Anda di halaman 1dari 46

LEMBAR KARYA TULIS ILMIAH

KESADARAN BELA NEGARA SISWA SMA DI BATUSANGKAR

DISUSUN OLEH:

Kelompok 2

XII MIPA 1

Azzakia Turrahmi

Azizah

Fayra Alifya Annisa

Ghina Aulia Rova

Gres Ciandha Purnawan

Sari Yulia Fatmi

Fellia Rahmadhani

Melcy Anggraini

Muhammad Haekal

Shalsabilla Noveliza

Laura Andini

Tahta Luthfiah Hakim

SMA NEGERI 3 BATUSANGKAR

TAHUN PELAJARAN 2022-2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT karena dengan rahmat-Nya,
kami sebagai penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “Kesadaran
Bela Negara pada Siswa SMA di Batusangkar” dengan baik. Makalah penelitian
ini kami buat untuk memberitahukan kepada pembaca apakah penting bela negara
dilakukan oleh siswa SMA. Makalah penelitian ini menerangkan tentang seberapa
penting bela negara dan hal apa yang siswa SMA dengan statusnya sebagai pelajar
dapat ikut andil dalam pelaksanaan bela negara.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Martalius, S.Pd selaku


guru mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang telah
membantu dan membimbing kami dalam mengerjakan dan menyelesaikan karya
ilmiah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah
menyisihkan sedikit waktunya untuk berkontribusi dalam pembuatan karya ilmiah
ini.

Kami berharap makalah penelitian ini dapat berguna bagi semua pembaca.
Kami juga membutuhkan saran serta kritik yang dapat membangun untuk
memperbaiki karya ilmiah kami selanjutnya dan kami sangat berterima kasih atas
saran dan kritik yang diberikan.

Kami menyadari bahwa masih banyak lagi hal yang perlu dibenahi dalam
makalah penelitian ini. Kami juga berharap semoga karya ilmiah ini mampu
memberikan pengetahuan tentang pentingnya bela negara kepada pembaca
makalah ini.

Batusangkar, 6 November 2022

Penulis

ii
ABSTRAK

Pada masa sekarang, kesadaran akan penting nya bela negara berkurang. Hal ini
bahkan bisa diketahui dari tingkat pengetahuan masyarakat umum yang rendah
akan kesadaran bela negara. Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
tingkat kesadaran bela negara pada siswa SMAN 3 BATUSANGKAR yang
diwakilkan oleh 125 siswa. dengan tujuan setelah penelitian ini dilakukan, dapat
membuat siswa sadar akan pentingnya bela negara
Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif, yaitu metode
penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan tentang kesadaran bela negara
pada siswa/i SMA Negeri 3 Batusangkar. Penelitian deskriptif menjelaskan suatu
kejadian atau peristiwa dengan sebenar-benarnya dan apa adanya. Jadi, jenis
penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Setelah disebarkan angket juga dilakukan observasi didapat hasil
sebagaimana terlampir. Sebanyak 125 responden telah mengisi angket sesuai
dengan keadaan mereka tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
Bela negara laksana benteng pertahanan negara, jika aparat keamanan merupakan
benteng bagian luar maka kita selayaknya warga Indonesia merupakan benteng
bagian dalam. Begitulah perumpamaan betapa pentingnya bela negara bagi sebuah
bangsa dan negara. Sebagai warga negara haruslah kita selalu menyadari apa
pentingnya bela negara. Meski begitu, masih banyak generasi muda saat ini yang
masih belum menyadari apa pentingnya bela negara demi keutuhan bangsa dan
negara.

Kata kunci: bela negara, pengetahuan, kesadaran, pertahanan negara.

iii
iv
ABSTRACT

At present, awareness of the importance of defending the country is reduced. This


can even be known from the level of knowledge of the general public. Low
awareness of defending the country. The purpose of this research is to determine
the level of awareness of defending the country in SMAN 3 BATUSANGKAR
students delivered by 125 students. With the aim that after this research is carried
out, it can make students aware of the importance of defending the country
The type of research used is descriptive research, namely the research method
used to describe the awareness of defending the country in students of SMA
Negeri 3 Batusangkar. Descriptive research describes an event or events truly and
as they are. So the type of research used is descriptive research with a qualitative
approach. After distributing the questionnaire, observations were also carried out
with the results as attached. A total of 125 respondents have filled out a
questionnaire according to their circumstances without any coercion from any
party.
Defending the country is carrying out the national defense fortress, if security is
the outer fortress then we should be Indonesian citizens as the inner fortress. That
is the parable of the importance of defending the country for a nation and state. As
citizens, we must always be aware of the importance of defending the country.
Even so, there are still many young people today who still do not realize the
importance of defending the country and the country.
 

Keywords: state defense, knowledge, awareness, national defens

v
DAFTAR ISI

COVER....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
ABSTRAK.............................................................................................................iii
ABSTRACT............................................................................................................v
DAFTAR ISI..........................................................................................................vi
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian.........................................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................4
A. Konsep Bela Negara.....................................................................................4
2.1 Konsep Bela Negara Menurut Para Ahli..................................................4
2.2 Landasan Hukum Bela Negara................................................................6
2.3 Tujuan Bela Negara...............................................................................11
2.4 Fungsi Bela Negara...............................................................................12
2.5 Unsur Bela Negara................................................................................13
2.6 Prinsip Bela Negara...............................................................................15
B. Upaya Bela Negara dalam Ketahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia
........................................................................................................................ 16
2.7 Bentuk Bentuk Bela Negara...................................................................16
2.8 Manfaat Bela Negara.............................................................................19
C. Pelanggaran Bela Negara...........................................................................21
2.9 Bentuk Bentuk Ancaman dan Gangguan Pertahanan Indonesia...........21
2.10 Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Pelanggaran Bela Negara...........22
2.11 Upaya Penanganan Pelanggaran Bela Negara...................................23
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................25
3.1 Jenis Penelitian.........................................................................................25
3.2 Sumber Data Penelitian.............................................................................25
3.3 Subjek Penelitian.......................................................................................25

vi
3.4 Teknik Pengumpulan Data........................................................................26
3.5 Ruang Lingkup Kegiatan...........................................................................26
3.6 Waktu Penelitian.......................................................................................26
3.7 Fasilitas.....................................................................................................26
BAB IV HASIL PENELITIAN...........................................................................27
BAB V PENUTUP................................................................................................37
5.1 Kesimpulan...............................................................................................37
5.2 Saran.........................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................39

vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) mengesahkan pengertian


bela negara yang dirumuskan oleh Universitas Pertahanan Indonesia, adapun
pengertian bela negara yang dimaksud adalah sikap, tekad dan juga perilaku
warga negara yang dilakukan secara menyeluruh, teratur, serta terpadu dan juga
dijiwai oleh kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 untuk menjamin kelangsungan hidup
berbangsa dan bernegara.

Sedangkan, kesadaran bela negara adalah dimana kita berupaya untuk


mempertahankan negara kita dari ancaman yang dapat mengganggu kelangsungan
hidup bermasyarakat yang berdasarkan atas cinta tanah air.

Bela Negara merupakan salah satu kunci penting dalam menjaga


kehidupan bernegara dan dibutuhkan kesadaran semua pihak warga negara untuk
mewujudkan bela negara yang utuh yang mampu menjaga negara kesatuan baik
dari luar maupun dalam.

Pada zaman penjajahan, bela negara dilakukan dengan mengangkat


senjata, melindungi wilayah teritorial dengan tentara yang siap berperang mati
demi negara namun sekarang pada zaman modern tidak dibutuhkan lagi senjata
api ataupun bom nuklir hanyalah butuh kesadaran. Sebuah kesadaran bahwa
bangsa Indonesia tidak akan bisa menjaga dirinya sendiri jika rakyat yang
menghuninya tidak dapat menyadari apa pentingnya bela negara.

Namun pada masa sekarang, kesadaran ini kian berkurang. Hal ini bahkan
bisa diketahui dari tingkat pengetahuan masyarakat umum yang rendah akan

1
kesadaran bela negara. Mata pelajaran ini sama sekali tidak diajarkan di sekolah
maupun instansi pendidikan formal yang mewajibkannya. Jadi bukanlah hal yang
aneh jika dikatakan kesadaran masyarakat Indonesia akan bela negara tergolong
masih rendah.

Jika dibandingkan dengan negara lain seperti Korea Utara, Korea Selatan
juga Rusia yang menjadikan wajib militer sebagai kewajiban seluruh warga
negaranya. Pelatihan militer termasuk salah satu contoh bela negara yang
dilakukan oleh warga negara terkhusus para pemudanya. Indonesia belum
melaksanakan wajib militer karena adanya berbagai alasan, dan alasan khususnya
adalah anggapan bahwa Indonesia sedang tidak dalam kondisi terdesak perang
terkhusus perang menggunakan fisik.

Perlakuan negara yang mewujudkan wajib militer ini dikhususkan untuk


menghadapi ancaman yang bisa jadi akan meletus kapan saja di permukaan dunia.
Juga secara tidak langsung menyadarkan para pemuda bahwa negara tempat
mereka tinggali harus dipertahankan apapun resikonya.

Hal ini karena kurangnya kesadaran masyarakat Indonesia terkhusus


remaja. Terbuai akan kedamaian di depan mata juga tanpa mengkhawatirkan
kehidupan yang akan datang. Menutup mata atas masalah dalam juga luar wilayah
kesatuan. Tidak sadarkah kita akan ancaman yang terus datang. Apa solusi yang
seharusnya kita cari saat ini, untuk mengubah Indonesia menjadi bangsa yang
lebih baik daripada sebelumnya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diperkirakan beberapa lingkup masalah


yang akan dibahas dan diteliti yaitu:
1. Bagaimana pengetahuan siswa SMA di Batusangkar tentang bela negara.

2
2. Bagaimana pandangan siswa SMA di Batusangkar tentang perilaku bela
negara yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Bagaimana pandangan siswa SMA di Batusangkar tentang pelaksanaan
bela negara di Indonesia.

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengetahuan siswa SMA di Batusangkar tentang bela


negara.
2. Untuk mengetahui pandangan siswa SMA di Batusangkar tentang perilaku
bela negara yang dilakukan dalam kehidupan.
3. Untuk mengetahui pandangan siswa SMA di Batusangkar tentang
pelaksanaan bela negara di Indonesia.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian diharapkan akan menimbulkan kesadaran bagi siswa/i akan


pentingnya bela negara. Membantu mencari strategi bagi para pengajar untuk
membantu pengajaran di bidang bela negara.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Bela Negara

2.1 Konsep Bela Negara Menurut Para Ahli

Bela negara adalah tekad, sikap, dan perilaku warga negara yang
dilakukan secara teratur, menyeluruh, dan terpadu serta dijiwai dengan kecintaan
kepada NKRI berdasarkan pancasila dan UUD 1945. Setiap warga negara
mempunyai kewajiban yang sama dalam hal bela negara. Hal tersebut sebagai
wujud kecintaan terhadap tanah air. Dalam praktiknya, bela negara bisa secara
fisik dan non-fisik.

Wujud bela negara secara fisik, bisa diartikan sebagai usaha


mempertahankan dan menghadapi serangan fisik yang mengancam keberadaan
negara tersebut. Adapun wujud bela negara non-fisik dapat diartikan sebagai
upaya berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara, baik melalui
pendidikan, moral, sosial maupun peningkatan kesejahteraan bangsa tersebut.
Landasan konsep bela negara adalah adanya wajib militer. Jadi, subjek dari
konsep bela negara adalah menjadi tentara atau perangkat pertahanan negara
lainnya.

Pengertian Bela Negara Menurut Para Ahli:

1. Chaidir Basrie
Menurut Chaidir Basrie, pengertian dari bela negara adalah sikap, tekad,
dan tindakan warga negara yang menyeluruh, teratur, terpadu, dan berkelanjutan
yang dilandasi dengan kecintaan kepada tanah air, kesadaran bernegara Indonesia,
kesadaran berbangsa, keyakinan, dan kesetiaan kepada Pancasila.

4
2. Darji Darmodiharjo
Menurut Darji Darmodiharjo, bela negara adalah melaksanakan doktrin
keamanan yang nasional guna berusaha menciptakan sistem pertahanan keamanan
nasional yang mampu mengamankan dan menyukseskan perjuangan nasional
yang pada umumnya.

3. Sunarso
Menurut Sunarso, bela negara mengandung empat esensial yang harus kita
bela, yaitu, kemerdekaan dan kedaulatan negara, kesatuan dan persatuan bangsa,
keutuhan wilayah dan yuridiksi nasional, dan nilai-nilai Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945.

4. Purnomo Yusgiantoro
Menurut Purnomo Yusgiantoro, bela negara adalah sikap perilaku
masyarakat yang dijiwai dengan kecintaan kepada NKRI yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 untuk menjamin kelangsungan hidup
berbangsa dan bernegara.

5. Sutarman
Menurut Sutarman, arti dari bela negara dibagi menjadi dua bagian, yaitu
secara fisik dan non-fisik. Bela negara fisik adalah bagi warga negara yang
langsung maju dan perang dan memanggul senjatanya.

Sedangkan untuk non-fisik adalah bela negara yang dilakukan oleh warga
negara yang tidak langsung maju perang dan angkat senjata, tetapi
melaksanakannya dengan melalui pendidikan kewarganegaraan dan pengabdian
sesuai dengan profesinya masing-masing.

5
2.2 Landasan Hukum Bela Negara

Saat ini pemerintah sudah mencanangkan program bela negara meskipun


Indonesia dalam keadaan damai. Program yang masih pro dan kontra karena ada
beberapa pihak yang beranggapan belum ada undang-undang yang mengaturnya
secara detail, dan Indonesia belum dalam keadaan darurat perang. Maka,
sebaiknya kita mengetahui juga beberapa landasan hukum bela negara yang sudah
ada dan diberlakukan di Indonesia. 1
Landasan bentuk hukum bela negara tersebut akan diuraikan di bawah ini:
1. Landasan Idiil
Sama halnya dengan landasan hukum semua aktivitas bangsa Indonesia,
landasan idiilnya adalah Pancasila. Artinya semua kegiatan yang berlangsung
harus sesuai dengan Pancasila sebagai dasar dan ideologi nasional.

Landasan hukum bela negara terdapat dalam lima sila pancasila sebagai
berikut:
1. Sila Pertama, Ketuhanan yang Maha Esa, Bangsa Indonesia meyakini
bahwa kemerdekaan dan kedaulatan setiap individu dan setiap bangsa
adalah hak asasi manusia. Di mana kemerdekaan dan kedaulatan ini
diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Bahkan dalam pokok pikiran
pembukaan UUD 1945 alinea ketiga disebutkan bahwa kemerdekaan
Indonesia adalah atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa.
2. Sila Kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, menunjukkan
bahwa bela negara wajib hukumnya bagi setiap warga negara terkait
dengan kemanusiaan dan keadilan.
3. Sila ketiga, Persatuan Indonesia, dapat dijadikan sebuah landasan idiil
yang sangat mendasar karena bela negara terkait langsung
hubungannya dengan rasa cinta tanah air dan kewajiban membelanya.

1 Landasan Hukum Bela Negara Menurut UUD, https://kesbangpol.sulselprov.go.id/wp-


content/uploads/2020/02/3-Landasan-Hukum-Bela-Negara-Menurut-UUD-
1945.pdf ,diakses pada tanggal 24 Oktober 2022.

6
4. Sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan dan Perwakilan, menunjukkan landasan bela
negara yang menyeluruh dan terorganisir diatur oleh negara.
5. Sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, sebagai
landasan idiil. Di dalam sila ini terkandung makna kerja keras, giat
belajar, ikut serta dalam kegiatan pembangunan, yang merupakan
perwujudan bela negara dalam kehidupan sehari-hari.

2. Landasan Konstitusional
Landasan Konstitusional pelaksanaan bela negara adalah UUD 1945,
karena UUD 1945 merupakan konstitusi Negara Indonesia, dan sumber hukum
tertinggi di Indonesia. Dalam tiap batang tubuh UUD 1945 ini, tercantum hak dan
kewajiban bela negara bagi setiap warga negara Indonesia.

● Pasal 27 ayat 3 UUD 1945


Hasil amandemen yang menyatakan bahwa: “Setiap warga negara
berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara.” Berdasarkan
pasal ini setiap warga negara berhak dalam upaya membela negara, artinya
tidak selalu dalam bela negara secara fisik. Namun dapat berarti setiap
warga negara berhak mendapatkan pendidikan dan melakukan semua
upaya memajukan dirinya, yang nantinya dapat ikut memajukan negara
Indonesia. Selain hak, bela negara adalah kewajiban, terutama bila
keadaan darurat perang di indonesia. Untuk saat ini bisa dilakukan dengan
cara ikut memelihara lingkungan, melaksanakan aturan dan tata tertib di
Indonesia, dan lain-lain.

● Pasal 30 ayat 1 UUD 1945


Tentang hak dan kewajiban bela negara dalam kondisi yang
berbeda. Bunyi pasal tersebut adalah, ”Tiap-tiap warga negara berhak dan
ikut serta dalam pertahanan dan keamanan Negara.” Sekilas dapat berarti
kewajiban dan hak membela negara dalam bentuk fisik, ketika Indonesia

7
dalam keadaan perang. Namun dapat juga diartikan sebagai kewajiban
menjaga ketertiban dan pertahanan negara sebagai makna sila pancasila
dalam kehidupan sehari-hari, dengan tidak melakukan tindakan yang
melanggar persatuan dan kesatuan Indonesia.

● Pasal 30 ayat 2 UUD 1945


Menjelaskan tentang pertahanan dan keamanan negara yang
dilakukan oleh TNI dan Polri, sesuai dengan isinya, ”Usaha pertahanan
dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta oleh TNI dan Polri sebagai kekuatan utama, dan
rakyat sebagai kekuatan pendukung.” Dengan demikian menurut pasal ini,
keamanan dan perlindungan negara, termasuk di dalamnya perlindungan
terhadap segenap rakyat Indonesia dilakukan oleh TNI dan Polri dengan
dukungan rakyat. TNI dan Polri dalam tugasnya mengatasi semua
ancaman terhadap NKRI baik dari luar maupun dari dalam, ikut membantu
korban bencana alam, mengatasi kriminalitas, dan sebagainya. Rakyat
sebagai pendukung diharapkan ikut berpartisipasi dalam menjaga
pertahanan dan keamanan, dengan berlaku sesuai aturan, tidak melakukan
tindakan kriminal, dan tetap menjaga keutuhan negara Indonesia yang
Bhinneka tunggal Ika.

● Pasal 30 ayat 3 UUD 1945


Berisikan tentang tugas Tentara Nasional Indonesia. Pasal ini berisi
pemisahan TNI dan Polri yang menyatakan bahwa, ”Tentara Nasional
Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan
Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, memelihara
keutuhan, dan kedaulatan negara." Secara garis besar tugas TNI dalam hal
ini adalah upaya menjaga keutuhan, kemerdekaan, dan kedaulatan negara
Republik Indonesia. Semua tugas tersebut selanjutnya diatur oleh undang-
undang.

8
● Pasal 30 ayat 4 UUD 1945
Yang juga hasil amandemen merupakan pasal yang menjelaskan
tugas kepolisian dan wewenangnya. Pasal ini hanya terdapat dalam UUD
1945 hasil amandemen dan berbunyi, ”Kepolisian Negara Republik
Indonesia sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban
masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta
menegakkan hukum”. Dalam hal ini kepolisian yang berhubungan
langsung dengan masyarakat dan bertugas melindunginya dari berbagai
tindakan kejahatan. Pelaksanaan tugas dan fungsi Polri juga diatur
selanjutnya oleh undang-undang.

● Pasal 30 ayat 5 UUD 1945


Berisikan tentang kedudukan Tentara Nasional Indonesia dan
Kepolisian Negara Republik Indonesia dan hubungan keduanya. pasal ini
juga merupakan hasil amandemen UUD 1945 masa reformasi, yang
berbunyi, “Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia dan
Kepolisian Negara Republik Indonesia di dalam menjalankan tugasnya,
syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara diatur oleh undang undang.”

3. Landasan Operasional
Landasan operasional adalah dasar hukum penyelenggaraan suatu kegiatan
dalam negara yang memuat aturannya secara lebih terperinci. Ini dilakukan agar
semua kegiatan penyelenggaraan negara lebih kuat secara hukum, termasuk dalam
hal bela negara.

Beberapa Landasan Operasional bela negara, yaitu:


● Tap MPR Nomor VI Tahun 1973
Ketetapan MPR ini berisikan tentang konsep wawasan nusantara,
yang menjelaskan dimanapun warga negara Indonesia berada, ia adalah
sebagai satu kesatuan Negara Indonesia.

9
● Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki manusia. Dan
dalam UU ini dijelaskan bahwa setiap warga negara mempunyai hak dan
kewajiban dalam membela negara sesuai ketentuan yang berlaku.

● Tap MPR No VI dan VII Tahun 2000 tentang TNI dan Polri
Ketetapan MPR Nomor VI tahun 2000 menjelaskan tentang
pemisahan TNI dan Polri yang semula menjadi satu lembaga. Kemudian
UU Nomor VII menjelaskan peranannya masing-masing, yang kemudian
diatur lebih lanjut dalam undang undang.

● Undang-Undang Nomor 2 dan 4 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara


Republik Indonesia
Menurut UU Nomor 2 tahun 2002 ini, Kepolisian Negara Ri
berfungsi memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakkan
hukum, perlindungan dan pengayoman, serta pelayanan terhadap
masyarakat. Sedangkan UU Nomor 4 tahun 2002 menunjukkan tujuan
kepolisian negara RI, yaitu mewujudkan keamanan dalam negeri yang
termasuk di dalamnya terpeliharanya keamanan dan ketertiban
masyarakat, dan jaminan tegaknya hukum. Terselenggaranya hal tersebut
adalah dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia

● Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 Tentang Pertahanan Negara


Dalam UU ini dijelaskan secara terperinci tentang pengertian
pertahanan negara dan pelaksanaanya yang menganut sistem pertahanan
rakyat semesta, yaitu pertahanan yang melibatkan seluruh rakyat Indonesia
sesuai kemampuan dan profesinya masing-masing. Dalam pasal 5 UU No
3 juga disebutkan fungsi pertahanan negara untuk mewujudkan dan
mempertahankan seluruh wilayah NKRI sebagai satu kesatuan.

10
● Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional
Indonesia
Dalam undang-undang ini menjelaskan tentang definisi Tentara
Nasional Indonesia, yaitu tentara yang berjuang menegakkan RI, dan
fungsi secara terperinci dalam pertahanan dan keamanan negara yangs
esuai dengan hak asasi manusia.

Landasan Idiil bela negara tidak akan berubah sesuai pedoman Bangsa
Indonesia yang juga tidak berubah, yaitu Pancasila. Sedangkan landasan
konstitusional dapat berubah sesuai kesepakatan, apabila ada amandemen
terhadap UUD 1945. Landasan operasional dapat berubah sesuai kebijakan
pemerintah tentang bela negara yang akan dilaksanakan, karena landasan ini
rincian aturan yang akan dilaksanakan terkait bela negara.

2.3 Tujuan Bela Negara

Tujuan Bela Negara erat kaitannya dengan cara seorang rakyat melakukan
bela negara. Dalam hal ini Presiden Joko Widodo telah menegaskan tentang
tantangan besar yang harus dihadapi Indonesia sebagai negara kesatuan yang
berdaulat di bidang politik, memegang bagian di bidang ekonomi serta bersahaja
di bidang budaya. Bukanlah sebuah keanehan jika akan terjadi bentrok di mana-
mana, baik di dalam ataupun di luar kawasan Indonesia itu sendiri.

Hal inilah yang akan menjadikan semua rakyat Indonesia memegang perannya
masing-masing dalam melaksanakan tujuan bela negara tersebut. Oleh karena itu
pula bela negara juga memiliki cakupan yang luas di berbagai bidang seperti
politik, ekonomi, sosial maupun budaya. Bela negara bisa diwujudkan dalam
kehidupan sehari-hari oleh setiap warga negara dari berbagai latar belakang
profesi.

11
2
Seorang guru yang mengajar muridnya, seorang bidan juga tenaga kesehatan
yang membantu pasiennya, petani yang menanami ladangnya demi meningkatkan
kesejahteraan pangan, pegawai negeri sipil, pedagang serta profesi lainnya
merupakan bela negara dalam bentuk pengabdian profesi di berbagai bidang
kehidupan masing-masing. Bagaimanapun sederhana nampaknya, berbagai
profesi itu telah mengabdi kepada negara dengan hal yang mereka kuasai
sepenuhnya.

Tujuan bela negara diantaranya adalah mempertahankan kelangsungan hidup


bangsa dan negara, melestarikan budaya; menjalankan nilai-nilai pancasila dan
UUD 1945, berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara, serta menjaga identitas
dan integritas bangsa dan negara.

2.4 Fungsi Bela Negara

1) Mempertahankan negara dari berbagai ancaman.


Bela negara dalam konteks militer akan sangat berguna untuk melindungi
negara. Negara yang tidak memiliki serdadu-serdadu yang siap untuk membela
negara, maka akan rentan untuk diancam dan diserang oleh negara asing.

2) Menjaga keutuhan wilayah negara.


Selain mempertahankan negara, menjaga keutuhan wilayah negara juga
merupakan fungsi bela negara. Negara akan dicaplok wilayah dan budayanya jika
warga negara tidak memiliki jiwa untuk membela negaranya.

3) Menjalankan kewajiban sebagai warga negara.

2 Riyanto, J., dkk. 2017. Bela Negara dalam Perspektif Strategi dan Kebijakan
Pertahanan Negara. Puskom Publik Kemhan, Jakarta, 2017, hal 13.

12
Sebagai warga negara yang baik, membela negara adalah hal yang wajib.
Hal itu karena kewajiban untuk membela negara sudah diatur dalam UUD 1945.
Maka dari itu, setiap warga negara haruslah memiliki jiwa untuk membela negara.

4) Melestarikan budaya.
Bela negara juga berkaitan erat dengan budaya. Sebagai warga negara, kita
harus melestarikan budaya sebagai bentuk membela negara. Hal ini supaya
budaya negara tidak diakui oleh negara lain.

5) Menjaga identitas dan integritas bangsa dan negara.


Sebuah negara harus memiliki warga negara yang siap untuk
membela negara. Hal itu akan membuat negara tetap memiliki integritas
dan identitas yang kuat. Jika warga negara tidak bersedia membela negara,
maka integritas negara akan terkikis.3
6) Sebagai sebuah panggilan sejarah.4

2.5 Unsur Bela Negara

Di dalam proses pembelaan bangsa, ada beberapa hal yang menjadi unsur penting
diantaranya:

1) Cinta Tanah Air.


Cinta merupakan perasaan yang tumbuh dari hati yang paling dalam tiap
warga negara terhadap tanah air yakni NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD
NRI Tahun 1945. Untuk menumbuhkan nilai-nilai rasa cinta tanah air, perlu
memahami Indonesia secara utuh.

3 Fanani, M.F. 2022. Manfaat Bela Negara, Kenali Pengertian, Fungsi, dan Tujuannya.
Dari : https://m.merdeka.com/trending/manfaat-bela-negara-kenali-pengertian-fungsi-dan-
tujuannya-kln.html?page=3 , diakses pada 24 Oktober 2022.

4 Djumaidin, Z., dkk. 2021. Bela Negara Perguruan Tinggi dalam Pengenalan
Lingkungan dan Prestasi Akademik Universitas Nasional 2021.Dari :
https://www.unas.ac.id/wp diakses pada 24 Oktober 2022.

13
Dengan tumbuhnya rasa cinta tanah air pada tiap warga negara Indonesia
akan lahir sikap bela negara yang kuat sebagai modal dasar kekuatan bangsa dan
negara yang siap berkorban untuk menjaga, melindungi, dan membangun bangsa
dan negara menuju terwujudnya cita-cita nasional.

2) Kesadaran Berbangsa dan Bernegara.


Rasa cinta tanah air yang tinggi dari tiap warga negara, perlu ditopang
dengan sikap kesadaran berbangsa yang selalu menciptakan nilai-nilai kerukunan,
persatuan dan kesatuan dalam keberagaman di lingkungan masing-masing serta
sikap kesadaran bernegara yang menjunjung tinggi prinsip-prinsip dasar NKRI
sebagai negara hukum berdasarkan Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945.

3) Yakin Akan Pancasila Sebagai Ideologi Negara.


Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara telah terbukti ampuh dalam
menjamin kelangsungan hidup NKRI yang diproklamasikan kemerdekaannya
pada tanggal 17 Agustus 1945. Pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia, telah
terjadi berulang kali peristiwa sejarah yang mengancam keberadaan NKRI.
Namun, berbagai bentuk ancaman tersebut dapat diatasi berkat keyakinan rakyat
Indonesia
terhadap ideologi Pancasila.

4) Rela Berkorban untuk Bangsa dan Negara.


Perjuangan bangsa Indonesia untuk memperoleh kemerdekaan dan
mempertahankannya hingga saat ini adalah berkat tekad para pejuang bangsa yang
rela berkorban demi bangsa dan negaranya. Sikap rela berkorban telah menjadi
bukti sejarah bahwa kemerdekaan Indonesia diperoleh dengan perjuangan yang
tulus tanpa pamrih dari seluruh kekuatan rakyat Indonesia.

Dengan sikap rela berkorban demi bangsa dan negara, akan dapat
membangun kekuatan bangsa untuk membangun ketahanan nasional yang kuat,

14
kokoh, dan handal menyukseskan pembangunan nasional berpijak pada potensi
bangsa negara secara mandiri.

5) Memiliki Kemampuan Awal Bela Negara.


Kemampuan awal bela negara dari tiap warga negara diartikan
sebagai potensi dan kesiapan untuk melakukan aksi bela negara sesuai
dengan profesi dan kemampuannya di lingkungan masing-masing atau di
lingkungan publik yang memerlukan peran serta upaya bela negara. Pada
dasarnya tiap warga negara mempunyai kemampuan awal bela negara
berdasarkan nilai-nilai dasar bela negara dari aspek kemampuan diri,
seperti nilai-nilai percaya diri dan sebagainya.5

2.6 Prinsip Bela Negara

Prinsip bela negara rakyat Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Bangsa Indonesia berhak dan wajib membela serta mempertahankan


kemerdekaan dan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan
segenap bangsa dari segala ancaman

2. Pembelaan negara yang diwujudkan dengan keikutsertaan dalam upaya


pertahanan negara merupakan tanggung jawab dan kehormatan setiap
warga negara. Oleh karena itu, setiap warga negara tidak dapat
dihindarkan dari kewajiban ikut serta dalam pembelaan negara, kecuali
ditentukan dengan undang-undang. Hal ini mengandung pengertian bahwa
upaya pertahanan negara harus didasarkan pada kesadaran akan hak dan
kewajiban warga negara serta keyakinan pada kekuatan sendiri.

5 Ariyanto, A. 2020. BELA NEGARA. Banten, hal. 11.

15
B. Upaya Bela Negara dalam Ketahanan Negara Kesatuan Republik
Indonesia

2.7 Bentuk Bentuk Bela Negara

Bentuk dari bela negara adalah tekad, sikap dan perilaku warga negara
yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup
bangsa dan negara. Wujud bela negara secara fisik, bisa diartikan sebagai usaha
mempertahankan dan menghadapi serangan fisik yang mengancam keberadaan
negara tersebut. Adapun wujud bela negara non-fisik dapat diartikan sebagai
upaya berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara, baik melalui
pendidikan, moral, sosial maupun peningkatan kesejahteraan bangsa tersebut.

Bela negara dalam bangsa Indonesia sendiri memiliki beberapa landasan


hukum yang mengatur bela negara meskipun ada beberapa pihak yang
beranggapan saat ini belum ada undang-undang yang mengatur dengan detail serta
Indonesia saat ini belum pada posisi darurat perang.6

1. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945

Pasal 27 ayat (3) UUD 1945 berbunyi, “Setiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.” Menurut isi dari pasal ini setiap
warga negara berhak untuk ikut dalam upaya membela negara, dalam artian tidak
selalu dalam bentuk fisik.

Bentuk bela negara menurut pasal 27 ayat (3) UUD 1945:

a. Meningkatkan dan menerapkan sikap tenggang rasa dan rasa


saling tolong-menolong dengan masyarakat lainnya.

6 UU RI Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara beserta Penjelasannya. Dari :


https://www.ndaru.net/wp-content/uploads/undang-undang-nomor-3-tahun-2002-ttg-
pertahanan-negara.pdf ,diakses pada 24 Oktober 2022.

16
b. Bekerja berdasarkan prinsip gotong royong menjaga kebersihan
lingkungan.
c. Melaksanakan ronda malam dan siskamling.
d. Menciptakan suasana tentram dan damai serta rukun di lingkungan
masyarakat.
e. Menghargai adanya perbedaan antar sesama anggota masyarakat
antar ras, suku, agama, dan juga kelompok-kelompok.
f. Aktif di berbagai kegiatan sosial, sedangkan bela negara yang bisa
kita lakukan sehari-hari dilingkungan negara seperti
g. Aktif, tanggap dan waspada mencurigai serta melaporkan terkait
aktivitas sekelompok orang terkait terorisme, perdagangan narkoba
dan tindakan- tindakan lain yang mengancam keamanan negara.

2. Pasal 30 ayat (1) UUD 1945

“Tiap-tiap warga negara berhak dan ikut serta dalam pertahanan dan
keamanan negara.” Isi pasal ini lebih menekankan pada hak dan kewajiban bela
negara dalam kondisi berbeda yang secara sekilas dapat diartikan sebagai hak dan
kewajiban bela negara dalam bentuk fisik.

Bentuk bela negara yang dapat dilakukan berdasarkan pasal 30 ayat (1)
UUD 1945:

a. Mematuhi peraturan yang berlaku.


b. Menjaga keamanan lingkungan tempat tinggal.
c. Mempertahankan kerukunan bertetangga.
d. Membayar dan menyetorkan pajak tepat waktu.

17
3. Pasal 30 ayat (2) UUD 1945

”Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem


pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh TNI dan Polri sebagai kekuatan
utama, dan rakyat sebagai kekuatan pendukung.” Menurut pasal ini, keamanan
dan perlindungan negara yang di dalamnya termasuk perlindungan terhadap
seluruh rakyat Indonesia dilakukan oleh TNI dan Polri dengan dukungan rakyat.

Bentuk bela negara berdasarkan pasal 30 ayat (2) UUD 1945:

a. Mengatasi semua ancaman terhadap NKRI baik dari luar maupun dari
dalam.
b. Membantu korban bencana alam.
c. Mengatasi kriminalitas.

4. Pasal 9 ayat (2) UU Nomor Tahun 2002

“Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara
yang diselenggarakan melalui pendidikan kewarganegaraan, pelatihan dasar
kemiliteran secara wajib, pengabdian sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia,
dan pengabdian sesuai dengan profesi.” Dalam pasal ini disebutkan dengan jelas
tentang upaya-upaya yang dapat kita lakukan sebagai bentuk bela negara.

Bentuk bela negara berdasarkan Pasal 9 ayat (2) UU Nomor Tahun 2002:

a. Mengikuti pembelajaran pendidikan kewarganegaraan dengan tujuan


memupuk jiwa patriotik, rasa cinta tanah air, kesetiakawanan sosial,
semangat kebangsaan, dan lainnya.
b. Pelatihan dasar kemiliteran dapat dilaksanakan dengan mengikuti
kegiatan organisasi pramuka, pasukan pengibar bendera, palang merah
remaja, dan sebagainya.

18
c. Salah satu upaya nyata dalam bentuk bela negara adalah menjadi bagian
dari TNI dan Polri.
d. Menjadi atlet yang berprestasi sehingga dapat mengharumkan nama
bangsa merupakan salah satu bentuk bela negara pengabdian sesuai
profesi.

2.8 Manfaat Bela Negara

Bela negara adalah sikap dan tindakan warga negara yang dilandasi rasa
cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, keyakinan Pancasila sebagai
ideologi bangsa dan negara, kerelaan berkorban guna menghadapi setiap ancaman,
tantangan, hambatan dan gangguan ( ATHG) baik yang datang dari dalam
maupun dari luar yang membahayakan kelangsungan hidup bangsa dan Negara,
keutuhan wilayah, yuridiksi nasional dan nilai - nilai luhur Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945. Pengertian ini memberi kesempatan yang seluas- luasnya
kepada setiap warga negara untuk melakukan aktivitas bela negara.7
Melaksanakan kewajiban bela negara akan membuktikan warga negara
yang bersedia berbakti pada bangsa, serta kesadaran untuk mengorbankan diri
guna membela negara.

Secara umum, manfaat bela negara adalah sebagai berikut:


1. Melahirkan sikap disiplin terhadap waktu, aktivitas pribadi dan beberapa
aktivitas lainnya.
2. Membentuk jiwa kebersamaan dan solidaritas antara sesama rekan
seperjuangan.
3. Melahirkan mental dan fisik yang tangguh dan tidak mudah goyah.
4. Menanamkan rasa cinta kepada tanah air dan patriotisme sesuai dengan
kemampuan diri sendiri

7 Widono, S. 2011. “Implementasi Bela Negara untuk Mewujudkan Nasionalisme” dalam


Jurnal Ilmiah CIVIS, Vol. 1, No. 19, hal. 19.

19
5. Melatih jiwa kepemimpinan atau leadership dalam memimpin diri sendiri
atau kelompok.
6. Membentuk iman dan takwa kepada agama sesuai dengan yang dipeluk
oleh setiap orang.
7. Berbakti kepada orang tua, bangsa, dan agama.
8. Melatih kecepatan, ketangkasan, dan ketepatan dalam menjalankan
kegiatan.
9. Menghapuskan sikap yang dianggap negatif seperti malas, apatis, egois,
tidak disiplin, dan lain sebagainya.
10. Membentuk perilaku jujur, tegas, adil, tepat, dan memiliki kepedulian
antar sesama manusia.

Dalam upaya bela negara di Indonesia, pemerintah telah memberlakukan


beberapa program tetap di bidang pendidikan dengan sasaran para peserta didik
sebagai generasi muda masa depan bangsa.

Beberapa program bela negara di bidang pendidikan adalah sebagai


berikut:
1. Upacara Bendera Setiap Hari Senin dan Hari Besar Nasional.
Manfaat upacara bendera adalah sebagai berikut:
● Memupuk rasa nasionalisme di kalangan peserta didik dengan
mengenang perjuangan para pahlawan yang telah berperan besar
dalam membela negara Indonesia di masa lalu.
● Meningkatkan kekompakan dan kebersamaan dengan mengikuti
susunan upacara dari awal hingga akhir.
● Menumbuhkan jiwa kepemimpinan, khususnya bagi peserta didik
yang bertugas memimpin dan bertanggung jawab atas
keberlangsungan upacara bendera.
● Membiasakan berpakaian bersih dan rapi dengan beberapa atribut
lengkap.
● Membiasakan disiplin ketika melaksanakan upacara bendera.

20
2. Pendidikan Kewarganegaraan Mulai dari Tingkat Sekolah Dasar hingga
Perguruan Tinggi.
Program pemerintah di bidang pendidikan selanjutnya adalah
dengan mengadakan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan mulai
dari tingkat sekolah dasar hingga ke tingkat perguruan tinggi.

Program ini diharapkan nantinya akan memberikan manfaat


sebagai berikut:
● Menciptakan warga negara yang memiliki wawasan kenegaraan,
menanamkan rasa cinta tanah air, dan kebanggaan sebagai warga
negara Indonesia.
● Mempersiapkan generasi muda yang dapat mengatasi berbagai
permasalahan yang akan dihadapi nantinya.
● Mencetak generasi muda yang bertanggung jawab atas keselamatan
dan kejayaan bangsa.
● Mengembangkan sikap setia dan bersedia menyumbangkan potensi
dirinya demi kemajuan bangsa dan negara.

C. Pelanggaran Bela Negara

2.9 Bentuk Bentuk Ancaman dan Gangguan Pertahanan Indonesia

Ancaman dan gangguan pertahanan Indonesia di era global ini menurut


Departemen Pertahanan (2003) diperkirakan berbentuk:
a. 8
Terorisme Internasional yang memiliki jaringan lintas negara dan timbul
di dalam negeri.
b. Gerakan separatis yang berusaha memisahkan diri dari Negara Kesatuan
Republik Indonesia terutama gerakan separatisme bersenjata yang
mengancam kedaulatan dan keutuhan wilayah Indonesia.

8 Salinan-UU-Nomor 23-Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk


Pertahanan Negara, Bab III, Pasal 4, Nomor (3), hal 6.

21
c. Aksi radikalisme yang berlatar belakang primordial etnis, ras, dan agama
serta ideologi di luar Pancasila, baik berdiri sendiri maupun memiliki
keterkaitan dengan kekuatan kekuatan di luar negeri.
d. Konflik komunal, kendati pun bersumber pada masalah sosial ekonomi,
namun dapat berkembang menjadi konflik antar suku, agama, maupun ras/
keturunan dalam skala yang luas.
e. Kejahatan lintas negara, seperti penyelundupan barang, senjata, amunisi
dan bahan peledak, penyelundupan manusia, narkoba, pencucian uang dan
bentuk-bentuk kejahatan terorganisir lainnya.
f. Kegiatan imigrasi gelap yang menjadikan Indonesia sebagai tujuan
maupun batu loncatan ke negara lain.
g. Gangguan keamanan laut seperti pembajakan dan perampokan,
penangkapan ikan ilegal, pencemaran, dan perusakan ekosistem.
h. Gangguan keamanan udara seperti pembajakan udara, pelanggaran
wilayah udara, dan terorisme melalui sarana transportasi udara.
i. Perusakan lingkungan seperti pembakaran hutan, perambahan hutan ilegal,
pembuangan limbah bahan beracun dan berbahaya.
j. Bencana alam dan dampaknya terhadap keselamatan bangsa.

2.10 Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Pelanggaran Bela Negara

Berbagai macam bentuk pelanggaran bela negara di atas tidak terlepas dari
berbagai faktor-faktor yang mempengaruhinya, baik itu faktor internal maupun
eksternal. Beberapa faktor ini nantinya akan mengikis rasa nasionalisme dan
patriotisme masyarakat Indonesia yang nantinya akan memicu hilangnya
keharmonisan dalam hidup bangsa Indonesia.

Beberapa faktor penyebab terjadinya pelanggaran bela negara adalah sebagai


berikut :
● Sikap egois atau mementingkan diri sendiri. Sikap ini menyebabkan
seseorang selalu menuntut hak, sementara kewajibannya diabaikan;

22
● Sikap tidak toleran. Sikap ini menyebabkan timbulnya rasa saling tidak
menghargai dan tidak menghormati keberadaan orang lain;
● Penyalahgunaan kekuasaan di dalam masyarakat. Kekuasaan yang
dimaksud bukan hanya pada kekuasaan pemerintah, namun juga bentuk-
bentuk kekuasaan lain yang ada di masyarakat;
● Rendahnya kesadaran berbangsa dan bernegara. Ini dapat membuat
seseorang berperilaku seenaknya dan tidak mempedulikan hak orang lain
yang harus dihormati;
● Ketidaktegasan para penegak hukum. Jika para penegak hukum tidak
tegas, pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban akan terus terjadi.
Ketertiban dan keharmonisan pun tidak akan dapat terwujud.
Penyalahgunaan teknologi. Tak hanya dampak positif, kemajuan teknologi
juga menimbulkan dampak negatif, seperti kejahatan.

2.11 Upaya Penanganan Pelanggaran Bela Negara

Saat ini, bela negara dimaksudkan untuk memperkuat rasa nasionalisme


dan semangat patriotisme warga negara Indonesia di tengah ancaman yang sedang
merebak. Oleh karena itu, pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama dalam
mencegah terjadinya kasus pelanggaran bela negara.
Beberapa upaya dalam penanganan pelanggaran bela negara di Indonesia adalah
sebagai berikut :
● Penegakan supremasi hukum. Pendekatan hukum dan dialogis harus
dilakukan untuk melibatkan partisipasi masyarakat;
● Mengoptimalkan peran lembaga-lembaga, selain lembaga tinggi negara,
yang berwenang dalam penegakan hak dan kewajiban warga negara,
seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Ombudsman, Komnas
HAM, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), dan Komnas
Perempuan;

23
● Meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk mencegah terjadinya
berbagai bentuk pelanggaran hak dan kewajiban warga negara oleh
pemerintah;
● Meningkatkan pengawasan dari masyarakat dan lembaga politik terhadap
setiap upaya penegakan hak dan kewajiban warga negara;
● Menguatkan kesadaran berbangsa dan bernegara kepada masyarakat
melalui lembaga pendidikan formal dan non formal;
● Meningkatkan profesionalisme aparat keamanan dan pertahanan negara;
● Meningkatkan kerja sama antar kelompok atau golongan;
● Memberi jaminan hak asasi manusia melalui instrumen perundang-
undangan.

24
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif, yaitu


metode penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan tentang kesadaran bela
negara pada siswa/i SMA Negeri 3 Batusangkar. Penelitian deskriptif menjelaskan
suatu kejadian atau peristiwa dengan sebenar-benarnya dan apa adanya. Jadi jenis
penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif.

3.2 Sumber Data Penelitian

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data
utama/ primer juga data kedua/sekunder. Data utama/primer dalam penelitian ini
adalah pengakuan secara langsung dari beberapa peserta didik yakninya siswa/i
SMA Negeri 3 Batusangkar, dan data kedua/sekunder berupa angket yang
disebarkan kepada siswa/i SMA Negeri 3 Batusangkar.

3.3 Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang digunakan berupa sampel untuk mewakili sejumlah


orang yang akan diamati dikarenakan adanya kekurangan biaya dan juga waktu.
Sampel yang digunakan yaitu siswa/i SMA Negeri 3 Batusangkar untuk mewakili
seluruh siswa/i di Batusangkar.

25
3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah penyebaran angket.


Angket ini digunakan untuk mengetahui kesadaran siswa/i SMA Negeri 3
Batusangkar terhadap bela negara. Angket merupakan teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan memberikan beberapa pertanyaan atau pernyataan kepada
responden untuk dijawab (Sugiyono,2010). Siswa/i SMA Negeri 3 Batusangkar
diberikan angket bela negara. Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini
adalah angket tertutup, yaitu angket yang telah disediakan dengan jawabannya
sehingga responden memilih jawaban yang sudah disediakan. Selanjutnya,
dianalisis data yang sudah dijawab responden.

3.5 Ruang Lingkup Kegiatan

Ruang lingkup kegiatan ini meliputi siswa/i di Batusangkar yang


diwakilkan oleh siswa/i di SMA Negeri 3 Batusangkar.

3.6 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada selang waktu Senin(31 Oktober 2022) -


Rabu(2 November 2022)

3.7 Fasilitas

Fasilitas yang digunakan merupakan kuesioner (angket) berupa


penyebaran link google form. Berikut ini adalah link angket yang disebarkan
kepada siswa/i SMA Negeri 3 Batusangkar
https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSf8XaiqW0kTDrUQ9R0Zvq5_2p_T
Gm-UZLoWbgiEtcCdABUDKQ/viewform?usp=pp_url

26
BAB IV
HASIL PENELITIAN

Setelah disebarkan angket juga dilakukan observasi didapat hasil


sebagaimana terlampir. Sebanyak 125 responden telah mengisi angket sesuai
dengan keadaan mereka tanpa ada paksaan dari pihak manapun. Berikut diberikan
hasil penelitian terlampir beserta penjelasannya sebagai berikut :
Kuisioner diisi oleh siswa SMA N 3 Batusangkar dengan keterangan kelas
10 : 35 orang, kelas 11 : 20 orang dan kelas 12 : 70 orang

NO PERTANYAAN PENILAIAN

Ya Tidak

1 Apakah menurutmu upacara bendera termasuk 124 1


upaya bela negara

2 Apakah tidak membayar pajak termasuk 111 14


pelanggaran bela negara

3 Menurut anda, apakah bela negara itu penting? 124 1

4 Menurut anda, apakah pertahanan negara 21 104


Indonesia sudah berjalan dengan baik di
Indonesia?

5 Apakah anda sebagai pelajar sudah 112 13


melaksanakan bela negara

27
6 Apakah kamu setuju, bahwa bela negara hanya 1 124
dilakukan oleh TNI dan Polisi saja?

7 Apakah kamu tahu kapan hari bela negara? 88 37

8 Apakah kesadaran bela negara berasal dari 6 119


orang lain?

9 Apakah masyarakat indonesia sudah memiliki 12 113


kesadaran bela negara yang baik?

Pengisian tabel menggunakan keterangan banyaknya jumlah orang yang


memilih suatu jawaban.

Hasil juga dapat dilihat melalui diagram lingkaran beserta keterangannya


sebagai berikut :

Berdasarkan hasil angket yang telah diisi oleh responden perwakilan siswa/i
SMAN 3 Batusangkar didapatkan hasil sebagaimana tertera pada diagram

28
diatas. Dapat dijabarkan sebagai berikut kelas 10 diisi dengan persentase 28%
sekitar 35 orang. Kelas 11 diisi dengan persentase 16% sekitar 20 orang. Kelas
12 diisi dengan persentase 56% sekitar 70 orang. Hal ini dapat disimpulkan
bahwa angket lebih banyak direspon oleh kelas 12.

Berdasarkan hasil angket yang telah diisi oleh responden perwakilan siswa/i
SMAN 3 Batusangkar didapatkan hasil sebagaimana tertera pada diagram
diatas. Sebanyak 99,2% dari 125 responden menjawab pertanyaan tersebut
dengan ‘ya’ hal ini dapat disimpulkan bahwa siswa/i SMA Negeri 3
Batusangkar sudah mengetahui bahwasanya upacara bendera termasuk upaya
bela negara.
Mengapa upacara bendera termasuk upaya bela negara? Karena upacara bendera
dapat membangkitkan rasa nasionalisme para pemuda sehingga akan selalu
tertanam rasa cinta tanah air kepada bangsa ini.

29
Berdasarkan hasil angket yang telah diisi oleh responden perwakilan siswa/i
SMAN 3 Batusangkar didapatkan hasil sebagaimana tertera pada diagram
diatas. Sebanyak 88,8% sekitar 111 orang menjawab dengan jawaban ‘ya’ hal
ini berarti responden sudah mengetahui bahwasanya tidak membayar pajak
termasuk pelanggaran negara.

Mengapa demikian? Karena dengan membayar pajak maka pembangunan di


Indonesia akan merata sehingga tidak akan ada lagi daerah yang tertinggal.
Sebanyak 11,2% atau 14 orang menjawab pertanyaan dengan jawaban ‘tidak’
hal ini berarti responden belum memahami tentang pelanggaran bela negara
salah satunya adalah membayar pajak. Banyak alasan yang menjadikan orang
tidak membayar pajak yaitu kurangnya kesadaran masyarakat akan membayar
pajak dan masyarakat tidak mengetahui tata cara proses pembayaran pajak.

30
Berdasarkan hasil angket yang telah diisi oleh responden perwakilan siswa/i
SMAN 3 Batusangkar didapatkan hasil sebagaimana tertera pada diagram
diatas. Sebanyak 99,2% dari 125 responden menjawab pertanyaan dengan
jawaban ‘ya’ hal ini dapat disimpulkan bahwa responden sudah memahami
pentingnya bela negara.

Mengapa bela negara itu penting? Karena seluruh warga negara wajib
melaksanakan bela negara untuk menjaga keselamatan dan keutuhan bangsa dan
negara.

Berdasarkan hasil angket yang telah diisi oleh responden perwakilan siswa/i

31
SMAN 3 Batusangkar didapatkan hasil sebagaimana tertera pada diagram
diatas. Sebanyak 83,2% sekitar 104 orang menjawab pertanyaan dengan
jawaban ‘belum’ hal ini dapat disimpulkan bahwa menurut responden
pertahanan negara Indonesia belum berjalan dengan baik.

Mengapa demikian? Hal ini karena aparat negara di daerah Batusangkar belum
melaksanakan tugas mereka dengan sempurna seperti polisi yang belum bisa
menertibkan lalu lintas dengan baik serta kurang tegasnya para aparat terhadap
peraturan yang ada sehingga masih banyaknya para pelanggar lalu lintas.
Sebanyak 16,8% atau sekitar 21 orang menjawab pertanyaan dengan jawaban
‘sudah’ hal ini dapat disimpulkan bahwa menurut responden pertahanan negara
di Batusangkar ini sudah berjalan dengan baik. Sebagai contoh sudah banyak
para pengedar maupun pengguna narkoba yang sudah dilakukan tindakan
penangkapan.

Berdasarkan hasil angket yang telah diisi oleh responden perwakilan siswa/i
SMAN 3 Batusangkar didapatkan hasil sebagaimana tertera pada diagram
diatas. Sekitar 89,6% atau 112 orang menjawab pertanyaan dengan jawaban
‘sudah’ hal ini dapat disimpulkan bahwa siswa/i SMA Negeri 3 Batusangkar
sudah melakukan upaya bela negara. Misalnya dengan melaksanakan upacara
bendera setiap hari Senin.

32
Sekitar 10,4% atau 13 menjawab pertanyaan dengan jawaban ‘belum’ hal ini
berarti siswa/i SMA Negeri 3 Batusangkar masih belum melakukan upaya bela
negara. Misalnya saja sudah mengendarai motor tetapi belum memiliki SIM
sebagai syarat untuk bisa mengendarai motor.

Berdasarkan hasil angket yang telah diisi oleh responden perwakilan siswa/i
SMAN 3 Batusangkar didapatkan hasil sebagaimana tertera pada diagram
diatas. Sekitar 99,2% dari 125 responden menjawab pertanyaan dengan jawaban
‘tidak setuju’ hal ini dapat disimpulkan bahwa responden tidak setuju mengenai
bela negara hanya dilakukan oleh TNI dan Polisi saja.

Tetapi upaya bela negara ini menjadi tanggung jawab semua warga negara.
Dimana TNI dan Polri sebagai kekuatan utama dan warga negara sebagai
kekuatan pendukung. Rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai bela
negara serta pertahanan negara sehingga menganggap hanya hanya aparat
keamanan saja yang mempunyai wewenang dalam menjaga ketertiban.

33
Berdasarkan hasil angket yang telah diisi oleh responden perwakilan siswa/i
SMAN 3 Batusangkar didapatkan hasil sebagaimana tertera pada diagram
diatas. Sekitar 70,4% atau 88 orang menjawab pertanyaan dengan jawaban ‘tau’
hal ini dapat disimpulkan bahwa responden sudah mengetahui kapan hari bela
negara yang berarti responden peduli akan bela negara yang menunjukkan rasa
cinta terhadap bangsa dan negara.

Sekitar 29,6% atau 37 orang menjawab pertanyaan dengan jawaban ‘tidak tahu’
hal ini berarti kurangnya rasa peduli responden terhadap bela negara, yang
dimana menunjukkan kurangnya rasa cinta tanah air dan sikap acuh terhadap
bangsa dan negara.

34
Berdasarkan hasil angket yang telah diisi oleh responden perwakilan siswa/i
SMAN 3 Batusangkar didapatkan hasil sebagaimana tertera pada diagram
diatas. Sekitar 95,2% atau 119 orang menjawab pertanyaan dengan jawaban ‘
tidak’ hal ini dapat disimpulkan bahwa responden menyadari bahwa kesadaran
bela negara itu harus dimulai dari diri sendiri.

Jika kesadaran bela negara berasal dari orang lain maka tidak akan timbul
kesadaran bela negara. Karena sesuatu yang bukan berasal dari kesadaran diri
sendiri akan menghasilkan hal yang sia sia.

35
Berdasarkan hasil angket yang telah diisi oleh responden perwakilan siswa/i
SMAN 3 Batusangkar didapatkan hasil sebagaimana tertera pada diagram
diatas.

Sekitar 90,4% atau 113 orang menjawab pertanyaan dengan jawaban ‘belum’
hal ini dapat disimpulkan bahwa kurangnya kesadaran bela negara yang dimiliki
oleh mayoritas masyarakat Indonesia. contohnya, saat upacara bendera masih
banyak didapati sikap kurang disiplin dalam pelaksanaan tidak mengikuti
upacara secara hikmat.

36
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Bela negara laksana benteng pertahanan negara, jika aparat keamanan


merupakan benteng bagian luar maka kita selayaknya warga Indonesia merupakan
benteng bagian dalam. Sekali benteng bagian dalam itu sangat kokoh maka
laksana dinding beton tak akan ada yang mampu menembusnya, tapi jika
pertahanan sebuah benteng lemah tercerai berai maka tak akan masa depan cerah
yang akan menanti.

Begitulah perumpamaan betapa pentingnya bela negara bagi sebuah


bangsa dan negara. Sebagai warga negara haruslah kita selalu menyadari apa
pentingnya bela negara. Meski begitu, untunglah pada masa sekarang ini para
remaja masih memiliki kesadaran betapa pentingnya bela negara

Berdasarkan pembahasan di atas, dapat kami simpulkan bahwa kesadaran


bela negara siswa SMA Negeri 3 Batusangkar sudah tergolong baik. Banyak
siswa SMA Negeri 3 Batusangkar yang sudah mengetahui bentuk-bentuk bela
negara dan menerapkannya dalam kehidupan, khususnya di lingkup sekolah.
Namun, masih banyak siswa yang kurang peduli dan belum menyadari pentingnya
melakukan upaya bela negara. Siswa SMA Negeri 3 Batusangkar juga mengakui
bahwa masyarakat Indonesia belum memiliki kesadaran bela negara yang baik.
Oleh karena itu, semoga untuk kedepannya sikap nasionalisme dan cinta tanah air
terus tumbuh dan berkembang dalam jati diri seseorang sehingga kesadaran
tentang bela negara dapat terlaksana dengan baik dan dengan semestinya.

37
5.2 Saran
Setelah melihat kurangnya kesadaran bela negara siswa SMA Negeri 3
Batusangkar akan pentingnya upaya bela negara, maka kami penyusun makalah
menyarankan beberapa hal berikut:

1. Melakukan sosialisasi bela negara secara menyeluruh di SMA Negeri 3


Batusangkar, mulai dari kelas 10,11,dan 12.
2. Meningkatkan kegiatan bela negara di sekolah seperti melaksanakan
upacara dengan lebih khidmat sehingga menanamkan rasa nasionalisme
yang lebih kuat.
3. Memperingati hari bela negara di sekolah dengan mengadakan berbagai
perlombaan untuk meningkatkan rasa cinta tanah air pada setiap siswa.

38
DAFTAR PUSTAKA

Fanani, M.F. 2022. Manfaat Bela Negara, Kenali Pengertian, Fungsi, dan Tujuannya.Dari:
https://m.merdeka.com/trending/manfaat-bela-negara-kenali-pengertian-fungsi-
dan-tujuannya-kln.html?page=3 , diakses pada 24 Oktober 2022.

Djumaidin, Z., dkk. 2021. Bela Negara Perguruan Tinggi dalam Pengenalan Lingkungan
dan Prestasi Akademik Universitas Nasional 2021.Dari :

https://www.unas.ac.id/wp diakses pada 24 Oktober 2022.

Ariyanto, A. 2020. BELA NEGARA. Banten, hal. 11.

Riyanto, J., dkk. 2017. Bela Negara dalam Perspektif Strategi dan Kebijakan Pertahanan
Negara. Puskom Publik Kemhan, Jakarta, 2017, hal 13.

Salinan-UU-Nomor 23-Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk


Pertahanan Negara, Bab III, Pasal 4, Nomor (3), hal 6.

Widono, S. 2011. “Implementasi Bela Negara untuk Mewujudkan Nasionalisme” dalam


Jurnal Ilmiah CIVIS, Vol. 1, No. 19, hal. 19.

UU RI Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara beserta Penjelasannya. Dari :


https://www.ndaru.net/wp-content/uploads/undang-undang-nomor-3-tahun-2002-
ttg-pertahanan-negara.pdf ,diakses pada 24 Oktober 2022.

Landasan Hukum Bela Negara Menurut UUD, https://kesbangpol.sulselprov.go.id/wp-


content/uploads/2020/02/3-Landasan-Hukum-Bela-Negara-Menurut-UUD-
1945.pdf ,diakses pada tanggal 24 Oktober 2022.

39

Anda mungkin juga menyukai