Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PEDAGOGIK

PENDIDIK DAN ANAK DIDIK

Dosen Pengampu :

DISUSUN OLEH :

Kelompok 4

Anggota:

1. Dhea Claudia : 2020143710


2. Wingka Ananda Valentina : 2020143715
3. Rizka Yunita : 2020143706
4. Veni Veronika : 2020143689

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH D ASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2022/2023

Kata Pengantar

1
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini.Kami telah menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya dan
semaksimal mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari
kesalahan dan kekurangan. Harapan kami, semoga bisa menjadi koreksi di masa
mendatang agar lebih baik dari sebelumnya. Pada dasarnya makalah ini kami
sajikan untuk membahas tentang “Pendidik dan anak didik”. Untuk lebih jelasnya
simak pembahasan dalam makalah ini.

Makalah ini masih banyak memiliki kekurangan, Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman untuk memperbaiki makalah
kami selanjutnya. Sebelum dan sesudahnya kami ucapkan terimakasih.

DAFTAR ISI

2
KATA PENGANTAR...........................................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG......................................................................................................4

B. RUMUSAN MASALAH..................................................................................................4

C. TUJUAN...........................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENDIDIK..............................................................................................5

B. PENYARINGAN IDE......................................................................................................6

C. PROSES PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK IDE........................6

D. MANAJEMEN PROSES PRODUK BARU....................................................................7

E. PROSES PENGEMBANGAN PRODUK BARU ............................................................7

F. STRATEGI DIVERIVIKASI PRODUK UNTUK MENINGKATKAN


KEUNGGULAN PRODUK..............................................................................................7

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN..................................................................................................................9

BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................10
BAB I

3
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam proses pendidikan, manusia merupakan unsur yang sangat menentukan
guna terselenggaranya pendidikan yang efektif dan efesien, kedua unsure manusia
tersebut adalah pendidik dan anak didik. Pendidik dan anak didik merupakan kunci
bagi terjadinya pendidikan.
Pendidik merupakan pihak yanag membantu anak didik karena
ketidakberdayaannya yang menjadi manusia sebagaimana yang dimiliki oleh si
pendidik itu sendiri. Pendidik adalah orang yang membimbing anak, agai si anak
tersebut bisa menuju kearah kedewasaan dalam pelaksanaannya dala keluarga
maupun diluar lembaga keluarga. Sebaliknya anak didik merupakan pihak yang
dibantu oleh pendidik selain tidak berdaya, namun dia memiliki potensi tertentu untuk
berkembang. Karena memilikii potensi itulah,pendidik berusaha mengembangkannya
secara optional.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja yang dimaksud dengan pendidik?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa saja yang dimaksud dengan pendidik
2.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidik
Pendidik adalah orang dewasa yang membimbing anak gar si anak tersebut
bisa menuju ke arah kedewasaan. Pendidik merupakan orang yang bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasarannya adalah anak didik. Anak didik
mengalami pendidikannya dalam tiga lingkungan, yaitu lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Oleh karena itu, yang bertanggung
jawab terhadap pendidikan anak didik dilingkungan keluarga adalah orang tua, di
lingkungan sekilah adalah guru, dilingkungan masyarakat adalah orang-orang yang
terlibat dalam kelompok pendidikan, seperti pengasuh ana yatim piatu, pembimbing
kelompok bermain.
Pendidik harus orang dewasa karena tidak mungkin pendidik membawa anak
sebagai manusia ynag belum dewassa dibawa kepada kedewasaannya oleh manusia
yang belum dewasa.
B. Penyaringan Ide
Idea screening atau penyaringan ide adalah tahap kedua dari proses
pengembangan produk baru. Tahap ini terdiri dari proses seleksi ide-ide produk baru
untuk menemukan yang terbaik dan membuang yang tidak layak sesegera mungkin.
Penyaringan ide yang baik melibatkan evaluasi ide secara individual. Ini mungkin
juga dilakukan dengan membandingkan antar ide untuk menentukan relevansinya
dengan tujuan dan kriteria yang diinginkan perusahaan. Kriteria mungkin didasarkan
pada masalah teknis, kecocokan strategis, atau peluang pasar.
Tujuan penyaringan ide
Tidak setiap ide relevan dengan perusahaan. Dalam hal ini, menyaring ide membantu
perusahaan untuk memfokuskan seluruh proses pengembangan produk hanya pada ide
yang memiliki peluang besar untuk sukses.Dengan menyaringnya, perusahaan
mengurangi jumlah ide dan menghilangkan ide-ide yang tidak memenuhi kriteria.
Dengan begitu, perusahaan tidak perlu membuang-buang sumber daya.
C. Proses Perencanaan dan Pengembangan Ide
Proses perencanaan dan pengembangan ide ada 5 :
1. Menentukan Tujuan Bisnis yang Akan Dibangun

5
pertama yang perlu kamu lakukan untuk dapat membuat rancangan bisnis yang
ideal adalah dengan menentukan tujuan bisnis yang akan dibangun terlebih
dahulu.Setiap pebisnis tentu saja ingin menjalankan sebuah usaha untuk
mendapatkan keuntungan. Namun, keuntungan seperti apa yang ingin kamu
dapatkan? Berapa angka pasti keuntungan yang ingin kamu dapatkan dalam tahun
ini atau mungkin 5 tahun ke depan?. Ada lagi berbagai pertanyaan lainnya untuk
membantu kamu dalam menentukan tujuan bisnis seperti apakah bisnis tersebut
ingin dikembangkan hingga dikenal di mancanegara? Atau kamu ingin membuat
bisnis rumahan sederhana agar dapat berfokus pada pelanggan tetap? Tentukanlah
tujuan bisnis yang kamu bangun agar dapat lanjut ke dalam langkah selanjutnya.
2. Melakukan Research Terkait Bisnis yang Akan Dijalankan
Langkah berikutnya yang perlu kamu lakukan dalam mengembangkan ide dan
peluang usaha adalah dengan melakukan research. Carilah informasi yang
sebanyak-banyaknya terkait dengan bisnis yang akan kamu jalankan. Tidak jarang
orang yang hanya langsung terjun untuk membuka bisnis yang mereka inginkan
tanpa melakukan research terlebih dahulu. Pada akhirnya, bisnis tersebut menjadi
gagal atau bahkan sulit untuk berkembang.
3. Mempelajari Kompetitor
Siapa kompetitor bisnis kamu? Sudahkah kamu mengetahui siapa saja perusahaan
yang termasuk ke dalam kompetitor? Sebagai pebisnis, kamu perlu mempelajari
siapa kompetitor yang harus dihadapi. Dari sana, kamu juga dapat memahami
bagaimana kompetitor menjalankan bisnis mereka, strategi pemasaran apa yang
mereka gunakan untuk dapat menarik perhatian orang, berapa keuntungan yang
didapatkan setiap bulannya, dan masih banyak lagi.
4. Melakukan Kegiatan Pemasaran
Kegiatan pemasaran sangat penting untuk dilakukan agar bisnis yang akan kamu
jalankan dapat dikenal oleh lebih banyak orang. Kamu dapat melakukan berbagai
macam kegiatan pemasaran.Saat ini, kita telah memasuki era digital di mana
kegiatan pemasaran yang sering dilakukan oleh berbagai perusahaan adalah digital
marketing. Digital marketing dapat menarik perhatian pengguna internet untuk
menjadi calon potensial customer kamu.
5. Melakukan Penilaian dan Evaluasi Secara Berkala
Langkah terakhir di dalam pengembangan ide dan peluang usaha adalah
melakukan penilaian dan evaluasi secara berkala. Hal ini sangat penting untuk
6
dilakukan agar kamu mengetahui bagaimana perjalanan bisnis dalam periode
waktu tertentu. Dari perkembangan yang didapatkan, kamu dapat melakukan
evaluasi untuk menyusun strategi bisnis yang lebih baik lagi.
D. Manajemen Proses Produk Baru

E. Proses Pengembangan Produk Baru


Pengembangan produk baru hendaknya menjadi pusat perhatian bagi perusahaan
karena sumbangannya jelas bagi kelangsungan hidup dan kemakmuran perusahaan.
Selain itu, pengembangan produk baru sangat erat kaitannya dengan keberhasilan
suatu perusahaan dalam usaha meningkatkan penjualannya. Dengan melakukan
pengembangan produk baru, maka peluang perusahaan untuk mendapatkan pelanggan
baru akan semakin besar. Apabila pelanggan bertambah, maka penjualan akan
meningkat. Tentu apabila produk yang dijual sesuai dengan apa yang menjadi harapan
konsumen. Ada 8 proses dalam pengembangan produk baru yaitu:
1. Merancang Ide Produk Baru
Pada tahap paling awal perancangan produk baru, pasti ada banyak ide
menarik yang bermunculan. Biasanya ide-ide tersebut berasal dari:
a. Departemen Riset dan Pengembangan.
b. Hasil amati, tiru dan modifikasi (ATM) produk kompetitor.
c. Hasil survei konsumen.
d. Program internal perusahaan, misalnya Crazy Idea Program (CIP).
e. Ulasan atau saran dari mitra kerja.
2. Penyaringan Atau Pemilihan Ide Produk
Ide produk yang jumlahnya sangat banyak tadi akan disaring lebih lanjut.
Tujuannya tidak hanya untuk mengerucutkan ide, tetapi ada tujuan lain yang
lebih penting, seperti:
1) Mengurangi risiko kegagalan produk.
2) Menemukan ide produk yang patut diproses ke langkah selanjutnya.
3) Mendapatkan ide produk yang benar-benar memungkinkan untuk
dikerjakan.

7
Proses penyaringan ide produk tidak bisa dilakukan sembarangan. Dengan
kata lain, penyaringan tidak bisa dilakukan dengan hanya memisahkan ide
yang baik dan ide yang kurang baik.

3. Pengembangan Dan Pengujian Konsep


Selanjutnya, proses pengembangan produk baru mencakup pengembangan ide
terpilih menjadi konsep yang siap diuji. Konsep dibuat dengan bahasa yang
mudah dimengerti agar bisa dipahami oleh target pasar.
4. Menyusun Strategi Pemasaran
Proses pengembangan produk baru berikutnya adalah menyusun strategi
pemasaran, intinya menentukan cara agar produk bisa diterima oleh target
pasar. Dalam mengembangkan strategi pemasaran, ada tiga poin penting yang
harus dirancang dengan baik, di antaranya:
1) Target pasar, rencana proposisi nilai, pangsa pasar, target keuntungan,
hingga penjualan beberapa tahun pertama dijelaskan dengan detail.
2) Strategi bauran pemasaran dan rencana penjualan jangka panjang.
3) Biaya yang dibutuhkan pemasaran, struktur dan metode penetapan
harga dibuat dalam gambaran besar.
5. Melakukan Analisis Bisnis (Business Analysis)
Di tahap ini, produk yang sebelumnya sudah ditetapkan dilakukan analisis
terkait tingkat ketertarikannya target pasar terhadap produk. Selain itu juga
dilakukan analisis anggaran dan profil produk, serta proyeksi penjualan.
Proyeksi penjualan didapatkan dari historical produk lain yang satu kategori
dari perusahaan tersebut atau dengan melihat produk yang sudah ada di pasar.
Analisis bisnis bertujuan untuk memastikan apakah faktor tersebut bisa
memenuhi tujuan perusahaan atau tidak.Produk bisa dilanjutkan ke tahap
pengembangan jika hasil analisisnya sejalan dengan tujuan perusahaan. Saat
melihat proyeksi pasar, perhatikan proses pertumbuhannya, dan apa yang
diperlukan untuk mencapai itu semua.
6. Mengembangkan Dan Menyempurnakan Produk
Umumnya produk yang direncanakan belum berupa produk yang sebenarnya
akan dipasarkan. Tetapi baru dalam bentuk konsep visual maupun deskripsi,
seperti prototipe produk, video animasi, gambar dan teks deskriptif.
7. Uji Pemasaran (Skala Kecil)

8
Dalam proses pengembangan produk baru, produk yang sudah jadi secara
keseluruhan tidak bisa langsung dikomersialisasi. Pertama produk perlu
dilakukan uji pemasaran di pasar aktual atau pasar yang sebenarnya dalam
skala kecil.Tujuannya agar perusahaan mendapatkan gambaran aktual dari
pemasaran produk tersebut. Tidak hanya itu, uji pemasaran skala kecil juga
menguji program pemasaran awal dan produk tersebut.
8. Memasarkan Produk Dalam Skala Besar (Komersialisasi)
Setelah melakukan uji coba pemasaran skala kecil, perusahaan akan
mendapatkan gambaran mengenai potensi kesuksesan produk di pasar.Hasil
uji coba tersebut yang memutuskan apakah produk tetap akan diluncurkan saat
itu juga, menundanya atau membatalkannya secara keseluruhan. Apabila
perusahaan memutuskan untuk meluncurkan produk, maka ada rencana
lanjutan yang perlu disiapkan oleh perusahaan. Istilahnya adalah
komersialisasi. Tahapan komersialisasi mencakup persiapan manufaktur
produk skala besar, hingga persiapan pemasaran produk.
F. Strategi Diversifikasi Produk Untuk Meningkatkan Keunggulan Produk
Diversifikasi produk merupakan usaha untuk memperluas pasar dengan
mengembangkan produk baru yang sesuai dengan pasar agar memiliki keunggulan
bersaing. Perusahaan melakukan diversifikasi produk dengan pertimbangan untuk
memanfaatkan kekuatan-kekuatan yang ada pada usaha sekarang dalam bidang
pemasaran, produksi, teknologi atau keuangan. Strategi diversifikasi merupakan
bagaimana perusahaan melakukan pembagian produknya, apakah dengan
produk/usaha yang berkaitan atau sama sekali berbeda. Strategi diversifikasi
dibedakan menjadi dua, yaitu konsentris dan konglomerasi:
1. Strategi diversifikasi konsentris adalah strategi menambahkan produk baru
yang masih ada hubungannya dalam hal kesamaan teknologi, fasilitas
bersama, atau jaringan pemasaran yang sama dengan produk yang ada
sekarang ini.
2. Strategi diverisifikasi konglomerais adalah strategi menambahkan produk baru
yang dipasarkan pada pasar baru yang tidak berhubungan dengan yang ada
sekarang ini. Supaya berjalan efektif, terdapat beberapa pedoman strategi
diversifikasi konglomerasi untuk diikuti, yakni terjadi penurunan penjualan
dan keuntungan, kemampuan manajerial dan modal untuk berkompetisi pada
industri baru, tercipta sinergi yang finansial antar dua perusahaan (yang
9
mengakuisisi dan yang diakuisisi) untuk produk sekarang ini yang telah jenuh.
Terdapat peluang untuk memperoleh bisnis baru yang tidak berhubungan
tetapi mempunyai peluang investasi yang menarik dan terdapat tindakan
antitrust atas bisnis yang terkonsentrasi pada bisnis tunggal.

BAB III

KESIMPULAN

10
Daftar Pustaka

11

Anda mungkin juga menyukai