Anda di halaman 1dari 13

POLA PEMBINAAN UMAT DI MASJID DAN GEREJA

(Studi deskriptif kualitatif di masjid Agung At-Taqwa kota Bengkulu


dan di Gereja St. Yohanes Bengkulu)

Bakhtiar
Fakultas Tarbiyah dan Tadris IAIN Bengkulu
Jl. Raden Fatah Pagar Dewa Kota Bengkulu

Abstrak

Pola pembinaan umat dalam kelompok majelis taklim yang diikuti oleh peserta yang relatif banyak,
meliputi anak-anak, remaja, sampai orang dewasa bahkan manula, merupakan salah satu bentuk pembinaan
yang dianggap paling baik dan dominan dilakukan dikalangan masjid. Hal ini sejalan dengan prinsip
pendidikan seumur hidup (life long education) dan pendidikan untuk semua ( education for all). Mengenai
materi pembinaan biasanya lebih banyak berhubungan dengan tingkah laku atau akhlak, baik akhlak sesama
manusia apalagi kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Hal ini sejalan dengan GBHN sebagaimana yang dikutip
oleh Imam Barnadib bahwa; pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha sadar untuk mengembangkan
kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah yang berlangsung seumur hidup. Artinya pembinaan
umat yang ada di rumah ibadah juga merupakan usaha untuk menciptakan manusia sebagai makhluk yang
mulia dan mempunyai tujuan yang sama dengan pendidikan nasional.
Tugas Gereja untuk melaksanakan pengutusan Kristus, diserahkan kepada mereka yang berhak dan
harus diujudkan oleh seluruh umat. Maka seluruh Uskup dan Pastor Kepala Paroki dan para imam menyadari
bahwa tugas merasul sama pada semua orang beriman, baik kristus maupun biarawan-biarawati dan awam
lainnya. Dan dalam pembangunan Gereja semua bekerja sama dalam semangat persaudaraan

Kata kunci: Pembinaan, Masjid, Gereja.


Latar Belakang akan membangun pula baginya sebuah rumah di
Setelah Rasulullah SAW hijrah ke Madinah, sorga (BKM Pusat, 2000:36).
maka yang pertama sekali beliau bangun adalah Di masa Rasulullah masjid merupakan pusat
masjid, yang dikenal dengan Masjid Quba. Masjid kegiatan umat. Di samping untuk tempat ibadah
tersebut dibangun pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun sholat wajib dan sunnah, juga tempat menerima
pertama hijrah yang merupakan rumah ibadah nasehat dan pembinaan bagi semua lapisan
pertama bagi umat Islam (BKM Pusat, 2.000 :17). masyarakat, di masjid juga merupakan pusat
Di samping sebagai tempat ibadah dalam arti perekonomian, pelayanan kesehatan, kegiatan sosial,
khusus seperti sholat, dzikir dan iktikaf, masjid juga tempat upacara pernikahan dan lain sebagainya,
berfungsi sebagai pembinaan akhlaq, keilmuan, bahkan pelatihan-pelatihan seperti memanah dan
ukhuwah Islamiyah dan aktivitas amal saleh. Dari keterampilan lainnya juga diadakan di lingkungan
masjid nabi ini dimulai pemmbinaan para sahabat masjid.
yang menjadi kadernya untuk memimpin, Kemauan masyarakat untuk membangun
memelihara dan mewariskan nilai-nilai ajaran agama, masjid secara fisik terus berkembang sesuai dengan
budaya dan peradaban Islam. Masjid bagi umat Islam perkembangan pembangunan secara keseluruhan.
merupakan institusi utama yang paling utama dalam Namun pembangunan yang dimaksudkan oleh nabi
membina umat. Ternyata di masjid kaum muslimin tersebut bukan hanya sekedar bangunan fisik saja,
menemukan ketenangan hidup dan kesucian hati. tetapi mencakup dengan pembinaan umat. Hal ini
Ahmad, Ibnu Hibban dan Bazzar dikuatkan oleh hadis Rasulullah yang menyatakan
meriwayatkan dengan sanad yang sah dari Ibnu bahwa tanda-tanda kehancuran agama disuatu daerah
Abbas bahwa Nabi SAW bersabda, Siapa yang antara lain, bila masjidnya sudah mulai kosong dari
membangun masjid kerena mengharapkan keredhaan kegiatan jama'ahnya, artinya masyarakat tidak lagi
Allah, maka Allah akan membangunkan pula mendapat pengajaran dari masjid. Karena itu
untuknya sebuah rumah di Sorga (BKM Pusat, pengurus masjid berusaha untuk membangun
2000:24 ). Selanjutnya dalam hadits riwayat Timidzi jama'ahnya dengan membentuk kelompok-kelompok
Rasulullah SAW mengatakan bahwa, siapa yang pengajian, ceramah, diskusi, tanya jawab dan lain
membangun masjid karena mengharap redha Allah, sebagainya.
yang di dalamnya di ingat nama Allah, maka Allah Dewasa ini kegiatan umat seperti tersebut di
atas sudah mulai dijauhkan dari masjid. Pemerintah
Manhaj, Vol. 5, Nomor 2, Mei – Agustus 2017
sudah membangun pusat kesehatan seperti PUSKESMAS menyenangkan dalam iman kristiani. Karena itu semua
jauh dari masjid, dibangun balai pertemuan jauh dari anggota dewan paroki, mulai dari pastor kepala, pastor
masjid, begitu pula balai nikah, kesenian dan banyak lagi pembantu, calon pastor, biarawati, lulusan sekolah agama,
pusat-pusat kegiatan masyarakat yang tanpa disadari sudah atau orang-orang yang dianggap mampu turun dengan
dijauhkan dari masjid. tekun dan setia mengunjungi kelompok-kelompok jemaat
Yang menjadi masalah adalah kegiatan masjid dimanapun mereka berada.
sekarang hanya tinggal untuk tempat syolat fardu saja, Tugas suci ini dilaksanakan oleh dewan paroki
ditambah dengan peringatan hari besar Islam (PHBI) yang dengan semangat yang tinggi berdasarkan iman Kristiani
sifatnya tahunan. Yang lebih memprihatinkan lagi adalah tampa mengenal lelah dan imbalan materi sesuai dengan
banyak masjid diluar kota yang kegiatannya hanya bersifat panggilan Tuhan Yesus dalam kitab Matius, 28: 19-20;
mingguan. Setelah syalat Jum’at selesai, masjid dikunci “karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu
rapat sampai minggu yang akan datang, dengan alasan dan babtislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh
supaya binatang ternak tidak masuk masjid. Kegiatan Kudus dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang
masjid yang dulunya dijadikan sebagai pusat kegiatan telah Kuperintahkan kepadamu”. Ayat ini membuktikan
umat, sekarang sudah banyak ditinggalkan orang. Dan bahwa tugas pokok gereja adalah melayani jemaat,
tidak sedikit pula umat Islam yang tidak peduli dengan memberikan pandangan bagaimana hidup damai sebagai
kegiatan masjid. seorang kristiani.
Penulis sengaja mengambil masjid Agung At-Taqwa Kristus adalah terang bangsa-bangsa yang bersinar
ini sebagai obyek penelitian karena masjid ini merupakan dalam hidup gereja. Oleh karena misteri gereja nampak
masjid terbesar di kota Bengkulu yang didanai oleh APBD pertama-tama dalam hubunganya dengan misteri Kristus.
kota Bengkulu. Karena itu sudah seharusnyalah masjid ini Dalam Kristus gereja adalah bagaikan Sakramen, yakni
menjadi contoh dari ratusan masjid yang ada di kota tanda dan sarana kesatuan mesra umat manusia dengan
Bengkulu, namun perlu diteliti apakah pola pembinaan Allah dan persatuan seluruh umat manusia (LG.1) Allah
jama’ah di masjid ini sudah memenuhi harapan umat atau Bapa yang menciptakan dunia semesta itu, berkenan untuk
belum. mengangkat manusia ikut serta menghayati hidup ilahi
Dalam menyusun kurikulum majelis taklim, ada (LG.2).
dua pendekatan yang ditempuh yaitu, pendekatan yang Gereja berfungsi sebagai tempat pembabtisan yang
berorientasi pada bahan ajar dan pendekatan yang kita dijadikan serupa dengan Kristus, sebab kita semua
berorientasi pada tujuan pengajaran ( Depag RI, 2000:20 ). telah dibabtis dalam satu roh menjadi tubuh yang satu (Kor
Pendekatan yang berorientasi pada bahan ajar, maka 12:13) Demikianlah dengan memberikan rohNya Kristus
pertanyaan yang pertama kali timbul dalam menyusun secara gaib menjadikan kita tubuhNya. Di dalam tubuh itu
kurikulum adalah, materi apa yang perlu diajarkan. hidup Kristus mengalir pada semua orang yang beriman.
Kemudian baru bahan itu diuraikan secara terperinci Dalam susunan tubuh Kristus itu terdapat keaneka
menjadi pokok bahasan untuk dilaksanakan. Dan ada pula ragaman anggota dan tugas. Namun hanya satu roh yang
pendekatan yang berorientasi kepada tujuan, maka membagi anugrahNya sesuai dengan kebutuhan pelayanan
pertanyaan pertama yang timbul dalam menyusun demi kesejahteraan gereja (Kor 12:11) Roh itu pula yang
kurikulum adalah tujuan apa yang ingin dicapai. Atas dasar mempersatukan seluruh tubuh dan mengembangkan
itu pulalah bahan yang akan diajarkan ditetapkan sebagai jalinan batin antara para anggota. Ia mendorong cinta kasih
alat untuk mencapai tujuan. antara orang beriman. Bila salah satu menderita, maka
Begitu pula bagi umat kristiani, dimana mereka semua anggota turut menderita, dan jika salah satu
berada, yang paling utama mereka fikirkan adalah tempat dihormati, maka semua anggota turut gembira (Kor
ibadah, yang sekaligus merupakan tempat pembinaan bagi 12:26).
umatnya. Di Gereja Katolik St.Yohanes Penginjil Ajaran ini dipegang teguh oleh umat Kristiani
Bengkulu, Dewan Parokinya sibuk setiap hari, membagi karena mereka menganggap dirinya telah menyatu dengan
waktu dan tenaga untuk melayani jama'atnya, bukan Tuhan yang dilambangkan dengan makan daging dan
hanya yang berada di kota dan di gereja saja namun sampai darah Yesus ( roti dan anggur ), sehingga program gereja
ke rumah-rumah yang berada jauh di pedesaan. Mereka diyakini sebagai program Tuhan yang dianggap sakral dan
ditugaskan untuk memberikan pengertian dan memberikan inspirasi bagi kehidupan.
pemahaman kepada umatnya bagaimana hidup yang
2
Bakhtiar dkk; Pola Pembinaan Umat

Dengan demikian rumah ibadah bukan hanya a. Pembinaan ‘Aqidah.


sekedar tempat mengabdi kepada Tuhan, namun semua Aqidah adalah suatu keyakinan kepada Allah dan
pembinaan yang berhubungan dengan berbagai aspek Rasulnya yang diucapkan melalui kalimah syahadatain
kehidupan duniawi dan ukhrawi dilaksanakan di lembaga oleh setiap umat Islam. Ucapan tersebut merupakan
ini. Pada dasarnya rumah ibadah dapat dikatakan sebagai penyerahan diri kepada Allah SWT, dan berjanji akan
pusat kegiatan umat walaupun pada kenyataannya melaksanakan semua perintah dan menghentikan
sekarang, kegiatan masyarakat sudah banyak dijauhkan laranganNya sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan
dari masjid. Sunnah.
Muhammad Abdurrahman al-Khumais (2003: 5)
A. Masjid Mengenai aqidah ini tidak ada perbedaan diantara imam
1. Program Kerja Masjid Agung At-Taqwa Kota Bengkulu mazhab (Abu Hanifah, Malik, Syafi’I dan Ahmad bin
Membangun masjid secara fisik tidak begitu sulit, Hambal), mereka justru sepakat untuk beriman kepada
apalagi bila didukung oleh lingkungan yang secara sifat-sifat Allah, bahwa Al-Qur’an itu adalah Kalam Allah,
finansial punya kelebihan, namun alangkah sia-sianya bukan makhluk dan bahwa imam itu memerlukan
bangunan semahal itu bila tidak dimanfaatkan oleh jamaah. pembenaran dalam hati dan lisan. Mereka sepakat seperti
Ternyata tidak semua masjid dicintai oleh Allah SWT. keyakinan para ulama salaf, dimana antara lain
Dikalangan orang-orang munafik itu, ada orang- mengatakan bahwa Allah itu dapat dilihat di Akhirat, dan
orang yang mendirikan masjid untuk menimbulkan bahwa iman itu memerlukan pembenaran dalam hati dan
kemudharatan (pada orang-orang mukmin), untuk lisannya. Inilah mazhab para sahabat dan Tabi’in baik
kekafiran dan untuk memecah belah antara orang-orang yang termasuk ahlul bait dan yang lainnya.
mukmin serta menunggu kedatangan orang-orang yang Addullah bin Abdul Muhsin Atturki (1992: 58)
Telah memerangi Allah dan rasul-Nya sejak dahulu. mengemukakan pendapat Imam Abu Hanipah bahwa:
Mereka sesungguhnya bersumpah: “Kami tidak Mazhab Ahlusunnah Wal-Jama’ah berlandaskan sebagai
menghendaki selain kebaikan.” Dan Allah menjadi saksi berikut: (1) Iman, yaitu berikrar dengan lisan dan
bahwa sesungguhnya mereka itu adalah pendusta (dalam meyakinkan dengan hati. Ikrar semata bukanlah iman,
karena orang-orang munafik pun bisa berikrar. (2)
sumpahnya) (Q.S.At-Taubah:107)
mengakui bahwa amal itu ada 3 yaitu fardhu, sunnah dan
Sebenarnya masjid itu dibangun oleh orang-orang
maksiat. (3) mengakui bahwa Allah SWT bersemayam di
munafiq dengan tujuan untuk membunuh nabi di dalam atas arasy (4) mengakui bahwa Al-Qur’an itu Kalamullah,
masjid dan menunggu kedatangan tentara Rumawi yang bukan makhluk. Ia adalah wahyu yang diturunkan, bukan
akan memporak porandakan kaum muslimin Allah dan bukan pula selainNya. (5) mengakui bahwa
(Moh.E.Ayub,2007:81) Bersyukur Allah melarang nabi manusia itu paling utama setelah Rasulullah (6) mengakui
untuk masuk kemasjid itu (Q.S.At-Taubah:108) dan tentara bahwa sang hamba beserta amal perbuatannya, kemauan
rumawi yang dipimpin oleh pendeta Nasrani yang bernama dan pengetahuannya adalah makhluk (7) mengakui bahwa
Abu ‘Amir, akhirnya tiadak jadi datang karena ia terbunuh Allah menciptakan makhluk dalam keadaan tak punya
kemampuan apa-apa karena dhaif. (8) mengakui bahwa
di Syiria. Masjid tersebut dirobohkan oleh nabi dan para
isthitha’ah (kemampuan) itu menyertai perbnuatan , bukan
sahabat beliau. Karena itu Allah SWT memberikan
sebelum dan sesudahnya. (9) mengakui bahwa Allah SWT
indikator terhadap orang-orang yang akan memakmurkan itu menghidudpkan jiwa yang telah mati. (10) mengakui
masjid. bahwa azab kubur itu pasti ada.
Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah
ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari Landasan keyakinan tersebut di atas dapat menjadi
Kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan patokan terhadap arah perjalanan hidup yang benar secara
zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada duniawi, menuju kehidupan yang abadi di akhirat nanti.
Allah, Maka merekalah orang-orang yang diharapkan Seorang sastrawan berkata, “Semua orang akan berkurang
termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk umurnya hingga tiba ajalnya dan ditutup buku catatan
(Q.S.At-Taubah:18) amalnya , maka ambillah bekal dari dirimu sendiri untuk
Pengurus masjid At-Taqwa kota Bengkulu telah dirimu, bandingkanlah harimu ini dengan yang kemarin,
menetapkan program pembinaannya sebagai berikut: berhentilah melaksanakan kejahatan dan merugikan orang
3
Manhaj, Vol. 5, Nomor 2, Mei – Agustus 2017
lain dan tambahilah amal salehmu sebelum ajal tiba” (Abu Do’a yang beliau panjatkan tidak hanya setiap hari, tetapi
al-Hasan Ali Al-Bashri. 2003:71). dalam setiap aktivitasnya, menjelang tidur, ketika bangun
Bila aqidah sudah mulai mantap kehidupan duniawi tidur, mau makan, sesudah makan sampai keluar dan
dengan segala fasilitasnya bukanlah tujuan hidup yang masuk WC. Pantas kalau beliau selalu mendapat
sesungguhnya. Dunia ini bagaikan air yang tidak perlindungan dari Allah.
selamanya bersih dan bening, persahabatannya tidak abadi, Diantara materi pembinaan yang harus diberikan
fitnahan dan cobaannya tidak pernah berakhir. Karena itu kepada umat adalah melakukan pembinaan dalam
jadikanlah kehidupan dunia ini sebagai tempat bercocok beribadah, sehingga ibadah tersebut sesuai dengan apa
tanam, berjuang tampa mengenal lelah, namun hasilnya yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW , karena ibadah
kita petik di akhirat nanti berupa sorga yang yang tidak ada perintah atau tidak ada contohnya dari nabi,
kenikmatannya tidak pernah terbayangkan di dunia ini, bukan hanya tidak dapat pahala, namun dikhawatirkan
yaitu sorga jannatunnaim. jatuh pada perbuatan bid’ah, dan orang yang melakukan
Dimasa Rasulullah ‘aqidah yang ditanamkan perbuatan bid’ah tempatnya di neraka.
kepada para sahabat beliau ibarat sebuah pohon yang Seorang yang rajin beribadah, Insya Allah akan
subur, yang akarnya terhunjam kuat dan kokoh kebumi, mendapat petunjuk dari Allah, akan selalu memperoleh
sehingga tidak tergoyahkan oleh apapun juga, pucuknya motivasi dan kecenderungan bertindak ke arah yang benar,
menjulang tinggi kelangit, tidak sangup digoda dan dirayu yang menguntungkan dan membawa kebahagiaan. Karena
oleh berbagai kepentingan duniawi, karena cita-cita dan itu sikap dan prilakunya akan tertuntun kearah yang benar,
tujuannya satu yaitu mencari redha Allah. yang menyenangkan dan disenangi oleh orang lain. Sikap
Keyakinan yang seperti itu akan melahirkan pribadi dan prilakunya akan terbentuk oleh perkembangan daya
yang sangat mulia, yang dapat memanfaatkan akal, pikir dan emosi yang semakin matang karena didukung
perasaan dan kemauan sesuai dengan perintah Allah SWT, oleh daya dzikir yang semakin efektif.
sehingga mereka tidak pernah takut dan khawatir dalam M. Amin Aziz (1995: 53) mengatakan Allah maha
menghadapi berbagai macam halangan dan tantangan mengerti apa-apa yang tersimpan di dalam hati, Allah
hidup, karena takut yang sesungguhnya dalam ajaran Islam mengetahui apa yang kamu lahirkan dan kamu rahasiakan,
hanya boleh terhadap ancaman dan siksaan Allah. bahkan yang terembuni di dalam lubuk hati yang paling
b. Pembinaan Ibadah. dalam. Allah menganugrahkan pendengaran dan
Ibadah merupakan bukti kepatuhan seseorang, penglihatan, tapi manusia tidak menggunakannya secara
merupakan sarana pertemuan dengan Allah SWT. Ibadah utuh, sehingga tidak ada keseimbangan antara pikir dan
ada dua macam, yaitu hablum minalLah (hubungan dzikir. Pada hal Allah sudah meng-ingatkannya dalam Al-
fertikal kepada Allah), seperti ibadah shalat, puasa, zikir Qur’an: “Aku tidak menciptakan Jin dan manusia
dan lain sebagainya, dan juga hablum minannas melainkan supaya mereka beribadah kepadaKu” ( S. adz-
(hubungan sesama mansia) seperti membantu meringankan Dzariat:56).
beban orang lain, termasuk orang-orang yang bekerja Kehidupan manusia sesungguhnya tidak terlepas
dengan niat ikhlas karena Allah SWT. dari fungsi panca inderanya. Maksudnya mata dengan
Ibadah adalah merupakan sarana yang pandangannya, telinga dengan pendengarannya, lidah
menghubungkan masnusia dengan Tuhannya. Melalaui dengn ucapannya, hati dan putusan-putusan yang
ibadah orang bisa berkomonikasi, memohon atau diambilnya; semuanya berguna bagi kepentingan diri,
menyampaikan segala sesuatu yang dirasakan sulit atau lingkungan, masa depan dan agamanya. Sesekali pasti
butuh pertolongan dari yang Maha Kuasa. Orang yang terjadi bahwa diantara tindakannya pasti ada yang tersalah
melakukan shalat malam dengan khusuk, seolah-olah sesuai dengan kondratnya sebagai manusia biasa,
merasakan kehadiran Tuhan disisinya. sekalipun yang selalu didambakan adalah kebajikan. Dan
Rasulullah ketika melakukan shalat malam hingga tersalah itu sendiri termasuk ciri manusia berbuat, dan
kakinya sampai bengkak karena terlalu lama berdiri. berbuat itu sendiri sebagai ciri manusia hidup. Kebajikan
Ketika Aisyah bertanya bengapa beliau melakukan ibadah hampir tidak terjadi dengan sendirinya tampa ditandai oleh
seperti itu? Beliau menjawab “Saya ingin menjadi hamba kekeliruan dan kesalahan.
yang bersyukur”(Rukmana Nana, 2007:114) Ditengah- Karena itu setiap manusia perlu beribadah, mohon
tengah kesibukan beliau yang sangat luar biasa, Rasulullah ampun dan petunjuk kepada Allah atas segala kekeliruan
selalu memelihara hubungan spritual dengan Tuhannya.
4
Bakhtiar dkk; Pola Pembinaan Umat

dan kesalahan yang pernah dilakukannya dalam menjalani itu belum mempunyai rumah. Semangat pendirian masjid
kehidupan ini dengan berbagai problemanya. akhirnya diikuti oleh seluruh umat Islam sampai sekarang
c. Pembinaan di Bidang Mu’amalah. dimanapun mereka berada.
Diantara materi yang harus disajikan dalam Pengurus masjid mengatakan bahwa pola
pembinaan masyarakat adalah mengenai hubungan sesama pembinaan umat di masjid ini adalah; (1) menanamkan
manusia yang disebut dengan mu’amalah. Bagaimana keyakinan bagi kaum muslimin terhadap eksistensi ajaran
seharusnya kita berhubungan dengan orang lain sesuai Islam (2) menumbuhkan hubungan yang konsisten kepada
dengan nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Islam, Allah secara horizontal (3) menumbuhkan kesadaran bagi
sehingga kepentingan atau kebutuhan kita, tidak sampai kaum muslimin agar memegang ajaran Islam sebagai
mengganggu orang, apa lagi merugikan orang lain. Inilah pedoman hidup utama yang harus diikuti (4) menjalin
yang disebut dengan ukhuwah Islamiyah, dimana setiap hubungan baik sesama umat manusia secara vertikal
muslim merasa bersaudara dengan sesama muslim, tidak ( Wawancara dengan ketua pengurus masjid, 28-9-2010)
pandang suku,keturunan, status sosial budaya dan lain Pernyataan di atas dikomentari oleh seorang ustadz
sebagainya. yang mengatakan bahwa “ pola pembinaan jama’ah di
Rasulullah SAW setelah berhasil menanamkan roh masjid At-Taqwa diwujudkan dalam bentuk ceramah dan
tauhid, dengan pelaksanaan ibadah yang baik, maka tanya jawab bagi seluruh jama’ah yang hadir. Acara
lahirlah syarat yang ketiga setelah aqidah dan ibadah yaitu tersebut sudah berlansung dari tahun ketahun secara
memperbaiki hubungan dengan sesama manusia, dengan rutinitas ”.
hati yang bersih dan jiwa yang ikhlas. Dalam hal ini Umumnya pemikiran umat Islam telah terpola
dicontohkan oleh Rasulullah seseorang yang dijamin bahwa pembangunan majid berorientasi pada fisik,
masuk sorga, setelah diselidiki oleh seseorang sahabat, sehingga kehadiran masjid sering terjebak pada pola pikir
Abdullah bin Amir, orang yang dimaksud Rasulullah SAW seremonial ubudiyah semata. Akibatnya umat kehilangan
tersebut ternyata memiliki keluhuran budi cahaya penuntun yang mampu memberi arah , memberi
(Moh.E.Ayub.2007:84) mengetakan; Tiada jalan dalam semangat dan membantu menyelesaikan berbagai macam
jiwaku sifat palsu terhadap salah seorang muslim, dan aku persoalan umat.
tidak pernah mempunyai rasa dengki terhadap seseorang Program kerja pengurus masjid dari tahun ketahun
tentang nikmat yang diberikan Allah kepadanya. tidak pernah berobah, tidak ada evaluasi dan inovasi,
(H.R.Ahmad). kecuali soal-soal fisik bangunan, metode dan media
Jiwa yang seperti ini tentu tidak muncul dengan pembinaan. Hal ini merupakan isyarat konkrit semakin
tiba-tiba bila tidak ada pembinaan, dan lembaga yang jauhnya perhatian umat dari masjid.
mempunyai program khusus untuk ini kelihatan belum Masjid yang megah, mentereng, tanpa aktivitas,
pernah muncul, kecuali masjid. Di masjid adanya berarti tidak hanya mubazir, bahkan mampu mengeluarkan
kebersamaan, tidak ada bedanya antara yang kaya dan sikap jumud bagi umat sekelilingnya. Akhirnya masjid
yang miskin, penjabat dengan rakyat biasa, siapapun yang tidak menjadi obat yang mampu menyelesaikan masalah
datang lebih awal, ialah yang paling berhak menduduki kemasyarakatan, bahkan sebaliknya menjadi beban
syaf paling depan. masyarakat yang tidak pernah selesai. Muhammad Natsir
2. Pola Pembinaan Umat di Masjid (1991:52) pernah berkata; “ Kalau hanya untuk shalat, tak
Walaupun pola pembinaan jama’ah di masjid perlu dibangun masjid. Bumi Allah ini, lebih dari cukup
berjalan secara alami, atau tidak diatur secara baik, namun kalau hanya untuk shalat”. Pernyaataan beliau ini
bagi jama’ah yang sudah sering mengikuti pembinaan, disebabkan karena masjid dibangun tidak lagi berdasarkan
keyakinannya bertambah tinggi, akhlaknya berobah kepentingan dan kebutuhan umat.
menjadi positif dan sanggup menjalani kehidupan ini Seharusnya tidak perlu takut, atau merasa malu
sesuai dengan ajaran Islam. terhadap penampilan masjid yang menimal, asal kebutuhan
Selain tempat melakukan ibadah mahdhah, dan kepentingan umat terlayani secara maksimal. Biarlah
pembinaan umat merupakan fungsi utama didirikannya masjid sederhana, tapi mampu menawarkan alternatif
masjid pertama di kota Madinah oleh Rasulullah SAW, penyelesaian masalah umat secara komprehensif yang
walaupun beliau sendiri sebagai pemimpin umat pada saat meliputi seluruh aspek kebutuhan umat. Hal ini akan
5
Manhaj, Vol. 5, Nomor 2, Mei – Agustus 2017
mampu menyuntikkan dinamika, inovasi, dan sikap kreatif Disamping untuk shalat wajib secara berjama’ah,
umat. Masjid yang berfungsi aneka ragam, akan mampu I’tikaf, menyampaikan ayat-ayat Al-Qur’an juga diajarkan
memberi inspirasi beragam pula pada umat di di masjid. Mengatur siasat perang, pertahanan dan
sekelilingnya. penyerangan juga diajarkan di masjid. Pendeknya markas
Rasulullah senantiasa mandatangi masjid sitiap besar pertahanan adalah di masjid. Para pejuang-pejuang
waktu shalat maktubah, tidak hanya seminggu sekali pada muslim yang menderita luka dalam pertempuran di
siang hari Juma’at, sebagaimana kebanyakan kita kemahkan untuk dirawat dalam perkarangan masjid.
sekarang. Diperintahkannya makmum meluruskan shaf, Persoalan pokok mengenai kesatuan dan sosial
baru beliau mengimami shalat. Setelah selesai shalat dan dibicarakan di masjid. Soal-soal politik, mempertahankan
berdo’a beliau memberi ceramah untuk menggugah kedaulatan negeri serta mengembangkan kesejahteraan
ketaqwaan umat kepada Allah, mempertemukan antara hati umat digariskan dalam musyawarah di masjid. Pokoknya
dengan hati, mempertautkan antara jiwa dengan jiwa, semua aktivitas kehidupan dibicarakan di masjid termasuk
melembutkan hati sikaya terhadap si miskin agar terjalin rombongan kabilah yang hendak masuk Islam juga
tali kasih sayang di antara umat. menghadap Rasulullah di dalam masjid.
Tidak sampai disitu saja, beliau pun acap kali Musafir yang kemalaman juga mencari masjid
mengontrol pelaksanaan ukhwah Islamiyah dan senantiasa untuk menginap, demikian pula yang tersesat dalam
memperhatikan kehidupan si miskin, penderitaan orang perjalanan atau karena ketiadaan tempat tinggal mencari
yang sakit dan yang mendapat musibah, tampa masjid untuk tempat berlindung sementara.
membedakan golongan dan keturunan. Di masa Rasulullah M. Quraih Shihab (1996: 462) mengatakan bahwa
terbinalah jama’ah umat Islam yang bersatu padu, sehingga fungsi masjid di zaman Rasulullah tidak kurang dari
merupakan satu kekuatan umat yang tangguh dan kokoh. sepuluh peranan:
Tidak dapat dipecah oleh golongan kafir dan kaum (1) tempat ibadah (shalat dan zikir) (2) tempat
musyrikin manapun. Bukan hanya itu, Eko Laksono (2006: kunsultasi dan komunikasi (masalah ekonomi, sosial
4) mengatakan bahwa “Muhammad dengan segala dan budaya) (3) tempat pendidikan (4) tempat
kemurnian dan keteguhan hatinya bahkan mampu santunan sosial (5) tempat latihan meliter dan persiapan
mengubah musuh yang paling dibencinya, menjadi orang- alat-alatnya (6) tempat pengobatan para korban perang
orang yang paling dicintainya. Bahkan Umar bin Khattab (7) tempat perdamaian dan pengadilan sengketa (8)
yang pernah berencana membunuhnya berobah menjadi tempat menerima tamu dan aula (9) tempat menawan
pembantu nabi yang paling setia”. tahanan (10) pesat penerangan atau pembelaan agama.
Sekarang jarang sekali pemimpin Islam yang
menganjurkan dan memberi teladan untuk menghidup Keadaan itu kini telah berubah, muncul lembaga-
suburkan masjid melalui kegiatan jama’ah yang bertujuan lembaga baru yang mengambil alih sebagian peranan
untuk mencapai hayatul jama’ah. masjid di masa lalu, baik yang benbentuk lembaga-
Dari riwayat hijrahnya Nabi Muhammad SAW ke lembaga keagamaan swasta maupun pemerintah, sehingga
Madinah, dapatlah dimengerti, mengapa yang pertama kali mempengaruhi kehidupan duniawi dan ukhrawi umat
dibangun oleh beliau ialah masjid Quba yang terletak beragama. Lembaga-lembaga itu memiliki kemampuan
sekitar 3 mil dari Madinah, kemudian menyusul masjid material dan teknis melebihi lembaga masjid.
Madinah, yang disebut dengan masjid Nabawi, padahal Fungsi dan peran majid besar yang seperti yang
beliau belum mempunyai tempat tinggal, dan malah masih diceritakan pada masa keemasan Islam tentunya sudah
menumpang di rumah salah seorang sahabat dari golongan sulid untuk diwujudkan di masa sekarang. Namun hal ini
Anshar (Abu Ayub). tidak berarti bahwa masjid tidak dapat berperan lagi untuk
Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu menciptakan umat yang berkuwalitas. Masjid akan dapat
selama-lamanya. Sesungguh-nya mesjid yang didirikan berfungsi dengan baik bila sarana dan SDM (sumber Daya
atas dasar taqwa (mesjid Quba), sejak hari pertama Manusia) yang dimiliki menyenangkan dan menarik bagi
adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. Di dalam semua umat atau semua lapisan masyarakat.
mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan Bila kita tarik lebih dalam kenapa masjid pada masa
diri. Dan Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang lampau dapat berperan sedemikian luas sehingga
yang bersih (Q.S. At-Taubah:108). merupakan pusat kegiatan umat (center of activities)?
. Pertama karena masyarakatnya masih sangat berpegang
6
Bakhtiar dkk; Pola Pembinaan Umat

teguh pada nilai, norma dan jiwa agama. Kedua paling kurang setiap ustadz sudah mempunyai kerangka
kemampuan para pembina masjid dalam menghubungan bahasan yang jelas selama satu tahun.
kondisi sosial dan kebutuhan umat. Ketiga manifestasi Mengenai buku rujukan sangat tergantung pada guru
pemerintahan terlaksana di dalam masjid, baik pada yang menyampaikan, paling kurang diantara buku sumber
pribadi-pribadi pemimpin pemerintahan yang menjadi yang wajib dipakai adalah Al-Qur’an sebagai rujukan
imam/khatib maupun jama’ah masjid. yang utama, kemudian al-Hadits, seperti Kitab Shahih
Menyadari begitu vitalnya fungsi masjid sebagai Bukhari, fiqih, ensiklopedi Islam, dan juga buku-buku lain
pusat pembinaan umat dizaman Rasulullah sampai pada yang dianggap cukup relevan dengan pokok persoalan
masa khulafaurrasyidin, hendaknya sekarang ini sesuai yang dibahas. Dalam waktu yang sangat terbatas ini tentu
dengan kebutuhan masjid kembali diarahkan untuk tidak banyak hal yang dapat disampaikan, kecuali
menemukan kembali esensinya sebagai pusat amal yang bagaimana jamaah dapat memahami ajaran Islam sebagai
bermanfaat di dunai dan di akhirat. pedoman pokok dalam kehidupan ini. Artinya ajaran islam
Kepala bidang Limas dan Pembinaan Masjid yang diturunkan melalui Al-Qur’an dan Sunnah Nabi dapat
Departemen Agama propinsi Bengkulu menyatakan dipahami untuk menyelamatkan umat manusia dimuka
bahwa: “Pola pembinaan umat/majlis taklim sebenarnya bumi ini.
diserahkan kepada kebijakan pengurus masjid masing- Metode pembinaan di masjid adalah, ceramah
masing” ( Wawancara dengan H.Syahrin.D tanggal 23-9- bervariasi, menyampaikan materinya sekitar 30 menit,
2010) Tidak ada bentuk yang baku di masing-masing kemudian sekitar 15 menit belakangan dicoba berdialog
masjid, walaupun Departemen Agama dalam hal ini telah dan bertanya jawab dengan jama’ah. Alokasi waktu yang
mencoba untuk membuat buku acuan pembinaan jama’ah, ada dapat dimanfaatkan dari maghrib sampai sholat Isya’
namun tidak diikuti, bahkan umunya tidak diketahui oleh sekitar 40 sampai 45 menit secara keseluruhan.
pengurus masjid. Kehadiran jama’ah tidak ada persyaratan yang
3. Implementasi Pola pembinaan Umat di masjid mengikat, dari semua umur, tingkat pendidikan dan status
Pembinaan umat dilakukan melalui musyawarah sosial lainnya boleh mengikuti, dan ini pullah yang sedikit
pengurus untuk menentukan apa dan siapa yang akan menghambat para guru dalam memilih dan menyampaikan
menyampaikan materi pengajian. Kemudian disusun materi yang relefan dengan kemampuan jamaah.
jadwalnya, lalu dibagikan kepada guru sesuai dengan Disamping mendengar ceramah, sebagian jama’ah
kemampuan dan keahliannya masing-masing menimal meyakini bahwa duduk di masjid, bertafakkur juga
seminggu sebelum kegiatan dilakukan. mempunyai nilai ‘ibadah. Karena itulah banyak orang,
Salah seorang guru yang mengajar di masjid ini terutama yang tua-tua mau duduk berlama-lama di masjid
mengatakan bahwa; walaupun ceramah yang ia dengarkan tidak begitu
Materi yang diamanahkan oleh pengurus pada saya disenangi.
adalah Fiqih Mu’amalah. Dengan demikian saya Ceramah agama dilaksanakan sebanyak 3 kali
mencoba membuat program pembelajaran untuk seminggu yaitu malam Selasa, malam Kamis dan malam
jama’ah secara sederhana. Pertama merumuskan tujuan Jum’at. Malam Selasa materi pembinaan adalah Fiqih yang
pembelajaran, paling kurang jama’ah kita dapat disampaikan oleh Ust. H. Almudaris, Lc. Pokok
memahami tentang sistem jual beli yang benar menurut bahasannya membahas masalah hukum yang banyak
ajaran Islam, kemudian mereka berusaha untuk berkaitan dengan sholat dan berbagai macam persoalan
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. dalam kehidupan ini. Materi disampaikan dalam bentuk
Kemudian baru ditetapkan hari pertemuan tentunya ceramah dan tanya jawab, dimana para jamaah diberi
mempersiapkan materi yang akan diajarkan kesempatan untuk bertanya setelah guru memberikan
(wawancara tanggal 28 September 2010). penjelasan, namun waktu yang tersedia sangat sedikit
sekali yaitu setelah sholat Mgrib sampai menjelang sholat
Mengenai silabus memang sudah menjadi isya, kira-kira satu jam lebih kurang membuat pembahasan
kewajiban bagi setiap ustadz untuk membuatnya. banyak yang tergantung atau tidak memadai. Bagai para
Walaupun tidak ada pedoman yang baku atau tidak sama jamaah yang bertanya juga banyak yang tidak puas karena
dengan silabus yang ada pada sekolah-sekolah formal, dibatasi oleh waktu, namun karena acara ini bersifat rutin,
7
Manhaj, Vol. 5, Nomor 2, Mei – Agustus 2017
masalah yang belum tuntas di minggu ini masih dapat kemasjid, yang umumnya mereka tidak punya kemampuan
ditanyakan pada minggu berikutnya. untuk memimpin jamaah. Walaupun pengurus masjid itu
Setiap malam Kamis Prof. Djamaan Nur mengisi banyak dan tugas sudah dibagi habis, namun dalam
materi pembinaan tentang Tasauf. Beliau menjelaskan pelaksanaannya yang bertugas hanya ketua masjid, yang
mengenai hal-hal yang jarang diajarkan dan diketahui lain jangankan melaksanakan program kerja, diundang
secara umum, mulai dari mengenal Tuhan, hakikat rapat sajapun tidak hadir, bahkan untuk datang
kehidupan di dunia ini sampai pada akhir perjuangan berjamaahpun sangat sulit diharapkan. Karena itulah
umat manusia di akhirat nanti, semuanya dijelaskan dalam masjid dilingkungan kota Bengkulu, apalagi diluar kota
ilmu Tasauf. Metodenya sama dengan yang di atas, yaitu banyak yang tidak terurus, tempat wuduknya kotor, airnya
memberikan penjelasan berbentuk ceramah kemudian macet, bahkan WC nyapun tidak berfungsi atau tidak ada
menjawab beberapa pertanyaan dari para jamaah yang ragu sama sekali.
atau yang belum paham. Di masjid Agung At-Taqwa ini tugas pengurus
Pada malam Sabtu, pokok bahasannya adalah Tafsir dibagi kepada beber.apa bidang yaitu bidang dakwah,
al_quran yang disampaikan oleh ustadz Al-Bahri. Beliau bidang peribadatan, bidang kesejahteraan dan bidang
mengambil ayat-ayat yang dianggap penting untuk pemeliharaan, namun tidak satupun program yang jalan
diterjemahkan dan diuraikan tentang isi dari ayat tersebut. selain dari program dakwah. Para penguruspun ada yang
Metodenya sama dengan yang di atas yaitu ceramah dan sudah pindah kota, ada yang tidak pernah nongol lagi entah
tanya jawab. kemana., pada hal masjid ini harus menjadi contoh bagi
Acara tersebut di atas berlansung setiap minggu masjid yang lainnya, karena disamping masjid ini paling
yang dihadiri oleh para jamaah yang umumnya orang tua, besar di kota Bengkulu, letaknya di tengah-tengah kota,
untuk generasi mudanya sangat sulit diharapkan. Materi paling strategis dan dibiayai atas nama kota Bengkulu.
yang disampaikan umumnya tidak punya syilabus, tidak Ditinjau dari sisi pola pembinaan umat pengurus
ada evaluasi dan tidak ada pula inovasi. Kenapa yang masjid tidak pernah mengadakan rapat yang melibatkan
muda tidak menghadiri acara ini ? jawaban yang jamaah. Akibatnya adalah apa yang dibuat pengurus tidak
sederhana adalah karena materi yang dibahas tidak banyak mendapatkan sambutan yang positif dari jmaah. Artinya
berhubungan dengan kebutuhan generasi muda. Atau acara tidak banyak jamaah yang tertarek dengan program
seperti kurang cocok bagi generasi muda. Memang sulit tersebut, mungkin karena tidak mengetahui ataupun boleh
memilih pokok bahasan yang tepat bila disampaikan di jadi kegiatan yang diadakan pengurus tidak dianggap perlu
tengah para jamaah yang berfariasi, mulai dari anak-anak atau dibutuhkan oleh masyarakat. Akhirnya orang
sampai pada orang tua seperti yang kita lihat selama ini menghadiri acara pengajian tersebut sangat terbatas.
dalam acara pengajian di masjid. Pola pembinaan yang Dari hasil penelitian di atas dapat dipahami bahwa
dilakukan di gereja tentunya lebih tepat, mereka pelayanan masjid dalam membina dan menyelamatkan
mengelompokan para jamaah sesuai dengan tingkat umur umat sangat lemah. Boleh jadi hal ini karena keterbatasan
dan kondisi yang ada. Mereka melakukan pembinaan pengurus, dan mungkin juga karena umat sudah merasa
khusus untuk tingkat anak-anak, tingkat remaja, para tidak punya harapan lagi terhadap masjid sebagai sumber
pemuda yang mau menikah dan orang dewasa sampai inspirasi dalam memecahkan problema hidup. Yang jelas
kepada orang yang sedang sakit. Disamping itu ada lagi setiap orang punya masalah, semakin tinggi tekhnologi
namanya kajian lingkungan, pemantapan iman, acara semakin banyak persoalan hidp ini, begitu juga yang
pengampunan dosa dan lain sebagainya yang mereka berhubungan dengan masalah moral dan lain sebagainya.
kelola secara profesional, terprogram dengan administrasi Lalu bagaimana solusinya? Lembaga apa yang mampu
yang baik. menjawab persoalan ini? Dalam hal ini pengurus masjid
Yang lebih menyedihkan lagi adalah banyak masjid harus mendapat inspirasi yang lebih baik untuk membuat
yang tidak terurus dengan baik, walaupun secara fisik perencanaan kedepan tentang pola yang sesuai untuk
dibangun dengan menghabiskan dana yang tidak sedikit, menyelamatkan umat dan generasi mudanya dari
namun setelah masjid selesai banyak kepengurusan yang kerusakan. Tidak salah kalau mengadopsi pola pembinaan
tidak profesional sehingga kegiatannya pun tidak menjadi umat katolik sepanjang tidak bertentangan dengan nilai-
harapan bagi masyarakat. Umumnya yang menjadi nilai Islam. Alangkah mubazirnya bila uang yang
pengurus masjid adalah orang-orang tua yang sudah dihabiskan untuk membangun masjid tidak seimbang
pensiun atau dicari diantara jamaah yang rajin datang
8
Bakhtiar dkk; Pola Pembinaan Umat

dengan jumlah jamaah yang dapat mengambil mamfaat dimulai dari nyanyian, pembahasan dengan tema tertentu
dari keberadaan masjid tersebut. dan diakhiri dengan pembacaan doa. Dalam hal ini tidak
ada evaluasi karena hasilnya dapat dirasakan oleh masing-
masing individu. Inovasi tidak ada karena hal ini
B. GEREJA merupakan acara rutinitas dalam kehidupan umat Kristiani
1. Pegram Pembinaan Umat di Gereja St. Yohanes sepanjang masa.
Kegiatan pokok program gereja St.Yohanes adalah Perbedaannya adalah bahwa program pembinaan di
pelayanan dan pengembangan jemaat. Pelayanan jemaat gereja St.Yohanes sudah terpola secara baku mulai dari
dibagi dalam berbagai bentuk seperti yang telah penulis pusat ajaran Katolik sampai ke daerah-daerah, seperti
kemukakan di atas, sementara pengembangan jemaat ajaran 7 sakramen sebagaimana yang dijelaskan di atas,
merupakan kegiatan pokok para dewan paroki sementara di masjid Agung At-Taqwa program pembinaan
sebagaimana yang diperintahkan dalam kitab suci Injil dibuat oleh pengurus. Setiap masjid mempunyai program
antara lain; “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa yang berbeda-beda sesuai dengan kemampuan pengurus
murid-Ku dan babtislah mereka dalam nama Bapa, dan dan kondisi lingkungan jama’ahnya. Walaupun Kementrian
anak dan roh Kudus dan ajarlah mereka melakukan segala Agama Pusat telah mencoba untuk membuat buku acuan
sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu”. pembinaan jama’ah, namun tidak diikuti, bahkan
(Matius.28:19-20) umumnya acuan tersebut tidak diketahui oleh pengurus
Dengan demikian maka setiap umat Kristiani masjid.
berkewajiban untuk menyampaikan ajaran Kristus kapan 2. Pola Pembinaan Umat di Gereja St. Yohanes
dan dimanapun ia berada. Tentunya kegiatan untuk Program pembinaan umat di gereja St.Yohanes
menyampaikan misi ini bukan hanya sekedar kewajiban sudah terpola secara baku mulai dari pusat ajaran Katolik
namun punya nilai sakral yang sangat tinggi. Karena itu di gereja Santo Petrus Patikan sampai ke semua negara di
gereja St. Yohanes Bengkulu menyiapkan program sesuai dunia ini dimana ajaran Katolik dikembangkan.
dengan perintah dari atasan. Pembantu Pastor mengatakan Adapun pola pembinaan umat di gereja St. Yohanes
bahwa: Bengkulu terdiiri dari 7 sakramen: yaitu Sakramen
Program pelayanan yang dilakukan oleh gereja ada Pembabtisan, Sakramen Krisma, Sakramen Ekaristi,
yang sifatnya pribadi dan ada pula yang berbentuk Sakramen Pengampunan dosa, Sakramen Perminyakan
kelompok, sudah terencana, misalnya pelajaran untuk Kudus, Sakramen Perkawinan dan Sakramen Imamat.
orang-orang yang akan menikah, sudah diprogramkan (wawancara dengan pembantu Pastor tanggal 24
oleh gereja 2 x setahun yang dilaksanakan selama 6 September 2010)
bulan. Bagi mereka yang tidak biasa mengikuti Semua kegiatan tersebut di atas, dilaksanakan
program tersebut kita layani secara tersendiri. Ada juga dengan manajemen yang sama di seluruh Gereja Katolik
pendidikan untuk orang yang akan dibabtis selama atau ditempat manapun kegiatan dilaksanakan dibawah
lebih kurang 1 tahun, ada pendidikan untuk anak-anak, pimpinan Pastor. Karena itu peranan pengurus lebih
untuk orang-orang yang akan melakukan persembahan. banyak hanya sebatas koordinasi, sementara teknis
Ada lagi pertemuan orang-orang jompo dan orang- pelaksanaannya dilakukan dengan bentuk dan cara yang
orang sakit sekali dalam setahun. Mereka dijemput ke sudah ditentukan.
rumah masing-masing, diberikan siraman rohani, lalu Dalam hal ini perbedaan yang menonjol adalah
dido’akan, dikasih makan dan diantar kembali karena ajaran katolik lebih didominanasi oleh fanatisme
kerumah (wawancara dengan Pak Samosir tanggal 25- pemikiran, sedangkan dalam ajaran Islam hanya soal
10-2010). ‘aqidah dan ibadah mahdhah saja yang boleh fanatik, dan
itupun harus diseleksi sumbernya secara ketat. Karena itu
Menurut Gunawan (ketua lingkungan daerah hadits Rasulullah, walaupun statusnya sebagai sumber
Kebun Kenanga) mengemukakan bahwa pertemuan hukum nomor 2 setelah Al-Qur’an, harus diseleksi dulu
lingkungan dikordinir dan dilaksanakan oleh masing- kebenarannya.
masing ketua lingkungan yang sifatnya mingguan 3. Implementasi Program Kerja.
bertempat dari rumah kerumah. Bentuk pembelajarannya
9
Manhaj, Vol. 5, Nomor 2, Mei – Agustus 2017
Dalam meng-implementasikan program kerja, Sakramen ini diberikan pada anak-anak umur 10
gereja St. Yohanes Bengkulu lebih terarah dan profisional. tahun atau sekitar kelas 4 Sekolah Dasar. Mereka dibina
Seorang sekretaris pribadi Pastor mengatakan: terlebih dahulu untuk menerima kehadiran Yesus dalam
Para jemaat dibagi dan dikelompokan sesuai dengan hidupnya yang disebut dengan komoni pertama, artinya
kondisi, umur dan kebutuhan mereka masing-masing, mereka pertama kali menerima tubuh Kristus dalam bentuk
seperti pelayanan untuk anak-anak, untuk orang-orang roti dan anggur yang sudah diberkati kemudian dibagikan.
jompo, untuk orang-orang sakit, pelayanan untuk Namun ada juga orang dewasa yang baru menerima
pasangan yang mau menikah, pelayan untuk orang yang pertama kali karena kondisinya, atau orang baru dalam
mau bertobat, pelayanan untuk rumah tangga memeluk agama Katolik. Acara ini dilakukan setiap
bermasalah, dan lain sebagainya. (wawancara dengan minggu dan dipimpin lansung oleh Pastor yang disebut
Andre tanggal 7 Januari 2009) dengan perayaan Ekaristi. Dalam membagikan roti dan
anggur tersebut disampaikan oleh yang membagikan
Semua bentuk pelayanan dilaksanakan oleh dewan bahwa ini adalah tubuh Kristus dan orang yang menerima
paroki sesuai dengan jadwal masing-masing kegiatan, baik mengatakan ”amin”, lalu roti itu lansung dimakan. Setelah
yang bertempat di gereja maupun di luar gereja. Kegiatan itu sedang duduk dibangku masing-masing mereka berdoa
ini dapt terlaksana dengan baik, berlansung secara terus ” Ya Yesus, terima kasih atas kesempatan yang kau berikan
menerus karena memang sudah terpola secara baku dari kepadaku untuk menyambutmu pada hari ini , tinggallah
pusat gereja tertinggi di Vatikan. dalam diriku, jadikanlan aku kecil, biarlah Kau besar
Dari tujuh sakramen tersebut di atas dapat dirinci menguasai diri dan hidupku”, kemudian disampaikanlah
pelaksanaannya sebagai berikut: semua doa dan permintaan mereka kepada Tuhan Yesus
1. Sakramen Pembabtisan. sesuai dengan masalah yang dihadapi mereka masing-
Pembabtisan dilakukan setelah 40 hari anak lahir. Ia masing. Dalam susana berdoa tersebut banyak orang yang
dibawa oleh orang tuanya ke gereja, lalu diserahkan tersintuh hatinya karena kehadiran Yesus sudah dirasakan,
kepada Pastor untuk dibabtis, dipercikan air pada dahinya bahkan tidak sedikit dari mereka jemaat yang menengis,
dan di doakan . Semenjak itu baru anak tersebut sah mereka menyampaikan doa dengan khusuk dan penuh
menjadi orang katolik dan menerima kehadiran Yesus harap, apa lagi bagi mereka banyak menempuh cobaan
dalam dirinya. Begitu juga kalau orang dewasa yang baru dan kesulitan dalam hidup ini. Acara tersebut juga bisa
masuk agama Katolik, ajaran pertama yang harus ia terima dilakukan di rumah anggota yang memungkinkan asal
adalah pembabtisan artinya pengakuan terhadap Tuhan Pastornya dapat dihadirkan untuk memberkati, dan tidak
Yesus. Acara pembabtisan ini baru dapat diterima bagi terikat dengan waktu dan tempat.
orang baru masuk keristen setelah mempelajari ajaran Dalam perayaan ekaristi ini ada khutbah yang
keristen menimal selama satu tahun. Acara pembabtisan ini bertujuan untuk menyampaikan semua pesan-pesan agama
tidak boleh hilang, tercatat menjadi dokumen pribadi yang yang senantiasa mengingatkan umat, agar dapat berjalan
disimpan di suatu berangkas digereja. Dokumen ini dan menempuh kehidupan ini sesuai dengan perintah
lengkap dengan tanggal dan tahun kapan yang berangkutan Tuhan Yesus.
dibabtis, kapan menerima komoni pertama, kapan kawin 3. Sakramen Krisma
dan lain sebagainya. Dokumen ini diperlukan oleh jemaat Sakramen ini diberikan kusus oleh Uskup dari
katolik pada saat mereka pindah daerah, pindah negara, Palembang setelah anak berumur 14 tahun. Uskup dalam
pindah gereja, melakukan perkawinan dan lain sebagainya. agama katolik adalah merupakan wakil Paus di Roma, atau
Para jemaat tidak akan mendapat pelayanan dari gereja wakil Tuhan di bumi. Sebelumnya anak-anak ini diberkati,
manapun juga sebelum dokumennya diserahkan oleh diberikan pembekalan terlebih dulu menimal selama 6
gereja asalnya. Konon data ini dikirim kegereja induknya bulan ditempatnya atau digereja masing-masing yang
di Vatikan sana, sehingga dengan demikian jumlah umat isinya agar mereka mengenal dan memahami kehadiran
katolik dan persoalan umatnya di seluruh daunia dapat tuhan Yesus dalam menjalani kehidupan ini. Setelah selasai
diketahui dengan pasti, bahkan dikatakan bahwa dan mereka sudah bisa diberi setifikat lulus baru
administrasi terlengkap di dunia ini hanya dipunyai oleh diserahkan kepada Uskup. Acara ini wajib di ikuti bagi
gereja Katolik. setiap pemeluk Katolik hanya satu kali seumur hidup. Di
depan gereja ada sebuah peti yang berisikan roti dan
2. Sakramen Ekaristi anggur yang telah diberkati yang di atasnya ada lampu
10
Bakhtiar dkk; Pola Pembinaan Umat

Tuhan yang disebut tabernekel. Setiap orang datang Sakramen perkawinan diberikan kepada orang-
kedepan untuk menerima roti dan anggur tersebut yang orang yang akan menikah. Mereka dikumpulkan di gereja
diyakini sebagai daging dan darah Yesus. Setelah dimakan atau ditempat lain untuk menjalani pembinaan tentang
yang bersangkutan meyakini dan merasakan kehadiran kehidupan rumah tangga. Pembinaan ini dijalani selama
tuhan Yesus di dalam dirinya. Keyakinan adanya tuhan di satu tahun, atau paling kurang 6 bulan sebelum
dalam diri membuat setiap orang dapat menerima ajaran pernikahan dilansungkan. Diantara materi pembinaan yang
katolik tampa mengkritisi ajaran tersebut. Keyakinan ini pokok adalah; hubungan suami istri, pengatahuan tentang
membuat dirinya merasa enteng dalam menghadapi semua ekonomi keluarga dan cara mendidik anak. Pembinaan ini
persoalan hidup, karena Tuhan Yesus selaku penguasa bisa dilakukan oleh para pembantu Pastor atau orang-
bumi dan langit sudah dekat bersamanya dan selalu orang yang mendapat rekomendasi dari Pastor. Setelah
memperhatikan hidupnya. Keyakinan ini pulalah yang selesai mereka diberi sertifikat ”sakramen perkawinan”,
membuat para penginjil berjalan kaki kepelosok desa, baru gereja mau menikahkan. Sakramen ini dilakukan
tahan menderita dan mengahadapi berbagai macam karena gereja memandang bahwa pernikahan adalah
tantangan dan ancaman dari penganut agama lain, namun merupakan perbuatan yang sangat sakral dan hanya boleh
mereka dengan tekun dan tabah terus berjalan dilakukan sekali seumur hidup, kecuali bila salah satu
menyampaikan ajaran agamanya. pasangan meninggal dunia. Peristiwa pernikahan ini
4. Sakramen Pengampunan Dosa dicatat dan didokumentasikan oleh gereja dengan rapi dan
Dalam ajaran Keristen dipercayai adanya dosa terpelihara, artinya pernikahan dalam agama katolik tidak
waris, artinya setiap orang sudah membawa dosa sejak bisa dilakukan tampa merujuk kepada di gereja mana yang
lahirnya yang diwariskan lansung dari nenek moyang kita bersangkutan terdaftar sebagai anggota jemaat dan
nabi Adam. Oleh karena itu Tuhan Yesus mengirimkan mendapat sertifikat sakramen perkawinan. Dalam hal ini
wakilnya dibumi ( Pastor ) untuk mengampuni dosa bagi gereja tidak mengizinkan adanya poligami bagi pemeluk
semua umat yang percaya kepadaNya. Caranya ialah, kristiani. Disamping itu pola pembinaan melalui sakramen
yang bersangkutan datang ke gereja, kesuatu kamar yang perkawinan memang sangat berpengaruh sekali bagi
sudah disiapkan dan disitu sudah ditunggu oleh Pastor. pasangan rumah tangga mereka karena materi yang
Disitu ia menceritakan dan mengakui semua dosa yang disampaikan dalam pembinaan benar-benar sesuai dengan
pernah ia lakukan, lalu Pastor mengampuni dan memberi tujuan perkawinan itu sendiri. Selain dari itu peserta cukup
nasehat kepada yang bersangkutan agar tidak melakukan memahami apa yang disampaikan karena waktu
dosa lagi, kemudian Pastor memberikan denda kepada pembinaannya cukup lama, disitu ada dialog dan tanya
yang bersangkutan atas semua dosa dan kesalahannya. jawab tentang segala sesuatu yang menjadi persoalan di
Dulu denda diminta berbentuk uang sesuai dengan kadar rumah tangga, sehingga setiap orang sudah paham benar
besar atau kecilnya dosa yang dilakukan, namun setelah apa hak dan kewajibannya sebagai suami istri.
mendapat protes, sekarang tidak dibolehkan lagi. Ajaran 6. Sakramen Perminyakan kudus
Katolik sekarang meminta denda tidak lagi berupa uang Perminyakan kudus diberikan kepada orang yang
yang lansung diberikan kepada Pastornya, namun bisa sedang sakit, dengan mengoleskan minyak di keningnya.
berbentuk pengabdian dimana yang bersangkutan disuruh Mereka di do’akan dan diberikan nasehat agar ia dapat
untuk menolong orang miskin, membantu rumah ibadah menerima cobaan dengan hati yang lapang dan sabar
dan lain sebagainya. Setelah mendapat ampunan dari dalam penderitaan. Seandainya umurnya pendek, sakit
Pastor atas semua dosa yang dilakukan, yang bersangkutan yang membawa kematian mereka tetap meyakini tuhan
sudah merasa ringan hidupnya tampa dosa, sehingga Yesus sebagai juru selamat yang akan membawa mereka
keberadaan Tuhan Yesus di dalam dirinya sudah tidak kepada suatu tempat yang menyenangkan yaitu di sorga di
diragukan lagi. Walaupun di dunia ini yang bersangkutan samping tuhan Bapa. Perminyakan kudus ini dilakukan
tidak begitu berhasil secara materi, namun di akhirat nanti oleh Pastor atau pembantu Pastor dengan mendatangi para
mereka sudah yakin akan berada di dalam sorga bersama jemaat yang sedang sakit dirumah sakit atau dimanapun
Tuhan Bapa. mereka berada. Mereka datang tampa diundang, dengan
5. Sakramen Perkawinan kesadaran sendiri, tidak ada yang membayar, namun sudah
merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan sebagai
11
Manhaj, Vol. 5, Nomor 2, Mei – Agustus 2017
seorang pelayan Tuhan. Sakramen perminyakan kudus ini NO KOMP MASJID GEREJA
ONEN
sangat membantu sekali, karena orang yang sedang sakit
sedang mengalami kegelisahan, ketidak nyamanan bahkan 1. Program Menyeru umat untuk Program gereja
pembina melakukan adalah sebagai
ada yang merasa putus asa tampa harapan hidup. Karena an di perbuatan amar berikut:
rumah makruf, dan a. pembab
itu kedatangan pastor membawa harapan hidup dan ibadah mencegah perbuatan tisan
ketenangan jiwa bagi sisakit, paling kurang mereka punya mungkar. b. krisma
c. ekaristi
harapan untuk hidup bahagia di sorga nanti. d. pengam
punan dosa
7. Sakramen Imamat e. perminy
Sakramen Imamat hanya bisa diberikan oleh Uskup akan kudus
f. perkawi
dari Palembang bagi orang-orang yang sudah menamatkan nan
2. Program diumumkan g. imamat
sekolahnya di Seminari. Orang yang dapat menerima dalam kesempatan
sakramen ini sangat langka karena persyaratannya sangat shalat harian dan Sosialisasi program
Sosialis shalat Jum’at gereja sudah baku/
berat. Di samping mereka harus cerdas, berakhlak mulia/ asi tidak pernah berobah
program dan berlaku di
tingkah lakunya baik , pandai bergaul dan sanggup menjadi seluruh dunia.
pelayan masyarakat seumur hidupnya, dan yang paling 3.
Mengadakan
berat persyaratannya adalah 1). Mereka tidak boleh pengajian rutin 3x Melaksanakan 7
seminggu dengan sakramen di atas
menikah 2) tidak boleh memiliki kekayaan dan 3). Harus materi fiqih, tafsir sesuai dengan
dan tasauf
patuh kepada pimpinan. Setelah dilihat kesalehannya, di Pola petunjuk yang sudah
pembina baku di gereja
tanya masyarakat yang tinggal di sekitarnya dan ditanya an umat katolik seluruh dunia
pula orang-orang yang mengenalnya di tempat ia pernah 4.
Program berjalan
melakukan praktek, baru boleh ditamfiskan. sesuai rencana dan Setiap umat Katolik
jadwal yang sudah harus menjalani
Orang-orang yang lolos dalam ujian ini sangat disepakati. semua sakramen
sedikit karena disamping persyaratan di atas, yang tersebut kecuali
Implem sakramen imamat
bersangkutan harus melalui masa pendidikan yang cukup entasi yang hanya untuk
program para calaon pastor
lama. Mereka dididik mulai tamat SMP terus ke Seminari saja.
selama 3 tahun belajar filsafat kemudian turun
kemasyarakat selama 1 tahun kemudian belajar lagi
tentang Teologi selama 2 tahun kemudian turun lagi Kesimpulan
kemasyarakat selama 2 tahun. Kemudian kembali lagi A. Masjid
untuk dididik dan baru bisa diberikan sakramen Imamat. Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat
Setelah itu baru ia dapat bertugas sebagai Pastor. Hidup di disimpulkan bahwa, program pembinaan umat di masjid
gereja dan semua tenaga dan pikirannya digunakan hanya Agung At-Taqwa kota Bengkulu adalah mengajak
untuk membantu kehidupan umat, tampa mengenal lelah masyarakat untuk melaksanakan amar ma’ruf dan nahi
dan tidak mengharap apa-apa dari semua jerih payahnya mungkar, sehingga menjadi manusia yang berakhlak mulia
kecuali kasih sayang dari Tuhan Yesus. Karena itu berbudi pekerti luhur, selamat di dunia sampai ke akhirat.
sakramen ini hanya dapat diberikan kepada orang yang Pola pembinaannya disampaikan dalam bentuk ceramah,
istimewa disebabkan persyaratannya yang sangat berat dan tanya jawab dan diskusi. Pembinaan ini dilaksanakan
sulit dilakukan oleh manusia biasa. sebanyak tiga kali seminggu dengan materi bahasan Fikih,
Selain yang sudah terprogram di atas, gereja Tafsir dan Tasauf yang dihadiri oleh para jemaah sebanyak
Katolik juga membangun pola-pola pembinaan dikota 40 orang lebih kurang.
sampai kedesa dimana jamaah bisa berkumpul. Mereka
terbagi dalam beberapa wilayah, berpindah dari rumah B. Gereja
kerumah setiap bulannya. Disinilah pendalaman iman Hasil penelitian menunjukan bahwa, program
dilakukan secara rutin dan terprogram yang dipimpin oleh gereja St. Yohanes Bengkulu secara umum adalah
para pembantu Pastor, atau orang-orang yang ditunjuk oleh pembinaan dan pengembangan. Pola pembinaannya berupa
Pastor. 7 sakramen yaitu sakramen pembabtisan, krisma, ekaristi,
perkawinan, pengampunan dosa, perminyakan kudus dan
Resume tentang pembinaan umat di masjid dan di gereja.
sakramen imamat. Sakramen ini diimplementasikan oleh

12
Bakhtiar dkk; Pola Pembinaan Umat

semua gereja Paroki di manapun berada diseluruluh dunia


yang berjalan sesuai dengan pedoman/petunjuk dari pusat
gereja dunia Santo Petrus. Para jemaat yang tersebar di
seluruh propinsi Bengkulu terdata dengan lengkap, mulai
dari yang baru lahir sampai yang meninggal dunia.
Keikhlasan Pastor sebagai pelaku utama dalam
pembibinaan ini menjalani proses yang cukup lama
dengan seleksi yang ketat, mereka tidak boleh bekeluarga/
kawin, tidak boleh mempunyai harta dan selalu taat pada
atasan, sehingga dengan demikian semua hidupnya
dihabiskan untuk membina umatnya.

Daftar Pustaka
Syaifudin, Wawancara, 25 Juni 2016
Aswandi,Wawancara, 25 Juni 2016
Fitriani, Wawancara, 2 Juli 2016
Firdaus Sasda, Wawancara, 9 Juli 2016
Ayu Sri Mayang Sari, Wawancara, 16 Juli 2016
Hanson, Wawancara, 23 Juli 2016
Zulfeni Susanti, Wawancara, 6 Agustus 2016
Hendrik, Wawancara, 6 Agustus 2016
Wiwik Suryani, Wawancara, 13 Agustus 2016
Yulisnawati, Wawancara, 13 Agustus 2016
Tamrin Marzuki, Wawancara, 20 Agustus 2016
Erlius Dunil, Wawancara, 20 Agustus 2016
Erlin, Wawancara, 20 Agustus 2016
Wawancara dengan Komisioner Dewan Pendidikan,
tanggal 30 Juli 2016
Wawancara dengan Kepala Sekolah, 20 Juli 2016
Wawancara dengan Wakil Ketua DPRD Kota Bengkulu,
21 juli 2016
Wawancara dengan Orang Tua Siwa, 20 Juli 2016
Wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah, 20 Juli 2016
Wawancara denga Orang Tua siswa, 20 Juli 2016
Wawancara dengan Wakil Ketua Komite Sekolah, 20 Juli
2016
Wawancara dengan Pengamat Pendidikan, 20 Juli 2016
Wawancara dengan Pengamat Pendidikan, 20 Juli 2016
Wawancara dengan kepala sekolah pada tanggal 27 Juli
2017
Wawancara dengan Kepala Sekolah, 20 Juli 2016
Wawancara dengan Wakil Ketua DPRD Kota Bengkulu,
21 juli 2016
Wawancara dengan Orang Tua Siwa, 20 Juli 2016
Wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah, 20 Juli 2016

13

Anda mungkin juga menyukai