HALAMAN : 1 dari 20
DAFTAR ISI
HALAMAN : 2 dari 20
BAB I
UMUM
HALAMAN : 3 dari 20
A. Pengertian Keseragaman Pelayanan Pasien
Keseragaman Pelayanan Pasien di seluruh rumah sakit merupakan proses
pelayanan yang dilakukan oleh seluruh staf rumah sakit kepada pasien untuk
memenuhi kebutuhan pasien.
HALAMAN : 4 dari 20
BAB II
RUANG LINGKUP
HALAMAN : 5 dari 20
c. Asuhan untuk setiap pasien direncanakan oleh Dokter Penanggung
Jawab Pelayanan (DPJP), Perawat dan Tim Medis lainnya dalam waktu
kurang dari 24 jam setelah pasien diopname di RS.Pertamina Bintang
Amin.
d. Rencana asuhan pasien bersifat holistik dan berdasarkan data asesmen
awal pasien.
e. Rencana asuhan pasien dicatat dalam rekam medis untuk melihat
pelayanan apa saja yang sudah diberikan oleh praktisi pelayanan
kesehatan.
f. Kemajuan yang diantisipasi dicatat atau direvisi sesuai kebutuhan,
berdasarkan hasil asesmen ulang pasien oleh praktisi pelayanan
kesehatan.
g. Rencana asuhan untuk tiap pasien di review dan di verifikasi oleh DPJP
dengan mencatat kemajuannya.
h. Asuhan yang diberikan kepada setiap pasien dicatat dalam rekam medis
oleh pemberi pelayanan.
5. Komunikasi Efektif
a. Perintah lisan melalui telepon dituliskan secara lengkap oleh penerima
perintah ( S B A R )
PANDUAN
HALAMAN : 6 dari 20
b. Setelah menerima perintah lisan melalui telepon tulis, bacakan dan
konfirmasi kembali oleh penerima perintah. ( T B K )
c. Perintah atau hasil pemeriksaan dikonfirmasi oleh individu yang memberi
perintah. ( T B K )
6. Pelayanan Instalasi
a. Pelayanan Instalasi Gawat Darurat, Rawat Inap, Rawat Intensif,
Laboratorium dan Radiologi dilaksanakan dalam 24 jam. Pelayanan
Rawat Jalan sesuai dengan jadwal praktik dokter. Pelayanan Kamar
Operasi dilaksanakan dalam jam kerja (efektif/terencana) dan dilanjutkan
dengan sistem on call.
b. Pelayanan harus selalu berorientasi pada mutu dan keselamatan pasien.
c. Seluruh staf Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin harus bekerja sesuai
dengan standar profesi, pedoman/panduan dan standar prosedur
operasional yang berlaku, serta sesuai dengan etika profesi, etika dan
etiket Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin yang berlaku.
d. Seluruh staf Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin dalam melaksanakan
pekerjaannya wajib selalu sesuai dengan ketentuan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja Rumah Sakit (K3), termasuk dalam penggunaan alat
pelindung diri (APD).
HALAMAN : 7 dari 20
b. Skrining dilaksanakan melalui kriteria triase, visual atau pengamatan,
pemeriksaan fisik, psikologik, laboratorium klinik atau diagnostik imajing
sebelumnya.
c. Kebutuhan darurat, mendesak, atau segera diidentifikasi dengan proses
triase berbasis bukti untuk memprioritaskan pasien dengan kebutuhan
emergensi.
9. Asesmen Pasien
a. Semua pasien harus diidentifikasi kebutuhan pelayanannya melalui
suatu proses asesmen yang baku.
b. Asesmen awal rawat jalan dilakukan oleh dokter umum atau dokter
spesialis di Poliklinik rawat jalan.
c. Pengkajian medik rawat inap dilakukan oleh dokter penanggung jawab
pasien (DPJP).
d. Asesmen awal setiap pasien meliputi evaluasi faktor fisik, psikologis,
sosial dan ekonomi, termasuk pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan.
e. Hanya mereka yang kompeten sesuai perizinan, undang-undang dan
peraturan yang berlaku dan sertifikasi dapat melakukan asesmen pasien.
f. Asesmen awal medis dilaksanakan dalam 24 jam pertama sejak rawat
inap atau sesuai kondisi pasien.
g. Asesmen awal keperawatan dilaksanakan dalam 24 jam pertama sejak
rawat inap atau lebih cepat sesuai kebijakan rumah sakit.
h. Asesmen awal termasuk menentukan kebutuhan rencana pemulangan
pasien (discharge planning).
i. Semua pasien dilakukan asesmen ulang pada interval tertentu atas
dasar kondisi dan pengobatan untuk menetapkan respons terhadap
pengobatan dan untuk merencanakan pengobatan atau untuk
pemulangan pasien.
j. Data dan informasi asesmen pasien dianalisis dan diintegrasikan.
PANDUAN
HALAMAN : 8 dari 20
10. Penyediaan Pelayanan Pasien Risiko Tinggi
a. Kasus emergency
Identifikasi pasien kasus emergency atau berisiko tinggi terjadinya
kasus emergency dilakukan oleh tenaga medis yang kompeten.
Seluruh tenaga medis yang bertugas ditempat dengan kasus risiko
tinggi wajib memiliki sertifikat.
b. Pemberian pelayanan resusitasi
Resusitasi dapat dilakukan di seluruh unit rumah sakit.
Seluruh karyawan yang bertugas di semua unit rumah sakit diberikan
pelatihan Bantuan Hidup Dasar.
Resusitasi lanjut dilakukan oleh tim yang terlatih dengan nama “Blue
Team” dengan membawa alat-alat dan obat resusitasi yang
diperlukan.
c. Asuhan pasien yang menggunakan peralatan bantuan hidup dasar atau
yang koma.
Identifikasi kebutuhan pasien dengan peralatan bantuan hidup dasar
atau yang koma dilakukan oleh tenaga medis yang kompeten.
RS. Pertamina Bintang Amin sudah mampu melakukan asuhan
pasien yang menggunakan peralatan bantuan hidup dasar atau yang
koma.
d. Asuhan pasien dengan penyakit menular dan mereka yang daya
tahannya diturunkan.
Identifikasi kebutuhan asuhan pasien dan resiko penularan akibat dari
penyakit atau akibat obat-obatan yang diberikan.
Bila fasilitas tidak memungkinkan untuk melakukan asuhan pasien
tersebut agar diberitahukan kepada pasien dan keluarga untuk dirujuk
ke tempat dengan fasilitas yang sesuai kebutuhan.
PANDUAN
HALAMAN : 9 dari 20
e. Asuhan pasien hemodialisa (cuci darah)
Setiap pasien yang akan menjalani hemodialisa mendapat pelayanan
yang sesuai dengan Panduan Pelayanan Hemodialisa di Rumah Sakit
Pertamina Bintang Amin .
Setiap unit dan petugas yang terkait dengan Pelayanan Hemodialisa
harus bekerja sesuai dengan Panduan Pelayanan Hemodialisa di
Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin .
f. Mengarahkan penggunaan alat penghalang (restraint) dan asuhan pasien
yang diberi penghalang.
Identifikasi penggunaan alat penghalang dilakukan pada pasien yang
tidak mengerti asuhan yang diberikan, seperti pasien anak dan
geriatri, pasien gelisah dan kesadaran menurun.
Asuhan diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien.
g. Asuhan pasien yang berisiko disiksa
Identifikasi pasien dengan risiko disiksa, seperti pasien lanjut usia,
cacat tubuh, cacat mental dan anak-anak.
Pelayanan pasien seperti diatas melibatkan multidisiplin ilmu dan
tersedia dalam suatu tim asuhan.
h. Mengarahkan asuhan pada pasien yang mendapat kemoterapi
Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin tidak memberikan pelayanan
kemoterapi
Untuk pelayanan kemoterapi, Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin
melakukan sesuai dengan Kebijakan, Panduan dan Standar Prosedur
Operasional Rujukan
HALAMAN : 10 dari 20
b. Pemberian darah dan atau produk darah harus selalu memperhatikan
keselamatan pasien.
c. Darah atau produk darah yang diberikan kepada pasien harus dijamin
bebas dari bibit penyakit yang dapat menimbulkan penyakit yang dapat
ditularkan melalui transfusi darah dan atau dari produk darah. Oleh sebab
itu produk darah yang akan diberikan untuk pasien sudah diskrining dari
PMI.
d. Sebelum melakukan pemberian darah atau produk darah (transfusi)
pasien harus melakukan serangkaian pemeriksaan kelayakan dan
memberikan persetujuan ( inform consent )
e. Pada pelaksanaan pemberian darah dan atau produk darah harus
dilakukan secara aman dan meminimalkan risiko transfusi.
f. Pemberian darah dan atau produk darah harus dicatat di dalam rekam
medis.
HALAMAN : 11 dari 20
d. Komunikasi dengan dan mendidik pasien dan keluarga tentang
pengelolaan nyeri dan gejala dalam konteks pribadi, budaya dan
kepercayaan agama masing-masing.
15. Pemberitahuan Kepada Pasien Dan Keluarga Tentang Hasil Asuhan &
Pengobatan
Setiap tindakan pelayanan yang diberikan kepada pasien yang
berhubungan dengan kejadian yang tidak diharapkan diberitahukan
terlebih dahulu kepada keluarga dan pasien kemudian menandatangani
form persetujuan tindakan.
HALAMAN : 12 dari 20
b. Pasien yang ditransfer harus dilakukan pengelompokkan berdasarkan
kriteria pasien transfer terlebih dahulu sebelum dipindahkan.
c. Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin melaksanakan proses untuk
memberikan pelayanan asuhan pasien yang berkelanjutan didalam
rumah sakit dan koordinasi antar para tenaga medis.
d. Bila ada indikasi, rumah sakit dapat membuat rencana kontinuitas
pelayanan yang diperlukan pasien sedini mungkin.
HALAMAN : 13 dari 20
19. Pemulangan Pasien
a. DPJP yang bertanggung jawab atas pelayanan pasien tersebut, harus
menentukan kesiapan pasien untuk dipulangkan.
b. Keluarga pasien dilibatkan dalam perencanaan proses pemulangan yang
terbaik atau sesuai kebutuhan pasien.
c. Rencana pemulangan pasien meliputi kebutuhan pelayanan penunjang
dan kelanjutan pelayanan medis (kontrol ulang).
d. Resume medis pasien pulang dibuat oleh DPJP sebelum pasien pulang.
e. Resume medis berisi semua tindakan medis yang sudah dilakukan dan
waktu kontrol ulang bila perlu.
f. Salinan resume medis pasien pulang didokumentasikan dalam rekam
medis.
21. Transportasi
a. Transportasi milik rumah sakit harus sesuai dengan hukum dan
peraturan yang berlaku berkenaan dengan pengoperasian, kondisi dan
pemeliharaan.
PANDUAN
HALAMAN : 14 dari 20
b. Transportasi disediakan atau diatur sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi pasien.
c. Semua kendaraan yang dipergunakan untuk transportasi milik rumah
sakit, dilengkapi dengan peralatan yang memadai, perbekalan dan
medikamentosa sesuai dengan kebutuhan pasien yang dibawa.
PANDUAN
HALAMAN : 15 dari 20
BAB III
TATA LAKSANA
HALAMAN : 16 dari 20
m. Mengembalikan dokumen RM ke Unit Rekan Medis dengan buku
ekspedisi.
n. Menjumlahkan pembayaran jasa pelayanan poliklinik dan jasa tindakan
poliklinik berdasarkan bukti pembayaran dari kasir untuk dicocokkan
dengan catatan di kasir.
HALAMAN : 17 dari 20
d. Tim dokter menjelaskan hasil tindakan medis yang dilakukan dengan
memberitahukan hasil diagnosa, bahwa dari hasil pemeriksaan dan
pengobatan pasien dinyatakan telah sembuh.
e. Apabila hasil asuhan dan pengobatan pasien telah disampaikan, dan
tidak ada lagi pertanyaan yang diajukan oleh pasien dan keluarga pasien
maka dokter akan berdiri ketika pasien hendak pulang.
f. Dokter akan memberikan resep untuk jadwal makan obat dirumah atau
jadwal kontrol ulang untuk datang ke rumah sakit untuk pemeriksaan
kembali.
HALAMAN : 18 dari 20
Mampu melakukan pemberian obat tambahan dan cairan sesuai
kebutuhan pasien.
Mampu mengidentifikasi kebutuhan posisi fisiologis normal selama
tindakan pembedahan.
Mampu mengatasi gangguan yang timbul akibat anestesi atau
pembedahan.
Mampu melakukan pemeliharaan jalan nafas selama masa intra
anestesi.
Mampu melakukan pemasangan alat ventilasi mekanik.
Mampu melakukan pemasangan alat nebulizer.
Mampu melaksanakan tindakan untuk mengatasi kondisi gawat
darurat di meja operasi.
Mampu melaksanakan tindakan pengakhiran anestesi.
Mampu melakukan pencegahan komplikasi pengakhiran anestesi.
Mampu mengatasi komplikasi pengakhiran anestesi.
Mampu berkolaborasi dalam melakukan tindakan intra anestesi.
c. Asuhan pasca anestesia
Mampu menentukan kebutuhan pelayanan lanjutan pasca anestesi
regional.
Mampu menentukan kebutuhan perawatan lanjutan pasca anestesi
umum.
Mampu melakukan kolaborasi pada tindakan manajemn nyeri.
Mampu melaksanakan tindakan untuk mengatasi kondisi gawat
daurat di ruangan pemulihan.
Mampu melakukan perawatan pasca anestesi pada pasien dengan
tindakan anestesi regional.
Mampu menentukan kondisi pasien pasca anestesi untuk pindah ke
ruang perawatan.
Mampu berkolaborasi dalam melakukan asuhan keperawatan pasca
anestesi.
PANDUAN
HALAMAN : 19 dari 20
Mampu mendokumentasikan tindakan keperawatan yang dilakukan.
PANDUAN
HALAMAN : 20 dari 20
BAB IV
DOKUMENTASI
Demikian buku panduan ini dibuat untuk pedoman asuhan pasien yang
seragam di RS. Pertamina Bintang Amin. Maka segala pelayanan pasien wajib
berdasarkan panduan ini terhitung setelah disahkan oleh Direktur RS. Pertamina
Bintang Amin.
Disetujui Oleh,
Direktur
dr. Rachmawati,MPH
MMMMMPHMPH