Anda di halaman 1dari 5

LEARNING JOURNAL

PESERTA UJI KOMPETENSI


JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN
TAHUN 2021

Sehubungan dengan Surat Edaran Kepala Lembaga Administrasi Negara Republik


Indonesia Nomor 10/K.1/HKM.02.3/2020 tentang Panduan Teknis Penyelenggaraan
Pelatihan dalam Masa Pandemi Coronavirus Disease (COVID-19), dengan ketentuan
pengalihan proses pembelajaran klasikal menjadi pembelajaran jarak jauh (distance
learning), maka setiap mata pelatihan harus dibuat Learning Journal oleh peserta, yang
berisi refleksi pemikiran terhadap konsep-konsep/informasi penting yang telah
dipelajari dalam memecahkan masalah, meningkatkan kinerja, atau mendukung
pengembangan kebijakan instansinya.

Petunjuk:

1. Materi yang dibuat learning journal, yaitu:


a. Kebijakan Pelatihan SDM Kesehatan
b. Kebijakan Penyelenggaraan Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Kesehatan
c. Pengorganisasian uji kompetensi jabatan fungsional kesehatan
d. Perencanaan uji kompetensi
e. Penyusunan instrumen uji kompetensi
f. Pelaksanaan uji kompetensi
g. Evaluasi uji kompetensi
2. Learning journal dibuat setelah mendapatkan materi pada jam yang ditentukan pada
jadwal.
3. Learning journal dibuat dalam 1 (satu) halaman atau maksimal 3 (tiga) halaman.
4. Learning journal akan diberikan penilaian, karena menjadi bagian dari evaluasi
substansi.
5. Learning journal yang sudah diisi, diupload di LMS Bapelkes setiap hari paling lambat
pukul 24.00 WIB.
LEARNING JOURNAL
Nama Pelatihan UJI KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN
Angkatan 1 TAHUN 2021
Nama Mata Pelatihan
Kebijakan Pelatihan SDM Kesehatan
(materi)
Nama Peserta Ns.Ningsih,S.Kep & Ns.Jaya Herlambang,S.Kep
Nomor Daftar Hadir
Lembaga Penyelenggara BAPELKES JAMBI
Pelatihan
A. Strategi Pengembangan SDM Kesehatan

Strategi
- Penguatan regulasi
- Peningkatan Perencanaan SDMK
- Peningkatan Pendidikan dan Pelatihan SDM
- Peningkatan pendayagunaan SDMK
- Pembinaan dan Pengawasan Mutu SDMK
- Pengutan Sumber Daya
(Setiap penduduk memperoleh akses terhadap tenaga Kesehatan yang berkualitas)

B. Siklus Managemen Pelatihan


~ Pengendalian Mutu Pelatihan
1. Pengkajian Kebutuhan Pelatihan
2. Perumusan Tujuan Pelatihan
3. Merancang Program Pelatihan
4. Pelaksanaan Program Pelatihan
5. Evaluasi Program Pelatihan

Pusat Pelatihan SDM Kesehatan ( Permenkes No.64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kemenkes)
Yaitu mempunyai tugas melaksanakan penyususnan kebijakan teknis, pelaksanaan dan
pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pelatihan sumber daya manusia
Kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dimana RS, Unit Pusat, UPT dapat menyususn rencana kebutuhan pengembangan
komptensi melaui pemetaan kebutuhan pelatihan ( Pengembangan Kompetensi –
Training Need Assessment/TNA)

C. Tahapan Rencana Kebutuhan Pengembangan Kompetensi


1. Pedoman rencana Pengembangan Kompetensi Pegawai
a. Standar Kompetensi Jabatan / Teknis
b. Profile Pegawai
c. Analisis GAP
d. Rencana Pengembangan Kompetensi

2. Pedoman Pengembangan Kompetensi ASN di lingkungan Kemenkes (Minimal 20


Jam pelatihan /Tahun)
a. Pendidikan
b. Pelatihan > 30 JP
c. Pelatihan < 30 JP
d. Seminar
e. Kursus
f. Dst

Hasil Pemetaan Kebutuhan Pelatihan :


a. Klasikal ( Pelaksanaan Pelatihan Tatap Muka secara langsung)
- Pelatihan Dasar CPNS
- Pelatihan Kepemimpinan
- Pelatihan teknis
- Pelatihan Fungsional
- Seminar
- Workshop
b. Non Klasikal ( Pelaksanaan Pelatihan Tatap Muka Secara Tidak Langsung)
- Coaching
- Mentoring
- Detasering
- Magang
- E learning
- Bancmarking

Desain Pelatihan :
- Kurikulum
- Peserta pelatihan
- Pelatih
- Penyelenggara
- Tempat penyelenggaraan

Akreditasi Pelatihan :
Pengendalian Mutu pelatihan mulai dari quality, input, proses dan improvement

Akreditasi Situasi Pelatihan :


Terhadap institusi penyelenggara pelatihan bidang kesehatan

Anda mungkin juga menyukai