Anda di halaman 1dari 5

Laporan Praktikum Kimia Fisika Topik Kesetimbangan Uap-Cair Pada larutan Biner

Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian


Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

A. Tujuan
Menentukan sifat larutan biner dengan membuat diagram komposisi versus temperatur
dengan menentukan indeks biasnya.

B. Alat dan Bahan


Alat: Bahan:
Satu set alat destilasi Termometer Akuades
kesetimbangan
● Boiling flask Refraktometer Alkohol (etanol)
● Kondensor Piknometer
● Bunsen Pompa pendingin
● Erlenmeyer
● Kolom fraksionasi
● Selang

C. Hasil dan Pembahasan


Tabel 1 Pengamatan Indeks Bias dan Destilasi Campuran
Alkohol 10 8 6 4 2 0
(mL)

Akuades 0 2 4 6 8 10
(mL)

Indeksi 1,3330 1,3335 1,3335 1,3570 1,3420 1,3340


Bias

Suhu 75 77 77 70 77 95
Didih
(oC)

Indeksi 1,3340 1,3335 1,3600 1,3500 1,3400 1,3335


Bias
Destilat

Suhu 76 78 95 95 95 95
Konstan

Indeks 1,3660 0 1,3600 1,3330 1,3330 1,3320


Bias
Residu

Kelompok/Regu : B/5 Halaman 1 dari 5 halaman


Sharleen Elizabeth 6103021021
Virgiawan Abelius 6103021038
Clara Kusuma W 6103021041
Agnes Caroline 6103021064
Laporan Praktikum Kimia Fisika Topik Kesetimbangan Uap-Cair Pada larutan Biner
Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Tabel 2. Perhitungan Fraksi Mol Alkohol


Alkohol 10 8 6 4 2 0
(mL)

Akuades 0 2 4 6 8 10
(mL)

Fraksi 1 0,5481 0,3126 0,1681 0,0705 0


mol
Contoh perhitungan:
8:2

Grafik indeks bias kurva standar

Indeks bias dipengaruhi oleh panjang rantai karbon dan jumlah ikatan rangkap. Kenaikan nilai
indeks bias menunjukkan peningkatan panjang rantai karbon, dan jumlah ikatan rangkap.
Dengan demikian peningkatan nilai indeks bias mengindikasikan peningkatan komponen-

Kelompok/Regu : B/5 Halaman 2 dari 5 halaman


Sharleen Elizabeth 6103021021
Virgiawan Abelius 6103021038
Clara Kusuma W 6103021041
Agnes Caroline 6103021064
Laporan Praktikum Kimia Fisika Topik Kesetimbangan Uap-Cair Pada larutan Biner
Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

komponen senyawa kimia yang memiliki susunan rantai karbon panjang atau ikatan rangkap
yang banyak (Nuryoto et al. 2011)

10:0 8:2 6:4 4:6 2:8 0:10

Fraksi mol 0,8155 0,8641 -1,7087 -0,7379 0,2330 0,8641


destilat

Fraksi mol -2,2913 0,5477 -1,7087 0,9126 0,9126 1,0097


residu

Prinsip dasar dari destilasi adalah komponen zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan
menguap terlebih dahulu (pemisahan komponen dalam campuran berdasarkan pada titik didih
masing-masing komponen). Dari pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa etanol dengan
konsentrasi yang lebih tinggi akan menguap terlebih dahulu dibandingkan dengan etanol
dengan konsentrasi lainnya. Selanjutnya dilakukan pengukuran indeks bias menggunakan
refraktometer. Larutan ideal digunakan sebagai perbandingan dengan larutan-larutan non ideal.
Larutan ideal dalam cairan jadi dapat digolongkan sebagai larutan zat cair biner. Larutan ideal
adalah larutan yang gaya tarik antara molekul-molekulnya sama, artinya gaya tarik antar
molekul pelarut dan zat terlarut sama dengan gaya tarik molekul pelarut atau molekul zat
terlarutnya (Sukardjo, 1989).
Larutan dapat didefinisikan sebagai suatu sistem homogen yang terdiri dari dua komponen atau
lebih. Komponen-komponen yang terdapat dalam jumlah yang lebih sedikit bias dinamakan
zat terlarut (Bird, 1993). Larutan campuran biner etanol-aquades merupakan deviasi negatif
dari Hukum Raoult. Kecenderungan etanol untuk teruapkan dalam larutan akan lebih rendah
jika dibandingkan dalam larutan murni etanol karena adanya gaya tarik antarmolekul yang
tidak disukai (air) akan lebih besar daripada gaya tarikan molekul yang disukai dalam larutan
murninya.

Kelompok/Regu : B/5 Halaman 3 dari 5 halaman


Sharleen Elizabeth 6103021021
Virgiawan Abelius 6103021038
Clara Kusuma W 6103021041
Agnes Caroline 6103021064
Laporan Praktikum Kimia Fisika Topik Kesetimbangan Uap-Cair Pada larutan Biner
Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Grafik yang kami peroleh sangat jauh dari kualitas grafik ideal kesetimbangan uap-cair larutan
non ideal deviasi negatif. Hal tersebut dapat terjadi karena dalam proses destilasi yang
dilakukan, terdapat bekas uap dari proses destilasi sebelumnya sehingga mempengaruhi kadar
residu yang dihasilkan. Selain itu, kurang bersihnya erlenmeyer sebelum perlakuan destilasi,
menyebabkan hasil destilasi tidak sejernih yang semestinya. Sehingga pada saat pembacaan
refraktometer menyebabkan hasil yang didapat kurang ideal.

D. Kesimpulan
● Etanol dalam konsentrasi tinggi akan lebih mudah diuapkan daripada etanol dalam
konsentrasi rendah.
● Proses destilasi membutuhkan periode pengerjaan yang cukup agar residu yang tersisa
tidak lagi mengandung etanol.
● Zat terlarut yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap terlebih dahulu.
● Percobaan yang kami lakukan tidak menghasilkan kesetimbangan fase uap-cair pada
larutan biner.

E. Daftar Pustaka
Bird, Tony. 1993. Kimia Fisika Untuk Universitas. Pusaka Utama.
Nuryoto, Jayanudin & Hartono, R., 2011. Karakterisasi Minyak Atsiri dari Limbah Daun
Cengkeh. In Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia “Kejuangan.” pp. C07–1.
Sukardjo. 1989.Termodinamika Kimia. Erlangga.

Kelompok/Regu : B/5 Halaman 4 dari 5 halaman


Sharleen Elizabeth 6103021021
Virgiawan Abelius 6103021038
Clara Kusuma W 6103021041
Agnes Caroline 6103021064
Laporan Praktikum Kimia Fisika Topik Kesetimbangan Uap-Cair Pada larutan Biner
Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Lampiran
Dokumentasi oleh Clara (6103021041)

Gambar 1. Suhu konstan pengujian 4:6, 2:8, dan 0:10

Gambar 2. Proses destilasi

Kelompok/Regu : B/5 Halaman 5 dari 5 halaman


Sharleen Elizabeth 6103021021
Virgiawan Abelius 6103021038
Clara Kusuma W 6103021041
Agnes Caroline 6103021064

Anda mungkin juga menyukai