SKS : 5 sks Dosen Pengampuh : Yulianti,S.ST.,M.Kes.,M.Keb Pertemuan : I (Pertama) Pokok Bahasan : Adaptasi Fisiologi dalam Kehamilan Sub Pokok Bahasan : Anatomi organ genetalia dan tulang panggul Kemampuan yang Diharapkan : Mahasiswa mampu menunjukkan anatomi organ reproduksi, tulang panggul dan melakukan pengukuran panggul Waktu : 2 x 50 menit Penilaian : Ujian 50% Tugas 30% Keaktifan diforum diskusi 20% Daftar Referensi : 1. Varney H. 1977. Varney’s Midwifery, Third Edition, Jones and Bartlet Publisher, Sudbury, England 2. Husin, Farid. 2014. Asuhan Kehamilan Berbasis Bukti, Sagung Seto: Jakarta 3. Bobak, I.M. 2000. Perawatan Maternitas dan Ginekologi (edisi 3) (Terjemahan Heni C). Yayasan IAPKP: Bandung 4. Scott, J. 2002. Buku Obstetri dan Ginekologi. Widya Medika: Jakarta 5. Crumbie L. 2020. The Pelvis. https://www.kenhub.com/en/library/anatomy/the-pelvis ANATOMI ORGAN GENETALIA DAN TULANG PANGGUL
A. Anatomi Organ Genetalia
Organ reproduksi wanita merupakan organ yang sangat penting dalam sistem reproduksi dimulai dari saat mentruasi, kehamilan hingga persalinan. Organ reproduksi dibagi menjadi dua yaitu organ reproduksi yang berada dibagian luar (eksterna) dan organ reproduksi yang berada dibagian dalam (interna). 1. Organ genetalia eksterna
Gambar 1. Organ Genetalia Ekterna
a. Mons pubis Mons pubis merupakan bagian yang menonjol terdiri dari lapisan lemak yang menutupi sympisis pubis, dan setelah masa pubertas kulit mons pubis akan ditumbuhi rambut. b. Clitoris Sebuah jaringan erektil kecil yang banyak mengandung urat syaraf sensorik sehingga clitoris merupakan daerah yang sangat sensitif terhadap rangsangan seksual. Prepuce of clitoris adalah bagian atas dari clitoris c. Labia mayora Berbentuk lonjong dan menonjol, berasal dari mons pubis ke arah bawah, merupakan dua lipatan kulit yang tebal membentuk sisi vulva yang terdiri dari kulit, lemak, pembuluh darah, jaringan otot polos dan syaraf. 1) Bagian dalam Lapisan yang mengandung kelenjar sebasea 2) Bagian luar Seperti kulit biasa dan ditutupi oleh rambut d. Labia minora Lipatan bagian medial dari labia mayora dan merupakan lipatan kecil dari kulit labia mayora. e. Vestibulum Terletak antara labia minora, clitoris dan uretra. Permukaan vestibulum yang tipis dan berlendir sehingga mudah untuk iritasi. f. Hymen Membran yang tipis dan menutupi sebagian besar introitus vagina dan ditengahnya terdapat lubang, melalui lubang tersebut kotoran dan darah mentruasi mengalir keluar. Terletak dibagian mulut vagina yang memisahkan genetalia eksterna dan interna. g. Perineum Daerah muskular yang ditutupi kulit, terletak antara introitus vagina dan anus. 2. Organ genetalia interna
Gambar 2. Organ Genetalia Interna Tampak Samping
Gambar 3. Organ Genetalia Interna a. Vagina Suatu tuba berdinding tipis yang dapat melipat dan mampu meregang. Pada dinding vagina terdapat lipatan-lipatan melintang disebut rugae. Sel dinding vagina mengandung banyak glikogen yang menghasilkan asam susu dengan PH 4,5. Keasaman vagina memberikan proteksi terhadap infeksi. Fungsi utama vagina yaitu sebagai saluran untuk mengeluarkan lendir uterus dan darah menstruasi, alat hubungan seks dan jalan lahir pada waktu persalinan b. Uterus Merupakan jaringan otot yang kuat, berdinding tebal, muskular, pipih, cekung dan tampak seperti bola lampu/buah peer terbalik yang terletak di pelvis minor di antara kandung kemih dan rectum. Uterus normal memiliki bentuk simetris, nyeri bila ditekan, licin dan teraba padat. Uterus terbagi dari beberapa bagian yaitu: 1) Fundus uteri (puncak rahim) 2) Kavum uteri (rongga rahim) 3) Dinding rahim: a) Lapisan dalam (endometrium) Lapisan lendir yang komponen penyususnnya berupa jaringan epitel, kelenjar serja banyak pembuluh darah. Saat wanita menstruasi, lapisan ini yang akan meluruh bersama sel telur yang telah matang namun tidak dibuahi oleh sperma. Jika terjadi pembuahan, lapisan ini akan menjadi tempat implantasi hasil konsepsi. b) Lapisan tengah (myometrium) Lapisan otot pada dinding rahim yang pada dasarnya terdiri dari sekumpulan otot polos dan merupakan lapisan paling tebal dari dinding rahim. c) Lapisan luar (perimetrium) Lapisan paling luar dari dinding rahim dan berfungsi sebagai pelindung rahim. 4) Serviks (leher rahim) 5) Portio (mulut rahim) c. Tuba fallopi Tuba fallopi merupakan saluran ovum yang terentang antara kornu uterine hingga suatu tempat dekat ovarium dan merupakan jalan ovum mencapai rongga uterus. Panjang tuba fallopi 12 cm diameter 3-8 cm. Tuba fallopi terdiri atas : 1) Interstitialis (intramularis) terletak di antara otot rahim mulai dari osteum internum tuba. 2) Istmika, bagian tuba yang berada di luar uterus dan merupakan bagian yang paling sempit. 3) Ampula, bagian tuba yang paling luas dan berbentuk “s”. 4) infindibulo, bagian akhir tubae yang memiliki lumbai yang disebut fimbriae. d. Ovarium Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan pematangan folikel menjadi ovum. Terletak dibawah tuba fallopi, dihubungkan dengan tuba fallopi dan dinding rahim. B. Anatomi Panggul
Gambar 4. Anatomi Panggul Tampak Depan
Gambar 5. Anatomi Panggul Tampak Belakang
Panggul wanita berukuran lebih lebar dan lebih rendah dibandingkan pria, hal ini sebenarnya sesuai dengan kebutuhan wanita selama kehamilan dan persalinan. Tulang panggul terdiri dari 3 bagian yang menyatu, yaitu:
Gambar 6. Anatomi Tulang Panggul Berdasarkan Bagian Besar
1. Coxae (tulang panggal paha) Tulang pangkal paha terdiri dari 3 bagian tulang yang saling menyatu yaitu: a. Ilium (tulang usus) Ilium merupakan tulang terbesar panggul yang membentuk bagian atas dan belakang panggul. Batas atas yang tebal disebut crista illiaka. Bagian yang cekung disebut fossa illiaka. Ujung depan maupun belakang dari crista illiaka menonjol disebut spina iliaka anterior superior dan spina iliaka posterior superior. Tonjolan tulang di bawah spina illiaka anterior superior disebut spina illiaka anterior inferior dan sebelah bawah spina illiaka posterior superior terdapat spina illiaka posterior inferior. Di bawah spina illiaka posterior inferior terdapat tekik atau cekungan yang disebut incisura iskhiadika major.
Gambar 7. Crista Illiaka Gambar 8. Fossa Illiaka
Gambar 9. Spina Illiaka Gambar 10. Spina Illiaka
Anterior Superior Anterior Inferior
Gambar 11. Spina Illiaka Gambar 12. Spina Illiaka
Posterior Superior Posterior Inferior b. Ischium (tulang duduk) Tulang duduk terletak di sebelah bawah tulang usus, tempat melekatnya tulang femur disebut acetabulum, pinggir belakangnya berduri disebut spina iskhiadika. Di bawah spina iskhiadika terdapat incisura iskhiadika minor. Bagian pinggir bawah tulang duduk sangat tebal, yang dapat mendukung berat badan pada saat duduk, disebut tuber iskhiadikum. Tuber iskhiadikum merupakan ukuran melintang dari pintu atas panggul.
Gambar 13. Acetabulum
Gambar 14. Spina Ischiadica Gambar 15. Tuber Ischiadicum
c. Pubis (tulang kemaluan)
Tulang ini membatasi sebuah lubang yang terdapat dalam tulang panggul, lubang ini disebut foramen obtoratorium. Ramus superior ossis pubis merupakan tulang kemaluan yang berhubungan dengan tulang usus. Sedang yang berhubungan dengan tulang duduk disebut ramus inferior ossis pubis. Ramus inferior kiri dan kanan membentuk arkus pubis. Arkus pubis normal akan membentuk sudut 90-100 derajat. Gambar 16. Foramen Gambar 17. Corpus Pubis Obtoratorium
Gambar 18. Ramus Superior Gambar 19. Ramus Inferior
Ossis Pubis Ossis Pubis
2. Sacrum (tulang kelangkang)
Tulang kelangkang ada 1 buah. Tulang kelangkang merupakan tulang yang berbentuk segitiga yang melebar di atas dan meruncing ke bawah. Tulang kelangkang terletak di sebelah belakang antara kedua tulang pangkal paha. Tulang kelangkang terdiri dari 5 ruas tulang senyawa. Kiri dan kanan dari garis tampak 5 buah lubang yang disebut foramen sacralia anterior. Crista sacralis merupakan deretan cuat-cuat duri yang terdapat di garis tengah tulang kelangkang. Bagian atas dari sakrum yang berhubungan dengan 5 ruas tulang pinggang dan menonjol ke depan disebut promontorium. Jarak antara promontorium dan pinggir atas simfisis merupakan ukuran muka belakang dari pintu atas panggul. Ke samping tulang kelangkang berhubungan dengan tulang pangkal paha melalui articulasio sacro illiaca. Ke bawah tulang kelangkang berhubungan dengan tulang tungging. Gambar 20. Crista Sacralis Gambar 21. Promontorium
3. Coccyx (tulang tungging/ekor)
Tulang tungging ada 1 buah. Tulang tungging berbentuk segitiga dan terdiri dari 3-5 ruas, tulang yang bersatu. Pada saat persalinan, ujung tulang tungging dapat ditolak sedikit ke belakang, sehingga ukuran pintu bawah panggul bertambah besar. Terdapat sendi yang menghubungkan antara sacrum dan coccyx yaitu articulation sacrococcygea.
Gambar 22. Articulation Sacrococcygea
C. Bentuk - Bentuk Panggul Tabel 1 Bentuk – Bentuk Panggul 1. Gynecoid Panggul paling ideal untuk wanita dengan diameter anteroposterior sama dengan diameter transversa (bulat). 2. Android Umumnya pada pria dengan panjang diameter transversa lebih dekat dengan sakrum (hampir segitiga) 3. Anthropoid Bentuk pintu atas panggul agak lonjong seperti telur. Panjang diameter anteroposterior lebih besar daripada tranversa. 4. Platypelloid Diameter transversa lebih besar dari dimeter anteroposterior. D. Pengukuran Panggul 1. Tujuan Pada ibu hamil penting untuk melakukan pemeriksaan panggul luar dengan tujuan untuk mengetahui apakah panggul seseorang normal dan bagaimana bentuk panggulnya. 2. Kapan dilakukan pemeriksaan panggul a. Pada ibu hamil yang melakukan pemeriksaan pertama kali b. Pada ibu yang pernah melahirkan dengan kelainan pada persalinan yang lalu c. Ibu yang akan bersalin dan sebelumnya belum pernah melakukan pemeriksaan panggul terutama pada primigravida 3. Ukuran – ukuran panggul
Gambar 23. Pengukuran Distansia Spinarum
a. Distansia Spinarum Jarak antara tulang spina illiaka anterior superior dekstra dengan tulang spina illiaka anterior superior sinistra, nilai minimal adalah ± 23-26 cm.
Gambar 24. Pengukuran Distansia Kristarum
b. Distansia Kristarum Jarak terjauh antara tulang krista illiaka dekstra dengan tulang krista illiaka sinistra, nilai minimal adalah ± 28-30 cm.
Gambar 25. Pengukuran Konjugata Eksterna
c. Konjugata Eksterna Jarak antara tepi atas simpisis dan ujung spinosus ruas tulang lumbal kelima, nilai minimal adalah ±18-20 cm.