Anda di halaman 1dari 4

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA


FKIP UNIVERSITAS LAMPUNG
JURNAL BELAJAR

A. Identitas Jurnal

Nama : Husniyah Sofdita


NPM : 1813024010
Nomor : 3 (Tiga)
Mata Kuliah : Botani Tumbuhan Rendah
Bobot (SKS) : 3 (2-1)
Dosen Pengampu : 1. Dr.Neni Hasnunidah, S.Pd., M.Si.
2. Rochmah Agustrina, Ph.D.
Disusun : Sabtu, 7 Maret 2020 pukul 17.00

B. Pengantar
Pada hari Rabu, 4 Maret 2020. Saya menghadiri perkuliahan Fisiologi Tumbuhan, pada
pertemuan kali ini kami membahas mengenai Plasmolisis dan Imbibisi. Seperti biasanya yang
memberikan materi adalah Ibu Dr.Neni Hasnunidah, S.Pd., M.Si. Dalam Bab Tumbuhan dan
Air ini saya dan teman-teman saya diharapkan untuk dapat, menjelaskan proses plasmolisis,
menjelaskan potensial air, potensial osmotik, dan potensial tekanan. Tidak hanya belajar teori
di dalam kelas, namun kami juga melakukan percobaan di Laboratorium, sehingga antara
teori dan praktik seimbang dan lebih mudah untuk memahami pembelajaran. Juga dengan
adanya buku panduan belajar Fisiologi Tumbuhan yang ditulis oleh Ibu Neni Hasnunidah,
sehingga sebelum dosen menjelaskan materi kami sudah mengetahui apa saja yang akan
dipelajari terkait dengan materi Fisiologi Tumbuhan.

C. Catatan Kuliah
Keseimbangan Air pada Sel Tanpa Dinding
Sel tumbuhan bila dimasukkan kedalam larutan yang hipertonik terhadap sel tersebut
maka akan kehilangan air dan berpindah ke lingkungan. Sel akan mengkerut dan mungkin
saja mati. Namunjika kita tempatkan sel tersebut dalam larutan yang hipotonik terhadap sel
itu air akan masuk lebih cepat dari pada yang meninggalkannya sehingga sel akan
membengkak dan pecah.
Plasmolisis adalah suatu proses lepasnya protoplasma dari dinding sel yang diakibatkan
keluarnya sebagian air dari vakuola (Salisbury and Ross, 1992). Menurut Winduwati (2000),
karakteristik permeasi air pada membran osmosis balik telah dipelajari dengan menggunakan
membran komposit modul modul sopitral wound dan larutan klorida dalam air dalam larutan
umpan.
Keadaan volume vakuola dapat untuk menahan protoplsma agar tetap menempel pada
dinding sel sehingga kehilangan sedikit air saja akan berakibat lepasnya protoplasma dari
dinding sel. Peristiwa plasmolisis seperti ini disebut plasmolisis insipien. Plasmolisis
insipien terjadi pada jaringan yang separuh jumlahnya selnya mengalami plasmolisis. Hal ini
terjadi karena tekanan di dalam sel = 0. potensial osmotik larutan penyebab plasmolisis
insipien setara dengan potensial osmotik di dalam sel setelah keseimbangan dengan larutan
tercapai (Salisbury and Ross, 1992)
Sel tanpa dinding akan kaku dan tidak dapat menerima penyerapan atau pelepasan air
yang berlebihan. Masalah keseimbangan air dapat terselesaikan jika sel tersebut hidup dalam
lingkungan yang isotonic. Hewan dan organisma lain yang tidak memiliki dinding sel kaku
hidup dalam lingkungan hipertonik atau hipotonik harus memiliki adaptasi khusus untuk
osmoregulasi yaitu kontrol keseimbangan air. Misalnya protista hidup dalam air kolam yang
hipotonik terhadap sel, tetapi memiliki vakuola kontraktil suatu organel yang berfungsi
sebagai pompa memaksa air keluar dari sel secepat air itu masuk melalui osmosis.
Sedangkan sel tumbuhan prokariot dan fungi memiliki dinding. Apabila sel itu berada
dalam larutan hipotonik maka dindingnya akan membantu mempertahankan keseimbangan
air sel tersebut. Osmosis juga dapat terjadi dari sitoplasma ke organel-organel bermembran.
Osmosis dapat dicegah dengan menggunakan tekanan. Oleh karena itu, ahli fisiologi
tanaman lebih suka menggunakan istilah potensial osmotik yakni tekanan yang diperlukan
untuk mencegah osmosis.
Masuknya air ke dalam sel akan menyebabkan tekanan terhadap dinding sel sehingga
dinding sel meregang. Hal ini akan menyebabkan timbulnya tekanan hidrostatik untuk
melawan aliran air terse but. Tekanan hidrostatik dalam sel disebut tekanan turgor. Tekanan
turgor yang berkembang melawan dinding sebagai hasil masulmya air ke dalam vakuola sel
disebut potensial tekanan. Tekanan turgor penting bagi sel karena dapat menyebabkan sel dan
jaringan yang disusunnya menjadi kaku. Potensial air suatu sel tumbuhan secara esensial
merupakan kornbinasi potensial osmotic dengan potensial tekanannya. Jika dua sel yang
bersebelahan mempunyai potensial air yang berbeda, maka air akan bergerak dari sel yang
mempunyai potensial air tinggi menuju ke sel yang mempunyai potensial air rendah.

Konsentrasi suatu zat adalah ukuran yang menunjukkanjumlah suatu zat dalam volume
tertentu. Difusi partikel zat itu akan berhenti jika konsentrasi zat di kedua tempat tersebut
sudah sama. Proses osmosis juga teljadi pada sel hid up di alam. Perubahan bentuk sel teljadi
jika terdapat pada larutan yang berbeda. Sel yang terletak pada larutan isotonik, maka
volumenya akan konstan. Dalam hal ini, sel akan mendapat dan kehilangan air yang sama.
bersifat isotonik dengan lingkungannya. Jika sel terdapat pada larutan yang hipotonik, maka
sel tersebut akan mendapatkan banyak air, sehingga bisa menyebabkan lisis (pada sel
hewan), a tau turgiditas tinggi (pada sel tumbuhan).

Sebaliknya, jika sel berada pada larutan hipertonik, maka sel banyak kehilangan molekul
air, sehingga sel menjadi kecil dan dapat menyebabkan kematian. Pada hewan, untuk bisa
bertahan dalam lingkungan yang hipo-atau hipertonik, maka diperlukan pengaturan
keseimbangan air, yaitu dalam proses osmoregulasi. Banyak hewan-hewan laut, seperti
bintang laut (Echi-nodermata) dan kepiting (Arthropoda) cairan selnya bersifat isotonik
dengan lingkungannya.

Imbibisi

Imbibisi adalah peristiwa penyerapan air oleh permukaan zat zat yang hidrofilik
(seperti: protein, Pati, selulosa, agar-agar, gelatin, lihat, dan sebagainya), yang menyebabkan
zat-zat tersebut dapat mengembang setelah menyerap air. Kemampuan benda tadi menyerap
air disebut potensial matriks atau potensial imbibisi Banyak sedikitnya air yang dapat di
imbibisi oleh suatu zat sangat tergantung pada nilai potensial air di sekitarnya. pada biji
kering dan tanah, efek imbibisi penting sekali. penyerapan air kedalam biji mula-mula
banyak disebabkan oleh efek imbibisi; permukaan protein dan beberapa polisakarida dinding
sel harus terhidrasi terlebih dahulu sebelum perkecambahan dimulai. Cendawan yang
tumbuh dan juga akar atau sistem lainnya juga memanfaatkan daya melar yang kuat akibat
imbibisi dan osmosis.
D. Identifikasi Masalah
Masalah pada pertemuan kali ini ialah Bagaimana peristiwa imbisisi pada kacang tanah atau
kacang hijau saat direndam ?

E. Catatan Ulasan Dosen


Jadi perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah,
udara maupun media tanam lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran
bji yang disebut tahap imbibisi. Biji menyerap air dari lingkungan sekitarnya, baik dari tanah
maupun udara dan biji akan melunak. Kehadiran air di dalam sel mengaktifkan sejumlah
enzim perkecambahan awal. Fitohormon asam absisat menurun kadarnya, sementara
giberelin meningkat. Pada proses perkecambahan yang normal sekelompok faktor transkripsi
yang mengatur auksin direndam oleh mRNA. Perubahan pengendalian ini merangsang
pembelahan sel di bagian yang aktif melakukan mitosis, seperti di ujung radikula. Akibatnya
ukuran radikula semakin besar dan kulit atau cangkang biji terdesak dari dalam, yang pada
akhirnya pecah

F. Refleksi Diri
Tuliskan penjelasan Anda untuk pertanyaan-pertanyaan berikut:
1) Apakah Anda benar-benar telah belajar tentang topik perkuliahan hari ini? disertai
fakta konkret.
Jawab : Ya, saya mengerti tentang topik perkuliahan terkait Plasmolisis Inspiens dan
Peristiwa Imbibisi. Tidak hanya dari buku dan teori yang saya baca, melainkan juga
dari penjelasan dosen. Fakta konkretnya adalah saya paham dan mengerti tentang
materi tersebut.
2) Apakah Anda dapat mengikuti kegiatan belajar? disertai fakta konkret.
Jawab : Ya, saya dapat mengikuti kegiatan belajar dengan sangat baik. Berkat
penjelasan dari dosen, bantuan dari asisten praktikum dan juga teman – teman..
3) Jika tidak, mengapa Anda tidak dapat belajar dengan baik? Apa penyebabnya?
Bagaimana alternatif solusinya
Jawab : -
4) Bagaimana usaha dosen dalam mendorong mahasiswa yang tidak aktif untuk belajar?
Jawab : Usaha dosen dalam mendorong mahasiswa yang tidak aktif untuk belajar
sangatlah baik. Dengan diadakannya diskusi argumen untuk menjelaskan beberapa
penjelasan terkait hasil praktikum membuat peserta didik lebih aktif dan lebih
mengerti tentang isi praktikum. Hal ini juga membuat siswa lebih mempersiapkan diri
dengan cara mempelajari materi yang berkaitan dengan topik pembahasan sebelum
praktikum berlangsung.
5) Pembelajaran berharga apa yang dapat dipetik dari observasi pembelajaran ini?
Jawab : Pembelajaran berharga yang dapat dipetik dari observasi pembelajaran
tentang Imbibisi pada kacang tanah, dimana peristiwa ini sering sekali dilakukan oleh
Ibu saya merendam kacang setiap ingin lebaran, sebelum saya mempelajari peristiwa
imbibisi di SMA saya tidak tahu bahwa Perendaman kacang tersebut merupakan
contoh sederhana ditambah lagi penjelasan materi dari dosen membuat saya lebih
mengerti tentang Plasmolisis dan Imbibisi. Apa yang telah diberikan dosen harus
lebih kita kaji lagi agar semakin paham dengan materi yang telah disampaikannya.

Anda mungkin juga menyukai