Anda di halaman 1dari 8

PANDUAN

PENJELASAN RENCANA
PENGOBATAN
DI RUMAH SAKIT SURYA ASIH

RUMAH SAKIT SURYA ASIH


TAHUN 2016

51
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I Definisi

BAB II Ruang Lingkup

BAB III Tata Laksana

BAB IV Dokumentasi

52
BAB I
DEFINISI

Cara pemberian obat adalah cara yang digunakan oleh petugas dalam
menggunakan obat, cara pemberian obat yang benar sekaligus tepat akan
memberikan efek dan dampak yang bagus dan efektif kepada proses
penyembuhan penyakit yang sedang di derita, walaupun proses pemberian obat
adalah merupakan lingkup bidang medis dan juga para apoteker.

53
BAB II
RUANG LINGKUP

Tujuan pemberian obat adalah memberikan obat sesuai dengan dosis dan
cara pemakaian yang benar agar obat bisa memberikan efek penyembuhan
terhadap suatu penyakit ataupun keluhan yang dirasakan seseorang.
Dalam hal ini melibatkan :
- Unit rawat inap
- Unit rawat jalan

54
BAB III
TATA LAKSANA

Pemberian obat yang tepat dan sesuai dengan dosis adalah dengan dosis
serta aturan pakai, namun bukan berarti tanpa reaksi yang dapat merugikan.
Sebagai seorang perawat dan pekerja dalam bidang keperawatan kita juga harus
bisa mengetahui prinsip-prinsip dasar dalam pemberian obat secara aman yang
dikenal dengan prinsip benar pemberian obat
Tujuan pemberian obat adalah memberikan obat sesuai dengan dosis dan
cara pemakaian yang benar agar obat bisa memberikan efek penyembuhan
terhadap suatu penyakit ataupun keluhan yang dirasakan oleh seseorang.
Sebagai bahan dan benda asing yang masuk kedalam tubuh obat akan
bekerja sesuai proses kimiawi, melalui suatu reaksi obat, reaksi obat dapat
dihitung dalam satuan waktu paruh yakni suatu interval waktu yang diperlukan
dalam tubuh untuk proses eliminasi sehingga terjadi pengurangan konsentrasi
setengah dari kadar puncak obat dalam tubuh

Faktor yang mempengaruhi reaksi obat antara lain sebagai berikut :


- Absorbsi obat
- Distribusi oabat
- Metabolisme obat
- Eksresi sisa obat

Metode Tehnik pemberian obat antara lain bisa dilakukan dengan cara sebagai
berikut :
1. Pemberian obat oral
Adalah obat yang cara pemberiannya melaui oral atau mulut. Untuk
cara semacam ini relatif praktis aman dan juga ekonomis, kekurangan dari
pemberian obat secara oral adalah efek yang timbul biasanya lambat, tidak
efektif jika pasien sering muntah muntah, diare, tidak sabaran, tidak

55
koperatif, dan tentunya kurang disukai jika rasanya pahit, apalagi jika
pasiennya adalah anak kecil
2. Pemberian obat Sublingual
Adalah pemberian obat yang ditaruh dibawah lidah. Tujuan adalah
agar efek yang ditimbulkan bisa segera karena pembuluh darah dibawah
lidah merupakan pusat dari sakit, kelebihan dari cara pemberian obat dengan
sublingual adalah efek adalah efek obat akan terasa lebih sepat dan
kerusakan obat pada saluran cerna dan metabolisme di dinding usus dan ahti
dapat dihindari. Contoh yang banyak ditemui dalam masyarakat adalah
pasien yang mempunyai penyakit jantung, seringkali memakai obat ini yang
dinamakan ISDN / Isosorbid Dinitrat.
3. Pemberian obat Inhalasi
Adalah obat yang cara pemberiannya melalui saluran pernafasan.
Kelebihan dari pemberian obat dengan cara inhalasi adalaah absorpsi terjadi
cepat dan homogen. Kadar obat dapat terkontrol, terhindar dari efek lintas
pertama dan dapat diberikan langsung kepada bronkus / saluran nafas.
Untuk obat yang diberikan dengan cara inhalasi dalam bentuk gas atau uap
yang akan diabsorbsi dengan cepat melalui alveoli paru-paru serta membran
mukosa pada saluran pernafasan, biasanya diberikan pada pasien-pasien
yang mengidap penyakit paru seperti asma.
4. Pemberian obat Rektal
Adalah obat yang cara memberinya melalui dubur atau anus.
Maksudnya adalah mempercepat kerja obat serta bersifat lokal dan
sistematik, biasanya adalah obat pencahar ataua obat agar bisa buang air
besar. Biasanya dalam lingkup rumah sakit pada pasien yang akan operasi
besar ataupun sudah lama tidak bisa buang air besar, dan pemberian obat
yang benar juga harus diperhatikan
5. Pemberian obat secara Pervaginam
Adalah cara pemberian obat yang melalui vagina. Untuk bentuk tidak
jauh beda dengan pemberian secara rektal, dan biasanya diberikan pada

56
pasien-pasien yang hamil dan mengalami pecah ketuban dan diberikan agar
merangsang kontraksi
6. Pemberian obat parenteral
Adalah obat yang cara pemberiannya tanpa melalui mulut (tanpa
melalui saluran pencernaan) tetapi langsung melalui pembuluh darah.
Contohnya adalah sediakan injeksi atau suntikan. Tujuan pemberian obat
dengan mmelaui parenteral ini adalah agar dapat langsung menuju sasaran
dan efeknya lebih cepat, kelebihannya bisa untuk pasien yang tidak sadar,
sering muntah dan tidak koperatif. Akan tetapi cara pemberian obat dengan
cara ini kurang aman karena jika sudah disuntikkan ke dalam tubuh tidak
bisa dikeluarkkan lagi jika terjadi kesalahan. Maka sebagai perawat
biasanya dalamm memberikan ini benar-benar memperhatikan etiket obat
serta nama obat dan cara pemberiannya dan bisa melalui berbagai cara antar
lain :
a. Intravena (IV)
b. Instramuskular (IM)
c. Subkutan (SC)

7. Pemberian obat secara Topikal/lokal


Adalah obat yang cara pemberiannya bersifat lokal, misalnya tetes mata,
salep, tetes telinga dan lain-lain

Prinsip enam benar pemberian obat


1. Tepat obat
2. Tepat dosis
3. Tepat pasien
4. Tepat cara metode pemberian obat
5. Tepat waktu
6. Tepat dokumentasi

57
BAB IV
DOKUMENTASI
1. SPO
2. Rekam Medik
3. Resep yang dikeluarkan oleh dokter untuk pasien rawat jalan dan juga
rawat inap

Ditetapkan di Pringsewu
Pada tanggal

DIREKTUR RS
SURYA ASIH

dr. Hetty F. Br. Simamora


NIK_________________

58

Anda mungkin juga menyukai