Anda di halaman 1dari 23

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMK MADANI INDONESIA KARANGPLOSO- MALANG


Mata Pelajaran : PELAYANAN FARMASI
Kelas/Semester : XII/I
Materi Pokok : SUPOSITORIA
Alokasi Waktu : 2X 3JP (1 X45 MENIT)
Tahun Pelajaran : 2022/2023

A. Kompetensi Inti
KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Dasar-dasar Farmasi pada
tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia
kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI 4 Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah kompleks sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Dasar-dasar
Farmasi.Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar
kompetensi kerja.Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik secara
mandiri.Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir,
menjadikan gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik secara
mandiri.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.10 Menerapkan pembuatan 3.10.1 Menelaah tentang sediaan obat bentuk supositoria
sediaan obat bentuk 3.10.2 Memerinci bahan dasar pembentuk sediaan obat bentuk supositoria
supositoria 3.10.3 Menerapkan metode pembuatan sediaan obat bentuk supositoria

4.10 Membuat sediaan obat 4.10.1 Merancang formulasi sediaan supositoria


bentuk supositoria 4.10.2 Menentukan prosedur pembuatan sediann supositoria
4.10.3 Menbuat sediaan obat bentuk supositoria

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan STEAM dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning, peserta didik
dapat:
1. Menelaah tentang sediaan obat bentuk supositoria dan faktor yang mempengaruhi absorpsi obat per rektal
dengan benar
2. Memerinci bahan dasar pembentuk sediaan obat bentuk supositoria dengan tepat
3. Menerapkan metode pembuatan sediaan obat bentuk supositoria dengan teliti
4. Merancang formulasi sediaan supositoria dengan benar
5. Menentukan prosedur pembuatan sediann supositoria dengan tepat
6. Membuat sediaan obat bentuk supositoria dengan tepat
D. Materi
Pembelajaran ini terkait dengan pembuatan sediaan supositoria, materi
pembelajarannya secara rinci adalah:
1. Faktual : sediaan supositoria, macam – macam sediaan suppositoria, tujuan dan keuntungan
sediaan supositoria dan faktor yang mempengaruhi absopsi sediaan supositoria.
2. Konseptual: metode pembuatan sediann supositoria
3. Prosedural: tahapan- tahapan pembauatan sedian supositoria
4. Metakognitif:Menganalisis tahapan-tahapan pembauatan sedian supositoria

E. Metode Pembelajaran
Model : Project Based Learning
Pendekatan : STEAM
Metode : Diskusi Kelompok, tanya jawab, unjuk kerja,
presentasi
F. Alat ,Media dan Sumber Pembelajaran
Alat : Ponsel, lcd, alat tulis, alat praktikum, bahan obat
Media : Ppt , LKPD, bahan ajar
Sumber belajar :  Syamsuni.2002,ilmu resep,jakarta: . Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
 https://repositori.kemdikbud.go.id/12773/1/FAR6-farmasi%206-reduksi.pdf

G. Analisis STEAM
Science Technologi Enginering
Faktuak :  Penggunaan internet dalam Mentukan metode
sediaan supositoria, macam – macam sediaan pengumpulan informasi dan pembuatan sediann
suppositoria, tujuan dan keuntungan sediaan pemecahan masalah supositoria
supositoria dan faktor yang mempengaruhi absopsi  Pemanfaatan E-lkpd dengan
sediaan supositoria media LIVE
Konseptual :  Penggunaan media
metode pembuatan sediann supositoria powerpoint untuk
Prosedural: melakukan pemaparan hasil
tahapan- tahapan pembauatan sedian supositoria diskusi
Metagonitif :
Menganalisis tahapan-tahapan pembauatan sedian
supositoria
Art Mathematic

Merancang suatu formulasi sediaan supositoria dengan -perhitungan bahan yang tepat dalam
memperhatikan proses absopsi sediaan merancang formula yang berstandart
H. Langkah Langkah Pembelajaran
Pertemuan pertama

Kegiatan pendahuluan
(10 menit)
Pembukaan
 Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka, mengajak berdoa untuk memulai pembelajaran
 Guru memeriksa kehadiran peserta didik
Apersepsi
 Guru mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik
dengan materi sebelumnya yaitu sedian semi solid
 Guru mengaitkan Kembali materi dengan bertanya
 Guru mengajukan pertanyaan yang ada kaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan
1. Apakah kalian pernah melihat gambar ini (supositoria)?
2. Adakah yang tahu bentuknya seperti apa?
3. Ada yang tahu di gunakan di mana dan cara menggunaanya seperti apa ?
Motivasi
 Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan
sehari-hari
 Apabila maetri/projek ini dikerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka
peserta didik diharapkan dapat menganalisis, membedakan,mengevaluasi merandang dan Membuat budidaya
bahan dasar sediaan

Pemberian Acuan
 Guru memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu
 Guru menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran

Kegiatan inti
Model Pembelajaran Kegiatan pembelajaran
Pertanyaan Mendasar 1. Guru menunjukan gambar supositoria yang meleleh sebagai pengorientasian
masalah.
2. Guru mengajukan pertanyaan mendasar tentang
 Bagamana sediaan ini sampai bisa meleleh?
 bagaimana cara membandingkan obat oral dan obat rektal
 bagaimana membuat sediaan supositoria
 bagaimana menentukan metode yang tepat dalam membuat sediaan
supositoria dengan basis yang sesuai dengan absopsinya .
Mendesain  Siswa dibagi secara berkelompok heterogen, tiap kelompok terdiri dari 5 siswa
PerencanaanProduk  Siswa di minta Menelaah tentang sediaan obat bentuk supositoria dan faktor yang
mempengaruhi absorpsi obat per rektal sesai dengan gambar yang di sajikan
 Siswa menuangkan hasil diskusi kelompok dalam e-LKP
 Siswa diminta memilih metode pembuatan sediaan obat bentuk supositoria
 Siswa juga diminta untuk menentukan alat, bahan dan menyusun langkah kerja
pembuatan sediaan obat bentuk supositoria
Menyusun Jadwal  Siswa menyusun langkah pengerjaan. Kegiatan apa yang akan dilakukan pertama
Pembuatan kali dan selanjutnya beserta alokasi waktunya sehingga tugas yang diberikan
dapat terselesaikan tepat waktu.
 Siswa melakukan studi literatur dengan buku yang tersedia di dan internet
menggunakan phonsel
Kegiatan penutup  Siswa diminta guru untuk merefleksi kegiatan
a. Apa yang telah kamu pelajari hari ini?
b. Apa yang belum kamu pahami dari pembelajaran hari ini?
 Siswa di minta melakukan post-tes dengan media aplikasi LIVE
 Siswa menyimak rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya
adalah membuatyang disampaikan oleh guru
 Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan kata penutup, doa dan salam
Pertemuan Kedua

Kegiatan pendahuluan
(10 menit)
Pembukaan
 Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka, mengajak berdoa untuk memulai pembelajaran
 Guru memeriksa kehadiran peserta didik
Apersepsi
 Guru mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik
dengan materi sebelumnya yaitu sediaan supositoria
 Guru mengaitkan Kembali materi prasyarat dengan bertanya
 Guru mengajukan pertanyaan yang ada kaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan
1. Apakah masih ingat apa yang kita lakukan pada pertemuan kemaren (rinci) ?
2. Supositoria dengan basis apa yang kalian rancang?
3. Metode apa yang sangat cocok di gunakan ?
Motivasi
 Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan
sehari-hari
 Apabila maetri/projek ini dikerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka
peserta didik diharapkan dapat menganalisis, membedakan,mengevaluasi merandang dan Membuat budidaya
bahan dasar sediaan

Pemberian Acuan
 Guru memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu
 Guru menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran

Kegiatan inti
Model Pembelajaran Kegiatan pembelajaran
Memonitoring Keaktifan  Siswa diminta melihat lagi rancangan pembuatan sediaan obat bentuk
danPerkembangan proyek supositoria yang sudah mereka susun di pertemuan sebelumnya kemudian
mengerjakan Lembar Kerja dengan prosedur yang tepat
 Siswa mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan
sediaan obat bentuk supositoria dengan mengacu LKPD
 Siswa Membuat sediaan obat bentuk supositoria dengan mengacu LKPD
 Siswa melaksanakan tiap tahapan proses pelaksanaan proyek dikawal oleh guru
 Jika siswa kesulitan dalam pengisian LKPD atau terhambat dalam kemajuan
proyek, akan dibimbing oleh guru
 Guru menjadi fasilitator mendorong semua siswa agar aktif dalam proyek
tersebut.
 Siswa saling tanya jawab dan berdiskusi mengenai pengisian LKPD
Menguji Hasil  Siswa menganalisis dan mengevaluasi terhadap metode pembuatan sediaan
obat bentuk supositoria
 Guru melakukan penilaian terhadap project yang sudah dikerjakan
Evaluasi Pengalaman Belajar  Siswa mempresentasikan hasil dari diskusi dan studi literatur yang mereka
lakukan
 Siswa saling berdiskusi dan tanya jawab antar kelompok mengenai hasil
presentasi
 Siswa menerima feedback dari guru untuk menyamakan persepsi

Kegiatan penutup  Siswa diminta guru untuk merefleksi kegiatan


a. Apa yang telah kamu pelajari hari ini?
b. Apa yang belum kamu pahami dari pembelajaran hari ini?
 Siswa diminta melakukan post-tes dengan g.form
 Siswa menyimak rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya yang disampaikan oleh guru
I. Penilaian proses dan hasil belajar

No Aspek yang di nilai Bentuk penilaian Instrumen penilaian Waktu penilaian


Selama
1 Sikap observasi Format pengamatan
pembelajaran
2 Pengetahuan Tes tulis Soal tes Ahkir pelajaran
Unjuk kinerja hasil Format pengamatan unjuk kinerja
3 keterampilan Presensi hasil
budidaya Format pengamatan LKPD

J. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

Keterangan :
a. Pembelajaran Remedial
- Pembelajaran remedial dilakukan bagi siswa yang capaian KD nya belum tuntas
- Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau tutor sebaya,
atau tugas dan diakhiri dengan tes.
- Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial belum mencapai
ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.
b. Pengayaan
Bagi siswa yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan sebagai berikut:
- Siswa yang mencapai nilai n(ketuntansan) < n < n(maksimum) diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan
pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
- Siswa yang mencapai nilai n > n(maksimum) diberikan materi melebihi cakupan KD dengan pendalaman
sebagai pengetahuan tambahan.
Ismaya Lilia Kristina
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK
KELAS XII FARMASI – SMK Madani Indonesia karangploso malang
Tahun ajaran 20022/2023

Nama : Kelas : Kelompok :

Satuan Pendidikan : SMK MADANI INDONESIA KARANGPLOSO- MALANG


Mata Pelajaran : PELAYANAN FARMASI
Kelas/Semester : XII/I
Materi Pokok : SUPOSITORIA
Alokasi Waktu : 2X 3JP (1 X45 MENIT)
Tahun Pelajaran : 2022/2023

K. Kompetensi Inti
KI Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional
3 dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Dasar-dasar Farmasi pada tingkat teknis,
spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat
nasional, regional, dan internasional.
KI Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan
4 serta menyelesaikan masalah kompleks sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Dasar-dasar
Farmasi.Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar
kompetensi kerja.Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya disekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik secara mandiri.Menunjukkan
keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan gerak alami, sampai
dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas spesifik secara mandiri.

L. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.10 Menerapkan pembuatan 3.2.1 Menelaah tentang sediaan obat bentuk supositoria dan faktor yang
sediaan obat bentuk mempengaruhi absorpsi obat per rektal
supositoria 3.2.2 Memerinci bahan dasar pembentuk sediaan obat bentuk supositoria
3.2.3 Menerapkan metode pembuatan sediaan obat bentuk supositoria
4.10 Membuat sediaan obat 4.2.1 Merancang formulasi sediaan supositoria
bentuk supositoria 4.2.2 Menentukan prosedur pembuatan sediann supositoria
4.2.3 Membuat sediaan obat bentuk supositoria

M. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan STEAM dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning, peserta didik
dapat:
1. Menelaah tentang sediaan obat bentuk supositoria dan faktor yang mempengaruhi absorpsi obat per rektal dengan
benar
2. Memerinci bahan dasar pembentuk sediaan obat bentuk supositoria dengan tepat
3. Menerapkan metode pembuatan sediaan obat bentuk supositoria dengan teliti
4. Merancang formulasi sediaan supositoria dengan benar
5. Menentukan prosedur pembuatan sediann supositoria dengan tepat
6. Membuat sediaan obat bentuk supositoria dengan tepat

N. Petunjuk Penyelesaian Proyek


1. Siapkan alat / bahan untuk penyelesaian proyek
2. Lakukan pembuatan sediaan sebagai media pembudidayaan tanaman herbal
3. Melakukan dokumntasi terhadap hasil proyek sesuai LKPD
4. Buatlah kendala dan solusi dari pengerjaan proyek
1. Silahkan tuliskan alasan mengapa kamu memilih dasar supositoria itu
...............................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
2. Tuliskan resep yang sudah di rancang
R

3 Dalam pelaksanaan pembuatan sedian supositoria alat dan bahan apa saja yang harus di siapkan lengkapi tabel
di bawah ini.
Alat Bahan
3. Silahkan tuliskan prosedur pembuatan sediaan supositoria!
...............................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
4. Dokumentasi

Hasil

5. Silahkan anda tuliskan kendala dalam penyelesaian proyek beserta solusinya


Kendala dalam penyelesaian sediaan Solusi dalam penyelesaian kendala
O.Penilaian Afektif

Mata Pelajaran : PELAYANAN FARMASI


Kelas/semester : XII/1 GANJIL
Topik : SUPOSITORIA
Model pembelajaran : Project Based Learning

Kisi – Kisi Penilaian Afektif


Kompetensi dasar Aspek yang di nilai Teknik Bentuk
penilaian instrumen
3.10 Menerapkan pembuatan sediaan obat bentuk  Religius observasi Lembat
supositoria  Disiplin observasi
4.10 Membuat sediaan obat bentuk supositoria  Antusias
 Bertanggung
 Jawab
 Percaya Diri
 Nasionalisme

RUBIK PENILAIAN AFEKTIF


ASPEK YANG
DESKRIPTOR
DI NILAI
1. Tidak berdoa di awal pembelajaran
RELIGIUS 2. Berdoa dengan khusuk hanya diawal, setelah itu bermain
3. Berdoa dengan Khusuk
1. Tidak berani dalam menyampaikan pendapat dalam diskusi maupun di depan kelas
PERCAYA DIRI 2. Kurang berani menyampaikan pendapat saat di depan kelas
3. Berani dalam menyampaikan pendapat saat diskusi dan presentasi di depan kelas
1. Tidak aktif dalam diskusi kelompok
2. Membantu teman mencari jawaban namun tidak aktif berkomentar utnuk
KERJASAMA menyampaikan pendapat
3. Aktif dalam diskusi kelompok mencari jawaban dan berkomentar untuk
menyampaikan pendapat dalam menyelesaikan LKPD
1. Tidak begitu peduli dengan pembelajaran tidak menanggapi (diam)
2. Ikut terlibat bertanya yang tidak dimengerti namun tidak begitu mengikuti
ANTUSIAS pembelajaran (asik bermain sendiri)
3. Antusias dalam pembelajaran dari awal sampai akhir (bertanya, menjawab dan
menyampaikan pendapat
1. Tidak mengumpulkan lkpd .
DISIPLIN 2. Waktu pengumpulan lkpd tidak tepat waktu.
3. Mengumpulkan lkpd tepat waktu yang ditentukan.
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP (AFEKTIF)
KETERANGAN :
Berikan tanda cel () sesuai dengan kondisi peserta didik dalam proses pembelajaran

No Nama Religius Sntusias Percaya diri Nasiomalisme Kerjasama Disiplin SKOR


1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 AMELIA INTAN SILVIA
2 Anggia Yulfa Veronica
3 EKA SABILATUL ILMI
4 ELSA ISMEL SABRINAH
5 ELSA NOVITASARI
6 FADIL IMA AUFI
7 FINDI FITIA AGUSTIN
8 FITRIA RAHMA
9 LIA HANDINI
10 SEILLA RAHMA MAULIDIA
11 SELA SANTIKA
12 VIVI ARIANTI

KETERANGAN :
Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
1 = 50 – 70 = Cukup
2 = 71 – 78 = Baik
3 = 79 – 100 = Sangat Baik
SAKOR PEROLEHAN
NILAI AKHIR = X 100
JUMLAH SIKAP YANG DI NILAI
P. Penilaian Psikomotorik

Mata Pelajaran : PELAYANAN FARMASI


Kelas/semester : XII/1 GANJIL
Topik : SUPOSITORIA
Model pembelajaran : Project Based Learning

Kisi – Kisi Penilaian Psikomotorik


Tujuan pembelajaran Materi Aspek yang di nilai
pembelajaran Penilaian
Melalui pendekatan STEAM dengan  Supositori Obsevasi 1. Terampil dalam
menggunakan model pembelajaran Project mengemukakan ide
Based Learning, peserta didik dapat: a saat diskusi
1. Menelaah tentang sediaan obat bentuk 2. Terampil
supositoria dan faktor yang memecahkan
mempengaruhi absorpsi obat per rektal masalah dalam
dengan benar diskusi
2. Memerinci bahan dasar pembentuk 3. Terampil dalam
sediaan obat bentuk supositoria dengan memberikan ide saat
tepat diskusi
3. Menerapkan metode pembuatan 4. Terampil dalam
sediaan obat bentuk supositoria dengan Menyusun jawaban
teliti saat diskusi
4. Merancang formulasi sediaan
supositoria dengan benar
5. Menentukan prosedur pembuatan
sediann supositoria dengan tepat
6. Membuat sediaan obat bentuk
supositoria dengan tepat

RUBIK PENILAIAN PSIKOMOTORIK


NO ASPEK YANG DI NILAI DESKRIPTOR
1 Terampil mengemukakan ide saat diskusi 4
2 Keterampilan memecahkan masalah dalam diskusi 4
3 Terampil dalam memberikan ide saat diskusi 4
4 Terampil dalam menyusun jawaban saat diskusi 4
INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTORIK)
KETERANGAN :
Berikan tanda cel () sesuai dengan kondisi peserta didik dalam proses pembelajaran

Terampil
Terampil
dalam Terampil Terampil
dalam
mengemuk memecahkan dalam
menyusun Jumlah
NO NAMA ak masalah memberikan
jawaban Skor
an ide saat dalam ide saat
saat
diskusi diskusi berdiskusi
diskusi
SKOR 1-4 1-4 1-4 1-4
1 AMELIA INTAN SILVIA
2 Anggia Yulfa Veronica
3 EKA SABILATUL ILMI
4 ELSA ISMEL SABRINAH
5 ELSA NOVITASARI
6 FADIL IMA AUFI
7 FINDI FITIA AGUSTIN
8 FITRIA RAHMA
9 LIA HANDINI
10 SEILLA RAHMA MAULIDIA
11 SELA SANTIKA
12 VIVI ARIANTI

KETERANGAN :
Kolom Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut.
4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
SAKOR PEROLEHAN
NILAI AKHIR = X 100
JUMLAH SIKAP YANG DI NILAI
Rubik Penilaian
N Komponen /sub koponen
Indikator Skor
o penentuan
1 Persiapan kerja
a. Penggunaan alat dan bahan  Penggunaan alat dan bahan sesuai prosedur 4
 Penggunaan alat dan bahan kurang sesuai prosedur
 Penggunaan alat dan bahan tidak sesuai prosedur
Ketersediaan alat dan bahan  Ketersediaan alat dan bahan lengkap 4
 Ketersediaan alat dan bahan cukup lengkap
 Ketersediaan alat dan bahan kurang lengkap
2 Prosedur
a. Kemampuan membuat  Kemampuan membuat sediaan sesuai prosedur 4
sediaan  Kemampuan membuat sediaankurang sesuai prosedur
 Kemampuan membuat sediaan tidak sesuai prosedur
b. Kemampuan memilihi  Kemampuan memilihi bahan dasar sediaan sesuai prosedur 4
bahan dasar sediaan  Kemampuan memilihi bahan dasar sediaan sediaan kurang sesuai prosedur
 Kemampuan memilihi bahan dasar sediaan sediaan tidak sesuai prosedur
c. Kemampuan membuat  Kemampuan membuat dalam media sediaan sesuai prosedur 4
dalam media sediaan  Kemampuan membuat dalam media sediaan kurang sesuai prosedur
 Kemampuan membuat dalam media sediaan tidak sesuai prosedur
 Hasil laporan di susun rapi 4
d.  Hasil laporan disusun cukup rapi
 Hasil laporan disusun kurang rapi
3 Hasil kerja
 Hasil karya tercipta sesuai rancangan 4
 Hasil karya mirip dengan rancangan
 Hasil karya tidak sesuai rancangan

4 Sikap kerja
 Bekerja dengan terampil 4
a. Keterampilan dalam
 Bekerja dengan cukup terampil
bekerja
 Bekerja dengan kurang terampil
 Bekerja dengan disiplin 4
b. Kedisiplinan dalam
 Bekerja dengan cukup disiplin
bekerja
 Bekerja dengan kurang terampil
 Bekerja dngan tanggung jawab 4
c. Tanggung jawab dalam
 Bekerja dengan cukup tanggung jawab
bekerja
 Bekerja dengan kurang tanggung jawab
 Bekerja dengan konsenterasi 4
d. Konsentrasi dalam
 Bekerja dengan cukup konsenterasi
bekerja
 Bekerja dengan kurang konsenterasi
5 Waktu
 Selesai sebelum waktu berakhir 4
a. Penyelesaian pekerjaan  Selesai tepat waktu
 Selesai setelah waktu berakhir
Pengolahan Nilai Unjuk Kerja
Nama :
Kelas :
pembelajaran :
Nilai praktik
Proses hasil
Persiapan Sikap kerja waktu
kerja
1 2 3 4
Skor perolehan
Skor maksimal
bobot 10% 60% 20% 10%
NK

Keterangan:
 Skor peroleh= merupakan pernjumlahan skor per komponen penilaian
 Skor maksimal = merupakan skor maksimal per komponen penilaian
 Bobot= diisi dengan persentase setiap komponen, besarnya persentase
darisetiap komponen di tetapkan secara proposional sesuai karakteristik
komponen keahlian total bobot komponen penilaian adalah 100
 NK: Nilai komponen merupakan perkalian dari skor perolehan dengan bobot di
bagi skor maksimal
I. Penilaian Pengetahuan-Kisi – kisi soal pengetahuan
Kompetensi Jawaban Point
No indikator Materi Soal
dasar
Dalam sebuah kasus rumah sakit adanya pasien setelah Pembuatan sediaan suppo 10
Operasi kelenjar getah bening yang berada di lehernya , dengan basis yang sesuai
1. Menelaah tentang kemudian pasien di anjurkan untuk bisa bab agar
Menerapkan sediaan obat bentuk pemerikasaan tidak teehampat karena adanya konstipasi,
pembuatan supositoria dan akan tetapi pasien tidak di anjurkan untuk melakukan
1 sediaan obat faktor yang Suppositoris dorongan terhadap rektal, ketika kamu sebagai apoteker
bentuk mempengaruhi memberikan saran untuk memberikan pemberian obat
supositoria absorpsi obat per rektal untuk membatu BAB, akan tetapi obat yang ada
rektal dengan benar mengalami konsitensi yang lembek , kamu sebagai
apoteker apa solusinya dan mengapa obat tersebut
mengalami hal tersebut?
Dalam pengiriman suatu obat terutama obat rektal Perbaikan formula dengan basis 10
berjenis supositoria, perjalanan memakan waktu hampir yang tepat
Menerapkan 2. Memerinci bahan 12 jam , dengan suhu luar yang tidak satabil.
pembuatan dasar pembentuk Kemudiaan lokasi pengiriman telah tiba, dan ternyta
2 sediaan obat sediaan obat bentuk Suppositoris ketika proses pengecekan barang seluruh obat suppo
bentuk supositoria dengan mengalami kondisi yang meleleh, kemudian pihak
supositoria tepat apotek tidak mau menerima obat yang rusak, jika kamu
sebagai QC pemformula sedian suppositoria apa
masalah yang terjadi, dan apa penyebabnya
Dalam pembuatan sediaan suppositoria, memiliki Sediaan suppo dengan basis 10
kerumitan yang bisa dikatakan rumit, di karenakan selain ol cacao
Menerapkan 3. Menerapkan metode pemilihan basis obat yang harus tepat dengan fungsi
pembuatan pembuatan sediaan yang akan di gunakan, kamu sebagai apoteker
3 sediaan obat obat bentuk Suppositoris kedatangan pasien dengan mengalami keluhan tidak
bentuk supositoria dengan bisa BAB selama 7 hari dan dia mengalami alergi pada
supositoria teliti olium cacao, solusi apa akan kamu berika jika pasien
ingin mebeli obat yg di rektal dengan memperhatikan
alerginya itu,
Kompetensi Jawaban Point
No indikator Materi Soal
dasar
Banyaknya obat yang di kembalikan atau di tarik dari konsumen, di Mengandung 10
karenakan kwalitas yang tidak sesuai dengan standar, kekecewaan Bahan aktif dan
1. Merancang
Membuat sediaan sanagt besar oleh pasien ketika obat yang di butuhkan tidak ada, basis
formulasi sediaan
4 obat bentuk
supositoria dengan
Suppositoris kamu sebagai ilmuan dalam pencipta formula, dalam hal ini
supositoria permintaan obat suppositoria sanagt besar,menerut kamu formula
benar
apa yang sanagt baik dalam menciptakan obat suppo yang
berstanda?
Prosedur dalam menciptakan suatu formula mempunyai fase yang Membuat dengan 10
2. Menentukan sanagt panjang dan membutuhkan waktu yang panjang, penentuan cetak mesin
Membuat sediaan
prosedur pembuatan obat mengenai formula dan fase mebuatan, dalam hal ini dalam
5 obat bentuk
sediann supositoria
Suppositoris
supositoria perusahan besar dalam pembuatan suppo dengan basis PEG,
dengan tepat keputusan apa yang kamu ambil jika akan melakukan produksi
besar?
3. Membuat sediaan pemformulasi 10
Membuat sediaan Dalam praktikum sedian semi solid, yang bertemakan pembuatan
obat bentuk
6 obat bentuk
supositoria dengan
Suppositoris sediaan supositoria, kamu sebagai praktika , langkah apa saja yang
supositoria harus kalian kerjakan
tepat

Nilai ahkir = (total point x 6)+ 40


Bahan dasar suppositoria
Basis suppositoria mempunyai peranan penting dalam pelepasan obat yang dikandungnya. Salah satu syarat
utama basis suppositoria adalah selalu padat dalam suhu ruangan tetapi segera melunak, melebur atau melarut
pada suhu tubuh sehingga obat yang dikandungnya dapat tersedia sepenuhnya, terserap segera setelah
pemakaian.
Menurut Farmakope Indonesia IV, basis suppositoria yang umum digunakan adalah lemak coklat, gelatin
tergliserinasi, minyak nabati terhidrogenasi, campuran polietilenglikol (PEG) dengan berbagai bobot molekul dan
ester asam lemak polietilen glikol. Basis suppositoria yang digunakan sangat berpengaruh pada pelepasan zat
terapeutik).
Penggolongan bahan dasar supositoria
1. Basis berminyak atau berlemak . Basis berlemak yang paling banyak dipakai adalah Oleum cacao . Diantara
bahan-bahan berlemak atau berminyak lainnya yang biasa digunakan sebagai basis supositoria; macam-
macam asam lemak yang dihidrogenasi dari minyak nabati seperti minyak palem dan minyak biji kapas.
Supositoria dengan bahan dasar oleum cacao (lemak coklat) 1. Merupakan trigliserida dari asam oleat, asam
stearat, asam palmitat; berwarna putih kekuningan; padat, berbau seperti coklat, dan meleleh pada suhu
31°-34°C.
2. Disimpan dalam wadah atau tempat sejuk, kering, dan terlindung dari cahaya.
3. Oleum cacao dapat menunjukkan polimorfisme dari bentuk kristalnya pada pemanasan tinggi.
4. Untuk menghindari bentuk-bentuk Kristal tidak stabil di atas dapat dilakukan dengan cara:
a. Oleum cacao tidak meleleh seluruhnya, cukup dua pertiganya saja yang dilelehkan
b. Penambahan sejumlah kecil bentuk Kristal stabil ke dalam lelehan oleum cacao untuk
mempercepat perubahan bentuk tidak stabil menjadi bentuk stabil.
c. Pembekuan lelehan selama beberapa jam atau beberapa hari
5. Untuk menaikkan titik lebur lemak coklat digunakan penambahan cera atau cetaceum (spermaseti).
6. Untuk menurunkan titik lebur lemak coklat dapat digunakan tambahan sedikit kloralhidrat atau fenol, atau
minyak atsiri.
7. Lemak coklat jarang dipakai untuk sediaan vagina karena meninggalkan residu yang tidak dapat diserap,
sedangkan gelatin tergliserinasi jarang dipakai untuk sediaan rektal karena disolusinya lambat.
8. Pemakaian air sebagai pelarut obat dengan bahan dasar oleum cacao sebaiknya dihindari karena
menyebabkan reaksi antara obat-obat dalam supositoria mempercepat tengiknya oleum cacao.
9. keburukan oleum cacao sebagai bahan dasar supositoria.
a. Meleleh pada udara panas
b. Dapat menjadi tengik pada penyimpanan lama.
c. Titik leburnya dapat turun atau naik jika ditambahkan bahan tertentu.
d. Adanya sifat polimorfisme.
e. Sering bocor selama pemakaian (keluar dari rektum dan meleleh)
10. Hal-hal yang harus diperhatikan pada pembuatan supositoria dengan basis oleum Cacao
a. Gunakan panas minimal pada proses peleburan, < 40oC
b. Jangan memperlama proses pemanasan
c. Jika melekat pada cetakan gunakan lubrikan
d. Penambahan emulgator seperti tween 61 sebanyak 5-10 % akan meningkatkan absorpsi air sehingga
menjaga zat-zat yang tidak larut tetap terdispersi/tersuspensi dalam oleum cacao
Akibat beberapa keburukan oleum cacao, dicari pengganti oleum cacao sebagai bahan dasar supositoria,
yaitu; campuran asam oleat dengan asam stearat dalam perbandingan yang sesuai, campuran setilalkohol
dengan oleum amygdalarum dalam perbandingan 17 : 83, Oleum cacao sintetis : coa buta, supositol.

II. Bahan dasar yang larut atau bercampur dalam air.


Basis yang penting dari kelompok ini adalah basis gelatin tergliserinasi dan basis polietilen glikol. Basis gelatin
tergliserinasi terlalu lunak untuk dimasukkan dalam rektal sehingga hanya digunakan melalui vagina (umum)
dan uretra. Basis ini melarut dan bercampur dengan cairan tubuh lebih lambat dibandingkan dengan oleum
cacao sehingga cocok untuk sediaan lepas lambat. Basis ini menyerap air karena gliserin yang higroskopis.
Basis polietilen glikol dapat dicampur dalam berbagai perbandingan dengan cara melebur, dengan memakai
dua jenis PEG atau lebih untuk memperoleh basis suppositoria dengan konsistensi dan karakteristik yang
diinginkan.. Penyimpanan PEG tidak perlu di kulkas dan dapat dalam penggunaan dapatdimasukkan secara
perlahan tanpa kuatir suppositoria akan meleleh di tangan (hal yang umum terjadi pada basis lemak).
Suppositoria dengan polietilen glikol tidak melebur ketika terkena suhu tubuh, tetapi perlahan-lahan melarut
dalam cairan tubuh. Oleh karena itu basis ini tidak perlu diformulasi supaya melebur pada suhu tubuh. Jadi
boleh saja dalam pengerjaannya, menyiapkan suppositoria dengan campuran PEG yang mempunyai titik
lebur lebih tinggi daripada suhu tubuh.
Keuntungannya, tidak memungkinkan perlambatan pelepasan obat dari basis begitu suppositoria
dimasukkan, tetapi juga menyebabkan penyimpanan dapat dilakukan di luar lemari es dan tidak rusak bila
terkena udara panas.
Kerugian basis yang dapat bercampur dengan air:
 Menarik cairan dari jaringan tubuh setelah dimasukkan, sehingga terjadi rasa yang menyengat. Hal
ini dapat diatasi dengan cara mencelupkan supositoria ke dalam air sebelum digunakan. Pada etiket,
supositoria ini harus tertera petunjuk “ Basahi dengan air sebelum digunakan”.
 Dapat memperpanjang waktu disolusi
 secara kimia lebih reaktif daripada basis lemak.
 kecepatan pelepasan obat larut air menurun dengan meningkatnya jumlah PEG dgn BM tinggi.
III. Supositoria dengan bahan dasar gelatin
1. Dapat digunakan sebagai bahan dasar supositoria vaginal.
2. Tidak melebur pada suhu tubuh, tetapi melarut dalam cairan sekresi tubuh.
3. Perlu penambahan pengawet (nipagin) karena bahan dasar ini merupakan media yang baik bagi
pertumbuhan bakteri.
4. Penyimpanan harus di tempat yang dingin.
5. Bahan dasar ini dapat juga digunakan untuk pembuatan supositoria uretra
6. Kebaikan : Diharapkan dapat memberikan efek yang cukup lama, lebih lambat melunak, dan lebih
mudah bercampur dengan cairan tubuh dibandingkan dengan oleum cacao.
7. Keburukan :
 Cenderung menyerap uap air karena sifat gliserin yang higroskopis yang dapat menyebabkan
dehidrasi atau iritasi jaringan.
 Memerlukan tempat untuk melindungi dari udara lembab agar bentuk dan konsistensinya terjaga.
IV. Bahan dasar lainnya
Bersifat seperti lemak yang larut dalam air atau bercampur dengan air, beberapa di antaranya membentuk
emulsi tipe A/M.Formulasinya : Tween 61 85 % dan gliserin laurat 15%.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Formulasi
1. Pemilihan Obat / Zat Aktif Suatu zat aktif dapat diberikan dalam bentuk suppositoria jika:
 Dapat diabsorpsi dengan cukup melalui mukosa rektal untuk mencapai kadar terapeutik
dalam darah .
 Zat aktif tidak tahan terhadap pH saluran pencernaan bagian atas.
 Zat aktif digunakan untuk terapi lokal gangguan di rektum atau vagina.
2. Pemilihan Basis Karakteristik basis yang menentukan selama produksi:
 Kontraksi
 Ke-inert-an (inertness)
 Pemadatan
 Viskositas
3. Pemilihan bahan pembantu yang dapat meningkatkan homogenitas produk dan kelarutan Bahan
pembantu digunakan untuk:
 Meningkatkan penggabungan (inkorporasi) dari serbuk zat aktifAjuvan yang digunakan untuk
mengatasi hal ini yaitu: Mg karbonat.
 Meningkatkan hidrofilisitas
 Meningkatkan viskositas
 Mengubah suhu leleh ; Contoh bahan yang digunakan: asam lemak dan derivatnya
 Mengubah penampilan
 Mengubah
 absorpsi
V. Metode Pembuatan supositoria
Metode Pembuatan Supositoriadibagi menjadi 3 metode :
a. Mencetak hasil leburan/ cetak tuang / fusion Pembuatan dengan cara mencetak Langkah-langkah
metode pencetakan :
 Melebur basis,
 Mencampurkan bahan obat yang diinginkan,
 Menuang hasil leburan ke dalam cetakan,
 Membiarkan leburan menjadi dingin dan mengental menjadi supositoria,dan
 Melepaskan supositoria dengan basis yang cocok dibuat dengan cara mencetak.
b. Kompresi/ cetak kempa / cold compression
Dalam pembuatan dengan cara kompresi dalam cetakan, basis supositoria dan bahan lainnya dalam
formula dicampur/diaduk dengan baik, pergeseran pada proses tersebut menjadikan supositoria
lembek seperti kentalnya pasta. Dalam pembuatan dengan skala kecil digunakan alat mortar dan
alunya.
Proses kompresi khususnya cocok untuk pembuatan supositoria yang mengandung bahan obat yang
tidak tahan pemanasan dan untuk supositoria yang mengandung sebagian besar bahan yang tidak
dapat larut dalam basis. Kelemahan proses ini adalah bahwa dibutuhkan mesin khusus supositoria
dan ada beberapa keterbatasan seperti bentuk supositoria yang hanya dapat dibuat dari cetakan
yang ada saja.
c. Digulung dan dibentuk dengan tangan. Pembuatan Secara menggulung dan membentuk dengan
tangan. Pembuatan supositoria ini dilakukan saat basisnya adalah oleum cacao dengan skala kecil,
hanya sudah jarang digunakan
Pengemasan dan penyimpanan supositoria
 Biasanya dimasukkan dalam wadah dari alumunium foil atau strip plastik sebanyak 6 sampai
12 buah, untuk kemudian dikemas dalam dus.
 Harus disimpan dalam wadah tertutup baik di tempat sejuk. Supositoria yang basisnya
oleum cacao harus disimpan di bawah 30°F, dan akan lebih baik bila disimpan dalam lemari
es. Supositoria dengan basis gliserin baik sekali disimpan dibawah suhu 35°F. Supositoria
dengan basis polietilenglikol mungkin dapat disimpan dalam suhu ruangan biasa tanpa
pendinginan.
Pemeriksaan mutu supositoria
Setelah dicetak, dilakukan pemeriksaan sebagai berikut.
1. Penetapan kadar zat aktifnya dan disesuaikan dengan yang tertera pada etiketnya.
2. Uji terhadap titik leburnya
3. Uji kerapuhan
4. Uji waktu hancur
5. Uji homogenitas.

Anda mungkin juga menyukai