Anda di halaman 1dari 4

PELAKSANAAN UJIAN MID SEMESTER GAZAL

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO


TAHUN AKADEMIK 2021/2022
Sekretariat: Jln Ki. Hajar Dewantara 15 A Metro, Telp (0725) 4150
===========================================================
Nama : Reno Aldi Mandala
Mata Kuliah : Ilmu Tafsir
Dosen : Drs. T a r m i z i, M.Ag
Program Studi : Hukum Keluarga (AS)
Semester/ KLS : III (tiga) / A

1. Jelaskan pengertian ilmu tafsir secara etimologi dan terminologi?


Jawab : Secara etimologi perkataan tafsir biasa diartikan
menyingkap (‫)الكشف‬. Kata tafsir sendiri disebutkan di dalam
surat al-Furqaan ayat 33: yang artinya: “Dan mereka tidak
membawa kepadamu sesuatu kata-kata yang ganjil (untuk
menentangmu) melainkan Kami bawakan kepadamu kebenaran
dan penjelasan yang sebaik-baiknya (untuk menangkis segala
yang mereka katakan itu).
Secara terminologi, tafsir merujuk kepada ilmu untuk
memahami Kitab Allah yang diturunkan kepada Rasul Allah
s.a.w, penjelasan mengenai makna-makna Kitab Allah dan
mengeluarkan hukum-hakam dan hikmah-hikmahnya. Definisi
terminologi tafsir para ulama tafsir terdahulu hampir semuanya
mendekati dengan apa yang disebutkan oleh al-Zarkasyi tadi,
separti yang ditakrifkan oleh al-Asbahanni ataupun Abu Hayyan.
2. Jelaskan sejarah pertumbuhan dan perkembangan ilmu tafsir ?
Jawab :Periode pertama
Tafsir Aflikatif: Periode ini adalah zaman Rasul Allah s.a.w dan
para sahabat r.a sehingga zaman tabi'in. Tafsir periode ini
bercirikan kepada pengamalan dan aplikasi dalam kehidupan
karena pemahaman penafsiran mereka terhadap al-Qur’an
terhasil dari penjelasan dan pemaparan melalui amalan.
Periode Kedua
Tafsir Teoritis : Periode sebelumnya begitu perhatian terhadap
setiap lafaz dan kosakata dalam al-Qur’an, berbeda dengan
periode ini, penafsiran makna utuh atas susunan kalimat setiap
ayat al-Qur’an adalah salah satu karakteristik utama periode ini.
Juga dengan menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an dengan melihat
konteks secara keseluruhan dan memperhatikan hubungan
keseluruhan antara ayat. Periode ini terjadi pada tiga abad
pertama berikutnya. Periode ini disebut juga periode
pertumbuhan dan perkembangan tafsir.
Periode Ketiga
Periode kejumudan tafsir: Periode ini mulai abad ketujuh hijriyah
sehinggalah zaman kebangkitan modern. Mayoritas yang ditulis
pada zaman Mongol dan Utsmani tidak lebih berupa penjelasan
atau komentar atau rengkasan karya tafsir pendahulu mereka.
Sehingga periode ini disebut zaman sharahan dan catatan pinggir.
Hal ini terjadi karena pada zaman tersebut dunia Islam dilanda
pergolakan politikdan peperangan yang dahsyat sehingga
menurut para ahli sejarah hal ini banyak mempengaruhi peranan
para ulama dalam menghasilkan karya-karya ilmiah mereka.
Periode Keempa
Periode tafsir zaman modern: Periode ini mempunyai
karakteristik yang sangat berbeda dengan periode-periode tafsir
sebelumnya. Karakter dan ciri utama periode ini adalah
perhatiannya yang besar terhadap permasalahan manusia modern
dan penyelesaianya. Ketika mencoba menghubungkan berbagai
permasalahan dalam alQur’an dengan arus pemikiran semasa,
mufasir terdahulu kebanyakannya hanya menggunakan
pendekatan teori dan pemikiran sehingga yang muncul kemudian
adalah terhad kepada pertentangan pemikiran.

3. Jelaskan objek ilmu Tafsir


Jawab : Objyek tafsir adalah ayat alquran dan pada hakikatnya
konsepsi keagamaan dan gejala tidak menjadi objkyek, hal ini
disebabkan karena Ilmu Tafsir bertujuan menyusun teori
keagamaan yang hanya di peroleh dari ayat-ayat alquran dan di
sampinya hadis.
4. Jelaskan ruanglingkup pembahasan ilmu tafsir
Jawab : Ilmu tafsir merupakan ilmu yang paling mulia, paling
tinggi kedudukannya dan luas cakupannya. Paling mulia, karena
kemulian sebuah ilmu itu berkaitan dengan materi yang
dipelajarinya, sedangkan ruang lingkup pembahasan ilmu tafsir
berkaitan dengan Kalamullah yang merupakan petunjuk dan
pembeda dari yang haq dan bathil. Dikatakan paling luas
cakupannya, karena seorang ahli tafsir membahas berbagai
macam disiplin ilmu, dia terkadang membahas akidah, fikih, dan
akhlak. Di samping itu, tidak mungkin seseorang dapat memetik
pelajaran dari ayat-ayatAl-Qur’an, kecuali dengan mengetahui
makna-maknanya.

5. Jelaskan ilmu-ilmu yang diperlukan oleh seorang mufassir (ahli-


tafsir).
Jawab :Ilmu Lughat
Yaitu ilmu untuk mengetahui arti setiap kata Al-Qur’an. Mujahid RA
berkata: “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka tidak
layak baginya berkomentar tentang tentang ayat-ayat Al-Qur’an tanpa
mengetahui ilmu lugat. Sedikit pengetahuan tentang lughat tidaklah cukup
karena kadang kala satu kata mengandung berbagai arti. Jika hanya
mengetahui satu atau dua arti, tidaklah cukup. Bisa jadi kata itu mempunyai
arti dan maksud yang berbeda.
Ilmu Nahwu (tata bahasa).
Sangat penting mengetahui ilmu Nahwu, karena sedikit saja i’rab
hanya didapat dalam ilmu Nahwu.

Ilmu Isytiqaq
Mengetahui ilmu isytiqaq akan dapat diketahui asal-usul kata. Ada beberapa
kata yang berasal dari dua kata yang berbeda, sehingga berbeda makna.
Seperti kata ‘masih’ berasal dari kata ‘masah’ yang artinya menyentuh atau
menggerakkan tangan yang basah ke atas suatu benda, atau juga berasal dari
kata ‘masahat’ yang berarti ukuran.
Ilmu Ma`ani
Ilmu ini sangat penting diketahui, karena dengan ilmu ini susunan kalimat
dapat diketahui dengan melihat maknanya.
Ilmu Bayaan
Yaitu ilmu yang mempelajari makna kata yang zahir dan yang tersembunyi,
juga mempelajari kiasan serta permisalan kata.
Ilmu Badi`
Ilmu yang mempelajari keindahan bahasa. Ketiga bidang ilmu di atas juga
disebut sebagai cabang ilmu Balaghah yang sangat penting dimiliki oleh
para ahli tafsir. Al-Qur’an adalah mukjizat yang agung, maka dengan ilmu-
ilmu di atas, kemukjizatan Al-Qur’an dapat diketahui.

Anda mungkin juga menyukai