Anda di halaman 1dari 4

C.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Pengamatan
Tabel 1. Data Pemeriksaan
Fisik Ternak
A. Data Hewan
a. Jenis Hewan Sapi
b. Umur 3,5 - 4 tahun
c. Kelamin Jantan
d. Pemilik Program Studi Peternakan Fakultas
Pertanian UNS Surakarta
e. Lokasi Kandang Laboratorium Lahan Jatikuwung
Desa Jatikuwung, Kecamatan
Gondangrejo, Kabupaten
Karanganyar
f. Tanggal Pemeriksaan 22 Oktober 2021
g. Riwayat -
B. Pemeriksaan Infeksi Awal
a. BCS 2 - 2,5
b. Ekstremitas Ekstremitas tegak, sejajar, tidak ada
pincang, kuku ada luka sedikit
c. Kebersihan Tubuh sedikit kotor dibagian
belakang
d. Lain-lain Dapat berdiri dengan keempat kaki
C. Pemeriksaan Daerah Kepala
a. Hidung Ada leleran tidak berlebihan,
lembab, normal
b. Mulut Tidak terlihat adanya kebengkakan
di sekitar mulut, mulut menutup
sempurna
c. Mata Mata cerah waspada, tidak ada
leleran berlebihan, normal
D. Pemeriksaan Badan
a. Kondisi kulit Tidak ada kebotakan
b. Kondisi rambut Rambut mengkilat, tidak rontok
c. Kelukaan Tidak ada kelukaan di ekstremitas
E. Pemeriksaan Parameter Fisiologis
a. Nafas
1) Frekuensi nafas/menit 20 kali/menit
2) Suara nafas Nafas terdengar halus
b. Denyut nadi
1) Frekuensi denyut 64 kali /menit
2) Suara denyut Lup-dup
c. Suhu 38,4°C
Sumber: Laposan Sementara Praktikum Kesehatan Ternak 2022
2. Pembahasan

Gambar 1. Pemeriksaan Fisik Gambar 2. Pemeriksaan Suhu

Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik pada sapi jantan berumur 3,5 - 4


tahun diperoleh data berupa identitas ternak, inspeksi secara umum, pemeriksaan
area kepala, badan, dan pemeriksaan fisiologis. Pemeriksaan umum ternak
diperoleh BCS 2 - 2,5 ektremitas normal, dan pada sapi sedikit kotor di area
belakang. Pemeriksaan daerah kepala meliputi, pemeriksaan hidung, mulut, dan
mata. Hidung ternak dalam kondisi lembab, basah, dan normal, gusi berwarna
pink pucat, normal, tidak ada kebengkakan area mandibula, mulut bisa menutup
dengan sempurna, tidak sariawan, dan gigi sudah poel lima. Mata sapi cerah,
waspada, tidak ada leleran air mata berlebihan, conjunctiva dan gingiva normal
berwarna pink pucat. Pemeriksaan area badan diperoleh kondisi kulit normal,
kondisi rambut mengkilap, tidak rontok, tidak mengalami alopesia atau
kebotakan, tidak ada kelukaan, tidak ada kebengkakan limfoglandula area leher,
aksila, badan, flank rumen sedikit menonjol. Pemeriksaan fisiologis ternak
meliputi penghitungan frekuensi nafas/menit sebanyak 20 kali dengan suara
nafas yang halus, frekuensi denyut pulsus 64 kali per menit dengan suara lup-
dup serta suhu ternak sebesar 38,4 °C.
Menurut Panjono (2013), pengamatan atau pengukuran suhu tubuh pada sapi
dapat dilakukan dengan mengukur menggunakan termometer pada bagian rektal.
Suhu rektal sangat penting sebagai parameter sapi dapat dikaakan sehat atau sakit.
Kisaran normal suhu rektal pada ternak mamalia adalah 37 o-39oC. Aktivitas yang
dapat menaikkan suhu pada ternak yaitu tingkah laku berupa bergerak atau setelah
maka akan dapat meningkatkan suhu tubuhnya.
Pengamatan fisik untuk pengukuran suhu pada praktikum sesuai dengan
pendapat Panjono (2013) bahwa pengukuran suhu dapat dilakukan dengan
menggunakan thermometer yang dimasukkan pada bagian rektal. Dari hasil
penggamatan suhu yang didapatkan yaitu 38,4oC. suhu tersebut sesuai karena suhu
rata-rata sapi terdapat pada suhu 37o-39oC. Lingkungan dan aktivitas ternak dapat
mempengaruhi suhu pada ternak.
D. PENUTUP
1. Kesimpulan
Kesimpulan untuk praktikum Kesehatan Ternak acara Pemeriksaan
Fisik Ternak adalah pemeriksaan fisik dapat diperiksa dengan metode
inspeksi secara umum melalui pemeriksaan area kepala, tubuh dan
pemeriksaan fisiologis. Penilaian kondisi tubuh ternak sebesar 2 - 2,5
dengan ekstremitas yang normal tanpa kelukaan. Pemeriksaan area kepala,
badan, dan Pemeriksaan fisiologis ternak meliputi penghitungan frekuensi
nafas/menit sebanyak 20 kali, dengan suara nafas yang halus, frekuensi
denyut pulsus 64 kali per menit dengan suara lup-dup serta suhu ternak
sebesar 38,4°C.
2. Saran
Saran yang dapat diberikan untuk praktikum kesehatan ternak,
kedepannya diharapkan mahasiswa lebih kritis terhadap materi yang
disampaikan saat praktikum. Sebaiknya dilakukan pengecekan peralatan
sebelum melakukan pemeriksaan agar tidak ditemui hasil data yang salah.

Anda mungkin juga menyukai