Di Bina oleh
Ibu Lila Maria.,M.kep
Di susun oleh
Widia Ambarwati
(2214314201116)
Semester 1
Mata Kuliah Kebutuhan Dasar Manusia (KDM)
1
Kata Pengantar
Widia Ambarwati
2
Daftar Isi
Cover ............................................................................................................ 1
Kata Pengantar ............................................................................................ 2
Daftar Isi ....................................................................................................... 3
3
BAB I
Pendahuluan
4
BAB II
Pembahasan
2.1 Definisi
Diabetes Melitus (DM) atau yang biasa disebut dengan
kencing manis merupakan penyakit gangguan metabolisme tubuh
yang menahun akibat hormon insulin dalam tubuh yang tidak dapat
digunakan secara efektif dalam mengatur keseimbangan gula darah
sehingga meningkatkan konsentrasi kadar gula di dalam darah
(hiperglikemia).
Diabetes Melitus atau yang sering disebut kencing manis
adalah kondisi dimana tubuh seseorang mengalami gangguan dalam
mengendalikan kadar glukosa darah. Akibatnya, kadar glukosa darah
meningkat (hiperglikemia) secara berkepanjangan (kronik).
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
diabetes melitus merupakan penyakit tidak menular dengan
gangguan metabolisme tubuh dalam waktu lama yang ditandai
dengan tingginya kadar gula di dalam darah.
2.2 klasifikasi
Klasifikasi Keterangan
Diabetes -Terjadi karena selbeta di pankreas mengalami
Melitus kerusakan, sehingga memerlukan insulin
tipe 1 ekstrogen seumur hidup.
-Umumnya muncul pada usia muda.
-Penyebabnya bukan karena faktor keturunan
melainkan faktor autoimun.
Diabetes -Tipe 2, lebih banyak penderitanya dibandingkan
Melitus Tipe 1
tipe 2 -Munculnya saat usia dewasa karena faktor
seperti obesitas dan keturunan
-Dapat menyebabkan terjadinya komplikasi
apabila tidak dikendalikan.
Diabetes -Timbul saat kehamilan
Gestasion -Penyebab riwayat DM dari keluarga, obesitas,
al usia ibu saat hamil, riwayat melahirkan bayi besar
dan riwayat penyakit lainnya.
-Gejalanya sama seperti DM pada umumnya
-Jika tidak ditangani secara dini akan beresiko
komplikasi pada persalinan, dan menyebabkan
bayi lahir dengan berat badan >4000grm serta
kematian bayi dalam kandungan.2
Diabetes -Terjadi krna kelainan kromosom&mitokondria
Melitus DNA
tipe lain -Disebabkan karena infeksi dari rubella congenital
dan cytomegalovirus
-Penyakit eksokrin pankreas (fibrosis kistik,
5
pankreatitis)
-Disebabkan oleh obat atau zat kimia (misalnya
penggunaan glukokortikoid pada terapi HIV/AIDS
atau setelah transplantasi organ)
- Disebabkan sindrom genetik lain yang berkaitan
dengan DM3
2.3 Etiologi
Seseorang lebih berisiko terkena penyakit diabetes melitus
(DM) apabila memiliki beberapa faktor risiko. Faktor risiko ini dibagi
menjadi faktor risiko yang tidak dimodifikasi dan yang dapat
dimodifikasi.
Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi antara lain ras dan
etnik, riwayat keluarga dengan DM, umur > 45 tahun (meningkat
seiring dengan peningkatan usia), riwayat melahirkan bayi dengan
berat badan lahir bayi > 4000gram atau riwayat menderita DM saat
masa kehamilan (DM gestasional), riwayat lahir dengan berat badan
rendah (<2500 gram).
Sedangkan, faktor yang dapat dimodifikasi yaitu artinya
faktor tersebut dapat diubah, salah satunya dengan pola hidup sehat.
Faktor yang dapat dimodifikasi antara lain berat badan lebih (IMT
≥23kg/m2), kurangnya aktivitas fisik, tekanan darah tinggi atau
hipertensi (> 140/90mmHg), gangguan profil lemak dalam darah (HDL
< 35 mg/dL) dan diet yang tidak sehat (tinggi gula dan rendah serat).
Selain itu, seseorang yang mengalami gangguan pada
glukosa darah puasa dan toleransi glukosa, menderita sindrom
metabolik (tekanan darah tinggi, peningkatan kolesterol darah, gula
darah tinggi, obesitas) atau memiliki riwayat penyakit stroke atau
penyakit jantung koroner, dan memiliki risiko terkena diabetes melitus
lebih tinggi.
2.4 Patofisiologi
1. Diabetes Melitus tipe 1
Disebabkan kenaikan kadar gula darah karena kerusakan
sel Beta pankreas sehingga produksi insulin tidak ada sama sekali
6
2.5 Manifestasi klinis
Berikut tanda dan gejala diabetes melitus:
1. Poliuria (sering kencing), polidipsi (sering merasa haus), dan
polifagi (sering merasa lapar).
2. Penurunan berat badan
3. Luka yang lama sembuh
4. Kesemutan pada kaki an tangan
5. Mudah terkena infeksi bakteri atau jamur
6. Badan menjadi lemah dan kurang berenergi
7. Mata kabur
8. Ketoasidosis (DM tipe 1)
9. Mudah mengantuk
Ada beberapa kasus DM, yang tidak ada menunjukkan gejalanya.
2.6 Komplikasi
1. Akut
a) Ketoasidosis diabetik (kelebihan asam darah)
b) Hipoglikemia (penurunan kadar gula dalam darah)
c) Hiperglikemi hiperosmolar non ketotik (kondisi kadar gula
dalam darah meningkat terlalu tinggi hingga jauh melewati
batas normal)
d) Fenomena fajar(hiperglikemi pada pagi hari jam 5-9 pagi)
2. Jangka panjang
a) Stroke
b) Penyakit vaskuler parifer (penyempitan pembuluh nadi diluar
otak dan jantung
c) Penyakit arteri koroner (kerusakan pada pembuluh darah utama
jantung)
d) Retinopati diabetik (kerusakan pada retina mata)
e) Nefropati diabetik (kerusakan ginjal)
f) Neuropati diabetik (kerusakan saraf)
3. Yang biasa terjadi
Gagal ginjal, hiperglikemi, hipertensi, amputasi.
2.7 Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan glukosa plasma puasa ≥126 mg/dl. (Puasa 8 jam)
2. Pemeriksaan glukosa plasma 2 jam pp ≥200 mg/dl
3. Pemeriksaan glukosa plasma sewaktu ≥200 mg/dl
2.8 Pencegahan
Pencegahan DM pada orang yang berisiko pada yaitu dengan
mengubah gaya hidup (olah raga,istirahat cukup), BB ideal, serta
pengaturan pola makan. Indikator keberhasilan intervensi gaya hidup
adalah penurunan berat badan 0,5 - 1 kg/minggu atau 5-7% penurunan
berat badan dalam 6 bulan dengan cara mengatur pola makan dan
7
meningkatkan aktifitas fisik.
Dianjurkan pula melakukan pola makan yang sehat, yakni
terdiri dari karbohidrat kompleks, mengandung sedikit lemak jenuh,
dan tinggi serat larut. Asupan kalori ditujukan untuk mencapai berat
badan ideal. Akitivitas fisik harus ditingkatkan dengan berolahraga
rutin, minimal 150 menit per minggu, dibagi 3-4 kali seminggu.
Olahraga dapat memperbaiki resistensi insulin yang terjadi pada
pasien pre-diabetes, meningkatkan kadar HDL (kolesterol baik), dan
membantu mencapai berat badan ideal. Selain itu dianjurkan juga lebih
aktif saat beraktivitas sehari-hari, misalnya dengan memilih
menggunakan tangga dari pada elevator, berjalan kaki ke pasar
daripada menggunakan mobil, dll.
2.9 Kebutuhan Nutrisi pada penderita DM
Sebelum menjelaskan terkait kebutuhan nutrisi untuk
penderita DM, ada beberapa tujuan penilaian status gizi penderita DM
antara lain yaitu menentukan status gizi serta derajat malnutrisi,
memperkirakan risiko komplikasi, dan mengontrol kebutuhan gizi.
Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bagi penderita DM dilakukan
dengan diet. Berikut prinsip dasar pengaturan diet :
1. Jumlah
Jumlah kalori yang dianjurkan untuk diabetesi per hari
adalah sebesar 25 – 30 kalori per kilogram berat badan ideal.
Selanjutnya disesuaikan dengan aktivitas yang dilakukan setiap
harinya.
1. Jenis
Mengutamakan makanan yang rendah kolesterol dan
tinggi serat. Hindari makanan yang mengandung gula. Berikut
contoh makanan yang bisa dikonsumsi tetapi tidak boleh terlalu
banyak.
a) Karbohidrat b) vitamin
c) Vitamin buah
8
f) Penganti susu g) penganti lemak
9
Jumlah kalori disesuaikan dengan pertumbuhan, status gizi,
umur, ada tidaknya stress akut, dan kegiatan jasmani.
2.10 Menghitung kebutuhan kalori
1. Sebelum menghitung kebutuhan kalori kita bisa Menghitung Berat
Badan Ideal seperti dibawah ini
BBI = Tinggi badan - 100 -10%
2. Cara menghitung Basal Metabolic Rate (kalori yang diperlukan
untuk aktivitas tubuh)
BMR Pria = 66,5 + (13,7 × BB) + (5 × TB) - (6,8 × usia)
BMR Wanita = 655 + (9,6 × BB) + (1,8 × TB) - (4,7 × usia)
3. Jika ada aktivitas maka dikalikan dengan nilai aktivitas tersebut
Dikalikan 1,2 jika tidak ada aktifitas olahraga
Dikalikan 1,3 jika jarang berolahraga
Dikalikan 1,4 jika aktif beraktivitas, olahraga fisik berat
Berikut contoh menghitung kebutuhan kalori pasien
1. Seorang ibu berumur 65 tahun dengan tinggi badan 160cm dan
berat badan 50. Sudah 10 tahun menderita diabetes dengan
aktivitas biasa.
BBI = Tinggi badan - 100 - 10%
= 160 cm - 100 - 10%
= 60 - 6
= 54kg
BMR = 655 + (9,6 × 50) + (1,8 × 160) - (4,7 × 65)
= 655 + 480 + 288 - 305,5
= 1.117,5 kalori
Aktivitas biasa = 1.117,5 × 1,2 = 1.341 kalori
2. Seorang pria berumur 50 tahun dengan tinggi badan 170 dan
berat badan 65. Suda 4 tahun menderita diabetes dengan status
bekerja kuli bangunan.
BBI = Tinggi Badan - 100 - 10%
= 170 - 100 - 10%
= 70 - 7
= 61kg
BMR = 66,5 + (13,7 × 65) + (5 × 170) - (6,8 × 50)
= 66,5 + 890,5 + 850 - 340
= 1.467 kalori
Aktif beraktivitas = 1.467 × 1,4 = 2.053,8 kalori
2.11 Makanan yang jika hindari itu lebih baik
1. Mengandung banyak gula sederhana
Gula pasir
Gula aren/gula Jawa/gula merah
Sirup/minuman ringan/minuman kemasan
Selai
Jelly/agar/puding manis
Manisan buah/buah yang diawetkan dengan gula
Susu kental manis/krimer kental manis
10
Es krim
Kue manis
Dodol/lempok
Cake/bolu
Coklat
2. Mengandung banyak lemak
Semua makanan yang diolah dengan cara digoreng
Fast food/makanan cepat saji
3. Mengandung banyak natrium
Ikan asin
Telur asin
Makanan kaleng/makanan yang diawetkan
Jika ingin mengganti gula pasir/gula jawa/gua aren/gula batu
dengan gula alternatif dalam jumlah terbatas. Gula alternatif contohnya
seperti fruktosa, gula alkohol berupa sorbitol, manitol,silitol, aspartame
dan sakarin. Untuk mengetahui bisa membaca label pada kemasan (Dirjen,
P2PTM,2017)
11
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Bagi penderita diabetes melitus sangat penting untuk
mengatur dan menjaga pola makan, karena hal itu bisa membantu
penderita diabetes untuk mengurangi kadar gula yang meningkat serta
dapat menyembuhkan. Lali untuk pembaca yang tidak terkena
diabetes melitus juga harus menjaga pola hidup dan makan agar tidak
terkena diabetes melitus dan menyesal nanti diakhir.
Makalah ini bisa membantu pembaca untuk mengenal lebih
jauh terkait DM. Tetap semangat untuk semua penderita DM dalam
proses penyembuhan atau pengobatan. Jangan pantang menyerah
dan tetap semangat.
3.2 saran
Dari materi yang dijelaskan diatas tadi, maka kita sebagai
perawat harus bisa memberikan motivasi kepada pasien untuk
menjalani hidup yang lebih sehat, serta mampu membantu pasien
untuk melakukan proses penyembuhan itu semua. Keluarga juga ikut
serta dalam proses pemenuhan kebutuhan nutrisi pasien DM karena
dukungan keluarga sangat berarti bagi penderita.
12
Daftar Pustaka
Buku Saku Diabetes Melitus Untuk Awam, Universitas Sebelas Maret, Dr.
dr. Ratih Puspita Febrinasari, M.Sc. & dr. Tri Agusti Solikah, M.Sc. & dr.
Dyonisa Nasirochmi Pakha & dr. Stefanus Erdana Putra, 2020
13