Anda di halaman 1dari 5

FORMAT JAWABAN TUGAS TUTON

Tugas 1
MKDK4002.66 / Perkembangan Peserta Didik
Euis Karwatie
858435663
PGSD
Samarinda

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas Terbuka
2022.1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas.

Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Pengembangan pengantar pendidikan. Selain itu, tugas ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan di kehidupan sehari-hari bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Terlebih dahulu, saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Khairul Azan, M.Pd. selaku
Dosen pengembangan pengantar pendidikan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni ini.

Kemudian, saya menyadari bahwa tugas yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi kesempurnaan laporan ini.

PEMBAHASAN
1. Teori Belajar Kognitif lebih mementingkan proses daripada hasilnya.Pembelajaran kognitif
merupakan gaya belajar aktif yang fokusnya memaksimalkan potensi otak.Melalui metode
ini,peserta didik bisa lebih mudah menghubungkan informasi baru dengan ide-ide yang sudah
ada.
Secara umum,prinsip-prinsip dasar teori Belajar Kognitif antara lain:
-Belajar merupakan suatu bentuk perubahan akan informasi pengetahuan.
-Pembelajaran berfokus pada cara bagaimana peserta didik memperoleh ,memahami,dan
menyimpan informasi dalam ingatan.
-Pembelajaran menekankan pada proses berpikir yang kompleks.
-Kegiatan belajar mengajar melibatkan keaktifan peserta didik untuk membangun pengalaman
belajar.
-Hasil pembelajaran tidak hanya bergantung pada informasi yang diberikan guru,tapi juga pada
cara peserta didik memproses informasi tersebut.

2. Budaya adalah sebuah ciri atau identitas dari sekumpulan orang yang mendiami wilayah
tertentu.Budaya ini timbul dari perbuatan yang dilakukan oleh masyarakat secara berulang-ulang
sehingga membentuk suatu kebiasaan yang pada akhirnya menjadi sebuah budaya dari
masyarakat itu sendiri.Budaya yang telah terbentuk itu akan masuk dan mengakar didalam
kehidupan manusia,sehingga tanpa kita sadari budaya ini telah mempengaruhi kehidupan
manusia.Berdasarkan ilustrasi di atas,dapat disampulkan bahwa kebudayaan mempengaruhi
manusia dalam berprilaku .Manusia akan didekte oleh budaya dalam hal berperilaku baik
berperilaku baik maupun buruk.Banyak sekali perilaku-perilaku manusia yang dipengaruhi oleh
budaya.Dibawah ini adalah Sebagian perilaku-perilaku manusia yang dipengaruhi oleh budaya.
Yang pertama adalah budaya yang mempengaruhi perilaku manusia dalam berinteraksi dengan
manusia lainnya.Kebiasaan-kebiasaan manusia dalam berinteraksi dengan orang lain telah
merubah perilaku manusia Ketika bersosialisasi.Saat ini kita telah hidup di jaman yang serba
canggih.Semua aspek di kehidupan ini telah disentuh oleh tehnologi,salah satunya adalah aspek
komunikasi dengan handphone sebagai produknya.Hal ini membuat manusia terbiasa
menggunakan handphone untuk berkomunikasi,sehingga terbentuknya budaya media
sosial.Manusia kini lebih memilih bersosialisasi melalui media-media sosial seperti
facebook,twitter,my space,dan lain-lain Akibatnya,mereka menjadi pasif terhadap lingkungan
sekitarnya.
Budaya mempengaruhi manusia mengambil keputusan dalam prilaku konsumsi.Berkembangnya
industri akibat teknologi membuat perusahaan memproduksi barang-barangnya secara massal
dan relative murah.Hal ini juga turut mempengaruhi perubahaan kebudayaan manusia yang pada
awalnya merupakan masyarakat.agraris secara bertahap berubah menjadi masyarakat
perkotaan.Akibatnya,terciptalah tata nilai baru dan pada hidup yang baru akibat dari budaya
manusia yang telah menjadi masyarakat perkotaan.Hal ini menyebabkan kebutuhan hidup
mereka menjadi semakin banyak,sehingga membuat mereka terus menerus membeli produk
untuk memuaskan kebutuhan budaya baru tersebut.Pada akhirnya terbentuklah masyarakat
konsuntif,yaitu masyarakat yang selalu mengkonsumsi barang maupun jasa.
Terlebih lagi,budaya mempengaruhi tatanan kehidupan bermasyarakat.Tehnologi yang semakin
berkembang ini mempengaruhi tatanan hidup manusia.Manusia terbiasa menggunakan
tehnologi-tehnologi canggih yang telah diciptakan.Akibatnya,budaya manusia yang dahulunya
hidup dengan sederhana,kini berubah menjadi sanggat canggih.Perubahan budaya ini
menciptakan masyarakat modern,yaitu masyarakat yang hidup dengan dikelilingi oleh
tekhnologi-tekhnologi canggih.
Perubahan sosial dan budaya adalah suatu gejala umum dari berubahnya struktur sosial dan pola
yang ada dalam kehidupan masyarakat yang terjadi sesuai dengan sifat dasar manusia yang
selalu ingin mengalami perubahan dikarenakan berbagai banyak faktor,baik itu faktor internal
maupun eksternal.Perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat tentunya juga berpengaruh
pada Pendidikan,karena Pendidikan pada dasarnya ada dalam masyarakat,baik itu Pendidikan
formal informal,maupun non-formal.Perubahan sosial yang terjadi secara cepat maupun lambat
akan berdampak pada Pendidikan.Contohnya dengan bertambahnya jumlah penduduk maka
cepat atau lambat diperlukannya diperlukannya sekolah untuk menampung siswa
tersebut,sehingga sarana Pendidikan akan memerlukan bangunan yang banyak untuk
membangun sekolah tersebut.Dampak yang ditimbulkan akibat dari perubahan sosial dan budaya
yaitu menimbulkan dampak yang positif dan ada juga yang negatif.Dampak positifnya yaitu
dapat meningkatkan taraf Pendidikan dalam kehidupan masyarakat sehingga dapat menghaslkan
manusia yang siap dalam menghadapi perkembangan zaman atau perubahan sosial yang
terjadi.Sedangkan dampak negatifnya yaitu menjadikan Pendidikan akan ketidak saipan dalam
perubahan yang cepat,menjadikan siswa bersifat individualisme,banyaknya pengaruh budaya
dari luar yang merusak pada perilaku individu dan struktur kehidupan masyarakat.Keterkaitan
antara antropologi dengan pembelajaran ips yaitu bagaimana kemampuan manusi dalam
menciptakan hasil-hasil kebudayaan yang mana penyebab dari ketidak puasan seseorang atau
individu sehingga berkeinginen untuk melakukan perubahan atau menciptakan hal-hal yang baru.

3. Penerapan/implikasi Teori Kognitif dalam kegiatan pembelajran.


Teori Kognitif menekankan pda proses perkembangan peserta didik meskipun proses
perkembangan peserta didik mengikuti urutan yang sama,namun kecepatan dan pertumbuhan
dalam proses perkembangan itu berbeda.
Dalam proses pembelajaran,perbedaan kecepatan perkembangan mempengaruhi kecepatan
belajar peserta didik.Oleh sebab itu interaksi dalam bentuk diskusi tidak dapat
dihindarkan.Pertukaran gagasan menjadi tanda bagi perkembangan penalaran peserta didik.
Implikasi Teori Kognitif dalam Kegiatan Pembelajaran,perlu disadari bahwa penalaran bukanlah
sesuatu yang dapat diajarkan secara langsung,namun perkembangannya dapat disimulasikan.
Hakekat belajar menurut teori kognitif dijelaskan sebagai suatu belajar yang berkaitan dengan
penataan informasi,reorganisasiperseptual,dan proses internal.Kegiatan pembelajaran yang
berpijak pada teori belajar kognitif ini sudah banyak digunakan.
Dalam merumuskan pembelajaran mengembangkan strategi dan tujuan pembelajaran,tidak lagi
mekanistik sebagaimana yang dilakukan dalam pendekatan behaviorostik.
Kebebasan dan keterlibatan peserta didik secara aktif dalam proses belajar amat
diperhitungkan,agar belajar lebih bermakna bagi peserta didik.Sedangkan kegiatan
pembelajarannya mengikuti prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Peserta didik bukan sebagai orang dewasa yang mudah dalam proses berfikirnya
2. Anak usia para sekolah dari awal sekolah dan awal sekolah dasar akan dapat belajar dengan
baik,terutama jika menggunakan benda-benda konkrit
3. Keterlibatan peserta didik secara aktif dalam belajar amat dipentingkan,karena hanya dengan
mengaktifkan peserta didik maka proses asimilasi dan akomodasi pengetahuan dan pengalaman
dapat terjadi dengan baik
4. Untuk menarik minat dan meningkatkan retenssi belajar perlu mengkaitkan pengalaman atau
informasi baru dengan setuktur kognitif yang telah dimiliki si pelajar
5. Pemahaman dan retensi akan meningkat jika materi pelajaran disusun dengan menggunakan
pola atau logika tertentu dari sederhana ke kompleks
6.Belajar memahami akan lebih bermakna dan pada belajar menghafal.Agar bermakna,informasi
baru harus disesuaikan dan dihubungkan dengan pengetahuan yang telah dimiliki peserta
didik.Tugas guru adalah menunjukan hubungan antara apa yang sedang dipelajari denga napa
yang telah diketahui peserta didik
7. Adanya perbedaan individu pada diri peserta didik perlu diperhatikan,karena factor ini sangat
mempengaruhi keberhasiln belajar peserta didik.Perbedaan tersebut misalnya pada
motivasi,persepsi,kemampuan berpikir,pengetahuan awal,dan sebagainya
Bahwasannya dalam teori belajar yang dikembangkan oleh bruner melalui 3 tahap,yaitu tahap
enaktif,tahap ikonik,dan tahap simbolik.Ketiga tahapan ini dilakukan pada kegiatan inti
pembelajaran.
Teori Bruner untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran simetri
lipat,menerapkan 3 tahapan kegiatan pembelajaran,yaitu tahap awal,tahap inti,dan tahap akhir.
Penerapan teori Bruner dalam pembelajaran dapat menjadi peserta didik lebih mudah dibimbing
dan diarahkan.Adapun tahapan dalam teori Bruner sebagai berikut.
1. Tahap enaktif;pada tahap ini pengetahuan dipelajari secara akatif dengan menggunakan benda-
benda konkret atau dengan menggunakan situasi nyata.
2. Tahap ikonik;pada tahapan ini pengetahuan dipresentasikan dalam bentuk bayangan visual
atau gambar yang menggambarkan kegiatan konkret yang terdapat pada tahap enaktif,dan
3. Tahap simbolik,pada tahap ini pengetahuan dipresentasikan dalam bentuk symbol-simbol

DAFTAR PUSTAKA/REFERENSI

Google

Samarinda, 13 Mei 2022

EUIS KARWATIE

Anda mungkin juga menyukai