agar proses kehidupan
terus berlangsung. Sel mempunyai bagian bagian untuk menunjang fungsi tersebut.
Ada bagian sel yang berfungsi untuk menghasilkan energi, ada yang bertanggung
jawab terhadap perbanyakan sel, dan ada bagian yang menyeleksi lalu lintas zat
masuk dan keluar sel. Dengan mengetahui komponen sel, kita dapat memahami
fungsi sel bagi kehidupan.
Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA,
tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang
terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus
menjadi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein
yang dibutuhkan dalam daur hidupnya. Virus yang memiliki struktur yang telah
lengkap, matang serta mampu menginfeksi dinamakan virion.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu sel dan virus?
2. Bagaimana struktur dan fungsi dari sel dan virus?
3. Bagaimana virus melakukan perkembangbiakan?
4. Bagaimana cara hidup virus?
C. Tujuan
1. Mengetahui tentang sel dan virus
iv
2. Mengetahui strtuktur dan fungsi dari sel dan virus.
3. Menegetahui perkembangbiakan dari virus.
4. Mengetahui cara hidup virus.
v
BAB II
PEMBAHASAN
Sel berasal dari kata ‘cella’ yang berarti ruangan berukuran kecil maka sel
merupakan unit (kesatuan, zahrah) terkecil dari makhluk hidup, yang dapat
melaksanakan kehidupan. Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar
kehidupan. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Makhluk
hidup (organisme) tersusun dari satu sel tunggal (uniselular), misalnya bakteri,
Archaea, serta sejumlah fungi dan protozoa) atau dari banyak sel (multiselular). Pada
organisme multiselular terjadi pembagian tugas terhadap sel-sel penyusunnya, yang
menjadi dasar bagi hirarki hidup. Struktur sel dan fungsi-fungsinya secara
menakjubkan hampir serupa untuk semua organisme, namun jalur evolusi yang
ditempuh oleh masing-masing golongan besar organisme (Regnum) juga memiliki
kekhususan sendiri-sendiri. Sel-sel prokariota beradaptasi dengan kehidupan
uniselular sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi untuk hidup saling bekerja sama
dalam organisasi yang sangat rapi. Ada empat teori tentang sel, yaitu :
1
A. KLASIFIKASI SEL
Sel diklasifikasikan kedalam dua jenis yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik.
Sel prokariotik mempunyai membran plasma, sitoplasma yang mengandung ribosom,
mesosom, kromator (pigmen) dan materi inti (DNA dan RNA). Sel prokariotik tidak
mempunyai membran inti dan sistem endomembran seperti retikulum endoplasma dan
kompleks golgi. Selain itu tidak memiliki mitokondria dan kloroplas. Bakteri dan alga
biru merupakan contoh dari organisme sel prokariotik. Berikut bagian struktur sel
bakteri Escherichia coli :
Sel eukariotik memiliki membran nukleus dan sistem endomembran. Berikut struktur sel
eukariotik:
2
Perbedaan Sel Hewan dengan Sel Tumbuhan :
Sel Hewan
Sel Tumbuhan
3
B. BAGIAN-BAGIAN SEL DAN FUNGSI ORGANEL
Sel merupakan unit struktural dan fungsional yang menjadi kesatuan hereditas
dalam pertumbuhan makhluk hidup. Secara umum terdapat 4 teori yang terkenal
mengenai sel yaitu :
1. Sel merupakan unit struktural makhluk hidup (Mathias Jacob Schleiden - Theodor
Schwann)
2. Sel merupakan unit fungsional makhluk hidup (Max Schultze)
3. Sel merupakan unit pertumbuhan makhluk hidup (Rudolf Virchow)
4. Sel merupakan unit hereditas makhluk hidup (Walter Sutton - Theodor Boveri)
Secara garis besar, sel dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu :
Membran sel merupakan bagian terluar dari sel dan sitoplasma yang berfungsi
mengatur pertukaran substansi zat dan melindungi bagian dalam sel. Pada sel
tumbuhan terdapat dinding sel yang berfungsi :
4
b. Memperkokoh sel
c. Mencegah agar sel tidak pecah
d. Menjadi tempat berpindahnya air dan mineral
2. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan massa protoplasma yang terletak di bagian dalam sel di antara
membran sel dan nukleus. Sitoplasma terdiri dari dua bagian yaitu bagian luar
(ektoplasma) dan bagian dalam (endoplasma). Sitoplasma dapat berbentuk cair
atau gel dan berperan penting dalam transportasi zat makanan.
3. Organel
Organel adalah bagian atau organ di dalam sel yang memiliki fungsi tertentu. Organel
yang terdapat dalam sel antara lain inti sel, plastida, ribosom, vakuola,
mitokondria, badan golgi, retikulum endoplasma, lisosom, badan mikro,
mikrotubulus dan mikrofilamen.
Organel memiliki fungsi-fungsi tertentu di dalam sel. Berikut beberapa fungsi dari
organel sel :
1. Inti sel (nukleus)
Merupakan salah satu organel terbesar yang dilindungi oleh membran nukleus yang
disebut nukleus dan di dalamnya terdapat nukleolus. Nukleus berfungsi :
sebagai pusat pengatur seluruh kegiatan sel
mengendalikan reproduksi sel
mengatur sintesis protein
2. Retikulum endoplasm
5
(REH) yang tidak mengandung ribosom, dan retikulum endoplasma kasar (REK)
yang merupakan tempat menempelnya ribosom. Retikulum endoplasma memiliki
fungsi antaralain :
berperan dalam transport zat
tempat menempelnya ribosom
3. Mitokondria
Merupakan organel sel yang berbentuk kapsul dengan saluran lekuk pendek di bagian
dalamnya. Mitokondria dilindungi oleh membran rangkap. Adapun fungsi
mitokondria yaitu :
untuk respirasi sel
pusat pembangkit tenaga
4. Badan golgi
Merupakan organel yang berbentuk bulatan yang memiliki fungsi sebagai berikut :
berperan penting dalam sekresi zat
sintesis lisosom
mengangkut dan mengubah materi zat secara kimia
5. Ribosom
6. Lisosom
Organel yang banyak ditemukan dalam sel-sel yang berperan penting dalam imunitas
seperti leukosit dan limfosit. Lisosom memiliki beberapa fungsi diantaranya :
mencerna zat-zat yang belum dapat diurai
menghancurkan bagian sel yang tidak berguna lagi
6
merupakan tempat pembentukan enzim pencernaan
7. Plastida
Merupakan organel yang khas pada sel tumbuhan sebagai tempat pigmen warna.
Plastida terdiri dari beberapa bagian seperti kloroplas, kromoplas, dan leukoplas.
8. Vakuola
Vakuola umumnya ditemui pada sel tumbuhan. Vakuola merupakan organel yang
berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan sekaligus menyimpan
zat-zat yang akan dieksresikan.
9. Mikro tubulus
Merupakan organel mikro yang berfungsi sebagai kerangka sel dan berperan penting
dalam pembentukan spindel.
Struktur fungsi membran sel. Membran sel meliputi luar dari sel yang melindungi
organel internal atau dikenal sebagai membran plasma mempunyai berbagai fungsi
vital, ini adalah fakta umum bahwa sel adalah blok bangunan dasar kehidupan.
Sebuah sel membentuk unit struktural dan fungsional dasar dari setiap makhluk hidup.
Sementara beberapa organisme, seperti bakteri bersel tunggal, sebagian besar
makhluk hidup lainnya yang multiseluler. Dalam kasus organisme multiseluler, ada
berbagai jenis sel, yang ditugaskan dengan tugas yang berbeda. Fungsi dari berbagai
jenis sel bervariasi, bagian-bagian individu dari sel juga memiliki tugas mereka
7
sendiri. Ilustrasi berikut menunjukkan membran plasma (membran sel) serta organel
internal sel.
a. Bagian-bagian Sel
Pada dasarnya ada dua jenis sel eukariotik serta prokariotik. Sedangkan tanaman,
hewan, jamur, protozoa, dll memiliki sel eukariotik, sel prokariotik ditemukan
pada bakteri saja. Struktur dasar sel eukariotik yang bersangkutan termasuk
bagian seperti ribosom, DNA, vesikel, retikulum endoplasma (RE), aparatus
Golgi, sitoskeleton, mitokondria, vakuola, sentriol, lisosom, sitoplasma, membran
plasma dan dinding sel. Sementara sel-sel tumbuhan memiliki vakuola besar dan
dinding sel tertentu, sel-sel hewan tidak memiliki dinding sel tetapi beberapa
mungkin memiliki vakuola yang sangat kecil. Jadi dalam kasus sel hewan,
membran sel adalah penutup terluar.
c. Fosfolipid
8
Membran sel terbuat dari dua lapis fosfolipid dan setiap molekul fosfolipid memiliki
kepala dan sepasang ekor. Kepala daerah hidrofilik (ketertarikan terhadap molekul
air) dan ujung ekor hidrofobik (tinggal jauh dari molekul air). Kedua lapisan
fosfolipid yang diatur sedemikian rupa sehingga daerah kepala membentuk
permukaan luar dan dalam membran ini dan ekor berakhir mendekati ke tengah
membran sel. Selain fosfolipid, membran sel menampung jenis molekul protein,
yang tertanam di lapisan fosfolipid. Sebagian besar dari molekul protein ini serta
fosfolipid ini mampu pergerakan lateral.
9
reseptor untuk molekul tertentu, atau bahan transportasi melintasi membran
sel.
Komponen lain: Komponen utama dari membran sel fosfolipid dan
protein. Namun, ia memiliki molekul kolesterol yang membuat membran kaku
dan fleksibel. Mereka juga membuat sulit untuk zat larut air untuk melewati
membran. Pada permukaan luar membran sel, glikolipid dan glikoprotein
ditemukan. Mereka adalah apa-apa selain lipid dan molekul protein melekat
pada karbohidrat rantai pendek. Semua komponen ini bekerja bersama-sama
untuk melaksanakan fungsi membran sel.
b) Kolesterol
Ketika Anda mendengar kata kolesterol, hal pertama yang Anda
mungkin pikirkan adalah bahwa itu buruk. Namun, kolesterol sebenarnya
merupakan komponen yang sangat penting dari membran sel. Molekul
kolesterol terdiri dari empat cincin hidrogen dan atom karbon. Mereka adalah
hidrofobik dan ditemukan di antara ekor hidrofobik dalam lipid bilayer.
Molekul kolesterol sangat penting untuk menjaga konsistensi dari
membran sel. Mereka memperkuat membran dengan mencegah beberapa
molekul kecil dari persimpangan itu. Molekul kolesterol juga menjaga ekor
fosfolipid sampai bersentuhan dan pemadatan. Hal ini memastikan bahwa
membran sel tetap cairan dan fleksibel.
c) Karbohidrat
Karbohidrat, atau gula, kadang-kadang ditemukan menempel pada
protein atau lipid pada bagian luar membran sel. Artinya, mereka hanya
ditemukan di sisi ekstraseluler membran sel. Bersama karbohidrat ini
membentuk glikokaliks.
Glikokaliks sel memiliki banyak fungsi. Hal ini dapat memberikan
bantalan dan perlindungan bagi membran plasma, dan juga penting dalam
pengenalan sel. Berdasarkan struktur dan jenis karbohidrat dalam glikokaliks,
tubuh Anda dapat mengenali sel dan menentukan apakah mereka harus berada
di sana atau tidak. Mereka Glikokaliks juga dapat bertindak sebagai perekat
untuk menempelkan sel bersama-sama.
Membran sel sendiri mempunyai mirip seperti ‘rangka’ yang akan
memberikan dukungan bentuk pada sel yang dinamakan dengan jangkar
Sitoskeleton, dan membran sel juga berperan dalam tranportasi atau keluar
10
masuknya zat dalam sel. Membran sel juga berfungsi untuk: Interaksi dengan
sel lain; Komunikasi dengan sel lain; Melakukan Aktivitas Metabolik. Uraian
topik ini akan dibahas pada judul lain yaitu transportasi membran sel pada
artikel berikutnya.
FUNGSI MEMBRAN
Membran plasma sel memiliki dua peran utama :
Penghalang fisik
Membran sel penting karena memisahkan dan melindungi sel dari lingkungannya.
Hal ini memungkinkan kondisi intraseluler sel menjadi sangat berbeda dengan
kondisi ekstraseluler. Sebagai contoh, sel-sel saraf dalam tubuh Anda akan
mempertahankan konsentrasi tinggi kalium dibagian dalam. Di luar, dalam
cairan ekstraselular, ada sangat sedikit kalium dan banyak sodium. Perbedaan
konsentrasi ini mutlak diperlukan untuk fungsi sel-sel saraf, yang mengirim
sinyal atau impuls saraf.
Selektif permeabel
Suatu struktur membran sel dan sifat, seperti memiliki daerah luar hidrofilik dan
daerah bagian hidrofobik, mencegah banyak zat memasuki atau meninggalkan
sel. Ini bagus karena itu berarti bahwa bahan-bahan yang tidak diinginkan
tidak sengaja masuk ke dalam sel. Namun, banyak bahan, seperti glukosa
nutrisi, perlu untuk menyeberangi membran sel. Selain itu, zat-zat limbah
harus keluar dari sel. Jika mereka tidak, limbah akan menumpuk dan menjadi
racun bagi sel.
Membran sel mampu mengatur apa yang masuk dan apa yang keluar dari sel. Ini
disebut permeabilitas selektif. Hanya molekul yang sangat kecil, seperti air,
oksigen atau karbon dioksida, dapat dengan mudah melewati lipid bilayer dari
membran sel. Setiap zat lain yang harus melintasi membran sel harus melewati
protein transport. Protein ini sangat spesifik tentang apa yang mereka
transportasikan. Misalnya, membran sel Anda memiliki transporter yang
hanya akan memungkinkan pergerakan molekul glukosa. Ada yang lain
dengan struktur yang berbeda yang hanya mengangkut sodium.
11
D. REPRODUKSI SEL
12
kromosom yg terdapat di dalam nukleus yang diselubungi oleh membran dan lain-
lain. Sel Eukariotik mengalami 2 tahap :
Kariokinesis (Karyon = Nukleus, Kinesis = Pembelahan) nukleus dan bahan-
bahan yang dikandungnya membelah untuk membentuk nukleus baru.
Sitokinesis (Cyto = Sitoplasma, Kinesis = Pembelahan) sitoplasma sel dan
nukleus tersekat menjadi sel-sel anak yang terpisah.
SIKLUS SEL
Siklus sel terbagi menjadi 2 tahap:
1. Interfase Fase yang paling lama karena melibatkan persiapan untuk pembelahan,
pertumbuhan dan aktifitas metabolisme. Yang kemudian dibagi menjadi 3 tahap :
Fase G1 (gap)
Fase pemisah aktivitas yang berhubungan dengan pembelahan sel. Pada fase G1
terjadi pertumbuhan dan fungsi sel yang normal dan organel-organel
menduplikasi diri untuk persiapan pembelahan namun setiap fase G1 tiap sel
waktunya berbeda-beda.
Fase S (Sintesis)
Tahap sintesis materi yang dibutuhkan untuk pembelahan sel. Bahan yang
disintesis yaitu salinan ADN sel, protein dan sentrion (pada sel hewan).
Gabungan protein yang berasal dari mikrotubul membentuk perangkat spindel
(sekat gelendong pembelahan)
Fase G2
Untuk mempersiapkan fase mitosis yang ditandai dengan terlihatnya kromosom-
kromosom yang pada awalnya menggulung hingga akhir fase G2. Pada fase
G2 dibuat protein mikrotubul dan perangkat spindel.
2. Fase Mitotik
Fase ini disebut juga fase M. pada pembelahan mitosis ini ada dua peristiwa penting
yakni pembelahan inti sel (kariokinesis) dan sitokinesis atau pembagian
sitoplasma. Pada fase ini pembelahan suatu sel induk yang menghasilkan 2 anak
sel tanpa mengalami jumlah kromosom dan berfungsi untuk memelihara
13
pertumbuhan sel-sel baru serta menjaga dan memperbaiki bagian tubuh suatu
organisme.
MITOSIS
Pembelahan suatu sel induk yang menghasilkan 2 sel anak tanpa mengalami perubahan
jumlah kromosom dan berfungsi untuk memelihara pertumbuhan sel-sel baru serta
menjaga dan memperbaiki bagian tubuh suatu organisme.
Tahapan pembelahan mitosis :
1. PROFASE
Fase ini merupakan fase terlama, dan paling banyak memerlukan energi.
1) Selaput inti atau karioteka serta nukleus yang terdapat dalam inti sel, lenyap.
2) Benang benang kromatin di dalam nukleus memendek dan menebal, benang
kromatin yang demikian disebut kromosom.
14
3) Kromosom membelah menjadi dua benang baru masing masing disebut
kromatid. Ada bagian tertentu dari pasangan kromatid saling berdekatan yaitu
sentromer
4) Pada sel hewan bersamaan dengan pembentukan kromatid, sentromer
membelah menjadi dua . Masing masing belahan menuju ke arah kutub yang
berlawanan
5) dari setiap sentriol, mikrotubulus membentuk benang benang spindel,
sehingga berbentuk gelendong pembelahan yang menyerupai suatu pancaran
bintang yang disebut aster
2. METAFASE
Kromosom yang telah membelah menjadi dua kromatid memanjang dan
sentromernya mengatur diri di bidang pembelahan atau bidang ekuator. Apabila
dilihat dari arah kutub sel. kromosom tampak tersusun seperti bintang.
3. ANAFASE
1) setiap benang spindel memegang satu kromatid tepat pada sentromernya
2) benang benang spindel tersebut selanjutnya menarik tiap kromatid, sehingga
kromatid yang melepaskan diri dari pasangannya masing masing bergerak ke
arh kutub yang berlawanan. Peristiwa terpisahnya kutub kutub disebabkan
oleh pengaruh enzim cincin
4. TELOFASE
Setelah benang benang kromatid sampai pada kutub , maka dia akan lenyap dan
berubah menjadi benang benang kromatin . Benang benang kromatin yang
berkumpul di kutup yang berlawanan itu selanjutnya akan terlindung oleh selaput
dan membentuk inti sel. Terbentuklah peneblan plasma dibidang pembelahan.
Plasma yang menebal itu selanjutnya akan berfungsi sebagi selaput pemisah
sitoplasma. Akibtanya sitoplasma terbagi menjadi dua, peristiw aini disebut
sitokinesis. Dalam peristiwa sitokinesis ini, setiap sitopalsama menghasilkan dua
sel baru. Sel anak yang baru terbentuk mempunya jumlah kromosom yang ssama
dengan jumlah kromosom asalnya.
Meiosis
Meiosis merupakan bentuk pembelahan sel yang membagi jumlah kromosom menjadi
separuh jumlah kromosom sel induk dan membentuk susunan gamet untuk reproduksi
seksual. Cara pembentukan gamet pada hewan yaitu meiosis menghasilkan sel anak
yang secara langsung terspesialisasi membentuk gamet, sedangkan meiosis pada
15
tumbuhan menghasilkan sel anak haploid berbentuk spora. Spora kemudian
membelah secara mitosis dan tumbuh menjadi tumbuhan multiseluler haploid yang
akan menghasilkan sel gamet.
16
MEIOSIS II
Profase II : Kromosom memendek dan menebal lalu menuju ke ekuator sel.
Metafase II : Sentromer berjajar pada lempeng metafase.
Anafase II : Dimulai ketika sentromer memisah dan kromotid berpisah menjadi
kromosom homolog.
Telofase II : Dimulai setelah kromosom telah sampai di kutub-kutub yang
berlawanan selama telefase II, membran nukleus terbentuk mengelilingi 4
kelompok kromosom yang berangsur memanjang menjadi benang kromatin. Sel
kemudian menghasilkan 4 sel anak haploid yang berlainan.Setiap sel anak
mengandung 1 kromosom dari masing-masing pasangan homolog dalam sel
induk.
17
Perbandingan Mitosis dan Meiosis
2.2. Virus
A. Pengertian virus
18
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme
biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi
dan mengendalikan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan
selular untuk bereproduksi sendiri. Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-
partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis
organisme sel tunggal), sementara istilah bakteriofage atau fage digunakan untuk jenis
yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak
berinti sel). Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau
RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung
yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus
menyandi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein
yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.
Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak
dapat menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Karena karakteristik khasnya ini
virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus
influensa dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya virus
mosaik tembakau/TMV).
Virus merupakan organisme subselular yang karena ukurannya sangat kecil,
hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Ukurannya lebih kecil
daripada bakteri. Karena itu pula, virus tidak dapat disaring dengan penyaring bakteri.
Perbedaan virus dengan sel hidup
Sel hidup
1 memiliki 2 tipe asam nukleat sekaligus.
2 dapat mereproduksi semua bagian selnya
3 memiliki system metabolisme
Virus
1 hanya memiliki 1 tipe asam nukleat
2 tidak dapat mereproduksi semua bag. Selnya, virus hanya mereproduksi
materi genetik dan selubung proteinnya.
3 tidak memiliki system metabolisme , oleh karena itu virus tidak dapat
tumbuh dan bereproduksi tanpa adanya sel inang.
19
Partikel virus mengandung DNA atau RNA yang dapat berbentuk untai
tunggal atau ganda. Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan manusia berupa
DNA, dan pada virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai tunggal.
Bahan genetik tersebut diselubungi lapisan protein yang disebut kapsid. Kapsid
bisa berbentuk bulat (sferik) atau heliks dan terdiri atas protein yang disandikan
oleh genom virus.
Untuk virus berbentuk heliks, protein kapsid (biasanya disebut protein
nukleokapsid) terikat langsung dengan genom virus. Misalnya, pada virus
campak, setiap protein nukleokapsid terhubung dengan enam basa RNA
membentuk heliks sepanjang sekitar 1,3 mikrometer. Komposisi kompleks protein
dan asam nukleat ini disebut nukleokapsid. Pada virus campak, nukleokapsid ini
diselubungi oleh lapisan lipid yang didapatkan dari sel inang, dan glikoprotein
yang disandikan oleh virus melekat pada selubung lipid tersebut. Bagian-bagian
ini berfungsi dalam pengikatan pada dan pemasukan ke sel inang pada awal
infeksi.
Kapsid virus sferik menyelubungi genom virus secara keseluruhan dan
tidak terlalu berikatan dengan asam nukleat seperti virus heliks. Struktur ini bisa
bervariasi dari ukuran 20 nanometer hingga 400 nanometer dan terdiri atas protein
virus yang tersusun dalam bentuk simetri ikosahedral. Jumlah protein yang
dibutuhkan untuk membentuk kapsid virus sferik ditentukan dengan koefisien T,
yaitu sekitar 60t protein. Sebagai contoh, virus hepatitis B memiliki angka T=4,
butuh 240 protein untuk membentuk kapsid. Seperti virus bentuk heliks, kapsid
sebagian jenis virus sferik dapat diselubungi lapisan lipid, namun biasanya protein
kapsid sendiri langsung terlibat dalam penginfeksian sel. Partikel lengkap virus
disebut virion.
B.Sejarah penemuan
Virus mosaik tembakau merupakan virus yang pertama kali divisualisasikan
dengan mikroskop elektron.
Virus telah menginfeksi sejak jaman sebelum masehi, hal tersebut terbukti
dengan adanya beberapa penemuan-penemuan yaitu laporan mengenai infeksi
20
virus dalam hieroglyph di Memphis, ibu kota Mesir kuno (1400SM) yang
menunjukkan adana penyakitpoliomyelitis, selain itu, Raja Firaun Ramses
V meninggal pada tahun 1196 SM dan dipercaya meninggal karena terserang
virusSmallpox.
Pada jaman sebelum masehi, virus endemik yang cukup terkenal adalah virus
Smallpox yang menyerang masyarakat cina pada tahun 1000. Akan tetapi pada
pada tahun 1798 , Edward Jenner menemukan bahwa beberapa pemerah susu
memiliki kekebalan terhadap virus pox. Hal tersebut diduga karena Virus Pox
yang terdapat pada sapi, melindungi manusia dari Pox. Penemuan tersebut
yang dipahami kemudian merupakan pelopor penggunaan vaksin.
Pada tahun 1880, Louis Pasteur dan Robert Koch mengemukakan suatu "germ
theory" yaitu bahwa mikroorganisme merupakan penyebab penyakit. Pada saat
itu juga terkenal Postulat Koch yang sangat terkenal hingga saat ini yaitu :
1. Agen penyakit harus ada di dalam setiap kasus penyakit
2. Agen harus bisa diisolasi dari inang dan bisa ditumbuhkan secara in vitro
3. Ketika kultur agen muri diinokulasikan ke dalam sel inang sehat yang
rentan maka ia bisa menimbulkan penyakit
4. Agen yang sama bisa di ambil dan diisolasi kembali dari inang yang
terinfeksi tersebut
Penelitian mengenai virus dimulai dengan penelitian mengenai penyakit mosaik yang
menghambat pertumbuhan tanaman tembakau dan membuat daun tanaman tersebut
memiliki bercak-bercak. Pada tahun 1883, Adolf Mayer, seorang ilmuwan Jerman,
menemukan bahwa penyakit tersebut dapat menular ketika tanaman yang ia teliti
menjadi sakit setelah disemprot dengan getah tanaman yang sakit. Karena tidak
berhasil menemukan mikroba di getah tanaman tersebut, Mayer menyimpulkan bahwa
penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri yang lebih kecil dari biasanya dan tidak
dapat dilihat dengan mikroskop.
Pada tahun 1892, Dimitri Ivanowsky dari Rusia menemukan bahwa getah daun
tembakau yang sudah disaring dengan penyaring bakteri masih dapat menimbulkan
penyakit mosaik. Ivanowsky lalu menyimpulkan dua kemungkinan, yaitu bahwa
bakteri penyebab penyakit tersebut berbentuk sangat kecil sehingga masih dapat
melewati saringan, atau bakteri tersebut mengeluarkan toksin yang dapat menembus
saringan.Kemungkinan kedua ini dibuang pada tahun 1897 setelah Martinus
21
Beijerinck dari Belanda menemukan bahwa agen infeksi di dalam getah yang sudah
disaring tersebut dapat bereproduksi karena kemampuannya menimbulkan penyakit
tidak berkurang setelah beberapa kali ditransfer antartanaman. Patogen mosaik
tembakau disimpulkan sebagai bukan bakteri, melainkan merupakan contagium vivum
fluidum, yaitu sejenis cairan hidup pembawa penyakit. Setelah itu, pada tahun 1898,
Loeffler dan Frosch melaporkan bahwa penyebab penyakit mulut dan kaki sapi dapat
melewati filter yang tidak dapat dilewati bakteri. Namun demikian, mereka
menyimpulkan bahwa patogennya adalah bakteri yang sangat kecil. Pendapat
Beijerinck baru terbukti pada tahun 1935, setelah Wendell Meredith
Stanley dari Amerika Serikat berhasil mengkristalkan partikel penyebab penyakit
mosaik yang kini dikenal sebagai virus mosaik tembakau. Virus ini juga merupakan
virus yang pertama kali divisualisasikan dengan mikroskop elektron
pada tahun 1939 oleh ilmuwan Jerman G.A. Kausche, E. Pfankuch, dan H. Ruska.
Pada tahun 1911, Peyton Rous menemukan jika ayam yang sehat diinduksi dengan sel
tumor dari ayam yang sakit, maka pada ayam yang sehat tersebut juga akan terkena
kanker. Selain itu, Rous juga mencoba melisis sel tumor dari ayam yang sakit lalu
menyaring sari-sarinya dengan pori-pori yang tidak dapat dilalui olehbakteri, lalu sari-
sari tersebut di suntikkan dalam sel ayam yang sehat dan ternyata hal tersebut juga
dapat menyebabkan kanker. Rous menyimpulkan kanker disebabkan karena sel virus
pada sel tumor ayam yang sakit yang menginfeksi sel ayam yang sehat. Penemuan
tersebut merupakan penemuan pertama virus onkogenik, yaitu virus yang dapat
menyebabkan tumor. Virus yang ditemukan oleh Rous dinamakan Rous Sarcoma
Virus(RSV).
Pada tahun 1933, Shope papilloma virus atau cottontail rabbit papilloma
virus(CRPV)yang ditemukan oleh Dr Richard E Shope merupakan
model kankerpertama pada manusia yag disebabkan oleh virus. Dr Shope melakukan
percobaan dengan mengambil filtrat dari tumor pada hewan lalu disuntikkan pada
kelinci domestik yang sehat, dan ternyata timbul tumor pada kelinci tersebut.
Wendell Stanley merupakan orang pertama yang berhasil mengkristalkan virus pada
tahun 1935. Virus yang dikristalkan merupakan Tobacco Mozaic Virus (TMV).
Stanley mengemukakan bahwa virus akan dapat tetap aktif meskipun setelah
kristalisasi.
22
Martha Chase dan Alfred Hershey pada tahun 1952 berhasil menemukan
bakteriofage.Bakterofage merupakan virus yang memiliki inang bakteri sehingga
hanya dapat bereplikasi di dalam sel bakteri.
C. Struktur dan anatomi virus
Model skematik virus berkapsid heliks (virus mosaik tembakau): 1. asam nukleat
(RNA), 2. kapsomer, 3. kapsid.
Virus merupakan organisme subselular yang karena ukurannya sangat kecil, hanya
dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Ukurannya lebih kecil
daripada bakteri sehingga virus tidak dapat disaring dengan penyaring bakteri.
Virus terkecil berdiameter hanya 20 nm (lebih kecil daripada ribosom), sedangkan
virus terbesar sekalipun sukar dilihat dengan mikroskop cahaya.
Genom virus dapat berupa DNA ataupun RNA. Genom virus dapat terdiri
dari DNA untai ganda, DNA untai tunggal, RNA untai ganda, atau RNA untai
tunggal. Selain itu, asam nukleat genom virus dapat berbentuk linear tunggal atau
sirkuler. Jumlah gen virus bervariasi dari empat untuk yang terkecil sampai
dengan beberapa ratus untuk yang terbesar. Bahan genetik kebanyakan virus
hewan dan manusia berupa DNA, dan pada virus tumbuhan kebanyakan adalah
RNA yang beruntai tunggal.
Bahan genetik virus diselubungi oleh suatu lapisan
pelindung. Protein yang menjadi lapisan pelindung tersebut disebut kapsid.
Bergantung pada tipe virusnya, kapsid bisa berbentuk bulat (sferik), heliks,
polihedral, atau bentuk yang lebih kompleks dan terdiri atas protein yang
disandikan oleh genom virus. Kapsid terbentuk dari banyak subunit protein yang
disebut kapsomer.
Bakteriofag terdiri dari kepala polihedral berisi asam nukleat dan ekor untuk
menginfeksi inang.
Untuk virus berbentuk heliks, protein kapsid (biasanya disebut protein
nukleokapsid) terikat langsung dengan genom virus. Misalnya, pada virus
campak, setiap protein nukleokapsid terhubung dengan enam basa RNA
membentuk heliks sepanjang sekitar 1,3 mikrometer. Komposisi kompleks protein
dan asam nukleat ini disebut nukleokapsid.Pada virus campak, nukleokapsid ini
diselubungi oleh lapisan lipid yang didapatkan dari sel inang, dan glikoprotein
yang disandikan oleh virus melekat pada selubung lipid tersebut. Bagian-bagian
23
ini berfungsi dalam pengikatan pada dan pemasukan ke sel inang pada awal
infeksi.
Virus cacar air memiliki selubung virus.Kapsid virus sferik menyelubungi
genom virus secara keseluruhan dan tidak terlalu berikatan dengan asam nukleat
seperti virus heliks. Struktur ini bisa bervariasi dari ukuran 20 nanometer hingga
400 nanometer dan terdiri atas protein virus yang tersusun dalam bentuk
simetri ikosahedral. Jumlah protein yang dibutuhkan untuk membentuk kapsid
virus sferik ditentukan dengan koefisien T, yaitu sekitar 60t protein. Sebagai
contoh, virushepatitis B memiliki angka T=4, butuh 240 protein untuk membentuk
kapsid. Seperti virus bentuk heliks, kapsid sebagian jenis virus sferik dapat
diselubungi lapisan lipid, namun biasanya protein kapsid sendiri langsung terlibat
dalam penginfeksian sel.
Beberapa jenis virus memiliki unsur tambahan yang membantunya
menginfeksi inang.Virus pada hewan memiliki selubung virus, yaitu membran
menyelubungi kapsid. Selubung ini mengandung fosfolipid dan protein dari sel
inang, tetapi juga mengandung protein dan glikoprotein yang berasal dari virus.
Selain protein selubung dan protein kapsid, virus juga membawa beberapa
molekul enzim di dalam kapsidnya. Ada pula beberapa jenis bakteriofagyang
memiliki ekor protein yang melekat pada "kepala" kapsid. Serabut-serabut ekor
tersebut digunakan oleh fag untuk menempel pada suatu bakteri. Partikel lengkap
virus disebut virion. Virion berfungsi sebagai alat transportasi gen, sedangkan
komponen selubung dan kapsid bertanggung jawab dalam mekanisme
penginfeksian sel inang.
24
Berlanjut kepada infeksi kronis
Kematian
2 Infeksi Kronis
Infeksi kronis merupakan infeksi virus yang berkepanjangan sehingga ada resiko
gejala penyakit muncul kembali.Contoh dari infeksi kronis adalah :
Silent subclinical infection seumur hidup, contoh : cytomegalovirus(CMV).
Periode diam yang cukup lama sebelum munculnya penyakit, contoh : HIV
Reaktivasi yang menyebabkan infeksi akut, contoh : shingles
Penyakit kronis yang berulang (kambuh), contoh : HBV, HCV
Kanker contoh : HTLV-1, HPV, HBV, HCV, HHV.
E.Replikasi virus
Replikasi virus terdiri atas beberapa tahapan-tahapan yaitu pelekatan virus,
penetrasi, pelepasan mantel, replikasi genom dan ekspresi gen, perakitan,
pematangan, dan pelepasan.
Pelekatan Virus
Reseptor virus, 1. poliovirus reseptor (PVR), 2. CD4 (HIV), 3. carcinoembryonic
antigen, 4. ICAM-1 (Rhinovirus), 5. VLA-1 integrin (echovirus), 6. LDL reseptor
(rhinovirus),7. aminopeptidase N (coronavirus), 8. sialic acid (influenza), 9.
cationic amino acid transporter (MLV), 10. sodium-dependent phosphate
transporter
Pelekatan virus merupakan proses interaksi awal antara partikel virus
dengan molekulreseptor pada permukaan sel inang. Pada tahap ini, terjadi ikatan
spesifik antara molekul reseptor seluler dengan antireseptor pada virus. Beberapa
jenis virus memerlukan molekul lainnya untuk proses pelekatan
yaitu koreseptor.Molekul reseptor yang target pada permukaan sel dapat
berbentuk protein (biasanya glikoprotein) atau residu karbohidrat yang terdapat
padaglikoprotein atau glikolipid. Beberapa virus kompleks
seperti poxvirus dan herpesvirus memiliki lebih dari satu reseptor sehingga
mempunyai beberapa rute untuk berikatan dengan sel.
Reseptor virus mempunyai beberapa kelas yang berbeda :
molekul immunoglobulin-like superfamily
25
reseptor terkait membran
saluran dan transporter transmembran
Beberapa contoh virus beserta reseptor yang dimiliki :
Human Rhinovirus (HRV)
Human Rhinovirus memiliki reseptor ICAM-1(Intracelluler adhesion molecule-1).
Molekul tersebut merupakan molekul adhesi yang fungsi normalnya adalah untuk
mengikatkan sel kepada substratnya.Struktur ICAM-1 mirip dengan
molekulimunoglobulin dengan domain C dan V sehingga digolongkan sebagai
protein supefamily immunoglobulin.Struktur ICAM-1 memiliki lima Ig-like
domain untuk berikatan dengan Lfa-1(Leukocite function antigen-1), Mac-
1 (Macrofage antigen-1), Rhinovirus (HRV), fibrinogen, dan PFIE (malaria
infected erythocytes).
10 serotipe dari HRV menggunakan ICAM-1 sebagai reseptor, sepuluh serotipe
lainnya menggunakan protein yang beruhubungan dengan LDL reseptor.
Poliovirusmempunyai reseptor virus berupa protein membran integral yang
juga anggota dari molekul superfamily immunoglobulin. Reseptor ini memiliki
tigadomain yaitu satu berupa variabel dan dua konstan.
Virus influenza
Asam Sialat
Virus ini mempunyai dua tipe spikeglikoprotein pada permukaan partikel
virus yaituhemagglutinin (HA) dan neuraminidase. HA akan berikatan dengan
reseptor virus influenza yang berupa asam sialat (N-asetil neuraminic acid).
virus ini berikatan dengan muatan negatif dari moieties asam sialat yang ada pada
rantai oligosakarida yang secara kovalen berikatan dengan glikoprotein pada
permukaan sel.
adanya asam sialat pada hampir semua jenis sel menyebabkan virus influenza bisa
berikatan dengan banyak tipe sel.
Penetrasi
26
Penetrasi terjadi pada waktu yang sangat singkat setelah pelekatan virus pada reseptor
dimembran sel. Proses ini memerlukan energi Tiga mekanisme yang terlibat:
Translokasi partikel virus
Translokasi virus
`Proses translokasi relatif jarang terjadi diantara virus dan mekanisme
belom sepenuhnya dipahami benar, kemungkinan diperantarai oleh protein di
dalam virus kapsid dan reseptor membran spesifik.
Endositosis
proses endositosis merupakan mekanisme yang sangat umum sebagai jalan masuk
virus ke dalam sel. Tidak diperlukan protein virus spesifik selain yang telah
digunakan untuk pengikatan reseptor.
fusi dari envelope dengan membran sel (untuk virus yang berenvelope)
Fusi
Proses fusi virus berenvelop dengan membran sel baik secara langsung
maupun dengan permukaan sel maupun mengikuti endositosis dalam sitoplasma.
Diperlukan adanyaprotein fusi spesifik dalam envelop virus, misalnya : HA
influenza dan glikoprotein transmembran (TM) Rhinovirus.
Pelepasan Mantel
Mekanisme Pelepasan Mantel
Tahap ini terjadi setelah proses penetrasi dimana kapsid virus baik
seluruhnya maupun sebagian dipindahkan ke dalam sitoplasma sel inang. Pada
tahap ini genom virus terekspos dalam bentuk kompleks nukleoprotein. Dalam
beberapa kasus, tahap ini berlangsung cukup sederhana dan terjadi
selama fusipada membran virus dengan membran plasma. untuk virus lainnya,
tahap ini merupakan proses multistep yang melibatkan jalur endositosis dan
membran nukleus.
27
7 Klasifikasi Baltimore.
Strategi replikasi dari beberapa virus tergantung pada material genetik alami
dari virus tersebut. Dalam hal ini, virus dibagi dalam 7 kelompok seperti
pengelompokan [[David Baltimore]. Proses ekspresi gen akan menentukan semua
proses infeksi virus (akut, kronis, persisten, atau laten).
Kelas I : DNA Utas Ganda
Virus dengan polisistronik mRNA dimana kelas ini genom RNA membentuk mRNA
yang ditranslasikan untuk membentuk suatu polyprotein yang dipecah membentuk
protein matang. Contoh : Picornaviridae.
28
2 Genom bersegmen (Orthomixoviridae), replikasi terjadi di dalam nukleus
dimana monosistronik mRNA untuk masing-masing gen virus dihasilkan oleh
transkriptase virus. Kelas VI : RNA Utas Tunggal (+) dengan DNA Intermediate
Genom Retrovirus RNA utas tunggal (+) bersifat diploid dan tidak dipakai
secara langsung sebagai mRNA tetapi sebagi template untuk reverse transkriptase
menjadi DNA.
Kelas VII : DNA Utas Ganda dengan RNA Intermediate
Virus kelompok ini bergantung kepada reverse transkriptase, tetapi berbeda dengan
retrovirus, prosesnya terjadi di dalam partikel virus selama maturasi
(Hepadnaviridae).
Pematangan
Pematangan merupakan tahap dari siklus hidup virus dimana virus bersifat infeksius.
Pada tahap ini terjadi perubahan struktur dalam partikel virus yang kemungkinan
dihasilkan oleh pemecahan spesifik protein kapsid untuk menghasilkan produk
yang matang. Protease virus dan enzim seluler lainnya biasanya terlibat dalam
proses ini.
Pelepasan
Semua virus kecuali virus tanaman melepaskan diri dari sel inang melalui dia
mekanisme :
untuk virus litik (semua virus non-selubung), pelepasan merupakan proses
yang sederhana, dimana sel yang terinfeksi terbuka dan virus keluar.
29
untuk virus berselubung, diperlukan membran lipid ketika virus keluar dari
sel melewati membran , proses ini dikenal sebagai budding.
Proses pelepasan partikel virus kemungkinan bisa merusak
sel(Paramyxovirus, Rhabdovirus, dan Togavirus) , dan kemungkinan sebagian lagi
tidak merusak sel (Retrovirus).
F.Klasifikasi virus
Virus dapat diklasifikasi menurut morfologi, tropisme dan cara penyebaran, dan
genomik fungsional.
Klasifikasi virus berdasarkan morfologi
Berdasarkan morfologi, virus dibagi berdasarkan jenis asam nukleat dan juga protein
membranterluarnya (envelope) menjadi 4 kelompok, yaitu :
1. Virus DNA
2. Virus RNA
3. Virus berselubung
4. Virus non-selubung
Klasifikasi virus berdasarkan tropisme dan cara penyebaran
Berdasarkan tropisme dan cara penyebaran, virus dibagi menjadi:
1. Virus Enterik
2. Virus Respirasi
3. Arbovirus
4. Virus onkogenik
5. Hepatitis virus
Klasifikasi virus berdasarkan genomik fungsional
Virus di klasifikan menjadi 7 kelompok berdasarkan alur fungsi genomnya.
Klasifikasi ini disebut juga klasifikasi Baltimore yaitu:
1 Virus Tipe I = DNA Utas Ganda
2 Virus Tipe II = DNA Utas Tunggal
3 Virus Tipe III = RNA Utas Ganda
4 Virus Tipe IV = RNA Utas Tunggal (+)
5 Virus Tipe V = RNA Utas Tunggal (-)
6 Virus Tipe VI = RNA Utas Tunggal (+) dengan DNA perantara
7 Virus Tipe VII = DNA Utas Ganda dengan RNA perantara
30
Menurut klasifikasi Bergey, virus termasuk ke dalam divisio Protophyta,
kelas Mikrotatobiotes dan ordo Virales (Virus). Pada tahun 1976 ICTV
(International Commite on Taxonomy of Virus) mempublikasikan bahwa virus
diklasifikasikan struktur dan komposisi tubuh, yakni berdasarkan kandungan
asam. Pada dasarnya virus dibedakan atas dua golongan yaitu virus DNA dan
virus RNA.
a.Virus DNA mempunyai beberapa famili:
1 Famili Parvoviridae seperti genus Parvovirus
2 Famili Papovaviridae seperti genus Aviadenovirus
3 Famili Adenoviridae seperti genus Mastadenovirus
4 Famili Herpesviridae seperti genus Herpesvirus
5 Famili Iridoviridae seperti genus Iridovirus
6 Famili Poxviridae seperti genus Orthopoxvirus
b. Virus RNA mempunyai beberapa famili:
1 Famili Picornaviridae seperti genus Enterivirus
2 Famili Reoviridae seperti genus Reovirus
3 Famili Togaviridae seperti genus Alphavirus
4 Famili Paramyvoviridae seperti genus Pneumovirus
5 Famili Orthomyxoviridae seperti genus Influensavirus
6 Famili Retroviridae seperti genus Leukovirus
7 Famili Rhabdoviridae seperti genus Lyssavirus
8 Famili Arenaviridae seperti genus Arenavirus
G.Contoh-contoh virus
Virus RNA
Virus RNA merupakan virus yang memiliki materi genetik berupa RNA,
kelompok yang tergolong dalam kelompok ini adalah virus kelas III, IV, V, dan
VI. Beberapa contohfamilia virus yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah
Retroviridae, Picornaviridae, Orthomixoviridae, dan Arbovirus.
Retroviridae
31
Retroviridae merupakan virus berbentuk ikosahedral. Virus ini memiliki
genom RNAberjumlah dua buah yang keduanya identik dan
memiliki polaritas positif yang nantinya akan diekspresikan menjadi enzim
polimerase yang unik yaitu reverse traskriptase yang berguna untuk mengubah
RNA menjadi DNA. DNA yang dihasilkan nantinya akan berintegrasi ke dalam
DNA sel inang sebagai provirus. Virus ini termasuk ke dalam virus yang ganas,
dapat menyebabkan penekanan sistem kekebalan tubuh dan juga tumor. Sifatnya
yang ganas tersebut disebabkan salah satunya karena virus ini mudah
mengalami mutasi.
Salah satu genus dari famili ini yang paling terkenal adalah genus Lentivirus, yang
contoh spesiesnya adalah HIV 1 dan 2.
Picornaviridae
Picornaviridae merupakan berukuran kecil. Virus ini memiliki genom
RNA dengan polaritas positif sehingga termasuk virus kelas IV dalam klasifikasi
Baltimore. Virus dalam famili ini mampu menyebabkan banyak penyakit pada
manusia, diantaranya adalah penyakit polio yang disebabkan oleh Poliovirus dan
flu ringan yang disebabkan oleh Rhinovirus.
Orthomixoviridae
Orthomoxoviridae merupakan virus yang memiliki selubung dengan
materi genetikRNA bersegmen berpolaritas negatif sehingga virus ini termasuk
dalam kelas V dalam klasifikasi Baltimore. Ciri khan dari virus ini adalah virus ini
memiliki protein permukaan yang merupakan antigen utama
yaitu Hemmaglutinin (HA) dan Neuraminidase (NA). Hemmaglutinin merupakan
bagian virus yang menempel pada sel target oleh sebab itu antibodi terhadap
hemmaglutinin dapat melindung dari infeksi virus. Neuraminidase berperan untuk
melepaskanvirion dari sel oleh sebab itu antibodi terhadap NA dapat menekan
tingkat keparahan infeksi virus.
32
menyandikan protein Hemmaglutinin. Hal tersebut menyebabkan antibodi yang
ada tidak dapat mengenalinya lagi. Kejadian tersebut menyebabkan
terjadinya endemik musiman.
Antigenic shift adalah munculnya subtipe barus virus influenza yang disebabkan
karena penggabunggan genetik antara manusia dengan virus hewan atau dengan
transmisi langsung dari hewan unggas ke manusia. karena tidak ada atau
sedikitnya imunitas terhada virus baru, maka pandemik dapat terjadi.
2. Influenza tipe B
3. Influenza tipe C
4. Tick-Borne Influenza virus ini merupakan virus yang berasal dari kutu.
Arboviruses
Arbovirus merupakan singkatan dari ARthropoda-BOrne virus yaitu virus
yang berasal dari kelompok Arthropoda. Arbovirus dibagi menjadi empat famili
yaitu :
1. Togaviridae
contoh virus yang termasuk dalam kelompok ini adalah Rubellavirus.
2. Flaviviridae
contoh virus yang termasuk dalam kelompok ini adalah Hepatitis C virus
danDenguevirus yang penyebabkan penyakit demam berdarah dengue.
3. Bunyaviridae
contoh virus yang termasuk dalam kelompok ini adalah California
encephalitis virus (CE) yang menyebabkan penyakit encephalitis pada
manusia.
4. Reoviridae
contoh virus yang termasuk dalam kelompok ini adalah reovirus yang
menyebabkan Colorado tick fever dan Rotavirus yang
menyebabkan diare epidemik pada anak-anak.
Virus DNA
Virus DNA merupakan virus yang memiliki materi genetik berupa DNA,
kelompok yang tergolong dalam kelompok ini adalah virus kelas I, II, VII.
Beberapa contoh familia virus yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah
Herpesviridae, Parvoviridae, dan Poxviridae.
Herpesviridae
33
Herpesviridae merupakan kelompok virus berukuran besar dengan materi
genetik DNA utas ganda sehingga dikelompokkan ke dalam kelas 1 dalam
klasifikasi baltimore. Virus dalam kelompok ini dapat menyebabkan penyakit
ganas dan juga dapat menyebabkan kelainan pasca kelahiaran pada bayi.
Herpesviridae terbagi ke dalam beberapa genus, yaitu :
1 Alpha Herpesvirus
Virus yang termasuk dalam kelompok Alpha herpesvirus biasanya
menyebabkan penyakit yang akut dengan gejala yang muncul saat itu juga.
infeksi virus ini bersifat laten persistendisebabkan karena kemampuan
genom virus ini untuk berintergrasi dengan sel inang. jika kondisi inang
sedang lemah, maka ada kemungkinan penyakit dapat muncul kembali
pada tempat yang sama.
contoh dari virus ini adalah Herpes simplex tipe 1 dan 2 dan Varicella
zoster(VZ) virus.
2 Beta Herpesvirus
Virus yang termasuk dalam kelompok beta herpesvirus biasanya menyebabkan
penyakit yang akut akan tetapi tidak ditemukan gejala pada carrier. virus
ini menyebabkan infeksipada bayi dan perkembangan abnormal (penyakit
kongenital).
contoh dari virus ini adalah Cytomegalovirus.
3 Gamma Herpesvirus
Virus yang termasuk dalam kelompok ini mampu menyebabkan
penyakit limphopoliperatifjinak dan ganas.
contoh dari virus ini adalah Epstein-Barr virus.
Parvoviridae
Parvoviridae merupakan virus dengan DNA utas tunggal polaritas positif
atau negatif sehingga termasuk dalam kelas II dalam klasifikasi Baltimore. Virus
ini tidak memiliki selubung virus dan merupakan virus manusia yang berukuran
paling kecil. Virus merupakan virus yang tidak sempurna sehingga perlu
berasosiasi dengan adenovirus sehingga sering disebut Adeno-Associated
Virus(AAV). Salah satu contoh kelompok ini adalah virus B-19 yang dapat
menyebabkan cacat atau keguguran pada janin.
34
Poxviridae
Poxviridae merupakan virus dengan materi genetik DNA untai ganda
sehingga virus ini di termasuk dalam kelas I dalam klasifikasi Baltimore. Ciri khas
dari virus ini adalah virus ini memiliki morfologi besar dan kompleks.Virus yang
terkenal dalam kelompok ini adalahSmallpox. Smallpox cukup terkenal karena
menimbulkan pandemik yang sangat besar diseluruh dunia. sekarang virus
Smallpox sudah dimusnahkan.
H.Ciri-ciri virus
Kata virus berasal dari bahasa latin yang berarti racun. Ilmu yang
mempelajari tentang virus disebut virology. Menurut para ahli biologi, virus
merupakan organisme peralihan antara makhluk hidup dan benda mati. Virus ini
dapat digolongkan sebagai benda mati, karena tidak mempunyai protoplasma dan
dapat dikristalkan; sedangkan dapat digolongkan sebagai benda hidup, karena
mempunyai kemampuan untuk kemampuan untuk reproduksi (berkembang biak)
walaupun hanya pada sel hidup, dan memiliki asam nukleat yaitu DNA atau RNA
1 Virus mempunyai ukuran sebesar 2 – 20 mµ. tetapi ada juga beberapa
virus yang berukuran sampai 300 mµ. karena ukuran yang sangat kecil
inilah maka virus hanya dapat dilihat dengan mikroskop electron. Bentuk
virus bervariasi yaitu ada yang oval, memanjang, silindris, kotak dan
kebanyakan berbentuk seperti kecebong.Tubuh virus terdiri atas kepala,
kulit (selubung atau kapsid), isi tubuh dan serabut ekor. Isi tubuh hanya
satu macam asam nukleat yaitu DNA atau RNA. Ciri lainnya adalah virus
tidak dapat bergerak maupun melakukan metabolisme.
2 Perkembangbiakan Virus
35
Dalam perkembangbiakannya virus memerlukan sel yang hidup. Oleh
karena itu virus harus menyerang organism lain, yang disebut sel inang.
Sel inang dapat berupa sel dari bakteri, hewan, manusia dan tumbuhan.
Virus yang menyerang bakteri disebut bakteriofage atau fag. Salah satu
contoh bakteri yang diserang virus adalah bakteri Echericia coli. Cara virus
menginfeksi bakteri dibedakan menjadi dua macam yaitu secara litik (virus
yang menghancurkan sel induk setelah berhasil mereproduksikan diri) dan
secara lisogenik (virus tidak menghancurkan sel bakteri tetapi virus
berintegrasi dengan DNA sel bakteri), sehingga jika bakteri membelah diri
maka virus akan ikut membelah.
Ciri-ciri Virus Berdasarkan Struktur Tubuhnya
1. Berukuran ultra mikroskopis
2. Parasit sejati/parasit obligat
3. Berbentuk oval, bulat, batang, huruf T, kumparan
4. Kapsid tersusun dari protein yang berisi DNA saja atau RNA
5. Dapat dikristalkan
6. Aktivitasnya harus di sel makhluk hidup
Struktur Virus
Untuk mengetahui struktur virus secara umum kita gunakan bakteriofage
(virus T), strukturnya terdiri dari:
a. Kepala
Kepala virus berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid. Satu
unit protein yang menyusun kapsid disebut kapsomer.
b. Kapsid
Kapsid adalah selubung yang berupa protein. Kapsid terdiri atas
kapsomer. Kapsid juga dapat terdiri atas protein monomer yang yang
terdiri dari rantai polipeptida. Fungsi kapsid untuk memberi bentuk virus
sekaligus sebagai pelindung virus dari kondisi lingkungan yang
merugikan virus.
c. Isi tubuh
Bagian isi tersusun atas asam inti, yakni DNA saja atau RNA saja.
Bagian isi disebut sebagai virion. DNA atau RNA merupakan materi
genetik yang berisi kode-kode pembawa sifat virus. Berdasarkan isi yang
36
dikandungnya, virus dapat dibedakan menjadi virus DNA (virus T, virus
cacar) dan virus RNA (virus influenza, HIV, H5N1). Selain itu di dalam
isi virus terdapat beberapa enzim.
d. Ekor
Ekor virus merupakan alat untuk menempel pada inangnya. Ekor virus
terdiri atas tubus bersumbat yang dilengkapi benang atau serabut. Virus
yang menginfeksi sel eukariotik tidak mempunyai ekor.
Reproduksi Virus
Cara reproduksi virus dikenal sebagai proliferasi yang terdiri dari:
a. Daur litik (litic cycle)
1. Fase Adsorbsi (fase penempelan)
Ditandai dengan melekatnya ekor virus pada sel bakteri. Setelah menempel
virus mengeluarkan enzim lisoenzim (enzim penghancur) sehingga
terbentuk lubang pada dinding bakteri untuk memasukkan asam inti virus.
2.Fase Injeksi (memasukkan asam inti Setelah terbentuk lubang pada sel
bakteri maka virus akan memasukkan asam inti (DNA) ke dalam tubuh sel
bakteri. Jadi kapsid virus tetap berada di luar sel bakteri dan berfungsi lagi.
3. Fase Sintesis (pembentukan)
DNA virus akan mempengaruhi DNA bakteri untuk mereplikasi bagian-
bagian virus, sehingga terbentuklah bagian-bagian virus. Di dalam sel
bakteri yang tidak berdaya itu disintesis virus dan protein yang dijadikan
sebagai kapsid virus, dalam kendali DNA virus.
4. Fase Asemblin (perakitan)
Bagian-bagian virus yang telah terbentuk, oleh bakteri akan dirakit
menjadi virus sempurna. Jumlah virus yang terbentuk sekitar 100-200 buah
dalam satu daur litik.
5 Fase Litik (pemecahan sel inang)
Ketika perakitan selesai, maka virus akan menghancurkan dinding sel
bakteri dengan enzim lisoenzim, akhirnya virus akan mencari inang baru.
37
1 Fase Penggabungan
Dalam menyisip ke DNA bakteri DNA virus harus memutus DNA bakteri,
kemudian DNA virus menyisip di antara benang DNA bakteri yang
terputus tersebut. Dengan kata lain, di dalam DNA bakteri terkandung
materi genetik virus.
2 Fase Pembelahan
Setelah menyisip DNA virus tidak aktif disebut profag. Kemudian DNA
bakteri mereplikasi untuk melakukan pembelahan.
3 Fase Sintesis
DNA virus melakukan sintesis untuk membentuk bagian-bagian viirus
4 Fase Perakitan
Setelah virus membentuk bagian-bagian virus, dan kemudian DNA masuk ke
dalam akan membentuk virus baru
5 Fase Litik
Setelah perakitan selesai terjadilah lisis sel bakteri. Virus yang terlepas dari
inang akan mencari inang baru.
38
sel-sel saraf. Begitu juga yang terjadi pada penyakit AIDS (acquired immune
deficiency syndrome), yaitu suatu penyakit yang mengakibatkan menurunnya
daya tahan tubuh penderita penyakit tersebut disebabkan oleh virus HIV yang
secara khusus menyerang sel darah putih. Tabel berikut ini memuat beberapa
macam penyakit yang disebabkan oleh virus.
Selain manusia, virus juga menyebabkan kesengsaraan bagi hewan dan
tumbuhan. Tidak sedikit pula kerugian yang diderita peternak atau petani akibat
ternaknya yang sakit atau hasil panennya yang berkurang.
39
a. keberadaan dan aktivitas reseptor pada permukaan inang yang
memudahkan virus untuk melekat.
b. kemampuan virus menginfeksi sel
c. kecepatan replikasi virus dalam sel inang
d. kemampuan sel inang dalam menahan serangan virus.
Sebagian besar virus masuk ke tubuh manusia melalui mulut dan hidung,
kulit yang luka. Jika ada virus yang masuk, sel tubuh akan mempertahankan
dengan menghasilkan sel fagosit, antibodi, dan interferon (protein khas).
40
cacing, yang dalam jumlah besar tampak seperti sepiring mi. Pada April 2005,
virus Marburg menarik perhatian pers dengan terjadinya penyebaran di Angola.
Sejak Oktober 2004 hingga 2005, kejadian ini menjadi epidemi terburuk di dalam
kehidupan manusia
Penyakit pada manusia yang disebabkan oleh virus
1. lnfluenza
Penyebab influenza adalah virus orthomyxovirus yang berbentuk seperti bola.
Virus influenza ditularkan lewat udara dan masuk ke tubuh manusia melalui alat
pernapasan. Virus influenza pada umumnya menyerang hanya pada sistem
pernapasan. Terdapat tiga tipe serologi virus influenza, yaitu tipe A, B, dan C.
Tipe A dapat menginfeksi manusia dan hewan, sedangkan B dan C hanya
menginfeksi manusia. Gejala influenza adalah demam, sakit kepala, pegal linu
otot, dan kehilangan nafsu makan, Orang yang terserang influenza biasanya akan
sembuh dalam 3 sampai 7 hari.
Penanggulangan virus ini telah diusahakan oleh beberapa ahli dengan
pembuatan vaksin. pendekatan terbaru adalah dengan pemakaian mutan virus
hidup vang dilemahkan untuk mendorong agar respon kekebalan tubuh
meningkat.Pencegahan terhadap penyakit influenza adalah dengan menjaga daya
tahan tubuh dan menghindari kontak dengan penderita influenza.
2. Campak
Campak disebabkan oleh virus paramyxovirus yang tidak rnengandung enzim
neurominidase.Gejala campak adalah demam tinggi, batuk, dan rasa nyeri di
seluruh tubuh.Di awal masa inkubasi, virus berlipat ganda di saluran pernapasan
atas. Di akhir masa inkubasi, virus menuju darah dan beredar keseluruh bagian
tubuh, terutama kulit.
3. Cacar air
Cacar air disebabkan oleh virus Herpesvirus varicellae. Virus ini
mempunvai DNA ganda dan menyerang sel diploid manusia.
4. Hepatitis
Hepatitis (pembengkakan hati) disebabkan oleh virus hepatitis. Ada 3
macam virus hepatitis yaitu hepatitis A, B, dau C (non-A,non-B). Gejalanya
adalah demam, mual, dan muntah, serta perubahan warna kulit dan selaput lendir
menjadi kuning. Virus hepatitis A cenderung menimbulkan hepatitis akut,
sedangkan virus hepatitis B cenderung menimbulkan hepatitis kronis. Penderita
41
hepatitis B mempunyai risiko menderita kanker hati. Penyakit ini dapat rnenular
melalui minuman yang terkontaminasi, transfusi darah, dan penggunaan jarum
suntik yang tidak steril.
5. Polio
Polio disebabkan oleh poliovirus. Serangan poliovirus menyebabkan lumpuh
bila virus menginfeksi selaput otak (meninges) dan merusak sel saraf yang
berhubungan dengan saraf tepi.
Virus ini menyerang anak - anak berusia antara 1 - 5 tahun . virus polio dapat
hidup di air selama berbulan - bulan, sehingga dapat menginfeksi melalui air yang
diminum. Dalam keadaan beku virus ini dapat ditularkan lewat lingkungan yang
buruk, melalui makanan dan minuman. penularan dapat terjadi melalui alat makan
bahkan melalui ludah.
6. Gondong
Penyakit gondong disebabkan oleh paramyxovirus dapat hidup dijaringan
otak , selaput otak, pankreas, testis, kelenjar parotid dan radang di hati. Penyakit
gondong ditandai dengan pembengkakan di kelenjar parotid pada leher di bawah
daun telinga. penularannya terjadi melalui kontak langsung dengan penderita
melalui ludah, urin dan muntahan.
7. AIDS
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah penurunan sistem
kekebalan tubuh yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency
Virus). Virus HIV adalah virus kompleks yang rnempunvai 2 molekul RNA di
dalam intinya. Virus tersebut diduga kuat berasal dari virus kera afrika yang telah
mengalami mutasi. Walaupun AIDS sangat mematikan, penularannya tidak
semudah penularan virus lain. Virus HIV tidak ditularkan melalui kontak biasa
seperti jabat tangan, pelukan, batuk, bersin, peralatan makan dan mandi, asalkan
tidak ada luka di kulit.
Virus HIV dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka di kulit atau selaput
lendir. Penularannya dapat terjadi melalui hubungan seksual, transfusi darah, dan
penggunaan jarum suntik yang tidak steril. Gejala awal ditandai oleh pembesaran
nodus limfa. Penyakit yang umumnya diderita adalah pneumonia, diare, kanker,
penurunan berat badan, dan gagal jantung. Pada penderita, virus HIV banyak
terkonsentrasi di dalam darah dan cairan mani. Sekali virus menginfeksi penderita,
virus akan tetap ada sepanjang hidup penderita.
42
8. Ebola
Gejala awal vang ditimbulkan ebola mirip influenza, yaitu demam, menggigil,
sakit kepala, nyeri otot, dan hilang nafsu makan.Gejala ini muncul setelah 3 hari
terinfeksi. Setelah itu virus ebola mulai mereplikasikan dirinya. Virus ebola
menyerang sel darah.Sebagai akibatnva sel darah yang mati akan menyumbat
kapiler darah, mengakibatkan kulit memar, rnelepuh, dan seringkali larut seperti
kertas basah.
Pada hari ke-6, darah keluar dari mata, hidung, dan telinga. Selain itu
penderita memuntahkan cairan hitam vang merupakan bagian jaringan dalam
tubuh yang hancur.Pada hari ke-9, biasanva penderita akan mati.
Ebola ditularkan melalui kontak langsung dengan cairan tubuh penderita ebola
(darah, feses, urin, ludah, keringat). Sampai saat ini belum ada obat
penyembuhnya.
Virus ebola ditemukan pada tahun 1976 di Sudan dan Zaire. Habitatnya di
alam belum diketahui, demikan pula bagaimana prosesnya menjadi epidemik.
Virus ebola dapat hidup di atmosfer selama beberapa menit. kemudian akan mati
oleh radiasi uliraviolet.
9. Herpes simpleks
Disebabkan oleh virus anggota sukuHerpetoviridae, yang menyerang kulit dan
selaput lendir. Virus herpes simplex dapat menyerang bayi, anak-anak, dan orang
dewasa.Penyakit ini biasanya menyerang mata, bibir, mulut, kulit, alat kelamin,
dan kadang - kadang otak. Infeksi pertama biasanya setempat dan cenderung
hilang timbul. Virus masuk ke dalam tubuh melalui luka kecil. Pada bayi, virus
sering ditularkan pada saat dilahirkan.
Selain itu virus juga ditularkan melalui hubungan seksual. Kecuali pada mata
dan otak, gejala utama penyakit adalah timbul gelembung - gelembung kecil.
Gelembung tersebut sangat mudah pecah. Infeksi pada alat kelamin diduga
merupakan salah satu faktor penyebab tumor ganas di daerah genitalia tersebut.
10. Papilloma
Disebabkan oleh salah satu virus yang diduga dapat menimbulkan tumor di
kulit, alat kelamin, tenggorokan, dan saluran utama pernapasan.Infeksi terjadi
melalui kontak langsung dan hubungan seksual dengan penderita.
43
11. SARS (Severe Acute Respirotory Syndrome)
Diduga disebabkan oleh virus Corona mamalia (golongan musang, rakun)
yang mudah sekali bermutasi setiap terjadi replikasi.Gejala-gejala penyakit: suhu
tubuh di atas 39oC, menggigil, kelelahan otot, batuk kering, sakit kepala, susah
bernapas, dan diare.
12. Rabies
Disebabkan oleh virus rabies. Rabies sebenarnya merupakan penyakit yang
menyerang hewan, misalnya anjing, kucing, dan kelelawar penghisap darah.
Hewan yang terkena dapat menunjukkan tingkah laku agresif ataupun
kelumpuhan.Virus ditularkan pada manusia melalui gigitan binatang yang
terinfeksi. Setelah masa inkubasi yang sangat bervariasi, dari 13 hari sampai 2
tahun (rata-rata 20 - 60 hari), timbul gejaia kesemutan di sekitar luka gigitan,
gelisah, dan otot tegang. Gangguan fungsi otak, seperti hilangnya kesadaran,
terjadi kira - kira satu minggu kemudian, Rabies sering kali menyebabkan
kematian.
44
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sel pertama sekali ditemukan Ilmuwan Inggris, Robert Hooke (1665) dengan
meneliti sayatan gabus di bawah mikroskop yang terdiri dari ruangan-ruangan yang
dibatasi oleh dinding disebut sel. Pada tahun 1839, seorang biolog Perancis, Felix
Durjadin menemukan isi penyusun dalam rongga sel disebut sarcode. Johanes
Purkinje (1789- 1869) mengadakan perubahan nama sarcode menjadi protoplasma.
Theodore Schwann (1801-1881), seorang pakar zoologi Jerman dan Mathias
Schleiden (1804-1881), pakar botani Jerman mengemukakan bahwa tubuh hewan dan
tumbuhan terdiri atas sel-sel. Robert Brown (1831), seorang biolog Skotlandia
menemukan inti (nukleus). MaxSchultze (1825-1874), seorang pakar anatomi
mengemukakan protoplasma merupakan dasar fisik kehidupan. Rudolf Virchow
mengatakan sel berasal dari sel Omnis Cellula Cellula.Sel dibedakan atas beberapa
bentuk, diantaranya berdasarkan keadaan inti sel (sel eukariotik dan prokariotik),
berdasarkan keadaan kromosom dan fungsinya (sel somatik dan reproduktif),
berdasarkan sifatnya (bagian hidup dan bagian yang mati).Sel tumbuhan terdiri atas:
dinding sel, membran plasma, sitoplas.Dari uraian makalah ini, diperoleh kesimpulan
bahwasel merupakan unit kehidupan dari sebuah makhluk hidup. Setiap sel
melakukan aktivitasnya masing-masing layaknya indivudu. Didalam sel terdapat
bagian-bagian yang terdiri dari bagian hidup mati seperti dinding sel dan vakuola dan
bagian yang hidup seperti, plasma sel, dan organel-organel sel. Bagian-bagian
tersebut bekerja sama dalam melakukan kegiatannya. Namun, tidak semua memiliki
bgian tersebut. Pada sebagian sel prokariot hanya memiliki beberapa bagian saja.Tak
lepas dari itu, sel melakukan reproduksi layaknya makhluk hidup. Baik secara
Amitosis, Mitosis, Meiosis. Banyak sekali kegunaan reproduksi ini seperti, pada sel
meristem stumbuhan berfungsi untuk pertumbuhan. Sedangkan pada sel epitel
manusia untuk menggantikan sel-sel yang rusak atau sudah tua dan lainnya
Dari makalah ini dapat ditarik kesimpulan, yaitu virus adalah parasit
berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya dapat
bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan mengendalikan sel
45
makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi
sendiri.Adapun contoh-contoh dari virus yaitu Virus RNA dan Virus DNA.
Virus RNA merupakan virus yang memiliki materi genetik berupa RNA,
kelompok yang tergolong dalam kelompok ini adalah virus kelas III, IV, V, dan VI.
Beberapa contohfamilia virus yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah
Retroviridae, Picornaviridae, Orthomixoviridae, dan Arbovirus.Virus DNA
merupakan virus yang memiliki materi genetikberupa DNA, kelompok yang
tergolong dalam kelompok ini adalah virus kelas I, II, VII. Beberapa
contoh familia virus yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah Herpesviridae,
Parvoviridae, dan Poxviridae.
Contoh paling umum dari penyakit-penyakit yang disebabkan oleh virus
adalah pilek(yang bisa saja disebabkan oleh satu atau beberapa virus
sekaligus), cacar, AIDS (yang disebabkan virus HIV), dan demam herpes (yang
disebabkan virus herpes simpleks).Selain merugikan,virus juga mempunyai peranan
yang menguntungkan yaitu membuat antitoksin,melemahkan bakteri dan
memproduksi vaksin.
3.2 Saran
Adapun saran penulis kepada pembaca agar pembaca dapat mengetahui bahwa
sel penting bagi kehidupan kita. Selain dari pada itu, penulis memohon maaf apabila
terdapat kesalahan karena kami masih dalam proses pembelajaran. Dan yang kami
harapkan dengan adanya makalah ini,dapat menjadi wacana yang membuka pola pikir
pembaca dan memberi saran yang sifatnya tersirat maupun tersurat.
DAFTAR PUSTAKA
Agustriana, R. dan Tunjung T. 2006. Buku Ajar. Fisiologi Tumbuhan I Universitas
Lampung. Bandar Lampung.
Campbell, R. M. 2002. Biologi. Erlangga : Jakarta
46
Hasnunidah, N. 2010. Buku Ajar. Fisiologi Tumbuhan. Universitas Lampung. Bandar
Lampung.
Lakitan, Benyamin. 2001. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. PT. Raja
Grafindo Persada. Jakarta.
Salisbury, F.B dan C.W. Ross. Fisiologi Tumbuhan. ITB Bandung. Bandung.
Sutrian, Y. 1992. Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan. Tentang Sel & Jaringan.
Rineka Cipta. Jakarta.
47