Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


Kebutuhan Nutrisi pada Diabetes Melitus

Di Bina oleh
Ibu Lila Maria.,M.kep

Di susun oleh
Widia Ambarwati
(2214314201116)
Semester 1
Mata Kuliah Kebutuhan Dasar Manusia (KDM)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KESEHATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAHARANI MALANG
Jl. Akordion Selatan No.8B, Mojolangu, Kec. Lowokwaru, Kota Malang,
Jawa Timur 65143
2022/2023

1
Kata Pengantar

Alhamdulillah, senantiasa kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah


SWT yang hingga saat ini masih memberikan kita nikmat iman dan
kesehatan. Sehingga diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah
SAP terkait pemenuhan kebutuhan nutrisi untuk penderita diabetes
melitus (DM). Saya mengucapkan Terima kasih yang sebanyak-banyaknya
kepada setiap pihak yang telah mendukung serta membantu selama
proses penyelesaian makalah ini hingga selesai.
Pada makalah kali ini akan dibahas mengenai penyakit diabetes
melitus (DM). Makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan pembaca
terkait diabetes beserta nutrisi untuk penderita. Selain itu makalah ini
bertujuan untuk menurunkan angka penderita DM diindonesia.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh
dari kata sempurna serta kesalahan yang penulis yakini diluar batas
kemampuan penulis. Maka dari itu saya dengan senang hati menerima
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Saya berharap
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak

Malang, 6 September 2022

Widia Ambarwati

2
Daftar Isi

Cover ............................................................................................................ 1
Kata Pengantar ............................................................................................ 2
Daftar Isi ....................................................................................................... 3

BAB I Pendahuluan ...................................................................................... 4


1.1 Latar Belakang ................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 4
1.3
Tujuan ..................................................................................................... 4
BAB II
Pembahasan ................................................................................................ 5
2.1 Definisi ............................................................................................. 5
2.2 Klasifikasi ........................................................................................ 5
2.3 Etiologi ............................................................................................. 6
2.4 Patofisiologi .................................................................................... 6
2.5 Manifestasi klinis ............................................................................ 7
2.6 Komplikasi ....................................................................................... 7
2.7 Pemeriksaan penunjang ................................................................. 7
2.8 Pencegahan ..................................................................................... 7
2.9 Kebutuhan nutrisi pada penderita DM .......................................... 8
2.10 Menghitung kebutuhan kalori .................................................... 10
2.11 Makanan yang jika di hindari itu lebih baik ............................... 10
BAB III Penutup .......................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan .................................................................................... 12
3.2 Saran .............................................................................................. 12
Daftar Pustaka ........................................................................................... 13

3
BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Diabetes Melitus (DM) atau yang biasa disebut dengan
kencing manis merupakan penyakit gangguan metabolisme tubuh
yang menahun akibat hormon insulin dalam tubuh yang tidak dapat
digunakan secara efektif dalam mengatur keseimbangan gula darah
sehingga meningkatkan konsentrasi kadar gula di dalam darah
(hiperglikemia). Kencing manis merupakan suatu penyakit yang
ditandai dengan tingginya gula darah akibat kerusakan sel beta
pankreas (pabrik yang memproduksi insulin). (Buku Saku Diabetes
Melitus untuk Awam,2020)
Pada 2021, International Diabetes Federation (IDF)
mencatat 537 juta orang dewasa (umur 20 - 79 tahun) atau 1 dari 10
orang hidup dengan diabetes di seluruh dunia. Menurut data Indonesia
menjadi negara dengan jumlah penderita diabetes terbesar kelima di
dunia. Berdasarkan laporan International Diabetes Federation (IDF),
ada 19,5 juta warga Indonesia berusia 20-79 tahun yang mengidap
penyakit diabetes pada 2021.
Penyakit Diabetes Melitus sangat berbahaya jika kita tidak
bisa menjaga pola makan dan pola hidup untuk lebih baik, karena
diabetes bisa menyebabkan kematian, amputasi,dll. Maka kita saling
menjaga dan mengingatkan untuk selalu menjaga pola makan dan
pola hidup yang baik serta sehat. Hindari makanan/minuman yang
memiliki kadar gula tinggi. Agar kita sama-sama mengurangi angka
penderita diabetes melitus di Indonesia maupun di dunia.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud diabetes melitus?
2. Apa faktor penyebab diabetes melitus?
3. Apa saja tanda dan gejalanya?
4. Bagaimana cara mencegah nya?
5. Apakah ada komplikasi dari diabetes melitus?
6. Bagaimana cara memenuhi kebutuhan nutrisi nya?
7. Apa saja makanan yang di larang dan di bolehkan?
1.3 Tujuan
1. Untuk menambah wawasan terkait diabetes melitus dan
kebutuhan nutrisi nya
2. Mencegah terjadinya diabetes melitus
3. Mengurangi peningkatan kadar gula
4. Untuk mengedukasi pasien beserta keluarga dan pembaca atau
pendengar

4
BAB II
Pembahasan
2.1 Definisi
Diabetes Melitus (DM) atau yang biasa disebut dengan
kencing manis merupakan penyakit gangguan metabolisme tubuh
yang menahun akibat hormon insulin dalam tubuh yang tidak dapat
digunakan secara efektif dalam mengatur keseimbangan gula darah
sehingga meningkatkan konsentrasi kadar gula di dalam darah
(hiperglikemia).
Diabetes Melitus atau yang sering disebut kencing manis
adalah kondisi dimana tubuh seseorang mengalami gangguan dalam
mengendalikan kadar glukosa darah. Akibatnya, kadar glukosa darah
meningkat (hiperglikemia) secara berkepanjangan (kronik).
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
diabetes melitus merupakan penyakit tidak menular dengan
gangguan metabolisme tubuh dalam waktu lama yang ditandai
dengan tingginya kadar gula di dalam darah.
2.2 klasifikasi
Klasifikasi Keterangan
Diabetes -Terjadi karena selbeta di pankreas mengalami
Melitus kerusakan, sehingga memerlukan insulin
tipe 1 ekstrogen seumur hidup.
-Umumnya muncul pada usia muda.
-Penyebabnya bukan karena faktor keturunan
melainkan faktor autoimun.
Diabetes -Tipe 2, lebih banyak penderitanya dibandingkan
Melitus Tipe 1
tipe 2 -Munculnya saat usia dewasa karena faktor
seperti obesitas dan keturunan
-Dapat menyebabkan terjadinya komplikasi
apabila tidak dikendalikan.
Diabetes -Timbul saat kehamilan
Gestasion -Penyebab riwayat DM dari keluarga, obesitas,
al usia ibu saat hamil, riwayat melahirkan bayi besar
dan riwayat penyakit lainnya.
-Gejalanya sama seperti DM pada umumnya
-Jika tidak ditangani secara dini akan beresiko
komplikasi pada persalinan, dan menyebabkan
bayi lahir dengan berat badan >4000grm serta
kematian bayi dalam kandungan.2
Diabetes -Terjadi krna kelainan kromosom&mitokondria
Melitus DNA
tipe lain -Disebabkan karena infeksi dari rubella congenital
dan cytomegalovirus
-Penyakit eksokrin pankreas (fibrosis kistik,

5
pankreatitis)
-Disebabkan oleh obat atau zat kimia (misalnya
penggunaan glukokortikoid pada terapi HIV/AIDS
atau setelah transplantasi organ)
- Disebabkan sindrom genetik lain yang berkaitan
dengan DM3

2.3 Etiologi
Seseorang lebih berisiko terkena penyakit diabetes melitus
(DM) apabila memiliki beberapa faktor risiko. Faktor risiko ini dibagi
menjadi faktor risiko yang tidak dimodifikasi dan yang dapat
dimodifikasi.
Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi antara lain ras dan
etnik, riwayat keluarga dengan DM, umur > 45 tahun (meningkat
seiring dengan peningkatan usia), riwayat melahirkan bayi dengan
berat badan lahir bayi > 4000gram atau riwayat menderita DM saat
masa kehamilan (DM gestasional), riwayat lahir dengan berat badan
rendah (<2500 gram).
Sedangkan, faktor yang dapat dimodifikasi yaitu artinya
faktor tersebut dapat diubah, salah satunya dengan pola hidup sehat.
Faktor yang dapat dimodifikasi antara lain berat badan lebih (IMT
≥23kg/m2), kurangnya aktivitas fisik, tekanan darah tinggi atau
hipertensi (> 140/90mmHg), gangguan profil lemak dalam darah (HDL
< 35 mg/dL) dan diet yang tidak sehat (tinggi gula dan rendah serat).
Selain itu, seseorang yang mengalami gangguan pada
glukosa darah puasa dan toleransi glukosa, menderita sindrom
metabolik (tekanan darah tinggi, peningkatan kolesterol darah, gula
darah tinggi, obesitas) atau memiliki riwayat penyakit stroke atau
penyakit jantung koroner, dan memiliki risiko terkena diabetes melitus
lebih tinggi.
2.4 Patofisiologi
1. Diabetes Melitus tipe 1
Disebabkan kenaikan kadar gula darah karena kerusakan
sel Beta pankreas sehingga produksi insulin tidak ada sama sekali

(Sumber: Infodatin Kemenkes 2020)


2. Diabetes Melitus tipe 2
Disebabkan kenaikan kadar gula darah karena penurunan
sekresi insulin yang rendah oleh kelenjar pankreas.

6
2.5 Manifestasi klinis
Berikut tanda dan gejala diabetes melitus:
1. Poliuria (sering kencing), polidipsi (sering merasa haus), dan
polifagi (sering merasa lapar).
2. Penurunan berat badan
3. Luka yang lama sembuh
4. Kesemutan pada kaki an tangan
5. Mudah terkena infeksi bakteri atau jamur
6. Badan menjadi lemah dan kurang berenergi
7. Mata kabur
8. Ketoasidosis (DM tipe 1)
9. Mudah mengantuk
Ada beberapa kasus DM, yang tidak ada menunjukkan gejalanya.
2.6 Komplikasi
1. Akut
a) Ketoasidosis diabetik (kelebihan asam darah)
b) Hipoglikemia (penurunan kadar gula dalam darah)
c) Hiperglikemi hiperosmolar non ketotik (kondisi kadar gula
dalam darah meningkat terlalu tinggi hingga jauh melewati
batas normal)
d) Fenomena fajar(hiperglikemi pada pagi hari jam 5-9 pagi)
2. Jangka panjang
a) Stroke
b) Penyakit vaskuler parifer (penyempitan pembuluh nadi diluar
otak dan jantung
c) Penyakit arteri koroner (kerusakan pada pembuluh darah utama
jantung)
d) Retinopati diabetik (kerusakan pada retina mata)
e) Nefropati diabetik (kerusakan ginjal)
f) Neuropati diabetik (kerusakan saraf)
3. Yang biasa terjadi
Gagal ginjal, hiperglikemi, hipertensi, amputasi.
2.7 Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan glukosa plasma puasa ≥126 mg/dl. (Puasa 8 jam)
2. Pemeriksaan glukosa plasma 2 jam pp ≥200 mg/dl
3. Pemeriksaan glukosa plasma sewaktu ≥200 mg/dl
2.8 Pencegahan
Pencegahan DM pada orang yang berisiko pada yaitu dengan
mengubah gaya hidup (olah raga,istirahat cukup), BB ideal, serta
pengaturan pola makan. Indikator keberhasilan intervensi gaya hidup
adalah penurunan berat badan 0,5 - 1 kg/minggu atau 5-7% penurunan
berat badan dalam 6 bulan dengan cara mengatur pola makan dan

7
meningkatkan aktifitas fisik.
Dianjurkan pula melakukan pola makan yang sehat, yakni
terdiri dari karbohidrat kompleks, mengandung sedikit lemak jenuh,
dan tinggi serat larut. Asupan kalori ditujukan untuk mencapai berat
badan ideal. Akitivitas fisik harus ditingkatkan dengan berolahraga
rutin, minimal 150 menit per minggu, dibagi 3-4 kali seminggu.
Olahraga dapat memperbaiki resistensi insulin yang terjadi pada
pasien pre-diabetes, meningkatkan kadar HDL (kolesterol baik), dan
membantu mencapai berat badan ideal. Selain itu dianjurkan juga lebih
aktif saat beraktivitas sehari-hari, misalnya dengan memilih
menggunakan tangga dari pada elevator, berjalan kaki ke pasar
daripada menggunakan mobil, dll.
2.9 Kebutuhan Nutrisi pada penderita DM
Sebelum menjelaskan terkait kebutuhan nutrisi untuk
penderita DM, ada beberapa tujuan penilaian status gizi penderita DM
antara lain yaitu menentukan status gizi serta derajat malnutrisi,
memperkirakan risiko komplikasi, dan mengontrol kebutuhan gizi.
Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bagi penderita DM dilakukan
dengan diet. Berikut prinsip dasar pengaturan diet :
1. Jumlah
Jumlah kalori yang dianjurkan untuk diabetesi per hari
adalah sebesar 25 – 30 kalori per kilogram berat badan ideal.
Selanjutnya disesuaikan dengan aktivitas yang dilakukan setiap
harinya.
1. Jenis
Mengutamakan makanan yang rendah kolesterol dan
tinggi serat. Hindari makanan yang mengandung gula. Berikut
contoh makanan yang bisa dikonsumsi tetapi tidak boleh terlalu
banyak.
a) Karbohidrat b) vitamin

c) Vitamin buah

d) Protein hewani e) protein nabati

8
f) Penganti susu g) penganti lemak

Berikut makanan dengan jumlah kalori rendah sehingga


dapat diabaikan (bebas makan) contohnya air mineral, teh/kopi
tanpa gula, gula alternatif, agar-agar, gelatin, timun, labu air,
selada air, tomat, gambas.
2. Jadwal
Jadwal makan harus teratur sesuai dengan obat atau
insulin. Penderita diabetes dianjurkan untuk makan besar tiga
kali sehari, dan makan kecil atau selingan 2-3 kali sehari. Jarak
antara waktu makan besar dan selingan berkisar 2,5 sampai 3
jam.

Berikut standar makanan dengan komposisi


 Karbohidrat 60-70%
 Protein 10-15%
 Lemak 20-25%
 Jumlah kandungan kolesterol <300mg/hari
 Jumlah kandungan serat 25g/hari, jika ada utamakan serat
halus
 Pasien diabetes serta mempunyai hipertensi dianjurkan
untuk mengurangi konsumsi garam
 Pemanis buatan sedikit saja/secukupnya

9
 Jumlah kalori disesuaikan dengan pertumbuhan, status gizi,
umur, ada tidaknya stress akut, dan kegiatan jasmani.
2.10 Menghitung kebutuhan kalori
1. Sebelum menghitung kebutuhan kalori kita bisa Menghitung Berat
Badan Ideal seperti dibawah ini
BBI = Tinggi badan - 100 -10%
2. Cara menghitung Basal Metabolic Rate (kalori yang diperlukan
untuk aktivitas tubuh)
BMR Pria = 66,5 + (13,7 × BB) + (5 × TB) - (6,8 × usia)
BMR Wanita = 655 + (9,6 × BB) + (1,8 × TB) - (4,7 × usia)
3. Jika ada aktivitas maka dikalikan dengan nilai aktivitas tersebut
 Dikalikan 1,2 jika tidak ada aktifitas olahraga
 Dikalikan 1,3 jika jarang berolahraga
 Dikalikan 1,4 jika aktif beraktivitas, olahraga fisik berat
Berikut contoh menghitung kebutuhan kalori pasien
1. Seorang ibu berumur 65 tahun dengan tinggi badan 160cm dan
berat badan 50. Sudah 10 tahun menderita diabetes dengan
aktivitas biasa.
BBI = Tinggi badan - 100 - 10%
= 160 cm - 100 - 10%
= 60 - 6
= 54kg
BMR = 655 + (9,6 × 50) + (1,8 × 160) - (4,7 × 65)
= 655 + 480 + 288 - 305,5
= 1.117,5 kalori
Aktivitas biasa = 1.117,5 × 1,2 = 1.341 kalori
2. Seorang pria berumur 50 tahun dengan tinggi badan 170 dan
berat badan 65. Suda 4 tahun menderita diabetes dengan status
bekerja kuli bangunan.
BBI = Tinggi Badan - 100 - 10%
= 170 - 100 - 10%
= 70 - 7
= 61kg
BMR = 66,5 + (13,7 × 65) + (5 × 170) - (6,8 × 50)
= 66,5 + 890,5 + 850 - 340
= 1.467 kalori
Aktif beraktivitas = 1.467 × 1,4 = 2.053,8 kalori
2.11 Makanan yang jika hindari itu lebih baik
1. Mengandung banyak gula sederhana
 Gula pasir
 Gula aren/gula Jawa/gula merah
 Sirup/minuman ringan/minuman kemasan
 Selai
 Jelly/agar/puding manis
 Manisan buah/buah yang diawetkan dengan gula
 Susu kental manis/krimer kental manis

10
 Es krim
 Kue manis
 Dodol/lempok
 Cake/bolu
 Coklat
2. Mengandung banyak lemak
 Semua makanan yang diolah dengan cara digoreng
 Fast food/makanan cepat saji
3. Mengandung banyak natrium
 Ikan asin
 Telur asin
 Makanan kaleng/makanan yang diawetkan
Jika ingin mengganti gula pasir/gula jawa/gua aren/gula batu
dengan gula alternatif dalam jumlah terbatas. Gula alternatif contohnya
seperti fruktosa, gula alkohol berupa sorbitol, manitol,silitol, aspartame
dan sakarin. Untuk mengetahui bisa membaca label pada kemasan (Dirjen,
P2PTM,2017)

11
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Bagi penderita diabetes melitus sangat penting untuk
mengatur dan menjaga pola makan, karena hal itu bisa membantu
penderita diabetes untuk mengurangi kadar gula yang meningkat serta
dapat menyembuhkan. Lali untuk pembaca yang tidak terkena
diabetes melitus juga harus menjaga pola hidup dan makan agar tidak
terkena diabetes melitus dan menyesal nanti diakhir.
Makalah ini bisa membantu pembaca untuk mengenal lebih
jauh terkait DM. Tetap semangat untuk semua penderita DM dalam
proses penyembuhan atau pengobatan. Jangan pantang menyerah
dan tetap semangat.
3.2 saran
Dari materi yang dijelaskan diatas tadi, maka kita sebagai
perawat harus bisa memberikan motivasi kepada pasien untuk
menjalani hidup yang lebih sehat, serta mampu membantu pasien
untuk melakukan proses penyembuhan itu semua. Keluarga juga ikut
serta dalam proses pemenuhan kebutuhan nutrisi pasien DM karena
dukungan keluarga sangat berarti bagi penderita.

12
Daftar Pustaka

Buku Panduan Sehat Bagi Keluarga Dengan Pasien Diabetes Melitus,


STIKES Notokusumo Yogyakarta, apt. Amanda Marcelin, M.Sc. & apt. Fajar
Agung Dwi Hartanto, M.Sc. & Maria Putri Sari Utami, S.Kep., Ns., M.Kep.
,2021

Infodatin, Kemenkes RI, Supriyono Pagribowo, 2020

Buku Saku Diabetes Melitus Untuk Awam, Universitas Sebelas Maret, Dr.
dr. Ratih Puspita Febrinasari, M.Sc. & dr. Tri Agusti Solikah, M.Sc. & dr.
Dyonisa Nasirochmi Pakha & dr. Stefanus Erdana Putra, 2020

13

Anda mungkin juga menyukai