A. Tujuan
Menentukan sifat larutan biner dengan membuat diagram komposisi versus temperatur
dengan menentukan indeks biasnya.
Akuades 0 2 4 6 8 10
(mL)
Suhu 75 77 77 70 77 95
Didih
(oC)
Suhu 76 78 95 95 95 95
Konstan
Akuades 0 2 4 6 8 10
(mL)
Indeks bias dipengaruhi oleh panjang rantai karbon dan jumlah ikatan rangkap. Kenaikan nilai
indeks bias menunjukkan peningkatan panjang rantai karbon, dan jumlah ikatan rangkap.
Dengan demikian peningkatan nilai indeks bias mengindikasikan peningkatan komponen-
komponen senyawa kimia yang memiliki susunan rantai karbon panjang atau ikatan rangkap
yang banyak (Nuryoto et al. 2011)
Prinsip dasar dari destilasi adalah komponen zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan
menguap terlebih dahulu (pemisahan komponen dalam campuran berdasarkan pada titik didih
masing-masing komponen). Dari pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa etanol dengan
konsentrasi yang lebih tinggi akan menguap terlebih dahulu dibandingkan dengan etanol
dengan konsentrasi lainnya. Selanjutnya dilakukan pengukuran indeks bias menggunakan
refraktometer. Larutan ideal digunakan sebagai perbandingan dengan larutan-larutan non ideal.
Larutan ideal dalam cairan jadi dapat digolongkan sebagai larutan zat cair biner. Larutan ideal
adalah larutan yang gaya tarik antara molekul-molekulnya sama, artinya gaya tarik antar
molekul pelarut dan zat terlarut sama dengan gaya tarik molekul pelarut atau molekul zat
terlarutnya (Sukardjo, 1989).
Larutan dapat didefinisikan sebagai suatu sistem homogen yang terdiri dari dua komponen atau
lebih. Komponen-komponen yang terdapat dalam jumlah yang lebih sedikit bias dinamakan
zat terlarut (Bird, 1993). Larutan campuran biner etanol-aquades merupakan deviasi negatif
dari Hukum Raoult. Kecenderungan etanol untuk teruapkan dalam larutan akan lebih rendah
jika dibandingkan dalam larutan murni etanol karena adanya gaya tarik antarmolekul yang
tidak disukai (air) akan lebih besar daripada gaya tarikan molekul yang disukai dalam larutan
murninya.
Grafik yang kami peroleh sangat jauh dari kualitas grafik ideal kesetimbangan uap-cair larutan
non ideal deviasi negatif. Hal tersebut dapat terjadi karena dalam proses destilasi yang
dilakukan, terdapat bekas uap dari proses destilasi sebelumnya sehingga mempengaruhi kadar
residu yang dihasilkan. Selain itu, kurang bersihnya erlenmeyer sebelum perlakuan destilasi,
menyebabkan hasil destilasi tidak sejernih yang semestinya. Sehingga pada saat pembacaan
refraktometer menyebabkan hasil yang didapat kurang ideal.
D. Kesimpulan
● Etanol dalam konsentrasi tinggi akan lebih mudah diuapkan daripada etanol dalam
konsentrasi rendah.
● Proses destilasi membutuhkan periode pengerjaan yang cukup agar residu yang tersisa
tidak lagi mengandung etanol.
● Zat terlarut yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap terlebih dahulu.
● Percobaan yang kami lakukan tidak menghasilkan kesetimbangan fase uap-cair pada
larutan biner.
E. Daftar Pustaka
Bird, Tony. 1993. Kimia Fisika Untuk Universitas. Pusaka Utama.
Nuryoto, Jayanudin & Hartono, R., 2011. Karakterisasi Minyak Atsiri dari Limbah Daun
Cengkeh. In Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia “Kejuangan.” pp. C07–1.
Sukardjo. 1989.Termodinamika Kimia. Erlangga.
Lampiran
Dokumentasi oleh Clara (6103021041)