Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

JUDUL MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kuliah
Mata Kuliah: Teori Graf

Dosen Pembimbing
Nisky Imansyah Yahya, M.pd

Disusun Oleh:

Kelas: A Semester 3

PROGRAM STUDI MATEMATIKA


JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kabupaten Sumedang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi
Jawa Barat yang terkenal dengan makanan khasnya bernama Tahu
Sumedang. Luas wilayah Kabupaten Sumedang mencapai 155.871,98
hektare, yang terdiri dari 26 kecamatan, 270 desa, dan 7 kelurahan.
Sumedang berada sekitar 45 kilometer sebelah timur laut dari ibu kota
Provinsi Jawa Barat yaitu Kota Bandung. Secara geografis letaknya
berbatasan dengan Indramayu di utara, Garut dan Kabupaten Bandung di
selatan, Bandung Barat dan Subang di barat, serta Majalengka di timur.
Konon asal-usul nama Sumedang diambil dari perkataan Prabu
Tajimalela itu yaitu pada bagian Insun Madangan. Masyarakat sekitar
mengalami perubahan pengucapan terhadap kata Insun Madangan itu
menjadi Sun Madang, yang perkembangan berikutnya menjadi Sumedang.
Namun ada pula yang menyebutkan bahwa nama Sumedang berasal dari
katan Insun Medal yang mengalami perubahan pengucapan. Hingga saat
ini, kata Insun Medal masih tertulis di logo Kabupaten Sumedang atau
yang disebut dengan Logo Insun Medal.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan Sejarah Kabupaten Sumedang dan Asal Usul Nama
Sumedang
2. .........
3. ..........
4. .........

C. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami Sejarah Kabupaten Sumedang
dan Asal Usul Nama Sumedang
2. Mengetahui dan memahami
3. Mengetahui dan memahami
4. Mengetahui dan memahami
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Kabupaten Sumedang dan Asal Usul Nama
Sumedang

Sejarah Kabupaten Sumedang


Berdasarka catatan sejarah, di wilayah Sumedang dahulu berdiri
sebuah kerajaan bernama Kerajaan Tembong Agung. Kerajaan Tembong
Agung ini dipimpin oleh Prabu Galuh Hadji Adji Putih atau yang juga
dikenal dengan nama Adji Purwa Sumedang. Nama Kerajaan Tembong
Agung kemudian diubah menjadi Kerajaan Sumedang Larang pada masa
pemerintahan Prabu Tadjimalela. Kerajaan Sumedang Larang ini
mencapai puncak kejayaan saat dipimpin oleh Pangeran Angka Widjaya
atau Prabu Geusan Ulun. Secara sistem pemerintahan, Prabu Geusan Ulun
mulai menerapkan sistem pemerintahan kabupaten di Sumedang Larang.
Penobatan Prabu Geusan Ulun sebagai pemimpin Sumedang Larang
dilakukan oleh Prabu Siliwangi pada tanggal 22 April 1578. Peristiwa
penobatan Prabu Geusan Ulun dianggap sebagai tonggak baru Sumedang
Larang yang memiliki otoritas penuh. Oleh karena itu, tanggal 22 April
hingga kini ditetapkan sebagai Hari Jadi Kabupaten Sumedang. Wilayah
kekuasaan Sumedang Larang pada masa Prabu Geusan Ulun ini sangat
luas, yaitu mencapai Samudera Hindia di selatan, Laut Jawa di utara.
Kekuasaan juga membentang hingga Cisadane di barat, serta Kali Brebes
di wilayah timur. Pada perkembangannya, Sumedang Larang sempat
menjadi negara vasal atau negara bagian Kesultanan Cirebon hingga
kemudian Kesultanan Mataram. Wilayah Sumedang kemudian diserahkan
kepada VOC melalui konsesi yang disepakati antara Pakubuwana I dari
Mataram Kartasura dengan perusahaan Belanda tersebut.

Asal Usul Nama Sumedang


Nama Sumedang sendiri diambil dari nama kerajaan yang ada di
kabupaten ini pada masa lampau yaitu Kerajaan Sumedang Larang.
Sebagaimana diungkap sebelumnya, Sumedang Larang merupakan nama
pengganti kerajaan yang ada sebelumnya yaitu Kerajaan Tembong Agung.
Pada perkembangannya, nama untuk wilayah Sumedang ini mengalami
beberapa kali perubahan. Setelah Tembong Agung, nama daerah ini
diubah menjadi Himbar Buana oleh Prabu Tajimalela. Saat itu, sang prabu
bersabda “Insun medal Insun madangan”, yang artinya aku dilahirkan dan
aku menerangi. Konon asal-usul nama Sumedang diambil dari perkataan
Prabu Tajimalela itu yaitu pada bagian Insun Madangan. Masyarakat
sekitar mengalami perubahan pengucapan terhadap kata Insun Madangan
itu menjadi Sun Madang, yang perkembangan berikutnya menjadi
Sumedang. Namun ada pula yang menyebutkan bahwa nama Sumedang
berasal dari katan Insun Medal yang mengalami perubahan pengucapan.
Hingga saat ini, kata Insun Medal masih tertulis di logo Kabupaten
Sumedang atau yang disebut dengan Logo Insun Medal.

B. .........
C. .......
D. .......
Graf Peta Kabupaten Sumedang
TABEL PEMBENTUKAN POHON RENTANG MINIMUM
Langkah Sisi Bobot Pohon Rentang
1 (1,2) 3

2 (2,3) 9

3 (3,6) 9

4 (6,25) 3

5 (25,10) 9
6 (10,16) 5

7 (16,15) 4

8 (15,17) 4
9 (17,24) 3

10 (24,26) 6

11 (10,9) 9
12 (9,11) 8

13 (17,14) 11

14 (14,13) 7
15 (17,18) 11

16 (6,4) 11

17 (3,5) 11
18 (9,8) 13

19 (8,7) 9

20 (24,23) 14
21 (23,19) 6

22 (19,20) 5

23 (20,21) 7

24 (23,22) 11
25 (13,12) 22

POHON RENTANG MINIMUM

 Pohon rentang minimum : T{(1,2)(2,3)(3,6)(6,25)(25,10)(10,16)(16,15)


(15,17)(17,24)(24,26)(10,9)(9,11)(17,14)(14,13)(17,18)(6,4)(3,5)(9,8)(8,7)
(24,23)(23,19)(19,20)(20,21)(23,22)(13,12)}
 Bobot Minimum : ∑w(e)min = 210

Anda mungkin juga menyukai