Anda di halaman 1dari 5

III.

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI


A. Letak, Luas, dan Batas Wilayah Penelitian
Wilayah Kabupaten Brebes Jawa Tengah secara garis lintang dan bujur
terletak di antara 108º 41’ – 109º 11’ Bujur Timur (BT) dan 6º 44’ – 7º 21’ dan
7°42’16” Lintang Selatan (LS). Peta administrasi Brebes tersaji pada gambar 2.

Gambar 2. Peta Administrasi Brebes


Sumber: DPU Brebes (2010)

Kabupaten Brebes secara geografis terletak paling ujung di sepanjang pantai


utara Laut Jawa, dimana kabupaten Brebes merupakan salah satu daerah otonom di
Provinsi Jawa Tengah yang memanjang ke selatan berbatasan langsung dengan
wilayah Kabupaten Banyumas yang mempunyai luas wilayah 1.769,62 km².
Kabupaten Brebes mempunyai batasan wilayah yaitu sebelah selatan berbatasan
dengan Kabupaten Banyumas, sebelah timur berbatasan dengan Kota Tegal,
sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa dan sebelah barat berbatasan dengan
Provinsi Jawa Barat.
Sementara itu, Kecamatan Sirampog merupakan salah satu kecamatan di
Brebes yang memiliki luas 74,19 km², dengan rentang ketinggian daerah antara 875
mdpl. Peta administrasi Kecamatan sirampog tersaji pada gambar 3.

17
18

Gambar 3. Peta Administrasi Kecematan Sirampog


Sumber: Pemkab Brebes (2019)
Kecamatan Sirampog sebelah utara berbatasan langsung dengan Kecamatan
Tonjong dan Kabupaten Tegal, sebelah timur berbatasan langsung dengan Gunung
Slamet, kemudian di sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Paguyangan,
serta pada batas sebelah barat berbatasan dengan kecamatan Bumiayu dan
Kecamatan Tonjong.
B. Keadaan Tanah dan Iklim
Menurut Pemkab Brebes (2019) keadaan morfologi, bentik alam dan batuan
induk di Kabupaten Brebes termasuk dalam bagian dari pegunungan pulau jawa,
yang menjadi 3 daerah yaitu: kawasan bukit berlereng sedang dengan batuan
gamping, kawasan pegunungan berlereng curam dengan batuan lava, dan kawasan
alluvial sebagai dataran rendah berlereng datar terletak pada daerah endapan.
Jenis tanah yang terdapat di daerah kabupaten Brebes terdiri dari alluvial
kelabu, alluvial coklat, tua, latosol tua kecoklatan, gromosol kelabu kekuningan,
andosol coklat, regosol kelabu, regosol coklat, Gromosol kelabu, Asosiasi glry
humus dan alluvial kelabu, Alluvial hidromor, latosol merah kekuningan dan litosol
(Pemkab Brebes, 2019). Kecamatan Sirampog sendiri, jika dilihat dari jenis
tanahnya yang ada 2 jenis tanah yang dominan di daerah ini, yaitu tanah latosol dan
tanah andosol. Kondisi iklim di Kecamatan Sirampog termasuk zona B2 menurut
19

klasifikasi iklim Oldeman, yang dicirikan dengan bulan kering 3 bulan dan bulan
basah 7 bulan.
Brebes memiliki iklim tropis, dengan curah hujan yang signifikan di hampir
sebagian besar bulan dan musim kemarau yang singkat. Suhu rata-rata tahunan di
Brebes adalah 27,5°C dengan curah hujan rata-rata sebesar 1.961 mm/tahun. iklim
di Kabupaten Brebes termasuk dalam kategori iklim tropis basah. Suhu udara di
Kabupaten Brebes berkisar 25ºC - 33ºC dengan kelembaban udara berada pada
kisaran 60% - 95% (Pemkab Brebes, 2019). Pada tahun 2020 curah hujan tertinggi
terjadi pada bulan Desember yaitu dengan rata-rata curah hujan sebanyak 1.322 mm
dengan rata-rata hari hujan selama 23 hari (BPS, 2020). Adapun data curah hujan
dan jumlah hujan Kabupaten Brebes pada tahun 2015-2020 tersaji pada tabel 4.
Tabel 4. Data Jumlah Curah Hujan (mm) dan Jumlah Hari Hujan
Tahun 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah Curah Hujan
2.101 2.882 5.487 4.607 3.729 2.463
(mm)
Jumlah Hujan (Hari) 179 163 277 220 172 141
Sumber: Badan Pusat Statistik Brebes, 2020
C. Kondisi Eksiting Fisiografi Wilayah Studi
Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, memiliki luas
wilayah 6703 Ha, dan merupakan daerah dengan ketinggian paling tinggi yaitu 875
mdpl, dengan terbagi menjadi 13 desa/kelurahan. Berdasarkan letaknya yang
termasuk dalam zona pegunungan (berdekatan dengan Gunung Slamet), dilihat dari
kondisi tanah dan iklim ada potensi dalam pengembangan budidaya tanaman
hortikultura, dan juga memang menurut BPT (2021) pekerjaan masyarakat sekitar
Kecamatan Sirampog mayoritas petani (Pemkab Brebes, 2019).
1. Kemiringan Lereng
Menurut RKPD Brebes (2021) Kondisi kemiringan lereng di daerah
kecamatan sirampog ini termasuk dalam kategori tingkat lereng >30% dengan luas
lereng sebesar kurang lebih 3025 Ha kemiringannya >40%, sehingga memiliki
potensi untuk terjadinya erosi cukup tinggi. Peta kemiringan lereng Kecamatan
Sirampog tersaji pada pada gambar 4.
20

Gambar 4. Peta Kemiringan Lereng


Sumber: (RKPD Brebes, 2010)
Berdasarkan peta pada gambar 4. Wilayah Kecamatan Sirampog sebagian
besar masuk dalam kategori kawasan yang rentan terjadi erosi karena memiliki
curah hujan yang cukup tinggi sehingga tingkat erosi juga menjadi tinggi dan
potensi terjadinya longsor semakin besar.
2. Ketinggian Tempat
4 (empat) desa di Kecamatan Sirampog yaitu Desa Wanareja (luas lahan
pertanian 457,6 ha), Desa Igirklanceng (luas lahan pertanian 302,3 ha), Desa
Dawuhan (luas lahan pertanian 652 ha) dan Desa Batursari (luas lahan pertanian
284,5 ha) memiliki ketinggian yang bervariasi, yaitu berkisar antara 800-1.600 m
dpl. Peta ketinggian keempat desa di Kecamatan Sirampog tersaji pada gambar 5.

Gambar 5. Peta Ketinggian Tempat


21

3. Kemiringan Lereng
4 (empat) desa di Kecamatan Sirampog yaitu Desa Wanareja (luas lahan
pertanian 457,6 ha), Desa Igirklanceng (luas lahan pertanian 302,3 ha), Desa
Dawuhan (luas lahan pertanian 652 ha) dan Desa Batursari (luas lahan pertanian
284,5 ha) memiliki kemiringan lahan lebih dari 30% (curam). Peta kemiringan
lereng tersaji pada gambar 6.

Gambar 6. Peta Kemiringan Lereng

Anda mungkin juga menyukai