Disusun Oleh :
makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah BIOLOGI. Makalah ini disusun
sebagai salah satu tugas dalam memahami lebih dalam tentang karakteristik morfologi
Saya menyadari bahwa anggrek bulan bukan hanya sekedar bunga yang
menyegarkan, tetapi juga merupakan tanaman yang memiliki struktur morfologi yang
anggrek bulan. Makalah ini mencakup penjelasan mendalam tentang berbagai bagian
morfologi anggrek bulan, seperti daun, batang, bunga, buah, dan akar.
bagi pembaca, khususnya bagi mereka yang tertarik dengan morfologi tanaman anggrek
bulan. Saya menyadari bahwa masih banyak hal yang dapat ditelusuri dan diperdalam
terkait dengan tanaman ini, dan penulis berharap makalah ini dapat menjadi pijakan untuk
Dalam makalah ini, saya menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari
kekurangan dan keterbatasan. Oleh karena itu,saran,kritik,dan masukan dari ibu sangat
saya harapkan guna meningkatkan kualitas dan kebermanfaatan makalah ini.Sekian dan
terimakasih.
Penulis
Medan, 24 Januari 2024
i
Cellsin Ananta Hia
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB I ............................................................................................................................1
PENDAHULUAN ...............................................................................................1
A. Latar Belakang ...............................................................................................1
B. Tujuan Penulisan ...........................................................................................2
BAB II ...........................................................................................................................3
PEMBAHASAN .................................................................................................3
A. Tanaman Anggrek Bulan (Phalaenopsis Amabilis L.) ...................................3
B. Morfologi Bunga Anggrek Bulan ..................................................................4
C. Klasifikasi Anggrek Bulan ............................................................................6
D. Pengertian Morfologi Tumbuhan ..................................................................6
E. Karaktersitik Umum Anggrek Bulan .............................................................8
F. Morfologi Anggrek Bulan .............................................................................9
G. Syarat Pertumbuhan.......................................................................................13
H. Budidaya anggrek bulan ...............................................................................15
I. Syarat pertumbuhan anggrek bulan ..............................................................18
J. Asal Usul Dan Penyebaran Tanaman Anggrek Bulan ..................................18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan Maluku. Anggrek bulan memiliki bunga yang sangat indah dan bunganya tahan
sampai enam bulan (Widyastuti, 1993). Anggrek bulan yang telah ditetapkan pemerintah
sebagai bunga nasional Indonesia yaitu puspa pesona, bahkan menjadi penyumbang
Saat ini anggrek bulan adalah salah satu jenis bunga yang termasuk dalam
perdagangan bunga internasional baik sebagai bunga potong (cutflower) ataupun dalam
bentuk tanaman berbunga (potplant). Negara tujuan ekspor potplant anggrek bulan adalah
Belanda, Korea, Jepang dan Singapura (Suryana, 2005). Minat yang tinggi terhadap
anggrek bulan sebagai tanaman hias maupun pelengkap dekorasi khususnya di luar negeri
menjadikan produksi anggrek ini tidak lagi skala rumahan tetapi menjadi skala industri.
Oleh karena itu, dibutuhkan penerapan teknologi alternatif yang mampu menyediakan
bibit anggrek bulan dalam jumlah yang banyak. Teknologi yang berpeluang untuk
vitro (Young dkk., 2001), sehingga hasil yang diperoleh tidak seragam dan menghasilkan warna
1
B. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui konsentrasi 2,4-D yang paling baik untuk menginduksi pembentukan kalus
embriogenik
2
BAB II
PEMBAHASAN
Anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis (L.) Blume) adalah salah satu bunga
nasional Indonesia. Indonesia sendiri memiliki tiga bunga nasional yang ditetapkan
melalui Keputusan Presiden Nomor 4/1993, yaitu bunga melati (Jasminum sambac)
sebagai puspa bangsa, bunga padma raksasa (Rafflesia arnoldii) sebagai puspa langka,
dan bunga anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) sebagai puspa pesona (Puspitaningtyas,
2010).
Sejarah ditemukannya tanaman anggrek bulan terjadi pada abad ke-17. Rumphius
disebut sebagai orang yang pertama kali menemukan spesies anggrek bulan di Ambon
pada tahun 1750, yang kemudian diberi nama Epidendrum albummajus. Pada tahun 1973,
Nusakambangan, yang kemudian diberi nama Phalaenopsis amabilis. Sejak saat itu
2008).
Anggrek bulan adalah salah satu spesies dari genus Phalaenopsis yang dianggap
cukup penting karena peranannya sebagai induk dapat menghasilkan berbagai keturunan
atau hibrida. Keistimewaan lainnya adalah mampu berbunga sepanjang tahun dengan
3
Anggrek bulan termasuk anggrek epifit monopodial yang tumbuh menjuntai.
Pada suatu tumbuhan ada kalanya hanya terdapat satu bunga saja, misalnya
mendukungsejumlah bunga di ketiaknya. Pada suatu bunga majemuk lazimnya dapat kita
yaitu bagian yang biasanya merupakan terusan batang atau cabang yang
4
mendukung bunga majemuk tadi. Ibu tangai ini dapat bercabang, dancabang-
mendukung bunganya.
Bulan, yaitu :
a. Daun-daun pelindung (bractea), yaitu bagian-bagian serupa daun yang dari ketiaknya
b. Daun tangkai (bracteola), yaotu satu atau dua dau kecil yang terdapat pada tangkai
bunga.
c. Daun-daun kelopak(Sepalae)
f. Daun-daun buah(carpella).
dapat bercabang lagi atau tidak, dan mempunyai susunan “acropetal ” (semakin muda
semakin dekat dengan ujung ibu tangkai), dan bunga-bunga pada bunga
5
majemukinimekar berturut-turut dari bawah ke atas.Dalam golongan ini, Tumbuhan
Anggrek Bulan terdapat dalam golongan dimana tumbuhan tersebut ibu tangkainya
ibutangkainya. Kita dapat pula mengatakan, ibu tangkai bercabang, dan cabang-
berikut.
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Classis : Monocotyledoneae
Ordo : Orchidales
Familia : Orchidaceae
Genus : Phalaenopsis
6
Morfologi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari bentuk fisik dan struktur
tubuh dari tumbuhan. Istilah "morfologi" berasal dari bahasa Latin "morphus", yang
berarti wujud atau bentuk, dan "logos", yang berarti ilmu. Morfologi tumbuhan berbeda
dengan anatomi tumbuhan, yang secara khusus mempelajari struktur internal tumbuhan
tumbuhan saja, tetapi juga untuk menentukan fungsi dari masing-masing bagian dalam
kehidupan tumbuhan, dan selanjutnya juga berusaha mengetahui dari mana asal dan
susunan tubuh yang terbentuk. Informasi morfologi dibutuhkan dalam pemahaman siklus
Struktur morfologi tumbuhan tingkat tinggi secara umum terdiri atas akar, batang,
daun, dan bunga. Setiap bagian tumbuhan tersebut memiliki struktur dan fungsi yang
berbeda-beda. Misalnya, batang terdiri atas tunas aksiler (lateral) yang berpotensi
membentuk tunas cabang dan tunas terminal (ujung/apikal), bagian yang aktif tumbuh
dan berkembang membuat batang menjadi lebih tinggi. Fungsi transportasi zat mampu
alat hara yang hanya terletak pada batang dan tidak pernah terdapat pada bagian lain.
Daun dibagi terbagi menjad i daun tunggal dan daun majemuk, pada daun majemuk
7
terdapat sejumlah anak daun yang melekat pada tangkai daun atau perpanjangannya pada
Susunan tubuh tanaman anggrek bulan terdiri atas akar, batang, daun, bunga, buah
dan biji. Tanaman anggrek bulan bersifat epifit (tanaman yang hidupnya menumpang
termasuk anggrek yang tidak memiliki umbi semu, tetapi mempunyai daun yang cukup
tebal untuk menyimpan cadangan makanan selain itu juga akar Phalaenopsis menempel ketat di
kecil sekali, daunnya yang beberapa jumlahnya dan tumbuh rapat satu sama lain kadang-
kadang lebar sekali, dengan warna hijau gelap, mengkilap atau berbarik kelabu. Tangkai
menggelantung panjang, juga memiliki bunga seperti kupu-kupu hinggap. Anggrek bulan
(Phalaenopsi amabilis L.) yang merupakan tumbuhan asli pulau jawa, Kalimantan,
1. Akarnya terdiri atas akar lekat yang berfungsi untuk melekat dan menahan
keseluruhan tanaman agar tetap berada pada posisinya.
2. Batang amat pendek.
4. Bunga tersusun dalam rangkaian berbentuk tandan, bercabang dan pada tiap
tandan.
8
terdapat maksimal 25 kuntum. Daun mahkota berbentuk bundar melebar, dengan pangkal
kecil dan ujung tumpul. Daun kelopak berbentuk jorong dengan ujung runcing. Bibir
bunga bertaju tiga, berbentuk segitiga, berwarna kuning pucat hingga kuning tua dan
bergaris-garis kemerahan disebelah dalam. Lama mekar bunga bertahan sampai 1 bulan.
1. Akar
batang atau dahan tanaman lain. Biasanya akar yang menempel tersebut mengikuti
bentuk permukaan batang tempat ia menempel. Akarnya nyaris tidak berambut jika ada
pun sangat pendek atau menempel kuat pada batang tanaman yang ditumpangi.
Bagian akar yang tidak melekat pada batang pohon tidak ditumbuhi rambut. Pada
akar ini terdapat jaringan velemen yang berfungsi memudahkan akar menyerap air hujan
yang jatuh pada kulit pohon inang. Jaringan ini juga berfungsi sebagai alat pernafasan
anggrek. Dibagian akar anggrek epifit biasanya terdapat jamur mycorhiza yang hidup
bersimbiosis dengan anggrek. Jamur ini mengambil zat-zat organik dari humus kemudian
mengubahnya menjadi bahan makanan dan di berikan kepada anggrek (Utami dkk, 2007).
9
2. Batang
3. Daun
10
4. Bunga
Petal atau mahkota bunga anggrek Phalaenopsis berjumlah tiga buah dua
diantaranya terletak berselang seling dengan kelopak bunga, sedangkan yang terbawah
termodifikasi menjadi labellum. Sepal atau kelopak bunga juga berjumlah 3 buah yang
teratas disebut dengan sepal dorsal, dan 2 lainnya dibagian samping disebut sepal lateral.
Di bagian tengah bunga terdapat tugu bunga (column atau gymnosium) yang
merupakan tempat berkumpulnya organ reproduksi jantan dan betina. Serbuk sari berupa
individu pollen (monads) yang berkumpul dalam satu kelompok,atau terdiri dari empat
butir yang bergabung dalam massa disebut pollinia umumnya berwarna kuning pucat atau
kuning cerah tersimpan dalam kepala sari yang disebut anther cap terletak tepat diatas
ujung tugu bunga.
Pollinia berjumlah 2-8 buah, terbungkus jaringan tipis berperekat dan terkadang
terdapat tangkai sari. Pollinia keras sampai agak lunak denan bagian dasarnya menempel
pada tangkai yang disebut caudicle. Putik atau alat reproduksi betina adalah rongga berisi
11
materi lengket yang terletak dibawah anter cap meng hadap ke labellum. Bakal buah atau
ovary terletak didasar bunga yaitu dibawah tugu,sepal dan petal. Tugu merupakan tempat
alat reproduksi betina yaitu putik dan alat reproduksi jantan.
5. Buah
Embrio pada biji jauh lebih kecil dari biji yaitu sekitar 30-100 um x 100-300 um
dan beratnya 0,3-14 um. Di dalam biji embrio yang tersusun dari sekitar 100 sel
menempati bagian kecil sel ruang biji yang dibunkus oleh testa mirip jaring jadi sekitar
70-90 % ruangan dalam biji berisi udara. Oleh karena itu untuk perkecambahan dan
pertumbuhan awal membutuhkan unsur-unsur sepeti gula, hara makro, hara mikro dan
ZPT dari luar atau lingkungan sekitarnya.
12
6. Biji
G. Syarat Pertumbuhan
1. Iklim
a. Cahaya
akan menghasilkan energi yang berguna bagi kehidupan tanaman anggrek, baik
untuk tumbuh maupun membentuk daun, bunga, dan biji. Selain itu, juga
berfungsi dalam membangun atau memperbaiki bagian tanaman yang rusak dan
matahari sebanyak 15% - 30%, ini berarti bahwa jenis anggrek bulan menyukai
tipe cahaya yang semi teduh. Sedangkan menurut Lisa (2008: 44) Phalaenopsis
tumbuh dengan baik dalam keteduhan kira-kira 30% sinar siang. Di bawah
13
sinar dengan intensitas tepat, daunnya tampak kuat, segar, dan hijau tua.
b. Ketinggian Tempat
tinggi atau sekitar 50m – 1000m di atas permukaan laut (Rukmana, 2000).
Sedangkan menurut Parnata (2005: 64) anggrek bulan hidup diketinggian 400-
1.300 mdpl.
c. Kelembapan
udara sekitar 50%, tetapi kelembaban udara yang paling baik untuk
bukan berarti tanaman anggrek dapat tumbuh dengan baik jika kondisi akarnya
terendam air,
pada kondisi terendam air tanaman anggrek justru akan mudah terserang
d. Suhu
Suhu udara yang ideal berkisar antara 150 C – 350 C. Anggrek bulan
temperatur tinggi maka kualitas bunganya akan buruk, selain itu, anggrek bulan
(2008: 44), Anggrek hanya tumbuh dengan baik dalam lingkungan yang panas
dan lembab tak kurang dari 18,50C pada waktu malam dan sekitar 240-270C
besar terdiri atas daun yang gemuk dan berair. Namun, karena tidak berumbi
semu, air harus disediakan pada saat diperlukan. Oleh karena itu, berbagai
basah.
vegetatif. Perbanyakan anggrek melalui kultur biji tidak dapat dilakukan secara
pada media buatan secara aseptis melalui kultur biji secara invitro. Fase perkecambahan
biji terbagi menjadi 5 fase yaitu fase 0 : biji belum berkecambah, fase 1 : biji berkembang
daun dan akar pertama, fase 4 : protokorm dengan beberapadaun dan akar, dan fase 5 :
planlet . Metode invitro dari pengecambahan biji, sub kultur hingga planlet siap
diaklimatisasikan memerlukan waktu yang cukup lama sekitar 10-12 bulan. Teknik kultur
yang tepat untuk pertumbuhan dan perkembangan anggrek secara in vitro. Salah
tepat dan mampu merangsang perbanyakan protocorm like bodies (PLB) ataupun tunas.
Perbandingan antara sitokinin dan auksin yang tinggi akan mendorong pembentukan
pembentukan akar arang aktif yang ditambahkan ke dalam media kultur dapat berfungsi
15
untuk menyerap senyawasenyawa beracun dan membuat kondisi gelap yang merangsang
pertumbuhan akar pada tanaman yang dikultur.Cara vegetatif dapat dilakukan yaitu
pemisahan rumpun, menggunakan keiki, stek, dan kultur jaringan dengan bagian vegetatif
dan hidup secaraterestrial. Pemisahan rumpun dapat dilakukan dengan memisahkan tunas
anggrek simpodial atau batang semu. Keiki merupakan anakan yang tumbuh pada ruas
digunakan pada ini tanaman induk, sedangkan dengan cara keiki memerlukan waktu yang
lama. Salah satu proses perkembangbiakan anggrek yang melibatkan manusia adalah
persilangan buatan. Keunggulan dari teknik persilangan buatan yaitu dapat memadukan
beberapa sifat unggul dari dua genotipe yang disilangkan sehingga dihasilkan tanaman
baru yang memiliki sifat unggul tetuanya . Media tanam yang diperlukan anggrek adalah
media yang dapat menyimpan air dan unsur hara serta melepaskannya pada perakaran
secara perlahan-lahan, tidak mudah melapuk, tersedianya udara yang cukup bagi
perakaran, mudah didapat dan relatif murah harganya. Media tanam yang digunakan
untuk anggrek harus memiliki banyak rongga agar akar mendapatkan banyak oksigen
sehingga perkembangan akar baik. Pertumbuhan dan perkembangan akar yang baik akan
berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman secara keseluruhan. Media tanam yang biasa
digunakan yaitu pecahan genting, arang kayu dan cacahan pakis. Media tanam akar pakis
merupakan media yang baik bagi yang merangsang pertumbuhan akar pada tanaman yang
keiki, stek, dan kultur jaringan dengan bagian vegetatif tanaman anggrek. Perbanyakan
secara stek biasanya digunakan pada anggrek monopodial dan hidup secara terestrial.
Pemisahan rumpun dapat dilakukan dengan memisahkan tunas anggrek simpodial atau
batang semu. Keiki merupakan anakan yang tumbuh pada ruas batang. Perbanyakan
16
melalui pemisahan rumpun (splitting) biasanya memerlukan banyak tanaman induk,
sedangkan dengan cara keiki memerlukan waktu yang lama (Syammiah, 2006). Salah
buatan. Keunggulan dari teknik persilangan buatan yaitu dapat memadukan beberapa sifat
unggul dari dua genotipe yang disilangkan sehingga dihasilkan tanaman baru yang
memiliki sifat unggul tertentu.Media tanam yang diperlukan anggrek adalah media yang
dapat menyimpan air dan unsur hara sertamelepaskannya pada perakaran secara perlahan-
lahan, tidak mudah melapuk, tersedianya udara yang cukup bagi perakaran, mudah
didapat dan relatif murah harganya . Media tanam yang digunakan untuk anggrek harus
memiliki banyak rongga agar akar mendapatkan banyak oksigen sehingga perkembangan
akar baik.
pertumbuhan tanaman secara keseluruhan. Media tanam yang biasa digunakan yaitu
pecahan genting, arang kayu dan cacahan pakis. Media tanam akar pakis merupakan
media yang baik bagiPhalaenopsis, namun apabila akar pakis yang tumbuh di hutan
kayu tidak lekas lapuk, tidak mudah ditumbuhi jamur dan bakteri, cukup baik untuk
yang dibutuhkan oleh tanaman.Pupuk yang digunakan biasanya pupuk majemuk yaitu
pupuk yang mengandung unsur hara makro dan mikro. Pemberian pupuk dilakukan
melalui daun karena sebagian besar penyerapan hara pada tanaman anggrek terjadi
17
melalui daun. Beberapa jenis pupuk daun seperti bayfolan, gandasil, hyponex dan
vitabloom sudah tersedia di pasaran dan sudah banyak dipakai petani anggrek, tetapi ada
jenis pupuk baru (inabio, super bionik, plant catalyst 2006, dan Subur Inti Persada
(SIP)yang tersedia belum banyak digunakan. Pupuk baru mempunyai potensi untuk
digunakan karena kelebihan unsur hara yang dikandungnya. Pemupukan lebih efektif
diberikan pada permukaan daun bagian bawah karena stomata kebanyakan tanaman
umumnya hidup pada ketinggian 50-600 m dpl, juga dapat berkembang dengan baik pada
ketinggian 700-1.100 m dpl. Anggrek ini tumbuh epifit atau menempel di pohon yang
cukup rindang dan menyukai tempat yang teduh serta lembab, terutama di hutan basah
dengan curah hujan 1.500-2.000 mm/tahun. Walau tumbuh di daerah tropis, anggrek ini
karena tidak tahan terhadap sengatan matahari langsung. Kelembaban udara yang
diperlukan rata-rata 70-80% dengan suhu udara hangat di bawah 29oC. Anggrek bulan
Dalam hal ini, perbanyakan Phalaenopsis akan lebih efektif dilakukan secara
18
Sentrum utama asal tanaman anggrek bulan ditemukan di kawasan Asia tropik,
anggrek bulan terjadi pada abad ke-17. Rumphius disebut-sebut sebagai orang yang
pertama kali menemukan spesies anggrek bulan di Ambon, pada tahun 1950 yang
kemudian diberi nama Epidendrum albummajus. Pada tahun 1753 Linneus memberikan
kemudian diberi nama Phalaenopsisamabilis. Sejak saat itu hingga sekarang anggrek
bulan dikategorikan dalam genus Phalaenopsis. Penyebaran aneka jenis atau spesies
anggrek bulan sebagian besar terdapat di kawasan ASEAN. Di Indonesia, plasma nutfah
anggrek bulan tumbuh secara alami dalam habitat hutan diberbagai daerah (wilayah),
misalnya Maluku, Sulawesi, Seram, Ambon, Buru, Kalimantan, Sumatera, dan Jawa.
New Guinea, dan pegunungan Himalaya (India). Kini penyebaran tanaman anggrek bulan
sudah meluas ke daerah subtropis. Di Amerika Serikat anggrek bulan popular dengan
sebutan Moth Orchids, karena bentuk bunganya mirip dengan kupu-kupu besar atau
19
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Tanaman bunga anggrek merupakan salah satu jenis bunga yang tersebar luas dan
dapat ditemukan di belahan dunia mana saja, salah satunya Indonesia. Pada perancangan
informasi mengenai tanaman anggrek Indonesia ini dengan menyampaikan informasi melalui
karya ilustrasi, Buku ilustrasi anggrek Indonesia ini diciptakan agar pembaca dapat
memahami dan melihat tanaman anggrek pada buku ini sebagaimana tanaman aslinya tidak
hanya itu dengan didampingi data bunga meliputi ciri, habitat, serta cara perawatannya
diharapkan dapat memberikan wacana serta informasi baru dan berguna bagi pembaca. Buku
ilustrasi dapat menjadi media yang dapat menyampaikan informasi dengan baik, dengan
menggambarkan objek serta memberikan data yang dapat membantu pembaca untuk
memahami objek yang mereka lihat. Namun dengan adanya batasan pada perancangan ini,
maka genus, spesies, serta data bunga anggrek yang dapat disampaikan pada buku ini juga
terbatas.
Media tanam berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan jumlah daun tetapi
tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi dan panjang akar planlet anggrek bulan
( Phalaenopsis amabilis) dan media tanam yang baik untuk pertumbuhan planlet anggrek
bulan (Phalaenopsis amabilis) pada tahap aklimatisasi adalah cocopeat. Media tanam
berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan jumlah daun tetapi tidak berpengaruh nyata
terhadap tinggi dan panjang akar planlet anggrek bulan ( Phalaenopsis amabilis) dan media
tanam yang baik untuk pertumbuhan planlet anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) pada
20
tahap aklimatisasi adalah cocopeat. . Interaksi antara media tanam dan pupuk hyponex tidak
memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertambahan jumlah daun dan tinggi planlet
SARAN
lebih beragam serta data yang lebih lengkap. Pada perancangan berikutnya tidak harus
terpaku pada kriteria serta poin yang spesifik seperti ciri, habitat, sinonim, dan cara
perawatan anggrek. Perancang juga dapat menambahkan data yang dapat mengedukasi
pembaca dengan menyediakan informasi tanaman anggrek yang baru seperti media, fakta,
dan sejarah anggrek. Terutama pada bagian ilustrasi dimana ciri serta bagian anggrek tertentu
21
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta.
Press. Yogyakarta.
22