Anda di halaman 1dari 13

STUDI LITERATUR: PERBEDAAN KEPRIBADIAN GENDER DALAM

MEMPENGARUHI PENERAPAN STRATEGI NEGOSIASI

Margaretha Hanny Harum


Cecep Safa’atul Barkah
Nurillah Jamil Achmawati Novel

Universitas Padjadjaran, Sumedang.

e-mail: margaretha19002@mail.unpad.ac.id

Abstrak

Isu perbedaan gender hingga saat ini masih menjadi perbincangan, termasuk dalam hal profesi. Dalam negosiasi
diperlukan seorang negosiator yang tepat untuk mewakili perusahaan, namun adanya perbedaan kepribadian gender
menyebabkan adanya perbedaan antara negosiator pria dan negosiator wanita yang juga berdampak pada cara keduanya
menerapkan strategi negosiasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara negosiator pria dan
negosiator wanita berdasarkan perbedaan gender dan cara keduanya menerapkan strategi negosiasi dengan adanya
perbedaan kepribadian. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur. Dari 19 jurnal, dilakukan pemilihan jurnal
yang akan di review berdasarkan kriteria tertentu yaitu tahun penerbitan 2017 – 2019, dan keterkaitan dengan topik
penulisan. Terdapat 6 jurnal yang dipilih berdasarkan kriteria. Analisa dilakukan dengan membaca abstrak terlebih
dahulu, dari 6 jurnal dilakukan identifikasi dalam bentuk ringkasan yang disajikan dalam bentuk tabel. Hasil penelitian
ialah perbedaan negosiator pria dan negosiator wanita berdasarkan perbedaan kepribadian gender yaitu dalam hal
inisiatif memulai negosiasi, kemampuan komunikasi negosiasi, dan sikap dyang ditunjukan dalam situasi negosiasi yang
rumit. Perbedaan tersebut berdampak pada perbedaan penerapan strategi negosiasi. Baik negosiator pria dan negosiator
wanita dapat melakukan proses negosiasi dengan baik, tugas perusahaan adalah memilih negosiator yang tepat
berdasarkan tujuan yang ingin dicapai.

Kata kunci: Gender, Negosiasi, Negosiator,

A LITERATURE REVIEW: GENDER PERSONALITY DIFFERENCES IN AFFECTING


THE IMPLEMENTATION OF THE NEGOTIATION STRATEGY

Abstract

The issue of gender differences is still being discussed, including in terms of professions. Negotiation requires an
appropriate negotiator to represent the company, but the difference in gender personality causes differences between
male negotiators and female negotiators which also has an impact on the way both of them apply negotiation strategies.
This study aims to determine the differences between male negotiators and female negotiators based on gender
differences and the way both of them apply negotiation strategies in the presence of personality differences. This
research uses literature study method. Of the 19 journals, the selection of journals to be reviewed was carried out based
on certain criteria, namely the year of publication 2017 – 2019, and their relevance to the topic of writing. There are 6
journals selected based on the criteria. The analysis was carried out by reading the abstract first, from 6 journals
identification was made in the form of a summary presented in tabular form. The result of this research is the difference
between male negotiators and female negotiators based on gender personality differences, namely in terms of initiating
negotiations, negotiating communication skills, and attitudes shown in complicated negotiation situations. These
differences have an impact on differences in the application of negotiation strategies. Both male negotiators and female
negotiators can carry out the negotiation process well, the company's job is to choose the right negotiator based on the
goals to be achieved.

Keywords: Gender, Negotiation, Negotiator

PENDAHULUAN kesepakatan bersama dalam konteks bisnis dengan


tujuan saling menguntungkan semua pihak yang
Persoalan gender masih menjadi topik yang terlibat meskipun terdapat perbedaan kepentingan.
ramai dibicarakan hingga saat ini, seperti masalah Menurut Tyas & Sijabat (2021) dalam proses
kesetaraan gender pada pekerjaan atau profesi, hak negosiasi itu sendiri dibutuhkan kemampuan
dan kewajiban, dan persoalan lainnya. Sebagai komunikasi bisnis yang bersifat informatif dan
contoh, kesetaraan gender dalam hal pekerjaan di persuasife, sehingga dapat memberikan informasi
area tambang yang diberi stigma bahwa pekerjaan yang tepat dan bisa dipahami dengan baik dan benar
tersebut hanya cocok dilakukan oleh pria oleh mitra atau lawan negosiasi. Agar proses
(Mahmudah, 2019). Kemudian studi perbandingan negosiasi dapat berjalan dengan lancar, salah satu
yang dilakukan oleh Carter & Silva dalam (Kolb, hal penting yang perlu disiapkan adalah memilih
2012) terhadap wanita dan pria yang bersekolah kandidat negosiator yang tepat yaitu negosiator
bisnis menunjukan bahwa karyawan pria lebih yang bisa mewakili kepentingan perusahaan
beruntung dibandingkan Padahal, kenyaataan (Sumbeiywo, 2009).
dilapangan saat ini banyak profesi yang bisa Menurut Dawson, (2002) negosiator harus
dilakukan oleh wanita dan pria dengan sama rata memiliki kepribadian negosiator yang baik dan
tanpa harus dikhususkan berdasarkan gender. tepat dalam melakukan negosiasi, kepribadian
Aktivitas penting yang dilakukan dalam bisnis negosiator tersebut dapat dilihat dari: 1)
salah satunya ialah negosiasi. Menurut Karakteristik negosiator yang baik meliputi
Schermerhon dkk (1991) dalam (Kausyar, 2001) keinginan negosiator untuk terus mendapatkan
bahwa negosiasi adalah suatu proses untuk banyak informasi, sabar untuk bertahan dalam
membuat keputusan secara bersama antara dua proses negosiasi, berani meminta lebih, berupaya
pihak atau lebih yang memiliki perbedaan agar mencapai solusi yang win-win, dan bersedia
kepentingan. Feidman (1981) dalam (Kausyar, menjadi pendengar yang baik; 2) Sikap yang harus
2001) meningatkan bahwa meskipun terdapat dimiliki oleh negosiator meliputi kesediaan untuk
perbedaan pandangan atau kepentingan, negosiasi situasi yang ambigu, semangat bersaing, dan tidak
tersebut tetap perlu meperhatikan prinsip saling bersikap agar dapat selalu disukai orang lain; 3)
menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat. Keyakinan yang harus dimiliki oleh negosiator
Menurut Dawson (2004) negosiasi bisnis ialah meliputi keyakinan bahwa negosiasi berlangsung
suatu aktivitas yang berupaya untuk mencapai secara dua arah, keyakinan bahwa negosiasi
kesepakatan bisnis yang menguntungkan dengan dilakukan disertai dengan peraturan, dan keyakinan
pihak internal atau eksternal perusahaan melalui bahwa kata “tidak” merupakan langkah awal untuk
proses perundingan. Berdasarkan penjelasan terkait membuka negosiasi.
negosiasi dan negosiasi bisnis tersebut, maka Profesi negosiator juga menjadi salah satu
peneliti menyimpulkan bahwa negosasi bisnis konteks yang bisa dilihat dari perspektif gender.
merupakan proses perundingan untuk mencapai Biasanya, profesi negosiator juga lebih cocok
dilakukan oleh pria dibandingkan wanita, namun 2) Mengetahui apa yang diinginkan oleh negosiator
dalam beberapa penelitian terdahulu mengatakan serta perusahaan yang diwakili dan juga keinginan
wanita memiliki tingkat yang lebih tinggi dalam dari mitra atau lawan negosiasi; 3) Bertanya
beberapa kepribadian untuk menyelesaikan proses langsung tanpa keraguan dan jelas dengan apa yang
negosiasi dibandingkan pria. Penelitian yang diinginkan, serta paham dengan kata dan bahasa
dilakukan oleh Reif et al., (2019) menunjukan tubuh; 4) Tidak memberikan sesuatu yang tidak
bahwa wanita lebih memiliki tingkat sikap inisiasi berarti diawal negosiasi; 5) Berpikir realistis dan
untuk memulai negosiasi yang lebih tinggi rasional; 6) Miliki rencana alternatif; 7) Memegang
dibandingkan pria, namun hasil tersebut didapatkan kendali dengan percaya diri; 8) Menyimpan
pada beberapa konteks negosiasi tertentu, sehingga dokumen negosiasi baik milik pribadi maupun mitra
pada konteks negosiasi tertentu, wanita lebih negosiasi; 9) Menyepakati proses pelaksanaannya
memiliki sikap inisiatif yang lebih tinggi sebelum menandatangani kesepakatan akhir dan
dibandingkan pria. memastikan lawan negosiasi merupakan pihak yang
Perbedaan kepribadian antara pria dan wanita akan melaksanakan kesepakatan; 10) Mengecek
mempengaruhi kemampuan dan sikap mereka kembali dokumen hasil perundingan sebelum
sebagai seorang negosiator dalam proses negosiasi mengakhiri negosiasi dan melakukan tanda tangan.
yang dilakukan (Kausyar, 2001). Perbedaan Lebih lanjut Sumbeiywo (2009) menjelaskan bahwa
kepribadian tersebut membedakan negosiator pria strategi yang dirancang tidak akan berjalan efektif
dan wanita dalam menjalankan proses negosiasi jika tidak disertai dengan cara menerapkan strategi
termasuk dalam membuat strategi yang digunakan tersebut. Menurut Sumbeiywo (2009) beberapa
saat proses negosiasi tersebut. Penelitian terdahulu taktik yang digunakan untuk mengoperasionalkan
yang dilakukan oleh Tyas & Sijabat (2021) membuat strategi yang telah dirancang, yaitu: 1) Hemat dalam
perbandingan tentang perbedaan kepribadian pria menggunakan emosi; 2) Jangan menyerah dengan
dan wanita yang menunjukan hasil bahwa jawaban “tidak” dari lawan negosiasi, dan jangan
perbedaan tersebut mempengaruhi bagaimana pria memberikan kata “tidak” kepada lawan negosiasi;
dan wanita dalam melakukan komunikasi bisnis 3) Bersikap harus tegas, fleksibel, serta berbicara
dengan partnernya baik konsumen maupun dengan ramah; 4) Taktik mengambil dan berjalan
pemasok. keluar (digunakan hanya sekali saja); 5) Tidak
Menurut (Agianto et al., 2021) strategi adalah bersikap terbuka khususnya dengan niat yang
sebuah metode atau cara untuk mencapai tujuan dinginkan; 6) Tidak menghabiskan waktu pada isu
yang dinginkan melalui perencanaan yang telah yang dirasa tidak dapat disepakati, isu tersebut dapat
diputuskan dengan baik serta memperhatikan situasi dikumpulkan atau langsung diselesaikan; 7)
pada lingkungan terkait, dengan. Strategi negosiasi Bertahan hingga akhir dan menghindari kalimat
merupakan hal yang penting untuk dipersiapkan “sepakat atau tinggalkan” terkecuali situasi
oleh negosiator saat melakukan proses negosiasi memang sudah sangat serius.
(Sumbeiywo, 2009). Negosiator harus mampu Strategi negosiasi serta taktik yang sudah
membawa proses negosiasi agar bisa tercapai dijelaskan pada paragraf sebelumnya dapat
kesepakatan yang diinginkan, dan bisa saja selama digunakan secara berbeda antara negosiator pria dan
proses negosiasi ada hal-hal yang berubah sehingga negosiator wanita, karena faktor kepribadian gender
taktik yang gunakan dapat ikut berubah, namun yang berbeda. Misalkan, seperti yang dijelaskan
meskipun demikian negosiator harus tetap oleh penelitian yang dilakukan Wattimena &
berpegang pada strateginya. Menurut (Sumbeiywo, Hutabarat (2021) menunjukan bahwa kepribadian
2009), strategi yang dapat menjadi pegangan wanita yang berbeda dengan pria, menjadikan
negosiator dalam bernegosiasi yaitu: 1) Berfokus negosiator wanita lebih mementingkan proses
pada tujuan, berorientasi ke masa depan, dan tidak negosiasi yang kooperatif serta cinta damai.
membuang waktu untuk membahas masalah kecil; Sehingga kepribadian gender yang berbeda,
menciptakan penerapan strategi negosiasi yang mencatat, serta melakukan pengolahan bahan
berbeda. penulisan, dengan batasan kegiatannya ialah hanya
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis pada studi literatur dari sumber-sumber teks yang
tertarik untuk membahas lebih lanjut tentang siap digunakan, tanpa harus melakukan penelitian
perbedaan negosiator pria dan wanita berdasarkan langsung ke lapangan (Zed, 2008). Jenis penulisan
perbedaan kepribadian, kemudian bagaimana yang digunakan dalam artikel ini ialah studi literatur
negosiator pria dan wanita menerapkan strategi review yang memiliki fokus terhadap sumber-sumber
negosiasinya berdasarkan perbedaan kepribadian terdahulu yang memiliki kaitan topik dengan artikel
tersebut, serta manakah yang lebih baik dalam penulis.
melakukan proses negosiasi antara pria dan wanita. Data yang digunakan yaitu jurnal-jurnal
penelitian terdahulu yang memiliki pembahasan
topik yang sama. Proses pengumpulan data
METODE dilakukan dengan melakukan penyaringan sumber
Studi literatur merupakan suatu cara yang literatur yang diperoleh berdasarkan kriteria yang
digunakan dalam mengumpulkan data yaitu sumber- ditentukan oleh penulis. Kriteria tersebut meliputi
sumber yang memiliki kaitan dengan topik yang tahun sumber literatur dengan rentang 5 tahun
hendak dibahas dalam suatu penulisan, yang sumber- terakhir yaitu tahun 2017-2022, keterkaitan hasil
sumbernya didapatkan dari jurnal, buku, penulisan dan pembahasan. Pengumpulan jurnal
dokumentasi, internet, dan pustaka. Metode studi diperoleh dari beberapa situs jurnal memiliki
literatur merupakan proses kegiatan yang meliputi akreditasi seperti Sinta, Scopus, Mendeley, dan
metode pengumpulan data pustaka, membaca dan Google scholar.
Secara sistematis, tahap-tahap dalam penulisan perbedaan negosiator pria dan wanita berdasarkan
literature review ini yaitu: 1) Studi literatur; 2) perbedaan kepribadian, perbedaan dalam
Pengumpulan data; 3) Konsep yang diteliti; 4) menerapkan strategi negosiasi antara negosiator pria
Konseptualisasi; 5) Analisis data; 6) Hasil dan dan wanita, serta mana yang lebih baik antara
Pembahasan; 7) Kesimpulan dan Saran. negosiator pria dan negosiator wanita dalam
Analisa data yang dilakukan oleh penulis melakukan proses negosiasi, hasil analisa tersebut
memulainya dengan membaca abstrak untuk melihat disajikan dalam bentuk pembahasan. Jumlah total
kesesuain topik pembahasan dan hasil penelitian artikel yang memenuhi kriteria adalah 6 jurnal.
dengan topik yang akan dibahas oleh penulis.
Selanjutnya, jurnal yang telah dipilih berdasarkan
kriteria diidentifkasi ke dalam bentuk ringkasan HASIL DAN PEMBAHASAN
singkat yang disajikan dalam tabel meliputi nama Berikut merupakan hasil identifikasi jurnal yang
penulis, judul, tahun penerbitan, topik pembahasan, telah dipilih berdasarkan kriteria yang ditentukan.
ringkasan hasil penelitian. Berdasarkan hasil
Tabel 1. Hasil Identifikasi Jurnal
identifkasi tersebut, penulis akan menganalisa
JUDUL NAMA PENULIS TAHUN TOPIK PEMBAHASAN RINGKASAN HASIL
PENERBITAN PENELITIAN
Negotiation Reif, J. A. M., 2019 Topik dalam artikel tersebut Dalam artikel ini
Context: How Kunz, F. A., difokuskan pada perbedaan membahas dua studi kasus.
and Why They Kugler, K. G., & antara wanita dan laki-laki Studi kasus pertama,
Shape Brodbeck, F. C. dalam hal berinisiatif atau memberikan hasil bahwa
Women’s and berani memulai untuk baik pria maupun Wanita
Mens’s melakukan negosiasi. Pada yang melakukan negosiasi
Decision to konteks tertentu ditemukan tidak hanya pada konteks
Negotiate bahwa perempuan cenderung negosiasi paradigma lama
memiliki inisiasi yang lebih seperti negosiasi
tinggi untuk melakukan kompensasi atau transaksi
negosiasi dibandingkan laki- pembelian, namun juga
laki. Hal ini kemudian menjadi melakukan negosiasi di
topik utama pada artikel berbagai konteks yang
tersebut untuk melihat berbeda seperti di ruang
bagaimana perbedaan karakter publik atau privat.
negosiator Wanita dan laki- Kemudian hasil studi kasus
laki dalam hal inisiatif, dan apa kedua yaitu bahwa pria
yang menyebabkan perbedaan memiliki tingkat inisiasi
karakter tersebut. lebih tinggi untuk memulai
negosiasi dibandingkan
perempuan dalam konteks
publik, seperti perusahaan
publik, kontrak,
kompensasi, pekerjaan,
sewa, dll. Sedangkan
Wanita lebih memiliki
tingkat inisiasi untuk
melakukan negosiasi
dibandingkan laki-laki
dalam konteks kehidupan
(hubungan, teman, rasa
hormat, pengakuan, dll)
dan feminism yang
didukung dengan asumsi
bahwa negosiasi tersebut
bermanfaat. Sehingga dari
kedua studi kasus tersebut
dapat dipelajari bahwa,
perbedaan gender dalam
kemampuan inisiasi untuk
negosiasi tergantung
konteks keterlibatan
negosiasi yang dilakukan.
Studi Tyas, C. A., & 2021 Dalam artikel tersebut, topik Hasil yang diperoleh
Komparatif Sijabat, R. pembahasannya adalah adalah bahwa seorang
Komunikasi perbedaan Wanita dan pria negosiator Wanita lebih
Bisnis Pada (entrepreneur/intrapreneur) memiliki komunikasi
Wirausaha dalam menjalankan usahanya bisnis yang lebih sesuai
Pria Dan atau tanggung jawab profesi dengan karakteristik saat
Wanita. dilihat dari perbedaan berkomunikasi yaitu
karakteristik antara Wanita penyampaian pesan yang
dan pria. Penelitian ini secara lengkap, kata-kata yang
khusus melihat perbedaan digunakan tepat dan cermat
komunikasi bisnis antara pria sehingga tidak bertele-tele,
dan Wanita, sehingga peneliti penyampaian jelas, sopan,
melakukan perbandingan dan memberikan perhatian
untuk melihat kemampuan penuh kepada audiens baik
komunikasi bisnis yang itu konsumen maupun
digunakan saat bernegosiasi mitra bisnis.
berdasarkan perbedaan
gender.
Pengaruh Wattimena, A. N., 2021 Penelitian ini berfokus pada Peneliti mendapatkan hasil
Feminitas & Hutabarat, G. F. topik perbedaan karakteristik yaitu laki-laki dalam proses
Perempuan I. pria dan Wanita dalam negosiasi khususnya saat
Dalam menjadi negosiator, terjadi permasalahan, lebih
Negosiasi berdasarkan perspektif agresif dan juga kompetitif,
Konflik feminism penyebabnya ialah sifat
bawaan laki-laki itu sendiri
yang muncul secara alami.
Berbeda dengan wanita
yang lebih mementingkan
maternal instiusi, yaitu
instiusi yang tumbuh
berdasarkan pengalaman
wanita ketika menjadi
seorang ibu atau anak saat
mencontohi ibunya,
sehingga sisi emosional
yang kuat tersebut
menjadikan Wanita
sebagai negosiator yang
lebih kooperatif serta cinta
damai dibandingkan laki-
laki.
Kapabilitas Diana, N. 2020 Dalam artikel ini, topik yang Hasil penelitian yang
Komunikasi dibahas mengenai perbedaan dilakukan oleh peneliti
Negosiasi komunikasi negosiasi yang yaitu adanya perbedaan
Pada dilakukan oleh entrepreneur komunikasi negosiasi
Entrepreneur pria dan wanita. Asumsi antara pengusaha pria dan
Pria Dan peneliti yaitu bahwa wanita yaitu perbedaan
Wanita komunikasi negosiasi pada sikap keterbukaan dan
merupakan aktivitas yang sikap empati saat
mendominasi kegiatan proses melakukan proses
bisnis yaitu untuk menjaga negosiasi. Sedangkan
hubungan dengan konsumen untuk indikator lain yaitu
atau pemasok, sehingga untuk hubungan dua arah, niat
melihat bagaimana perbedaan atau keinginan kedua belah
pria dan wanita entrepreneur pihak, kepercayaan, sikap
menjalankan usahanya dapat saling mendukung,
dilihat dari komunikasi kesabaran, percaya diri,
negosiasinya. pendengar yang baik, dan
menanggapi dengan baik,
tidak menunjukan adanya
perbedaan antara
entrepreneur pria dan
wanita.
Why are Reif, J. A. M., 2020 Topik pembahasan artikel ini Hasil penelitian ini
Women Less Kugler, K. G., & adalah tentang alasan wanita menunjukan bahwa,
Likely to Brodbeck, F. C. kurang mungkin melakukan perbedaan gender
Negotiate? negosiasi dibandingkan pria, mempengaruhi inisiasi
The Influence serta faktor harapan akan hasil negosiasi yaitu pria lebih
of Expectancy negosiasi menjadi pendorong memiliki tingkat inisiasi
Considerations terjadinya perbedaan antara yang lebih tinggi
and negosiator pria dan wanita. dibandingkan wanita,
Contextual Kemudian, jika dilihat dari perbedaan harapan
Framing on teori peran sosial, antara peran terhadap hasil negosiasi
Gender negosiator dan peran gender antara pria dan wanita juga
Differences in feminim terdapat mempengaruhi inisiasi
The Initiation inkonsistensi, sedangkan untuk melakukan
of Negotiation. peran negosiator dan peran negosiasi, tingkat harapan
maskulin secara alami selaras. negosiator pria lebih tinggi
Akibatnya, ketika wanita dari negosiator wanita
berperan sebagai negosiator, namun dalam konteks
muncul reaksi sosial yang tertentu yang tidak
menganggap wanita melawan menyimpang dari peran
peran gender. Selain itu, feminism, negosiator
perbedaan konsep negosiasi wanita dapat memiliki
juga dapat mepengaruhi tingkat inisiasi yang tinggi
negosiator pria dan wanita dengan harapan yang juga
dalam berinisiasi untuk tinggi.
negosiasi.
Explaining Pierce, J. R., & 2018 Topik pembahasan pada Hasil dari penelitian ini
Differences in Thompson, L. artikel ini membahas tentang yaitu perbedaan
Men and perbedaan kepribadian pria kepribadian pria dan
Women’s Us dan wanita dari segi empati wanita yang dilihat dari
of Unethical dan daya saing dalam segi empati dan daya saing
Tactics in memutuskan untuk secara konsiten
Negotiations menggunakan taktik atau mempengaruhi negosiator
strategi negosiasi yang tidak pria dan wanita dalam
etis. memutuskan untuk
menggunakan taktik
negosiasi yang tidak etis.
Pria cenderung lebih sering
menggunakan taktik
negosiasi yang kurang etis.
Daya saing memiliki peran
yang lebih kuat dalam
mempengaruhi negosiator
untuk menggunakan taktik
yang tidak etis.
Perbedaan Negosiator Berdasarkan terjadi karena perbedaan kepribadian gender antara
Perbedaan Gender pria dan wanita. Tyas & Sijabat, (2021) berdasarkan
Seorang negosiator harus berani memulai untuk hasil penelitiannya menjelaskan bahwa kemampuan
melakukan negosiasi dengan mitra atau lawannya. komunikasi bisnis negosiator pria dan negosiator
Untuk memulai negosiasi tersebut, negosiator harus wanita berbeda. Negosiator wanita lebih memiliki
memiliki sikap inisiasi. Sikap inisiasi ini merupakan kemampuan komunikasi bisnis yang tinggi
langkah awal untuk memulai suatu proses negosiasi. dibandingkan negosiator pria, dimana negosiator
Berdasarkan jurnal yang telah direview, negosiator wanita berkomunikasi sesuai karakteristik
pria dan wanita memiliki perbedaan dalam sikap komunikasi yang baik dan tepat seperti
inisiasi untuk memulai suatu negosiasi. Menurut menyampaikan pesan dengan lengkap dan jelas,
Reif et al., (2019) hasil penelitiannya menjelaskan penggunaan kata-kata yang cermat, tidak bertele-
bahwa perbedaan kepribadian pria dan wanita tele, sopan, dan memberi perhatian penuh kepada
mempengaruhi sikap inisasi negosiator. Negosiator mitra atau lawan negosiasi. Selain itu, juga
pria memiliki tingkat insiasi yang lebih tinggi menambahkan dari hasil penelitian Diana, (2020)
dibandingkan negosiator wanita untuk memulai ialah bahwa perbedaan negosiator pria dan wanita
suatu negosiasi. Namun perbedaan tersebut akan dalam hal kemampuan komunikasi negosiasi
berbeda dalam konteks-konteks tertentu. Negosiator dipengaruhi oleh perbedaan gender keduanya.
wanita berdasarkan kepribadiannya akan memiliki Perbedaan tersebut ditunjukan dari sikap
inisiasi yang tinggi untuk memulai negosiasi jika keterbukaan dan sikap empati selama proses
dalam konteks tentang kehidupan seperti hubungan, komunikasi negosiasi berlangsung. Negosiator
teman, rasa hormat, pengakuan, dan sebagainya. wanita lebih bersikap terbuka denga apa yang
Sedangkan negosiator pria berdasarkan disampaikan serta apa yang didengar, dan juga lebih
kepribadiannya yang kompetitif akan lebih tinggi memiliki empati yang tinggi dibandingkan
tingkat inisiasinya dalam kontek negosiasi negosiator pria. Namun beberapa perbedaan
perusahaan publik, kompensasi, sewa, pekerjaan, karakteristik komunikasi negosiasi seperti
dan sebagainya. Reif et al., (2020) melanjutkan hubungan dua arah, niat atau keinginan kedua belah
penelitian mereka tentang perbedaan negosiator pihak, kepercayaan, sikap saling mendukung,
berdasarkan perbedaan gender, dan penjelasan kesabaran, percaya diri, pendengar yang baik, dan
yang sama bahwa negosiator pria memiliki tingkat menanggapi dengan baik, tidak menunjukan
inisiasi yang tinggi dalam bernegosiasi perbedaan antara negosiator pria dan negosiator
dibandingkan negosiator wanita. Tambahan wanita.
penjelasannya ialah bahwa perbedaan inisiasi dalam Negosiator pria dan negosiator wanita dalam
negosiasi tersebut juga dipengaruhi oleh faktor proses negosiasi yang terjadi pasti akan mengalami
perbedaan harapan. Negosiator pria dan wanita situasi yang rumit yang dapat mengarah ke konflik
memiliki perbedaan dalam tingkat harapan hasil atau permasalahan. Dalam mengatasi situasi seperti
negosiasi. Perbedaan harapan tersebut terjadi ini, negosiator pria dan negosiator wanita memiliki
karena didorong oleh isu peran sosial, dimana saat perbedaan terkait bagaimana harus bersikap sehingga
seorang wanita menjalankan perannya sebagai tidak terjadi konflik. Perbedaan tersebut terjadi
negosiator, maka dianggap menyimpang dari peran karena perbedaan kepribadian gender dari pria dan
gender. Sedangkan berbeda dengan pria yang peran wanita itu sendiri. Dijelaskan oleh Wattimena &
gendernya dan peran negosiator dilihat selaras. Hutabarat, (2021) bahwa negosiator pria akan
Seorang negosiator harus menyadari bahwa cenderung agresif dan kompetitif jika berada pada
dalam bernegosiasi yang paling penting adalah situasi negosiasi yang rumit, sedangkan wanita lebih
kemampuan dalam berkomunikasi. Negosiator yang emosional karena mementingkan maternal insting
melakukan negosiasi bisnis harum memiliki yang menjadikan negosiator wanita lebih memilih
kemampuan komunikasi bisnis. Negosiator harus kooperatif dan menyukai kedamaian pada saat dalam
berkomunikasi dengan tepat sesuai karakteristik situasi negosiasi yang rumit. Berada dalam situasi
komunikasi yang baik dan tepat. Kemampuan yang rumit, tentunya akan membuat negosiator
komunikasi bisnis dalam bernegosiasi ternyata memikirkan hal-hal yang tidak sesuai etika
terdapat perbedaan antara kemampuan komunikasi negosiator yaitu berpikir untuk menggunakan taktik
bisnis negosiator pria dan negosiator wanita. yang tidak etis. Ternyata, karena terdapat perbedaan
Perbedaan kemampuan komunikasi negosiator kepribadian antara pria dan wanita maka
membedakan dorongan terhadap negosiator pria dan
wanita untuk memutuskan menggunakan taktik yang negosiasi yang rumit tersebut dapat mendorong
tidak etis dalam negosiasi. Pierce & Thompson, (2018) negosiator untuk menggunakan taktik yang tidak
menjelaskan bahwa untuk melihat perbedaan etis seperti berbohong dan sebagainya. Negosiator
negosiator pria dan wanita dalam memutuskan pria cenderung akan terdorong menggunakan taktik
menggunakan taktik tidak etis, dapat dilihat dari yang tidak etis karena kepribadiannya yang
perbedaan rasa empati dan daya saing yang dimiliki kompetitif dan agresif.
oleh pria dan wanita. Rasa empati dan daya saing
secara konsisten mempengaruhi negosiator untuk Perbedaan Negosiator Pria dan Wanita
memutuskan menggunakan taktik yang tidak etis dalam Menerapkan Strategi Negosiasi
dalam negosiasi seperti berbohong dan sebagainya,
Perbedaan kepribadian gender menyebabkan
dengan daya saing sebagai pengaruh yang lebih kuat.
perbedaan antara negosiator pria dan negosiator
Berdasarkan review dari enam jurnal tersebut wanita. Perbedaan antara negosiator pria dan wanita
terkait perbedaan negosiator berdasarkan perbedaan akan berpengaruh dalam menerapkan strategi yang
gender dapat lihat bahwa perbedaan gender yaitu digunakan selama proses negosiasi. Pembahasan
antara pria dan wanita dari segi kepribadian memang sebelumnya membahas perbedaan negosiator
mempengaruhi pria dan wanita yang berprofesi berdasarkan kepribadian gender. Dari enam jurnal
sebagai negosiator. Dalam banyak konteks negosiasi, yang review didapakan hasil bahwa perbedaan
negosiator pria memiliki tingkat yang lebih dari kepribadian gender menyebabkan perbedaan
negosiator wanita yaitu sikap inisiasi untuk memulai negosiator yaitu dalam hal sikap inisiasi memulai
melakukan negosiasi, sedangkan negosiator wanita negosiasi, kemampuan komunikasi negosiasi, dan
kurang dalam berinisiasi. Hal tersebut disebabkan sikap yang ditunjukan saat dalam situasi negosiasi
karena kepribadian wanita yang sangat memikirkan yang rumit. Berdasarkan perbedaan tersebut, maka
semua hal disekitarnya, termasuk isu peran sosial. tentunya baik negosiator pria dan negosiator wanita
Wanita akan merasa terbebani jika menjalankan memiliki perbedaan dalam menerapkan strateginya.
perannya sebagai negosiator dapat menyimpang dari Perbedaan tersebut akan dijelaskan dalam beberapa
peran gender feminim yaitu sebagai wanita, karena strategi negosiasi berikut (Sumbeiywo, 2009) :
dianggap bahwa peran gender feminism tidak selaras
1) Berfokus pada tujuan, berorientasi ke masa
dengan peran negosiator. Hal tersebut menurunkan
depan, dan tidak membuang waktu untuk
harapan akan hasil negosiasi dan berdampak pada
membahas masalah kecil. Dalam strategi ini,
sikap inisiasi untuk memulai suatu negosia. Padahal
negosiator pria yang memiliki tingkat
berdasarkan keyakinan yang harus dimiliki oleh
inisiasi tinggi dalam bernegosiasi akan
seorang negosiator ialah yakin untuk memulai
dengan baik menerapkan strategi ini karena
negosiasi harus ada penolakan sebagai langkah awal
sejak dimulainya mereka telah fokus pada
Dawson, (2002). Meskipun demikian, negosiator
tujuan yang akan dicapai. Sedangkan
wanita lebih memiliki kemampuan komunikasi
negosiator wanita cukup sulit menerapkan
negosiasi yang lebih baik dibandingkan negosiator
strategi ini karena tingkat inisiasi yang
pria. Karena kerpibadian wanita yang ingin bahwa
kurang dari pria, apalagi dengan membuang
suasana negosiasi tercipta dengan kondusif dan
waktu dengan memikirkan masalah lain
damai, kemudian perasaan empati dan daya saing
seperti isu peran sosial. Tetapi itu hanya
yang dimiliki, maka negosiator wanita akan
berlaku di konteks tertentu, sedangkan untuk
berkomunikasi dalam negosiasi sesuai dengan
konteks yang dirasa tidak ada penyimpangan
karateristik komunikasi negosiasi yang baik dan
terhadap peran gender feminism, negosiator
tepat. Meskipun demikian, untuk beberapa hal
wanita akan lebih mudah menerapkan
antara negosiator pria dan wanita tidak memiliki
strategi ini.
perbedaan dalam memenuhi karakteristik
komunikasi negosiasi yang baik dan tepat. Terakhir
2) Mengetahui apa yang diinginkan oleh
yaitu, perbedaan negosiator pria dan wanita dalam
negosiator serta perusahaan yang diwakili
menyikapi situasi negosiasi yang rumit. Dalam
dan juga keinginan dari mitra atau lawan
situasi negosiasi yang rumit, negosiator wanita lebih
negosiasi. Negosiator wanita memiliki
memilih untuk kooperatif karena wanita lebih
kemampuan komunikasi negosiasi yang
menyukai suasan yang damai. Berbeda dengan
sangat baik mengikuti karakteristik
negosiator pria, yang akan cenderung agresif dan
komunikasi negosiasi yang baik dan tepat,
semakin kompetitif dalam proses negosiasi. Situasi
sehingga akan sangat mudah menerapkan cukup sulit karena negosiator wanita
strategi ini dimana negosiator wanita dapat cenderung menggunakan perasaan dari pada
menyampaikan apa yang diinginkan dengan pikiran yang rasional dan realistis demi tetap
lengkap dan jelass serta mampu memahami menciptakan suasana yang damai.
keinginan dari mitra atau lawan negosiasi.
Sedangkan kmampuan komunikasi 5) Memegang kendali dengan percaya diri
negosiasi negosiator pria cenderung lebih Kemampuan komunikasi negosiasi yang
rendah dibandingkan negosiator wanita, baik akan mendorong negosiator memiliki
sehingga dalam menerapkan strategi ini, kendali dengan percaya diri dan ini
negosiator pria harus lebih berupaya merupakan strategi yang baik untuk
memahami apa yang diinginkan oleh pihak digunakan agar proses negosiasi berjalan
lawan dan menyampaikan apa yang sesuai yang diinginkan. Kemampuan
dinginkan dengan jelas dan nada yang komunikasi negosiator pria yang kurang
ramah. dalam keterbukaan dan empati akan susah
memahami apa yang disampaikan oleh mitra
3) Bertanya langsung tanpa keraguan dan jelas atau lawan negosiasi. Sedangkan negosiator
dengan apa yang diinginkan, serta paham wanita yang memiliki kemampuan
dengan kata dan bahasa tubuh. Meskipun komunikasi yang baik dan tepat, akan
kemampuan komunikasi negosiasi yang membantu kelancaran strategi ini yaitu
dimiliki negosiator wanita tinggi, namun memegang kendali proses negosiasi dengan
sikap keterbukaan dan empati yang tinggi percaya diri.
juga dapat menjadi celah kesalahan bagi
negosiator wanita. Bersikap terlalu terbuka 6) Menyimpan dokumen negosiasi baik milik
dalam proses komunikasi negosiasi, akan pribadi maupun mitra negosiasi.
memberikan keuntungan bagi pihak lawan, Strategi ini dilakukan agar tidak terjadi
sehingga dalam menerapkan strategi ini, kecurangan baik selama proses negosiasi
negosiator wanita harus dengan sungguh atau setelahnya. Negosiator wanita yang
dapat mengontrol diri untuk tidak terlalu cenderung memperhatikan hal-hal secara
bersikap terbukan, dan tidak membiarkan detail akan menerapkan strategi ini dengan
rasa empati yang besar membuka celah baik. Sedangkan negosiator pria cenderung
kesalahan dalam komunikasi. Sedangkan kurang memperhatikan hal-hal kecil,
bagi negosiator pria, karena kurangnya rasa sehingga dalam menerapkan strategi ini bisa
empati dalam berkomunikasi sehingga saja terjadi dokumen-dokumen yang
cukup sulit dalam memahami kata dan dilupakan.
bahasa tubuh dari pihak lawan.
Ada beberapa taktik yang bisa digunakan untuk
4) Berpikir realistis dan rasional menjalankan strategi yang ada, namun perbedaan
Saat berada dalam situasi negosiasi yang yang terjadi antara negosiator pria dan wanita
rumit, negosiator pria cenderung agresif dan membuat perbedaan penerapan taktik itu dalam
kompetitif, sedangkan negosiator wanita bernegosiasi Sumbeiywo (2009) :
lebih kooperatif dan menyukai kedamaian. 1) Hemat dalam menggunakan emosi
Oleh karena itu, dalam menerapkan strategi Saat situasi negosiasi yang rumit terjadi,
negosiasi ini, negosiator pria akan lebih taktik ini cukup sulit di terapkan oleh
berpikir realistis dan rasional karena tetap negosiator pria, karena kepribadian bawaan
bersikap kompetitif dan cenderung agresif, pria yang sangat agresif dan kompetitif,
namun meskipun negosiator pria dapat sehingga terkadang sangat sulit mengontrol
menerapkan strategi ini dengan baik, tetapi emosi. Berbeda dengan negosiator wanita
sikap yang ditunjukan akan menambah yang lebih mementingkan situasi yang
ketegangan suasana. Berbeda dengan kooperatif dibandingkan meluapkan dalam
negosiator wanita yang kooperatif dan emosi, sehingga negosiator wanita lebih
menyukai kedamaian sehingga lebih mudah dalam menerapkan taktik ini.
emosional. Untuk menerapkan strategi ini
2) Jangan menyerah dengan jawaban “tidak” 5) Bertahan hingga akhir dan menghindari
dari lawan negosiasi, dan jangan kalimat “sepakat atau tinggalkan” terkecuali
memberikan kata “tidak” kepada lawan situasi memang sudah sangat serius.
negosiasi. Kemampuan komunikasi Negosiator wanita akan mudah menerapkan
negosiasi yang baik salah satunya ialah terus taktik ini karena meskipun dalam situasi
berusaha menyampaikan apa yang yang rumit cenderung akan mementingkan
diinginkan dengan baik dan jelas kepada situasi yang kooperatif dan damai sambal
lawan negosiasi meskipun terdapat memikirkan alternatif lain. Sedangkan bagi
penolakan. Negosiator wanita dapat negosiator pria yang mudah bersikap agresif
menerapkan taktik ini dengan kemampuan dan kompetitif, akan sulit menerapkan taktik
komunikasi negosiasi yang baik yang ini, bahkan jika sudah sangat rumit untuk
dimilikinya. Sedangkan negosiator pria, diselesaikan, negosiator pria akan
meskipun sangat kompetitif, namun dalam mengakhiri dengan pilihan “sepakat atau
menerima penolakan akan cenderung tinggalkan”.
menjadi agresif dan mulai berkomunikasi
dengan cara yang tidak tepat, seperti Perbedaan kepribadian gender menyebabkan
meninggikan nada, memalingkan muka, dan adanya perbedaan antara negosiator pria dan
sebagainya. negosiator wanita yang tentunya berdampak pada
proses negosiasi, salah satunya ialah dalam
3) Bersikap harus tegas, fleksibel, serta menerapkan strategi negosiasi. Karena ada
berbicara dengan ramah. Taktik ini dapat perbedaan yang terjadi, tentu perusahaan yang ingin
mudah digunakan jika kemampuan melakukan negosiasi harus benar-benar memilih
komunikasi negosiasi yang dimiliki negosiator yang tepat. Meskipun dalam banyak
negosiator baik dan tepat. Selama proses penelitian bahwa negosiator pria lebih
negosiasi berlangsung, aka nada situasi menguntungkan dalam memberikan hasil negosiasi
dimana terus berubah dan meminta dibandingkan wanita, namun perbedaan tersebut
negosiator untuk menyesuaikan diri. Namun, sebenarnya dapat diminimalisir jika negosiator
bagi negosiator pria jika situasinya sulit wanita tidak terlalu tergangu dengan permasalahan
untuk disesuaikan, maka negosiator pria penyimpangan peran gender dan memaksimalkan
akan cenderung berbicara dengan nada yang peran sebagai negosiator dengan efektif. Pandangan
kurang ramah, meskipun disisi lain ini sesuai dengan teori yang dijelaskan oleh
negosiator pria akan bersikap tegas. Berbeda Stuhlmacher & Walers, (1999) yaitu pengaruh
dengan negosiator wanita yang cenderung perbedaan gender terhadap hasil negosiasi dapat
akan terus memperhatikan nada bicaranya diminimalisir jika negosiator wanita berusaha untuk
agar tetap terdengar ramah, kemudian menjadi lebih efektif.
fleksibel denga apa yang disampaikan oleh
Baik negosiator pria maupun negosiator wanita,
lawan negosiasi. Namun, terkadang sulit dapat menjadi negosiator yang baik dalam
bagi negosiator wanita untuk bersikap tegas melakukan proses negosiasi. Ada kepribadian
jika terlalu mementingkan rasa empatinya. wanita yang menguntungkan saat melakukan proses
negosiasi dan tidak dimiliki oleh negosiator pria.
Menurut penulis, perusahaan dapat memilih untuk
4) Tidak bersikap terbuka khususnya dengan mendelegasikan negosiator pria atau wanita
niat yang dinginkan. Bagi negosiator pria, berdasarkan tujuan yang ingin dicapai. Jika
taktik ini akan mudah diterapkan, karena negosiasi yang dilakukan bersifat negosiasi
memang kemampuan komunikasi distributive maka sebaiknya dilakukan oleh
negosiasinya kurang dalam keterbukaan, negosiator pria, karena negosiator pria memiliki
sehingga akan mudah mengontrol hal-hal kepribadian yang kompetitif. Sedangkan jika
yang dibicarakan. Berbeda dengan negosiasi yang dilakukan bersifat negosiasi
negosiator wanita yang cenderung mudah integrative maka sebaiknya dilakukan oleh
terlalu terbuka hingga membuat lawan
negosiator wanita, karena negosiator wanita
negosiasi tau apa yang diinginkan. memiliki kepribadian yang kooperatif. Namun
dalam konteks negosiasi tertentu, negosiator pria
dan negosiator wanita dapat dijadikan satu tim yang DRAMA. Jurnal Komunikasi Dan Media,
tentu akan saling melengkapi satu sama lain. 01(02).
C I Hong, A. P., van der Wijst, P. J., & Alain C I
SIMPULAN Hong, C. P. (1973). Women in Negotiation:
Effects of Gender and Power on Negotiation
Behavior. In Galinsky, Negotiation and
Perbedaan kepribadian gender membedakan Conflict Management Research (Vol. 6, Issue
antara negosiator pria dan negosiator wanita serta 4). Magee.
perbedaan keduanya dalam menerapkan strategi Damayanti, N., Dio, D., & Saputro, H. (2017).
organisasi. Hasil review pada penulisan ini PROFESI PUBLIC RELATIONS DI
INDONESIA DALAM KAJIAN GENDER.
mendapatakan bahwa perbedaan kepribadian
WACANA, 16(1), 27–42.
gender membedakan negosiator pria dan wanita Dawson, R. (2002). Secrets of Power Negotiating,
dalam inisiasi memulai negoasiasi, kemampuan Rahasia Sukses Seorang Negosiator Ulung
komunikasi negosiasi, dan juga sikap dalam (1st ed.). Gramedia Pustaka Utama.
menghadapi situasi rumit pada saat negosiasi. Dawson, R. (2004). Secret of Power Negotiating:
Rahasia Sukses Seorang Negosiator Ulung.
Perbedaan-perbedaan tersebut membuat
Gramedia Pustaka Utama.
negosiator pria dan negosiator wanita berbeda Diana, N. (2020). KAPABILITAS KOMUNIKASI
dalam menerapkan strategi dan taktik negosiasi. NEGOSIASI PADA ENTREPRENEUR
Meskipun perbedaan kepribadian gender membuat PRIA DAN WANITA. Stability: Journal of
perbedaan negosiator serta cara penerapan Management and Business, 3(1).
strateginya, namun baik negosiator pria maupun https://doi.org/10.26877/sta.v3i1.6431
Eckel, C., de Oliveira, A. C. M., & Grossman, P. J.
negosiator wanita dapat melakukan proses negosiasi (2008). Gender and negotiation in the small:
yang baik. Tergantung bagaimana perusahaan Are women (perceived to be) more
memilih negosiator yang tepat sesuai tujuan yang cooperative than men? Negotiation Journal,
ingin dicapai dalam negosiasi. 24(4), 429–445.
Penelitian ini hanya mereview 6 jurnal yang telah https://doi.org/10.1111/j.1571-
9979.2008.00196.x
dipilih berdasarkan kriteria tertentu dari total jurnal
Eriksson, K. H., & Sandberg, A. (2012). Gender
awal yaitu 19 jurnal. Hal ini karena keterbatasan differences in initiation of negotiation: Does
waktu yang dimiliki. Selain itu dalam beberapa the gender of the negotiation counterpart
jurnal masih ada yang menjelaskan perbedaan- matter? Negotiation Journal, 28(4), 407–428.
perbedaan negosiator pria dan wanita berdasarkan https://doi.org/10.1111/j.1571-
9979.2012.00349.x
perbedaan gender, sehingga masih terdapat
Kausyar, R. (2001). Kemampuan Negosiasi
perbedaan lainnya. Oleh karena itu, penulis Ditinjau Dari Keterampilan Komunikasi Dan
menyarankan penelitian di masa depan untuk Jenis Kelamin. PSIKOLOGIKA, 11.
mencari tahu perbedaan lainnya antara negosiator Kolb, D. M. (2012). Are We Becoming Part of the
pria dan wanita yang disebabkan karena perbedaan Problem? Gender Stereotypes in Negotiation
gender. Selain itu, penelitian bisa dikhususkan Research. Negotiation and Conflict
Management Research, 5(2), 127–135.
untuk negosiasi jenis atau konteks tertentu. Mahmudah, Z. (2019). Pekerja Perempuan Di
Tambang: Bentuk Negosiasi Kesetaraan
Gender Dalam Dunia Kerja Maskulin. Jurnal
DAFTAR PUSTAKA Aspikom, 3(6), 1228–1242.
Pierce, J. R., & Thompson, L. (2018). Explaining
Differences in Men and Women’s Use of
Agianto, R., Setiawati, ; Anggi, & Firmansyah, ; Unethical Tactics in Negotiations. Negotiation
Ricky. (2021). ANALYSIS OF and Conflict Management Research, 11(4),
COMMUNICATION THECHNIQUES AND 278–297. https://doi.org/10.1111/ncmr.12135
BUSINESS NEGOTIATION IN START-UP
Reif, J. A. M., Kugler, K. G., & Brodbeck, F. C. ANALYSIS. In PERSONNEL
(2020). Why are Women Less Likely to PSYCHOLOGY.
Negotiate? The Influence of Expectancy Sumbeiywo, L. (2009). Menjadi seorang
Considerations and Contextual Framing on negosiator: Strategi dan taktik.
Gender Differences in the Initiation of https://doi.org/10.3929/ethz-a-010243984
Negotiation. Negotiation and Conflict Tyas, C. A., & Sijabat, R. (2021). FOKUS
Management Research, 13(4), 287–303. EKONOMI STUDI KOMPARATIF
https://doi.org/10.1111/ncmr.12169 KOMUNIKASI BISNIS PADA
Reif, J. A. M., Kunz, F. A., Kugler, K. G., & WIRAUSAHA PRIA DAN WANITA. Jurnal
Brodbeck, F. C. (2019). Negotiation Contexts: Ilmiah Ekonomi, 16(2), 2552.
How and Why They Shape Women’s and http://ejournal.stiepena.ac.id/index.php/fe
Men’s Decision to Negotiate. Negotiation and Wattimena, A. N., & Hutabarat, G. F. I. (2021).
Conflict Management Research, 12(4), 322– PENGARUH FEMININITAS PEREMPUAN
342. https://doi.org/10.1111/ncmr.12153 DALAM NEGOSIASI KONFLIK. In Journal
Stuhlmacher, A. E., & Walers, A. E. (1999). of International Relation (JoS) | (Vol. 1).
GENDER DIFFERENCES IN Zed, M. (2008). Metode Penelitian Kepustakaan
NEGOTIATION OUTCOME: A META- (2nd Ed). Yayasan Obor Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai