Diskusi
Diskusi
Dalam praktik bisnis berlaku prinsip kekayaan pemilik harus terpisah dengan kekayaan
perusahaan. Apakah prinsip ini dapat dijelaskan secara teori? Jika ya, sebutkan teorinya dan
jelaskan keterkaitan teori dan praktik.
Jawab :
Ya, prinsip tersebut dapat dijelaskan secara teori, yaitu dengan Teori Entitas/Entity Theory.
Teori entitas memandang entitas sebagai sesuatu yang terpisah dan berbeda dari pihak yang
menyediakan atau menanamkan modal pada entitas ke dalam perusahaan dan unit usaha
itulah yang menjadi pusat perhatian dan menyajikan informasi yang harus dilayani, bukan
pemilik. Secara sederhana unit bisnis bukan pemilik merupakan pusat kepentingan
akuntansi. unit bisnis memiliki sumber daya perusahaan dan bertanggung jawab terhadap
pemilik maupun kreditor. Unit usaha (entity) itulah yang dianggap memiliki kekayaan dan
kewajiban perusahaan baik kepada kreditor maupun kepada pemilik. Menurut teori ini
persamaan akuntansinya adalah:
Aset = Ekuitas
Keterkaitan teori entitas dan praktiknya yaitu dalam penyusunan laporan keuangan. Dimana
laporan keuangan merupakan pertanggungjawaban perusahaan dan bukanlah
pertanggungjawaban pemilik, maka dengan demikian pendapatan dan biaya dipandang
sebagai perubahan dalam kekayaan perusahaan bukannya perubahan dalam kekayaan
pemilik. Konsep inilah yang dijadikan dasar dalam laporan keuangan konvensional yang
tercantum dalam Kerangka Dasar Penyusunan & Penyajian Laporan Keuangan yang
meliputi :
Jawab:
Database Relasional adalah database yang menggunakan relasi antar data sebagai dasar dari
pembuatan database. Semua data pada database relasional dapat diakses menggunakan relasi.
Perusahaan kebanyakan menggunakan metode struktur database relasional karena memiliki banyak
keunggulan diantaranya:
1. Mudah digunakan
Database relasional dapat dibaca dan juga dipahami relatif lebih mudah dengan tipe database lain
seperti database dan database bertingkat yang lebih sulit.
2. Penggunaannya fleksibel
Setiap data pada tabel yang ada pada database relasional yang datanya ingin diambil atau digunakan
oleh program dapat dimanipulasi dengan operator-operator tertentu.
3. Keamanan yang baik
Pada database relasional perancangan database dapat menambahkan kendali keamanan dan juga
autorisasi dengan mudah. Atribut dari database yang sensitif dapat ditempatkan pada tabel
tersendiri dengan kendali keamanan yang spesial yang memerlukan otontifikasi khusus.
4. Tingkat presisi tinggi
Data yang diambil dari database relasional memiliki tingkat presisi yang tinggi hal ini dikarenakan
database relasional melakukan berbagai macam operasi aljabar dan kalkulus relasional pada saat
proses manipulasi relasi antar satu tabel dengan lainnya.
5. Memungkinkan penggunaan bahasa pemrograman khusus query database dengan mudah.
Database relasional memungkinkan penggunaan bahasa pemrograman khusus untuk query
database. Hal ini membuat programer dapat membuat suatu fungsi dengan lebih mudah.
6. Lebih mudah mencapai kemandirian data
Data yang mandiri adalah data yang tidak terikat antara satu dengan data yang lain yang memiliki
tingkatan lebih rendah. Kemandirian data ini akan sangat penting untuk dicapai untuk tipe database
manajemen yang terpusat Karena bila tidak dicapai sistem database akan memiliki beban yang tinggi
dan bahkan bisa menjadi kacau.
Terima Kasih
Sumber : BMP EKSI43125 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI M ODUL 4 (4.13)
https://dosenit.com/kuliah-it/database/keuntungan-dan-kerugian-database-relasional
AUDITING II
Jelaskan perbedaan tujuan penyampelan uji pengendalian dan uji substantif!
Jawab:
Perbedaan tujuan penyempelan uji pengendalian dan uji substantif yaitu:
1.Uji pengendalian
Mengestimasikan tingkat penyimpangan dari pengendalian yang dianjurkan pada populasi, dan
memperkirakan tingkat penyimpangan pengendalian yang ditentukan dalam populasi.
2. Uji Substantif
Mengestimasikan jumlah atau nilai populasi atau jumlah atau nilai kesalahan pada populasi, dan
memperkirakan total jumlah rupiah populasi atau kesalahan jumlah nominal dalam suatu populasi.
Sumber:
BMP EKSI4310 AUDITING II Modul 3 (3.8-3.9)
PERPAJAKAN
1. Pengeluaran yang dilakukan Wajib Pajak meliputi pengeluaran yang boleh dan tidak boleh
dibebankan sebagai biaya. Sebutkan biaya yang tidak boleh dikurangkan dalam menentukan
besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak Dalam Negeri dan Bentuk Usaha Tetap?
a. Jelaskan tentang subjek pajak dalam negeri dan subjek pajak luar negeri berdasarkan UU
no 11 tahun 2020
b. Jelaskan tentang objek pajak bagi WNA yang telah menjadi subjek pajak dalam negeri
c. Berdasarkan pemahaman pada poin 1 dan 2, Jelaskan pendapat Anda, apakah subjek
pajak Thomas Peterson, dan bagaimana perlakukan atas penghasilan yang diterimanya di
Indonesia
jawab :
1. Pengeluaran yang dilakukan Wajib Pajak meliputi pengeluaran yang boleh dan tidak boleh
dibebankan sebagai biaya. Sebutkan biaya yang tidak boleh dikurangkan dalam menentukan
besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak Dalam Negeri dan Bentuk Usaha Tetap?
Jawaban:
Biaya yang tidak boleh dikurangkan dalam menentukan besarnya Penghasilan Kena Pajak
bagi Wajib Pajak Dalam Negeri dan Bentuk Usaha Tetap, yaitu:
a. Pembagian laba dengan nama dan dalam bentuk apapun seperti dividen, termasuk
dividen yang dibayarkan oleh perusahaan asuransi yang dibayarkan kepada pemegang polis,
dan pembagian sisa hasil usaha koperasi.
b. Biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan pribadi pemegang saham,
sekutu, atau anggota
c. Pembentukan atau pemupukan dana cadangan
d. Premi asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna, dan
asuransi beasiswa, yang dibayar oleh wajib pajak orang pribadi, kecuali jika dibayar oleh
pemberi kerja dan premi tersebut dihitung sebagai penghasilan bagi wajib pajak yang
bersangkutan
e. Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diberikan oleh
wajib pajak dalam bentuk natura dan kenikmatan
f. Jumlah yang melebihi kewajaran yang dibayarkan kepada pemegang saham atau kepada
pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai imbalan sehubungan dengan pekerjaan
yang dilakukan
g. Harta yang dihibahkan, bantuan atau sumbangan dan warisan sebagaimana dimaksud
pasal 4 ayat 3 huruf a dan b UU PPh serta zakat yang diterima oleh badan amil zakat atau
lembaga amil zakat yang dibentuk dan disahkan oleh pemerintah
h. Pajak penghasilan yang terutang oleh wajib pajak yang bersangkutan
i. Biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan pribadi wajib pajak atau orang
yang menjadi tanggungannya
j. Gaji yang dibayarkan kepada anggota persekutuan, firma, atau perseroan komanditer yang
modalnya tidak terbagi atas saham
k. Sanksi administrasi berupa bunga, denda dan kenaikan serta sanksi pidana berupa denda
yang berkenaan dengan pelaksanaan perundang-undangan di bidang perpajakan.
2. Thomas Peterson, seorang berkewarganegaraan Australia bekerja pada perusahaan
Multinasional di Jakarta selama 2 tahun terhitung sejak 1 Januari 2022 sampai dengan 31
Desember 2024 sebagai Manager IT
a. Jelaskan tentang subjek pajak dalam negeri dan subjek pajak luar negeri berdasarkan UU
no 11 tahun 2020
Jawaban:
Subjek pajak dalam negeri adalah:
1. Orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi yang berada di
Indonesia lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan, atau orang pribadi yang dalam
suatu tahun pajak berada di Indonesia dan mempunyai niat untuk bertempat tinggal di
Indonesia.
2. Badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia, meliputi perseroan
terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau Daerah
dengan nama dan dalam bentuk apapun firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan,
perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik atau organisasi yang
sejenis lembaga dan bentuk badan lainnya termasuk reksadana. Kecuali unit tertentu dari
badan pemerintah yang memenuhi kriteria:
a. pembentukannya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan
b. Pembiayaanya bersumber dari APBN atau APBD
c. Penerimaannya dimasukkan dalam anggaran Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah
d. Pembukuannya diperiksa oleh aparat pengawasan fungsional negara
3. Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang berhak
Jawab:
Aktivitas keuangan PT Timah Tbk (TINS) sebagai berikut :
1. Aktivitas perencanaan
Sasaran dan tujuan perusahaan terdapat dalam rencana bisnis yang mendeskripsikan
maksud perusahaan, strategi, dan taktik dalam menjalankan aktivitasnya. Akun yang terlibat
adalah anggaran perusahaan. Contoh : TINS menyusun rencana kerja tahun yang akan
datang.
2. Aktivitas pendanaan
TINS memerlukan pendanaan untuk menjalankan rencana bisnisnya. Aktivitas pendanaan
adalah metode yang digunakan perusahaan untuk mendapatkan uang agar dapat
membiayai kebutuhan-kebutuhan tersebut. Karena pentingnya aktivitas pendanaan ini
dalam menentukan kesuksesan atau kegagalan perusahaan, maka perusahaan harus
berhati-hati dalam perolehan dan pengelolaan sumber daya keuangan. Aktivitas ini
berkaitan dengan akun kewajiban dan ekuitas pemilik. Contoh : pengeluaran saham,
pembayaran dividen, utang, pembayaran pokok pinjaman utang.
3. Aktivitas investasi
Aktivitas investasi mengacu pada perolehan dan pemeliharaan investasi dengan tujuan
menjual produk dan menyediakan jasa serta untuk tujuan menginvestasikan kelebihan kas.
Investasi dalam tanah, bangunan, peralatan, hak legal (paten, lisensi, dan hak cipta),
persediaan, modal manusia (manajer dan karyawan), sistem informasi, serta aktiva sejenis
dilakukan untuk menjalankan operasi bisnis perusahaan. Contoh : penjualan aktiva tetap,
perolehan aktiva tetap, penerimaan kas atas pinjaman yang diberikan, pemberian pinjaman.
3. Aktivitas operasi
Aktivitas operasi mencerminkan pelaksanaan rencana bisnis yang terdapat dalam aktivitas
pendanaan dan aktivitas investasi. Aktivitas operasi melibatkan lima komponen : penelitian
dan pengembangan, pembelian, produksi, penasaran, dan administrasi. Akun yang terlibat
adalah akun yang menghasilkan laba bersih (kas, piutang, persediaan, biaya dibayar di
muka, utang jangka pendek, dan utang jangka panjang). Contoh : penagihan piutang dari
pelanggan, pembayaran kepada pemasok, penerimaan bunga dan dividen dari investasi,
pembayaran gaji karyawan, pembayaran bunga dan pajak penghasilan.
Menurut pendapat saya, perusahaan melakukan revisi atas laporan keuangan tersebut
secara sengaja karena supaya perusahaan tahu bahwa ada ketidaktelitian perhitungan
laporan keuangan yang dilakukan sebelumnya dan memang manajemen TINS juga
mencantumkan alasan revisi yang mereka lakukan.
Selain itu, ada insentif bagi perusahaan untuk melakukan revisi tersebut karena revisi
tersebut mengorbankan waktu serta tenaga yang cukup banyak.
LABORATORIUM AUDITING
Pada pertemuan ke dua ini kita akan membahas dan mendiskusikan pemahaman materi terkait
Pemeriksaan Siklus Persediaan, Penggudangan, Pembayaran Utang Dagang serta Kas dan Setara Kas.
Jika Anda mempunyai pertanyaan ataupun pendapat seputar Lab Auditing jangan ragu2 untuk
mengungkapkannya di forum ini. Saya dan teman2 Anda yang lain akan membantu untuk
menemukan jawaban atas pertanyaan dan menanggapi pendapat Anda
Jawab :
Persediaan adalah jenis barang dalam bentuk unit yang merupakan bahan baku, barang setengah
jadi yang siap untuk dijual atau dinamakan dengan barang tersedia untuk diijual.
Siklus persediaan dan pergudangan merupakan siklus yang memiliki hubungan erat dengan siklus
transaksi lainnya. Bagi perusahaan manufaktur, bahan baku memasuki siklus persediaan dan
pergudangan dari siklus akuisisi dan pembayaran, sementara tenaga kerja langsung memasukinya
dari siklus penggajian dan personalia. Siklus persediaan dan pergudangan diakhiri dengan penjualan
barang dalam siklus penjualan dan penagihan. Tujuh fungsi yang membentuk siklus persediaan dan
pergudangan antara lain sbb:
4. Memproses Barang
Pemrosesan persediaan sangat bervariasi dari perusahaan ke perusahaan. Perusahaan menentukan
item dan kuantitas barang jadi yang akan dibuat berdasarkan pesanan khusus dari pelanggan,
peramalan penjualan, tingkat persediaan barang jadi yang telah ditentukan sebelumnya, dan operasi
produksi yang ekonomis.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan siklus pembayaran hutang adalah:
1. Mengidentifikasi risiko bisnis klien yang memengaruhi hutang usaha
2. Menilai risiko pengendalian serta merancang dan melaksanakan pengujian pengendalian dan
pengujian substantif atas transaksi
3. Menilai risiko pengendalian serta merancang dan melaksanakan pengujian pengendalian dan
pengujian substantif atas transaksi