Kelas : MJ3A
NPM : 2024200022
1. ASAS-ASAS PEMELIHARAAN
•ASAS MANFAAT & EFISIENSI
Pemeliharaan hendaknya meningkatkan prestasi kerja, keamanan, kesehatan, dan
loyalitas karyawan dalam mencapai tujuan.
•ASAS KEBUTUHAN & KEPUASAN
Pemeliharaan hendaknya berdasarkan kebutuhan dan kepuasan karyawan.
Kebutuhan dan kepuasan karyawan menjadi pertimbangan utama.
•ASAS KEADILAN & KELAYAKAN
Bila keadilan dan kelayakan dijadikan landasan, akan menciptakan ketenangan dan
konsentrasi karyawan terhadap tugas-tugasnya, sehingga disiplin, kerjasama, dan
semangat kerja meningkat.
•ASAS PERATURAN LEGAL
Peraturan legal (UU, keppres, dan kepmen) harus dijadikan asas agar tidak terjadi
konflik dan intervensi serikat buruh dan pemerintah.
•ASAS KEMAMPUAN PERUSAHAAN
Pemeliharaan harus berdasarkan kemampuan perusahaan.
METODA-METODA PEMELIHARAAN
•KOMUNIKASI
Komunikasi yg baik dapat menyelesaikan masalah dlm perusahaan. Manajemen
terbuka akan mendukung terciptanya pemeliharaan keamanan & kesehatan yg baik dari
karyawan. Konflik dapat diselesaikan melalui musyawarah dan mufakat.
Fungsi komunikasi dalam perusahaan idealnya bersifat instructive, informative,
influencing, dan evaluative.
•INSENTIF
Insentif yang adil & layak merupakan daya penggerak yang merangsang terciptanya
pemeliharaan karyawan. Karyawan merasa mendapat perhatian dan pengakuan thd
prestasi yg dicapainya, sehingga semangat kerja dan sikap loyal karyawan akan lebih
baik.
•KESEJAHTERAAN KARYAWAN
Kesejahteraan karyawan (balas jasa pelengkap) yg diberikan berdsrkan kebijakan
perusahaan dpt menciptakan semangat kerja, ketenangan, disiplin, dll, sehingga dapat
meningkatkan produktivitas karyawan.
KESADARAN & KESELAMATAN KERJA
Program keselamatan dan kesehatan kerja dapat mendukung tercapainya pemeliharaan
karyawan, karena dapat menimbulkan ketenangan dalam bekerja. Program ini merupakan
tindakan kontrol preventif yang mendorong terwujudnya pemeliharaan karyawan yang
baik.
2. DASAR MUTASI
•MERIT SYSTEM
Yaitu mutasi karyawan yg didasarkan atas landasan yg bersifat ilmiah, obyektif, dan
hasil prestasi kerjanya.
Dasar mutasi ini cukup baik karena : Output dan produktivitas kerja meningkat,
Semangat kerja meningkat, Jumlah kesalahan yang diperbuat menurun, Absensi dan
disiplin karyawan semakin baik, Jumlah kecelakaan akan menurun.
•SENIORITY SYSTEM
Mutasi yg didasarkan atas landasan masa kerja, usia, dan pengalaman kerja dari
karyawan yang bersangkutan.
Dasar mutasi ini tidak obyektif karena kecakapan orang yang dimutasikan berdasarkan
senioritas belum tentu mampu memangku jabatan baru.
SPOIL SYSTEM
Mutasi yang didasarkan atas landasan kekeluargaan.
Mutasi seperti ini kurang baik karena atas pertimbangan suka atau tidak suka (like or
dislike)
DASAR-DASAR PROMOSI
•PENGALAMAN
Promosi yang didasarkan pada lamanya kerja karyawan.
Pertimbangan promosi adalah pengalaman kerja dengan memperhatikan orang yang
terlama dalam perusahaan mendapat prioritas pertama dalam tindakan promosi.
•KECAKAPAN
Total dari semua keahlian yang diperlukan untuk mencapai hasil yang bisa
dipertangungjawabkan.
Kecakapan merupakan kumpulan pengetahuan yang diperlukan untuk memenuhi :
-kecakapan dalam pelaksanaan prosedur kerja, teknik-teknik khusus, dan disiplin ilmu
pengetahuan.
-kecakapan dlm menyatukan & menyelaraskan berbagai elemen dlm manajemen
-kecakapan dalam memberikan motivasi.
Sesuai dengan pasal 102 UU Tenaga Kerja tahun 2003, dalam melaksanakan hubungan
industrial, pekerja dan serikat pekerja mempunyai fungsi menjalankan pekerjaan sesuai
dengan kewajibannya, menjaga ketertiban demi kelangsungan produksi, menyalurkan
aspirasi secara demokratis, mengembangkan keterampilan, dan keahliannya serta ikut
memajukan perusahaan dan memperjuangkan kesejahteraan anggota beserta keluarganya.
Sedangkan menurut UU No.21 tahun 2000 mengenai Serikat Buruh/Serikat Pekerja,
Fungsi serikat mencakup pembuatan Perjanjian Kerja Bersama (PKB), penyelesaian
perselisihan industrial, mewakili pekerja di dewan atau lembaga yang terkait dengan
urusan perburuhan, serta membela hak dan kepentingan anggota serikat
4. Setidaknya ada 5 tahapan prosedur yang harus dilalui oleh perusahaan dalam
melakukan PHK.