Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Akhir

Mata Kuliah : Pemasaran

Judul :

Endorsment dalam Islam

Dosen Pengampu :

Hamidah Tussifah S.E, M.Si

Oleh :

Sarah Al-Faruq

Nim :422021428060

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR

KAMPUS MANTINGAN

PERIODE 1442-1443/2021-2022
BAB I

PENDAHULUAN

Semakin tumbuh dan berkembangnya perusahaan dengan produk sejenis mengakibatkan


persaingan usaha semakin ketat. Untuk bisa bertahan dan menghadapi persaingan tersebut, maka
perusahaan dituntut untuk lebih atraktif dalam memperhatikan perilaku konsumen yang setiap
saat berubah karena banyaknya variabel yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli
barang dan jasa. Karena sebab itulah perusahaan sebagai produsen dituntut melaksanakan
kegiatan pemasaran yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen dengan cara
mempertahankan keberadaan produk dan mengembangkannya untuk mendapatkan laba yang
optimal.

Hal ini sangat penting bagi produsen untuk memahami dan mengerti mengapa dan bagaimana
konsumen itu memilih dan pada akhirnya membeli suatu produk. Pengetahuan dasar yang baik
mengenai perilaku konsumen akan dapat memberi masukan yang berarti dalam perencanaan
strategi pemasaran. Hal ini juga berguna dalam mengidentifikasi peluang dan ancaman baik
masa kini maupun masa yang akan datang keanekaragaman konsumen dalam memenuhi
kebutuhan sehari-hari dapat dipengaruhi berbagai variabel, baik yang berasal dari dalam diri
konsumen maupun dari luar konsumen.

Untuk bersaing di era modern ini, banyak strategi pemasaran yang digunakan oleh perusahaan
untuk mempermudah upaya memperkenal suatu produk pada konsumen, salah satunya dengan
menggunakan strategi iklan atau promosi. Iklan atau promosi memiliki peran penting dalam
memperkenalkan suatu produk, baik produk tersebut berwujud barang, program ataupun sekedar
untuk menunjukkan keberadaan sebuah institusi. Pada masa ini, dengan semakin canggihnya
teknologi informasi, pemaparan iklan memiliki banyak unsur yang bisa mendukungnya, sehingga
mampu menampilkan bentuk iklan sedemikian rupa. Bukan saja dengan tulisan, tetapi unsur
audio dan video juga sangat membantu periklanan ini, sehingga perusahaan banyak yang
melukakan terobosan baru dan berinovasi menemukan strategi iklan baru, salah satu strategi
yang banyak digunakan untuk memasarkan produk pada era canggih ini adalah strategi
endorsement.
Strategi endorsement adalah strategi komunikasi pemasaran dengan menggunakan tokoh terkenal
seperti artis, fashion blogger, fashion stylish dan lain-lain sebagai alat pendukung dan penunjang
ketertarikan masyarakat dengan produk yang ditawarkan di media sosial yang digunakan.

Dapat dilihat di berbagai sosial media, para pemilik onlineshop menawarkan produk atau
meminta para tokoh terkenal untuk mengendorse produknya dengan cara membagikan foto
mereka memakai produk tersebut di media sosial yang mereka miliki. Strategi marketing
komunikasi ini disebut “endorsement” melalui media sosial. Strategi ini bisa menambah
keefektifan pemasaran.

Segmentasi merupakan bagian dari perencanaan strategi komunikasi pemasaran endorsement.


Segmentasi potensial dapat berpengaruh terhadap penetapan waktu yang dibutuhkan untuk
penentuan tahapan komunikasi, penggunaan media apa saja yang berhubungan atau dekat dengan
segmentasi dituju, berapa kali sebuah pesan harus diekspos, dan pesan (verbal dan visual) apa
yang lebih mudah dipahami serta mampu menarik perhatian konsumen.6

Suatu strategi dapat menjadi efektif apabila mempunyai perencanaan yang maksimal.
Perencanaan yang matang adalah hal yang sangat penting pada penggunaan strategi
endorsement. Komunikator pemasaran atau onlineshop yang melakukan endorsement salah
satunya memerlukan ketepatan pada pemilihan komunikator, pesan, segmentasi dan media yang
akan digunakan pada strategi ini.

Yang sering kali dijadikan sasaran dalam suatu produk untuk memasarkannya adalah orang-
orang kalangan artis, politikus, ataupun kalangan yang biasa mempunyai followers banyak.
Bentuk kerjasama tersebut adalah pertukaran barang dan jasa.

Endorsement saat ini dapat kita rasakan keberadaannya. Tak dapat dipungkiri, dengan meluasnya
kegiatan ini, endorsement dapat menjadi salah satu strategi iklan yang diandalkan oleh pebisnis,
terutama kegiatan dagang yang menggunakan cara pembelian dan pembayaran secara online, dan
beberapa penelitian terdahulu menunjukkan bahwa penggunaan celebrity endorsement
mempunyai pengaruh yang sangat signifikan tergadap efektifitas dunia pemasaran dalam upaya
menarik perhatian dan minat beli konsumen terhadap suatu produk.
BAB II

ISI

Pengertian Endorsment

Menurut Martin Roll , endorsement adalah saluran dari komunikasi merek, dimana selebriti
berperan sebagai juru bicara dan mendukung merek tersebut dengan segala atribut kepopuleran,
kepribadian, dan status sosial selebriti tersebut. Cara endorsment biasanya adalah pihak yang di
endors memakai atau menggunakan/mengonsumsi produk/jasa pihak yang meng-endors. Dengan
kata lain, endorsement adalah strategi komunikasi pemasaran dengan menggunakan tokoh
terkenal seperti artis, sebagai alat pendukung dan penunjang ketertarikan masyarakat terhadap
produk yang ditawarkan di media sosial yang digunakan.1

Endorsement berasal dari kata endorse. Jika diterjemahkan secara sempit, arti endorsement yaitu
mendukung atau memberi nasihat. Pengertian endosemen di bank berarti memberikan kuasa,
dalam hal ini berupa pemindahan hak kepada orang lain atas surat berharga yang dapat
dipindahtangankan. Misalnya pengesahan cek dan wesel dengan membubuhkan nama dan tanda
tangan pengesahan pada halaman belakang surat berharga. pengertian endosemen dalam asuransi
adalah lampiran perubahan polis, yang dapat memperluas pertanggungan atau bahkan
mempersempit pertanggungan. Endorsement yang banyak digunakan saat ini adalah celebrity
endorsement.

Yang dimaksud dengan endorsement selebriti adalah mendukung artis untuk menggunakan
produk tertentu dan artis tersebut dibayar dan terikat kontrak untuk menjadi duta produk dan
tidak boleh terlibat dalam iklan lain dalam produk serupa untuk jangka waktu tertentu. Ada juga
yang disebut dukungan media sosial. Endorsement yang marak di jejaring sosial saat ini sangat
jauh berbeda dengan pengertian di atas.

Endorsement kini menjadi bentuk kerjasama antara kedua belah pihak yang saling
menguntungkan. Dalam hal ini antara toko online dan artis. Endorse adalah cara promosi di akun
Twitter atau Instagram dengan memberikan merchandise gratis kepada artis untuk dipromosikan

1
Danang Enggar Tiasto, ENDORSEMENT SEBAGAI ALAT PEMASARAN MELALUI MEDIA SOSIAL DALAM PERSPEKTIF
HUKUM EKONOMI SYARIAH (Studi Kasus Pelaku Endorsment di IAIN Metro), 2020, Hlm.15
di akun Twitter atau Instagram mereka. Produk gratis yang diberikan sebelumnya akan
digunakan oleh artis, difoto dan kemudian diposting di akun Twitter atau Instagram miliknya.
Jangan lupa sebutkan nama toko online yang di endorse.

Manfaat endorsement ini bagi kedua belah pihak bagi online shop atau produsen produk tertentu
tentunya dapat meningkatkan volume penjualan, karena produk tersebut telah diposting dengan
kalimat dukungan oleh artis. Bukan rahasia lagi bahwa apa yang dikenakan artis, para
penggemar akan berduyun-duyun ke sana. Dengan demikian, sangat membantu bagi toko online
dalam meningkatkan penjualannya.2

Macam-Macam Endorsment

Saat ini, banyak perusahaan tertarik memasarkan produknya menggunakan seorang endorser
karena dianggap lebih efisien. Menurut Schiffman dan Kanuk daya tarik digunakan dengan
sangat efektif oleh para pemasang iklan untuk berkomunikasi dengan pasarpasar mereka.
Pengaruh celebrity endorsement sangat signifikan karena terbukti banyaknya celebrity
endorsement di sosial media, karena prestasinya dalam suatu bidang dan dapat menyampaikan
pesan iklan yang informatif sehingga mempengaruhi dan menarik konsumen. Hal ini membuat
seorang celebrity endorsement di anggap sebagai bintang iklan.

Menurut Shimp Endorser dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:

1) Celebrity Endorser : Celebrity Endorser adalah tokoh (aktor, penghibur, atau atlet) yang
dikenal masyarakat karena prestasinya di dalam bidang-bidang yang berbeda dari golongan
produk yang didukung.

2) Typical-person Endorser : Typical-person Endorser adalah orang-orang biasa (non selebriti),


yang digunakan dalam mempromosikan suatu produk atau jasa tertentu oleh suatu perusahaan.
Pemilihan jenis endorser ini biasanya digunakan sebagai bentuk promosi testimonial untuk
meraih kepercayaan konsumen. Contohnya yang paling umum adalah dalam iklan layanan

2
Zakiyah, Fenomena Endorsement Terhadap Penjualan Suatu Produk Ditinjau dari Etika Bisnis Islam, AL-
IQTISHADIYAH Jurnal Ekonomi Syariah dan Hukum Ekonomi Syariah, Volume 7 Nomor 2, Desember 2021, hlm. 109-
110
masyarakat yang cenderung menggunakan endorser tipe ini agar pesan yang disampaikan mudah
dipahami dan dimengerti audiens karena diharapkan audiens merasa bahwa presenter pesan
tersebut merupakan salah satu dari mereka.3

Startegi Endorsment

Endorse merupakan individu atau kelompok yang mengkomunikasikan pesan produk atau jasa
sehingga produk atau jasa tersebut dapat dikenal masyarakat. Pesan yang disampaikan tersebut
bisa berdasarkan pendapat pribadi atau pernah menggunakan produk atau jasa dari brand
tersebut. Endorseradalah individu yang terkenal atau dihormati, seperti selebritis atau ahli dalam
produk maupun jasa yang berbicara untuk sebuah perusahaan atau brand.

Strategi endorsement adalah bagian dari Strategi advertisingyang populer adalah menggunakan
“juru bicara” yang memuji atau mendukung suatu brand. Ini adalah strategi yang legal, kecuali si
pemuji tidak pernah menggunakan produk itu. Endorsement atau testimonial adalah pesan
advertising yang oleh konsumen dianggap merefleksikan opini, keyakinan, atau pengalaman dari
individu atau kelompok. Akan tetapi, jika konsumen dapat memastikan bahwa pesan itu tidak
merefleksikan opini, pesan itu bukan lagiendorsement dan mungkin menyesatkan (Sandra,
Naney, dan william, 2009).

Endorser merupakan salah satu cara untuk membentuk sebuah brand personality dan image dari
sebuah produk. Brand personality digunakan dengan maksud agar terbangun hubungan yang
lebih emosional, sehingga diharapkan dapat meningkatkan pilihan konsumen terhadap suatu
produk. Ketika konsumen membeli sebuah merek, konsumen terkadang mengaitkan dengan
personalitas dirinya. Penggunaan endorser sebuah produk dapat dipercaya mampu mendongkrak
penjualan produk tersebut. Hal ini dikarenakan, selain dapat menimbulkan brand awareness,
sekaligus juga mewakili brand personality yang dibawakan dan diharapkan dapat mendekati
target konsumen dengan baik sampai konsumen akhirnya tertarik untuk mengkonsumsi produk
yang diiklankan (Sri, 2007)

3
Danang Enggar Tiasto, ENDORSEMENT SEBAGAI ALAT PEMASARAN MELALUI MEDIA SOSIAL DALAM PERSPEKTIF
HUKUM EKONOMI SYARIAH (Studi Kasus Pelaku Endorsment di IAIN Metro), 2020, Hlm.16-17
Celebrity Endorser

Endorser adalah pendukung iklan atau biasa dikenal sebagai bintang iklan yang mendukung
produk yang diiklankan. Sedangkan selebriti adalah tokoh (aktor, penghibur atau atlet) yang
dikenal karena prestasinya dalam bidang-bidang yang berbeda dari produk yang didukungnya
Celebrity endorser adalah iklan yang menggunakan orang atau tokoh terkenal (public figure)
dalam mendukung suatu iklan .Selain itu, Kotler dan Keller (2009) menjelaskan bahwa celebrity
endorser merupakan penggunaan narasumber (source) sebagai figur yang menarik atau popular
dalam iklan, hal tersebut merupakan cara yang cukup kreatif untuk menyampaikan pesan agar
pesan yang disampaikan dapat memperoleh perhatian yang lebih tinggi serta dapat diingat.
Shimp (2003) menjelaskan bahwa lima atribut khusus endorser dijelaskan dengan akronm
TEARS:

1. Trustworthiness (dapat dipercaya) mengacu pada kejujuran, integritas dan dapat dipercayainya
seorang sumber.

2. Expertise (keahlian) mengacu pada pengetahuan, pengalaman dan keahlian yang dimiliki oleh
seorang endorser.

3. Attractiveness (daya tarik fisik) mengacu pada diri yang dianggap sebagai hal yang menarik
untuk dilihat.

4. Respect (kualitas dihargai) kualitas yang dihargai ataudigemari sebagai akibat dari kualitas
pencapaian personal

5. Similarity (kesamaan) mengacu pada kesamaan antara endorser dan audience (Cholifah,
2016).

Selebriti pendukung (celebrity endorser) adalah individu yang dikenal oleh publik atas
prestasinya selain daripada produk yang didukungnya Selebriti diyakini lebih menarik dan
menggugah dari pada penggunaan orang biasa dalam mempengaruhi calon konsumen. Banyak
faktor yang akan dipertimbangkan oleh perusahaan yang akan menggunakan selebriti di iklan
produknya. Penggunaan selebriti tersebut kadang kala mampu meningkatkan penjualan, tetapi
adakalanya gagal dalam mempromosikan produk (Hartini, 2016).
Kelompok selebriti yang biasa digunakan sebagai bintang iklan ialah sekelompok artis, bintang
film, penyanyi, model bahkan atlet yang dikena loleh khalayak. Selebriti yang digunakan untuk
mempromosikan produk tersebut dapat berfungsi sebagai:

a. Memberikan kesaksian (testimonial),

b. Memberikan dorongan dan penguatan (endorsement),

c. Bertindak sebagai aktor atau aktris dalam iklan, Bertindak sebagai juru bicara perusahaan.

Menurut Shimp “Celebrity Endorsement adalah memanfaatkan seorang artis, entertainer, atlet
dan publik figur yang mana banyak diketahui oleh orang banyak untuk keberhasilan di
bidangnya masing–masing dari bidang yang didukung”. Sementara itu, celebrity endorser dalam
Instagram atau biasa dikenal dengan “selebgram” merupakan sebutan bagi para mereka yang
dipercaya untuk membawakan produk-produk yang dijual secara online melalui akun Instagram.
Karakteristik sumber pesan merupakan aspek yang harus diperhatikan dalam proses komunikasi,
karena efek pesan yang diterima komunikan dapat dipengaruhi oleh kredibilitas komunikator.
Aspek aspek kredibilitas komunikator bisa dikenal dengan istilah VICAP yang terdiri dari
Visibility, Credibility, Attraction danPower (Ashshiddieq, 2014) :

a. Visibility

Visibility memiliki dimensi seberapa jauh popularitas seorang selebriti. Apabila dihubungkan
dalam popularitas, maka dapat ditentukan dengan seberapa banyak penggemar yang dimiliki oleh
seorang Celebrity Endorser (Popularity) dan bagaimana tingkat keseringan tampilnya di depan
khalayak (Appearances).

b. Credibility

Kredibilitas seorang selebriti lebih banyak berhubungan dengan dua hal, yaitu keahlian dan
objektivitas. Keahlian ini akan bersangkut paut pada pengetahuan selebritis tentang produk yang
diiklankan. Sedangkan objektivitas lebih merujuk pada kemampuan selebriti untuk memberi
keyakinan atau percaya diri pada konsumen suatu produk. Selebriti yang memiliki kemampuan
yang sudah dipercaya kredibilitasnya akan mewakili merek yang diiklankan. Produk yang
diiklankan pun akan menjadi pas dengan persepsi yang diinginkan oleh audience.
c. Attraction

Penerimaan pesan tergantung pada daya tarik Endorser.Endorser akan berhasil merubah opini
dan perilaku konsumen melalui mekanisme daya tarik, merasa endorser memiliki sesuatu yang
ingin mereka miliki sehingga mereka bersedia taat pada isi pesan.

d. Power

Unsur terakhir dalam model VISCAP ini menginformasikan bahwa seorang selebriti yang
digunakan dalam iklan harus memiliki kekuatan untuk “memerintahkan” target audience untuk
membeli. Power adalah kemampuan selebriti dalam menarik konsumen untuk membeli
Keuntungan Celebrity Endorser.

Keuntungan Celebirty Endorser

Terdapat beberapa keuntungan dalam menggunakan celebrity sebagai endorser, yaitu :


(Gunawan, 2015).

a. Celebrity endorser memiliki kekuatan “menghentikan”. Celebrity endorser dapat digunakan


untuk menarik perhatian dan membantu memecahkan atau menyelesaikankekacauan yang dibuat
oleh iklan- iklan lainnya.

b. Celebrity endorser merupakan gambaran yang disukai dan dipuja. Perusahaan mengharapkan
kebanggaan atau kekaguman khalayak terhadap seorang celebrity endorser akan berpengaruh
pada produk atau perusahaan mereka (personality celebrity endorser dengan brand image).

c. Celebrity endorser memiliki keunikan karakteristik yang dapat membantu


mengkomunikasikan pesan- pesan yang ingin disampaikan kepada khalayak. Celebrity endorser
yang memiliki kesesuaian karakteristik dengan sebuah produk yang direpresentasikan dalam
sebuah iklan akan lebih membentuk dalam menyampaikan pesan berupa ide, ukuran dan lain-
lainnya dalam sebuah cara yang dramatis.

d. Celebrity endorser dianggap sebagai ahli yang berpengalaman di bidangnya. Pemakaian


celebrity endorser ditujukan untuk mengadakan sebuah hubungan yang bersifat relevan antara
keahlian yang dimiliki selebriti dengan merek sebuah produk yang ia representasikan dalam
sebuah iklan.

Peran Celebrity Endorser

Berikut ini adalah beberapa peran selebriti sebagai model iklan yang bisa digunakan perusahaan
dalam sebuah iklan (Noviandra, 2006) :

a. Testimonial, jika secara personal selebriti menggunakan produk tersebut maka pihak dia bisa
memberikan kesaksian tentang kualitas maupun benefit dari produk atau merek yang diiklankan
tersebut.

b. Endorsement, ada kalanya selebriti diminta untuk membintangi iklan produk dimana dia
secara pribadi tidak ahli dalam bidang tersebut.

c. Actor, selebriti diminta untuk mempromosikan suatu produk atau merek tertentu terkait
dengan peran yang sedang ia bintangi dalam suatu program tayangan tertentu.

d. Spokeperson, selebriti yang mempromosikan produk, merek atau suatu perusahaan dalam
kurun waktu tertentu masuk dalam kelompok peran spokerperson. Penampilan mereka akan
diasosiasikan dengan merek atau produk yang mereka wakili.

Penggunaan selebriti sebagai bintang iklan diyakini memiliki daya tarik tersendiri.Selain
memiliki keuntungan publisitas dan kekuatan memperoleh perhatian dari konsumen, selebriti
juga mempunyai kekuatan untuk dijadikan sebagai alat untuk membujuk, merayu, serta
mempengaruhi konsumen sasaran, yaitu dengan ketenaran yang dimilikinya. Dengan
memanfaatkan ketenaran tersebut diharapkan dapat menarik minat konsumen untuk melakukan
pembelian terhadap produk yang diiklankannya.

Penggunaan selebriti sebagai bintang iklan juga memiliki peranan yang penting dalam
membentuk personaliti merek (brand personality) pada sebuah produk.Bagi perusahaan,
personaliti merek ini sangatlah penting untuk membedakannya dengan merek lain. Personaliti
yang demikian oleh selebriti harus disesuaikan dengan image produk yang diiklankan dan
kemudian personaliti tersebut ditransfer ke dalam merek produk yang diiklankan sehingga
konsumen sadar akan keberadaan dari merek tersebut. Selain itu, diharapkan pula dengan
dibentuknya personaliti merek pada sebuah produk dapat membantu perusahaan dalam
meningkatkan kinerja merek produk tersebut dipasarkan (Noviandra, 2006). 4

Manfaat Penggunaan Endorsment

1. Promosi Lebih Efektif

Apabila produk anda dipromosikan melalui salah satu akun selebgram, otomatis masyarakat
akan banyak melihat produk anda, mengingat jumlah followersnya yang cukup besar.
Masyarakat yang tertarik juga akan mencari tahu online shop yang menjual produktersebut,
dengan klik akun online shop yang di tag di foto.

2. Meminimalisir Biaya Marketing

Modal untuk endorsement tidak semahal biaya mengiklan di televisi. Anda cukup mengirim
produk anda kepada selebgram yang menjadi endorser beserta fee nya. Hanya dengan cara ini,
produk anda sudah dilihat oleh jutaan orang. Secara tidak langsung juga biaya pemasaran anda
bisa ditekan.

3. Meningkatkan Penjualan

Selebgram merupakan salah satu public figure. Para followers akan cenderung meniru dan
mengikuti gaya selebgram idolanya. Dengan begitu akan banyak orang yang tertarik dan
memesan produk yang dipromosikan oleh selebgram. Hal ini tentu mendorong penjualan
menjadi semaikin meningkat.

4. Produk Mudah Dikenal

Dengan melakukan metode endorsement bersama selebgram, tentu meningkatkan kepopuleran


brand anda. Apalagi jika selebgram yang diajak bekerjasama memiliki segmen pasar berbeda,
tentu ini akan memperluas pemasaran anda sekaligus mendapatkan pasar baru.

4
Nurul Safitri, ENDORSMENT SEBAGAI MEDIA PEMASARAN PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Pada Masyarakat
Kota Banda Aceh Sebagai Pengguna Produk Wardah Kosmetik, 2020, Hlm.17-24
5. Meningkatkan Kredibilitas

Kerjasama endorsement tidak hanya memberikan keuntungan secara financial, tetapi juga brand
awareness. Tidak jarang usahausaha yang sudah memiliki nama, tetap meningkatkan brand
awareness melalui kerjasama endorsement. Dengan begitu produk anda lebih dikenal dan
dipercaya.

Tata Cara Endorment

Berikut tata cara endorsement yang harus dilakukan oleh setiap pemilik online shop yang ingin
mempromosikan produknya melalui media sosial:

a. Tentukan Target Artis Endorse

Menentukan target artis endorse harus dilakukan dengan baik, tidak boleh asal-asalan.
Menetukan target endorse harus mewakili target pasar. Misalnya produk yang di jual adalah tote
bag, maka target pasarnya adalah anak muda sehingga harus memilih artis endorse yang
memiliki latar belakang sama. Jangan sampai salah pilih artis endorse. Karena hal itu dapat
membuat target pasar tidak tepat sasaran.

b. Usahakan Endorse Secara Rutin

Endorsement lebih tepat sebagai media promosi atau proses branding produk kepada masyarakat.
Sebaikanya, endors dilakukan secara rutin, misalnya 2 minggu sekali atau paling tidak sebulan
sekali. Dengan sering endorse, maka produk semakin dikenal di masyarakat. Hal ini akan
membantu menyakinkan konsumen tentang bagusnya produk yang kita promosikan.

c. Sediakan Dana untuk Endorsement

Perlunya pemisahan dana dalam bisnis itu perlu dilakukan. Mana yang masuk dana produksi,
dana marketing, dan laba yang diperoleh. Tetapi tips ini sebaiknya dilakukan saat profit bisnis
sudah stabil.
d. Pastikan Stok yang Dimiliki Cukup

Persiapkan produk yang di endors memiliki stok yang banyak. Karena biasanya konsumen
menginginkan produk yang sama persis dengan apa yang dikenakan idolanya tersebut.

e. Catat Penjualan dengan Jurnal

Hal terakhir yang harus di lakukan setelah melakukan endorsement adalah mencatat seluruh
penjualan yang dihasilkan. pencatatan penjualan dapat dilakukan dengan software akuntansi
online Jurnal. Dengan menggunakan Jurnal, dapat mencatat seluruh transaksi bisnis, mulai dari
penjualan, pembelian, hingga melihat seluruh daftar stok secara akurat.

Secara umum ada 5 tata cara endorsment seperti yang sudah disebutkan di atas. Tata cara
tersebut dapat dilakukan oleh setiap pemilik usaha yang memiliki akun media sosial dan ingin
mempromosikan produknya dengan menggunakan jasa endorsment. Ketika prosedur yang ada
sudah dijalankan dengan baik maka produk yang sudah kita promosikan tersebut tentu akan
sampai kepada masyarakat luas dan kita akan mendapatkan feedback yang positif dari
penggunaan jasa endorseyang kita pilih, berupa peningkatan jumlah followers di akun media
sosial olshop kita dan peningkatan jumlah penjualan produk. 5

Endorsment dalam Perspektif Islam

Endorsement Islam adalah strategi komunikasi pemasaran dengan menggunakan tokoh terkenal
seperti artis, fashion blogger, fashion stylish dan lain-lain sebagai alat pendukung dan penunjang
ketertarikan masyarakat terhadap produk yang ditawarkan di media sosial yang digunakan,
dengan cara dan proses yang sesuai dengan ketentuan syariah.

Endorsement adalah bentuk mu’amalah yang dibenarkan dalam Islam, sepanjang dalam segala
proses transaksinya terpelihara dari hal-hal terlarang oleh ketentuan syariah, sebagaimana
Kaidah Fiqhiyyah menjelaskan, Bahwa :

5
Ambaryati Hartati, ENDORSEMENT SEBAGAI STRATEGI PEMASARAN DITINJAU DARI ETIKA BISNIS ISLAM (Studi
Kasus di Hayu Olshop Metro), 2019, Hlm.21-25
‫علَى ت َ ْح ِري ِْم ِه‬ ِ ْ ‫ص ُل فِي ْال ُمعَا َملَ ِة‬
َ ‫اﻹبِا َحةُ إِ ﱠﻻ أ َ ْن يَد ُ ﱠل دَ ِل ْي ٌل‬ ْ َ ‫ا َ ْﻷ‬
“Pada dasarnya semua bentuk mu’amalah boleh dilakukan kecuali ada dalil yang
mengharamkannya”

Enodrsement Islam merupakan solusi terhadap kebutuhan pasar yang memimpikan penerapan
bisnis yang sesuai dengan nilai dan kaidah agama.

Ada empat prinsip yang menjadi Key Success Factors (KSF) dalam mengelola suatu bisnis
dalam endorsement, agar mendapat celupan nilai-nilai moral yang tinggi, yaitu:

1. Shiddi’q (benar dan jujur)

jika seorang pemimpin senantiasa berperilaku benar dan jujur dalam sepanjang
kepemimpinannya haruslah menjiwai seluruh perilakunya dalam melakukan pemasaran, dalam
berhubungan dengan pelanggan, dalam bertransaksi dengan nasabah, dan dalam membuat
perjanjian dengan mitra bisnisnya.

2. Amanah (terpercaya, kredibel) artinya, dapat dipercaya, bertanggung jawab, dan kredibel, juga
bermakna keinginan untuk untuk memenuhi sesuatu sesuai dengan ketentuan. Diantara nilai yang
terkait dengan kejujuran dan melengkapinya adalah amanah.

3. Fathanah (cerdas), dapat diartikan sebagai intelektual, kecerdikan atau kebijaksanaan.


Pemimpin yang fathanah adalah pemimpin yang memahami, mengerti dan menghayati secara
mendalam segala hal yang menjadi tugas dan kewajibannya.

4. Tabligh (komunikatif), artinya komunikatif dan argumentatif. Orang yang memiliki sifat ini
akan menyampaikannya dengan benar dan dengan tutur kata yang tepat (bi al-hikmah). Berbicara
dengan orang lain dengan sesuatu yang mudah dipahaminya, berdiskusi dan melakukan
presentasi bisnis engan bahasa yang mudah dipahami sehingga orang tersebut mudah memahami
pesan bisnis yang ingin kita sampaikan.

Di samping itu, ada beberapa karakteristik Endorsement Islam yang dapat menjadi panduan bagi
para endorser sebagai berikut:
1. Ketuhanan (Rabbaniyah)

Salah satu ciri khas endorsement Islam adalah sifat yang religius. Kondisi ini tercipta
keterpaksaan tetapi berangkat dari kesadaran akan nilai religius, yang dipandang penting dan
mewarnai aktivitas endorsement agar tidak terperosok kedalam perbuatan yang tidak merugikan
orang lain. Jiwa seorang endorser muslim meyakini bahwa hukum-hukum syariah yang teistis
atau bersifat ketuhanan ini adalah hukum yang paling adil, paling sempurna, paling selaras dalam
bentuk kebaikan, paling dapat mencegah segala kerusakan, paling mampu mewujudkan
kebenaran, memusnahkan kebatilan, dan menyebarluaskan kemaslahatan. Karena merasa cukup
akan segala kesempurnaan dan kebaikannya, dia rela melaksanakannya dari hati yang paling
dalam, seorang endorser muslim menyakini bahwa Allah Swtselalu dekat dan mengawasinya
ketika dia sedang melaksanakan segala macam bentuk bisnis. Dan Allah akan meminta
pertanggungjawaban darinya atas pelaksanaan syariat tersebut kelak dihari kiamat. Allah SWT
berfirman dalam surat al-Zalzalah ayat 7-8 yang berbunyi:

َ ٍ‫ َو َمن يَ ْع َم ْل ِمثْقَا َل ذَ ﱠرة‬7 ُ‫فَ َمن يَ ْع َم ْل ِمثْقَا َل ذَ ﱠرةٍ َخي ًْرا يَ َره‬
8 ُ‫ش ًرا يَ َره‬

“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya Dia akan melihat
(balasan) nya. Dan Barang siapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya
Diaakan melihat (balasan)nya pula”

Seorang endorser muslim akan menjalankan sebagai seorang pemasar, mulai dari melakukan
strategi pemasaran, memilih-milih pasar (segmentasi), kemudian memilih pasar mana yang harus
menjadi fokusnya (targeting), hingga menetapkan identitas perusahaan yang harus senantiasa
tertanam dalam benak pelanggannya (positioning). Pemasar juga harus menyusun taktik
pemasaran, apa yang menjadi keunikan dari perusahaanya dibandingkan perusahaan lain
(diferensial), begitu jugadengan marketing mixnya dalam melakukan promosi, senantiasa
dijiwaioleh nilai-nilai relegius, di samping itu juga harus menempatkan kebesaran Allah di atas
segala-galanya, apabila dalam melakukan proses penjualan (selling), yang menjadi tempat seribu
satu macam kesempatan untuk melakukan kecurangan dan penipuan, kehadiran nilai-nilai
relegius menjadi sangat penting.

Endosrement Islam harus memiliki value yang lebih tinggi. Ia harus memiliki merek yang lebih
baik, karena bisnis syariah adalah bisnis kepercayaan, bisnis berkeadilan dan bisnis yang tidak
mengandung tipu muslihat didalamnya. Endorser Muslim selain patuh kepada hukumhukum
syariah, juga senantiasa menjauhi segala larangan-laranganya dengan sukarela, pasrah, dan
nyaman, didorong oleh bisikan dari dalam, bukan dari paksaan dari luar. Pelanggaran perintah
dan larangan syariah, misalnya mengambi uang yang bukan haknya, memberi keterangan palsu,
ingkar janji dan sebagainya, maka ia akan merasa berdosa, kemudian segera bertobat dan
menyesali diri dari penyimpangan yang dilakukan. Iaakan senantiasa memeliharanya hatinya
agar tetap hidup,dan memancarkan kebaikan dalam segala aktifitas bisnisnya. Endorsement
Islam harus membentengi dirinya dengan nilai-nilai spiritual karena promosi atau marketing
harus akrab dengan penipuan, sumpah palsu riswah (suap), korupsi.

2. Etika (Akhlaqiyyah)

Keistimewaan yang lain dari endorsement Islam selain karena teistis (rabbaniyyah), juga karena
mengedepankan masalah akhlak (moral, etika) dalam seluruh aspek kegiatanya. Sifat etis ini
merupakan turunan dari sifat teistis diatas. Dengan demikian endorsement Islam adalah konsep
yang sangat mengedepankan nilai-nilai moral dan etika, tidak peduli apa pun agamanya. Karena
nilai-nilai moral dan etika adalah nilai yang bersifat universal, yang diajarkan oleh semua
agamanya. Untuk mencapai tujuan suci, Allah memberikan petunjuk melalui para Rasul-Nya,
petunjuk tersebut meliputi segala sesuatu yang dibutuhkan manusia, baik akidah,akhlak, (moral,
etika), maupun syariah. Dua komponen pertama, akidah dan akhlak (moral, etika) bersifat
konstan, keduanya tidak mengalami perubahan apapun dengan berbedanya waktu dan tempat.
Sedangkan syariah senantiasa berubah sesuai dengan kebutuhan dan taraf perbedaan manusia,
yang berbeda-beda sesuai dengan rasulnya masing-masing. Kesungguhan untuk senantiasa hidup
bersih lahir batin merupakan salah satu cara untuk meraih derajat kemuliaan disisi Allah SWT.
Dalam Al-Qur’an dituturkan:
َ َ‫ب ْال ُمت‬
َ‫ﻄ ﱠه ِرين‬ ‫ب الت ﱠ ﱠﻮ َبينَ َويُ ِح ﱡ‬
‫ِا ﱠن ﱠ َ يُ ِح ﱡ‬
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat danmenyukai orang-orang yang
mensucikan diri.”

Endorser muslim harus berpegang pada etika Islam, karena ia mampu membuat bisnis sukses dan
maju, agar menjadi orang yang saleh dalam melakukan amal perbuatan dalam kapasitasnya
sebagai khalifah dimuka bumi lain, dengan modal budi pekerti luhur, pebisnis bisa sampai pada
derajat yang tinggi. Allah melapangkan hati makhluk-makhluknya untuk dirinya, dan Allah
membukakan pintu rizki untuknya yang tidak bisa dicapai kecuali mempunyai karakter yang
luhur. Karena dengan mempunyai karakter yang mulia, pembisnis akan menjadi orang yang
lemah lembut, ramah, wajahnya berseri-seri, tidak banyak berpaling, berbicara dengan kata-kata
baik dan mengasihi orang yang lebih kecil. Sedangkan salah satu bentuk bisnis yang mengalami
suatu masalah jika para pemasar kurang baik dan dianggap bias membawa kerugian suatu
perusahaan.

3. Realistis (Al-Waqi’iyyah)

Endorsement Islam bukanlah konsep yang tidak ekslusif, fanatic, antimodernitas, dan kaku, akan
tetapi endorsement Islam adalah konseppemasaran yang fleksibel, sebagaimana keluasan dan
keluwesan syariah Islami yang melandasinya. Endorser muslim bukanlah berarti para pemasar
itu harus berpenampilan ala bangsa Arab dan mengharamkan dasi karena dianggap merupakan
symbol masyarakat barat, misalnya. Para endorser juga professional dengan penampilan yang
bersih, rapi, dan bersahaja, Ia tidak kaku, tidak ekslusif, tetapi sangat fleksibel dan luwes dalam
bersikap dan bergaul. Ia memahami dalam situasi pergaulan di lingkungan yang sangat
heterogen, dengan beragam suku, agama dan ras.Fleksibilitas atau kelonggaran sengaja diberikan
oleh Allah SWT agar penerapan syariah senantiasa realisties (al-waqi’iyyah) dan dapat
mengikuti perkembangan zaman. Kelonggaran bukanlah suatu kebetulan,melainkan kehendak
Allah agar syariah Islam senantiasa abadi dan kekal sehingga sesuai bagi setiap zaman, daerah,
dan keadaan apapun. Dalamsisi inilah, endorsement Islam berada. Ia bergaul, bersilaturahmi,
melakukan transaksi bisnis di tengah-tengah realitas kemunafikan, kecurangan, kebohongan, atau
penipuan yang sudah biasa terjadi dalam dunia bisnis, akan tetapi enodrsement Islam berusaha
tegar, istiqomah, dan menjadi cahaya penerang di tengah-tengah kegelapan.
4. Humanistis (Al-Insaniyyah)

Keistimewaan Endorsement Islam yang lain adalah sikapnya humanistis universal. Pengertian
humanistis adalah bahwa syariah diciptakan untuk manusia agar derajatnya terangkat, sifat
manusia terjaga dan terangkat, sifat kemanusiaannya terjaga dan terpelihara, serta sifat
kehewananiannya terkekang dengan panduan syariah. Dengan memiliki nilai humanistis, ia
menjadi manusia yang terkontrol dan seimbang. Bukan manusia yang serakah, yang
menghalalkan segala cara untuk meraih keuntungan yang sebesar besarnnya. Bukan menjadi
manusia yang bisa bahagia diataspenderitaan orang lain atau manusia yang hatinya kering
dengankepedulian sosial. Syariat Islam diciptakan untuk manusia sesuai dengan kapasitasnya
tanpa menghiraukan ras, warna kulit, kebangsaan danstatus. Hal inilah yang membuat syariah
memiliki sifat universal sehingga menjadi syariat humanistis. Hal tersebut dapat dikatakan
prinsip ukhuwah insaniyyah (persaudaraan antar manusia). Syariat Islam bukanlah syariat bangsa
arab, walaupun Muhammad yang membawanya adalah orang arab. Syariat Islam adalah milik
Tuhan bagi seluruh manusia. Dia menurunkan kitab yang berisi syariat sebagi kitab universal,
yaitu Al-Qur’an sebagaimana firman-nya:

َ‫س ْلﻨ ََﻚ إِ ﱠﻻ َر ْح َمةً ِلّ ْلعَلَ ِمين‬


َ ‫َو َمآ أ َ ْر‬
“Dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam”.

Di antara dalil-dalil tentang sifat humanistis dan universal syariat Islam adalah prinsip ukhuwah
insaniyyah (persaudaraan antara umat manusia). Islam tidak memperdulikan semua factor yang
membeda-bedakan manusia asal daerah, warna kulit, maupun status sosial. Islam mengarahkan
serunya kepada seluruh manusia, bukan kepada sekelompok orang tertentu, atas dasar ikatan
persaudaran antar sesama manusia6

6
Mahmudi Bin Syamsul Arifin, ENDORSEMENT DALAM PERSPEKTIF ISLAM, 2018, Hlm.42-29
BAB III

PENUTUP

Berdasarkan pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa endorsment dapat


meningkatkan tingkat persentase penjualan. Endorsement saat ini telah banyak digunakan oleh
pebisnis untuk memasarkan produknya. Selain itu endorsement juga dapat menjadi salah satu
stratergi pemasaran yang efektif yang dapat diandalkan oleh pebisnis di era modern ini.

Endorsement dalam perspektif Islam adalah bentuk mu’amalah yang dibenarkan, sepanjang
dalam segala proses transaksinya terpelihara dari hal-hal terlarang oleh ketentuan syariah,
sebagaimana Kaidah Fiqhiyyah menjelaskan, bahwa: “Pada dasarnya semua bentuk mu’amalah
boleh dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkannya”

Ada empat prinsip yang menjadi Key Success Factors (KSF) dalam mengelola suatu bisnis
dalam endorsement, agar mendapat celupan nilai-nilai moral yang tinggi dalam Islam, yaitu:
Shiddiq (benar dan jujur), Amanah (terpercaya, kredibel), Fathanah (cerdas), Tabligh
(komunikatif).

Ada beberapa karakteristik endorsement dalam Islam yang dapat menjadi panduan bagi para
endorser, yaitu: ketuhanan (Rabbaniyah), etika (Akhlaqiyyah), realistis (Al-Waqi’iyyah), dan
humanistis (Al-Insaniyyah).
DAFTAR PUSTAKA

Danang Enggar Tiasto, ENDORSEMENT SEBAGAI ALAT PEMASARAN MELALUI MEDIA


SOSIAL DALAM PERSPEKTIF HUKUM EKONOMI SYARIAH (Studi Kasus Pelaku
Endorsment di IAIN Metro), 2020, Hlm.15

Zakiyah, Fenomena Endorsement Terhadap Penjualan Suatu Produk Ditinjau dari Etika Bisnis
Islam, AL-IQTISHADIYAH Jurnal Ekonomi Syariah dan Hukum Ekonomi Syariah, Volume 7
Nomor 2, Desember 2021, hlm. 109-110

Nurul Safitri, ENDORSMENT SEBAGAI MEDIA PEMASARAN PERSPEKTIF EKONOMI


ISLAM (Studi Pada Masyarakat Kota Banda Aceh Sebagai Pengguna Produk Wardah Kosmetik,
2020, Hlm.17-24

Ambaryati Hartati, ENDORSEMENT SEBAGAI STRATEGI PEMASARAN DITINJAU DARI


ETIKA BISNIS ISLAM (Studi Kasus di Hayu Olshop Metro), 2019, Hlm.21-25

Mahmudi Bin Syamsul Arifin, ENDORSEMENT DALAM PERSPEKTIF ISLAM, 2018, Hlm.42-
49

Anda mungkin juga menyukai