Anda di halaman 1dari 32

Budidaya Anggrek

Oleh :

Nama : Andre S. Moch. Kasim

NIM. : D1F118039

Kelas : PTP-A

1
Pengantar
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmatNya sehingga
dapat menyelesaikan tugas, yang dibuat berdasarkan sumber-sumber yang ada serta hasil
pengamatan. Laporan ini disusun dengan maksud untuk dapat dijadikan pedoman tambahan bagi
orang yang membaca laporan ini.

 Namun kami menyadari bahwa hasil yang sederhana ini masih banyak kekurangaan. Kritik dan
saran dari pembaca yang sifatnya konstruktif sangatlah kami hargai dan butuhkan, guna
kesempurnaan makalah ini. kami juga mohon maaf apabila makalah ini terlalu sederhana dan
banyak kesalahan dalam menyampaikannya. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua untuk menambah pengetahuan yang kita miliki.

                                                                       Kendari ,      September


2022

Andre S. Moch. Kasim

2
Daftar Isi
Pengantar 2

Daftar Isi 3

Pendahuluan 4

Sekilas Anggrek Bulan 6

Sejarah 9

Teknik Budidaya Anggrek (Bulan) 11

Teknik Budidaya Anggrek (Umum) 14

Hama, Penyakit dan Pengendaliannya 20

Peluang Usaha 28

Gambar – gambar Anggrek Bulan 29

Sumber-sumber 30

3
Pendahuluan

Latar Belakang
Tanaman Anggrek Bulan merupakan tanaman puspa pesona bangsa. Sebagai puspa pesona,
tanaman ini patut dibudidayakan agar jauh dari kata kepunahan. Makalah ini disusun untuk
mengenal Anggrek Bulan dan cara-cara membudidayakan Anggrek Bulan.

Anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis (L.) Blume) merupakan jenis anggrek asli Indonesia
yang penyebarannya meliputi daerah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku. Anggrek
bulan memiliki bunga yang sangat indah dan bunganya tahan sampai enam bulan (Widyastuti, 1993).
Anggrek bulan yang telah ditetapkan pemerintah sebagai bunga nasional Indonesia yaitu puspa
pesona, bahkan menjadi penyumbang devisa bagi negara.

Saat ini anggrek bulan adalah salah satu jenis bunga yang termasuk dalam perdagangan
bunga internasional baik sebagai bunga potong (cutflower) ataupun dalam bentuk tanaman
berbunga (potplant). Negara tujuan ekspor potplant anggrek bulan adalah Belanda, Korea, Jepang
dan Singapura (Suryana, 2005). Minat yang tinggi terhadap anggrek bulan sebagai tanaman hias
maupun pelengkap dekorasi khususnya di luar negeri menjadikan produksi anggrek ini tidak lagi
skala rumahan tetapi menjadi skala industri. Oleh karena itu, dibutuhkan penerapan teknologi
alternatif yang mampu menyediakan bibit anggrek bulan dalam jumlah yang banyak. Teknologi yang
berpeluang untuk diterapkan adalah kultur in vitro.

 Sejak zaman dahulu bunga telah digunakan manusia sebagai alat untuk mengungkapkan
perasaan. Dari perasaan senang, sedih, cinta, hingga persahabatan. Selain dimanfaatkan sebagai
tanaman untuk mengungkapkan perasaan, bunga juga merupakan salah satu jenis tanaman yang
paling banyak dimanfaatkan sebagai tanaman hias. Ruangan yang di dalamnya terdapat bunga akan
tampak asri, sejuk, dan nyaman.

Beberapa jenis bunga yang sudah populer dan banyak penggemarnya antara lain krisan,
melati, mawar, dahlia, gladiol, dan anggrek. Dari beberapa bunga tersebut, anggreklah yang paling
banyak digunakan oleh masyarakat, baik dalam bentuk hidup maupun sebagai bunga potong.
Keunggulan anggrek antara lain jenisnya beraneka ragam yang bisa menyebabkan warna bunga,
bentuk, dan ukurannya beraneka ragam pula. Anggrek relatif mudah dirawat di bandingkan dengan
jenis bunga lainnya, bahkan ada beberapa jenis anggrek bisa tumbuh hanya dengan digantungkan,
sehingga anggrek tidak terlalu banyak membutuhkan ruangan.

Anggrek termasuk famili Orchidaceae. Dalam bahasa Yunani, kata “Orchid”berasal


dari orchis yang berarti testicle atau buah zakar. Famili anggrek merupakan salah satu kelompok
terbesar di antara tumbuhan lainnya di dunia. Anggrek termasuk keluarga besar dari kelompok
(subdivisi) tanaman berbunga atau berbiji tertutup (angiospermae), kelas tanaman berbiji tunggal
(monocotyledone), ordo Orchidales, dan family Orchidaceae (anggrek-anggrekan). Famili ini dapat
dibagi lagi menjadi 5 subfamili, 16tribe (suku), dan 28 subtribe (subsuku). Menurut para ahli, di
dunia ada sekitar 50.000 jenis spesies anggrek alam yang terhimpun dalam 1.200 genus (induk jenis
atau marga).

4
Rumusan Masalah
1. Apa itu Anggrek Bulan?
2. Bagaimana teknik pembudidayaan Anggrek Bulan?
3. Apa saja hama dan penyakit Anggrek Bulan?
4. Bagaimana upaya pengendalian Anggrek Bulan

Tujuan
Makalah ini dibuat untuk :

1. Memenuhi tugas Prakarya dan Kewirausahaan


2. Mengetahui teknik budidaya Anggrek Bulan
3. Mengetahui peluang-peluang usaha melalui budidaya Anggrek Bulan

5
Sekilas Anggrek Bulan
Anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) merupakan salah satu bunga nasional Indonesia,
Anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) ditetapkan sebagai Puspa Pesona Indonesia mendampingi
bunga melati (Jasminum sambac) yang ditetapkan sebagai puspa bangsa Indonesia dan padma
raksasa (Raflesia arnoldii)  sebagai puspa langka Indonesia.

Penobatan Phalaenopsis amabilis sebagai “puspa pesona” tidaklah berlebihan, karena


tampilan bunganya memang cantik dan anggun. Bentuk bunga Phalaenopsis sangat khas,
menyerupai kupu-kupu. Oleh sebab itu, anggrek ini diberi nama Phalaenopsis (Phalaina berarti lebah
atau kupu-kupu, sedangkan opsis artinya penampakan) dan amabilis(cantik atau indah). Untaian
bunganya yang memanjang dan menjuntai kedepan menambah daya tarik pesonanya. Warnanya
putih bersih dan susunan perhiasan bunganya membulat seperti bulan. Sifat bunganya yang mekar
serempak merupakan kriteria unggulan yang diinginkan para pemulia tanaman hias. Di Indonesia,
anggrek ini biasanya dikenal dengan nama anggrek bulan (Moon Orchid), tetapi masyarakat dunia
lebih suka menyebutnya sebagai anggrek lebah (Moth Orchid).

Anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) merupakan salah satu anggota genus Phalaenopsis,


genus yang pertama kali ditemukan oleh seorang ahli botani Belanda, Dr. C.L.
Blume. Phalaenopsis sendiri sedikitnya terdiri atas 60 jenis (spesies) dengan sekitar 140 varietas yang
60 varietas diantaranya terdapat di Indonesia.

Di Indonesia, anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) pertama kali ditemukan di Maluku.


Anggrek bulan memiliki beberapa nama daerah seperti anggrek wulan (Jawa dan Bali), anggrek
terbang (Maluku), dan anggrek menur (Jawa). Pemerintah menetapkan anggrek bulan sebagai puspa
pesona mendampingi melati (puspa bangsa), dan padma raksasa (puspa langka) berdasarkan
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1993.

Pesona Anggrek Bulan. Anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) merupakan jenis anggrek


(Orchidaceae) yang mempunyai ciri khas kelopak bunga yang lebar dan berwarna putih. Meskipun
saat ini sudah banyak anggrek bulan hasil persilangan (anggrek bulan hibrida) yang memiliki corak
dan warna beragam jenis.

Anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) termasuk dalam tanaman anggrek monopodial yang


menyukai sedikit cahaya matahari sebagai penunjang hidupnya. Daunnya berwarna hijau dengan
bentuk memanjang. Akar anggrek bulan berwarna putih berbentuk bulat memanjang dan terasa
berdaging. Bunga anggrek bulan memiliki sedikit keharuman dan waktu mekar yang lama serta dapat
tumbuh hingga diameter 10 cm lebih.

Anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) tumbuh liar dan tersebar luas mulai dari Malaysia,
Indonesia, Filipina, Papua, hingga ke Australia. Anggrek bulan hidup secara epifit dengan menempel
pada batang atau cabang pohon di hutan-hutan. Secara liar anggrek bulan mampu tumbuh subur
hingga ketinggian 600 meter dpl.

Lantaran keindahannya itu wajar jika kemudian anggrek bulan ditetapkan sebagai puspa
pesona, satu diantara 3 bunga nasional Indonesia. Anggrek bulan ditetapkan sebagai puspa pesona
mendampingi melati (puspa bangsa) dan padma raksasa (puspa langka).

6
Meskipun banyak pehobi anggrek yang membudidayakan anggrek bulan. Juga banyak yang
melakukan persilangan sehingga memunculkan varietas-varietas baru anggrek bulan hibrida, namun
kelestarian puspa pesona ini di alam liar tetap semakin terdesak oleh hilangnya habitat sebagai
akibat deforestasi hutan baik akibat penebangan liar ataupun kebakaran hutan.

Anggrek Bulan di alam liar kini membutuhkan perhatian tersendiri. Jangan sampai sang puspa
pesona memudar pesonanya.

Karakteristik Morfologi

Anggrek bulan termasuk anggrek epifit monopodial yang tumbuh menjuntai. Batangnya
sangat pendek dan terbungkus oleh seludang daun. Daunnya berjumlah kurang dari 5 helai,
berwarna hijau, tebal, berdaging, berbentuk lonjong bulat telur sungsang atau jorong, melebar di
bagian ujungnya, berujung tumpul, atau sedikit meruncing, dengan panjang 20-30 cm dan lebar 5-8
cm. Akar-akarnya berbentuk bulat memanjang serta berdaging, bercabang, berwarna putih dan hijau
di bagian ujungnya. Bunga tersusun dalam tandan dan kadang-kadang bercabang dengan panjang
karangan bunga mencapai 50 cm yang tumbuh menjuntai. Setiap tangkai mendukung 10-12 kuntum
bunga dengan daun penumpu 5 mm berbentuk segitiga. Bunganya cukup harum dan waktu
mekarnya lama. Perhiasan bunga tersusun membulat, dengan diameter 6-10 cm atau lebih, dan
mahkotanya bertumpang tindih dengan kelopak tersusun membundar. Warna bunga putih bersih
dengan sedikit variasi kuning dan bintik kemerahan di bibir bunga. Bibir kedua cuping sampingnya
tegak melebar dan bagian tepi depannya berwarna kuning dengan garis kemerahan. Buah berbentuk
bulat lonjong, berukuran 7,5 x 1,3 cm.

Habitat dan Persebaran

Anggrek ini dapat tumbuh di dataran rendah hingga pegunungan dan umumnya hidup pada
ketinggian 50-600 m dpl, namun kadang kala dapat berkembang dengan baik pada ketinggian 700-
1.100 m dpl. Tanaman ini tumbuh epifit atau menempel di pohon-pohon yang cukup rindang dan
menyukai tempat-tempat yang teduh serta lembap, terutama di hutan basah dengan curah hujan
1.500-2.000 mm/tahun. Walau tumbuh di daerah tropis, tetapi anggrek ini membutuhkan sedikit
cahaya matahari (12.000-20.000 lux) sebagai penunjang hidupnya, karena tidak tahan terhadap
sengatan matahari langsung. Kelembapan udara yang diperlukan ratarata 70-80% dengan suhu
udara hangat di bawah 290C. Anggrek ini tersebar luas di Asia Tenggara, termasuk Malaysia,
Indonesia, Filipina, hingga Papua Nugini dan Australia.

Budidaya

Phalaenopsis bisa ditanam dalam pot atau ditempelkan pada batang pohon, lempengan
pakis, maupun kepingan kayu. Pot yang digunakan bisa berupa pot tanah liat atau pot plastik dengan
memodifikasi media tumbuhnya. Pada prinsipnya, anggrek memerlukan kelembapan tinggi, namun
tidak menyukai kadar air yang berlebihan. Sirkulasi udara juga harus lancar agar tidak timbul
penyakit. Pot harus diberi lubang pada bagian bawah dan samping agar tidak ada air yang tersimpan.
Media yang digunakan dapat berupa pecahan genting, arang, dan cacahan pakis. Media tersebut
hanya digunakan untuk tempat menempel dan membantu berdirinya tanaman, sedangkan nutrisi
diperoleh dari pemupukan yang dilakukan dengan cara penyemprotan. Teknik pemberian pupuk cair
yang dialirkan dalam talang ke pot-pot berisiPhalaenopsis seperti sistem hidroponik, cukup baik

7
hasilnya.

Anggrek ini memiliki karakter tumbuh monopodial, sehingga tidak menghasilkan anakan ke
samping. Dalam hal ini, perbanyakan Phalaenopsis akan lebih efektif jika dilakukan secara generatif
daripada vegetatif. Proses perkecambahan biji dilakukan di laboratorium, yaitu dalam media agar-
agar buatan yang dilakukan secara steril. Biji anggrek kecil berupa serbuk tidak memiliki cadangan
makanan (endosperm), sehingga perlu dibantu dengan penambahan unsur hara makro, mikro,
vitamin, dan gula yang diperlukan untuk perkecambahan. Unsur hara paling sederhana yang dapat
digunakan untuk mengecambahkan biji anggrek adalah pupuk daun Hyponex, namun secara umum
media anggrek standar yang banyak digunakan adalah Vacin & Went dan Knudson C. Media tersebut
dapat dimodifikasi dengan penambahan bahan organik seperti air kelapa, tomat, tauge, kentang,
atau ubi.

Hibrida Anggrek Bulan

Hibrida Phalaenopsis, pemanfaatannya lebih banyak untuk tanaman pot (pot plant) yang
diciptakan sesuai dengan selera konsumen, baik dari segi warna, ukuran, maupun bentuk bunganya.
Sampai saat ini, sudah banyak hibridaPhalaenopsis yang dihasilkan baik melalui persilangan antar
spesies (interspecific hybrid) maupun antar genera (intergeneric hybrid). Berikut ini beberapa nama
silangan Phalaenopsis yang pernah dilakukan baik sebagaiinterspecific hybrid maupun intergeneric
hybrid.

8
Sejarah
Sejarah Penamaan

Jenis Phalaenopsis yang pertama kali ditemukan adalah Phalaenopsis amabilis (L.) Bl. di


Ambon (Maluku) pada tahun 1750. Dalam buku Herbarium Amboinense 6:99, Rumphius memberi
nama jenis anggrek ini sebagai Angraecum album-majus. Di waktu yang bersamaan, pada tahun
1752, Peter Osbeck membawa spesimen jenis yang sama dari Jawa Barat dan diidentifikasi oleh
Linnaeus sebagai Epidendrum amabile, seperti diterbitkan dalam Species Plantarum (1753), tanpa
mengetahui publikasi yang terdahulu dari Rumphius. Pada tahun 1814, Roxburg juga
mengidentifikasi jenis ini sebagai Cymbidium amabile. Namun pada tahun 1825 Blume memasukkan
tumbuhan ini ke dalam margaPhalaenopsis dan diberi nama Phalaenopsis amabilis, seperti
dipublikasikan dalam “Bijdragen (p.294)”. Nama tersebut disepakati oleh para ahli taksonomi
sebagai nama yang valid dan dipakai hingga sekarang.

Sejarah Umum

Anggrek termasuk dalam suku anggrek-anggrekan atau famili “Orchidaceae” yang dalam
bahasa yunani, kata “orchid” berasal dariorchis yang berarti  testicle atau buah zakar. Zaman dahulu
anggrek identik dengan pria, baik warna, bentuk bahkan strukturnya. Anggrek juga melambangkan
kesuburan dan kejantanan, dahulu muncul anggapan jika mengkonsumsi anggrek muda, maka
seseorang bisa memiliki anak laki-laki, dan jika mengkonsumsi anggrek tua akan melahirkan anak
perempuan, tetapi dalam mitos ini tidak disebutkan arti konsumsi ini dimakan sebagai bahan
makanan atau hanya dinikmati keindahan bunganya saja. Anggrek termasuk keluarga besar dari
kelompok (subdivisi) tanaman berbunga atau berbiji tertutup angiospermae),  kelas tanaman berbiji
tunggal (monocotyledone), ordo orchidaceae (anggrek anggrekan). Tanaman anggrek dapat tumbuh
di dataran rendah, gurun kering, hutan rimba yang panas sampai dengan dataran tinggi, termasuk
puncak gunung yang bersalju. Paling banyak spesies anggrek berasal dari daerah tropis karena
disebabkan oleh agroklimat di daerah tropis itu sendiri sangat cocok untuk pertumbuhan anggrek
(Ayub, 2005).

Anggrek termasuk dalam keluarga tanaman bunga-bungaan yang memiliki lebih banyak
jenisnya daripada keluarga tanaman bunga-bungaan lainnya. Para ahli tumbuh-tumbuhan
berkeyakinan bahwa anggrek memiliki lebih dari 25.000 jenis yang tersebar di seluruh dunia. Tetapi
karena kerusakan hutan, kita banyak kehilangan spesies yang belum dikenali dan tidak tahu dengan
pasti berapa jumlahnya. Indonesia trekenal di seluruh dunia dengan kekayaan anggreknya yang
memiliki lebih dari 4.000 jenis anggrek yang tersebar hampir di semua pulau. Kalimantan, Papua,
Sumatera, Jawa termasuk pulau-pulau yang terkenal di dunia karena kekayaan anggreknya. Anggrek
yang paling terkenal dari Indonesia adalah “anggrek bulan” (Phalaenopsis amabilis) yang diangkat
sebagai “Bunga Nasional” dan dijuluki “Puspa Pesona”, dan “Anggrek Kantung” (Paphiopedilum
javanicum). Anggrek memiliki karakteristik sebagai berikut :

Memiliki tiga sepal (daun kelopak bunga). Salah satunya yang terletak pada bagian belakang
(punggung) yang menghadap keatas dinamakan sepal dorsal.

9
Memiliki tiga petal (daun mahkota bunga) yang letaknya selang-seling dengan daun kelopak
bunga. Salah satu dari petal yang terletak di bawah berbentuk seperti lidah yang disebut  labellum
(bibir bunga), membuat bunga simetris antara kiri dan kanan.

Putik dan benang sari (bagian jantan dan betina) yang bergabung bersama pada bagian yang
disebut column.

Tepung sari yang biasanya berkumpul bersama pada bagian yang disebut pollinia. Buahnya
memiliki biji yang sangat kecil dan banyak.

Tangkai bunga dapat berkelak-kelok saat pertumbuhannya, tergantung pada arah sumber
cahaya.

Anggrek bulan (Phalaenopsis) secara resmi dinobatkan sebagai bunga nasional “Puspa
Pesona” sejak tanggal 5 Juni 1990. Putih bersih warnanya, berlidah kuning, terdiri atas 46-60 spesies,
22 jenis diantaranya tumbuh alami di Indonesia. Sangat menarik sekali jika anggrek bulan ini
dibudidayakan baik secara sederhana maupun modern seperti dengan teknik kultur jaringan.
Anggrek alam dilestarikan sebagai sumber plasma nutfah bagi terciptanya hibrida-hibrida anggrek
baru. Taiwan dan Singapura sudah merintis agribisnis anggrek bulan. Taiwan yang berpusat di Sei Ha
Farm Enterprise (terbesar di dunia), dengan luas areal 3,3 hektar, per tahun bisa memproduksi 1,5
juta bibit untuk di ekspor ke Jepang, Malaysia, Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa.

Di Indonesia, plasma nutfah anggrek bulan ini tumbuh alami di Maluku, Sulawesi, Ambon,
Kalimantan, Sumatera dan Jawa. Tanaman anggrek bulan ini tergolong jenis “epifit” yakni menempel
pada pohon (di alam). Ditandai dengan karakter pertumbuhannya yang akarnya melekat pada kulit
pohon. Seluruh bagian tumbuhan (akar, batang, daun) mengapung di udara, sementara akarnya
terdiri dari dua macam, yakni akar lekat dan akar udara. Batang anggrek bulan kadang tak terlihat
dikarenakan tertutup oleh pelepah daun. Bentuk daunnya lanset atau bundar panjang, berukuran
antara 20-30 cm dengan lebar antara 3-12 cm. Memiliki jumlah bunga per tangkai sangat variatif, 3-
25 kuntum bahkan lebih, tergantung spesiesnya juga. Anggrek bulan ini memiliki beberapa ciri khas
yang menarik sekali, yakni memiliki tiga sepal daun bunga (calyx), 3 petal daun mahkota bunga
(corolla), dan  gymnostenium (putik dan benang sari menyatu). Sosok anggrek bulan ini bisa dibilang
sangat mempesona sekali karena selain memiliki  calyx, corolla dan bibir bunga dengan bentuk
bermacam-macam, juga kaya akan warna dari putih bersih, putih kekuning- kuningan, merah, ungu,
sampai kombinasi warna-warna lain, tergantung jenisnya.

10
Teknik Budidaya Anggrek (Bulan)
Budidaya
Untuk budidaya anggrek bulan di luar habitat aslinya maka perlu memanipulasi keadaan lingkungan
sekitar tempat tumbuh, agar menyerupai kondisi habitat aslinya. Misalnya, Phalaenopsis amabilis.
Anggrek jenis ini sering tumbuh di pohon jati, bungur, heuras, kiara, dan lain-lain. Tapi pada
umumnya anggrek bulan butuh lingkungan hidup yang lembab. Kan tetapi ada beberapa yang tak
memerlukan kondisi lembab. Contohnya Phalaenopsis cornucervi yang suka lingkungan yang agak
kering. Di habitat alaminya, plasma nutfah anggrek bulan tersebar dari dataran rendah ke
pegunungan.

Phalaenopsis amabilis dapat tumbuh dengan baik dan normal pada ketinggian 50- 600 m di atas
permukaan laut (dpl). Suhu udara yang disukai anggrek bulan yakni berkisar antara 15-35 derajat
celcius (suhu optimal bagi pertumbuhannya, 21 derajat). Kelembaban udara (RH), spesifikasi iklim
yang ideal antara 65%-70%, Intensitas sinar matahari, semi teduh atau semi naungan berkisar antara
15%-30%. Untuk menciptakan lingkungan tumbuh anggrek bulan yang ideal dapat dibangun green
house, bisa juga menempelkannya pada batang pohon rindang, atau diletakkan di beranda rumah
lalu di beri naungan. Anggrek bulan membutuhkan medium tumbuh yang berfungsi sebagai tempat
hidup dan tempat menyimpan hara (zat makanan) serta air

 Anggrek Bulan Hasil Persilangan

Pembibitan
Anggrek dapat diperbanyak dengan beberapa cara generatif dan vegetatif. Pembiakan secara
generatif adalah sebagai berikut :

Perbanyakan dengan biji buah yang telah masak. Pembiakan ini memerlukan perlakuan yang khusus
diantaranya biji harus steril dari hama dan penyakit. Buah anggrek tumbuh setelah terjadi
penyerbukan, baik secara disengaja oleh manusia ataupun secara alami oleh angin dan serangga. Di
dalam buah anggrek tersebut terdapat ribuan biji yang berukuran sangat kecil dan halus bagaikan
tepung. Perbanyakan secara generatif ini dilakukan dengan menyebarkan biji anggrek ke media
tanam. Secara alami tempat penyebaran biji anggrek ini hanya di sekitar akar atau tempat tumbuh
saat buah terbelah dan biji-biji bertebaran. Bisa juga di tempat-tempat yang agak jauh ketika biji-biji
anggrek terbawa oleh angin, serangga, atau hewan lainnya. Sementara itu penyebaran biji dengan
teknologi yang cukup modern bisa dilakukan dalam media agar yang dilakukan di laboratorium
khusus.

Penanaman
Budidaya anggrek pada umumnya menggunakan pot yang berbahan dasar tanah liat dengan media
tanam arang. Pot tanah memiliki keunggulan yakni tidak panas dan dapat merembeskan air siraman
anggrek. Dalam melakukan budidaya anggrek, media tanamnya yakni bisa menggunakan arang kayu,

11
pakis ataupun pecahan bata dan genting. Untuk penanaman bibit anggrek yang baru keluar dari
botol, maka harus menggunakan pakis lembut dan arang kayu yang terlebih dulu dipanaskan biar
steril dari bakteri dan hewan lainnya. Bibit dari botol dikeluarkan secara perlahan, dan ditanam
dalam kompot dengan media tanamnya yakni bagian bawah pot adalah arang kayu, dan bagian
atasnya pakis lembut, disini difokuskan akar bibit anggrek agar tertutup pakis lembut dan dibiarkan
terjaga lembab. Bibit yang di kompot dibiarkan selama sekitar 1-2 bulan dan baru dipindah dalam
single pot. Penanaman dalam single pot ini dilakukan satu per satu dalam satu pot tanah.
Untuk penanaman bibit anggrek usia remaja yakni sekitar 6 bulanan, juga sama halnya dengan bibit
anggrek botolan, yakni ditanam dalam campuran media tanam arang kayu : pakis kasar
perbandingan 2 : 1. Akan lebih baik jika ditanam dengan media arang kayu saja, karena arang kayu
disini memiliki beberapa keunggulan bagi anggrek, diantaranya yakni mampu mendorong
pembentukan akar baru, aerasi dan drainasenya sangat baik, mampu menyimpan air dengan baik,
tidak mudah lapuk dan berjamur, dan tidak mengandung zat racun berbahaya bagi anggrek. Untuk
penanaman anggrek jenis Phalaenopsis amabilis juga tidak jauh berbeda dengan anggrek-anggrek
pada umumnya, yakni bisa dengan menggunakan papan pakis ataupun di dalam pot tanah.
Dalam membudidayakan angrek perlu diperhatikan sifat-sifat angrek, sehingga media tanam yang
digunakan sesuai dengan habitat asilnya, adapun kKlasifikasi Angrek menurut sifat hidupnya adalah:
(1) Anggrek Ephytis adalah jenis anggrek yang hidupnya menumpang pada batang / pohon lain akan
tetapi tidak merusak / merugikan pohon yang ditumpangi. Alat yang dipergunakan untuk menempel
yakni akarnya. Sedangkan akar yang fungsinya untuk mencari makanan adalah akar udara. (2)
Anggrek Semi Ephytis adalah jenis anggrek yang menempel pada pohon / tanaman lain yang tidak
merusak yang ditumpanginya. Jenis anggrek ini akar lekatnya juga berfungsi seperti akar udara yakni
sekaligus sebagai alat untuk mencari makanan untuk berkembang. (3) Anggrek Tanah / Terrestris
adalah anggrek yang mampu hidup di atas tanah (media tanamnya tanah).

Media Tanam
1. Dengan Papan Pakis
Siapkan papan pakis dengan ukuran 20-30 cm, lebar 15-20 cm dan tebal 2-3 cm, lalu ambil bibit
anggrek yang baik dan tempelkan tepat di tengah papan pakis lalau kuatkan dengan kawat
berbentuk U yang dijepitkan pada batang papan pakis tersebut.

2. Dengan Pot Tanah


Siapkan pot tanah diameter 20-30 cm atau disesuaikan dengan ukuran tanaman angrek yang akan
ditanam. Medium tanah (pengisi pot), berupa pecahan genting, bata ataupun arang. Sabut kelapa
yang telah dibersihkan dan direndam dalam larutan pupuk atau pestisida juga dapat digunakan.
Ambil pot terpilih yang telah diberi lubang disekeliling pot. Masukkan dan atur selapis pecahan batu
bata atau arang pada dasar pot, lalu isikan medium tanam berupa serabut kayu ke dalam pot hingga
penuh. Ambil bibit anggrek bulan dari komunitas secara hati-hati, agar akar-akarnya tidak rusak atau
patah. Lalu tanamkan pada tengah pot, timbun akarnya secara tipis-tipis untuk menjaga kelembaban
nya agar akar anggrek tidak kering.

Media tanam khusus untuk tanaman anggrek bulan


a. Media untuk anggrek Ephytis dan Semi Ephytis
Serat pakis yang telah digodog (agar bakteri mati)

 Kulit kayu tanpa getah (bebas getah)

12
 Serabut kelapa yang telah direndam air selama 2 minggu
 Ijuk
 Potongan batang pohon enau
 Arang kayu / pecahan batu bata

Bahan-bahan tersebut disesuaikan dengan ukuran besar kecilnya tanaman terutama banyak
sedikitnya akar tanaman. Untuk anggrek Semi Ephytis yang akarnya menempel pada media
untuk mencari makanan, perlu diberi makanan tambahan seperti kompos, pupuk kandang /
daundaunan.

b. Media untuk anggrek Terrestria


Jenis anggrek seperti ini yakni mampu hidup di tanah, maka perlu ditambahkan pupuk kompos,
sekam, pupuk kandang, pakis dan lainnya. Pada dasarnya, anggrek terrestria ini mampu hidup
dengan media tanah yang biasa (gembur).

c. Media untuk anggrek semi Terrestria


Bahan tanam untuk anggrek ini perlu pecahan genteng dan bata yang agak besar, ditambah pupuk
kandang, sekam dan serutan kayu

13
Teknik Budidaya Anggrek (Umum)
SYARAT PERTUMBUHAN

Iklim

Angin dan curah hujan terlalu berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman anggrek.

Sinar matahari sangat dibutuhkan sekali bagi tanaman ini. Kebutuhan cahaya berbeda-beda
tergantung pada jenis tanaman anggrek.

Suhu minimum untuk pertumbuhan anggrek adalah 12,7 derajat C. Jika suhu udara malam berada di
bawah 12,7 derajat C, maka daerah tersebut tidak dianjurkan untuk ditanam anggrek (di dataran
tinggi Dieng).

Tanaman anggrek tidak cocok dalam suasana basah terus menerus, akan tetapi menyukai
kelembaban udara di siang hari 65-70 %.

Media Tanam

Terdapat 3 jenis media untuk tanaman anggrek, yaitu:

Media untyk anggrek Ephytis & Semi Ephytis terdiri dari:

 Serat Pakis yg telah digodok.  Ijuk.


 Kulit kayu yang dibuang getahnya.  Potongan batang pohon enau.
 Serabut kelapa yg tlah direndam air  Arang kayu .
selama 2 minggu.  Pecahan genting/batu bata.

Bahan-bahan dipotong menurut ukuran besar tanaman & akarnya. utk anggrek Semi Epirit yg
akarnya menempel pada media utk mencari makanan, perlu diberi makanan tambahan spt kompos,
pupuk kandang/daun-daunan.

14
Media utk anggrek t’restria : Jenis anggrek ini hidup di tanah maka perlu ditambah pupuk kompos,
sekam, pupuk kandang, darah binatang, serat pakis & lainnya.

Media utk anggrek semi t’restria : Bahan utk media anggrek ini perlu pecahan genteng yg agak besar,
ditambah pupuk kandang sekam/serutan kayu. Dipakai media pecahan genting, serabut kayu, serat
pakis & lainnya. Derajat keasaman air tanah yg dipakai adalah 5,2.

Ketinggian Tempat

Ketinggian tempat yg cocok bagi budidaya tanaman ini dpt dibedakan menjadi 3 macam yaitu:

Anggrek panas (ketinggian 0-650 m dpl) : Anggrek panas memerlukan suhu udara 26-30 derajat C
pada siang hari, 21 derajat C pada malam hari, dengan daerah ketinggian 0-650 meter dpl. Contoh
jenis anggrek ini adalah:

 Dendrobium phalaenopsis
 Onchidium Papillo
 Phaphilopedillum Bellatum

Anggrek sedang (ketinggian 150-1500 m dpl) : Anggrek sedang pada suhu udara siang hari 21 derajat
C & 15–21 derajat C,pada malam hari, dengan ketinggian 150-1500 m dpl.

Anggrek dingin (lebih dr 1500 m dpl) : Anggrek dingin jarang tumbuh di Indonesia, tumbuh baik pada
suhu udara 15-21 derajat C di siang hari & 9–15 derajat C pada malam hari, dengan ketinggian =
1500 m dpl. Contoh: anggrek jenis Cymbidium.

PEDOMAN BUDIDAYA

Pembibitan

Persyaratan Bibit : Bibit anggrek yg baik, sehat & unggul mempunyai beberapa ciri, yaitu: bentuk
batang kuat, pertumbuhan pesat, daun subur, bunga lebat & indah.

Penyebaran Biji : Bibit anggrek b’asal dr biji yg disemaikan. Adapun penyebaran biji anggrek sbg
b’ikut:

Peralatan yg digunakan utk penyebaran biji harus b’sih.

Mensterilkan biji : Sebelum biji disebar harus disterilkan dulu dengan 10 gram kaporit dilarutkan dlm
100 cc air kemudian saring kertas filter, dimasukkan ke dlm botol. Biji dimasukan dlm botol & digojog
10 menit. (biji anggrek yg semula kuning kecoklatan b’ubah warna menjadi kehijauan). Kemudian air
dibuang & diganti dengan aquades, digojog b’ulang kali (2–3 kali).

Penyebaran biji anggrek : Botol-botol yg tlah disterilkan dpt digunakan utk menyebaran biji anggrek.
Sebelum botol dibuka, leher botol dipanaskan di atas lampu spritus utk menghilangkan kuman. utk
memasukan biji anggrek ke dlm botol digunakan pipet yg dibersihkan dulu dengan cara pemanasan

15
di atas lampu spritus sampai merah kemudian dicelup kedalam spritus. Botol yg tlah t’buka
kemudian diisi biji anggrek & diratakan keseluruh permukaan alas makanan yg tlah disediakan.
Sebelum botol ditutup kita panaskan lagi di atas spritus kemudian ditutup kembali.

Teknik Penyemaian Benih :

Memeriksaan dengan mikroskop, baik atau tidaknya biji anggrek, yg kosong b’warna putih & yg isi
kuning coklat/warna lain.

Mempersiapkan botol yg b’mulut lebar b’sih & tdk b’warna agar dpt meneruskan cahaya matahari yg
dibutuhkan & mudah dilihat.

Tutup botol dr kapas digulung-gulung sampai keras, ujung diikat tali utk memudahkan dicopot
kembali, atau kain sisa yg dipotong potong. Kerapatan tutup botol menjaga agar bakteri/jamur tdk
masuk sehingga tdk t’infeksi atau t’kontaminasi.

Mempersiapkan lemari kaca (ent-kas) yg b’sih dr bakteri/jamur dengan kain yg  sdh  dicelup formalin
udara dlm lemari disterilkan dengan kapas dipiring dituangi formalin supaya menguap mensterilkan
kaca (ent-kas).

Pembuatan sterilsasi alas makanan & utk membuat alas makanan anggrek biasanya dipakai resep
Khudson C (NORTHEN) 12 yaitu:

 Ca(NO3)2H2O : 1,00 gram


 KH2PO4 : 0,25 gram
 MgSO47H2O : 0,25 gram
 (NH4)2SO4 : 0,25 gram
 Saccharose : 20 gram
 FeSO4 4H2O : 0,25 gram
 MnSO4 : 0,0075 gram
 Agar-agar : 15–17,5 gram
 Aquadest : 1000 cc

§  Pembuatan alas makanan diperlukan pH 5,2, dipergunakan pH meter/kertas pH tekstil/Indikator


Paper. Sterilisasi dengan cara dipanaskan dlm Autoclaf yg sampai 110 derajat C selama setengah jam
atau dengan dandang kemudian diletakan pada tempat b’sih, dengan posisi miring, sehingga
makanan setinggi 1/2–2/3 tinggi botol (dari alas sampai ke leher botol) & didiamkan selama 5–7 jam
utk mengetahui sterilisasi yg sempurna.

                        Pemindahan Bibit : Setelah tanaman di dlm botol berumur 9–12 bulan t’lihat besar,
tumbuh akar. dlm tingkat ini bibit  sdh  dpt dipindahkan kedalam pot penyemaian yg b’diameter 7
cm, 12 cm atau 16 cm yg b’lubang. Siapkan pecahan genting, & akar pakis warna coklat, di potong
dengan panjang 5–30 mm sehingga serabutnya t’lepas satu sama lainnya. Sebelum dipakai t’lebih
dulu dicuci b’sih & biarkan airnya hilang. Akar pakis setelah dicuci, direndam dulu dlm alas makanan
selama 24 jam yg b’upa:

 Urea atau ZA : 0,50 mg


 DS, TS atau ES : 0,25 mg

16
 Kalium sulfat atau K2SO4 : 0,25 mg
 Air : 1000 cc

o    Alaternatif lain sbg alas makanan, dpt juga dipakai pupuk buatan campuran unsur N, P, K
perbandingan 60:30:10 atau dpt juga digunakan pupuk kandang yg tlah dicampur pakis dengan
perbandingan pakis: pupuk kandang = 4:1. Selain itu dpt digunakan kulit Pinus yg di potong kecil
sebesar biji kacang tanah, yg tlah direndam dlm alas makanan spt akar pakis selama 24 jam. utk isian
pot ini dpt juga digunakan arang kayu bakar/serabut kelapa yg dipotong-potong sebesar ibu jari. Pot
yg disiapkan diisi dengan pecahan genting 1/3 tinggi pot/layah, kemudian isi remukan pakis t’sebut
setinggi 1 cm di bawah tepi pot/layah (tidak perlu dipadatkan). Pemindahan bibit ke dlm pot
dilakukan dengan mengeluarkan tanaman di botol dengan memasukkan air b’sih ke dlm botol.
Dengan kawat b’sih b’ujung spt huruf U, tanaman dikeluarkan satu persatu (akar lebih dahulu).
Setelah keluar tanaman dicuci kaporit 1 % kemudian dengan air b’sih. Seedlings (semaian) ditanam
dlm pot dengan rapat. Apabila di dlm botol  sdh  t’jadi kontaminasi jamur sebaik lebih dulu direndam
di dlm antibiotic (penicillin, streptomycin yg tlah lewat expirydatenya) 10 menit baru ditanam.

                        Pemindahan dr Pot Penyemaian : Setelah tanaman pada pot penyemaian cukup tinggi,
maka tanaman dipindahkan ke pot biasa yg b’diamater 4–6 cm, yg b’isi potongan genting/batu bata
merah, kemudian b’i pakis/kulit pinus yg tlah direndam dlm alas makanan sampai 1 cm di bawah tepi
pot.

Pengolahan Media Tanam

Media tanam utk tanaman anggrek tanah dibedakan:

Tanaman dlm pot (dengan diameter 7-30 cm t’gantung dr jenis tanaman). Apabila diameter pot
dipilih 25-30 cm maka perlu dipasang tiang di tengah-tengah pot, kemudian pot diisi pecahan
genting. Anggrek di letakkan di tengah & akarnya disebar merata dlm pot, kemudian batang anggrek
diikat pada tiang. Pot diisi pupuk kandang yg tlah dicampur sesuai dengan komposisi kira-kira 2/3 dr
pot.

Media tanam dlm tanah dengan sistim bak-bak tanam. Bak t’buat dr batu bata merah panjang 2 m
lebar 40 cm & tinggi bak 2 lapis batu bata merah. Pembuatan bak ini di atas tanah utk menghindari
dr kebecekan, di tanah kering digali sedalam 10-20 cm kemudian diberi bata ukuran 40 cm x 2 m &
jarak antara pembantas dengan yg lain 3 cm. Tiang penahan dibuat 4 buah yg ditancapkan ke dlm
tanah dengan ketinggian masing-masing 1,5 m. Antara tiang satu dengan yg lain dihubungkan
dengan kayu sehingga keempat tiang t’sebut mrp suatu rangkaian.

Teknik Penanaman

Penanaman tanaman anggrek, disesuaikan dengan sifat hidup tanaman anggrek, yaitu:

Anggrek Ephytis adalah anggrek yg menupang pada batang/pohon lain tetapi tdk
merusak/merugikan yg ditumpangi atau ditempelin. Alat yg dipakai utk menempel adalah akarnya,
sedangkan akar yg fungsinya utk mencari makanan adalah akar udara.

Anggrek semi Ephytis adalah jenis anggrek yg menempel pada pohon/tanaman lain yg tdk merusak
yg ditempel, hanya akar lekatnya juga b’fungsi spt akar udara yaitu utk mencari makanan utk

17
b’kembang.

Anggrek tanah/anggrek t’restris.

Pemeliharaan Tanaman

Penjarangan & Penyulaman : Penjarangan & penyulaman dilakukan pada tempat yg disesuaikan
dengan jenis anggrek, yg sifatnya epphytis atau anggrek tanah.

Penyiangan : utk tanaman anggrek pada penyiangan pada waktu pada kondisi di dlm botol kemudian
dipisahkan ke dlm pot-pot yg  sdh  disediakan sesuai jenis anggrek.

Pemupukan : Unsur makro yaitu unsur yg diperlukan dlm jumlah besar yg meliputi: C, H, O, N, S, P, K,
Ca, Mg. utk unsur mikro yaitu unsur yg dibutuhkan dlm jumlah yg sedikit, antara lain: Cu, Zn, Mo,
Mn, V, Sc, B, Si, dst. Unsur makro & unsur mikro dpt diambil dr udara atau dr tanah, b’upa gas atau
air & garam-garam yg t’larut di dalamnya. Pemupukan pada tanaman anggrek dibagi dlm 3 tahapan,
yaitu:

Pemupukan utk bibit (seedlings) dengan N, P, K. Perbandingan N:P:K=6:3:1. Unsur N lebih banyak
dibutuhkan utk pembentukan pertumbuhan & perkembangan tanaman. Unsur N diambil dr pupuk
ZA/urea, utk P dipakai pupuk ES; DS; TS, & K dr Kalium Sulfat (K2SO4). Pupuk-pupuk buatan yg
mengandung N, P, K:

 Urea : 0,6 gram utk 1 liter air


 ES : 0,3 gram utk 1 liter air
 ZK : 0,1 gram utk 1 liter air

Pemupukan utk ukuran sedang (mid-size) dengan N, P, K. Perbandingan N:P:K=3:3:3 yg sama banyak
disini tdk memerlukan tambahan pupuk, maka dpt dususun sendiri pupuk yg mengandung N, P, K
dengan cara misalnya :

 Urea : 0,3 gram utk 1 liter air


 DS : 0,3 gram utk 1 liter air
 K2SO4 : 0,3 gram utk 1 liter air

Pemupukan utk ukuran b’bunga (flowerings-size) : Tanaman yg  sdh  b’bunga dipupuk dengan
perbandingan N:P:K= 1:6:1. Teknik pemberian pupuk buatan adalah:

Dalam bentuk padat/powder yg dilakukan dengan menaburkan secara hati-hati, jangan t’sangkut
pada daun/batangnya yg menyebabkan daun/batang tadi dpt t’bakar.

Disiramkan, yg mana anggrek dpt menyerap air & garam-garam yg t’larut di dalamnya. Cara ini
banyak dilakukan dimana-mana.

Penyemprotan, cara ini sgt baik apabila t’jadi pembusukan akar didalamnya, maka akarnya ditutup
plastik.Pupuk kandang yg sering digunakan adalah kotoran kuda, sapi, kerbau, kambing, ayam & lain-
lain. Kebaikan pemakaian pupuk kandang selain mengandung b’macam-macam unsur yg dibutuhkan
oleh tanaman juga sgt membantu dlm penyimpanan air, apalagi pada musim kemarau. Keburukan dr
pupuk kandang ini adalah di dlm kotoran banyak bateri yg mengandung jamur. utk itu dianjurkan

18
disangan lebih dahulu utk menghilangkan jamur/bakteri di dalamnya. Pemupukan tanaman lebih
baik dilakukan pada waktu pagi-pagi atau pada sore hari sekitar pukul 5.00 sore.

Pengairan & Penyiraman : Sumber air utk penyiraman tanaman anggrek dpt b’asal dari:

Air Ledeng, baik utk menyiram karena jernih & steril, tetapi pHnya tinggi maka perlu diturunkan
dengan menambah suatu asam misalnya HCl. PH yg baik sekitar 5,6-6.

Air sumur, baik utk menyiram karena banyak mengandung mineral dr tanah yg sgt dibutuhkan oleh
tanaman. Air sumur di daerah kapur harus diperhatikan pHnya.

Air hujan, yg ditampung didalam tong-tong/bak sgt baik utk menyiraman.

Air kali/air selokan, tetapi kita tdk tahu pasti apakah air itu mengandung jamur, bakteri/lumut yg
bisa mengganggu anggrek/tidak. Kalau dilihat dr sudut isi makanan mungkin cukup baik. Hal perlu
diperhatikan bagi petani anggrek adalah mengetahui sifat-sifat dr isian pot supaya bisa mengatur
banyaknya air utk menyiram. Adapun macam isian pot & sifat diuraikan sbg b’kut:

Pecahan genting/pecahan batu merah, yg mana mudah menguapkan air & sifat anggrek yg tdk
begitu senang dengan air sehingga tdk mudah utk lumutan. utk pecahan genting lebih kecil daya
serapnya lebih banyak & utk siraman lebih sedikit.

Potongan sabut kelapa, pemakaian serabut kelapa lebih baik utk digunakan di daerah panas karena
menyimpan air, tetapi kalau penggunaan di daerah dingin tdk menguntungkan karena mudah busuk.

Remukan akar pakis yg hitam, keras & baru tdk mudah utk menyerap air, setelah beberapa bulan
banyak menyerap air. Akar pakis yg coklat & lunak lebih mudah menyerap & menahan air.

Potongan kulit pakis, dimana media ini sukar sekali utk penyerapan air, mudah t’jadi penguapan. Jika
potongannya besar, penyerapan kecil & jika potongan kecil penyerapan air lebih banyak. Bagi
tanaman yg  sdh  besar pedoman penyiramannya 3-7 hari sekali musim hujan & 1-3 hari sekali pada
musim hujan.

Waktu Penyemprotan Pestisida : Obat-obatan sebaiknya disemprotkan pada waktu pagi hari, lebih
baik pada sore hari sekitar jam 5.00. Penyemprotan bagi tanaman anggrek sehat, dilakukan rutin
kurang lebih 3 bulan sekali. Penyemprotan bagi tanaman anggrek t’serang hama perlu dilakukan
b’ulang-ulang 3 kali dengan jangka waktu t’tentu (untuk kutu) daun seminggu sekali. Adapun jenis
insektisida & dosis yg digunakan utk hama antara lain:

Orthene 75 SP dosis 5-10 gram/10 liter air utk ulat pemakan daun

Bayrusil 250 EC dosis 2 cc/liter air utk ulat pemakan daun

Malathion dosis 3 gram/liter air utk ulat, kumbang, kutu

Kelthane dosis 2 gram/liter air, utk kutu.

Metadeks dosis dibasahi air, dicampur dedak 6-8 cc/10 liter, utk keong & bekicot air

Falidol E.605 dosis dibasahi air, dicampur dedak 6-8 cc/10 liter, utk keong & bekicot air. utk hama

19
bekicot ada 2 cara pengendaliannya yaitu:

Menyebarkan obat sekitar pot anggrek dengan mencampur antara obat Metadeks ke dedak halus di
tambah air sedikit.

Membuat larutan 1 cc Dieldrin 50% 25 EP dicampur dengan 1 liter air atau 6–8 cc Folediol E 605
kedalam air 10 liter. Kemudian pot tanaman anggrek direndam dlm larutan t’sebut selama beberapa
waktu & diulang satu minggu sekali.

Hama, Penyakit dan Pengendaliannya


Penyakit bercak hitam

Penyakit ini cepat menular melalui akar dan alat-alat yang digunakan untuk merawat tanaman
anggrek yang tidak steril. Pada ujung akar, bagian tunas dan juga daun, akan muncul warna coklat
kehitaman sebagai identifikasi awal yang dapat diperhatikan jika tanaman anggrek terkena penyakit

20
ini. Tanaman akan terlambat tumbuh, kerdil da akhirnya akan membunuh tanaman anggrek.
Pegendaliann yang daat dilakukan adalah dengan cara memotong dan membuang bagain tanaman
yang terserang penyakit ini atau menyemprotkan fungisida. Hala yang perlu diperhatikan sebelum
menangani anggrek yang terserang penyakit ini adalah sterilkan alat-alat potong dengan
menyiramnya dengan alkohol atau dibakar terlebih dahulu sebelum digunakan.

Penyakit Rebah Kecamba

Serangan penyakit ini sering terjadi pada proses persemaian anggrek. Penyebaran penyakitnya
terjadi melalui air. Gejala yang bisa diidentifikasi adalah: muncul bercak bening kecil pada
permukaan daun, lalu melebar dari atas hingga titik tumbuh pada tunas dan ke bawah hingga ujung
akar, kecambah anggrek akan membusuk dan mati. Pengendaliannya dapat dilakukan dengan
membuang bibit yang sakit, dibakar hingga musnah. Semprotkan fungisida dan keringkan pot
beserta kecambahnya

Penyakit bercak bercincin

Penyebab: virus TMVO (Tobacco Mozaic Virus Odontoglos). Gejala: timbul lingkaran atau garis-garis
kekuningan pada permukaan daun. Pengendalian: hanya dengan pencegahan yakni membuang
bagian tanaman yang sakit serta menstrerilkan semua alat potong.

Penyakit Bercak Coklat

Kecambah jenis Phalaenopsis sangat peka terhadap bakteri ini, terutama pada saat cuaca dalam
keadaan yang sangat lembab. Penyakit ini akan menginfeksi daun basah atau bekas luka pada daun.
Disamping itu, sentuhan daun yang sakit pada daun yang sehat dapat menjadi media penularan
penyakit ini. Gejala yang tampak jika tanaman anggrek terserang penyakit ini adalah muncul bercak
kecil bening pada pucuk daun dan akan meluas ke seluruh kompot dalam waktu beberapa hari. Daun
kecambah anggrek akan rusak dan mati. Penyakit ini sangat ganas, menular dan juga mematikan.
Sangat sulit untuk mengendalikan penyakit ini. Jika serangan penyakit yang terjadi sangat parah
dampaknya pad atanaman anggrek maka seluruh kecambah anggrek harus dibuang.

Penyakit buluk 

Jenis penyakit ini sering terjadi pada media tanam, kultur spora cendawan dibawa oleh biji anggrek
karena tutup botol tidak steril. Gejala yang muncul adalah: biji anggrek tidak dapat berkecambah,
persemaian dalam botol akan gagal. Jika kecambahnya telah tumbuh lantas mendapatkan serangan
cendawan maka kecambah tersebut akan mati/layu. Kegiatan pengendaliannya dapat dilakukan
dengan cara mengeluarkan cendawan yang ada pada media dari dalam botol, sterilkan botol dan
media, lalu tutup kembali. Pengendalian cara ini dilakukan jika tahapan serangan masih dalam
tahapan awal serangan. Jika kecambah anggrek sudah besar dan terkena serangan ini maka
kecambah dikeluarkan dan dicuci dengan fungisida. Setelah itu kecambah ditanam dalam pot.

Penyakit busuk akar

Disebabkan oleh cendawan Rhizoctonia solani. Gejala yang muncul akar leher membusuk hingga
rhizoma dan umbi batang. Daun dan umbi batang akan menguning, keriput, tipis dan bengkok.
Tanaman akan menjadi kerdil dan tidak sehat. Potong dan buang bagian tanaman yang sakit untuk

21
mengendalikan serangan penyakit ini. Luka bekas potongannya disemprot dengan fungisida
(Benlate).

Penyakit busuk

Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Sclerotium rolfsi. Gejala yang muncul terdapat bintil-bintil
kecil berwarna coklat pada bagian tanaman yang terkena penyakit. Pengendalian dilakukan dengan
memotong bagian tanaman yang sakit. Media tanam dan seluruh pot didesnfektan dengan larutan
formalin 4% atau fungisida/antibiotik Natrippene 0,5 % selama 1 jam.

Penyakit layu

Penyebabnya adalah cendawan Fusarium oxyporium. Gejala yang muncu hampir sama dengan
serangan busuk akar, yang membedakannya adalah pada rhizoma terdapat garis atau lingkaran
berwarna ungu. Jika serangan yang terjadi berat, maka seluruh rhizoma akan berwarna ungu, lalu
akan terjadi pembusukan pada umbi batang, yang menyebabkan tanaman sangat tidak sehat.
Lakukan pemotongan pada bagian yang terserang penyakit lalu bekas potongan disemprot dengan
Benlate untuk tindakan pencegahannya. Setelah itu pindahkan tanaman pada media tanam yang
baru yang masih segar dan bersih serta memiliki aliran udara yang lancar disekitar tanaman.

Penyakit busuk lunak

Penyebab: bakteri Erwinia cartovora. Gejala: daun dan akar membusuk serta berbau. Penyakit ini
cepat sekali meluas namun khusus pada rhizoma dan umbi batang, penyebarannya agak lambat.
Pengendalian: peralatan kebun harus steril, bagian yang sakit dipotong dan dibuang. Semprotkan
Physan 20, pot tanaman disemprot dengan formalin 4 %

Penyakit Cymbidium

Virus Mozaic cymbidium merupakan penyebab penyakit ini. Akan muncul bercak kekuningan pada
awalnya yang diikuti jaringan mati berbintik, bergaris atau lingkaran. Untuk anggrek cathleya, bercak
yang muncul berwarna coklat atau hitam cekung. Kadang ada gejala kematian jaringan di tengah
daun yang dilingkari jaringan normal. Pada daun tua banyak bintik jaringan yang mati. Pengendalian
yang dilakukan hanya bersifat pencegahan yang dilakukan dengan membuang bagian tanaman yang
sakit, serta mensterilkan segala alat yang dipakai.

Penyakit busuk hitam

Penyebabnya adalah cendawan Phytopytora omnivora. Gejala yang muncul adalah warna pangkal
daun berubah menjadi kehitaman, lalu melunak, busuk dan akhirnya daun mati. Lankah
pengendalian yang bisa diterapkan: semprotkan fungisida seperti Baycor Dithane M-45, Benlate,
Ferban, Physan, Truban atau Banrot. Untuk zat yang berbentuk tepung gunakan dosis 2 gram/2 liter
air.

Tabel 1 : Hama, Gejala dan Penanggulangan

NO HAMA PENYEBAB GEJALA PENANGGULANGAN

22
1 Tungau atau Kutu perisai. Menempel pada pelepah daun, Pada tahap awal, masih bisa dibasmi
Berwarna merah, punya 4 berwarna kemerahan karena secara mekanis yaitu dengan cara
pasang kaki. Hewan ini sangat jumlahnya banyak. Bekas digosok dengan kapas dan air sabun.
kecil, sehingga perlu diamati serangan berupa bercak Akan tetapi kalau serangan sudah
lewat kaca pembesar. Sering kehitaman dan merusak daun. kelewat parah harus disemprot dengan
terdapat dalam jumlah sangat insektisida dengan konsentrasi larutan
banyak sebagai "ledakan hama" 2 cc / liter air.
terutama di musim kemarau.

2 Semut. Umumnya semut hitam Selain merusak akar dan kadang Cara mengatasinya tidak harus
dan semut lembut yang tidak tunas muda, kehadiran semut menggunakan insektisida. Akan tetapi
suka bersarang pada pohon suka mengundang cendawan cukup dengan merendam pot dalam air
buah-buahan. Mereka bersarang penyebab penyakit. dan menciptakan lingkungan yang
di dalam pot atau di balik pot. bersih di rak tempat menaruh pot.
Cara demikian ini akan membuat jera
semut untuk tidak bersarang di dalam
atau di bawah pot lagi. Cara lainnya
yaitu dengan cara menggantung pot.

3 Belalang. Ada beberapa jenis Pinggiran daun rusak dengan Kalau jumlahnya cukup banyak,
belalang kecil yang rupanya luka bergerigi tidak beraturan. segera semprotkan insektisida yang
suka daun dan pucuk anggrek. Perlu pengamatan yang teliti bersifat racun kontak atau yang
Daya rusak belalang cukup sebab ada jenis belalang yang sistemik. Kalau sedikit cukup dipencet
besar oleh karena belalang bisa sangat kecil yang tidak segera dengan tangan saja.
dengan mudah berpindah kelihatan dengan pengamatan
tempat dengan cepat dari sepintas.
tanaman yang satu ke tanaman
yang lain.

4 Trips. Ukuran hama ini sangat Suka menempel pada buku-buku Kehadirannya sulit diketahui. Karena
kecil sekali (1 - 1,5 mm), abu- batang di daun muda. itu agar aman, lebih baik secara
abu atau coklat. Mempunyai 3 Menimbulkan bercak abu-abu di periodik pot anggrek disemprot
pasang kaki dengan tubuh permukaan daun. Hama ini juga dengan menggunakan insektisida.
ramping. senang merusak bunga hingga Paling tidak sebulan sekali.
bentuk bunga tak menarik lagi.

5 Kutu babi. Bertubuh gemuk dan Kerusakan yang ditimbulkannya Perendaman pot sudah cukup berhasil
bulat. Suka menyerang akar dan seperti halnya semut, tapi tidak mematikan dan mengusir kutu babi
bersembunyi di dalam pot. menyerang tunas daun. dari pot anggrek.

23
6 Keong. Cukup beragam jenis Merupakan sekumpulan hama Dalam jumlah sedikit cukup diambil
keong perusak anggrek, sangat penting, karena daya dan dibunuh. Tapi kalau banyak ya
misalnya: Subulina octana rusaknya terhadap daun sangat perlu dibasmi menggunakan pestisida.
(keong belicong), Inozonites sp besar. Mereka menyerang di Atau dijebak dengan serbuk prusi.
yang menyukai anggrek waktu malam. Sementara siang
Phalaenopsis, mereka hari bersembunyi di tempat
bersembunyi di bawah pot. gelap.
Achatina fulica (bekicot),
Bradybaena similaris (keong
semak), Filicaulis bleekeri
(keong bugi/tak bercangkang),
Parmarion pupilaris (keong
ponok).

7 Red spider. Serangga kecil Bercak putih di bagian bawah Kalau masih sedikit, cukup diambil
berkaki 8 ini bergerak lamban daun, sedangkan permukaan atas menggunakan pita perekat (celotape)
berwarna merah kecoklatan. menjadi kuning. Lama-kelamaan lalu dibakar. Atau mengosok daun
Menempel di permukaan bawah daun mati dan gugur. dengan kapas yang dicelup alkohol.
daun. Andaikata sudah merajalela, terpaksa
gunakan insektisida yang mengandung
bahan aktif diazinon, ataupun dicofol.

8 Kumbang. Bermacam-macam Bagian yang terserang akan Anggrek Dendrobium dan Vanda
kumbang ada yang menyerang berlubang-lubang. Khusus paling sering diserang kumbang
daun, bunga dan batang. kumbang penggerek batang, kuning. Pembasmiannya
Kumbang anggrek kuning kerusakannya berupa lubang di menggunakan insektisida sistemik
menyerang bunga, kuncup tengah batang, dan tidak nampak secara rutin. Bersihkan pot dari
bunga dan daun. Kumbang ini dari luar. Larvanya yang kepompong dan telur kumbang,
mempunyai kaki, mata dan menetas dari telur, merudak dengan jalan memindahkannya ke pot
antena berwarna hitam. daun anggrek. yang baru dengan media tanam yang
baru pula.

9 Ulat daun. Ada banyak macam Kebanyakan berasal dari kupu Jumlah 2-5 ekor saja sebenarnya bisa
ulat pemangsa daun, kuncup ordo Lepidoptera. Daya rusak membunuh dengan tangan. Tapi kalau
bunga, tunas daun, maupun berbagai jenis ulat ini cukup anda takut atau jijik boleh saja
bunga yang sudah mekar. besar dan perlu segera menggunakan insektisida terutama
ditanggulangi. yang bekerja secara sistemik. Pisahkan
anggrek yang diserang ulat dengan
yang masih sehat.

24
10 Kepik. Hewan kecil ini mirip Menghisap cairan pada daun Semprotkan insektisida yang sama
kumbang, namun sayapnya anggrek. Menyebabkan bintik- seperti untuk membasmi serangga
lebih bulat dan tubuhnya bintik putih atau kuning. Kalau lainnya, seperti ulat, kumbang,
gepeng. Tidak jarang terjadi banyak jumlahnya, kumpulan ataupun trips.
ledakan hama sehingga cukup bintik itu serupa bercak cukup
mengkhawatirkan. lebar dan nampak jelas
dipandang. Tanaman yang
diserang lama-kelamaan akan
gundul tak punya hijau daun
lagi. Sebab daun menjadi mati.

11 Kutu tudung. Kutu tudun atau Daun yang diserang berubah Cara pembasmiannya sama dengan
kutu perisai Furcapsis, kutu menjadi kuning tidak sehat. memberantas ulat, kumbang, ataupun
wol, dan kutu daun sering Lantas menjadi cokelat dan trips.
dijumpai dalam jumlah kecil akhirnya mati. Selain kutu
menyerang daun anggrek. Kutu tudung, kutu-kutu yang lainnya
tudun berwarna cokelat (2,5-3 umumnya berwarna putih, yang
mm), puncak tudungnya berada serangannya meliputi akar
di pinggir badan (punggung). gantung (aerial roots) sampai
Selain menempel daun, ia juga titik tumbuh.
menyenangi pseudobulp,
misalnya pada anggrek
Oncidium. Juga pada mata
tunas.

Tabel 2 : Hama, Gejala dan Penanggulangan

NO NAMA PENYAKIT GEJALA PENANGGULANGAN


PENYEBAB
1 Penyakit Buluk. Cendawan Cendawan lembut, putih seperti Pada awal serangan : Media agar dan
Penicillium sp. Sering terdapat kapas. Kemudian warnanya cendawan dikeluarkan dari botol. Lalu
di dalam media "kultur" (botol menghijau. Kalau cendawan ini botol diisi larutan fungisida misalnya
persemaian biji anggrek). Spora terlalu banyak, biji anggrek Benlate, selama beberapa menit.
cendawan ini terbawa oleh biji tidak mampu berkecambah dan Fungisida dikeluarkan dan botol
anggrek atau tutup botol yang persemaian dalam botol akan ditutup lagi. Semuanya dikerjakan
tidak steril. gagal. Kecambah yang telah dalam keadaan steril. Kalau kecambah
tumbuh kalau diserang anggrek terlanjur besar segera
cendawan akan layu dan mati. dikeluarkan dari botol dan dicuci
bersih dalam larutan fungisida.
Kecambah ini lantas ditanam dalam
pot bersama (kompot).

25
2 Penyakit Rebah Kecambah. Semula berupa bercak kecil, Bibit yang sakit sebaiknya segera
Juga penyakit anggrek semasa bening pada permukaan daun. dibuang, kalau perlu dibakar biar
masih dalam persemaian. Lalu melebar, menulari ke atas musnah. Pot dan kumpulan kecambah
Penyebabnya cendawan sampai titik tumbuh pada tunas dikeringkan dan disemprot fungisida.
Pythium ultimum atau serta ke bawah hingga ke ujung
Rhizoctonia solani. Penyebaran akar. Kecambah anggrek akan
penyakit ini melalui air. membusuk dan mati.

3 Penyakit Bercak Cokelat. Bercak kecil, benin pada pucuk Sangat sulit membasmi bercak
Penyakit pada persemaian daun. Dalam beberapa hari saja cokelat. Pada awal serangan, daun
anggrek, oleh bakteri sudah meluas ke seluruh yang sakit segera dipotong dan
Pseudomonas cattleya. kompot. Daun kecambah dibakar. Gunakan pisau / guntin steril.
Kecambah jenis Phalaenopsis anggrek menjadi lunak dan mati. Pada serangan yang parah, tidak ada
sangat peka terhadap bakteri Penyakit ini sangat ganas, jalan lain kecuali memusnahkan
ini, terutama pada cuaca sangat karena mematikan dan sangat seluruh kecambah anggrek.
lembab. Infeksi melalui daun cepat menular.
basah, atau di bekas luka pada
daun. Sentuhan daun yang sakit
pada daun yang sehat sudah
cukup untuk menularkan
bakteri ini.

4 Penyakit Bercak Hitam. Pada Timbulnya warna cokelat Bagian tanaman yang sakit segera
tanaman anggrek yang sudah kehitaman pada bagian tanaman dipotong menggunakan gunting / pisau
dewasa. Oleh cendawan yang terserang. Mulai dari daun, steril, lalu dibuang. Atau semprotkan
Phytoptora cactorum dan ke atas sampai tunas. Dan ke fungisida. Sebaiknya alat pemotong
Phytium ultimum. Zoosporanya bawah hingga ke ujung akar. tersebut dicuci dalam larutan alkohol
mudah sekali menular terbawa Tanaman terlambat tumbuh, 70 % dan dibakar dulu.
air. Juga melalui alat-alat kerdil. Kadang mengakibatkan
(gunting, dsb) yang tidak steril. kematian.

5 Penyakit Busuk Akar. Oleh Leher akar membusuk, Semua bagian tanaman yang sakit
cendawan Rhizoctonia solani. seringkali mencapai rhizoma dipotong dan dibuang. Bekasnya
dan umbi batang. Daun dan disemprot dengan fungisida, misalnya
umbi batang menguning, Benlate.
berkeriput, tipis dan bengkok.
Tanaman kerdil dan tidak sehat.

26
6 Penyakit Layu. Oleh cendawan Mirip pada serangan Bagian yang terserang dibuang lalu
Fusarium oxysporium. Rhizoctonia, namun pada disemprotkan Benlate. Tanaman
rhizoma terdapat garis-garis atau segera dipindahkan ke media tanam
lingkaran berwarna ungu. Pada baru, yan masih sear dan bersih.
serangan berat, seluruh rhizoma Usahakan terdapat aliran udara yang
menjadi ungu, diikuti lancar pada media tanam.
pembusukan pada umbi batang.
Tanaman sangat tidak sehat.

7 Penyakit Busuk. Oleh Terdapat bintil-bintil kecil Bagian tanaman yang sakit dipotong
cendawan Sclerotium rolfsii. berwarna cokelat pada bagian dan dibuang. Media tanam dan seluruh
tanaman yang kena penyakit. pot didesinfektans dengan larutan
Formalin 4 %, ataupun fungisida
Natriphene 0,5 % selama 1 jam.

8 Penyakit Bercak Cokelat. Oleh Bercak cokelat pada permukaan Membuang semua bagian yang sakit,
bakteri Pseudomonas cattleya. daun, lalu menyebar ke seluruh lalu semprotkan fungisida / antibiotika
bagian tanaman. Streptomycin atau Physan 20.

9 Penyakit Busuk Lunak. Oleh Daun dan akar membusuk serta Peralatan kebun mesti suci hama.
bakteri Erwinia caratovora. berbau. Penyakit ini cepat sekali Bagian yang sakit segera dipotong dan
meluas. Namun khusus pada dibuang. Semprotkan Physan 20
rhizoma dan umbi batang, sedang pot tanaman disemprot dengan
penyebarannya agak lambat. formalin 4 %.

10 Penyakit Bercak Bercincin. Timbul lingkaran atau garis- Hanya dengan jalan pencegahan,
Disebabkan oleh virus TMV-O garis khlorotik (kekuningan) yakni dengan membuang bagian
(Tobacco Mozaic Virus- pada permukaan daun. tanaman yang sakit, serta mensterilkan
Odontoglossum) semua alat-alat potong.

11 Penyakit Mozaic Cymbidium. Semula berupa bercak khlorotik Hanya bersifat pencegahan, yakni
Yang disebabkan oleh virus (kekuningan) kemudian muncul membuang bagian tanaman yang sakit,
Mozaic Cymbidium. nekrosa (jaringan mati) serta mensterilkan segala alat yang
berbintik, bergaris atau dipakai.
lingkaran. Khusus pada jenis
Cattleya, bercak tadi berwarna
cokelat atau hitam cekung.
Kadang ada gejala kematian
jaringan di tengah daun yang
dilingkari jaringan normal
(sehat). Daun tua banyak sekali
menunjukkan adanya bintik-
bintik jaringan yang mati.

27
12 Penyakit Busuk Hitam. Muncul warna kehitaman pada Semprotkan fungisida seperti Baycor,
Disebabkan oleh cendawan pangkal daun, lalu melunak dan Dithane M-45, Benlate, Ferbam,
Phytophthora omnivora. busuk. Akhirnya daun terkulai Physan, Truban, atau Banrot. Untuk
Sesudah hujan air menggenangi mati. yang berbentuk tepung, gunakan dosis
pucuk daun yang terbuka atau 2 ram dilarutkan dalam 2 liter air.
pada baian dekat akar anggrek
Phalaenopsis. Anggrek Cattleya
juga peka terhadap penyakit ini.

28
Peluang Usaha
Tanaman anggrek ini biasanya dijual dalam wadah pot atau bisa juga menjadi tanaman potong.
Dengan banyaknya ragam dan keindahan anggrek ini, membuat anggrek ini memiliki harg yang
cukup mahal. Untuk harga Anggrek Bulan di pasaran saja bisa mencapai sekitar Rp 50.000 per
satuan. Melihat fenomena seperti ini, tentunya akan menjadi sebuah peluang bisnis yang luar biasa
ketika anda hendak mengambil kesempatan ini. Dengan budidaya Anggrek Bulan juga lebih
menguntungkan karena dewasa ini banyak sekali peminat dari masyarakat asing yang melirik
Anggrek Nusantara.

Objek Usaha

- Bunga
- Media Tanam
- Bibit
- Pupuk
- Vitamin

Tempat Usaha

Untuk membuka usaha budidaya anggrek dapat dilakukan dengan membuka toko bunga atau
melalui usaha online. Usaha online lebih efektif dewasa ini karena masyarakat zaman sekarang lebih
bergantung pada internet dan mencari hal-hal praktis.

Keuntungan dan Kerugian

Dalam hal keuntungan, dapat dipastikan, jika membuka wirausaha anggrek keuntungan semakin
banyak. Apalagi dapat dipercaya dan berhasil membudidayakan Anggrek Bulan dengan baik. Banyak
peminat dari dalam maupun luar negeri. Namun, jika masalah penyakit dan hama susah teratasi, hal
ini membawa kerugian.

Perkiraan Harga

1. Bibit Anggrek : ± Rp30.000,- hingga Rp50.000,-


2. Bunga Anggrek : ± Rp50.000,- hingga Rp250.000,-
3. Media Tanam : ± Rp11.000,- hingga Rp50.000,-
4. Pupuk dan Vitamin : ± Rp40.000,- hingga Rp150.000,-
5. Insektisida : ± Rp30.000,- hingga Rp150.000,-

29
Gambar bunga Anggrek Bulan

30
31
Sumber-sumber
 http://pesonatanamanhias.blogspot.co.id/2014/10/cara-merawat-dan-budidaya-anggrek-
bulan.html
 http://budidaya-petani.blogspot.co.id/2014/02/cara-budidaya-anggrek-lengkap.html
 http://beritaanggrek.blogspot.co.id/2013/04/penyakit-pada-tanaman-anggrek.html
 http://tissuecultureandorchidologi.blogspot.co.id/2011/06/pengendalian-hama-dan-
penyakit-pada.html
 https://surya61.wordpress.com/budidaya-produktif/budidaya-angrek/
 http://www.matapencaharian.com/peluang-bisnis-anggrek-bulan.html
 http://jualanggrek.com/

32

Anda mungkin juga menyukai