Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PRANIKAH PADA Nn. S DENGAN


KONDISI SEHAT DI PUSKESMAS RAWAT INAP
BOJONGMANIK TAHUN 2022

OLEH :

ADITYA RATIWI

NIM : 210704019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
ABDI NUSANTARA JAKARTA
2022
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PRANIKAH PADA Nn.S DENGAN


KONDISI SEHAT DI PUSKESMAS RAWAT INAP
BOJONGMANIK TAHUN 2022

Telah disetujui, di periksa, dan siap diujikan dihadapan Tim


Penguji

Pembimbing 1

Sukarni, M.Kes
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kasus yang
berjudul “ Asuhan Kebidanan Pranikah Nn S dengan kondisi sehat Di Puskesmas Rawat
Inap Bojongmanik Tahun 2022”. Dalam penyusunan Laporan ini, penulis banyak
mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, baik secara moril maupun materil. Untuk
itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Khairil Walid, SKM, MPd Ketua Yayasan Abadi Nusantara Jakarta.

2. Ibu Lia Idealistiana, SKM, SST, MARS, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Abdi Nusantara Jakarta.
3. Ibu Sukarni, M.Kes. Pembimbing yang telah banyak memberikan
masukan, pengarahan, dan bantuan kepada penulis dalam melakukan
perbaikan- perbaikan untuk ke sempurnaan laporan penulis.
4. Ibu/Bapak Penguji yang telah banyak memberikan masukan, pengarahan,
dan bantuan kepada penulis dalam melakukan perbaikan- perbaikan
untuk kesempurnaan laporan penulis.
5. Kedua orangtua tercinta serta keluarga besar yang selalu mendoakan,
memotivasi dan membantu dengan tulus dan kasih sayang serta selalu
memberi semangat kepada penulis.
Dalam penulisan laporan, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang. Penulis
berharap semoga laporan kasus ini dapat berguna bagi pembaca umumnya dan
profesi kebidanan khususnya. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan
rahmat dan hidayahNya kepada kita semua.

Rangkasbitung…………..

Penulis
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ...................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................... ii

DAFTAR ISI ............................................................................................ ii

PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS ...................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1


A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 4
C. Tujuan ......................................................................................... 4
D. Manfaat ....................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN TEORI ....................................................................... 6
A. Pengertian Pranikah………………………………………………… 6
B. Pemeriksaan Sebelum Perkawinan……………………………………. 19
C. Asuhan Kebidanan Pra Nikah 25
D. Persiapan Pra Nikah
E. Pengertian Imunisasi Tetanus Toksoid (TT)
F. Upaya Kesehatan pada Pasangan Pra Nikah
G. Perundang - Undangan

BAB III TINJAUAN KASUS..................................................................... 27


A. Laporan Kasus dengan Metode SOAP......................................... 27
B. Laporan Kasus dengan Metode Pathway ..................................... 30
BAB IV PEMBAHASAN ......................................................................... 31
BAB V PENUTUP .................................................................................. 37
A. Kesimpulan .................................................................................. 37
B. Saran ........................................................................................... 37
DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 38
LAMPIRAN……………………………………………………………………… 39
PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS

Saya yang bertanda tangan di abwah ini :


Nama : Nn. Siti Sumyati
Tempat/ Tanggal Lahir : Lebak, 11-12-2002
Alamat : Kp. Sukaraja Rt/Rw 016/006 Ds.Mekarmanik

Bersama ini menyatakan kesediaannya untuk melakukan tindakan dan


prosedur pengobatan pada diri saya. Persetujuan ini saya berikan setelah
mendapat penjelasan dari operator/petugas kesehatan yang berwenang di
fasilitas kesehatan tersebut diatas.
Demikian surat persetujuan ini saya buat tanpa paksaan dari pihak
manapun dan agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Mengetahui Rangkasbitung…………..
Pemeriksa Pembuat Pernyataan

(Aditya Pratiwi) (Siti Sumyati)


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masa remaja diwarnai oleh pertumbuhan, perubahan, munculnya
berbagai kesempatan, dan seringkali menghadapi risiko-risiko kesehatan
reproduksi. Ke- butuhan akan peningkatan pelayanan kesehatan dan sosial
terhadap remaja semakin menjadi perhatian di seluruh penjuru dunia. Dipacu
rekomendasi dari basil International Conference on Population and
Development (ICPD) tahun 1994 atau yang disebut dengan Konperensi
Internasional mengenai Kependudukan dan Pembangunan, banyak
organisasi di berbagai negara telah menciptakan berbagai program agar
dapat lebih memenuhi kebutuhan para remaja di bidang kesehatan
reproduksi. Meskipun untuk memenuhi kebutuhan global, program remaja
yang ada masih sangat sedikit dan terbatas serta evaluasinya masih belum
memadai, namun ternyata banyak pelajaran yang dapat dipetik dari proyek
perintis/per- contohan dan upaya inovatif yang telah dilakukan di berbagai
wilayah me- ngenai jenis kegiatan remaja, baik yang dapat menghasilkan
perubahan yang maupun yang tidak. Banyak sekali remaja yang sudah aktif
secara seksual bermakna (meski tidak selalu atas pilihan sendiri), dan di
berbagai daerah atau wilayah, kira- kira separuh dari mereka sudah menikah.
Kegiatan seksual menempatkan remaja pada tantangan risiko terhadap
berbagai masalah kesehatan reproduksi. Setiap tahun kira-kira 15 juta remaja
ber- usia 15-19 tahun melahirkan, 4 juta melakukan aborsi, dan hampir 100
juta ter- infeksi penyakit menular seksual (PMS) yang dapat disembuhkan.
Secara global, 40% dari semua kasus infeksi HIV terjadi pada kaum muda
yang berusia 15-24 tahun. Perkiraan terakhir adalah, setiap hari ada 7.000
remaja terinfeksi HIV.

Kesehatan reproduksi remaja dipengaruhi oleh kehamilan, aborsi,


penyakit menular seksual (PMS), kekerasan seksual, dan oleh sistem yang
membatasi akses terhadap informasi dan pelayanan klinis. Kesehatan
reproduksi juga di- pengaruhi oleh gizi, kesehatan psikologis, ekonomi dan
ketidaksetaraan gender yang menyulitkan remaja putri menghindari
hubungan seks yang dipaksakan atau seks komersial. Di berbagai belahan
dunia, wanita menikah dan melahirkan di masa remaja sehi mereka.
Kehamilan dan persalinan membawa risiko morbiditas dan mortalitas lebih
besar pada remaja dibandingkan pada wanita yang telah berusia 20 tahunan,
terutama di wilayah di mana pelayanan medis sangat langka atau tidak
tersedia. Remaja putri yang berusia kurang dari 18 tahun mempunyai 2
sampai 5 kali risiko kematian (maternal mortality) dibandingkan dengan
wanita yang telah berusia 18-25 tahun akibat persalinan lama dan persalinan
macet, perdarahan maupun faktor lain. Kegawat daruratan yang berkaitan
dengan kehamilan, misalnya tekanan darah tinggi (hipertensi) dan anemia
(kurang darah) juga lebih sering terjadi pada ibu-ibu berusia remaja, terutama
pada daerah di mana kekurangan gizi merupakan endemis. Kehamilan yang
tidak diinginkan pada remaja sering kali berakhir dengan aborsi. Banyak
survei yang telah dilakukan di negara-negara berkembang menunjukkan
bahwa hampir 60% kehamilan pada wanita di bawah usia 20 tahun adalah
kehamilan yang tidak diinginkan atau salah waktu (mistimed).

Pernikahan adalah ikatan lahir batin antara pria dan wanita sebagai
suami istri dengan tujuan membentuk suatu keluarga bahagia dan kekal.
Maka pernikahan dianggap sebagai sesuatu yang sakral, agung, dan
monumental bagi setiap pasangan hidup. Sebagai suatu bagian dari
kehidupan di antara kedua insan yang diharapkan mampu bertahan
sepanjang hidupnya, peristiwa ini tentu saja tidak bisa begitu saja berlalu.

Pengertian menurut undang-undang no 1 tahun 1974 pengertian


pernikahan adalah ikatan lahir dan batin antara seorang pria dengan seorang
Wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah
tangga) yang Bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan yang maha esa.
Masa pranikah dapat dikaitkan dengan masa prakonsepsi, karena
setelah menikah wanita akan segera menjalani proses konsepsi. Masa
prakonsepsi merupakan masa sebelum kehamilan. Periode prakonsepsi
adalah rentang waktu dari tiga bulan hingga satu tahun sebelum konsepsi
dan idealnya harus mencakup waktu saat ovum dan sperma matur, yaitu
sekitar 100 hari sebelum konsepsi. Status gizi WUS atau wanita pranikah
selama tiga sampai enam bulan pada masa prakonsepsi akan menentukan
kondisi bayi yang dilahirkan. Prasayarat gizi sempurna pada masa
prakonsepsi merupakan kunci kelahiran bayi normal dan sehat (Susilowati
dkk. 2016).
Pemeriksaan sebelum pernikahan dan kehamilan sangat dianjurkan
untuk dilakukan setiap pasangan dalam upaya menurunkan generasi yang
Tangguh sehat jasmani dan rohani.Dulu belum banyak yang melakukannya
mungkin karena minimnya pengetahuan dan masih sedikit tempat layanan
Kesehatan yang menyediakan pemeriksaan ini,namun sekarang jumlah
pasangan yang melakukan pemeriksaan Kesehatan semakin
meningkat,pemeriksaan ini sangat penting,mengingat di jaman sekarang ini
dengan pola pergaulan bebas jadi penyakit hubungan seksual makin mudah
menyebar.Penyakit seksual dapat menyebabkan terjadinya
kesakitan,kecacatan jasmani dan rohani,bahkan kematian pada bayi maka
dari itu pemeriksaan harus dilakukan dengan penuh kesadaran dan tanggung
jawab.Semakin cepat dilakukan pemeriksaan dan mengetahui penyakit yang
dapat mempengaruhi tumbuh kembang jasmani dan rohani janin,menjelang
pernikahan dan kehamilan,akan semakin cepat terobati.
Kehamilan merupakan suatu keadaan membahagiakan bagi seorang
wanita karena didalam kandungannya ada embrio yang dinantikan hingga
kelak lahirnya janin, yang diperkirakan sekitar 40 minggu kemudian
(Kuswanti, 2014). Ketika seorang wanita menginginkan kehamilan, disitulah
dimulainya sebuah komit menuntut menjalani hidup sehat. Pola hidup sehat
ketika hamil menjadi perhatian serius karena akan berpengaruh terhadap
kelangsungan kesehatan ibu, pertumbuhan dan perkembangan janin, proses
persalinan, serta mengurangi resiko kelahiran abnormal pada janin.
Kehamilan yang sehat didukung dengan adanya pemeriksaan kesehatan
sebelum kehamilan. Pemeriksaan ini penting karena akan membantu
mengatasi kemungkinan terjadinya kelainan genetik pada janin dalam
kandunga. (Pujiastuti, 2014).
Prakonsepsi adalah perawatan sebelum terjadikehamilan dengan
rentang waktu dari tiga bulan hingga satu tahun sebelum konsepsi, tetapi
idealnya harus mencakup waktu saat ovum dan sperma matur, yaitu sekitar
100 hari sebelum konsepsi bagi seorang ibu. Kesiapan ibu dalam
menghadapi kehamilan sangat bermanfaat untuk mencegah malnutrisi,
menyiapkan tubuh pada perubahan-perubahan pada saat hamil, mencegah
obesitas, mencegah risiko keguguran, persalinan premature, berat bayi lahir
rendah, menghindari stress, kematian janin mendadak, dan mencegah efek
dari kondisi kesehatan yang bermasalah pada saat hamil
(Chandranipapongse dan Koren, 2013).

Rendahnya cakupan tetanus toxoid calon pengantin di bandingkan


tetanus toxoid ibu hamil.Menggambarkan rendahnya minat calon pengantin
untuk melaksanakan imunisasi tetanus toxoid.Maka berdasarkan uraian
diatas kajian ini dilakukan untuk mengetahui perilaku pasangan muda
terhadap imunisasi tetanus toxoid calon pengantin.Perilaku tersebut
meliputi:Pengetahuan dan sikap.Pengetahuan pasangan muda( calon
pengantin) mengenai imunisasi TT catin akan menunjang dan memotivasi
calon pengantin lain untuk mendapatkan imunisasi TT catin.Dari pengalaman
dan penelitian ternyata perilaku yang di dasari oleh pengetahuan akan lebih
langgeng dari pada yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmojo,2003)
Berdasarkan latar belakang tersebut, Sehingga penulis ingin
mengetahui “Bagaimana asuhan kebidanan konseling pranikah Nn.S Dengan
kondisi sehat Di Puskesmas Rawat Inap Bojongmanik Tahun 2022.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang diatas maka mahasiswa tertarik untuk
mengetahui ”Bagaimana Asuhan Kebidanan Pada Pranikah Nn S Dengan
kondisi sehat di Puskesmas Rawat Inap Bojongmanik Tahun 2022’’.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menganalisa kasus dari pengkajian,
menegakkan diagnosa,melakukan asuhan kebidanan dengan benar dan
tepat sesuai teori yang berhubungan dengan Asuhan Kebidanan
Konseling Pranikah Nn S Dengan kondisi sehat Di Puskesmas Rawat
Inap Bojongmanik tahun 2022.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian sesuai fakta
dibandingkan teori asuhan kebidanan konseling pranikah Nn S
Dengan kondisi Sehat Di Puskesmas Rawat Inap Bojongmanik tahun
2022.

b. Mahasiswa mampu: 1). Menegakkan diognosis dan masalah 2).


Menegakkan diagnosis dan masalah potensial 3).Melakukan
tindakan segera jika dibutuhkan pada asuhan kebidanan konseling
pranikah Pada Nn S Dengan kondisi sehat Di Puskesmas Rawat
Inap Bojongmanik.
c. Mahasiswa mampu memberikan Asuhan Kebidanan yang benar dan
tepat pada Asuhan kebidanan pranikah pada Nn S Dengan kondisi
sehat Di Puskesmas Rawat Inap Bojongmanik.
d. Mahasiswa mampu membuat rasionalisasi asuhan yang telah
diberikan pada prakonsepsi dengan anemia ringan dan over weight.
e. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi asuhan kebidanan yang di
berikan pada pranikah Pada Nn S Dengan kondisi Sehat Di
Puskesmas Rawat Inap Bojongmanik.

3 Manfaat
1. Bagi Lahan Praktek
Diharapkan dapat melaksanakan asuhan Kebidanan pada pranikah
Dengan kondisi sehat secara tepat dan benar berdasarkan teori dan
kenyataan.
2. Bagi Pendidikan
Diharapkan menjadi bahan masukan bagi rekan-rekan mahasiswi profesi
kebidanan Stikes Abdi Nusantara dalam melaksanakan asuhan
kebidanan pada pranikah Dengan kondisi sehat.
BAB II

TINJAUAN TEORI

A .Pengertian pranikah
Pranikah adalah sebelum terjadinya pernikahan.kata pra dalam
“Kamus Besar Bahasa Indonesia”memiliki arti awalan yang bermakna
Sebelum.Kesehatan pranikah merupakan bagian dari asuhan prakon
Sepsi.Asuhan pranikah memiliki banyak keuntungan dan variasi,dian
Taranya memungkinkan identifikasi penyakit medis,pengkajian Kesia
pan psikologis,keuangan dan pencapaian tujuan hidup ( Varney dalam
Kriebs&Gegor,2012 ).

B .Pemeriksaan sebelum perkawinan

1.Persiapan sebelum perkawinan dan Hamil

Pemerikssan Kesehatan sebelum menikah atau hamil khususnya


pada Wanita akan mengurangi angka kesakitan dan kematian ibu dan
anak.Beberapa penyakit yang mungkin mengganggu proses kehamilan
dapat dideteksi sedini mungkin sehingga keadaan yang lebih buruk
dapat dihindari.

Sebelum dilakukan pemeriksaan laboratorium,terlebih dahulu


dilakukan wawancara antara lain tentang :

a. Riwayat penyakit sebelumnya

Beberapa penyakit yang pernah diderita sebelumnya atau


pernah operasi terutama di daerah perut,perlu dipertombangkan

Untuk proses kehamilan.

b. Kebiasaan Makan

Dilakukan penghitungan Body Mass Index (BMI), Pantangan


makanan, dan risiko terjadinya penyakit diabetes. Ditanya pula
tentang kebiasaan makan dan pola makan khususnya makanan
yang kurang baik bagi Kesehatan seperti alcohol, makanan
berlemak dan sebagainya.

c. Riwayat Pengobatan

Pemeriksan Ditanyakan apakah saat ini sedang mengkonsumsi


obat obatan ter- tentu khususnya obat obat yang berbahaya
untuk kehamilan. Ditanyakan pula apakah saat ini sedang
menggunakan obat obat terlarang, obat obat herbal dan
sebagainya.

d. Pengaruh Lingkungan

Ditanyakan apakah pasien pernah terpapar bahan bahan


berbahaya radiasi atau racun seperti bahan kimia dan logam
berat. Pernah terpapar dan bahan bahan infeksius.

e. Riwayat Kehamilan

Ditanyakan tentang riwayat persalinan yang pernah dilakukan


sebelumnya. Riwayat masalah pada kandungan termasuk
operasi yang pernah dilakukan di daerah tersebut.

f. Riwayat Keluarga

Ditanyakan tentang riwayat penyakit yang pernah diderita oleh


keluarga pasien terutama penyakit penyakit yang diturunkan
seperti thalassemia, cacat saat kelahiran, gangguan hormon,
penyakit darah, alergi dan sebagainya.

g. Riwayat Psikososial

Ditanyakan tentang riwayat kekerasan fisik yang pernah


dialami, masalah ekonomi, dukungan emosional dan masalah
sosial yang lain. Sedangkan pemeriksaan laboratorium yang
dilakukan antara lain:

a) laboratorium rutin

Pemeriksaan laboratorium rutin artinya bahwa


pemeriksaan ini dilakukan pada setiap wanita yang akan
hamil antara lain: pemeriksaan darah lengkap, golongan
darah, titer virus Rubella, hepatitis B, pap smear,
clamidia, HIV, dan GO.

b) Pemeriksaan laboratorium lain yang berdasarkan


indikasi

 Hepatitis C bila pasien mempunyai risiko tinggi


menderita hepatitis C seperti pengguna obat
obat suntik, memiliki tato dan menerima transfusi
darah sebelum tahun 1992.

 Gula darah puasa bila pasien mempunyai risiko


tinggi menderita diabetes seperti kegemukan,
memiliki riwayat keluarga penderita diabetes,
pernah menderita diabetes pada masa
kehamilan sebelumnya, riwayat memiliki bayi
dengan berat badan diatas 4 kg

 Pemeriksaan dahak dan ronsen dada untuk


pasien yang di- duga menderita TBC

 Pemeriksaan toxoplasmosis untuk mereka yang


gemar memelihara kucing atau suka
mengkonsumsi makanan yang setengah matang.

C .Asuhan Kebidanan pranikah

Suatu jenis pelayanan Kesehatan/kebidanan yang dilakukan oleh Bidan


ataupun tenaga Kesehatan lain kepada klien khususnya pasangan yang
akan melakukan proses pernikahan untuk mendukung tercapainya
pernikahan yang langgeng sampai hari tua.Pernikahan yang bisa saling
mengisi dan beradaptasi bisa mengatasi masalah yang dihadapinya dengan
bijaksana dan dewasa.

Tujuan umum

Pemeriksaan Kesehatan pranikah penting untuk mengetahui kondisi fisik dan


mental pasangan serta proyeksi masa depan pernikahan.

Tujuan khusus

1. Mendeteksi kondisi Kesehatan reproduksi ( fertilitas) dan genetic


(keturunan)

2. Mempersiapkan mental karena masing-masing mengetahui benar kondisi


Kesehatan calon pengantin hidupnya.

3. Mengetahui penyakit-penyakit yang nantinya bila tak segera ditanggulangi


dapat membahayakan calon pasangan,termasuk bakal keturunannya,

4. Mempersiapkan dan menyiapkan kehamilan.

5. Membekali pasangan dengan kesadaran masalah potensial yang dapat


terjadi dalam pernikahan.

D. Persiapan Pranikah

1. Pemeriksaan Umum.

Anamnesa

Pemeriksaan had to to

2. persiapan psikologis

a. Persiapan mental menuju pernikahan


b. Rencana setelah menikah ( kb )

c. Mengkaji dukungan keluarga terhadap pernikahan

d. Pembacaan hasil pemeriksaan

e. Mengkaji respon pasangan setelah dilakukan koseling

E. Pengertian Imunisasi Tetanus Toksoid (TT)

Suntik TT atau Tetanus Toxoid merupakan suntikan zat yang


identik dengan toksin (racun) tetanus yang telah dilemahkan. Tujuan
pemberian suntik TT ini yaitu agar tubuh membentuk antibodi atau
kekebalan terhadap penyakit tetanus yang mematikan, Penyakit tetanus
itu sendiri merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Clostridium
Tetani Bakteri ini memasuki tubuh melalui luka terbuka, mulai dari
gorengan kecil hingga luka yang sangat dalam. Setelah memasuki luka,
bakteri ini menghasilkan racun yang disebut Clostridium Tetani inilah
yang menyebabkan penyakit tetanus. Toksin dengan cepat menyerang
sistem saraf.

Tujuan Dan Manfaat Pemberian Imunisasi TT

a. Tujuan

1. Memberikan kekebalan pasif kepada ibu hamil terhadap


tetanus, karena vaksinasi selama hamil juga ikut

2. membantu bayinya menghindari tetanus selama beberapa


minggu setelah lahir

3. Mencegah terjadinya penyakit tetanus pada ibu saat hamil,


bersalin dan nifas.

4. Melindungi bayi baru lahir dari tetanus neonatrum misalnya


akibat infeksi tali pusar pada proses persalinan.

b. Manfaat

1. Melindungi bayi yang baru lahir dari tetanus neonatorum

2. Melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus saat terluka


dalam proses persalinan.

3. Untuk mencegah timbulnya tetanus pada luka yang dapat


terjadi pada vagina mempelai wanita yang diakibatkan
hubungan seksual pertama.

4. Mengetahui le bih awal berbagai kendala dan kesulitan.

5. Mencegah terjadinya toksoplasma pada bersalin dan nifas


6. Mencegah penularan kuman tetanus ke janin melalui
pemotongan tali pusar.

Efek Samping Suntik TT

Ada beberapa efek samping yang mungkin dialami setelah


menjalani suntik TT, diantaranya:

a. Rasa sakit dan pegal pada tempat suntikan

b. Kemerahan

c. Pembengkakan

d. Demam Ringan.

F.Upaya Kesehatan pada pasangan pranikah

Menurut Pratiwi ( 2011) Upaya kesehatan pada pasangan


pranikah :

A. Upaya Promotif

 Penyuluhan tentang gizi pada pranikah

 Sex Education Hal ini dilakukan untuk memberikan


pengetahuan pada pasangan pranikah agar
hubungan nya tetap harmonis. seperti pendidikan
tentang kesehatan reproduksi, PMS (Penyakit
Menular Seksual), cara dan waktu berhubungan
yang sehat, dan lain-lain

 Personal Hygiene

B. Upaya Preventif

 Pemeriksaan papsmear untuk mendeteksi kanker


serviks (pada orang dengan sexual aktiv).

 Pemeriksaan Hematologi tujuan : mendeteksi


kelainan darah. Seperti HIV, TB, virus rubella, virus
toxoplasma dan sebagainya

 Imunisasi CATIN Imunisasi bertujuan untuk


mencegah pasangan terutama pada wanita agar
tidak terserang oleh virus clostridium teteani,
apabila nanti wanita tersebut hamil dan terjadi
perlukaan saat persalinan maka si ibu tidak akan
mudah mengalami infeksi dan perdarahan
postpartum.
C. Upaya Kuratif

 Pengobatan TORCH dan kanker seviks pada


wanita yang akan menikah dengan memberikan
pengobatan secara intensif.

 Menyakinkan pada pasangan kalau terjangkitnya


penyakit tersebut bukan berarti tidak dapat
menikah

 Perbaikan nutrisi pada pasangan pra nikah untuk


memperbaiki tingkat kesuburan pasangan dan
mencegah terjadinya infertilitas.

D. Upaya Rehabilitatif

 Pemulihan fisik dan mental. Meyakinkan dan


memulihkan kepercayaan diri pasien sehingga
dapat menjalani hidupnya sebagai pasangan
nantinya.

G. Perundang-Undangan

Kewenangan bidan dalam memberikan asuhan kebidanan

prakonsepsi dengan Anemia Ringan dalam memberikan asuhan

kebidanan pada Undang-undang RI Nomor 4 Tahun 2019 tentang

Kebidanan

1. Pasal 46 (1) Dalam menyelenggarakan Praktik Kebidanan, Bidan

bertugas memberikan pelayanan yang meliputi: a. pelayanan kesehatan

ibu; b. pelayanan kesehatan anak; c. pelayanan kesehatan reproduksi

perempuan dan keluarga berencana; d. pelaksanaan tugas berdasarkan

pelimpahan wewenang; dan/atau e. pelaksanaan tugas dalam keadaan

keterbatasan tertentu. (2) Tugas Bidan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dapat dilaksanakan secara bersama atau sendiri. (3)

Pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan

secara bertanggung jawab dan akuntabel


BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA PRANIKAH Nn S

DENGAN KONDISI SEHAT DI PUSKESMAS RAWAT INAP BOJONGMANIK

No Reg : 303
Nama Pengkaji : ADITYA PRATIWI
Hari/tanggal : Selasa, 10 Juni 2022
Waktu Pengkajian : 09.00 Wib
Tempat Pengkajian : Kp. Bojongmanik, Rt/Rw 006/002, Ds. Bojongmanik, Kec. Bojongmanik.

DATA SUBJEKTIF
1. Identitas

Jenis Identitas I
Nama Nn. Siti Sumyati
Umur 20 tahun
Suku/bangsa Sunda / Indonesia
Agama Islam
Pendidikan Tamat SMA
Pekerjaan Pelajar/Mahasiswa
Alamat rumah Kp.Sukaraja Rt/Rw 016/006
Ds. Mekarmanik Kec.
Bojongmanik
Alamat kantor -
1. Quick cek

No Jenis Quick cek Ha Keterangan


sil
Y tida
a k
1 Sakit kepala hebat √
2 Gangguan penglihatan √
3 Pembengkakan pada wajah dan tangan √
4 Nyeri abdomen (epigastrium) √
5 Mual dan muntah berlebihan √
6 Pergerakan janin tidak seperti biasa √
7 Pengeluaran pervaginam √
8 Demam √

2. Keluhan saat ini

 Keputihan : tidak ada

 Masalah atau kelainan pada prakonsepsi ini : Nn. S datang ke


Puskesmas Rawat Inap Bojongmanik pada tanggal 10 Juni 2022 pukul
09:00 wib mengatakan akan menikah bulan depan tanggal 28 Juli 2022,
ingin konsultasi tentang persiapan kehamilan karena tidak ingin menunda
kehamilan serta ingin suntik TT
 Masalah atau keluhan lainnya : tidak ada :

3. Riwayat menstruasi :
1. Umur menarche :14 th
2. Lamanya haid : 7hari
3. Jumlah darah haid : 2x ganti pembalut
4. Haid terakhir : 11 Juni 2022
5. Gangguan haid :tidak ada

4. Riwayat perkawinan
1. Pernikahan yang ke : belum menikah
2. Pernikahan ke-1 umur : tahun dengan suami 1 : th

5. Riwayat Ginekologi:
1. Infertilitas :-
2. Infeksi virus : tidak ada
3. PMS : tidak ada
4. Cervisitis Cronis : tidak ada
5. Endometriotis : tidak ada
6. Myoma : tidak ada
7. Polip servix : tidak ada
8. Kanker kandungan : tidak ada
9. Operasi kandungan : tidak ada
10. Perkosaan : tidak

6. Riwayat obstetric

No Ta Tempat Je Penol Peny J B P Riw Ket


7. Riwayat kesehatan Partus
ng UK nis ong ulit K B B ayat
gal Par Men
Pa tus yusu
rtu i
s
1 -

No Jeni Hasil Keterangan


s Ada Tidak
ada
1 Jantung √
2 Hipertensi √
3 DM √
4 Asma √
5 Hepatitis √
6 IMS/HIV √
7 TBC √
8 Ginjal kronis √
9 Malaria √
10 Epilepsi √
11 Kejiwaan √
12 Kelainan kongenital √
13 Alergi obat /makanan √
14 Kecelakaan √
15 Tranfusi darah √

8. Riwayat imunisasi TT :
TT1 : waktu SD kelas 1
TT 2 : waktu SD kelas 2

9. Riwayat kontrasepsi
 Kontrasepsi yang pernah digunakan : tidak pernah
menggunakan kontrasepsi
 Kontrasepsi terakhir sebelum hamil : belum pernah menggunakan
 Keluhan dalam penggunaan kontrasepsi : Tidak ada

10. Riwayat sosial ekonomi


 Usia pertama menikah: belum menikah
 Status perkawinan: belum menikah
 Respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan dan kesiapan persalinan:
sangat baik
 Dukungan keluarga : ada
 Pengambil keputusan dalam keluarga: orangtua
 Kebiasaan/pola makan dan minum:
 Makan: Frekuensi : 3x1 porsi
 Menu : nasi ,ikan.telor.sayur.
 Nafsu makan : baik

 Minum : 7 gelas per hari


 Kondisi rumah: baik, bersih, tidak bising
 Kebiasaan merokok, obat-obatan dan alkohol: tidak pernah
 Beban kerja dan aktivitas sehari-hari: tidak berat
 Seksualitas: frekuensi : belum pernah melakukan .
 Kekerasan dalam rumah tangga: tidak ada
 Tempat dan petugas kesehatan yang diinginkan
untuk persalinan: bidan

 Keinginan ibu memberikan ASI eksklusif : ya, ibu ingin memberikan ASI
Ekslusif
 Rencana ibu memberikan ASI: ibu mengatakan ingin memberikan ASI
selama 2 thn

11. Penggalian informasi oleh bidan tentang pengetahuan yang dibutuhkan


klien :
a. Penggalian Informasi tentang imunisasi TT calon pengantin
DATA OBJEKTIF

1. Keadaan umum : baik


2. Kesadaran : composmentis
3. Keadaan emosional : stabil
4. TB : 160 cm BB : 60 kg IMT : 24

5. TTV Tekanan darah : 110/70 mmHg Nadi: 88 x/menit


Respirasi 20 x/menit Suhu : 36, 6°C
6. Head to toe
 Wajah : tidak pucat, tidak ada oedema, tidak ada
cloasma
 Kepala dan rambut : kepala bersih, rambut hitam dan tidak berbau,
tidakada ketombe
 Mata : simetris : ya, konjungtiva : tidak pucat, sklera :
tidak ikterik
 Hidung : tidak ada polip. Tidak ada sekret berlebih, bersih.
 Mulut : bersih, tidak berbau, tidak ada sariawan dan gigi
tidak ada karies
 Telinga : simetris, tidak ada pengeluaran serumen tak ada
ganggungan pendengaran.
 Leher : Pembesaran kelenjar, getah bening : tidak ada
Pembesaran kelenjar thyroid : tidak ada
 Payudara : simetris
 Abdomen Bekas luka operasi : tidak ada
 Ekstremitas atas dan bawah : Simetris, tidak ada kelainan, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada varises, tidak ada pembengkakan.
 Anogenital:
- Tukak/luka : tidak dilakukan pemeriksaan
- varises : tidak dilakukan
- kelenjar scene : tidak dilakukan
- Kelenjar Bartholin : tidak dilakukan
7. Pemeriksaan penunjang
 HB : 12 gr/dl
 Golongan darah :A
 TORCH : Tidak dilakukan
 Urin lengkap : Tidak dilakukan
 Sipilis : NR
 HbsAg : NR
 HIV : NR
 Glukosa darah : Tidak dilakukan

Assesment :
Seorang perempuan Nn S umur tahun calon pengantin

Planning :
1. Memberitahu hasil pemeriksaan .( klien mengetahui dan memahami
penjelasan dari bidan ).

2. Memberikan penjelasan tentang manfaat imunisasi TT catin


3. Memberikan suntikan imunisasi TT catin dosis 0,5 ml secara intra
muskuler atau subcutan( Imunisasi sudah di berikan)
4. Menganjurkan klien untuk makan makanan yang bergizi
5. Memberikan konseliang tentang tentang kesiapan
fisik,psikologis,mempersiapkan secara pinansial dan pengetahuan
kesiapan menjadi orang tua untuk persiapan kehamilan yang sehat.
6. Menganjurkan pasien untuk screening pemeriksaan laboratorium
lebih lanjut/cek laboratorium untuk prsiapan prakonsepsi.
7. Menganjurkan untuk kunjungan ulang 4 mg kemudian.
Dokumentasi Pathway Asuhan Kebidanan Pra Nikah
Nama : Nn. Siti Sumyati
Hari dan Tanggal : Selasa,10 Juni 2022
Tempat Praktik : Puskesmas Rawat Inap Bojongmanik

Pranikah
Tanda / Gejala / keluhan Tanda / Gejala / keluhan
secara teori menurut Diagnosa : Seorang perempuan yang dialami pasien
proferawati (2013) Nn S thn calon pengantin
Data Subyektif: Nn. S
Menurut Th. Endang Masalah : datang ke pkm rawat inap
Purwoastuti, pemeriksaan bojongmanik tgl 10 Juni
Kesehatan Pra Nikah 1. kurang pengetahuan tentang
2022 pukul 09.00 dan
merupakan sesuatu yang manfaat imunisasi TT catin
mengatakan mau menikah
sangat penting, agar bulan depan ingin
2. Kurangnya pengetahuan tentang
kehamilan dapat konsultasi tentang
persiapan pranikah
direncanakan dan berjalan persiapan pranikah dan
dengan baik, sayangnya pemeriksaan Kesehatan
kesadaran dan yang diberikan untuk
pengetahuan akan hal ini persiapan pranikah.
masih sangat rendah pada Patofisiologi (Sesuai Tanda /
Penggalian informasi oleh
Wanita yang akan Gejala / keluhan yang dialami
bidan tentang
mempersiapkan pernikahan pasien)
pengetahuan yang di
sehingga angka kesakitan
Pra nikah tersusun dari dua kata butuhkan ibu.:
dan komplikasi kehamilan
yaitu “pra” dan “nikah”, kata “pra”
masih sangat tinggi, 1.Nn S mengatakan
kurangnya pengetahuan sebagaimana yang tercantum di
dalam “Kamus Besar Bahasa belum mengetahui
tentang persiapan Pra Nikah
merupakan Faktor yang Indonesia” ialah sebuah awalan tentang persiapan
sangat penting untuk yang memiliki makna “sebelum”. pranikah
diketahui oleh calon Sedangkan kata “nikah” diartikan di
Data Obyektif :KU baik
pengantin untuk dalam “Kamus Besar Bahasa
kesadaran composmentis TD
mempersiapkan pernikahan Indonesia” ialah sebagai sebuah
110/70 mmhg N;88 x/m S:
dan kehamilannya dengan ikatan atau perjanjian (akad)
36,6⁰c BB 60 TB 160 cm
baik.dan sehat.. perkawinan. antara seorang laki- IMT : 24 konjuntiva tidak pucat
laki dan seorang perempuan yang sclera putih ,tidak ada
dilaksanakan sesuai dengan pembesaran kelenjar
ketentuan hokum Negara dan thyroid,payudara tidak ada
agama. Berdasarkan pengertian benjolan palpasi abdomen
diatas, dapat ditarik sebuah tidak ada nyeri tekan dan tidak
kesimpulan bahwa pendidikan pra ada massa ekstermitas tidak
nikah merupakan sebuah proses ada oedema pemeriksaan
atau upaya untuk memberikan penunjang HB 12gr/dl
perubahan atau transformasi gr/dl,golongan darah O/+
pengetahuan, nilai-nilai serta
keterampilan yang lebih baik
mengenai pernikahan, sebelum
pernikahan itu sendiri dilakukan
terhadap calon mempelai.
Pendidikan pra nikah ini penting
untuk dipelajari bagi setiap calon
pengantin guna membekali diri
agar mampu menjalani kehidupan
pernikahan dengan langgeng
Asuhan yang di berikan
Rasionalisasi dari asuhan yang di
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan. berikan
2. Memberikan penjelasan tentang
manfaat imunisasi TT CATIN 1. Dengan Memberitahukan hasil
pemeriksaan tentang
3. Memberikan suntikan TT catin 0,5 ml keadaannya.klien tahu kodisinya
secara intra muscular saat ini.
4. Menganjurkan klien untuk makan 2. Dengan di berikan penjelasan
tentang manfaat TT catin,klien
makanan yg bergizi. dapat mengerti manfaat TT catin
5. Memberikan koseling tentang 3. Dengan diberikan imunisasi TT
kesiapan fisik, psikologi,
catin,apabila klien hamil bayi
dapat terlindungi dari tetanus
mempersiapkan secara pinansial dan 4. Dengan diberikan penjelasan
pengetahuan kesiapan menjadi orang tentang makanan bergizi
diharapkan klien dapat mejaga
tua untuk persiapan kehamilan yang
kesehatannya sebagai kesipan
sehat. untuk kehamilan nanti.
6. Menganjurkan pasien untuk 5. Pemberian konseling diharapkan
pasien memahami penting nya
screening untuk pemeriksaan
kesiapan
laboratorium lebih lanjut. fisisk,psikologis,financial dan
7. Menganjurkan untuk kunjungan ulang pengetahuan kesiapan menjadi
seorang ibu sehingga pada saat
4 mg kemudian.
hamil tidak ada masalah dalam
kehamilannya,diharapkan
kehamilan berjalan sehat sesuai
harapan pasien. .
6. Dengan dilakukan skrining
Evaluasi hasil yang di berikan :
laboratorium lebih lanjut di luar
Klien mengerti apa yang dijelaskan karena keterbatasan alat di PMB
bertujuan untuk mendeteksi dini
oleh bidan,klien mengerti tentang
penyakit dan kelainan yang ada
makanan yg bergizi,tentang pada pasien sehingga apabila
ada kelainan penyakit segera
persiapan
diobati dan diatasi dan
Pranikah dan mengerti tentang diupayakan tidak bertamba berat
dan tidak menularkan kepada
manfaat imunisasi TT pasangannya
7. Dengan adanya kunjungan ulang
Catin.imunisasi TT catin sudah klien akan mendapatkan TT
diberikan,klien mau untuk
kunjungan ulang 4 minggu
kemudian.
BAB IV
PEMBAHASAN

1. Pengkajian Data
Pada pengkajian data ini, data subjektif yang dibutuhkan diperoleh dari
anamnesa dengan cara wawancara kepada pasien, sedangkan untuk
mendapatkan data objektif dilakukan pemeriksaan fisik, pemeriksaan khusus
dan pemeriksaan penunjang (Rukiyah dkk, 2009). Tanggal 10 Juni 2022
pukul 09.00 WIB bertempat di Puskesmas Rawat Inap Bojongmanik dengan
identitas Nn. S berumur 20 tahun, beragama Islam, kebangsaan
sunda/Indonesia, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan Pelajar/Mahasiswa.
Dari hasil pengkajian anamnesa didapatkan data Nn. S datang ke
Puskesmas Rawat Inap Bojongmanik pada tanggal 10 Juni 2022 pukul 09.00
wib mengatakan akan menikah bulan depan ,ingin konsultasi tentang
persiapan Pra Nikah. Pasien belum mengetahui persiapan Pra Nikah
sedangkan bulan depan sudah ada rencana untuk Menikah.

Data obyektif ditemukan Hasil pemeriksaan fisik : KU Baik,


Kesadaran :composmentis ,TD 120/70 mmhg, N 88 x/menit, R 20 x/menit, S
36,6⁰c BB: 60 kg TB 160 cm IMT:24 Konjungtiva tidak pucat sclera putih,
tidak ada pembesaran kelenjar thyroid,payudara tidak ada benjolan palpasi
abdomen tak ada nyeri tekan dan tidak ada massa ekstermitas tidak ada
oedema pemeriksaan penunjang HB 12 gr/dl,golongan darah o/+

Dari hasil pengkajian data diatas saya dapat menyimpulkan tidak ada
gejala/penyakit yang di derita Nn S.
Hal ini senada dengan pendapat Rukiyah dkk, (2009) mengatakan
bahwa untuk menegakan dignosa di butuhkan data subjektif yang diperoleh
dari anamnesa dengan cara wawancara kepada pasien, sedangkan untuk
data objektif di dapatkan dengan melakukan pemeriksaan fisik, pemeriksaan
khusus dan pemeriksaan penunjang.
Masalah yang ditemukan yaitu: Kurangnya pengetahuan tentang
persiapan pranikah dan manfaat dari imunisasi TT catin..

2. Asuhan Kebidanan yang diberikan


Berdasarkan hasil diagnosis masalah dan hasil dari pengkajian data
subyektif dan data obyektif .maka Asuhan yang di berikan pada kasus Nn S
umur 20 tahun pranikah adalah :
1. Memberrikan penjelasan tentang persiapan pranikah.
2. Memberikan suntikan imunisasi TT caten dosis 0,5 ml secara intra
muskuler atau subcutan bertujuan untuk mencegah terjadinya tetanus
3. Memberikan penjelasan untuk kunjungan ulang 4 mg kemudian
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan, mahasiswa telah mampu menganalisa
kasus dari pengkajian, menegakkan diagnosa, melakukan asuhan kebidanan
pranikah dengan benar dan tepat sesuai teori dan di bandingkan dengan
fakta yang berhubungan dengan asuhan kebidanan pada pranikah.

B. Saran
1. Bagi Lahan Praktek
Disarankan kepada lahan praktek agar dapat melaksanakan asuhan
kebidanan pranikah
2. Bagi Pendidikan
Disarankan kepada instansi pendidikan agar meningkatkan sarana
prasarana dan bimbingan untuk menunjang kelancaran perkuliahan
mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA

Rukiyah dan Yulianti, (2010). Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta:
Trans Info Media.

Susilowati dan Kuspriyanto. 2016. Gizi dalam Daur Kehidupan. Bandung : Refika
Aditama

Varney H. 2008. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi 4 Volume 2.EGC. Jakarta.

Pudiastuti, R, D. 2012. Asuhan Kebidanan Pada Hamil Normal dan Patologi.


Yogyakarta: Nuha Medika

Manuaba, I.B.G. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, Dan KB Untuk


Pendidikan Bidan, Edisi 2, Jakarta : EGC

Modul Mempersiapkan Kehamilan Yang sehat. 2014. BKKBN.

Kusnawati, I. 2019. Asuhan Kehamilan. Yogyakarta : Pustaka Belajar

Kurniasih, Dedeh, dkk. 2010. Sehat Dan Bugar Berkat Gizi Seimbang. Penerbit
Buku Gramedia . Jakarta.

Amirudin. 2007. Anemia Defisiensi Besi pada IbuHamil di Indonesia UNHAS.

Proverawati A. 2013. Anemia dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta : Nuha


Medika

Arisman . 2007. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran

Mochtar R. 2012. Sinopsis Obsetri. Jakarta : EGC


Paratmanitya, Y. 2012. Citra Tubuh, Asupan Makan dan Status Gizi Wanita Usia
Subur Pranikah. Stikes Alma Ata. Yogyakarta

Makalah “Evidence based terkait asuhan remaja, pranikah, dan prakonsepsi

https://www.scribd.com/document/450002607/MAKALAH-EVIDENCE-BASED-
REMAJA-PRANIKAH-PRAKONSEPSI-docx

Evidence based practice and midwifery based

http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/05/makalah-evidence-based-
kebidanan-dalam.html

Puwoastuti, Th. Endang. 2021. Panduan Materi Kesehatan Reproduksi


dan Keluarga Berencana.PT Pustaka Baru. Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai