KENDARI
JURNAL
OLEH
FATMAWATI
G2G1012069
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HALUOLEO
2014
ABSTRAK
Fatmawati (G2G1 12 069)Implementasi Kepemimpinan Kepala Sekolah Di SMA Negeri
6 Kendari dibimbing oleh Dr. H. Nehru Husain, M.Pd, dan Dr. H. Samiruddin, M.Si.
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 6 Kendari bertujuan untuk mengetahui dan
menganalisis; (1) Implementasi kepemimpinan kepala sekolah di SMA Negeri 6 Kendari. (2)
Gaya kepemimpinan yang digunakan kepala sekolah di SMA Negeri 6 Kendari dalam
melaksanakan tugasnya.
Metode analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif untuk menjelaskan implememtasi
kepemimpinan kepala sekolah di SMA Negeri 6 Kendari.
Hasil penelitian ditemukan bahwa : 1) Kepemimpinan kepala sekolah SMA Negeri 6
Kendari yang diimplementasikan melalui tanggung jawab kepala sekolah terhadap tugas pokok
dan fungsi, bekerja sama dengan bawahan dan memberi pehatian kepada bawahan serta
mengambil keputusan dengan tegas dan disiplin di sekolah dan menunjukkan perannya sebagai
pendidik yang mengarahkan dan memotivasi guru-guru dan siswa di sekolah, menjadi
administrator dalam pelaksanan pelayanan administrasi pendidik, sebagai penyelia bagi
kemajuan sekolah dan menjadi pemimpin dalam mengarahkan dan mengawasi perkembangan
sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan. 2) Gaya kepemimpinan yang digunakan kepala
sekolah untuk memimpin SMA Negeri 6 Kendari adalahgaya kepemimpinan kharismatik untuk
member dayatarik kepada bawahan untuk melaksanakan pekerjaan tanpa ada pengawasan dan
memberikan kepercayaan kepada bawahan untuk meningkatkan kompetensi dalam membangun
sekolah yang unggul.
ABSTRAK
Fatmawati (G2G1 12 069)TheImplementationLeadership Headmaster in SMA Country 6
Kendari. guidanced by: Dr. H. Nehru Husain, M.Pd, dan Dr. H. Samiruddin, M.Si.
This research is done at SMA Country 6 Kendari aims to know and analysis; (1)
headmaster leadership Implementations at SMA Country 6 kendari. (2) leadership Style that
utilized by headmaster at SMA Country 6 Kendari in perform its task.
Analysis's method that is utilized is analysis qualitative to word implememtation headmaster
leadership at SMA Country 6 Kendari
.
The final research gotten that.1 ) headmaster leadership SMA'SCountry 6 kendari that
implementation via carries the ball headmaster to subject task and logistic, work equal to
subordinate and give attention to subordinate and taking a decision explicitly and discipline at
schooled and points out its role as educator that leads and motivate teachers and students at
schooled, as administrator in educator administrative services executor, as supervisor for
upturned schooled and as boss in leads and keep company school developing in achieving
education aim. 2 ) leadership Style that utilized by headmaster to captain SMA Country 6
kendari is styled charismatik's leaderships to give affinities to subordinates to perform works
without available observations and gives trusts to subordinates to increase interests in build
preeminent school
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Kepala sekolah memikul tanggung jawab yang sangat besar dalam memimpin sekolah
dan mengatahui dengan jelas tentang arah dan tujuan yang akan dicapai oleh sekolah selain itu
bukan sekedar memimpin, kepala sekolah juga harus melakukan pengawasan dan penilaian
terhadap guru dan siswa di sekolah secara langsung, bukan berdasarkan laporan karena sebagian
kepala sekolah melakukan kepemimpinan dengan menggunakan laporan yang diterima tanpa
tindakan nyata di sekolah. Hal ini menunjukkan kepala sekolah yang tidak aktif terhadap
penyelenggaraan pendidikan di sekolah (Agung, 2013: 94).
Kepemimpinan kepala sekolah memang didasarkan pada empat pilar utama yaitu
bertanggung jawab, bekerja sama, perhatian kepada bawahan dan pengambil keputusan.
Keberhasilan sekolah dalam mencapai tujuan adalah buah hasil dari kepemimpinan kepala
sekolah dengan menerapkan gaya kepemimpinan yang membuat setiap bawahan percaya dan
mengikuti perintah serta arahannya. Hal ini menempatkan kepala sekolah sebagai individu untuk
melaksanakan tugas dan fungsi dalam mencapai tujuan pendidikan.
Kepala sekolah di SMA Negeri 6 adalah seorang guru yang diberi tugas dan tanggung
jawab untuk memimpin dan menyelenggarakan pelayanan administrasi pendidikan dan
pembelajaran di SMA Negeri 6 Kendari. Sekolah yang didirikan pada tahun 1996 telah dipimpin
oleh 5 orang kepala sekolah dengan periode kepemimpinan yang berbeda-beda sesuai dengan
kompetensi masing-masing kepala sekolah. SMA Negeri 6 Kendari merupakan salah satu
sekolah menengah atas yang berada di Kota Kendari dengan jumlah guru mencapai 52 orang
dengan siswa sebanyak 777 orang yang tersebar di kelas X, XI dan XII. Dalam penyelenggaraan
pendidikan di SMA Negeri 6 Kendari, kepala sekolah menggunakan gaya kepemimpinan
transaksional untuk mendelegasikan tugas kepada guru di sekolah dimana kepala sekolah
memberikan perintah kerja kepada masing-masing guru untuk membantunya dalam
menyelenggarakan pendidikan.
Tugas dan tanggung jawab kepala sekolah dalam memimpin lebih banyak kepada
pelaksanaan pekerjaan rutin di sekolah tanpa memperhatikan hubungan sosial (social
relationship) dengan rekan guru yang dipimpin. Hubungan dengan bawahan hanya terbentuk
untuk menyelenggarakan pendidikan dan mendelegasikan tugas mengajar kepada guru-guru
melalui wakil kepala sekolah sesuai dengan bidang konsentrasi untuk mengajar berdasarkan
kurikulum pembelajaran yang diberlakukan di SMA Negeri 6 Kendari. Kepala sekolah yang
memimpin SMA Negeri 6 Kendari mengawasi dan mengevaluasi bawahan melalui laporan kerja
yang disampaikan oleh masih-masing wakil kepala sekolah dan hasil pengawasan dari pengawas
sekolah.
Kepemimpinan kepala sekolah diimplementasikan melalui tanggung jawab terhadap
pekerjaan sendiri sementara kerja sama dengan bawahannya hanya pada waktu tertentu seperti di
dalam rapat kerja atau kegiatan lainnya. Kepala sekolah ini juga jarang memberi perhatian
kepada bawahannya tetapi untuk pengambilkan keputusan, terkadang kepala sekolah
menentukan sikap sendiri dalam pengambilan keputusan yang harus dilaksanakan oleh setiap
bawahan.
Fenomena kepemimpinan kepala sekolah di SMA Negeri 6 Kendari yang menggunakan
gaya transaksional yaitu gaya kepemimpinan kepala sekolah yang menerapkan gaya
kepemimpinannya dengan melakukan transaksi pekerjaan, dimana batas waktu dan jenis
pekerjaan yang akan diberikan kepada guru ditentukan oleh kepala sekolah. Hal ini menjadi
penyebab terjadinya batasan hubungan kemitraan antara kepala sekolah dengan guru yang ada di
sekolah tersebut.
Kepala sekolah adalah seseorang yang memiliki tanggung jawab yang besar di sekolah,
tetapi dengan kondisi kepemimpinan kepala sekolah SMA Negeri 6 Kendari yang menerapkan
gaya kepemimpinan yang transaksional nampak bahwasannya pekerjaan itu dikendalikan sendiri
oleh kepala sekolah, sedangkan guru hanya diarahkan untuk melaksanakan kegiatan
pembelajaran sesuai dengan kompetensinya masing-masing. Sementara itu salah satu peran besar
kepala sekolah SMA Negeri 6 Kendari adalah meningkatkan prestasi belajar mengajar di
sekolah, untuk mencapai peran tersebut kepala sekolah memerlukan kemampuan untuk
mengimplementasikan kepemimpinan yang baik serta membutuhkan keterlibatan guru-guru
secara partisipatif, sehingga pekerjaan dapat terlaksanakan dengan baik. Selain itu seorang guru
yang diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah, seharusnya bisa menjadi pendidik, manajer,
administrator, penyelia dan pemimpin yang baik guna dapat terlaksananya tujuan pendidikan.
2. Rumusan Masalah
Penelitian ini diarahkan untuk mengungkapkan hubungan kompetensi profesional dan
motivasi kerja dengankinerja guru. Secara spesifik rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
a. Bagaimanakah implementasi kepemimpinan kepala sekolah di SMA Negeri 6 Kendari?.
b. Gaya kepemimpinan apakah yang digunakan kepala sekolah dalam melaksanakan tugasnya di SMA
Negeri 6 Kendari.
2. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis, tentang :
a. Implementasi kepemimpinan kepala sekolah di SMA Negeri 6 Kendari.
b. Gaya kepemimpinan yang digunakan kepala sekolah di SMA Negeri 6 Kendari dalam
melaksanakan tugasnya.
B. TINJAUAN PUSTAKA
1. Konsep dan Teori Implementasi
Secara umum istilah implementasi berarti pelaksanaan atau penerapan (Poerwadarminta,
1990:327). Istilah implementasi biasanya dikaitkan dengan suatu kegiatan yang dilaksanakan
oleh kelompok atau individul untuk mencapai tujuan tertentu.
Wahab (1997:67)menjelaskan implementasi berangkat dari istilahto implement
(mengimplementasikan) berarti to provide the means for carryingout (menyediakan sarana untuk
melaksanakan sesuatu), to give practical effect to (menimbulkan dampak atau akibat terhadap
sesuatu).
Implementasi diartikan sebagai pelaksanaan atau penerapan. Artinya yang dilaksanakan
dan diterapkan adalah kurikulum yang telan dirancang atau didisain untuk kemudian dijalankan
sepenuhnya. Maka, implementasi kurikulum juga dituntut untuk melaksanakan sepenuhnya apa
yang telah direncanakan dalam kurikulumnya, permasalahan besar yang akan terjadi apabila
yang dilaksanakan bertolak belakang atau menyimpang dari yang telah dirancang maka
terjadilah kesia-siaan antara rancangan dengan implementasi.
Implementasi adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang sudah
disusun secara matang dan terperinci. Implementasi biasanya dilakukan setelah perencanaaan
sudah dianggap sempurna. Berikut ini adalah pengertian tentang implentasi menurut para ahli.
Menurut Usman(2002: 70) mengemukakan pendapatnya mengenai implementasi atau
pelaksanaan. Implementasi adalah nermuara pada aktivitas, aksi, tindakan atau adanya
mekanisme suatu sistem, implemantasi bukan sekedar aktivitas, tapi suatu kegiatan yang
terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan.
2. Kepemimpinan
Kepemimpinan berasal dari kata pemimpin. Istilah pemimpin digunakan dalam konteks
hasil penggunaan peran seseorang berkaitan dengan kemampuannya mempengaruhi orang lain
dengan berbagai cara (Yulk, 2005:9). Dalam bahasa Indonesia "pemimpin" sering disebut
penghulu, pemuka, pelopor, pembina, panutan, pembimbing, pengurus, penggerak, ketua, kepala,
penuntun, raja, tua-tua, dan sebagainya. Pemimpin adalah suatu lakon/peran dalam sistem
tertentu; karenanya seseorang dalam peran formal belum tentu memiliki ketrampilan
kepemimpinan dan belum tentu mampu memimpin (Poewadarminta, 1990:429).
Kepemimpinan dapat diartikan sebagai proses mempengaruhi dan mengarahkan para
pekerja dalam melakukan pekerjaan yang telah ditugaskan kepada mereka. Sebagaimana
didefinisikan oleh Stoner, Freeman, dan Gilbert (1995:274), kepemimpinan adalah the process of
directing and influencing the task related activities of group members.
Pemimpin memiliki peranan yang dominan dalam sebuah organisasi. Peranan yang
dominan tersebut dapat mempengaruhi moral kepuasan kerja keamanan, kualitas kehidupan kerja
dan terutama tingkat prestasi suatu organisasi. Sebagaimana dikatakan Handoko (2001:165)
bahwa pemimpin juga memainkan peranan kritis dalam membantu kelompok organisasi, atau
masyarakat untuk mencapai tujuan mereka.
Terry (2003:64) mengemukakan bahwa tipe kepemimpinan yang dikembangkan antara
lain :
1. Tipe Otokratik
Dilihat dari persepsinya seorang pemimpin yang otokratik adalah seorng yangsangat egois.
Seorang pemimpin yang otoriter akan menunjukkan sikap yangmenonjol ”keakuannya”,
antara lain dalam bentuk:
a) Kecenderungan memperlakukan para bawahannya sama dengan alat-alatlain ddalam
organisasi, seperti mesin, dan dengan demikian kurangmenghargai harkat dan martabat
mereka.
b) Pengutamaan orientasi terhadap pelaksanaan dan penyelesaian tugas tanpamengaitkan
pelaksanaan tugas itu dengan kepentingan dan kebutuhan parabawahannya.
c) Pengabaian peran para bawahan dalam proses pemgambilan keputusan.
Gaya kepemimpinan yang dipergunakan adalah:
1) Menuntut ketaatan penuh dari bawahannya.
2) Dalam menegakkan disiplin menunjukkan keakuannya.
3) Bernada keras dalam pemberian perintah atau instruksi.
4) Menggunakan pendekatan dalam hal terjadinya penyimpanganoleh bawahan.
2. Tipe Paternalistik
Tipe pemimpin paternalistik hanya terdapat dilingkungan masyarakat yangbersifat
tradisional, umumnya dimasyarakat agraris. Salah satu ciri utamamasyarakat tradisional ialah
rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh paraanggota masyarakat kepada orang tua atau
seseorang yang dituakan. Pemimpinseperti ini kebapakan, sebagai tauladan atau panutan
masyarakat. Biasanya tokoh-tokohadat, para ulama dan guru. Pemimpin ini sangat
mengembangkan sikapkebersamaan.
3. Tipe Kharismatik
Tidak banyak hal yang dapat disimak dari literatur yang ada tentang kriteria
kepemimpinan yang kharismatik. Memang ada karakteristiknya yang khas yaitu daya
tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yangjumlahnya
kadang-kadang sangat besar. Tegasnya seorang pemimpin yangkharismatik adalah seseorang
yang dikagumi oleh banyak pengikut meskipun parapengikut tersebut tidk selalu dapat
menjelaskan secara konkret mengapa orangtersebut dikagumi.
4. Tipe Laissez Faire
Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancardengan
sendirinya karena para anggota organisasi terdiri ari orang-orang yangsudah dewasa yang
mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaranapa yang ingin dicapai, tugas
yang harus ditunaikan oleh masing-masing. anggota dan pemimpin tidak terlalu sering
intervensi.
5. Tipe Demokratis
a. Pemimpin yang demokratik biasanya memandang peranannya selakukoordinator dan
integrator dari berbagai unsur dan komponen organisasi.
b. Menyadari bahwa mau tidak mau organisasi harus disusun sedemikian rupasehingga
menggambarkan secara jelas aneka ragam tugas dan kegiatan yang tidakbisa tidak harus
dilakukan demi tercapainya tujuan.
c. Melihat kecenderungan adanya pembagian peranan sesuai dengan tingkatnya.
d. Memperlakukan manusia dengan cara yang manusiawi dan menjunjung harkatdan
martabat manusia.
3. Gaya Kepemimpinan
Kepemimpinan diimplementasikan dengan gaya-gaya yang dipilih oleh pemimpin sesuai
dengan kemampuam intelektualnya (Yukl, 2005:6). Gaya adalah aksi atau cara-cara yang
digunakan seseorang pekerja untuk menyelesaikan pekerjaan. Ada banyak teori gaya
kepemimpinan yang bisa diterapkan kepala sekolah. Bila ditelaah dari perkembangan teori, ada
banyak teori kepemimpinan yang bisa ditelaah untuk mengkaji masalah kepemimpinan.
Solihin (2009:40) mengemukakan bahwa gaya kepemimpinan dalam sebuah organisasi
tidak hanya sekedar pengawas bagi bawahannya dalam melaksanakan tugas. Seorang pemimpin
akan mempengaruhi lingkungan kerja yang bertujuan untuk mencapai target dalam organisasi
dan juga membangun hubungan tim yang solid untuk mengatasi berbagai keadaan yang dihadapi
oleh organisasi.
Pengertian kepemimpinan sendiri menurut ahli bernama Young (dalam Kartono, 2003:84)
“Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang
sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan
penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang
khusus.”
Maka dari itu gaya kepemimpinan seseorang, secara umum dipengaruhi oleh faktor seperti
keterampilan, pendidikan, kultur yang dimiliki oleh jiwa pemimpin tersebut. Pada umumnya
terbagi ke dalam 4 gaya kepemimpinan :
1) Gaya kepemimpinan administrator – Tipe kepemimpinan ini seperti berorientasi pada
pengertian administrasi yang taat terhadap peraturan dan terkesan kaku. Sikap konservatif
yang tidak berani mengambil resiko dan cenderung bermain aman. Model kepemimpinan
seperti ini hanya cocok pada keadaan dengan pekerjaan rutin dan lingkup yang kecil.
2) Gaya kepemimpinan analitis – Kepemimpinan ini mengambil sebuah keputusan berdasarkan
proses analisis secara logika pada setiap informasi yang ada. Memberikan tekanan terhadap
hasil dan rencana-rencana secara dan jangka panjang. Pendekatan yang masuk akal dan
kuantitatif menjadi kunci utama tipe kepemimpinan ini.
3) Gaya kepemimpinan entepreneur – Tipe kepemimpinan ini menaruh perhatian pada
kekuasaan dan hasil akhir. Gaya kepemimpinan model ini tercermin pada
karakteristik kewirausahaan yang berani mengambil resiko dengan mencari pesaing dan
standar yang tinggi.
4) Gaya kepemimpinan asertif – Mmemiliki sifat yang lebih agresif dan memberikan perhatian
yang besar untuk pengendalian personal sebagai kriteria pemimpin yang baik, karena lebih
terbuka dalam konflik dan kritik. Keputusan di ambil dari berbagai sudut pandang dengan
melewati proses argumentasi sehingga keputusan yang di ambil akan memuaskan seluruh
pihak.
C. Kerangka Pikir
Implementasi kepemimpinan kepala sekolah adalah tindakan-tingkatan kepala sekolah
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab di SMA Negeri 6 Kendari tetapi tindakan-
tindakan tersebut dilaksanakan dengan cara pengawasan di tempat melalui laporan hasil kerja.
Namun demikian implementasi seharusnya mewujudkan 11 kriteria dalam mengukur proses
implementasi yang baik, namun dalam penelitian ini, peneliti hanya menggunakan kriteria yang
relevan dengan penelitian yang dilakukan yaitu kriteria 5 dan 7 yang substansinya adalah
perencanaan, kriteria 9 adalah pelaksanaan dan kriteria 11 adalah evaluasi yang dikemukakan
Islamy (2001:26) untuk melaksanakan kepemimpinan yang baik.
Kriteria implementasi yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi merupakan
bagian dari indikator implementasi kepemimpinan yang bertujuan untuk mewujudkan hasil
pekerjaan yang diinginkan adalah melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinankepala sekolah
mengacu kepada pendapat Mulyasa (2003.98) yang menempatkan kepala sekolah sebagai : a)
penanggung jawab pekerjaan , b) bekerja sama, c) perhatian kepada bawahan, dan d) pengambil
keputusan. Hal ini menjadi bagian penting dalam implementasi fungsi manajemen untuk
memimpin sekolah dalam mewujudkan kualitas pembelajaran di SMA Negeri 6 Kendari.
Kepala sekolah sebagai penanggung jawab pekerjaan di sekolah memberi pekerjaan
kepada guru-guru tertentu dan menyelesaikan pekerjaannya tanpa ada keterlibatan bawahan.
Kepala sekolah bekerja sama guru-guru di sekolah hanya pada pekerjaan tertentu seperti
pengelolaan pembelajaran dan penyusunan kalender pembelajaran dalam kurikulum pendidikan
di sekolah, selain itu kepala sekolah memberikan perhatian tertentu kepada bawahan hanya saat-
saat tertentu dan semua keputusan yang ada di sekolah diatur oleh kepala sekolah.
Kepemimpinan kepala sekolah memiliki kemampuan memimpin dan kepercayaan kepada
bawahan. Pengawasan dilakukan hanya melalui laporan hasil kerja bawahan yang didasarkan
pada kepercayaan kepala sekolah kepada kemampuan kerja guru dan kepercayaan inilah yang
menjadi ukuran kerja sama dan perhatian kepada bawahan sehingga dengan gaya kepemimpinan
kharismatiknya, kepala sekolah memimpin sekolah dengan kharismanya yang penuh
kepercayaan, disiplin, dan kemandirian kerja. Implementasi kepemimpinan yang bertanggung
jawab, bekerja sama, perhatian kepada bawahan dan pengambil keputusan, kepala sekolah dapat
mencapai hasil kerja dengan baik terutama dalam mencapai tujuan pendidikan. . Hal ini dapat
disajikan sebagai berikut :
Implementasi Kepemimpinan
Kepala Sekolah dan Gaya
Kepemimpinan Kharismatik
D. METODE PENELITIAN
1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada SMA Negeri 6 Kendari dengan waktu penelitiandimulai
dari bulan April sampai Mei 2014.
2. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan pada SMA Negeri 6 Kendari adalah penelitian i kualitatif
yaitu penelitian yang dilakukan untuk menganalisis implementasi kepemimpinan kepala
sekolah dan Gaya kepemimpinan kharismatik yang digunakan kepala sekolah di SMA
Negeri 6 Kendari dalam melaksanakan tugasnya.
3. Fokus Penelitian
Fokus dari penelitian ini adalahimplementasi kepemimpinan kepala sekolah dan gaya
kepemimpinan yang digunakan untuk memimpin bawahannya yang ada di SMA Negeri 6
Kendari.
4. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah guru SMA Negeri 6 Kendari sebanyak 56 orang. Informan
kunci dalam penelitian ini adalah 4 orang wakil kepala sekolah, 1 orang pengawas sekolah, 1
orang komite sekolah dan 4 orang guru.
5. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan :
a. Wawancara
b. Observasi
c. Dokumentasi
Kesimpulan-Kesimpulan:
Penarikan/Varifikasi
E. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
F. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan sebelumnya, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
a. Kepemimpinan kepala sekolah SMA Negeri 6 Kendari yang diimplementasikan melalui
tanggung jawab kepala sekolah terhadap tugas pokok dan fungsi, bekerja sama dengan
bawahan dan memberi pehatian kepada bawahan serta mengambil keputusan dengan tegas
dan disiplin di sekolah dan menunjukkan perannya sebagai pendidik yang mengarahkan dan
memotivasi guru-guru dan siswa di sekolah, menjadi administrator dalam pelaksanan
pelayanan administrasi pendidik, sebagai penyelia bagi kemajuan sekolah dan menjadi
pemimpin dalam mengarahkan dan mengawasi perkembangan sekolah dalam mencapai
tujuan pendidikan.
b. Gaya kepemimpinan yang digunakan kepala sekolah untuk memimpin SMA Negeri 6
Kendari adalah gaya kepemimpinan kharismatikuntuk memberi daya tarik kepada bawahan
untuk melaksanakan pekerjaan tanpa ada pengawasan dan memberikan kepercayaan kepada
bawahan untuk meningkatkan kompetensi dalam membangun sekolah yang unggul.
G. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan sebelumnya, maka dapat disarankan sebagai
berikut :
a. Untuk mengimplementasikan kepemimpinan kepala sekolah, maka kepala sekolah harus
dapat menerapkan kepemimpian yang sesuai untuk kondisi sekolah agar kegiatan sekolah
dapat berlangsung dengan baik pada masa mendatang.
b. Untuk membentuk gaya kepemimpinan yang tepat, maka kepala sekolah harus menetapkan
gaya kepemimpian yang lebih sesuai untuk dapat melaksanakan kepemimpinannya di
sekolah dengan baik.
c. Untuk meningkatkan kegiatan sekolah, maka diharapkan adanya kepemimpinan kepala
sekolah yang profesional untuk bertanggung jawab, bekerja sama, memberi perhatian kepada
bawahan dan mengambik keputusan yang baik di masa mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Agung. S, 2013, Sinergi Antara Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas. Jakarta: Bestari buana
Murni.
Amsrtong, 2007. Manajemen Kepemimpinan Dan Perilaku Organisasi. Jakarta : Salembah
Empat.
Basu Swashta. 2000, Manajemen Sumber Daya Manusia dan Organisasi Publik. Yogyakarta :
BPFE-UGM.
Djamarah, 2006. Manajemen Organisasi dan Pendidikan. Jakarta. Bina Aksara.
Donnellyand, 1994. Managing Effective Organizations: And Introduction. Boston,
Massachusetts: Kent Publishing Company A Division Of Wadsworth Inc.
Feldom, 1986. Leadership. Prentice Hall, New Jersey.
Griffin J.R, 2000. Business Essentials. Prentice Hall, New Jersey.
Handoko T. Hani, 2001.Dasar – Dasar Manajemen Sumber Daya Manusia, edisi ke-
1.Yogyakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada.
Harsono, 2002. Implementasi Kebijakan dan Politik. Jakarta. Murai Kencana.
Islamy M. Irfan, 2001. Prinsip-PrinsipPerumusanKebijakan Negara danPrakteknya di
Indonesia.Jakarta : BumiAksara.
Indrafachrudi Soekarno, 2005. Administrasi Pendidikan. Malang : IKIP Malang
Kartono, K. 2006. Metode Pengembangan Pendidikan. Bandung : Mandarmaju.
Mahyuni Siti, 2013. Kualitas Kepala Sekolah Yang Efektif. Jakarta : Indeks
Marno dan Triyo Supriyanto, 2008, Manajemen dan Kepemimpinan
Pendidikan, Bandung : Refika Aditama.
Miles dan Huberman, 1994. Penelitian Kualitatif. Jakarta. Bina Aksara
Mulyasa, E. 2003. Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Musbikin. Iman, 2013. Menjadi Kepala Sekolah Yang Hebat. Pekanbaru Riau : Zanafa
Publizhing
Nasution. A, 2003. Kebijakan Publik, Rumusan dan Implementasi. Jakarta : Elex Media
Komputerindo.
Nawawi Hadari, 1989. Administrasi Pendidikan. Jakarta : Haji Masagung.
Newell, 1978. The Management
Nugroho D. Riant, 2004. Kebijakan Publk. Bhuana Ilmu Populer: Jakarta.
Owens R.G,, 1991. Organization Behavior In Education. Boston : Allyn and Bacon.
Poerwadarminta, 1990, KamusBahasa Indonesia, Jakarta :Tiga Serangkai.
Pressman dan Wildawsky.1995. ImplementasiKebijakan. Yogyakarta : Andi Offset.
Rivai Veithzal, 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia dan Personalia. Jakarta : Murai
Kencana.
Rohiat, 2008. Kecerdasan Emosional Kepemimpinan Kepala Sekolah. Bandung : Rafika
Aditama.
Setiawan, 2004. Implementasi dalam Birokrasi Pembangunan. Jakarta : Pramadya Persada.
Solihin Ismail, 2009. Pengantar Bisnis: Pengenalan Praktis dan Studi Kasus, Jakarta Kencana
Pranada Media Group.
Stoner, James A., Freeman, R.Edward, and Gilbert, Daniel R. 1995, ManagementVolume 6th,
Prantice Hall.
Sugiyono, 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta.
Suhandar Dadang, 2012. Manajemen Pendidikan. Bandung : Alfabeta
Suharno, 2008. Manajemen Pendidikan Surakarta : UNS Press
Sunggono Bambang. 1994. Implementasi Pelayanan Publik di Daerah. Jakarta : Ghalia Ilmu.
Terry R. George, 2003. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta : Bina Aksara.
Thoha Miftha, 2004. Perilaku Organisasi. Jakarta : Rajawali Press.
Usman Husaini, 2002. Manajemen Teori, Praktek, dan Riset Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Wibawa, 1997. Evaluasi Kebijakan Publik. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Wahab, Abdul S. 1997. Analisis Kebijaksanaan dari Formulasi ke Implementasi. Kebijaksanaan
Negara. Jakarta : Bumi Aksara.
Wahyudi, 2009. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Bandung : Alfabeta.
Wahyosumidjo 2004. Kepemimpinan Kepala Sekolah : Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya.
Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Yulk, 2005. Kemempimpinan Dalam Organisasi. Jakarta : Salemba Empat.
Hasil Penelitian.
Mirwan (2007) Faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan kepala sekolah pada SMA
Negeri 2 Tulungagung. Yogyakarta : UNY.
Nuchiyah Nunu (2009) Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Kinerja Mengajar Guru
Terhadap Prestasi Belajar Siswa. Semarang : Undip.
Sukmawatu Meity (2007) Gaya KepemimpinanKepalaSekolah SMA Muhammadiyah 3
Tangerang.Medan : USU.
Wibawa (2006) Hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru di SMA Negeri 1
Pontianak. Pontianak : Universitas Negeri Pontianak.
YulianaLia (2005) Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Motivasi Kerja
Guru.Jakarta : Universitas Gunadarma.