Access To Environtmental Information - PELAKSANAAN KETERBUKAAN AKSES INFORMASI UNTUK PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP - Mochamad Mirzan Nasrulloh
Access To Environtmental Information - PELAKSANAAN KETERBUKAAN AKSES INFORMASI UNTUK PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP - Mochamad Mirzan Nasrulloh
mochamad.20174@mhs.unesa.ac.id /
Abstrak
Akses informasi yang terbuka merupakan salah satu alat untuk mengawasi kerja
instrumen lingkungan. Instrumen lingkungan ikut andil pada pembangunan
berkelanjutan. PROPER merupakan program evaluasi kinerja perusahaan dalam
pengelolaan lingkungan, instrumen yang terus dilaksanakan oleh pemerintah sejak
tahun 1995 dan dikembangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup. Tujuan
PROPER adalah untuk memantau dan meningkatkan pengelolaan lingkungan
perusahaan. Akses terbuka ke informasi dapat membantu kinerja yang benar. Salah
satu cara untuk menyebarkan informasi adalah dengan memposting hasil yang
BENAR menggunakan gambar ikon berwarna. Berdasarkan hal tersebut, artikel ini
bertujuan untuk memahami proses penerapan akses informasi yang benar. Dari hasil
identifikasi, tentukan mekanisme implementasi saat mengakses informasi secara
langsung (pencapaian pengetahuan) dan tidak langsung (menggunakan sarana
perantara). Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan PROPER adalah
peningkatan kapasitas, peningkatan transparansi, peningkatan koordinasi dan
perbaikan sistem sosialisasi. Meningkatkan transparansi penilaian, menjaga penilaian
dengan gambar nasional dan ikon berwarna, merupakan cara mudah untuk
mengedukasi seluruh masyarakat dan memanfaatkan tokoh masyarakat untuk
berperan mendidik masyarakat agar benar-benar mengerti.
.
A. PENDAHULUAN
yang paling mendesak untuk ditangani. Selain itu, tingginya intensitas kegiatan
pencemaran dan kerusakan lingkungan yang sangat serius. Semua ini menjadikan
sebagai upaya penyediaan informasi secara linier, top-down atau terbalik (bottom-
up), tetapi juga sebagai cara arus informasi. untuk dipertukarkan sehingga terjadi
akses publik atas informasi adalah bahwa semua informasi tersedia untuk publik
dan dapat diakses oleh semua pengguna informasi publik, kecuali sangat dibatasi.
pengelolaan lingkungan telah berkontribusi pada akses yang lebih baik terhadap
informasi lingkungan.
Hak akses diakui sebagai bagian integral dari Prinsip Deklarasi Rio 10, Ini
yang harus dipelihara oleh otoritas publik dan terus diinformasikan untuk
yang disepakati secara terus menerus dikomunikasikan dan diketahui semua pihak.
berdasarkan website KLH. Pada tahun 2020 KLH telah menerima pengaduan
masyarakat masih banyak. Akses informasi yang terbuka merupakan salah satu
yang terus dilaksanakan oleh pemerintah sejak tahun 1995 dan dikembangkan oleh
lingkungan melalui alat insentif dan disinsentif. Insentif berupa sosialisasi reputasi
atau citra yang baik kepada publik bagi perusahaan dengan praktik pengelolaan
lingkungan yang baik. Mereka ditandai dengan label biru, hijau dan kuning.
pelayanan informasi memang belum dijelaskan secara detail di dalam UUKIP dan
giatdi baik sebagai individu maupun sebagai kelompok. Dasar hukum PROPER
Lingkungan dan masalah yang menjadi satu adalah suatu sistem yang padu, terdiri
atas banyak skema berbeda, yang mana masing-masing mempunyai kegunaan dan
kompleks, ilmu pengetahuan dan teknologi terlalu sederhana jika digunakan untuk
informasi lanjutan yaitu memberikan informasi atas inisiatif pemilik atau badan
penguasa informasi tanpa perlu terlebih dahulu meminta informasi tersebut, baik
secara langsung maupun tersurat. Artinya, dalam periode waktu tertentu, instansi
instrumen ekonomi. Hal tersebut sejalan dengan penerapan pasal 42 dan pasal 43
UUPPLH, Pasal 43 (3), mengenai insentif dan atau disinsentif antara lain
sehingga dapat dinikmati oleh seluruh kalangan tanpa terkecuali. Dalam UUPPLH
tepat. Sesuai dengan UUPPLH juga menjelaskan pemanfaatan sumber daya alam
hidup. Oleh karena itu, kebijakan, rencana, dan/atau program pembangunan harus
salah satu cara yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 dalam
penilaian oleh tim teknis bekerjasama dengan pemerintah provinsi dan kota untuk
oleh pejabat tingkat 1 KLH. Selain itu, dibahas lebih detail di tingkat dewan
masukan dan bila perlu melakukan uji lapangan untuk menentukan peringkat
suatu perusahaan.
PROPER, deklarasi yang tepat diselesaikan dalam dua tahap. Tahap awal adalah
siapapun, baik perseorangan maupun yang mewakili badan atau komunitas atau
lembaga atau institusi tertentu. Informasi yang akan diberikan oleh PROPER
memiliki berbagai syarat. Syarat tersebut adalah setiap informasi yang dikirimkan
oleh masyarkat memiliki identitas pemohon dan apa yang ingin diketahui atau
dilaporkan secara jelas. Identitas terkait data diri, yaitu nama, badan atau
komunitas atau lembaga atau institusi tertentu, alamat yang bisa dihubungi beserta
tata cara pengaduan. PROPER juga memiliki tata cara untuk memberikan
dua cara, yakni menerima pemohon secara aktif (datang langsung) ataupun
menerima kiriman informasi secara pasif (melalui surat, email, sms dan atau
telepon).
C. PENUTUP
Kesimpulan
infrastruktur dan mengacu pada Peraturan Menteri No. 09 Tahun 2010 untuk
atau buku tamu dan secara tidak langsung dengan menggunakan media perantara
yaitu melalui Website, SMS, E-mail, Fax, Telp dan surat. Namun demikian,
belum ada peraturan lanjutan dari UUKIP tentang mekanisme layanan informasi.
Selain itu, keterbukaan informasi yang dimiliki oleh PROPER masih perlu
Saran
Sosialisasi secara progresif memang sangat diperlukan oleh pihak PROPER
DAFTAR PUSTAKA