Anda di halaman 1dari 6

Makalah Kepemimpinan & Mananajemen Perubahan

Makalah Kepemimpinan dan Manajemen Perubahan

Kepemimpinan & Manajemen Perubahan

Dipresentasikan pada Mata Kuliah : Kepemimpinan

Dosen : Drs. H Zaenal Abidin , M.Ag.

Disusun Oleh :

Nanda Rachmawati 101118120493

Intan Siti Choirunnisa Wiguna 02117016

Windy Nur Achlis 101118120184

Della Puti Nur Nazmi 101118120025

Sri Anggraeni 101118120364

Ai Winarti Kurnia 101118120182

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Indonesia Membangun

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN...

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………...

1.2 Rumusan Masalah.…………………………………………………………………

1.3 Tujuan……………………………………………………………………………...

BAB 2 PEMBAHASAN.……………………………………………………………....

2.1 Definisi Kepemimpinan

2.2 Penyebab Terjadinya Perubahan

2.3 Menyikapi Perubahan

2.4 Perbedaan Kepemimpinan dan Manajemen

2.5 Konsep Dasar Perubahan


BAB 3 KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Organisasi adalah sebuah kelompok sosial yang dibentuk dan yang memiliki batas yang
memisahkan itu dari lingkungannya. Organisasi juga memiliki tujuan kolektif, dan
mengendalikan kinerja. Di sebuah organisasi formal, interaksi yang rasional
dikoordinasikan dan diarahkan melalui waktu secara terus menerus.

Pimpinan diskusi perubahan manajemen atau, secara praktikal,disebut pula perubahan


pengendalian manajemen, atau bahkan memimpin perubahan manajemen, tidak akan terlepas dari
pengaruh perubahan lingkungan bisnis, peraturan pemerintah, perundang-undangan, tekanan
politik, bahkan karena alasan perubahan cuaca/iklim.

Ada kontroversi terus tentang perbedaan antara kepemimpinan dan manajemen. Tidak semua
manajer latihan kepemimpinan, Seringkali diasumsikan bahwa siapapun dalam posisi manajemen
adalah pemimpin. Tidak semua pemimpin mengelola

Hasil gambar untuk barusen hillKepemimpinan dilakukan oleh orang yang tidak dalam posisi
manajemen ( misalnya, Pemimpin informal). Beberapa ahli berpendapat bahwa meskipun tumpang
tindih manajemen dan kepemimpinan, kedua kegiatan inin tidak identic (Bass,2010)

Cendekiawan pertama yang mengambil sikap dalam masalah ini adalah Abraham Zaleznik, dengan
pasal monumentalnya diterbitkan dalam Harvard Business Review Tahun 1977. Zaleznik
berpendapat bahwa kedua pemimpin dan manajer membuat kontribusi yang berharga bagi suatu
organisasi dan bahwa kontribusi masing-masing orang berbeda. Sedangkan pemimpin menganjurkan
perubahan dan pendekatan baru, manajer menganjurkan stabilitas dan status qu

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan kepemimpinan?

2. Apa yang menyebabkan perubahan dalam kepemimpinan

3. Apa sajakah jenis-jenis perubahan dalam kepemimpinan

4. Apa saja perbedaan antara kepemimpinan dan manajemen?

5. Bagaimana konsep perubahan itu?

1.3 Tujuan

1. Untuk menjelaskan konsep dan pengertian kepemimpinan


2. Untuk mengetahui penyebab perubahan kepemimpinan

3. Untuk mengetahui apa sajakah jenis-jenis perubahan dalam kepemimpinan pendidikan

4. Untuk menjelaskan perbedaan antara kepemimpinan dan manajemen

5. Untuk menjelaskan dan mengetahui konsep perubahan

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Kepemimpinan

Kepemimpinan dapat diartikan sebagai proses mempengaruhi dan mengarahkan para pegawai
dalam melakukan pekerjaan yang telah ditugaskan kepada mereka. Sebagaimana didefinisikan oleh
Stoner, Freeman, dan Gilbert (1995), kepemimpinan adalah the process of directing and influencing
the task related activities of group members. Lebih jauh lagi, Griffin (2000) membagi pengertian
kepemimpinan menjadi dua konsep, yaitu sebagai proses, dan sebagai atribut. Sebagai proses,
kepemimpinan difokuskan kepada apa yang dilakukan oleh para pemimpin, yaitu proses di mana
para pemimpin menggunakan pengaruhnya untuk memperjelas tujuan organisasi bagi para pegawai,
bawahan, atau yang dipimpinnya, memotivasi mereka untuk mencapai tujuan tersebut, serta
membantu menciptakan suatu budaya produktif dalam organisasi

Sehingga orang-orang yang dipimpinnya menerima dirinya sebagai sosok yang layak memimpin
mereka. Selain itu banyak juga pendapat dari para tokoh mengenai arti dari kepemimpinan ini, yaitu:

a. Kepemimpinan adalah pembentukkan awal serta pemeliharaan struktur dalam harapan dan
interaksi (Stogdill, 1974:411).

b. Kepemimpinan adalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit pada dan berada di atas
kepatuhan mekanis terhadap pengarahan rutinorganisasi (Katz & Kahn, 1978:528).

c. Kepemimpinan adalah sebuah proses memberi arti (pengarahan yang berarti) terhadap usaha
kolektif dan yang mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan untuk mencapai
sasaran (Jacob&Jacques, 1990:281).

d. Kepemimpinan sebagai sebuah proses pengaruh social yang dalam hal ini pengaruh yang
sengaja dijalankan oleh seseorang terhadap orang lain untuk menstruktur aktifitas-aktifitas serta
hubungan-hubungan sebuah kelompok atau organisasi (Yukl, 1994:2).

Di samping berbagai persoalan di atas, mekanisme kerja yang berlangsung dalam sebuah sekolah
kadang-kadang juga merupakan penyebab dilakukannya perubahan. Problem yang timbul dapat
menyangkut masalah sistemnya sendiri dan dapat pula terkait dengan perlengkapan atau peralatan
yang digunakan. Pola kerjasama yang terlalu birokratis atau sebaliknya terlalu bebas misalnya, dapat
menyebabkan suatu organisasi menjadi tidak efisien. Sistem yang terlalu kaku menyebabkan
hubungan antar anggota menjadi impersonal yang mangakibatkan rendahnya semangat kerja dan
pada gilirannya menurunkan produktivitas kerja. Demikian juga halnya jika sistem yang digunakan
terlalu bebas. Perubahan yang harus dilakukan dalam hal ini akan menyangkut struktur organisasi
yang digunakan. Dengan mengubah struktur, pola hubungan antar anggota akan mengalami
perubahan.
2.2 Penyebab Terjadinya Perubahan

1. Faktor Eksternal

Faktor eksternal ialah penyebab perubahan yang berasal dari luar atau lingkungan. Sebagai
pemimpin harus responsive terhadap berbagai perubahan yang terjadi di lingkungannya. Teknologi,
pemerintah, tuntutan pasar, dan arus globalisasi termasuk dari faktor eksternal.

Perkembangan dan kemajuan teknologi merupakan penyebab penting dilakukannya perubahan.


Penerapan temuan teknologi tersebut menyebabkan perubahan dalam berbagai hal, misalnya
prosedur kerja yang dilakukan, jumlah, kompetensi, dan kualifikasi SDM yang diperlukan, sistem
penggajian yang diberlakukan, dan bahkan kadang-kadang struktur organisasi yang digunakan..

Akhir-akhir ini tuntutan untuk mengikuti arus globalisasi tidak mungkin dibendung lagi. Sekolah
sebagai lembaga yang menyiapkan SDM yang nantinya akan terjun ke pasar global sudah tentu harus
tanggap terhadap tuntutan itu. Itulah sebabnya berbagai strategi dan kebijakan yang dianggap
sesuai, ditempuh oleh sekolah seperti penerapan ISO, total quality management, peningkatan
kualifikasi dan kompetensi guru, dan sejenisnya.

2. Faktor Internal

Faktor internal adalah penyebab dilakukannya perubahan yang berasal dari dalam sekolah yang
bersangkutan, antara lain:

a) Persoalan hubungan antar komponen sekolah.

b) Persoalan terkait dengan mekanisme kerja.

c) Persoalan keuangan.

Hubungan antar komponen sekolah yang kurang harmonis merupakan salah satu problem yang
lazim terjadi. Problem ini dapat dibedakan lagi menjadi dua, yaitu (1) problem yang menyangkut
hubungan atasan-bawahan (bersifat vertikal), dan (2) problem yang menyangkut hubungan sesama
anggota yang kedudukannya setingkat (bersifat horizontal). Problem atasan-bawahan yang sering
timbul menyangkut pengambilan keputusan dan komunikasi. Problem-problem yang bersumber dari
keputusan pimpinan, dapat menyebabkan munculnya berbagai perilaku negatif pada bawahan yang
kurang menguntungkan organisasi, misalnya sering terlambat datang, sering absen, mangkir, dan
sejenisnya. Sampai pada titik tertentu, problem semacam itu dapat menyebabkan munculnya
unjukrasa sehingga memaksa pimpinan untuk mengambil tindakan yaitu mengubah keputusan yang
diambil atau justru menindak bawahan yang berunjukrasa.

Problem yang sering timbul berkaitan dengan hubungan sesama anggota (warga sekolah) pada
umumnya menyangkut masalah komunikasi (kurang lancar atau macetnya komunikasi antar warga),
dan juga menyangkut masalah kepentingan masing-masing warga. Persoalan seperti itu sering
menimbulkan konflik antar warga sehingga perlu dilakukan perubahan, misalnya dalam hal jalur
komunikasi atau bahkan struktur organisasi yang digunakan.

2.3 Menyikapi Perubahan


2.4

Ø Jenis perubahan

1. Perubahan Terencana:

Perubahan terjadi pada kegiatan yang bersifat rutin dan kontinyu terutama yang bersifat strategik
dan tidak berulang.

4 fase perubahan terencana:

a) Fase eksplorasi: menggali masalah dan memutuskan untuk membuat perubahan spesifik.

b) Fase perencanaan: menyangkut pengumpulan informasi untuk menidagnosis masalah,


menetapkan tujuan, dan mendesain tindakan yang tepagt serta membujuk pengambil keputusan
untuk mendukung perubahan

c) Fase tindakan: implementasi perubahan menyangkut disain untuk menggerakkan organisasi dan
menciptakan kendali dalam menuju perubahan

d) Fase integrasi: berkaitan dengan konsolidasi dan stabilisasi perubahan meliputi perilaku cara
pandang dan perilaku diantaranya melalui; umpan balik, sistem penghargaan, dan pelatihan.

2. Perubahan Tidak Terencana:

Merupakan pergeseran ativitas organisasial karena adanya kekuatan eksternal yang berada di luar
kontrol organisasi.

Lima aspek perubahan tidak terencana yang berhasil

a) Perubahan Struktur OrganisasI

b) Perubahan Budaya Organisasi

c) Penerapan Organisasi Pembelajar

d) Perubahan Perilaku Manajerial

e) Tekanan kekuasaan dan Politik

Kurt Lewindan Schein mereka berpendapat bahwa perubahan yang sukses dalam organisasi
hendaknya mengikuti empat langkah,

a) Keinginan untuk berubah (desire of change), sebelum perubahan terjadi setiap individu
harus merasakan suatuke butuhan, dapat berupa kekurangan-kekurangan dan
ketidakpuasan selama iniserta adanya keinginan untuk meningkatkan,
b) Pencairan(unfreezing), yang meliputi memberikan dorongan,membujuk melalui pendekatan-
pendekatan dengan mengurangiancaman-ancaman maupun penolakkan sehingga setiap
individusiap untuk berubah,

c) Merubah (changging) yang meliputi pemberian perubahan pada setiap individu melalui
pembelajaran barupa sikap mereka, dalam hal ini pekerja diberi informasi baru, model perilaku baru,
dancara baru dalam melihat sesuatu sehingga pekerja belajar denga sikap baru.

d) Memantapkan (refreezing) perubahan baru untuk membuat jadipermanen. Definisi


kepemimpinan yang dikemukakan oleh Burt padadasarnya pemimpin yang dapat menganalisa
pemanfaatan teknologi merupakan unsur yang amat penting (urgent) dalam kepemimpinan
perubahan dan harus diperhitungkan.

BAB 3

KESIMPLAN

3.1 Kesimpulan

Sebuah perubahan akan menjadi baik atau tidak tergantung bagaimana cara meyikapinya,
terutama peran seorang pemimpin yang mana mempunyai wewenang atau kekuasaan tertinggi atas
segala keputusan yang diambil sangatlah mempengaruhi. Jadi dalam konteks ini seorang pemimpin
memang haruslah bijaksana dan pintar dalam menanggapi, menilai sebuah perubahan dan
mengambil langkah untuk menyikapi perubahan tersebut.

Di tempat kerja yang dinamis saat ini, kita perlu pemimpin untuk menantang status quo dan untuk
menginspirasi dan membujuk anggota organisasi. Kita juga perlu manajer untuk membantu dalam
mengembangkan dan mempertahankan tempat kerja yang lancar berfungsi. Ada kontroversi terus
tentang perbedaan antara kepemimpinan dan manajemen. Tidak semua manajer latihan
kepemimpinan. Seringkali diasumsikan bahwa siapa pun dalamposisi manajemen adalah pemimpin.
Tidak semua pemimpin mengelola. Kepemimpinandilakukan oleh orang yang tidak dalam posisi
manajemen (misalnya, pemimpin informal).Beberapa ahli berpendapat bahwa meskipun tumpang
tindih manajemen dan kepemimpinan, kedua kegiatan ini tidak identik (Bass, 2010

Kepemimpinan adalah proses yang sangat penting dalam setiap organisasi karena kepemimpinan
inilah yang akan menentukan sukses dan gagalnya sebuah organisasi. Jika perusahaan, rumah sakit,
universitas, atau tim atletik mengalamai kesuksesan, maka direktur, rektor, atau pelatihlah yang
memperoleh acungan jempol. Akan tetapi, sebaliknya, jika terjadi kegagalan, mereka pulalah yang
memperoleh teguran, kritik, atau bahkan diganti. Jadi salah satu elemen pokok yang menjadi
perhatian setiap organisasi yaitu bagaimana caranya untuk menarik, melatih, atau mempertahankan
orang-orang yang akan menjadi pemimpin-pemimpin yang efektif.

Dalam pembahasan diatas, dapat disimpulkan, Pertama, pemimpin yang baik tidak selalu baik
manajer, dan manajer yang baik belum tentu pemimpin yang baik. Kedua, keterampilan manajemen
yang baik mengubah visi seorang pemimpin dalam tindakan dan keberhasilan pelaksanaan

Anda mungkin juga menyukai