Anda di halaman 1dari 5

Jurnal

Jurnal Geografika (Geografi Lingkungan Lahan Basah)


Vol. X, No. X, Juni-Desember 20XX.
Geografika
©2020 Program Studi S1 Geografi, FISIP ULM. (Geografi Lingkungan Lahan Basah)

Petunjuk Penulisan Artikel Jurnal Geografika (Times New Roman, bold


dan font size 14) (maksimal 20 Kata)
Penulis Pertama1, Penulis Kedua2, Seterusnya3 (Times New Roman) font size 11
1
Jurusan Penulis Pertama, Universitas/Instansi, Kota, Negara (Times New Roman) font size 9
Jurusan Penulis Kedua, Universitas/Instansi, Kota, Negara (Times New Roman) font size 9
2

E-mail addresses: penulis1@ulm.ac.id (Penulis Pertama), penulis2@ulm.ac.id (Penulis Kedua), Setrusnya

Diterima 2021-XX-XX /Revisi 2021-XX-XX Diterima 2021-XX-XX


©2021 Program Studi S1 Geografi, FISIP ULM.

Abstrak: Potensi kebencanaan di Kalimantan Selatan banyak penyebabnya terjadi oleh pengaruh alam itu
sendiri. Adapun, penyebabnya dari aktivitas manusia yang menyebabkan alam menjadi rusak. Untuk di
Provinsi Kalimantan Selatan kebanyakan munculnya potensi bencana dari aktivitas gerakan tanah yang
dapat menyebabkan tanah longsor, gempa dan banjir yang akan menimbulkan banyak korban nantinya.
Untuk kejadian bencana geologi di Indonesia ini disebabkan oleh pertemuan tiga lempeng yaitu lempeng
eurasia, lempeng pasifik, dan lempeng australia yang bergerak saling menumbuk. Dari ketiga lempeng
tersebut menyebabkan pulau-pulau di Indonesia ini banyak terjadi bencana geologi seperti tanah longsor
dan lain-lain. Pulau-pulau seperti Sumatera, Jawa, Sulawesi, Nusa Tenggara dan Papua memiliki potensi
yang sama dengan pulau Kalimantan dengan kondisi geologi yang sama, Adapun metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah kepustakaan (Library Research). Metode penelitian kepustakaan adalah salah
satu jenis penelitian yang dilakukan dengan seseorang peneliti dengan mengumpulkan data-data yang
bersumber dari buku, jurnal, artikel, ataupun tulisan-tulisan tertentu.
Kata Kunci: Bencana, Geologi, Kalimantan Selatan.
Abstract: The potential for disasters in South Kalimantan is caused by the influence of nature itself.
Meanwhile, the cause of human activities that cause nature to be damaged. In South Kalimantan
Province, most of the potential disasters arise from ground movement activities that can cause landslides,
earthquakes and floods which will cause many victims later. The geological disaster in Indonesia is caused
by the meeting of three plates, namely the Eurasian plate, the Pacific plate, and the Australian plate,
which move against each other. Of the three plates, this causes many geological disasters such as
landslides and others to occur in the islands of Indonesia. Islands such as Sumatra, Java, Sulawesi, Nusa
Tenggara and Papua have the same potential as the island of Kalimantan with the same geological
conditions. The method used in this research is library research. The library research method is a type of
research conducted with a researcher by collecting data from books, journals, articles, or certain writings.
Keywords: Disaster, Geology, South Kalimantan.
Penulis1, Penulis2, Seterusnya/Jurnal Geografika, Vol. X, No. X, Desember 20XX: XX - XX

A. PENDAHULUAN Sabah. Kehadiran Gunung Kinabalu yang agak


Indonesia merupakan negara kepulauan tinggi menunjukkan jejak pergerakan tektonik di
yang terletak di lempeng benua, lempeng Indo- sana.
Australia dan lempeng Pasifik, tidak hanya kaya
akan sumber daya alam tetapi juga rawan Bencana bisa terjadi kapan saja dan dimana
bencana geologi. Menurut Menteri ESDM saja. Kalimantan Selatan memiliki wilayah yang
Purnomo Yusjantoro, lempeng benua relatif tidak terkena bencana, meskipun dalam beberapa
stabil. Tetapi lempeng Indonesia Australia kasus bentuk dan sifat berbeda dengan bentuk
bergerak lebih jauh ke utara, dan lempeng Pasifik dan sifat bencana di wilayah lain di Indonesia.
bergerak ke barat menjadi salah satu penyebab Namun, dengan perkembangan ilmu pengetahuan
mengapa posisi Indonesia tidak stabil dan rentan dan teknologi, bencana alam masih harus
terhadap bahaya geologis menimbulkan bencana diprediksi dan segera diperbaiki.
geologi berupa gempa bumi dan pergerakan Berbeda dengan bencana alam di provinsi
tanah. lain di Indonesia, bencana di Kalimantan Selatan
Sehingga tidak hanya kaya akan sumber atau Pulau Kalimantan tergolong tipikal.
daya alam tetapi juga rawan bencana geologi. Beberapa bencana sangat tidak mungkin atau
Bencana geologi adalah bencana yang bahkan tidak pernah terjadi, tetapi bencana
disebabkan oleh peristiwa yang disebabkan oleh lainnya terjadi hampir setiap musim. Bencana
alam, antara lain gempa bumi, tsunami, letusan yang sering terjadi di Provinsi Kalimantan
gunung berapi, dan pergerakan tanah. Perlu Selatan yakni ada tiga, diantaranya kebakaran
dilakukan upaya agar masyarakat memahami lahan pada saat musim kemarau, puting beliung
rujukan tentang ciri-ciri daerah tempat tinggal, saat panca roba dan banjir terjadi pada saat
apakah merupakan daerah bencana atau bukan, musim hujan. Gempa bumi dan letusan gunung
sehingga kerusakan dapat diminimalisir dan berapi merupakan aktivitas alam yang bisa
korban jiwa jika terjadi bencana geologi. dikatakan belum pernah terjadi di Kalimantan
Aktivitas tektonik di permukaan bumi bisa Selatan.
menjadi salah satu penyebabnya, seperti aktivitas Oleh karena itu, tidak heran jika aktivitas
vulkanik di bawah permukaan bumi juga bisa alam tersebut tidak pernah menjadi sumber
mencapai permukaan. bencana dan tentunya tidak menimbulkan korban
Dan juga Bencana Geologi adalah semua jiwa maupun harta benda. Kondisi ini masuk
peristiwa atau kejadian di alam yang berkaitan akal, karena secara alami Kalimantan Selatan
dengan siklus-siklus yang terjadi di bumi atau tidak terpengaruh atau berada di daerah dengan
segala sesuatu yang disebabkan oleh faktor-faktor perpindahan lempeng/kerak (sehingga berpotensi
geologi. Faktor-faktor geologi tersebut dapat menyebabkan gempa bumi atau tsunami tektonik)
berupa struktur dan tekstur tanah dan batuan, dan tidak ada gunung berapi (dapat menyebabkan
jenis tanah dan batuan, pola pengaliran sungai, .gempa bumi vulkanik). Bencana musiman dapat
topografi, struktur geologi (lipatan dan patahan), terjadi tidak hanya pada musim hujan dan
tektonik maupun gunungapi. kemarau, tetapi juga pada pergantian musim (dari
Jika dibandingkan dengan kawasan lain di musim kemarau ke musim hujan atau dari musim
Indonesia yang berhadapan langsung dengan hujan ke musim kemarau). Bencana yang sering
zona tumbukan lempeng, seperti Pulau Jawa dan terjadi pada musim hujan tahun antara lain banjir,
Sumatera, Pulau Kalimantan memang relatif banjir bandang, tanah longsor, dan puting
aman gempa. Selama ini bencana geologi ikutan beliung. Disebabkan oleh aktivitas alam (berupa
yang sering terjadi akibat gempa bumi adalah perbedaan tekanan udara dan temperatur, curah
gerakan tanah dan liquifaksi. Dibandingkan hujan yang tinggi dan efek sekunder dari aktivitas
daerah lain di Indonesia yang berhadapan manusia.
langsung dengan zona tumbukan lempeng, Pulau Kalimantan sangat relatif cukup
seperti Pulau Jawa dan Sumatera, Pulau beruntung berada di luar jalur cincin api
Kalimantan sebenarnya relatif kebal terhadap pegunungan seperti halnya pulau-pulau lain.
gempa. Dari sisi ancaman bencana, risiko gempa Pencegahan dan pengendalian bukan hanya tugas
di Kalimantan relatif rendah. Namun, bukan instansi yang berwenang tetapi juga memerlukan
berarti Pulau Kalimantan sama sekali kebal peran serta seluruh lapisan masyarakat, termasuk
terhadap gempa, terutama di bagian utara, seperti perguruan tinggi. Berkaitan dengan itu, perlu

https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jgp/index | XX
Penulis1, Penulis2, Seterusnya/Jurnal Geografika, Vol. X, No. X, Desember 20XX: XX - XX

ditegaskan bahwa sebagai bagian dari alam, jurnal di internet, baik itu nasional maupun
orang sendiri pada akhirnya akan terkena internasional. Metode kajian literatur sendiri
bencana dan bahkan menjadi korban kerusakan adalah rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan
lingkungan. Partisipasi masyarakat tidak hanya cara mengumpulkan data kepustakaan, membaca
dalam bentuk sosialisasi, dan juga Kepulauan catatan, mencatat, dan mengolah bahan penelitian
kalimantan menjadi titik pertemuan beberapa menjadi artikel penelitian, jurnal, esai, atau
lempeng utama dunia membuat wilayah disertasi (Handriani, 2019).
Indonesia memiliki tatanan tektonik yang sangat
kompleks. Fakta itu selain menjadikan negara ini D. HASIL DAN PEMBAHASAN
kaya dengan sumber daya alam, namun Potensi kebencanaan di Kalimantan Selatan
konsekuensi logisnya membuat banyak daerah di banyak penyebabnya terjadi oleh pengaruh alam
Indonesia memiliki tingkat paparan bencana alam itu sendiri. Adapun, penyebabnya dari aktivitas
yang tinggi. manusia yang menyebabkan alam menjadi rusak.
Untuk di Provinsi Kalimantan Selatan
B. KAJIAN PUSTAKA kebanyakan munculnya potensi bencana dari
Bencana Geologi adalah semua peristiwa aktivitas gerakan tanah yang dapat menyebabkan
atau kejadian di alam yang berkaitan dengan tanah longsor, gempa dan banjir yang akan
siklus-siklus yang terjadi di bumi atau segala menimbulkan banyak korban nantinya.
sesuatu yang disebabkan oleh faktor-faktor Faktor internal terdiri dari kondisi geologi
geologi. Faktor-faktor geologi tersebut dapat batuan dan tanah penyusun lereng, kemiringan
berupa struktur dan tekstur tanah dan batuan, lereng, hidrologi dan struktur geologi, sedangkan
jenis tanah dan batuan, pola pengaliran sungai, faktor eksternal yang disebut juga sebagai faktor
topografi, struktur geologi (lipatan dan patahan), pemicu yaitu curah hujan, vegetasi penutup dan
tektonik maupun gunungapi. Faktor-faktor penggunaan lahan pada lereng serta getaran
geologi tersebut selain menyebabkan adanya gempa (Deasy, 2017). Di Provinsi Kalimantan
potensi bencana, pada kenyataannya faktor-faktor sendiri potensi kebencanaan dipicu oleh faktor
geologi tersebut memberi arti penting dalam internal dan eksternal. Sebagai suatu Negara
kehidupan dan siklus kehidupan di bumi kita ini. kepulauan yang berada di wilayah khatilistiwa
Pengertian Bencana Geologi (Alam) adalah antara Benua Asia dan Benua Australia, di antara
fenomena alam yang merupakan bagian peristiwa Samudera Pasifik serta Hindia, dan merupakan
geologi baik berupa gempabumi (tsunami), pertemuan antara ketiga lempeng utama di dunia
letusan gunungapi, gerakantanah, yang akan yaitu lempeng Eurasia, Pasifik, dan Australia
menimbulkan korban serta kerugian rusaknya yang menyebabkan terjadinya tumbukan
hasil pembangunan. Bencana Geologi dapat (Hidayatush Sholikah et al., 2021). Hal itulah
bersifat tidak dapat diperkirakan (unpredicted) yang menjadikan Provinsi Kalimantan Selatan
dan dapat diperkirakan (predicted). Selain memiliki jalur pegunungan yang terbentuk secara
bersifat alami, faktor kegiatan manusia dalam alami yaitu pegunungan meratus serta
pembangunan dapat pula mempercepat terjadinya mempunyai tingkat kemiringan lereng pada
bencana geologi, di antaranya gerakantanah, daerah tersebut.
penurunan muka air tanah, penyusupan airlaut, Secara umum sesar-sesar di Pulau
pencemaran air tanah oleh TPA dan banjir. Kalimantan mempunyai tiga arah, yaitu utara-
selatan, barat laut-tenggara, dan barat daya-timur
C. METODE PENELITIAN laut. Lipatan yang terdapat pada bagian timur
Jenis penelitian ini menggunakan metode Kalimantan pada umumnya berarah barat daya-
penelitian kepustakaan (Library Research). timur laut. Pola struktur geologi tersebut
Metode penelitian kepustakaan adalah salah satu terbentuk akibat aktivitas tektonik yang terjadi
jenis penelitian yang dilakukan dengan seseorang pada kejadian yang pernah terjadi sebelumnya.
peneliti dengan mengumpulkan data-data yang Berdasarkan kumpulan data yang diperoleh dari
bersumber dari buku, jurnal, artikel, ataupun beberapa peneliti seperti Hamilton (1979),
tulisan-tulisan tertentu (Ilmiyah, 2017). Simons (2007), dan Hutchison (2007), didapat
Selain itu metode diatas, artikel ini juga beberapa nama sesar di Pulau Kalimantan, yakni
menggunakan metode kajian literatur berupa e- Sesar Tinjia di Serawak, Sesar Adang di
book dan jurnal yang didapatkan dari penyedia Kalimantan Barat, Sesar Sangkulirang di

https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jgp/index | XX
Penulis1, Penulis2, Seterusnya/Jurnal Geografika, Vol. X, No. X, Desember 20XX: XX - XX

Kalimantan Timur, dan Sesar Paternoster di Selat kebencanaan tanah longsor yang terjadi di
Makassar. Di samping itu, juga terdapat subduksi seluruh daerah di Indonesia memiliki kesamaan
Borneo di barat laut Sabah, subduksi Sulu di antara lain mengurangi tingkat keterjalan lereng,
timur laut Sabah, dan subduksi Sulawesi Utara di penghijauan dengan tanaman berakar dalam dan
timur Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur. mendirikan bangunan berpondasi kuat. Manfaat
Sedangkan menurut data BMKG, 8 tahun terakhir dari mitigasi ini dalam cakupan luas adalah
sejak 2008-2016, Kalimantan Selatan setidaknya sebagai landasan perencanaan pembangunan
telah mengalami 3 kali gempa bumi (Tjitradi & serta bagi penduduk dapat mengurangi tingkat
Tarip, 2019), yakni: kebencanaan yang akan terjadi nantinya.
1) 5 Februari 2008: Pulau Laut, Sebuku, Pulau
Sembilan, Pagatan, dan Batulicin bergetar E. KESIMPULAN
akibat gempa bumi berkekuatan 5,8 SR Kesimpulan yang kami dapatkan adalah :
dengan episentrum di kedalaman 33 km.
2) 5 Desember 2012: Gempa bumi kembali 1. Potensi kebencanaan di Kalimantan
terjadi pukul 10:13 waktu setempat yang Selatan banyak penyebabnya terjadi oleh
berkekuatan 4,8 SR dengan episentrum 460 pengaruh alam itu sendiri. Adapun,
LS dan 115.400 BT 15 km Barat Laut Hulu penyebabnya dari aktivitas manusia yang
Sungai Tengah, Kalimantan Selatan pada menyebabkan alam menjadi rusak.
kedalaman 11 km. 2. Di Provinsi Kalimantan sendiri potensi
3) 5 April 2016: Gemba bumi kembali terjadi kebencanaan dipicu oleh faktor internal
pukul 20:40 waktu setempat yang dan eksternal. Sebagai suatu Negara
berkekuatan 4,1 SR dengan lokasi 1.840 LS kepulauan yang berada di wilayah
dan 115.460 BT Barabai, Kabupaten Hulu khatilistiwa antara Benua Asia dan
Sungai Tengah, Kalimantan Selatan pada Benua Australia, di antara Samudera
kedalaman 11 km. Pasifik serta Hindia, dan merupakan
Dengan berdasarkan catatan gempa pada pertemuan antara ketiga lempeng utama
daerah Kalimantan Selatan dan berdasarkan di dunia yaitu lempeng Eurasia, Pasifik,
peraturan Gempa terbaru SNI 1726:2012 dan Australia yang menyebabkan
Kalimantan Selatan termasuk wilayah gempa terjadinya tumbukan.
paling ringan (WG 1). Walaupun daerah 3. Walaupun daerah Kalimantan Selatan
Kalimantan Selatan merupakan daerah yang merupakan daerah yang memiliki kondisi
memiliki kondisi minim aktivitas seismik dan minim aktivitas seismik dan vulkanik
vulkanik sehingga aman atau termasuk wilayah sehingga aman atau termasuk wilayah
gempa paling ringan terhadap gempa bumi, gempa paling ringan terhadap gempa
namun daerah Kalimantan Selatan umumnya bumi, namun daerah Kalimantan Selatan
merupakan lahan basah/rawa yang memiliki daya umumnya merupakan lahan basah/rawa
dukung rendah yang sangat berpotensi merusak yang memiliki daya dukung rendah yang
bangunan akibat terjadinya pembesaran getaran sangat berpotensi merusak bangunan
gempa (Tjitradi & Tarip, 2019). akibat terjadinya pembesaran getaran
Untuk kejadian bencana geologi di gempa.
Indonesia ini disebabkan oleh pertemuan tiga 4. Untuk kejadian bencana geologi di
lempeng yaitu lempeng eurasia, lempeng pasifik, Indonesia ini disebabkan oleh pertemuan
dan lempeng australia yang bergerak saling tiga lempeng yaitu lempeng eurasia,
menumbuk. Dari ketiga lempeng tersebut lempeng pasifik, dan lempeng australia
menyebabkan pulau-pulau di Indonesia ini yang bergerak saling menumbuk.
banyak terjadi bencana geologi seperti tanah
longsor dan lain-lain. Pulau-pulau seperti F. UCAPAN TERIMA KASIH
Sumatera, Jawa, Sulawesi, Nusa Tenggara dan Jika ada, ucapan terimakasih ditujukan
Papua memiliki potensi yang sama dengan pulau kepada institusi resmi atau perorangan sebagai
Kalimantan dengan kondisi geologi yang sama. penyandang dana atau telah memberikan
Namun, faktor jenis tanah dapat menjadikan kontribusi lain dalam penelitian. Ucapan
cepat lambatnya proses tanah longsor itu terjadi. terimakasih dilengkapi dengan nomor surat
Untuk proses mitigasi terhadap potensi kontrak penelitian.

https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jgp/index | XX
Penulis1, Penulis2, Seterusnya/Jurnal Geografika, Vol. X, No. X, Desember 20XX: XX - XX

REFERENSI
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
(BMKG). (2019). Aktifitas Gempa di
Pulau Kalimantan Paling Rendah. Terdapat
pada laman
https://www.bmkg.go.id/pressrelease/?
p=aktivitas gempa-di-pulau-kalimantan-
paling-rndah&tag=press-release&lang=ID.
Diakses pada tanggal 30 Agustus 2019.
Deasy, A. (2017). Tingkat Kesiapsiagaan
Masyarakat Terhadap Bencana Tanah
Longsor Di Desa Jaro Kecamatan Jaro
Kabupaten Tabalong. JPG (Jurnal
Pendidikan Geografi), 4(4), 32-41.
Handriani, D. J. (2019). Proses Adaptasi Ikatan
Mahasiswa Fakfak Di Kota Bandung.
Other Thesis, Universitas Komputer
Indonesia.
Ilmiyah, A. (2017). Studi Analisis Buku Ajar
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
dalam Perspektif Psikologi Perkembangan
(Buku Ajar Kelas 1 SD Kurikulum 2013
Kemendikbud). Masters Thesis, UIN
Sunan Ampel Surabaya.
Sholikah, S. N. H., Prambudi, S. K. N., Effendi,
M. Y., Safira, L., Alwinda, N., & Setiaji,
R. (2021). Analisis Kesiapsiagaan dan
Mitigasi Bencana Tanah Longsor di
Kabupaten Ponorogo. JPIG (Jurnal
Pendidikan dan Ilmu Geografi), 6(1), 81-
90.
Tjitradi, D., & Tarip, E. (2019). Potensi Gempa
Terhadap Struktur Bangunan Panggung di
Lahan Basah Kalimantan Selatan. Buletin
Profesi Insinyur, 2(2), 56–62.

https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jgp/index | XX

Anda mungkin juga menyukai