Anda di halaman 1dari 6

Nama : Tiara Firna

NIM : 044747005
Prodi : Managament

Soal !
Bacalah soal berikut dengan cermat, kemudian saudara jawab dan diunggah pada
tempat yang telah disediakan:

1. Konstruksi pengertian iman dalam Al-quran berkaitan dengan assyaddu


hubban (QS. Al-Baqarah (2): 165), qalbu, mata, dan telinga (QS. Al-A’raaf (7):179).

a. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al- Baqarah (2) : 165 dengan teliti dan benar!
b. Jelaskan pengertian hubban dalam ayat tersebut?
c. Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat tersebut?
d. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al-A’raaf (7):179 dengan teliti dan benar!
e. Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat QS. Al-A’raaf (7):179
tersebut?
f. Jelaskan secara ringkas pengertian iman kepada Allah SWT dari kedua ayat
tersebut?

2. Manusia berbeda dengan makhluk lainnya dari segi fisik, non fisik dan tujuan
penciptaannya. Namun, kesempurnaan manusia lebih ditekankan kepada aspek non
fisik dan pencapaian tujuan penciptaan tersebut daripada aspek fisik. Hal ini
diantaranya diisyaratkan dalam kandungan ayat-ayat Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 dan
Q.S. Qaaf (50):16.

a. Tuliskan terjemah Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 dan jelaskan secara ringkas
hakikat manusia menurut kedua ayat tersebut!
b. Tuliskan terjemah Q.S. Qaaf (50): 16 dan jelaskan secara ringkas hakikat
manusia menurut ayat tersebut!
c. Jelaskan hakikat kesempurnaan manusia menurut ketiga ayat tersebut!

3. Manusia dari sisi perwujudannya sebagai makhluk sosial, bertempat tinggal dan
berinteraksi dengan sesamanya dalam waktu yang lama dalam suatu masyarakat.

a. Jelaskan pengertian terminologis tentang masyarakat ?


b. Jelaskan asal-usul masyarakat menurut fitrah manusia dalam QS. Al-Hujuraat: 13
dan QS. Az-Zukhruf: 32
c. Jelaskan kriteria masyarakat beradab dan sejahtera dari sudut pandang
masyarakat madani!
d. Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip umum masyarakat beradab dan sejahtera!
Jawab :
1. QS Al- Baqarah (2) : 165

(a) Arab-Latin: Wa minan-nāsi may yattakhiżu min dụnillāhi andāday


yuḥibbụnahum kaḥubbillāh, wallażīna āmanū asyaddu ḥubbal lillāhi walau
annallāha syadīdul-'ażāb

Terjemah Arti: Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-
tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai
Allah.Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan
jikaseandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat
siksa(pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa
Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).

(b) Asyaddu hubban berarti sikap yang menunjukkan kecintaan atau kerinduan luar
biasa. Lillah artinya kepada atau terhadap Allah. Orang-orang yang beriman
kepada Allah berarti orang yang rela mengorbankan jiwa dan raganya untuk
mewujudkan harapan atau kemauan yang dituntut oleh Allah kepadanya

(c) Didalam ayat QS Al- Baqarah (2) : 165


Orang yang beriman kepada Allah adalah orang yang tidak menyekutukan Allah dan
orang yang sangat besar cintanya kepada Allah, tidak ada yang lebih ia cintai selain
Allah SWT. Allah menjelaskan bahwasanya manusia itu ada yang menyembah tuhan
selain Allah dan ada juga yang menyembah kepada Allah. dan bahwasanya ciri-
ciri orang yang beriman ialah orang yang besar cintanya kepada Allah. Dan Allah pun
menegaskan bahwa Allah itu memiliki azab yang sangat berat untuk orang-
orang yang Zhalim.
(d) QS. Al-A’raaf (7):179

Arab-Latin: Wa laqad żara`nā lijahannama kaṡīram minal-jinni wal-insi lahum


qulụbul lā yafqahụna bihā wa lahum a'yunul lā yubṣirụna bihā wa lahum āżānul lā
yasma'ụna bihā, ulā`ika kal-an'āmi bal hum aḍall, ulā`ika humul-gāfilụn

Artinya: Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan
dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk
memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka
mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah).
Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah
orang-orang yang lalai.

(e) DidalamQS. Al-A’raaf (7):179


bahwa iman adalah meyakini dengan hati dan dibuktikan dalam amal perbuatan
dengan menggunakan seluruh indera yang ada. Manusia dan jin dianugerahkan Allah
dengan hati, namun sayangnya hati tersebut tidak digunakan untuk meyakini ayat-ayat
Allah serta tidak mengimani Allah. Manusia dan jin lebih mendahulukan hawa
nafsunya sehingga tidak menggunakan segala pemberiannya untuk semakin
menguatkan keimanan dan ketakwaannya. Seharusnya dengan hati, akal, dan seluruh
anggota tubuh yang dianugerahkan oleh Allah, manusia dan jin dapat semakin yakin
akan beradaan Allah, kebesaran, dan kekuasaan Allah. Manusia dan jin akan semakin
taat dan mau beribadah hanya kepada Allah.

(f) Iman kepada Allah menurut QS. Al-Baqarah ayat 165


adalah Orang yang beriman kepada Allah itu ialah orang yang sangat besar cintanya
kepada Allah
Sedangkan menurut QS. Al-A'raf ayat 179
Orang yang beriman kepada Allah itu ialah orang yang memiliki hati ia gunakan untk
memahami ayatayat Allah, orang yang memiliki mata ia gunakan untuk melihat tanda
tanda kekuasaan Allah, dan orang yang memiliki telinga ia gunakan untuk mendengar
kan ayat-ayat Allah.
Jadi, Iman Kepada Allah artinya ialah menyakini bahwasanya Allah itu adalah Rabb
dari segala sesuatu pemiliknya, tidak menyekutukan Allah dalam hal beribadah, dan
meyakini/menetapkan bahwa Allah itu memiliki nama-namanya yang indah.
2.
(a) Berikut Quran surat Ali Imran ayat 190:

ۙ ‫اِ ب يا يٰ ت‬
ِ ‫ٍ ِِالو ِْى لَاب لَْبا ب‬ ِ َ‫ِ َْن لْ ِِ بوَّْن ب‬
ِ َ‫َختِ ب‬ ِ ِ‫ِ بو لَاب ل‬
‫ِ بو ل‬ ِ ْ‫َ نِّ ِِ لْ خ لب‬
ِ ٰ‫ِ َّْنٰي ي‬

Artinya : Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam
dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal,

Quran surat Ali Imran ayat 191

َ‫اط ً ل‬ ‫ِ بو لَاب لِ ِ ل‬
ِ ‫ِ بِبنّبا بَا بخْب لٍْب يَٰبَ بب‬ ِ ْ‫لب ُِْبا ًَا نوُلُل لًًَٰ نو بَ يْى لُّل لٰبِ َِ لْ بوٰبتبفب نّ لُ لوّب ِِ لْ خ لب‬
ِ ٰ‫ِ َّْنٰي ي‬ ‫َْن َِٰلَب ٰب لَ لُ لُ لوّب ل‬
ِ ‫َۙ َّْن‬
ِ‫ا‬ ‫َُلٰي ّبَب ِب ِّْبا بََب ب‬
‫ل‬

Artinya: (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam
keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi
(seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia;
Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.

Penjelasan : Ayat tersebut menjelaskan bahwa sesungguhnya Allah SWT telah


menciptakan semesta alam dengan segala kesempurnaannya. Dan hanya para ulul
albab sajalah yang dapat menyadari hal tersebut.

(b)
Berikut Quran surat Qaf ayat 16:
ِِ ٰ‫ۙ َِْب لْ ِِ َِ لَ بَ لَ ِِ لَْ بٰ ِِ ل‬
‫ِّه بوَبٰل َل َ ب لُ بُ ل‬
‫ُ ِب هِ َب لف ل‬
‫ّاّب بوَب لُْب لْ بَا ُ ل بٰ لُ ِٰ ل‬ ِ ‫بوْبْب لِ بخْب لّْبا ل‬
‫َا لَ ب‬

Artinya: Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang
dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.

Hakikatnya: Ayat tersebut menjelaskan bahwa sesungguhnya Allah SWT telah


menciptakan manusia sebagai makhluk yang sempurna. Dan sesungguhnya Allah
SWT maha mengetahui lagi maha mendengar segala apa yang ada di semesta alam,
termasuk isi hati manusia. Dan Allah SWT hakikatnya selalu dekat.

(c)
Menurut ketiga ayat tersebut, sesungguhnya Allah SWT telah menciptakan manusia
sebagai makhluk yang sempurna. Manusia ialah makhluk yang memiliki hawa nafsu.
Terkadang taat, terkadang juga ingkar. Saat dalam keadaan taat, manusia akan
senantiasa mengingat Allah SWT sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring,
dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi.

3.
(a)terminologis masyarakat adalah sekelompok individu yang memiliki hubungan
erat yang disebabkan oleh kesamaan dalam sistem, tradisi, konvensi dan hukum yang
mengarah kepada kehidupan yang kolektif dimana di dalam sistem
tersebut masyarakat saling berhubungan satu sama lainnya dalam bentuk suatu
kesatuan.
Refrensi : https://media.neliti.com/media/publications/265432-kontestasi-terminologi-
dan-pengakuan-mas-265abb96.pdf
(b)
Surat Al Hujurat ayat 13:
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
‫لِ َبُل يْى لّ لْ َ نِّ ل‬
ُ‫لب بَ ِْ لْ رْ بخَِْ رل‬ ‫اُ ََِنا بخْب لْ يّ لّ لْ َِ لَ َبُ تبُ نوَ ل لَ يٰى بو بُُب لْ يّ لّ لْ ل‬
‫ُُل لٰبًا نوُبَب ِا ىى بِ ِْتبُب ب‬
‫اِِل لٰ لَ َ نِّ َ ب لُ بُ بَ لّ لْ َِ لِّب ل‬ ‫يَٰابٰي بَا َّْن ل‬

Artinya: "Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa
dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di
antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha
Mengetahui, Mahateliti."

Surat Az Zukhruf ayat 32:


Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
‫ٍ ِِْْبت ن َِِب‬
‫ٍ ًب بُِي ت‬ ‫َت ب لَ لْ ِِى لَْ بٰ يِِْٰ َِْي لَْب با بو بِِب لُّبا بب لُ ب‬
‫َ لَ لْ ِب لَٰب بب لُ ت‬ ‫َ ب لٰ لْ ٰب لْ ِّ لٰ لّٰب بَِل بٍٰب بِبِ كَب َبٰل َل ُب ب‬
‫ّ لّٰبا بب لّْب لَ لْ نَ ُِ لْ ب‬
‫ُ لِ ُِٰيا بو بَِل بٍٰل بِبَِب بخْ رلُ َِ نٰا ٰبْل بُٰل لّٰب‬ ‫َ لَ لْ بب لًَُا ل‬ ‫بب لُ ل‬

Artinya: "Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kamilah yang


menentukan penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah
meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian
mereka dapat memanfaatkan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari
apa yang mereka kumpulkan."

Dari kedua ayat tersebut maka asal usul masyarakat menurut fitrah manusia
adalah
1. Allah Subhanahu wa ta'ala pada awalnya menciptakan manusia dari seorang laki-
laki dan seorang perempuan. Yang dimaksud disini adalah Nabi Adam dan Hawa.
2. Kemudian Allah jadikan berbangsa bangsa dan bersukur suku yaitu menjadi
sebuah masyarakat. Untuk bisa saling mengenal.
3. Namun suku-suku ini tidak ada manfaatnya di sisi Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Karena sesungguhnya yang paling mulia disisi Allah adalah orang yang paling
bertakwa.
4. Kemudian di dalam kehidupan masyarakat Allah meninggikan sebagian dari
sebagian yang lain beberapa derajat agar bisa bermanfaat orang sebagian tersebut
untuk sebagian yang lain.
5. Maksudnya meninggikan derajat pada ayat 32 surat Az Zukhruf adalah sebagian
diberikan kekayaan lebih agar bisa membantu sebagian yang lain (orang yang
kekurangan harta).

(c)
Syarat masyarakat madani yaitu basic need, berkembangnya human capital dan
sosial capital, tidak ada diskriminasi, adanya hak kemampuan kesempatan, adanya
persatuan antar kelompok, terselenggaranya sistem pemerintah, adanya jaminan,
kepastian dan kepercayaan.karakteristik masyarakat madani pertama lahir secara
mandiri, kedua keanggotaan bersifat sukarela, ketiga mencukupi kebutuhannya sendiri
atau swadaya, keempat bebas dan mandiri dari kekuasaan negara sehingga berani
mengontrol kebijakan negara.

Refrensi :
https://www.kompasiana.com/nurchabm4648/5e933de1d541df071248b992/bagaiman
a-pengertian-dan-karakteristik-masyarakat-madani-civil-society
(d)
berikut prinsip-prinsip masyarakat madani:
1. Free public sphere, adanya ruang publik yang bebas sebagai sarana
mengemukakan pendapat.
2. Demokratis, masyarakat berlaku santun dalam pola hubungan interaksi sosial
dengan sekitarnya dengan tidak mempertimbangkan suku, ras, dan agama.
3. Toleran, sikap yang dikembangkan dalam masyarakat madani untuk
menunjukkan sikap saling menghargai dan menghormati kegiatan yang dilakukan
orang lain.
4. Pluralisme, pertalian sejati kebhinekaan dalam ikatan-ikatan keadaban. Mengaku
dan menerima kenyataan sosial yang beragam.
5. Keadilan sosial, keseimbangan dan pembagian yang proporsional terhadap hak
dan kewajiban setiap warga negara mencakup seluruh aspek kehidupan.

Refrensi : https://kumparan.com/berita-hari-ini/prinsip-prinsip-masyarakat-madani-
beserta-pengertian-dan-ciri-cirinya-1uRHRfyjROe/full

Anda mungkin juga menyukai