Perusahaan Migas
10
Sep
Pakaian seragam perusahaan migas mempunyai standar keamanan tersendiri. Keamanan yang
optimal memang dibutuhkan mengingat lokasi kerja perusahaan migas adalah lokasi yang
berbahaya dan beresiko. Misalnya bagi orang yang bekerja di off shore atau anjungan
pengeboran minyak lepas pantai dibutuhkan SDM berkualitas yang juga memiliki ketangguhan
fisik yang prima karena jam kerja yang bisa mencapai hingga 12 jam di lokasi yang beresiko.
Salah satu cara untuk menjaga keselamatan karyawan adalah kewajiban mengenakan seragam
perusahaan migas dengan keamanan sesuai standar. Berikut ini adalah ulasan tentang seragam
perusahaan minyak dan gas.
-) Helm kevlar yang berguna untuk melindungi kepala dari benda keras atau benturan.
-) Sepatu boot anti api atau lazim disebut safety shoes yang melindungi mulai dari ujung kaki
hingga betis.
-) Pakaian tahan api yang terbuat dari serat tahan api yang disebut inherently flame resistant
yang dapat menahan suhu hingga 260° Celcius.
Rompi safety untuk karyawan perusahaan migas dibuat dari bahan drill,
canvas, taslan maupun bahan nomex dupont dan dilengkapi dengan bordir nama maupun logo
perusahaan. Bahan-bahan ini cocok untuk dikenakan, khususnya oleh petugas lapangan dan
pekerja proyek tambahan.
Di masa lalu, pembuatan seragam perusahaan tambang atau minyak bumi seolah didominasi oleh
beberapa konveksi besar saja. Saat ini, banyak perusahaan atau pabrik konveksi yang
memproduksi seragam perusahaan migas sesuai dengan standar bahan dan model yang
ditentukan untuk menjamin keselamatan pekerja di lapangan.
Perusahaan konveksi seperti ini semakin mudah diakses berkat dukungan teknologi internet.
Konsumen pribadi maupun institusi bisa melakukan pemesanan secara online sesuai dengan
pilihan bahan, model, dan warna yang diinginkan. Banyaknya pilihan dari berbagai perusahaan
konveksi online membuat harga pakaian seragam semakin kompetitif, termasuk seragam
perusahaan migas dengan standarnya yang berbeda dari seragam perusahaan lainnya.
Tahukah Anda?
Dikutip dari laman ishn.com pada 1 April 2016, dari semua cedera (seperti luka bakar)
yang berhubungan dengan kelistrikan, 50 persen diantaranya disebabkan oleh arc flash.
NFPA menyatakan, sering kali luka bakar berakhir fatal karena rata-rata pekerja tidak
mengenakan pakaian pelindung tahan api (FR coverall) yang tepat atau bahkan tidak
mengenakan pakaian pelindung sama sekali.
Bagi Anda yang bekerja di bidang otomotif, area pertambangan, konstruksi, dan industri lainnya,
perihal safety coverall ini wajib Anda perhatikan. Pada situasi tertentu, penggunaan safety
coverall sangat diperlukan untuk melindungi pekerja dari bahaya panas, paparan api, recikan
logam cair, arus listrik, bahan kimia berbahaya dan beracun, minyak, darah dan cairan tubuh,
serat asbes, dll.
Sumber: jetuniform.com
Selain melindungi dari sejumlah bahaya, safety coverall juga diperlukan untuk menjaga
kebersihan pakaian kerja dari noda atau kotoran. Bagi mekanik dan pekerja industri lain yang
setiap harinya bekerja di area minyak dan produk berbasis minyak lainnya, bisa saja terkena
cipratan yang dapat meninggalkan noda membandel.
Dari semua jenis workwear (pakaian kerja) yang tersedia, coverall atau overall dapat dikatakan
pakaian pelindung yang paling nyaman digunakan para pekerja. Desain one-piece garment dari
safety coverall ini memudahkan gerak para pekerja saat melakukan aktivitasnya.
Sumber: ishn.com
Selain memberikan ruang bebas untuk bergerak, safety coverall juga memiliki kemampuan
melindungi seluruh tubuh pekerja, mulai dari pergelangan tangan sampai pergelangan kaki.
Bahkan ada jenis coverall yang sudah dilengkapi penutup kepala. Jadi, bila safety coverall
digunakan bersamaan dengan alat pelindung diri lainnya, tentu hal ini bisa memberikan
perlindungan maksimal bagi pekerja.
7. Pekerja tambang
1. Mekanik
8. Pekerja di peternakan
2. Painters
9. Pilot
3. Nelayan
10. Pemadam Kebakaran
4. Engineers kereta api
11. Pekerja konstruksi
5. Pekerja manufaktur
12. Pekerja pembangunan jalan
6. Pekerja bagian kelistrikan
13. Pekerja yang berhubungan dengan B3
1. Coverall dengan material tahan air (waterproofed), diperuntukkan bagi pekerja yang
beraktivitas di luar ruangan atau di lingkungan kerja dengan suhu basah atau lembab.
2. Coverall dengan fitur tambahan di bagian lutut untuk aktivitas yang mengharuskan
pekerja membungkuk terus-menerus.
3. Coverall dengan desain warna berbeda, bertujuan untuk menyeragamkan pekerja dan
menunjukkan identitas jabatan. Dengan adanya identitas ini, maka divisi pekerjaan atau
jenis pekerjaan seseorang dapat dengan mudah dibedakan.
4. Coverall dengan fitur tahan api (Flame Resistant Clothing/ FR Clothing), diperuntukkan
bagi pekerja yang beraktivitas di area panas, paparan api, listrik, atau bahan kimia
berbahaya.
5. Coverall dengan fitur high-visibility atau pakaian pelindung dengan visibilitas tinggi,
diperuntukkan bagi pekerja yang beraktivitas di area yang sering dilalui kendaraan atau
area dengan penerangan minim.
Sesuai standar Eropa, pakaian pelindung (termasuk coverall) juga dibagi menjadi beberapa tipe
sebagai berikut:
EN 943-1
gas-tight suit: memberikan perlindungan terhadap gas & cairan
Type 1
berbahaya, aerosol, dan partikel padat berbahaya.
EN 943-2
air-fed non-gas-tight suits: memberikan perlindungan terhadap gas
Type 2 EN 943-1
& cairan berbahaya, aerosol, dan partikel padat berbahaya.
liquid-tight suit: memberikan perlindungan terhadap cairan
Type 3 EN 14605
bertekanan.
spray-tight suits: memberikan perlindungan terhadap semprotan
Type 4 EN 14605
cairan berbahaya.
suits against solid particles: memberikan perlindungan terhadap EN ISO
Type 5
debu dan partikel padat berbahaya. 13982-1
suits offering limited protective performance against liquid
chemicals: memberikan perlindungan terhadap bahan kimia cair,
misalnya recikan bervolume rendah dari bahan kimia iritan.
Type 6 EN 13034
Pakaian pelindung untuk bahaya biologi (biological hazard)
Perlindungan terhadap kontaminasi cairan EN 14126
Perlindungan terhadap kontaminasi debu EN 14126
Pemilihan coverall dapat disesuaikan dengan tipe pekerjaan dan potensi bahaya yang ada di area
kerja. Terkadang, ada juga pekerja yang menggunakan coverall sekali pakai (disposable
coverall) karena aktivitasnya berhubungan dengan zat berbahaya (seperti kegiatan yang
berhubungan dengan asbes) dan bisa membahayakan bila digunakan kembali.
Seperti dikutip dupont.com, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih safety
coverall yang tepat sesuai potensi bahaya yang ada di area kerja Anda. Apa sajakah itu?
Sumber: alibaba.com
Sama halnya seperti memilih alat pelindung diri lainnya, bahan menjadi pertimbangan penting
saat memilih coverall. Bahan coverall yang baik harus mampu melindungi pekerja dari dampak
bahaya yang ada di area kerja secara maksimal.
Bahan coverall sangatlah beragam, ada yang terbuat dari bahan TC (Teteron Cotton) yang
merupakan campuran cotton combed 35% dan Polyester 65%. Meski bahan TC memiliki
kualitas baik, tetap saja coverall berbahan 100% katun memberikan kualitas paling baik dalam
menahan dampak bahaya. Bahan ini biasanya digunakan untuk potensi bahaya rendah, misalnya
tidak terpapar bahan kimia atau terkena paparan api.
Untuk potensi bahaya tinggi, coverall biasanya terbuat dari bahan khusus. Misalnya, jika Anda
bekerja di area panas, penggunaan coverall berbahan anti api sangat dianjurkan. Maka dari itu,
pemilihan bahan coverall harus disesuaikan dengan tipe pekerjaan atau bahaya yang ada di area
kerja agar fungsi coverall sebagai pakaian pelindung jadi lebih maksimal.
Kualitas produsen
Selain kualitas bahan coverall, kualitas perusahaan pembuat coverall juga memegang peranan
penting dalam menghasilkan coverall bermutu tinggi secara keseluruhan. Produsen pakaian
pelindung tepercaya akan memeriksa kualitas bahan, kualitas jahitan, kekuatan bahan dalam
menahan dampak bahaya, hingga finishing selama proses manufaktur. Pilihlah produsen dengan
produk coverall terbaik untuk memberikan perlindungan maksimal kepada pekerja.
Daya Tahan
Untuk mengetahui kemampuan coverall dalam menahan dampak bahaya, produsen biasanya
melakukan pengujian coverall dalam menahan dampak bahaya terlebih dahulu. Setelah itu,
barulah terlihat apakah coverall yang diproduksi mampu bertindak sebagai pelindung dari
potensi bahaya atau tidak.
Desain coverall
Kenyamanan dan tingkat perlindungan yang memadai, menjadi faktor utama saat memilih
coverall. Pakaian dengan kualitas buruk dalam menahan dampak bahaya dan membatasi gerakan
pekerja, dapat mempengaruhi kemampuan pekerja tersebut dalam melaksanakan pekerjaan dan
bisa mengakibatkan cedera karena tingkat perlindungan yang kurang maksimal.
Untuk itu, pilihlah coverall dengan desain yang nyaman dan Anda juga bisa memilih model
coverall dengan fitur tambahan, seperti dilengkapi banyak saku agar Anda mudah menjangkau
alat-alat kerja untuk efisiensi saat beraktivitas.
* * *
Sumber: www.SafetySign.co.id
Bagaimana Cara Memilih Flame Resistant
(FR) Coverall yang Tepat?
17 September 2019
Ketika seorang pekerja terkena paparan panas, api (flash fire), atau arc flash, flame resistant
(FR) coverall yang mereka kenakan memainkan peran besar untuk mengurangi tingkat
keparahan cedera.
Sumber: modelapparel.com
Saat Anda bekerja di lingkungan di mana terdapat potensi bahaya api (flash fire), paparan panas,
arc flash, atau debu yang mudah terbakar yang menimbulkan risiko keselamatan, Anda perlu
memastikan apakah FR coverall yang Anda gunakan sudah tepat atau belum.
Pasalnya, ketika pekerja berada di area yang mengandung potensi bahaya tersebut, sering kali
mereka tidak mengenakan FR coverall atau pakaian pelindung tahan api yang tepat. Hal ini tentu
berisiko mengakibatkan cedera pada tubuh yang mengarah pada kecacatan atau kematian.
National Fire Protection Association (NFPA) menyatakan, sering kali luka bakar yang
diakibatkan arc flash berakhir fatal karena rata-rata pekerja tidak mengenakan pakaian pelindung
tahan api (FR coverall) yang tepat atau bahkan tidak mengenakan pakaian pelindung sama
sekali.
Awalnya api atau ledakan mungkin tidak langsung mengakibatkan cedera serius, tetapi pakaian
pelindung yang tidak tepat atau tidak sesuai potensi bahaya akan dengan mudah terbakar dan api
dapat membakar tubuh pekerja sehingga bisa mengakibatkan luka bakar serius.
Arc flash dan flash fire merupakan bahaya paling umum yang mengakibatkan cedera serius di
tempat kerja. Penggunaan FR coverall yang tepat dapat memberi waktu pada pekerja untuk
keluar dari bahaya sehingga tingkat keparahan cedera dapat diminimalkan dan nyawa pekerja
masih bisa terselamatkan.
Memahami FR Coverall
Flame resistant coverall adalah salah satu jenis pakaian pelindung yang terbuat dari bahan tahan
api atau flame resistant material. Bahan tahan api bukan berarti bahwa bahan tersebut tidak
dapat terbakar oleh api sama sekali. Istilah flame resistant ini berarti bahwa bahan dapat
menghambat penyebaran api, pemakainya mungkin masih mengalami luka bakar di area dekat
titik nyala api.
Keuntungan memakai FR coverall ini adalah api akan menyebar dengan sangat lambat dan api
pada kain akan padam dengan sendirinya (self extinguishting) setelah pemakai menjauh dari
sumber kebakaran/ledakan.
Coverall jenis ini telah terbukti secara signifikan dapat meningkatkan kelangsungan hidup bagi
korban luka bakar. Jelasnya, coverall tahan api tidak dimaksudkan untuk mencegah luka bakar,
tetapi hanya untuk mengurangi tingkat keparahan cederanya.
Sebagian besar FR coverall dirancang untuk melindungi pekerja dari dua bahaya umum di
tempat kerja: flash fire dan arc flash. Flash fire umumnya ditemukan di industri yang
berhubungan dengan pengeboran minyak dan gas serta pengolahan gas alam.
Flash fire, salah satu bentuk kebakaran di mana api akan menyala cepat seperti kilat menuju
pusat api dan biasanya berlangsung dalam waktu singkat. Api jenis ini akan mengeluarkan suhu
panas yang tinggi mencapai 1900⁰F (sama dengan 1038⁰Celcius).
Tiga detik mungkin terdengar bukan durasi yang lama, tetapi jika pekerja hanya menggunakan
coverall biasa (non-FR), api dapat dengan mudah membakar tubuh pekerja sehingga
mengakibatkan luka bakar serius.
Sementara arc flash merupakan salah satu bahaya paling serius bagi pekerja industri kelistrikan.
Bahaya ledakan atau kilat dapat mencapai suhu yang lebih panas dari permukaan matahari dalam
sepersekian detik. Cedera terkait arc, dapat berkisar dari luka bakar ringan hingga berat,
kebutaan, kehilangan pendengaran hingga kematian.
Pada satu kasus tertentu, FR coverall tidak terbakar ketika terpapar api dan secara aktif
mengurangi jumlah panas yang menembus atau mengenai kulit yang mengakibatkan luka bakar.
Bahan atau materialnya bertindak sebagai penghambat atau penghalang antara kulit dan api──
semakin tebal bahannya, semakin besar tingkat perlindungannya.
Siapa yang Wajib Mengenakan FR Coverall?
Sebuah penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa kebakaran dan ledakan menyumbang
tiga persen cedera di tempat kerja dan memiliki tingkat kematian tertinggi dari semua jenis
kecelakaan di tempat kerja.
Sumber: jwnenergy.com
Jenis pekerjaan apa pun yang membuat para pekerja bisa terkena bahaya panas, flash fire, arc
flash, atau debu yang mudah terbakar membutuhkan penggunaan FR coverall yang tepat. FR
coverall (dan jenis pakaian pelindung tahan api lainnya) ini dapat memberikan perlindungan
untuk mengurangi tingkat keparahan cedera di tempat kerja.
Pedoman Occupational Safety and Health Administration (OSHA) menentukan lebih spesifik
siapa yang harus mengenakan FR coverall. Ada tiga kategori besar pekerja yang harus
mengenakan pakaian pelindung tahan api, di antaranya:
Arc flash/electrical arc flash: teknisi listrik, pekerja jaringan utilitas tertentu, dll.
Flash fire: pekerja pabrik kimia atau farmasi, pekerja perminyakan dan kilang minyak, pekerja
yang berhubungan dengan pengolahan logam cair, dll..
Debu yang mudah terbakar (combustible dust): pekerja pabrik pengolahan makanan, industri
kertas dan bubur kertas (pulp), dll.
Standar FR Coverall
Standar OSHA yang tercantum dalam Klausa Tugas Umum, mewajibkan pengusaha untuk
menyediakan lingkungan kerja yang aman bagi pekerja, yang bebas dari semua jenis bahaya
yang diketahui dapat mengakibatkan atau kemungkinan mengakibatkan cedera serius atau
kematian. Tentu saja, termasuk bahaya flash fire dan arc flash.
OSHA 29 CFR 1910.269, menyatakan:
"Setiap pengusaha harus memastikan bahwa setiap pekerja yang terpapar bahaya flash fire, arc
flash, atau bahaya serupa tidak mengenakan pakaian yang jika terpapar potensi bahaya
tersebut, dapat meningkatkan tingkat keparahan cedera."
Persyaratan OSHA terkait pakaian pelindung tahan api kemudian dilanjutkan dengan melarang
pakaian pelindung yang terbuat dari rayon, nilon, poliester, atau asetat, kecuali jika pengurus
perusahaan dapat membuktikan bahwa bahan-bahan tersebut terbukti tahan terhadap kondisi
yang mungkin dihadapi pekerja selama melakukan pekerjaannya.
Standar tambahan yang harus dipenuhi termasuk standar NFPA dan ASTM, antara lain:
NFPA 2112: Standar untuk pakaian pelindung tahan api (FR coverall) untuk melindungi personil
di sebuah industri dari bahaya flash fire. NFPA 2112 menetapkan standar minimum untuk
desain, kinerja, evaluasi, sertifikasi, dan metode pengujian pakaian pelindung tahan api.
Tujuannya untuk memberikan perlindungan kepada pemakai dan mengurangi tingkat keparahan
cedera yang diakibatkan paparan panas berdurasi pendek atau paparan yang tidak disengaja dari
flash fire.
NFPA 70E: Standar untuk keselamatan listrik di tempat kerja. Standar ini menyediakan
persyaratan untuk instalasi, operasi, pemeliharaan, dan pembongkaran konduktor serta
peralatan listrik.
Awalnya dikembangkan atas permintaan OSHA, NFPA 70E membantu perusahaan dan pekerja
dalam mencegah atau meminimalkan cedera dan kematian di tempat kerja akibat sengatan listrik,
arc flash, dan arc blast, serta membantu mematuhi standar OSHA 1910 Subpart S dan OSHA
1926 Subpart K.
ASTM F1930-15: Standar metode pengujian untuk mengevaluasi pakaian pelindung tahan api
dalam memberikan perlindungan melalui simulasi kebakaran menggunakan instrumen
maneken. Pengujian ini dilakukan untuk mengukur tingkat perlindungan pakaian pelindung
tahan api dengan berbagai bahan terhadap bahaya panas, saat terkena jenis kebakaran
tertentu.
Sementara di Indonesia, peraturan khusus mengenai pakaian pelindung tahan api belum ada dan
mayoritas masih mengacu pada standar NFPA 2112. Namun regulasi nasional mengenai pakaian
pelindung tertuang pada Permenakertrans Nomor 08 Tahun 2010 tentang Alat Pelindung Diri.
Ketika memilih FR coverall ada beberapa elemen penting yang perlu Anda pertimbangkan.
Langkah-langkah ini akan membantu Anda menentukan pilihan terbaik dalam memilih pakaian
pelindung tahan api yang tepat.
Anda tidak bisa menentukan FR coverall yang tepat sebelum Anda benar-benar memahami
bahaya-bahaya apa saja yang ada di sekitar Anda.
Melakukan survei atau penilaian bahaya bertujuan untuk mengidentifikasi bahaya yang ada di
tempat kerja dan menentukan kriteria bahaya/risiko (meliputi tingkat kemungkinan dan tingkat
keparahan), sehingga dapat membantu Anda memilih FR coverall yang sesuai dengan bahaya
yang telah diidentifikasi.
Rambu K3 Pakaian Pelindung
Penilaian dapat dilakukan dengan memeriksa area kerja secara langsung, memeriksa material
atau peralatan kerja, atau melakukan diskusi dengan pekerja.
Apakah ada potensi terpapar bahaya flash fire? Bahaya electrical arc flash? Atau keduanya?
Apakah ada potensi terpapar panas atau debu yang mudah terbakar?
Adakah bahaya lain (misalnya, tumpahan bahan kimia) yang harus dilakukan pengendalian?
Jawaban atas pertanyaan tersebut akan mempermudah pemilihan FR coverall yang tepat sesuai
jenis bahaya yang dihadapi pekerja sehari-harinya. Perlu Anda ketahui, pertanyaan-pertanyaan
yang lebih detail yang diajukan harus mencerminkan bahaya yang berpotensi muncul terkait
lingkungan kerja dan jenis pekerjaan yang dilakukan.
Lindungi pekerja Anda dengan menentukan tingkat keparahan potensi bahaya flash fire, arc
flash, atau bahaya serupa, sehingga Anda dapat menentukan FR coverall yang tepat dan
memberikan perlindungan optimal untuk pekerja.
Pastikan pakaian pelindung tahan api yang Anda gunakan sudah memenuhi standar internasional
(OSHA, NFPA, ASTM, atau standar pakaian pelindung tahan api lainnya) atau standar nasional
yang berlaku (jika ada).
Dengan meninjau standar dan regulasi terkait FR coverall setelah penilaian bahaya dilakukan,
hal ini akan semakin memudahkan Anda untuk menentukan karakteristik atau fitur-fitur apa saja
yang harus dimiliki oleh FR coverall yang Anda pilih. Ini penting agar FR coverall dapat
memberikan perlindungan yang lebih maksimal
Sumber: safeopedia.com
Tidak semua FR coverall dibuat dengan tingkat perlindungan yang sama. Maka, pastikan
coverall yang Anda pilih telah memenuhi tingkat perlindungan minimum yang diperlukan sesuai
bahaya yang teridentifikasi.
Bagan dari Arrow Uniform (UniFirst Corporation) ini dapat membantu Anda menentukan FR
coverall yang Anda butuhkan:
*Semakin tinggi arc rating-nya, semakin besar tingkat perlindungannya. Produsen diharuskan
untuk menampilkan arc rating pada pakaian pelindung tahan api. Setiap produsen tentu
memiliki klasifikasi FR coverall berbeda tergantung standar yang digunakan.
4. Lakukan uji coba dan tentukan FR coverall yang tepat sesuai kebutuhan
Setelah melakukan penilaian bahaya, menetapkan standar atau persyaratan untuk FR coverall,
dan menentukan tingkat perlindungan FR coverall yang diperlukan, lakukan penilaian dan
evaluasi pada beberapa pilihan FR coverall Anda. Jika memungkinkan, lakukan pengujian
dengan mencoba memakai FR coverall yang Anda pilih
Dalam menentukan FR coverall yang tepat, Anda harus mempertimbangkan:
Kenyamanan penggunaan dan bahan tidak menghambat gerak pekerja saat digunakan untuk
beraktivitas
Berdasarkan uji coba yang sudah Anda lakukan, sekarang saatnya Anda menentukan FR coverall
mana yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda dan bahaya yang telah diidentifikasi.
* * *
Dalam beberapa kasus, Anda mungkin memerlukan FR coverall berbeda untuk setiap jenis
pekerjaan/aktivitas berbeda pula. Namun yang terpenting, pastikan FR coverall yang Anda pilih
dapat memberikan perlindungan yang memadai dan sesuai dengan potensi bahaya di area kerja.
Penting Anda ketahui, pakaian pelindung tahan api (FR coverall) bukanlah upaya pengendalian
bahaya paling utama bagi pekerja. Pakaian pelindung digunakan sebagai upaya terakhir dalam
melindungi pekerja apabila upaya pengendalian bahaya yang lainnya (eliminasi, substitusi,
rekayasa teknologi, dan pengendalian administratif) tidak dapat dilakukan dengan baik atau tidak
memungkinkan dilakukan.
Meski begitu, penggunaan FR coverall merupakan elemen penting dalam program keselamatan
dan sangat bermanfaat untuk mengurangi atau meminimalkan potensi paparan atau kontak
dengan bahaya flash fire, arc flash, panas, dan debu yang mudah terbakar.
Bahaya tidak dapat dihilangkan dengan menggunakan FR coverall, tetapi risiko cedera dapat
dikurangi. Memastikan pekerja terlindungi dengan baik dimulai dengan memahami cara memilih
pakaian pelindung yang tepat.
Salam safety!