Anda di halaman 1dari 10

Respon Kandungan Klorofil Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.

) Terhadap
Cekaman Salinitas

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Stimulus dan Respon Indera

Dosen Pengampu : Riezky Maya Probosari, S. Si., M. Si.

Disusun Oleh

Egie Rosalilla K4520020

Kelas B

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
kemudahan bagi saya sebagai penyusun untuk dapat menyelesaikan paper ini tepat pada
waktunya.Paper ini merupakan tugas dari mata kuliah Stimulus dan Respon Indera ,dengan
tugas ini saya sebagai mahasiswi dapat mengetahui lebih jauh dari materi yang diberikan.Dan
saya berterimakasih kepada Ibu Riezky Maya Probosari, S. Si., M. Si. selaku Dosen mata
kuliah Stimulus dan Respon Indera yang telah memberikan tugas ini kepada saya.Dengan
harapan paper ini dapat bermanfaat, maka saya sebagai penulis mengucapakan terima kasih
kepada semua pihak yan telah membantu menyelesaikan makalah ini.

Akhir kata saya ucapkan terima kasih dan saya sebagai penulis menyadari bahwa
paper yang saya tulis masih banyak kekurangan serta kesalahan dan masih jauh dari kata
sempurna maka saran dan kritik yang membangun dengan terbuka saya terima untuk
meningkatkan kualitas paper ini.Semoga paper ini dapat diterima juga dipahami dengan baik
oleh siapapun yang membacanya.

Karanganyar, 5 Oktober 2022

Egie Rosalilla

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ....................................................................................... 2
DAFTAR ISI ...................................................................................................... 3
TEMA ................................................................................................................. 4
JUDUL ................................................................................................................ 4
MATERI............................................................................................................. 4
MASALAH ATAU KASUS PENELITIAN .................................................... 6
PEMBAHASAN................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 9

3
A. TEMA
Tema yang akan dibahas pada paper ini yaitu mekanisme stimulus respon
organisme ( tumbuhan dan hewan)

B. JUDUL
Judul dari paper ini yaitu respon kandungan klorofil tanaman pakcoy terhadap
cekaman salinitas

C. MATERI
Tumbuhan memiliki akar, batang dan daun dan tidak dapat bergerak bebas
atau berpindah tempat. Ketidakmampuan tumbuhan untuk berpindah tempat,
mengharuskan tumbuhan memiliki mekanisme dalam perubahan kondisi
lingkungan (Sukma,2015). Perubahan yang terjadi mungkin saja masih berada
dalam batas toleransi tanaman tersebut, tetapi seringkali tanaman mengalami
perubahan lingkungan yang dapat menyebabkan menurunnya produktivitas dan
bahkan kematian tanaman. Hal ini menunjukkan bahwa setiap tanaman memiliki
faktor pembatas dan daya toleransi terhadap lingkungan (Felania,2017)
Pakcoy merupakan tanaman dari keluarga Cruciferae yang masih berada
dalam satu genus dengan sawi putih/petsai dan sawi hijau/caisim. Pakcoy
merupakan salah satu varietas dari tanaman sawi yang dimanfaatkan daunnya
sebagai sayuran. Pakcoy berasal dari benua Asia yaitu dari Tiongkok dan Asia
Timur. Klasifikasi tanaman pakcoy adalah sebagai berikut (Haryanto dalam
Barokah dkk,2017)
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Rhoeadales (Brassicales)
Famili : Brassicaceae
Genus : Brassica
Spesies : Brassica chinensis L.

4
Tanaman ini dapat tumbuh di dataran rendah ataupun dataran tinggi
dengan mendapatkan sinar matahari yang cukup (Edi dan Bobihoe, 2010).
Tanaman ini banyak mengandung serat, vitamin A, vitamin B, vitamin B2,
vitamin B6, vitamin C, fosfor, kalium, tembaga, magnesium, zat besi, dan protein.
Klorofil adalah pigmen pemberi warna hijau pada tumbuhan, alga dan
bakteri fotosintetik. Pigmen ini berperan dalam proses fotosintesis tumbuhan
dengan menyerap dan mengubah energi cahaya menjadi energi kimia. Kadar
klorofil merupakan salah satu indikator sifat toleran tumbuhan terhadap
cekaman (Nio et al., 2019).Klorofil sangat vital dalam proses fotosintesis
karena klorofil membuat tumbuhan mendapatkan energi dari cahaya (Zakiyah et
al., 2018). Kloroplas adalah organel sel tanaman yang mempunyai membran luar,
membran dalam, ruang antar membran dan stroma. Permukaan membran internal
yang disebut tilakoid akan membentuk kantong pipih dan pada posisi tertentu
akan bertumpukan dengan rapi membentuk struktur yang disebut granum. Seluruh
granum yang terdapat pada kloroplas disebut grana. Tilakoid yang memanjang
dan menghubungkan granum satu dengan yang lain di dalam stroma disebut
lamela. Stroma merupakan rongga atau ruang dalam kloroplas dan berisi air
beserta garam-garam yang terlarut dalam air. Klorofil terdapat di dalam ruang
tilakoid

Gambar 1 : Gambar Struktur Kloroplas Song & Banyo,2011)

5
Cekaman (stress) lingkungan adalah kondisi lingkungan yang
memberikan tekanan pada tanaman dan mengakibatkan respons tanaman terhadap
faktor lingkungan tertentu lebih rendah daripada respons optimumnya pada
kondisi normal. Kondisi lingkungan yang memungkinkan tanaman untuk
memberikan respons maksimum terhadap suatu faktor lingkungan bukan
merupakan cekaman bagi tanaman. Cekaman lingkungan dapat berupa faktor
eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal meliputi kondisi lingkungan yang
tidak mendukung pertumbuhan dan perkembangan bagian tanaman seperti
kekurangan dan kelebihan unsur hara, kekurangan dan kelebihan air, suhu yang
terlalu rendah atau terlalu tinggi. Sedangkan faktor internal adalah gen individu
tersebut (Felania,2017).Salah satu kondisi cekaman yang banyak dijumpai pada
lahan-lahan penanaman adalah cekaman garam
Kadar garam yang tinggi pada tanah menyebabkan terganggunya
pertumbuhan. NaCl adalah salah satu garam terlarut dalam tanah yang merupakan
unsur esensial untuk pertumbuhan tanaman, tetapi adanya kelebihan larutan
garam dalam tanah dapat mempengaruhi pola pertumbuhan pada tanaman.
Respon tumbuhan terhadap peningkatan konsentrasi NaCl berbeda-beda
tergantung jenis tanaman. Konsentrasi NaCl yang tinggi dapat meningkatkan atau
menurunkan tingkat pertumbuhan pada tanaman (Asih & Mukarlina,2015).

D. MASALAH/KASUS BERBASIS PENELITIAN


Tanaman yang mengalami cekaman salinitas umumnya menunjukkan
klorosis pada daun dengan tingkat kerusakan yang berbeda. Perubahan warna
daun yang terpapar cekaman menjadi coklat atau merah kecoklatan. Bentuk
kerusakan seperti ini disebabkan oleh penyerapan unsur hara yang terpapar
dengan konsentrasi yang cukup tinggi sehingga jaringan daun akan rusak dalam
waktu yang relatif singkat. Daun akan mengalami gejala klorosis pada bagian
antara tulang daun.

6
Gambar 2 : Gambar Klorosis pada Daun
Gejala klorosis pada daun tanaman akan berwarna kuning terang, dan
akan terlihat pada daun yang lebih muda. Pada area di antara urat daun sebagian
besar akan terpengaruh dan urat daun tetap berwarna gelap, kondisi ini disebut
klorosis. Penyakit ini ditandai dengan perubahan warna kuning pada jaringan di
antara tulang daun (interveinal yellowing), yang dimulai dari daun-daun tua di
bagian bawah kemudian berkembang ke bagian pucuk, kadang-kadang terjadi
perubahan warna pada bagian daun menjadi merah keunguan atau merah
kecoklatan (bronzing) dan pada gejala lanjut beberapa bagian daun klorotik
mengalami nekrotik.

E. PEMBAHASAN
Unsur hara yang dibutuhkan dalam pembentukan klorofil adalah Mg, N
dan Fe (Aronoff, 1950; Utaminingsih, 2012; Yiu et al., 2012). Pada konsentrasi
cekaman yang tinggi maka molekul klorofil terdegradasi menjadi phaeophitin dan
Mg2+. Pada proses ini molekul Mg2+ dalam molekul klorofil diganti oleh Na
yang berakibat perubahannya karakteristik spektrum cahaya dari molekul klorofil,
bahkan dalam waktu pemaparan yang lama akan menyebabkan hilangnya klorofil.
Menurut Carlson dalam Arrohmah (2007) menambahkan bahwa penurunan kadar
klorofil ini terjadi mulai dari hilangnya magnesium dari molekul pusat atau
hilangnya rantai ekor fitol. Ketika molekul klorofil mengalami degradasi,
sejumlah molekul turunan akan terbentuk seperti paheopytins, chlorophyllides,
dan phaeophorbides yang tergantun pada molekul induknya.

7
Kondisi tanah kekurangan air akibat tingginya NaCl di daerah perakaran
menyebabkan Mg dan Fe akan berada dalam kondisi terikat atau tidak tersedia
bagi tanaman, selain itu adanya kompetisi antara penyerapan Mg dan Na yang
menyebabkan kandungan Mg menurun dan pembentukan klorofil daun akan
terganggu dan struktur kloroplas akan mengalami disintegrasi yang berakibat
rendahnya kadar klorofil.Mg dan N merupakan unsur yang membentuk struktur
klorofil, sementara Fe dibutuhkan sebagai kofaktor enzim yang penting untuk
pembentukan klorofil. Kurangnya unsur Fe menyebabkan penurunan aktivitas
enzim yang berperan dalam konversi protoporphyrin menjadi klorofil, sedangkan
kurangnya Mg dan N menyebabkan penurunan fungsi klorofil (Aronoff, 1950;
Marsh et al., 1963). Menurut Lisar et al., (2014), cekaman menghambat sintesis
klorofil dengan cara menghambat pembentukan prekursor klorofil yakni 5-
aminolevuliniuc acid (ALA). Dalam kondisi tercekam garam, aktivitas Mg2+ -
ATPase dan Ca2+ -ATPase tertekan sehingga menyebabkan berkurangnya sintesis
ATP di daun gandum. Selain itu tertekannya sintesis ATP merusak Photosistem
II (PSII) dan asimilasi CO (Zeng et al., 2009). Penurunan kandungan Mg akibat
tingginya penyerapan NaCl terjadi juga pada daun alpukat dan menyebabkan
penurunan kandungan klorofil pada daun Zea mays (Suwignyo dkk., 2010), pada
barley (Tavakkoli et al., 2011), dan pada daun Capsicum annuum L. (Yiu et.al.,
2012)

8
F. REFERENSI
Andriani, V. (2017). Pertumbuhan dan kadar klorofil tanaman pakcoy (Brassica
rapa L.) terhadap cekaman NaCl. STIGMA: Jurnal Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Unipa, 10(02).
Asih, E. D., & Mukarlina, I. L. (2015). Toleransi tanaman sawi hijau (Brassica
juncea L.) terhadap cekaman salinitas garam NaCl. Jurnal
Protobiont, 4(1).

Barokah, R., Sumarsono, S., & Darmawati, A. (2017). Respon pertumbuhan dan
produksi tanaman sawi Pakcoy (Brassica chinensis L.) akibat pemberian
berbagai jenis pupuk kandang (Doctoral dissertation, Fakultas Peternakan
Dan Pertanian Undip).
Felania, C. (2017). Pengaruh ketersediaan air terhadap pertumbuhan kacang hijau
(Phaceolus radiatus). In Seminar Nasional Pendidikan Biologi (pp. 131-
38).
Nio, S. A., Pirade, M., & Ludong, D. P. M. (2019). Leaf chlorophyll content in
North Sulawesi (Indonesia) local rice cultivars subjected to Polyethylene
Glycol (PEG) 8000-induced water deficit at the vegetative phase.
Biodiversitas20(9): 2462–2467.
Putri, A. E., Ernawiati, E., Priyambodo, P., Agustrina, R., & Chrisnawati, L.
(2022). Klorofil Sebagai Indikator Tingkat Toleransi Kekeringan
Kecambah Padi Gogo Varietas Lokal Lampung, Lumbung Sewu
Cantik. Biota: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati, 142-150
Sukma, K. P. W. (2015). Mekanisme tumbuhan menghadapi kekeringan. Wacana
Didaktika, 3(2), 186-194.
Song, A. N., & Banyo, Y. (2011). Konsentrasi klorofil daun sebagai indikator
kekurangan air pada tanaman. Jurnal ilmiah sains, 11(2), 166-173.

9
Zakiyah, M., Manurung, F., & Wulandari, R. S. (2018). Kandungan klorofil
daun pada empat jenis pohon di Arboretum Sylva Indonesia Pc.
Universitas Tanjungpura. Jurnal Hutan Lestari 6 (1): 48–55.

10

Anda mungkin juga menyukai