Anda di halaman 1dari 12

KEGIATAN P5

OLAHRAGA
• MARGALA
• MARSUNGKIL
• JALENGKAT
• MARSITENGKA
• MAROPPA-OPPA TUNJANG
• MARGASING
1. MARGALA
Anak-anak sekarang sudah jarang bermain permainan tradisional. Padahal,
permainan tradisional sangat menyehatkan dan juga saling mengandalkan kekompakan.
Salah satu permainan tradisional yang menyehatkan dan juga mengasyikan adalah margala.
Apa itu permainan gala dan bagaimana cara bermainnya?
1. Pemain dibagi menjadi 2 kelompok/tim, yaitu kelompok bermain dan kelompok berjaga.
2. Kelompok yang berjaga dibagi menjadi 2, yaitu penjaga vertikal dan penjaga horizontal.
3. Kelompok yang bermain akan di mulai dari garis start.
4. Kelompok yang bermain akan berusaha agar tubuhnya tidak tersentuh oleh pemain
berjaga.
5. Point akan diberikan kepada pemain yang berhasil menyentuh garis finish.
6. Kelompok yang mengumpulkan point terbanyak adalah pemenang.
2. MARSUNGKIL
Permainan ini menggunakan alat bantu berupa 2 potong kayu, biasanya dulu terbuat dari bekas tongkat sapu,
yang masing-masing berukuran 30cm dan 10 cm, ukuran ini tidak mengikat, di sesuaikan saja. Karena menggunakan
kayu unsur kehati-hatian sangat di perlukan, selain itu permainan ini akan mengasah kemampuan berhitung kita.
Permainan ini terbagi dalam 2 tim, satu tim bertugas sebagai pemukul tongkat, sedangkan tim lawan bertugas menjaga
tongkat yang di pukul oleh tim pertama. Ada 3 babak dalam permainan ini.

• Tahap pertama adalah, kelompok / orang yang mendapatkan giliran untuk bermain, menempatkan tongkat pendek di
dalam lubang dan dengan bantuan tongkat panjang, pendek pendek didorong dan dibuang sejauh mungkin. Jika
tongkat pendek tertangkap, maka permainan dianggap selesai. Apabila tertangkap dengan dua tangan maka penjaga
mendapatkan 10 poin, Bila menangkap dengan tangan kanan mendapatkan 25 poin, apabila dengan tangan kiri
mendapatkan 50 poin. Jika tidak tertangkap maka tim yang menjaga akan melemparkan tongkat pendek ke arah
tongkat panjang yang ditempatkan di atas lubang di posisi melintang. Jika terkena tongkat panjang, maka orang yang
bermain kalah, jika tidak terkena, orang yang bermain dapat terus di level2.
• Pada tahap kedua, pemain melemparkan tongkat pendek di udara dan dipukul keras dengan tongkat panjang sejauh
mungkin. Jika tongkat pendek tertangkap lawan, maka pemain tersebut dianggap kalah dan harus menghentikan
permainan. Jika tidak tertangkap, maka kelompok / orang penjaga akan melemparkan pendek tongkat ke dalam
lubang. Ketika dilemparkan ke dalam lubang dan terkena tongkat panjang. Maka perhitungan dilakukan titik dimulai
dengan tongkat panjang dari lubang menuju jatuhnya tongkat. Jika tongkat pendek dilemparkan ke arah lubang tidak
terkena pemain, maka perhitungannya dilakukan dari lubang ke arah jatuhnya tongkat pendek. Jika tongkat pendek
dari lawan lemparan ke dalam ke arah lubang,pemain dianggap kalah.
• Tahap ketiga adalah menempatkan tongkat pendek ke dalam lubang, salah satu ujung tongkat dalam lubang dan
permukaan mengangkat lainnya. Pemain harus bisa memukul tongkat ujung timbul ke udara dan dipukuli sejauh
mungkin. Jika Anda tidak bisa memukul kedua kalinya, itu dianggap hilang atau mati dan digantikan oleh pemain lain.
Tapi jika berhasil memukul satu kali, dua kali, dan seterusnya, maka pemain memiliki hak untuk memperbanyak hasil
ini. Jika dilemparkan sejauh 20 kali panjang tongkat dan memukul 1 kali berhak menunjuk 20, jika mampu memukul 2
kali sebelum dibuang, untuk melipatgandakan nilai yang diperoleh menjadi dua kali.
3. MARJALENGKAT
• Pemain menggunakan tongkat yang terbuat dari bambu kira-kira sepanjang
2,5 meter. Pada ukuran sekitar 50 centimeter dari bawah bambu, dibuat
tempat untuk berpijak kaki. Dalam permainan ini, kedua kaki tidak boleh
menginjak tanah. Bagian tubuh hanya dipikul oleh dua buah tongkat dari
bambu tersebut.
• Perlombaan diselenggarakan di lapangan terbuka, dengan ukuran lapangan
sepanjang 50 meter dan lebar 10 meter yang dibagi 5 garis lintasan,
masing-masing 2 meter. Sedangkan pesertanya biasanya dibagi
perkelompok, masing- masing 5 orang yang disesuaikan dengan jumlah
lintasan.
• Para peserta kemudian berlomba untuk mencapai garis finish dengan
menaiki tongkat bambu tersebut. Peserta yang terjatuh dan kakinya
menginjak tanah, maka dinyatakan gugur.
4. MARSITENGKA
• Semua pemain melakukan hompimpa, yang menang mendapatkan giliran pertama. Pemain pertama
melemparkan gaco dan tidak boleh melebihi kotak yang telah disediakan. Jika gaco melebihi kotak, maka
pemain dinyatakan gugur.
• Pemain pertama melompat dengan satu kaki, kemudian kembali lagi dengan mengabil gaco yang ada di
kotak 1 dengan posisi kaki satu masih diangkat.
• Setelah itu pemain melemparkan gaco tersebut ke kotak 2. Jika keluar dari kotak 2, maka pemain dinyatakan
gugur dan diganti oleh pemain berikutnya. Namun jika berhasil, pemain bisa melanjutkan permainannya.
• Begitu seterusnya sampai semua kotak sudah dilempar dengan gaco. Pergiliran dilakukan jika pemain
pelempar gaco melewati sasaran atau menapak dua kaki di satu kotak.
• Kemudian jika semua kotak sudah dilewati oleh pemain, maka pemain tersebut bisa melemparkan gaco
dengan membelakangi engkleknya. Jika gaco jatuh pada kotak yang dikehendaki, maka kotak itu akan
menjadi rumahnya.
• Pemain yang mendapatkan kotak boleh berhenti dikotak tersebut dengan dua kaki. Begitu seterusnya sampai
kotak-kotak menjadi milik para pemain. Jika semua telah dimiliki oleh pemain, maka permainan dinyatakan
telah selesai.
• Pemenang adalah pemain yang paling banyak memiliki rumah dari kotak-kotak pada engklek yang
digambar.
5. MAROMPA-OMPA TUNJANG
6. MARGASING
Cara bermain:

1. Gasing di pegang di tangan kiri, tangan kanan memegang tali.


2. Pada hitungan ke-3, semua anak melempar gasingnya ke tanah.
3. Gasing yang dilempar akan berputar untuk beberapa saat hingga
interaksi kakinya dengan permukaan tanah membuatnya tegak
lalu berputar untuk beberapa waktu.
4. Gasing yang berputar lebih lama adalah pemenangnya.

Anda mungkin juga menyukai