DISUSUN OLEH:
FITRIANI
A 351 17 022
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
B. Metode
Praktikum ini dilakukan di desa Kabonga Kecil, kec. Banawa, pada tanggal
29-31 Maret 2019 pada hari jumat sampai minggu.
a. Alat
1. Alat tulis
2. Kamera
3. GPS untuk menetukan lokasi pengamatan
b. Bahan
1. Instrumen Observasi
2. Meteran
3. Tali Rafia
3. Data
Data yang digunakan dalam praktikum ini berupa data primer dan sekunder.
Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari lapangan melalui
turun lapangan ketitik pengamatan. Sedangkan data sekunder merupakan berupa
profil desa, data curah hujan, peta topografi dan data jenis-jenis tanah.
4. Langkah-langkah
1. Praktikum terlebih dahulu menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
nantinya di lapangan, termaksud modul visitasi praktikum geografi panatai dan
pesisir sebagai tolak ukur yang memuat berbagai instrumen visitasi di lapangan
nantinya.
1. Hasil pengamatan
a. Pengamatan titik 1
3,4
S= x38, 43
30
= 0,11 x38 ,43
=4.22 cm
3,4
BT= x (44,0,6-30)
30
= 0, 11x 14
=1, 54 cm
Titik 1 dengan koordinat S =00038’43’’ dan BT = 119044’0,6’’ merupakan daerah
pantai sehingga pengamatan yang dilakukan pratikan dititik 1 menghasilkan bentuk
garis pantai yang lurus, memiliki topografi datar sehingga memiliki kemiringan
yang tidak terlalu besar 0-2 % saja, bentuk lerengnya berteras, lebar garis kurang
dari 5, dan untuk ukuran material gisiknya termaksud dalam jenis bongkahan,
kerik, pasir kasar, pasir halus dan lumpur.
Selanjutnya untuk material penyusun di daerah tersebut memiliki material
penyusun berupa batu/kerikil dan pasir. Erosi dan abrasi yang terjadi di daerah ini
masih dalam kategori ringan sehingga perubahan garis pantainya tidak terlalu besar
(ringan), dan tidak membahayakan bangunan disekitarnya. Vegetasi fauna terdapat
pada pengamatan dititik 1 secara alami yaitu Bintang laut, sapi, kalaumang, semut,
sedangkan flora yaitu kelapa, mangga, rambutan.
b. Pengamatan titik 2
3,4
S= x41, 44
30
= 0,11 x41,44
=4.55 cm
3,4
BT= x (45,27-30)
30
= 0, 11x 15
=1, 56 cm
D. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan pada titk 1 dan 2 pada praktikan pantai dan
pesisir yang dilakukan di desa Kabonga kecil dan pantai Tanjung Karang hari
pertama. Pantai tanjung karang memiliki material penyusun berupa batu/kerikil
dan pasir. Erosi dan abrasi yang terjadi di daerah ini masih dalam kategori ringan
sehingga perubahan garis pantainya tidak terlalu besar (ringan), dan tidak
membahayakan bangunan disekitarnya. Sedangkan hutanmangrove di
KelurahanKabonga Kecil,
selainberfungsimencegahabrasipantaijugadimanfaatkanolehmasyarakatsekitaruntuk
mencariikandankepiting yang dapatdikonsumsisendiriataupundijual.
Daftar Isi
Dahuri, R. Jacub, R. Sapta, P.G. M.J. Sitepu. 2004. Pengelolaan Sumber Daya
Wilayah Pesisir dan Laut Secara Terpadu.Jakarta : PT Pradnya paramita.
LAMPIRAN