Oleh :
Tugiah (212012024)
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah Yang Maha Esa yang telah
semoga dapat dijalankan dan dilengkapi. Penulisan karya tulis ini tidak mungkin
dapat terselesaikan tanpa dukungan dan bantuan dari semua pihak. Semoga
melalui hasil makalah ini, memberikan banyak manfaat yang berharga bagi setiap
pembaca. Saya sangat membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun
dari para pembaca untuk kemajuan selanjutnya yang lebih baik dan maksimal.
Sekali lagi saya ucapkan terima kasih banyak dan mohon maaf bila ada salah
Penyusun
i
Daftar Isi
Kata pengantar i
Daftar isi ii
BAB I Pendahuluan 1
A. Latar belakanag Masalah 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan penulisan 3
D. fokus penelitian 3
E. Tujuan dan Manfaat penelitian 5
F. Hasil Studi Awal 7
BAB II kajian Pustaka 13
A. Kepala Sekolah 13
B. Jenis-jenis Kepemimpinan Kepala Sekolah 17
ii
iii
BAB I
PENADAHULUAN
sekolah layak dikatakan ideal. Sekolah bisa dikatakan ideal jika telah memenuhi
berkualitas akan muncul apabila terdapat sekolah yang berkualitas salah satunya
mengajar tersebut. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana dan prasarana
pendidikan. Prasarana pendidikan ini juga berperan dalam proses belajar mengajar
baru. Sekolah Dasar ini merupakan sekolah kecil yang keberadaannya sangat
jarang diperhatikan oleh pemimimpin desa dan nagari. Setiap acara-acara besar
ada yang memeperhatikannya, bahwa Sekolah Dasar ini butuh uluran tangan dari
semua puhak agar sekolah ini maju namun sejak kepemimpinan kepala sekolah
saat ini sudah mulai terlihat adanya penambahan sarana dan perasarana sekolah,
diantaranya kantor kepala sekolah, Wc, mushala, gazebo, tugu trias UKS dan
taman yang sudah mulai asri. Pengembangan sarana dan prasarana saat ini juga
tidak terlepas dari bantuan dan gotong royong masyarakat sekitar. Pengembangan
sarana dan prasarana dimulai dengan timbulnya ide saat berkumpulnya dengan
pendidikan yang harus memiliki dasar kepemimpinan yang kuat. Untuk itu setiap
Kepala Sekolah harus memahami berbagai kewajiban, tugas dan fungsi yang
Kepala Sekolah yang efektif sedikitnya harus memahami tiga hal dalam
diperlukan di sekolah; (2) apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan mutu
dan produktivitas sekolah; dan (3) bagaimana mengelola sekolah secara efektif
Masalah atau kendala ini dapat terjadi karena kurangnya kesadaran seluruh
banyak kepala sekolah yang mampu mengelola sarana dan prasarana pendidikan
secara tepat. Padahal, salah satu indikator yang paling mudah di ukur untuk
mengetahui suatu sekolah itu bermutu atau tidak, dapat dilihat dari kelengkapan
jumlahnya agar pengembangannya ini tidak sia - sia dan sesuai dengan kebutuhan
2
pemakainya baik guru, siswa, ataupun karyawan disekolah tersebut. Kepala
memahami apa yang dibutuhkan sekolah agar dapat menciptakan lulusan yang
belajar mengajar yang baik tetapi juga harus dari sarana dan prasarana yang
dibutuhkan dan memadai oleh seluruh masyarakat sekolah. Hal tersebut menuntut
peran kepala sekolah sebagai suatu pemimpin di sekolah untuk dapat bekerjasama
B. Rumusan Masalah
Parik Rantang?
3. Apa yang kepala sekolah lakukan dalam proses melengkapi sarana dan
3
4. Adakah hambatan yang dihadapi kepala sekolah dalam melengkapi sarana dan
C. Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui:
D. Fokus penelitian
pada adanya peranan kepala sekolah dalam pengadaan sarana dan prasarana di SD
4
1. Peranan Kepala sekolah
untuk mempengaruhi perilaku orang lain, terutama bawahannya untuk berfikir dan
Peran dapat diartikan sebagai perilaku yang diatur dan diharapkan dari
dilakukan dan perilaku peran yang diinginkan yang berjalan dengan seiring
pekerjaan tersebut, juga mengandung arti bahwa harapan mengenai peran penting
dalam mengatur perilaku bawahan. Peran pemimpin kepala sekolah sebagai model
antara karakter dan kompetensi. Karakter adalah siapa diri kita sebagai pribadi
dan penilaian.
5
Dijelaskan selanjutnya pengelolaan menghasilkan sesuatu yang merupakan
pendidikan yag telah ditetapkan secara efektif dan efisien Penelitian ini
pembelajaran disekolah.
6
2. Manfaat umum: Hasil penelitian ini diharapkan menjadi acuan, evaluasi
beberapa rujukan yang hampir serupa dengan apa yang penulis teliti yaitu:
Pendidikan Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di SMP Dua Mei Ciputat Tahun
7
terdapat sebagian guru kurang dapat mengoperasionalkan alat
tugas yang berkenaan dengan masalah artikel, makalah, resensi dan lain-
lain.
dilakukan guru pada SMP Dua Mei Ciputat sudah cukup baik, namun
pendidikan yang telah tersedia dengan baik dan dapat memotivasi siswa
c. Berdasarkan hasil penelitian, sarana dan prasarana yang ada di SMP Dua
Mei Ciputat sudah cukup memadai. Namun keadaan sarana dan prasarana
SMP Dua Mei Ciputat kurang baik, misalnya, ruang kepala sekolah dan
8
guru-guru yang fasilitas dan ukurannya kurang memenuhi syarat, sehingga
tersebut diperluas agar terasa nyaman serta ruangan tata usaha yang
terpisah dari gedung SMP Dua Mei dan masih satu gedung dengan tata
usaha SMA dan SMK, alangkah baiknya pihak kepala sekolah SMP Dua
Mei membuatkan ruangan khususnya untuk bidang tata usaha agar lebih
2. Giyanto (UMS-2011) NIM. Q 100 070 543 dalam Tesis nya yang berjudul
dapat disimpulkan :
9
d. Pemamfaatan sarana dan prasarana telah mendukung kegiatan belajar
3. Sudarsih (UMS-2011) NIM. Q 100 080 304 dalam tesisnya yang berjudul
“Pengelolaan sarana dan prasarana rintisan sekolah mandiri (studi kasus SMA
hasil penelitian dan fokus penelitian pada BAB 1 maka dapat disimpulkan
sarana dan prasarana rintisan sekolah katagori mandiri studi kasus SMA
berasal dari bantuan pemerintah yaitu berupa gedung perabot dan alat –
perabot. Hibah dari UMS yaitu berupa labtop dan komputer. Prosedur
10
pengadaan yaitu sekolah menganalisis kebutuhan, membuat proposal,
dilakukan agar barang dalam keadaan siap pakai, utuh awet, tidak cepat
belajar mengajar.
11
c. Karakteristik Pengelolaan Pemeliharaan Sarana dan prasarana adalah
sebagai berikut.
masing-masing.
Kabupaten Grobokan.
katagori mandiri.
penelitian-penelitian yang serupa dengan yang akan penulis teliti. Akan tetapi,
12
dari lokasi dan studi kasus penelitiannya jelas berbeda. Penelitian ini lebih fokus
terhadap peranan kepala sekolah dalam pemenuhan sarana prasarana dan peneliti
memenuhi pembaharuan.
13
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Kepala Sekolah
1. Pengertian kepala sekolah
Kepala sekolah adalah seseorang yang menentukan titik pusat dan irama
sekolah. Menurut KBBI yang dikutip oleh Wahjosumidjo dalam bukunya, Kedua
kata tersebut adalah “kepala‟ dan“sekolah‟. Kata “kepala‟ dapat diartikan “ketua‟
“sekolah‟ adalah sebuah lembaga dimana menjadi tempat menerima dan memberi
sebagai “seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu
sekolah dimana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid
menerima pelajaran”.
Tugas dan fungsi kepala sekolah agar visi dan misi sekolah dapat tercapai
bahkan diangkat dari guru yang sudah berpengalaman atau mungkin yang sudah
tentang Standar Kepala Sekolah telah dijelaskan bahwa seorang kepala sekolah
harus menguasai lima dimensi kompetensi kepala sekolah yang terdiri dari
misi, dan tujuan sekolah dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
mediator (EMASLIM-FM).
yang diharapkan. Semua fungsi itu harus dipahami oleh kepala sekolah dan yang
peran, fungsi dan tugas tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain, karena
saling terkait dan saling mempengaruhi, serta menyatu dalam pribadi seorang
kepala sekolah yang profesional. Kepala sekolah yang demikianlah yang akan
pendidikan.
15
program dan kegiatan sekolah yang telah direncanakan sebelumnya. Dari uraian di
atas, maka dapat disimpulkan bahwa seiring dengan perkembangan zaman dan
tuntutan masyarakat modern tidak dapat dipungkiri bahwa kompetensi dan fungsi
seorang kepala sekolah dalam memimpin sekolahnya akan lebih beragam dan
banyak bukan hanya EMASLIM-FM saja. Oleh karena itu, alangkah lebih
baiknya jika para kepala sekolah terus mengupdate informasi dan mengupgrade
terus berubah agar sekolah yang dipimpinnya menjadi sekolah yang bermutu dan
kepala sekolah yang efektif sehingga tujuan dan mutu pembelajaran dapat berjalan
sesuai rencana. Seperti yang telah diketahui bahwa proses kepemimpinan kepala
lebih fleksibel dalam kondisi operasional sekolah. Gaya kepemimpinan ini dipilih
karena adanya anggapan bahwa tidak ada gaya kepemimpinan kepala sekolah
yang terbaik, melainkan tergantung dari kondisi dan situasi yang dihadapi sekolah
saat itu.
kuat, mengelola program pembelajaran, memiliki harapan yang tinggi pada diri
16
sendiri, guru, staf, dan terhadap siswa, dan mencurahkan sebagian besar waktunya
pembelajaran berjalan lancar dan tujuan sekolah dapat tercapai secara efektif.
tujuan besama. Seorang pemimpin dalam lingkup pendidikan tiada lain adalah
kepala sekolah.
dapat tercapai. Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang
bagai mana kepala sekolah memberikan inspirasi kepada guru untuk mengemban
tugasnya dengan kualiatas yang tinggi. Kepala sekolah berperan aktif sebagai
17
pemimpin pengajaran yang berupaya untuk meningkatkan kinerja pengajaran guru
memilki sejumlah peranan yang harus di emban, antara lain; Manajer, Pemimpin
Mediator konflik.
misi, dan strategi sekolah ke dalam formula yang secara strategis menjadi
pendidikan yang meliputi tujuan umum, tujuan instruksional tujuan kurikuler, dan
tujuan khusus; bersama guru menyusun program kurikuler dan kegiatan tambahan
semua kegiatan agar tujuannya bisa tercapai. Pemimpin ibarat kepala dari tubuh
manusia, kepala berisi otak yang mengendalikan semua kegiatan dari bagian
18
tubuh yang lain. Bagian tubuh bagaikan bawahan yang melaksanakan perintah
atau arahan dari kepala.Pemimpin juga dibutuhkan untuk mewakili anggota atau
kelompok pada suatau waktu, selain itu pemimpin juga sebagai penerima resiko
memiliki arti pemimpin atau tokoh. Selain itu pemimpin juga memiliki arti secara
kepemimpinan memiliki banyak sekali pendapat dari para ahli, hal ini dikarenakan
beda karena pada dasarnya setiap orang memiliki cara pandang yang berbeda:
19
3. Integrated leadership, yakni gaya kepemimpinan yang beroirientasi tinggi
untuk mempengaruhi perilaku orang lain, terutama bawahannya untuk berfikir dan
1. Peran
Peran dapat diartikan sebagai perilaku yang diatur dan diharapkan dari
dilakukan dan perilaku peran yang diinginkan yang berjalan dengan seiring
pekerjaan tersebut, juga mengandung arti bahwa harapan mengenai peran penting
20
dalam mengatur perilaku bawahan. Peran pemimpin kepala sekolah sebagai model
Karakter adalah siapa diri kita sebagai pribadi dan kompetensi adalah apa
yang bisa kita lakukan. Peran pemimpin dapat diartikan sebagai seperangkat
sebagai pemimpin.
a. Pathfinding (pencarian alur); peran untuk menentukan visi dan misi yang pasti
dan misi.
untuk mampu mengerjakan apa pun dan konsisten dengan prinsip-prinsip yang
disepakati.
sekolah untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan sekolah. Dalam hal ini dapat
dilihat bahwa seorang kepala sekolah adalah yang berperan penting dalam
21
pengelolaan setiap kegiatan di sekolah. Titik tolak proses manajemen adalah
maksud.
d. Memperkuat kepribadian;
Aswarni Sudjud, Moh. Saleh dan Tatang M. Amirin dalam bukunya yang
22
c. Mengatur petugas pelaksana.
Fungsi yang pertama dan kedua tersebut di atas adalah fungsi kepala sekolah
sebagai pemimpin sedang yang ketiga fungsi kepala sekolah sebagai supervisor.
sebagai berikut:
1) Perencanaan (planning)
yang akan berlaku pada tahun ajaran berikutnya. Rencana tahunan tersebut
2) Pengorganisasian (organizing)
23
guru-guru. Dengan pembagian kerja yang baik, pelimpahan wewenang dan
kiranya kegiatan sekolah akan berjalan lancar dan tujuan dapat tercapai.
3) Pengarahan (directing)
4) Mengkoordinasian (coordinating)
5) Pengawasan (controlling).
serta hasil kerja sesuai dengan rencana, perintah, petunjuk atau ketentuan-
ketentuan lainnya yang telah ditetapkan.18 Dalam hal ini penulis menarik
kesimpulan bahwa seorang kepala sekolah yang memimpin suatu instansi atau
24
penrencanaannya, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan
pengawasannya.
1. Pengelolaan
adalah:
d. Proses yang memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam
suatu hasil akhir yang berguna untuk pencapaian tujuan. Pengertian lebih rinci
25
Dijelaskan selanjutnya pengelolaan menghasilkan sesuatu yang merupakan
penghapusan yang berupa alat pembelajaran, alat peraga, dan media pendidikan di
sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan yag telah ditetapkan secara efektif dan
efisien.
2. Sarana
sarana pendidikan, yaitu ditinjau dari sudut: (1) habis tidaknya dipakai; (2)
bergerak tidaknya pada saat digunakan; dan (3) hubungannya dengan proses
belajar mengajar.
Apabila dilihat dari habis tidaknya dipakai, ada dua macam sarana
pendidikan, yaitu sarana pendidikan yang habis dipakai dan sarana pendidikan
tahan lama.
26
1) Sarana pendidikan yang habis dipakai Sarana yang habis dipakai adalah segala
bahan atau alat yang apabila digunakan bisa habis dalam waktu yang relative
singkat. Sebagai contohnya adalah kapur tulis yang biasa digunakan oleh guru
habis pakai.
2) Sarana pendidikan yang tahan lama Sarana pendidikan yang tahan lama adalah
keseluruhan bahan atau alat yang dapat digunakan secara terus menerus dalam
waktu yang relatif lama. Beberapa contohnya adalah bangku sekolah, mesin
2) Sarana pendidikan yang tidak bisa bergerak Sarana pendidikan yang tidak
bisa bergerak adalah semua sarana pendidikan yang tidak bisa atau relatif
27
peralatan yang berkaitan dengan itu, seperti pipanya, relatif tidak mudah
atlas, dan sarana pendidikan lainnya yang digunakan guru dalam mengajar.
sarana pendidikan yang tidak secara langsung digunakan oleh guru dalam
3. Prasarana
Secara etimologis (arti kata) prasarana berarti alat tidak langsung untuk
antaranya adalah ruang kantor, kantin sekolah, tanah dan jalan menuju sekolah,
28
kamar kecil, ruang usaha kesehatan sekolah, ruang guru, ruang Kepala Sekolah,
tugasnya dan melaksanakan tugasnya dengan baik. Untuk itu kepala sekolah harus
sekolah. Berbagai tugas yang harus dilakukan kepala sekolah antara lain membuat
dilakukan secara efektif agar administrasi sekolah dapat tertata dan terlaksana
didik, guru, pegawai TU, penjaga sekolah, teknisi dan pustakawan, kegiatan
ekstrakurikuler, data administrasi hubungan sekolah dengan orang tua murid, data
29
Kepala sekolah dalam perannya sebagai administrator dalam hal ini juga
guru tidak lepas dari faktor biaya. Seberapa besar sekolah dapat mengalokasikan
peka.Oleh karena itu dalam mengelola bidang ini kepala sekolah harus hati-hati,
jujur dan terbuka agar tidak timbul kecurigaan baik dari staf maupun dari
masyarakat atau orang tua murid. Salah satu peranan Kepala Sekolah sebagai
mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja, kursi, serta alat-alat dan media
fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau
tetapi jika dimanfaatkan secara langsung untuk proses belajar mengajar, seperti
sarana dan prasarana pendidikan agar dapat memberikan kontribusi secara optimal
dan berarti pada jalannya proses pendidikan. Kegiatan pegelolaan ini meliputi
30
penghapusan serta penataan. Manajemen sarana dan prasarana yang baik
menciptakan kondisi yang menyenangkan baik bagi guru maupun murid untuk
fasilitas belajar yang memadai secara kuantitatif, kualitatif, dan relevan dengan
pendidikan dan pembelajaran, baik oleh guru maupun peserta didik. Jenis
belajar. Persedian yang kurang dan tidak memadai akan menghambat proses
belajar dan mengajar. Demikian pula administrasinya yang jelek akan mengurangi
31
kebutuhannya dengan daftar alat yang distandarisasi.Sedangkan untuk
dan serangga.
pelaksanaan tanggung jawab ini hanya bersifat ketatausahaan maka kurang tepat
3. Administrasi Perawatan
32
Walaupun pelaksanaan administrasi peralatan dan perlengkapan sudah
adalah:
pengajaran.
pengajaran.
kebutuhan-kebutuhan mereka.
bangunan yang sudah ada, meningkatkan mutu keindahan ruang belajar, memilih
33
alat-alat, mengatur dan memelihara ruang belajar, memelihara halaman dan
tempat bermain. Peranan Kepala Sekolah dalam perluasan bangunan yang sudah
ada maksudnya disini adalah pada bangunan sekolah seudah ada sering kali
guru dan orang tua peserta didik untuk mengetahui penambahan-penambahan dan
mmberikan saran-saran atau rekomendasi yang tepat dan masuk akal, dalam
ruang belajar, dibutuhkan kejelian dan keahlian pada para pendidik dalam hal ini
pembelajaran nantinya, diamana ruang kelas harus dicat dan ruang yang tertata
rapi agar peserta didik merasa nyaman dalam melakukan proses pembelajaran di
ruang kelas. Memilih prabot dan perlengkapan, kepala sekolah hendaknya serba
bisa, karena bukan hanya handal mengenai bangunan namun juga dalam
34
35
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
mengelola program pembelajaran, memiliki harapan yang tinggi pada diri sendiri,
guru, staf, dan terhadap siswa, dan mencurahkan sebagian besar waktunya untuk
pembelajaran berjalan lancar dan tujuan sekolah dapat tercapai secara efektif.
tujuan besama. Seorang pemimpin dalam lingkup pendidikan tiada lain adalah
kepala sekolah.
dapat tercapai. Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang
Sebagai penulis, saya menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman
dan pembaca sekalian. Atas saran dan kritik yang diberikan, kami ucapkan
terimakasih
37
38
DAFTAR PUSTAKA
Mukti, Abdul. 2017. Eksekutif Summary Hasil Akreditasi BAN- SM. Tahun 2012
s.d 2017.
Aksara, 2008.
Donni Juni Priansa dan Euis Karwatu. “ Pendidikan Dan Pembelajaran”., (Kinerja
2003.Kemendiknas. 2007.
Mulyasa, H.E. Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. Cet. III; Jakarta:
Sekolah http://awwals7.blogspot.co.id/2012/12/fungsi-peran-tugas-
tanggungjawab kepala.html.
Rosdakarya, 2010.
Media. 2013.
Terry dan Rue, Dasar-dasar Manajemen. Cet XII; Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2011.
40