Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN VISITASI LAPANGAN

GEOGRAFI PANTAI & PESISIR


Angkatan 2017, Desa Kabong Kecil, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala,
Tanggal 29-31 Maret Tahun 2019

DISUSUN OLEH:
FITRIANI
A 351 17 022

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2019
Morfologi Pantai Tanjung Karang dan Kabonga Kecil
FITRIANI
Stambuk A 351 17 022 email: fitrianiruslan99@gmail.com
Program Studi Pendidikan Geografi, Jurusan P.IPS, FKIP, Universitas Tadulako
Abstrak
Menurut Kay dan Alder pesisiradalahwilayah yang unik,
karenadalamkonteksbentangalam,
wilayahpesisirmerupakantempatbertemunyadaratandanlautan.Lebihjauhlagi,wilaya
hpesisirmerupakanwilayah yang
pentingditinjaudariberbagaisudutpandang perencanaandanpengelolaan.
DepartemenKelauatandanPerikanandalamrancanganUndang-undangPengelolaan
Wilayah PesisirTerpadumendefenisikanwilayahpesisir sebagaikawasanperalihan
yang
menghubungkanekosistemdaratdanekosistemlautyangterletakantarabatassempadan
kea rah
daratsejauhpasangtertinggidankearahlautsejauhpengaruhaktivitasdaridaratan.Wilay
ah
pesisirmemilikinilaiekonomitinggi,namunterancamkeberlanjutannya.Denganpotensi
yang unikdanbernilaiekonomitadimakawilayahpesisirdihadapkanpadaancaman
yang tinggi pula, makahendaknyawilayahpesisirditanganisecarakhusus agar
wilayahinidapatdikelolasecara berkelanjutan.Transisiantaradaratandanlautan di
wilayahpesisirtelahmembentukekosistemyang beragamdansangatproduktifsertame
mberikannilaiekonomi yang luarbiasaterhadapmanusia.
Pada saat kegiatan praktek Geografi Panatai dan pesisir di desa Kabonga
kecil, kec. Banawa transisiantaradaratandanlautan di
wilayahpesisirtelahmembentukekosistem
yang beragamdansangatproduktifsertamemberikannilaiekonomi yang
luarbiasaterhadapmanusia.
Sejalandenganpertambahanpendudukdanpeningkatankegiatanpembangunansosial-
ekonomi “nilai”
wilayahpesisirterusbertambah.Konsekuensidaritekananterhadappesisiriniadalahmas
alahpengelolaan yang
timbulkarenakonflikpemanfaatanyangtimbulakibatberbagaikepentingan yang ada di
wilayahpesisir.

Kata Kunci: Pesisir, pengelolaan, berkelanjutan

A. Pendahuluan

1. Latar Belakang

Indonesiamerupakan Negara Kepulauandenganjumlahpulau yang mencapai


17.508 dan panjanggarispantaikuranglebih 81.000 Km (DKP, 2008).
Keadaaninimenyebabkankawasanpesisirmenjadiandalansumberpendapatanmasyar
akat Indonesia.Secaraumum,
wilayahpesisirdapatdidefenisikansebagaiwilayahpertemuanantaraekosistemdarat,
ekosistemlautdanekosistemudara yang salingbertemudalamsuatukeseimbangan
yang rentan (Beatly et al,
2002).Sejalandenganpertambahanpendudukdanpeningkatankegiatanpembangunans
osialekonominilai
wilayahpesisirterusbertambah.Konsekuensidaritekananterhadappesisiriniadalahmas
alahpengelolaan yang timbulkarenakonflikpemanfaatanyang
timbulakibatberbagaikepentingan yang ada di wilayahpesisir (Nurmalasari, 2001).

Sebagaiwilayahperalihandaratdanlaut yang memilikikeunikanekosistem,


duniamemilikikepedulianterhadapwilayahini, khususnya di
bidanglingkungandalamkontekspembangunanberkelanjutan (sustainable
development).Secarahistoris, kota-
kotapentingduniabertempattidakjauhdarilaut.Alasannya,
kawasaninimemiliki potensisumberdayakelautandanperikanan,
sertamemudahkanterjadinyaperdaganganantaradaerah, pulaudanbenua.Selainitu,
wilayahpesisirjugamerupakandaerah penghambatmasuknyagelombangbesar air
lautkedarat, yaitudengankeberadaanhutanmangrove (Muttaqienadkk, 2009).
2. Rumusan Masalah

1. Mendeskripsikan morfologi pantai?

2. Mendeskripsikan bentuk lahan yang ada disekitar pantai?

3. Mendeskipsikan bentuk lahan yang ada disekitar hutan mangrove?

4. Mengukur kemiringan lereng?

3. Tujuan dan Manfaat

Pelaksanaan praktek visitasi lapangan ini dimaksud untuk melatih


mahasiswa , mengamati serta membandingkan antara teori yang didapat saat proses
pembelajaran di kelas dengan kenyataan didapat di lapangan serta tampil
memecahkan masalah yang berhubungan dengan mata kuliah geografi pantai dan
pesisir, serta diharapkan dapat menumbuhkan rasa kecintaan terhadap lingkungan
sekitar. Adapun tujuanya yaitu sebagai tugas pembelajaran dalam mata kuliah yang
terkait.

B. Metode

1. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilakukan di desa Kabonga Kecil, kec. Banawa, pada tanggal
29-31 Maret 2019 pada hari jumat sampai minggu.

2. Alat dan Bahan

a. Alat
1. Alat tulis
2. Kamera
3. GPS untuk menetukan lokasi pengamatan
b. Bahan
1. Instrumen Observasi
2. Meteran
3. Tali Rafia

3. Data

Data yang digunakan dalam praktikum ini berupa data primer dan sekunder.
Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari lapangan melalui
turun lapangan ketitik pengamatan. Sedangkan data sekunder merupakan berupa
profil desa, data curah hujan, peta topografi dan data jenis-jenis tanah.

4. Langkah-langkah

Langkah-langkah yang dilakukan selama kegiatan visitasi lapangan geografi


pantai dan pesisir di desa Kabonga Kecil:

1. Praktikum terlebih dahulu menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
nantinya di lapangan, termaksud modul visitasi praktikum geografi panatai dan
pesisir sebagai tolak ukur yang memuat berbagai instrumen visitasi di lapangan
nantinya.

2. Melakukan pengamatan sekaligus pengukuran terhadap kondisi fisik wilayah


yang telah dideliniasi.

3. Mengidentifikasi interaksi antara organisme didalamnya dan pengaruh


lingkungan terhadap manusia dan begitupun sebaliknya pengaruh manusia
terhadap lingkungan.

C. Hasil dan Pembahasan

1. Hasil pengamatan

Praktek Geografi Pantai dan Pesisir berlangsung selama 1 hari dan


dilaksanakan di dua titik yaitu titik pertama di pantai Tanjung Karang dan pada
titik dua di Desa Kabong kecil khusunya di kawasan hutan mangrove. Teknis
pelaksanaanya yaitu dengan menyebar 12 kelompokyang sudah dibagi sebelumnya
untuk mengamati bentang alaminya. Bentang alaminya terdiri dari aspek morfologi,
aspek penggunaan lahan dan flora fauna. Jika dilihat potensi di lokasi pengamatan
kedua titik bentang alam yang bisa dimanfaatkan dan bisa dipengaruhi oleh campur
tangan manusia yaitu parawisata dan pengelolaan hutan mangrove.

a. Pengamatan titik 1

Sebelum melakukan pengamatan pada titik 1, terlebih dahulu praktikan


menentukan titik koordinat dengan menggunakan alat GPS untuk melakukan
perhitungan. Berikut hasil membaca dengan titik koordinat yang didapatkanS
=00038’43’’, BT = 119044’0,6’’, sebagai berikut:

Dik : panjang karvak = 3,4 cm


S = 00o38’43”
                                        BT = 119o44’0,6”

DitanyaDitanya Letak titik Koordinat?


Penyelesaian

Panjang Karvak x detik pada koordinat


30”

3,4
S= x38, 43
30
= 0,11 x38 ,43
=4.22 cm

3,4
BT= x (44,0,6-30)
30
= 0, 11x 14
=1, 54 cm
Titik 1 dengan koordinat S =00038’43’’ dan BT = 119044’0,6’’ merupakan daerah
pantai sehingga pengamatan yang dilakukan pratikan dititik 1 menghasilkan bentuk
garis pantai yang lurus, memiliki topografi datar sehingga memiliki kemiringan
yang tidak terlalu besar 0-2 % saja, bentuk lerengnya berteras, lebar garis kurang
dari 5, dan untuk ukuran material gisiknya termaksud dalam jenis bongkahan,
kerik, pasir kasar, pasir halus dan lumpur.
Selanjutnya untuk material penyusun di daerah tersebut memiliki material
penyusun berupa batu/kerikil dan pasir. Erosi dan abrasi yang terjadi di daerah ini
masih dalam kategori ringan sehingga perubahan garis pantainya tidak terlalu besar
(ringan), dan tidak membahayakan bangunan disekitarnya. Vegetasi fauna terdapat
pada pengamatan dititik 1 secara alami yaitu Bintang laut, sapi, kalaumang, semut,
sedangkan flora yaitu kelapa, mangga, rambutan.

b. Pengamatan titik 2

Sebelum melakukan pengamatan pada titik 2, terlebih dahulu praktikan


menentukan titik koordinat dengan menggunakan alat GPS untuk melakukan
perhitungan. Berikut hasil membaca dengan titik koordinat yang didapatkan S =
00041’44’’ BT = 119045’27’’, sebagai berikut:

Dik : panjang karvak = 3,4 cm


S = 00o41’44”
                                        BT = 119o45’27”

DitanyaDitanya Letak titik Koordinat?


Penyelesaian

Panjang Karvak x detik pada koordinat


30”

3,4
S= x41, 44
30
= 0,11 x41,44
=4.55 cm

3,4
BT= x (45,27-30)
30
= 0, 11x 15
=1, 56 cm

Titik 2 dengan koordinat S = 00o41’44” BT = 119o45’27”merupakan daerah


pantai hutan magrove, memiliki topografi datar sehingga memiliki kemiringan yang
tidak terlalu besar 0-2 % saja, bentuk lerengnya berteras, lebar garis kurang dari 5,
dan untuk ukuran material gisiknya termaksud dalam jenis bongkahan, kerik, pasir
halus dan lumpur. Hutanmangrove di KelurahanKabonga Kecil,
selainberfungsimencegahabrasipantaijugadimanfaatkanolehmasyarakatsekitaruntuk
mencariikandankepiting yang dapatdikonsumsisendiriataupundijual.Namun,
hinggasejauhinitidakadainformasiilmiah yang tersediamengenaijenis-jenis fauna di
hutan mangrove tersebuttermasukinformasimengenaikepitingbiolaapasaja yang
terdapat di sana, padahalsebagaiupayaawalkonservasisumberdayahayati (SDH)
makadiperlukanketersediaan data dasarmengenai flora dan fauna apasaja yang
terdapat di daerahtertentu,

Selanjutnya untuk material penyusun di daerah tersebut memiliki material


penyusun berupa pasir halus dan lumpur. Erosi dan abrasi yang terjadi di daerah ini
masih dalam kategori ringan sehingga perubahan garis pantainya tidak terlalu besar
(ringan), dan tidak membahayakan bangunan disekitarnya. Vegetasi fauna terdapat
pada pengamatan dititik 2 secara alami yaitu Ikan, Kepiting air tawar, Semut,
Kalaumang. sedangkan flora yaitu sukun, mangga, pakis hutan.

D. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan pada titk 1 dan 2 pada praktikan pantai dan
pesisir yang dilakukan di desa Kabonga kecil dan pantai Tanjung Karang hari
pertama. Pantai tanjung karang memiliki material penyusun berupa batu/kerikil
dan pasir. Erosi dan abrasi yang terjadi di daerah ini masih dalam kategori ringan
sehingga perubahan garis pantainya tidak terlalu besar (ringan), dan tidak
membahayakan bangunan disekitarnya. Sedangkan hutanmangrove di
KelurahanKabonga Kecil,
selainberfungsimencegahabrasipantaijugadimanfaatkanolehmasyarakatsekitaruntuk
mencariikandankepiting yang dapatdikonsumsisendiriataupundijual.
Daftar Isi

Dahuri, R. Jacub, R. Sapta, P.G. M.J. Sitepu. 2004. Pengelolaan Sumber Daya
Wilayah Pesisir dan Laut Secara Terpadu.Jakarta : PT Pradnya paramita.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai