Laporan - I9 - Ivan Febrian Cahyono - 255100307111060 - KD1
Laporan - I9 - Ivan Febrian Cahyono - 255100307111060 - KD1
KIMIA DASAR
PENGENALAN ALAT DAN BUDAYA K3
BAB 1
PENGENALAN ALAT DAN BUDAYA K3
1. PRELAB
Sebutkan serta jelaskan pengertian dari budaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di
laboratorium
Keselamatan dan kesehatan kerja didefinisikan sebagai sebuah pemikiran dan upaya
guna menjamin keutuhan serta kesempurnaan baik jasmani ataupun rohani mahasiswa,
hasil karya serta budayanya menuju masyarakat makmur dan juga sejahtera. Sedangkan
pengertian secara keilmuan adalah suatu ilmu pengetahuan dan juga penerapannya dalam
usaha mencegah keberlangsungan terjadinya kecelakaan serta penyakit akibat praktikum.
Kesehatan dan juga keselamatan Kerja (K3) tidak dapat dipisahkan melalui proses
praktikum.
1. Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja yaitu keselamatan yang bertalian melalui alat laboratorium, landasan
tempat kerja, lingkungan dan cara-cara melakukan pekerjaan. Keselamatan Kerja
mempunyai sifat sebagai berikut.
a. Sasarannya yaitu lingkungan kerja/laboratorium.
b. Bersifat teknologi.
Penamaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja bermacam-macam, adapun yang
menyebutnya Hygene Perusahaan serta Kesehatan Kerja (Hyperkes) ataupun ada yang
hanya disingkat K3, serta dalam istilah asing disebut Occupational Safety and Health.
2. Kesehatan Kerja
Pengertian sehat senantiasa diperlihatkan sebagai suatu kondisi fisik, mental ataupun
sosial seseorang tidak saja bebas dari penyakit dan gangguan kesehatan melainkan pula
menunjukkan kemampuan berinteraksi melalui lingkungan.
Paradigma baru serta aspek kesehatan mengupayakan supaya yang sehat tetap sehat dan
juga bukan sekadar mengobati, merawat, dan menyembuhkan gangguan kesehatan
ataupun penyakit. Oleh karenanya, perhatian utama pada bidang kesehatan lebih ditujukan
menuju arah pencegahan terhadap kemungkinan timbul penyakit dan pemeliharaan
kesehatan seoptimal mungkin. Status kesehatan yang dimiliki seseorang mahasiswa
ditentukan pada empat faktor sebagai berikut.
a. Lingkungan, yakni lingkungan fisik (alami, buatan), kimia (organik/anorganik, logam
berat, debu) kemudian biologi (virus, bakteri, mikroorganisme).
b. Perilaku yang mencakup sikap, kebiasaan, tingkah laku.
c. Pelayanan kesehatan: promotif, perawatan, pengobatan, pencegahan kecacatan, serta
rehabilitasi.
d. Genetik, yakni faktor bawaan setiap manusia.
NAMA Ivan Febrian Cahyono
NIM 255100307111060
KELAS I
KELOMPOK 9
d. Masukkan langsung
1. Mengobati seluruh luka dan juga sayatan.
2. Menutupi seluruh luka serta sayatan ketika praktikum.
Dalam tubuh ada berbagai organ tubuh seperti hati, usus, ginjal, dan lain-lain.
Setiap organ memiliki fungsinya masing-masing, dan setiap fungsi tersebut sangat
rentan bila organ diserang oleh substansi kimia tertentu.
(Sri Rejeki. 2016)
2. Lengkapi tabel di bawah ini dengan nama simbol dan penjelasan simbol sesuai dengan gambar
simbol
No. Simbol Nama Simbol Penjelasan
1. Simbol ini menjelaskan bahan kimia bersifat
racun, yang dapat menyebabkan kematian
ataupun sakit yang serius bila Masuk ke dalam
Toxic tubuh melalui pernafasan, menghirup uap, bau
juga debu, atau penyerapan melalui kulit.
(I, Dewa Putu S, I.G.A.N.SriWahyuni. 2019)
3. Berikan penjelasan Material Safety Data Sheet (MSDS) yang meliputi nama, penampakan, sifat,
bahaya yang ditimbulkan, tindakan pertolongan pertama, dan instruksi khusus dari bahan kimia
berikut
● Ethanol
Ethanol adalah bahan kimia yang berbentuk cair. Etanol sangat mudah terbakar, tidak
berwarna dan mudah larut di dalam air. Etanol apabila mengenai mata dapat
mengakibatkan iritasi mata yang serius. Apabila mengenai mata maka harus secepatnya
dibilas menggunakan air bersih. Etanol harus dijauhkan dari paparan secara langsung api dan
bahan kimia lain, apabila bercampur dengan etanol dapat menimbulkan
kebakaran.(Fry et al,2019)
● NH4OH
NH4OH merupakan larutan yang terbentuk dari amonia (NH3) yang dilarutkan dalam
air (H2O). Menurut teori asam basa Arrhenius, NH4OH merupakan basa karena
meningkatkan kadar ion hidroksida (-OH) di dalam air. Jika terhirup maka gejala yang
ditimbulkan biasanya mengalami sesak nafas, nyeri berkelanjutan, tidak sadarkan diri, dan
biasanya mengalami kejang – kejang, upay yang dapat dilakukan apabila terkena gas
tersebut maka segera cari udara segar, lakukan cpr bila mampu, jika sudah parah maka
segera bawa ke rumah sakit terdekat agar mendapatkan pertolongan lebih lanjut (
Khoirriyah Anwar . 2015)
● NaOH
NaOH adalah singkatan dari natrium hidroksida atau sodium hidroksida atau dikenal
sebagai soda kaustik atau soda api di industri. NaOH dalam suhu ruang berbentuk Kristal
putih tidak berbau dan bersifat sangat hikroskopis. Apabila NaOH apabila terkena mata
dapat menyebabkan luka bakar menyeluruh yang menyebabkan gangguan mata sampai
kebutaan permanen. Sehingga bila terjadi kontak dengan NaOH, mata atau bagian tubuh
lainnya harus segera disirami air mengalir terus-menerus. Dan apabila semakin parah maka
dirujukkan untuk segera pergi ke rumah sakit terdekat ( Gokhan Gohan. 2014)
● Aseton
Aseton meruupakan cairan kimia yang mudah menguap, tidak berwarna, dan mudah terbakar
bila terkena api. Cairan Aseton sendiri apabila terkena pada kulit akan menimbulkan gejala
iritasi kulit, seperti terdapat bercak-bercak merah, kering, dan tampak pecah-pecah,
sedangkan apabila terkena mata secara langsung maka akkan menimbulkan iritasi mata
biasanya timbul gejala mata merah, nyeri mata,dsb. Solusi untuk menangani jika hal tersebut
NAMA Ivan Febrian Cahyono
NIM 255100307111060
KELAS I
KELOMPOK 9
terjadi maka segera cuci kulit yang terkena cairan dan apabila mata terkena maka harus
sesegera mungkin dibasuh menggunakan air, apabila cara-cara tersebut masih belum mampu
untuk menyelesaikannya maka segera bawa ke dokter agar mendapatkan penanganan lebih
lanjut. (Suratmin Utomo. 2012)
● HCl
HCL atau asam klorida mempunyai sifat korosif pada logam. Jika terkena kulit
bisa menimbulkan rasa terbakar. Apabila terkena mata akan menyebabkan iritasi,
HCL juga dapat menyebabkan iritasi pernafasan. Gunakanlah lemari asam saat
menggunakannya. Apabila terkena mata maka harus dibilas menggunakan air. Gunakan
juga alat pelindung seperti sarung tangan, masker serta kaca mata.(Nugroho K,2020)
● KOH
Kalium hidroksida atau KOH merupakan senyawa logam yang bersifat basa. Jika terhirup
maka harus segera mencari udara segar agar tidak menimbulkan sesak nafas ataupun gejala
lainnya, apabila terkena pada mata bila menggunakan lensa kontak maka segera lepaskan
lensa kontak dan segera bilas menggunakan air bersih. Gunakan masker jas lab, dsb (Drajat
Indah Mawarni. 2018)
NAMA Ivan Febrian Cahyono
NIM 255100307111060
KELAS I
KELOMPOK 9
2. TINJAUAN PUSTAKA
1. Jelaskan fungsi dari shaker water bath dan berikan gambarnya
Shaker Water bath berfungsi untuk mengontrol temperatur air di
dalam wadah dan lama waktu kerja alat otomatis, juga mengatur laju motor
AC secara manual. Sistem kontrol on-off yang diperuntukkan mengontrol
temperatur air di wadah dapat mempertahankan temperatur dalam lebar-
rentang 10 Shaking water bath. (Khairiati Husni. 2017)
(Khairiati Husni.
2017)
2. Jelaskan fungsi dari erlenmeyer dan berikan gambarnya
Erlenmeyer berfungsi sebagai penampung larutan bahan ataupun
cairan. Erlenmeyer juga biasa digunakan sebagai alat untuk meracik
bahan bahan kompisisi seperti akuades, kultivasi mikroba, ataupun
cairan cairan lain. (Dr. Zikri Noer. 2021)
(Dr.ZikriNoer.2021)
3. Jelaskan fungsi dari pipet tetes dan berikan gambarnya
Fungsi pipet tetes sebagai saluran tunggal yang biasa digunakan di
laboratorium biologi dan kimia untuk memindahkan cairan dengan volume
kecil, dan merupakan alat ukur untuk memindahkan cairan dari wadah
aslinya ke wadah lain dalam jarak tertentu
(Putri Maya
(Putri Maya Juvitasari. 2018)
Juvitasari. 2018)
4. Jelaskan fungsi dari hot plate stirrer dan berikan gambarnya
Fungsi dari hot plate stirrer laboratorium adalah untuk mengaduk
dan memanaskan larutan satu dan larutan lain yang bertujuan guna
membuat suatu larutan homogen menggunakan bantuan pengaduk batang
magnet (Achmad Fiqhi Ibadillah. 2018)
(Achmad Fiqhi
Ibadillah. 2018)
5. Jelaskan fungsi dari corong dan berikan gambarnya
Fungsi corong adalah sebagai alat bantu untuk memindah /
memasukkan larutan ke wadah / tempat yang mempunyaai dimensi
pemasukkan sampel bahan kecil
(Putri Maya Juvitasari. 2018)
(Putri Maya
Juvitasari. 2018)
NAMA Ivan Febrian Cahyono
NIM 255100307111060
KELAS I
KELOMPOK 9
12. Jelaskan fungsi dari botol leher angsa dan berikan gambarnya
Botol leher atau botol cuci umumnya diigunakan sebagai alat
untuk membersihkan alat-alat gelas di dalam laboratorium atau pada saat
pembuatan larutan. (Dr. Zikri Noer. 2021)
(Raharjo. 2017)
15. Jelaskan fungsi dari gelas ukur dan berikan gambarnya
Gelas ukur berfungsi untuk mengukur volume larutan ataupun zat cair
dengan tepat.Standar deviasinya kira-kira 1% dari keseluruhan volume
yang diukur sebenarnya. Gelas ukur bermulut lebar dan juga bercucuk,
lebar mulut sama seperti lebar alasnya dengan ukuran 1 mL sampai 1 liter
atau lebih (Putri Maya Juvitasari. 2018)
(Putri Maya
Juvitasari. 2018)
16. Jelaskan fungsi dari lemari asam dan berikan gambarnya
Fungsi Lemari asam adalah untuk melindungi dari ancaman bahaya
terhirup gas beracun selama berlangsungnya proses pengujian, riset
ataupun pembelajaran di laboratorium. (Raharjo. 2017)
(Raharjo. 2017)
NAMA Ivan Febrian Cahyono
NIM 255100307111060
KELAS I
KELOMPOK 9
(Putri Maya
Juvitasari. 2018)
(I Kusliyana.
2018)
NAMA Ivan Febrian Cahyono
NIM 255100307111060
KELAS I
KELOMPOK 9
(I Kusliyana.
2018)
NAMA Ivan Febrian Cahyono
NIM 255100307111060
KELAS I
KELOMPOK 9
masuk kedalam pipet tetes. Setelah larutan masuk kedalam pipet tetes tersebut. Bawalah
pipet kearah tempat larutan yang baru. Untuk mengeluarkan larutan dari dalam pipet,
berilah tekanan dengan kedua jari pada karet pipet sampai larutan yang berada didalam
pipet menetes keluar (Rizki Sindi Susanti. 2017)
Cara penggunaan labu ukur yakni dengan cara mengisi larutan yang akan
diencerkan ataupun padatan yang akan dilarutkan. Tambahkan beberapa ml cairan yang
dipakai sebagai pelarut hingga setengah labu terisi, kemudian kocok penuhkan labu sampai
batas maksimal. Sumbat labu,pegang tutupnya menggunakan jari, lalu kocok dengan cara
membolak-balikkan labu hingga larutan homogen (Rizki Sindi Susanti. 2017)
Cara menggunakan pipet ukur yakni dengan cara menghubungkan pipet filler
kemudian bahan kimia diambil dengan skala yang tertera. (Rizki Sindi Susanti. 2017)
-) Pipet volume
Cara penggunakan pipet volume adalah menghubungkan ujung atas pipet
volume menggunakan pipet filler, lalu larutan disedot hingga tanda batas yang melingkar
di pipa atas badan pipet volume. Kemudian pendahkan pipet volume pada wadah yang baru
(Rizki Sindi Susanti. 2017)
-) Cawan petri
Cara penggunaan cawan petri, terlebih dahulu bibir cawan harus dipanaskan
diatas bunsen, tujuannya supaya mikrobia yang tidak diinginkan mati
(Rizki Sindi Susanti. 2017)
-) Buret
Buret ditempatkan di statis secara vertikal. Kemudian larutan standar dimasukkan pada
buret sampai batas maksimal volume buret. Larutan sampel disiapkan dalam labu
Erlenmeyer. (Rizki Sindi Susanti. 2017)
-) Kertas saring
kertas saring, dimasukkan ke dalam corong penyaring. Agar kertas saring dapat
menempel di dinding corong, setelah kertas dimasukkan pada corong kemudian basahi
dengan sedikit air. Jika sudah kering kertas saring dapat menempel pada dinding corong
penyaring. (Rizki Sindi Susanti. 2017)
-) Ph meter
Cara penggunaan ph meter yakni, untuk melakukan pengukuran ph pada satu
larutan ke larutan lain, maka ujung elektrode wajib dicuci terlebih dahulu menggunakan
akuades. Sebelum elektrode dicelupkan pada larutan, bersihkan dan keringkan dahulu
ujung elektrode menggunakan tisu yang bersih dan kering. (Rizki Sindi Susanti. 2017)
NAMA Ivan Febrian Cahyono
NIM 255100307111060
KELAS I
KELOMPOK 9
I, Dewa Putu S, I.G.A.N.SriWahyuni, dan Ni Nyoman Widiasih. 2019. Analisis Resiko Bahan Kimia
Berbahaya di Laboratorium Kimia Organik. International Journal of Educational Policies.
13(1): 10-13
Ryan F. LeBouf, Brie Hawley and Kristin J. 2019. Potential Hazards Not Communicated in Safety
Data Sheets of Flavoring Formulations, Including Diacetyl and 2,3-Pentanedione. Annals of
Work Exposures and Health. 63(1): 124-130
Fry JP,Ceryes CA,Voorhees JM,Barnes NA,Love DC,Barnes ME.2019. Occupational Safety and
Health in U.S. Aquaculture. Journal of Agromedicine 24: 405-423
Nugroho K, Prihaningsih A, Setyawan D,Supriadi,Lestari P.2020. Panduan Cepat Keamanan Pekerja
di Laboratorium Biologi Molekuler. IAARDS Press, Jakarta
Khoiriyyah Anwar, Hafifah.2015. Pemetaan Resiko (Risk Mapping) Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Pada Area Laboratorium Kimia Pt.Pjb Bj O&m Pltu Paiton 9 Kabupaten Probolinggo.
Universitas Jember
Gokhan Gorhan. 2014 The influence of the NaOH solution on the properties of the fly ash-based
geopolymer mortar cured at different temperatures. Composite Part B. 58(1) 371-377
Suratmin Utomo. 2012 Bahan Berbahaya dan Beracun (B-3) dan Keberadaannya di Dalam Limbah.
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Universitas Muhamadiyah Jakarta. 1(1) 40-42
Drajat Indah Mawarni, Hendri Suryanto. 2018 Pembuatan Biodesel dari Minyak Jelantah Melalui
Proses Transeterfikasi Dengan Menggunakan KOH Sebagai Katalis. 37-40
Khairiati Husni, Wildian Wildian, Meqorry Yusfi. 2017. Rancang Bangun Shaking Water Bath
Berbasis Mikrokontroler ATmega16. Jurnal Fisika Unand. 6(1) 6-8
Dr. Zikri Noer, S.Si, M.Si, Sally Irvina Ritonga, S.Si. 2021. Alat-Alat Laboratorium Tingkat
Universitas Kategori I. Guepedia
Putri Maya Juvitasari, Husna Amalya Melati, Ira Lestari. 2018. Deskripsi Pengetahuan Alat
Praktikum Kimia dan Kemampuan Psikomotorik Siswa MAN 1 Pontianak. 7(7) 6-8
Achmad Fiqhi Ibadillah , Diana Rahmawati , Elfa Elismawati , Riza Alfita , Kunto Aji Wibisono ,
Miftachul Ulum, Haryanto , Achmad Ubaidillah , Rosida Vivin Nahari. 2018. Designing
Magnetic Stirrer Hot Plate Using Contactless Infrared MLX90614 Temperature Sensor Based
On PID Controller. Atlantis Pers. 1(1) 1-3
Meilanny D.K.P., Pranjono, B.E., S.Si, Dyah Hikmawati, M.Si. 2015. Metode Elektrospining
Mensintesis Komposit Berbaris Alginat-Polivinil Alkohol Dengan Penambahan Lendir
Bekicot. 17(1) 66-70
I Kusliyana. 2018. Perbedaan Kadar HDL (High Disenty Lipoprotein) Dengan Cara Semi Mikro &
Makro. 1(1) 3-5
Raharjo. 2017. Pengelolaan Alat Bahan dan Laboratorium Kimia. Jurnal Kimia Sains & Aplikasi.
2(2) 8-18
Rizki Sindi Susanti. 2017. Pengembangan Ensiklopedia Peralatan Laboratorium Kimia Sebagai
Sumber Belajar Siswa SMAN 10 Pontianak. Program Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhamadiyah Pontianak Pontiana. Universitas
Muhamadiyah Pontianak Pontiana
Sulistyarti, H., Fardiyah, Q., & Febriyanti, S. 2015. A simple and safe spectrophotometric method
for iodide determination. Makara Journal of Science, 19(2), 43-48
Dwi Warono, Syamsudin. 2013. Untuk Kerja Spektrofotometer Untuk Analisa Zat Aktif
Ketroprofen. Universitas Muhamadiyah Jakarta.