Kepemimpinan Kepamongprajaan - Yansen Alther Maromon
Kepemimpinan Kepamongprajaan - Yansen Alther Maromon
O
L
E
H
12 NILAI KEPAMONGPRAJAAN
8 WATAK ASTABRATA
1. Watak Matahari
Matahari mempunyai sifat panas dan penuh energi dan pemberi sarana hidup artinya
bahwa setiap Pamong Praja harus dapat berfungsi laksana matahari yaitu dapat memberi
semangat kehidupan dan memberi energi kepada setiap orang yang dipimpinnya.
Contoh penerapan
Contoh penerapan di daerah saya yaitu disaat pandemi virus corona, kepala desa memberikan
semangat kepada masyarakat sekitar untuk tetap saling menjaga satu dengan yang lain serta
memberikan suplemen serta bahan makanan untuk masyarakat yang kurang mampu.
2. Watak Bulan
Bulan mempunyai wujud indah dan menerangi dalam kegelapan yang artinya setiap
Pamong Praja harus dapat berfungsi laksana bulan yakni memberi terang dalam kegelapan bagi
setiap orang yang dipimpinnya
Contoh penerapan
Contoh penerapan didaerah saya yaitu bupati malaka memberrikan kemudahan kepada
para petani bawang dengan memberikan pupuk dan alat modern yang mempermudah masyarakat
serta membantu menjualnya dan sebelun pembagian alat modern tersebut terlebuh dahulu
memberikan pemahaman dalam bentuk sosialisasi.
3. Watak Bintang
Bintang mempunyai bentuk yang indah dan menjadi hiasan di waktu malam yang sunyi
sertamenjadi k7 ompas atau pediman arah bagi mereka yang kehilangan arah,artinya setiap
Pamong Praja harus dapat berfungsi laksana bintang yaitu bertaqwa dan dapat menjadi contoh
tauladan bagi orang lain yang dapat menjadi pedoman bagi orang yang dipimpinnya dan
dilayaninya.
Contoh penerapan
Contoh penerapan di kabupaten saya yaitu kabupaten malaka yaitu ketika bupati malaka
membuat sebuah program berobat gratis menggunakan KTP, program tersebut kemudian
mendapat banayak pujian datri daerah lain sehingga beberapa kabupaten pun menerapkan hal
tersebut.
4. Watak Angin
Angin mempunyai sifat mengisi setiap ruang yangkosong, walaupun tempatnya sulit
sekalipun, artinya bahwa setiap Pamong Praja harus dapat berfungsi laksana angin yaitu dapat
melakukan tindakan yang teliti, cermat dan mau berincognito (turun ke lapangan) untuk
mengetahui dan menyalami kehidupan masyarakatnya.
Contoh penerapan
Contoh penerapan di daerah saya adalah ketika terjadi bencana di kabupaten malaka
dimana terjadi banjir bandang dan menewaskan beberapa hewan serta jembatan penghubung
yang
hampir putus, Bupati tidak hanya diam namun turun ke tempat kejadian dan menggerakan team
TNI, POLRI, KESEHATAN, dan lainnya untuk menyelamatkan korban bencana serta
menggerakan masyarakan untuk saling peduli.
5. Watak Mendung
Mendung mempunyai sifat menakutkan (wibawa), tetapi sesudah menjadi air (hujan)
dapat menghidupkan segala yang tumbuh, artinya bahwa setiap Pamong Praja dapat berfungsi
laksana mendung yang memiliki wibawa, tetapi dalam tindakannya harus bermanfaat bagi
masyarakat.
Api memupnyai sifat panas dan tegak sanggup membakar apa saja yang bersentuhan
dengannya, artinya bahwa setiap Pamong Praja harus dapat berfungsi laksana api yang
membakar semangat orang-orang yang dipimpinnya untuk bersemangat, beraktivitas,
berkinerja tinggi dalam membangun dan memberikan pelayanan kepada masyarakat secara adil
dan tegas tanpa pandang bulu.
Contoh penerapan
Contoh penerapan didaerah saya adalah kepala desa membakar semangat pegawai dan
membakar semangat masyarakat dalam mengikuti kegiatan apaun, misalnya kegiatan
7. Watak Samudra
Samudra mempunyai sifat luas dan rata artinya bahwa setiap Pamong Praja harus dapat
laksana samudra yang mempunyai pandangan yang luas, berwawasan yang luas,
berpengetahuan yang luas, dan sanggup menerima setiap persoalan dan mampu
memecahkannya serta tidak boleh membenci seseorang.
Contoh penerapan
Contoh penerapan di daerah saya adalah kepala daerah memberikan solusi kepada masyarakat
apabil terjadi permasalahan baik secara iinternal maupun eksternal. Contoh solusi yang diberikan
adalah ketika terjadi pertikaian anatar umat beragama kepala daerah memberikan solusi dengan
mengumpulkan keduan tokoh agama untuk berdiskusi dan musyawara
8.Watak Bumi
Bumi sebagai tempat hidup manusia dan makluk hidup lainnya mempunyai
sifat sejahtera, sentosa dan suci, artinya setiap Pamong Praja harus dapat laksana
bumi yang memberikan anugerah rasa aman sentosa bagi setiap orang untuk hidup
dalam kondisi memiliki tingkat kesejahteraan yang cukup atas dasar kejujuran, serta
memberikan anugerah kepada siapa saja yang telah berjasa kepada bangsa dan
negara.
Contoh penerapan