(RPP)
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah Abstrak terkait
dengan pembangunan dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
4.10 Membuat Alur Proses Video 4.10.1 Mengemas alur proses video pendek (video
Pendek profile, fiture dan video pendek lainnya)
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mendapatkan pembelajaran dengan melakukan kerjasama dan bertanggung
jawab, diharapkan peserta pendidik dapat :
D. Materi Pembelajaran
Proses Pembuatan Video Pendek
Kemampuan
No Nama Nilai
S1 S2 S3 S4 S5
1
2
3
4
5
Nilai = Modus
Keterangan :
• Sangat baik 4
Menanggapi suatu pertanyaan atau menjawab tentang materi • Baik 3
S2
Proses Pembuatan Video Pendek • Cukup 2
• Kurang 1
• Sangat baik 4
Mengembangkan pendapatnya sesuai dengan materi • Baik 3
S5
Proses Pembuatan Video Pendek • Cukup 2
• Kurang 1
(sumber : Krathwohl, dkk. 1964)
Rubrik
Modus Predikat
4 Sangat baik
3 Baik
2 Cukup
1 Kurang
Kemampuan Skor
No Nama Rata- Nilai
P1 P2 P3 P4
rata
1
2
3
4
5
• Sangat baik 4
Mampu menerapkan tentang materi Proses Pembuatan • Baik 3
P3 2
Video Pendek • Cukup
• Kurang 1
Mampu menganalisis kesimpulan dari hasil pembelajaran • Sangat baik 4
• Baik 3
P4 tentang materi Proses Pembuatan Video Pendek 2
• Cukup
• Kurang 1
(sumber : Anderson, dkk. 2001)
Rubrik
3,85 – 4,00 A
4,00 Sangat baik
3,51 – 3,84 A-
3,18 – 3,50 B+
3,00 Baik 2,85 – 3,17 B
2,51 – 2,84 B-
2,18 – 2,50 C+
2,00 Cukup 1,85 – 2,17 C
1,51 – 1,84 C-
1,18 – 1,50 D+
1,00 Kurang
1,00 – 1,17 D
Kemampuan Jumlah
No Nama Nilai
K1 K2 K3 K4 K5 Skor
1
2
Nilai = Max
Keterangan :
Max : Nilai Maksimal yang didapat oleh peserta pendidik
• Sangat baik 4
Mampu menanyakan atau menyampaikan pendapat tentang • Baik 3
K2 2
materi Proses Pembuatan Video Pendek • Cukup
• Kurang 1
Mampu mengumpulkan informasi atau data dengan • Sangat baik 4
• Baik 3
K3 kualitas sumber yang tepat tentang Proses Pembuatan 2
• Cukup
Video Pendek 1
• Kurang
• Sangat baik 4
Mampu mengembangkan argumentasi atau pendapat dan • Baik 3
K4 2
kesimpulan dari beberapa jenis sumber yang berbeda • Cukup
• Kurang 1
3,85 – 4,00 A
4,00 Sangat baik
3,51 – 3,84 A-
3,18 – 3,50 B+
3,00 Baik 2,85 – 3,17 B
2,51 – 2,84 B-
2,18 – 2,50 C+
2,00 Cukup 1,85 – 2,17 C
1,51 – 1,84 C-
1,18 – 1,50 D+
1,00 Kurang
1,00 – 1,17 D
Lembar evaluasi
Nama :
No. absen :
Kelas :
Soal !!!
Nilai = x 100
4.10 Membuat Alur Proses Video 4.10.1 Mengemas alur proses video pendek (video
Pendek profile, fiture dan video pendek lainnya)
B. Tujuan Pembelajaran
A. PENDAHULUAN
Proses pembuatan video secara sederhana bisa dilakukan hanya dengan menggunakan sebuah alat perek
Menggunakan Alat perekam ini sebuah individu sudah dapat merekam sebuah peristiwa yang ada di depan in
merekam sebuah gambar tidak hanya bisa dilakukan oleh video camera, akan tetapi dengan menggunakan smart
sekarang seseorang bisa merekam gambar yang dia inginkan.
Jika dilihat dari prosesnya merekam video itu sangatlah mudah. Video-video yang direkam seseorang t
pelaksanaan produksi video, hasilnya dapat digolongkan menjadi video amatir. Akan tetapi, untuk melakukan
professional ada beberapa tahap yang harus dilewati sebelum hasil video itu bisa ditayangkan atau dinikmati oleh
Beberapa tahapan proses pelaksanaan pembuatan video itu dapat dibagi menjadi 3 bagia, yaitu:
a. Tahap pra-produksi;
b. Tahap produksi; dan
c. Tahap pasca produksi
Tahapan-tahapan dalam produksi video tersebut mencakup dari pencarian ide hingga pengemasan video sebelu
penontonnya.
b. Video liputan/dokumentasi
Video liputan atau dokumentasi merupakan rekaman video tentang sebuah peristiwa yang terjadi tanp
liputan atau dokumenter ini dapat dibuat oleh perorangan, kelompok/organisasi, atau institusi pemerintah d
maksud dan tujuan yang diinginkan. Berdasarkan tujuannya video ini dibuat untuk pendokumentasian sebuah
sebuah acara perkawinan, acara-acara perusahaan sampai dengan kejadian-kejadian yang terjadi seperti bencan
sebuah dokumentasi untuk kepentingan perseorangan dan acara-acara perusahaan. Beberapa macam video liput
lain:
a. Video amatir;
b. Video dokumenter jurnalistik;
c. Video Pernikahan;
d. Video Dokumentasi Acara atau Event
• Video liputan/dokumentasi
Untuk penentuan atau pencarian ide di dalam pembuatan video liputan atau dokumentasi ini terg
akan dibuat videonya. Proses pencarian ide yang berbeda ketika akan membuat sebuah video doku
akan lebih kompleks karena riset yang dilakukan untuk idenya harus mendetail untuk mendapatkan
hal yang perlu dilakukan untuk pengembangan ide video dokumenter, antara lain:
- Menentukan tema dan subjek;
- Mengumpulakan data yang berkaitan dengan tema dan subjek yang akan diangkat;
- Menentukan tokoh dan narasumber;
- Melakukan pendekatan terhadap subjek;
- Melakukan observasi lapangan.
Setelah penggalian ide selesai dilakukan, proses berikutnya adalah penulisan konsep. Kemudian mem
tersebut dan menuliskan urutan cerita yang detil sehingga tidak ada adegan yang akan terlewatkan ket
Setelah penggalian ide ini dilakukan, kemudian masuk ke dalam tahap penulisan konsep, ringkas
videonya. Konsep yang dituliskan ini pun harus mendapat kesepakatan dari kedua belah pihak, yaitu
Pengambilan gambar tidak bisa dilakukan ketika tidak ada persetujuan dari kedua belah pihak,
kepentingan yang lebih besar daripada si pembuat video tersebut.
• Treatment
. Treatment memberikan gambaran yang lebih deskriptif dari tema yang akan di-videokan. Kalau
cerita yang sangat singkat, treatment memberikan gambaran deskriptif tentang alur cerita yang akan
mula kemunculan gambar sampai akhir cerita yang diceritakan secara kronologis. Akan tetapi di dala
teknis-teknis pengambilan gambar yang akan dilakukan.
Contoh Treatment:
produksi video, karena semuanya akan dirangkum ke dalam skenario dan shooting script.
Contoh-contoh Storyboard:
(Sumber: http://companyprofile.co.id/bagaimana-step-step-membuat-sebuah-video-company-p
(Sumber: http-//belajarnge.blogspot.com/2009/05/proses-produksi-video)
• Shooting Script
Shooting Script ini digunakan sebagai panduan produksi ketika di lapangan.. Shooting script ini beri
dalam proses pelaksanaan produksi video. Bahasa-bahasa yang digunakan dalam shooting script ini
bahasa produksi audio visual.
Contoh Shooting Script:
Untuk membuat shooting script secara detail diperlukan pemahaman tentang bahasa-bahasa pengambila
Bahasa-bahasa tersebut merupakan bahasa pengambilan gambar yang berguna untuk mendetailkan tipe
shooting script. Beberapa tipe pengambilan gambar yang perlu dipelajari yaitu seperti yang tertera dalam ta
11. VWS atau Very Wide Shot atau Very Wide Angle merupakan
VWA mengambil gambar sebuah pemanda
4. Persiapan Produksi
Setelah selesai melakukan semua perencanaan, masih ada satu langkah lagi sebelum masuk ke tahapan pr
Langkah ini sangat penting sebagai langkah terakhir sebelum memasuki tahap produksi. Persiapan
melakukan cek dan mencocokan apakah sudah sesuai dengan yang direncanakan atau ada perubahan
Kertika semua pengecekan sudah dilakukan, kemudian dilakukan persiapan produksi yang meliputi:
• Survey lokasi tempat pengambilan gambar;
• Menghubungi talent atau melakukan perekrutan talent jika dibutuhkan;
• Menghubungi tim produksi untuk melakukan koordinasi sebelum menuju tahap produksi;
• Mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan dan melakukan check peralatan untuk mengetahui bahwa
atau tidak.
Setelah semua persiapan tersebut dilakukan barulah tim bisa melakukan produksi videonya.
b. Produksi
Tahap produksi video merupakan tahap untuk merealisasikan semua langkah yang ada di tahap pra-p
produksi video biasanya dipimpin oleh seorang sutradara yang mempunyai peran untuk bertanggung jawab terha
yang sedang berjalan. Biasanya sutradara dibantu oleh beberapa asisten untuk membantu kelancaran produksi
Salah satu hal yang perlu dicermati dalam tahap produksi ini ketika pengambilan gambar yaitu mencatat adega
diambil oleh kameramen. Teknik pencatatan ini dinamakan camera logging. Dalam melakukan pencatatan gamba
hanya mencatat saja, akan tetapi catatan tersebut harus disesuaikan dengan shooting script yang sudah dibuat.
Proses pencatatan dilakukan untuk menghindari adegan atau scene yang terlewat ketika dilakukannya
pelaksanaan produksi yang dilakukan bisa berjalan dengan efektif. Karena ketika ada pengambilan gambar yang te
pengambilan gambar ulang, kesalahan ini akan sangat berpengaruh kepada pendanaan yang sudah direncan
pengambilan gambar ulang secara tidak langsung akan menambah anggaran dana. Ketidakcermatan dalam penca
menjadi kesalahan yang sangat fatal ketika produksi video yang dilakukan berkaitan dengan sebuah peristiwa ya
misalnya peristiwa pernikahan atau sebuah event perusahaan. Ini mengapa penting sekali melakukan pengecek
disesuaikan dengan shooting script yang sudah direncanakan.
Beberapa saran produksi untuk kameramen yang sedang belajar untuk proses merekam gambar ketika pro
1. Lebih dekat ke objek, saran ini dapat digunakan ketika kameramen yang sedang belajar menggunakan k
kamera tersebut tidak menggunakan lensa yang baik. Jadi, pastikan lebih dekat dengan objek untuk men
maksimal. Hal ini dilakukan untuk menghindari penggunaan digital zoom pada kamera video.
2. Hati-hati dengan cahaya, Pencahayaan yang kurang baik akan membuat kualitas hasil gambar yang dihasi
maksimal. Jadi, pastikan objek yang di rekam gambarnya cukup tercahayai. Persiapkan lighting tambaha
kurang cahaya.
3. Jaga Keseimbangan, pastikan menggunakan tripod kamera ketika merekam gambar dalam jangka waktu ya
gambar yang goyang. Karena memperbaiki gambar yang goyang itupun susah untuk dilakukan di proses ed
4. Hindari panning, Kecuali akan merekam gambar keadaaan sekitar. Jika harus menggunakan teknik pannin
seimbang.
5. Mengatur komposisi sebelum merekam, pastikan mengatur komposisi sebelum merekam gambar agar gam
dan tidak melelahkan di mata penonton.
6. Ambil banyak stock gambar, pastikan gambar yang direkam tidak terbatas agar setelah diproses, video
dinamis dan tidak monoton.
Setelah semua tahapan produksi video terselesaikan, ada baiknya dilakukan pengecekan ulang sebelum mem
ini sudah final sebelum memasuki tahap pasca produksi.
c. Pasca-produksi
Berdasar dari script editing yang dibuat di tahapan off line editing, editor kemudian melakukan editing deng
akan melihat adegan per adegan dan shot per shot untuk menyatukan cerita agar berkesinambungan antara sat
tahapan ini editor juga akan memperindah hasil editing video kasar dengan membuat transisi atau menghalusk
disunting di editing kasar.
https://www.academia.edu/4277098/PROSES_PRODUKSI_VIDEO
1. MEDIA PEMBELAJARAN
Media pembelajaran yang digunakan adalah :
1. Media power point menggunakan LCD
4.10 Membuat Alur Proses Video 4.10.1 Mengemas alur proses video pendek (video
Pendek profile, fiture dan video pendek lainnya)
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat menjelaskan alur proses pembuatan video pendek dengan tepat.
2. Peserta didik dapat menerapkan alur proses produksi pembuatan video
terampil.
3. Peserta didik dapat menjelaskan prosedur pembuatan video pendek sesuai standar
4. Peserta didik dapat menjelaskan jenis – jenis video pendek
5. Peserta didik dapat menjelaskan peralatan pengambilan gambar bergerak den
Lembar Kerja Peserta Didik
NAMA :
KELAS/JURUSAN :
NIS/NISN :
1) ………….
2) ………….
3) ………….
4) ………….
5) ………….
6) ………….
7) ………….
8) ………….
9) ………….
Perhatikan gambar dibawah ini, Jelaskan Tombol – tombol pada kamera video tersebut