Anda di halaman 1dari 3

A.

Sejarah Perkembangan Diagnosa Keperawatan

Kebutuhan untuk menstandarisasi bahasa dalam medical records (rekam medik) adalah bukan hal yang
baru. Hal ini lebih dalam upaya mendefinisikan peran perawat, konstribusi dan keunikkan body of
knowledge keperawatan yang akhirnya mengarahkan pengembangan klasifikasi diagnosa keperawatan.
Pada tahun 1973 Kristine Gebbie dan Mary Ann Lavin pertama kalinya membuat kelompok kerja (task
force) untuk memberi nama dan mengklasifikasi Diagnosa Keperawatan. Kemudian tim kerja yang diberi
nama Task Force of the National Conference Group on the Classification of Nursing Diagnoses (Pokja
Konferensi Nasional Klasifikasi Diagnosa Keperawatan). Pokja ini terbentuk di tahun 1974, dan di tahun
1982 NANDA menyusun Pokja Nasional yang beranggotakan Amerika Serikat dan Kanada. Di tahun
1986, The North American Nursing Diagnosis Association (NANDA) membuat sistem klasifikasi yang
memberi judul dan membunyikan diagnosa keperawatan. Taksonomi ini awalnya hanya daftar diagnosa
keperawatan yang tersusun secara alphabet, namun kemudian menjadi satu sistem panduan klasifikasi
diagnosa keperawatan (taksonomi) di tahun 1987 dikenal dengan Taksonomi NANDA I, dan menjadi
standar teksbook pendidikan perawat di Amerika Serikat dan diseluruh dunia. Taksonomi NANDA II yang
terbaru terbit di tahun 2003-2004. NANDA nomenklatur diagnosa keperawatan lebih melambangkan
pengambilan keputusan tindakan klinis keperawatan tentang masalah kesehatan yang aktual atau
potensial. Diagnosa Keperawatan NANDA menjelaskan tentang reaksi pasien terhadap penyakit atau
trauma yang dapat diperbandingkan dengan kode ICD-9-CM(International Code of Diseases)/ diagnosa
medis kedokteran, yang lebih menjelaskan penyakit atau trauma secara medis. NANDA saat ini berisi
167 diagnosa keperawatan yang telah disepakati dan terbagi dalam 9 domain (ranah). Setiap diagnosa
terdiri dari label/judul, definisi, karakteristik umum dan khusus masing-masing definisi, dan faktor yang
terkait. Taksonomi NANDA Sebuah taksonomi berarti sebuah metode yang terorganisir dari beberapa
kumpulan informasi. NANDA dengan mudahnya membuat kerangka kerja diagnosa keperawatan lebih
mudah dipetakan dan terstandarisasi. NANDA adalah sebuah kode yang tediri dari 9 (NINE) " Human
Response Patterns"

sembilan pola respon tubuh manusia. a.

Pertukaran

b.
Komunikasi

c.

Berhubungan

d.

Nilai-nilai

Taksonomi

Secara esensial NANDA mengembangkan, menjabarkan dan menyebarluaskan informasi Taksonomi


Diagnosa Keperawatan yang secara umum digunakan oleh perawat profesional.

Taksonomi ini merupakan konsep kerangka kerja dalam menentukan sebuah diagnosa keperawatan.
Konsep dari diagnosa keperawatan sendiri adalah upaya keberhasilan pendekatan klinis keperawatan
dan diagnosa keperawatan secara internasional dianggap penting dalam pendekatan sistem dan rencana
keperawatan klien/pasien (Barnum, 1994)

Sebuah taksonomi berarti sebuah metode yang terorganisir dari beberapa kumpulan informasi. NANDA
dengan mudahnya membuat kerangka kerja diagnosa keperawatan lebih mudah dipetakan dan
terstandarisasi. NANDA adalah sebuah kode yang tediri dari 9 (NINE) " Human Response Patterns" –
sembilan pola respon tubuh manusia.

Exchanging

Communicating

Relating

Valuing

Choosing

Moving

Perceiving
Knowing

Feeling

Daftar Diagnosa keperawatan versi NANDA memasukkan unsur 3 masalah :

Actual problems (Masalah Aktual)

Risks for problems (Masalah Resiko)

Welness Issues (Isu Sehat-sakit)

Dan setiap diagnosa keperawatan menyertakan selalu 4 komponen yang terpisah yaitu :

Judul Diagnosa

Definisi

Karakteristik Umum dan Khusus tiap masalah

Faktor Resiko/terkait

Sebagai contoh, diagnosa keperawatan "Nyeri" didefinisikan sebagai " Suatu keadaan tidak nyaman dari
sensoris dan melibatkan pengalaman emosional klien yang mungkin muncul akibat kerusakan jaringan
tubuh (aktual/potensial); yang muncul sesaat/perlahan dalam intensitas ringan – berat, yang dapat
diprediksi, dan dalam durasi kurang dari 6 bulan. Karakteristik umum termasuk keluhan secara verbal,
adanya tanda, penggunaan "pain killer drugs", perilaku protektif terhadap nyeri. Karakteristik khusus
termasuk " fokus terhadap diri, gangguan persepsi terhadap waktu, gangguan proses pikir, penurunan
interaksi dengan lingkungan dan orang lain, perilaku distraksi. Faktor yang berhubungan dengan nyeri
antara lain adanya trauma biologis, kimia, fisik, dan psikologis.

http://doxarticle.blogspot.com/2014/05/mengenal-taksonomi-diagnosa-keperawatan.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai