Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA DASAR
PENGENALAN ALAT DAN BUDAYA K3

NAMA : IVAN FEBRIAN CAHYONO


NIM : 255100307111060
KELAS : I
KELOMPOK : 9
ASISTEN : KATARINA AYU

“DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI PERTANIAN”


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2022
NAMA Ivan Febrian Cahyono
NIM 255100307111060
KELAS I
KELOMPOK 9

BAB 1
PENGENALAN ALAT DAN BUDAYA K3

1. PRELAB
Sebutkan serta jelaskan pengertian dari budaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di
laboratorium
Keselamatan dan kesehatan kerja didefinisikan sebagai sebuah pemikiran dan upaya
guna menjamin keutuhan serta kesempurnaan baik jasmani ataupun rohani mahasiswa,
hasil karya serta budayanya menuju masyarakat makmur dan juga sejahtera. Sedangkan
pengertian secara keilmuan adalah suatu ilmu pengetahuan dan juga penerapannya dalam
usaha mencegah keberlangsungan terjadinya kecelakaan serta penyakit akibat praktikum.
Kesehatan dan juga keselamatan Kerja (K3) tidak dapat dipisahkan melalui proses
praktikum.
1. Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja yaitu keselamatan yang bertalian melalui alat laboratorium, landasan
tempat kerja, lingkungan dan cara-cara melakukan pekerjaan. Keselamatan Kerja
mempunyai sifat sebagai berikut.
a. Sasarannya yaitu lingkungan kerja/laboratorium.
b. Bersifat teknologi.
Penamaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja bermacam-macam, adapun yang
menyebutnya Hygene Perusahaan serta Kesehatan Kerja (Hyperkes) ataupun ada yang
hanya disingkat K3, serta dalam istilah asing disebut Occupational Safety and Health.
2. Kesehatan Kerja
Pengertian sehat senantiasa diperlihatkan sebagai suatu kondisi fisik, mental ataupun
sosial seseorang tidak saja bebas dari penyakit dan gangguan kesehatan melainkan pula
menunjukkan kemampuan berinteraksi melalui lingkungan.
Paradigma baru serta aspek kesehatan mengupayakan supaya yang sehat tetap sehat dan
juga bukan sekadar mengobati, merawat, dan menyembuhkan gangguan kesehatan
ataupun penyakit. Oleh karenanya, perhatian utama pada bidang kesehatan lebih ditujukan
menuju arah pencegahan terhadap kemungkinan timbul penyakit dan pemeliharaan
kesehatan seoptimal mungkin. Status kesehatan yang dimiliki seseorang mahasiswa
ditentukan pada empat faktor sebagai berikut.
a. Lingkungan, yakni lingkungan fisik (alami, buatan), kimia (organik/anorganik, logam
berat, debu) kemudian biologi (virus, bakteri, mikroorganisme).
b. Perilaku yang mencakup sikap, kebiasaan, tingkah laku.
c. Pelayanan kesehatan: promotif, perawatan, pengobatan, pencegahan kecacatan, serta
rehabilitasi.
d. Genetik, yakni faktor bawaan setiap manusia.
NAMA Ivan Febrian Cahyono
NIM 255100307111060
KELAS I
KELOMPOK 9

Definisi kesehatan kerja yaitu spesialisasi dalam ilmu kesehatan/kedokteran serta


praktiknya yang ditujukan agar pekerja/masyarakat memperoleh derajat yang sama
kesehatan setinggi-tingginya, baik fisik ataupun mental, serta sosial melalui usaha-usaha
preventif dan kuratif, terhadap penyakit-penyakit/gangguan-gangguan kesehatan yang
ditimbulkan pada faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan laboratorium, dan juga terhadap
penyakit-penyakit umum. Konsep kesehatan kerja kian lama makin berubah, bukan
sekadar “kesehatan yang terdapat pada sektor industri” saja tetapi juga mengarah pada
upaya kesehatan untuk keseluruhan saat melakukan praktikum (total health of all at work).
Keselamatan kerja sama melalui hygene perusahaan. Kesehatan kerja mempunyai sifat
sebagai berikut.
a. Sasarannya yakni manusia.
b. Bersifat medis.
Situasi serta kondisi pekerjaan, baik tata letak tempat kerja dan material-material yang
digunakan, mempunyai risiko masing-masing pada kesehatan pekerja. Ridley (2008)
menyatakan kita seharusnya paham karakteristik material ditujukan dan kemungkinan
reaksi tubuh pada material tersebut guna meminimalisir risiko material pada bidang
kesehatan.
Pengetahuan tentang substansi yang digunakan pada pekerjaan dan juga cara substansi
tersebut masuk ke dalam tubuh merupakan pengetahuan penting bagi mahasiswa. Dengan
pengetahuan tersebut, mahasiswa bisa mengetahui reaksi tubuh pada substansi kimia
tersebut sehingga kita bisa meminimalisir timbulnya penyakit.
Ridley (2008) menjelaskan ada beberapa jalur sebagai substansi berbahaya bisa masuk
pada tubuh seperti berikut.
a. Asupan makanan; yang masuk ke mulut, kemudian menuju usus.
b. Hirupan pernafasan; yang masuk ke organ pernafasan hingga paru-paru.
c. Penyerapan masuk pada pori-pori kulit.
d. Masuk ke dalam luka dan sayatan terbuka.
Berdasarkan jalur masuk substansi, Ridley (2008) yang menginformasikan beberapa
contoh tindakan terhadap pencegahan sederhana guna mencegah masuknya substansi
berbahaya pada tubuh mahasiswa:
a. Asupan makanan
1. Dilarang makan di tempat praktikum.
2. Menjaga kebersihan diri dengan mencuci tangan.
3. Dilarang merokok di tempat praktikum.
b. Hirupan pernafasan
1. Menggunakan pelindung pernafasan yang sesuai
2. Menyediakan ventilasi keluar (exhaust ventilation).
3. Ekstraksi uap serta debu.
c. Penyerapan
1. Menggunakan sarung tangan latex.
2. Membersihkan area terkontaminasi menggunakan air sabun.
3. Memakai krim pelindung kulit.
NAMA Ivan Febrian Cahyono
NIM 255100307111060
KELAS I
KELOMPOK 9

d. Masukkan langsung
1. Mengobati seluruh luka dan juga sayatan.
2. Menutupi seluruh luka serta sayatan ketika praktikum.
Dalam tubuh ada berbagai organ tubuh seperti hati, usus, ginjal, dan lain-lain.
Setiap organ memiliki fungsinya masing-masing, dan setiap fungsi tersebut sangat
rentan bila organ diserang oleh substansi kimia tertentu.
(Sri Rejeki. 2016)

2. Lengkapi tabel di bawah ini dengan nama simbol dan penjelasan simbol sesuai dengan gambar
simbol
No. Simbol Nama Simbol Penjelasan
1. Simbol ini menjelaskan bahan kimia bersifat
racun, yang dapat menyebabkan kematian
ataupun sakit yang serius bila Masuk ke dalam
Toxic tubuh melalui pernafasan, menghirup uap, bau
juga debu, atau penyerapan melalui kulit.
(I, Dewa Putu S, I.G.A.N.SriWahyuni. 2019)

2. Simbol ini menjelaskan bahan kimia yang bersifat


korosif, dan dapat merusak jaringan hidup,serta
dapat menyebabkan iritasi pada kulit, gatalgatal
Corrosive bahkan dapat menjadikan kulit mengelupas.
(I, Dewa Putu S, I.G.A.N.SriWahyuni. 2019)

3. Simbol ini menjelaskan Bahan kimia bersifat


pengoksidasi, yang dapat menyebabkan
Oxidizing kebakaran dengan menghasilkan panas saat
kontak dengan bahan organik dan bahan
pereduksi
(I, Dewa Putu S, I.G.A.N.SriWahyuni. 2019)

4. Simbol ini menjelaskan bahan kimia yang


memilikii titik nyala rendah, mudah terbakar
Flammable dengan api bunsen, permukaan metal panas dan
loncatan bunga api.
(I, Dewa Putu S, I.G.A.N.SriWahyuni. 2019)
NAMA Ivan Febrian Cahyono
NIM 255100307111060
KELAS I
KELOMPOK 9

5. Simbol ini menjelaskan bahan kimia yang mudah


meledak dengan adanya panas dan juga percikan
Eksplosive bunga api, gesekan atau benturan.
(I, Dewa Putu S, I.G.A.N.SriWahyuni. 2019)

3. Berikan penjelasan Material Safety Data Sheet (MSDS) yang meliputi nama, penampakan, sifat,
bahaya yang ditimbulkan, tindakan pertolongan pertama, dan instruksi khusus dari bahan kimia
berikut
● Ethanol
Ethanol adalah bahan kimia yang berbentuk cair. Etanol sangat mudah terbakar, tidak
berwarna dan mudah larut di dalam air. Etanol apabila mengenai mata dapat
mengakibatkan iritasi mata yang serius. Apabila mengenai mata maka harus secepatnya
dibilas menggunakan air bersih. Etanol harus dijauhkan dari paparan secara langsung api dan
bahan kimia lain, apabila bercampur dengan etanol dapat menimbulkan
kebakaran.(Fry et al,2019)

● NH4OH
NH4OH merupakan larutan yang terbentuk dari amonia (NH3) yang dilarutkan dalam
air (H2O). Menurut teori asam basa Arrhenius, NH4OH merupakan basa karena
meningkatkan kadar ion hidroksida (-OH) di dalam air. Jika terhirup maka gejala yang
ditimbulkan biasanya mengalami sesak nafas, nyeri berkelanjutan, tidak sadarkan diri, dan
biasanya mengalami kejang – kejang, upay yang dapat dilakukan apabila terkena gas
tersebut maka segera cari udara segar, lakukan cpr bila mampu, jika sudah parah maka
segera bawa ke rumah sakit terdekat agar mendapatkan pertolongan lebih lanjut (
Khoirriyah Anwar . 2015)

● NaOH
NaOH adalah singkatan dari natrium hidroksida atau sodium hidroksida atau dikenal
sebagai soda kaustik atau soda api di industri. NaOH dalam suhu ruang berbentuk Kristal
putih tidak berbau dan bersifat sangat hikroskopis. Apabila NaOH apabila terkena mata
dapat menyebabkan luka bakar menyeluruh yang menyebabkan gangguan mata sampai
kebutaan permanen. Sehingga bila terjadi kontak dengan NaOH, mata atau bagian tubuh
lainnya harus segera disirami air mengalir terus-menerus. Dan apabila semakin parah maka
dirujukkan untuk segera pergi ke rumah sakit terdekat ( Gokhan Gohan. 2014)

● Aseton
Aseton meruupakan cairan kimia yang mudah menguap, tidak berwarna, dan mudah terbakar
bila terkena api. Cairan Aseton sendiri apabila terkena pada kulit akan menimbulkan gejala
iritasi kulit, seperti terdapat bercak-bercak merah, kering, dan tampak pecah-pecah,
sedangkan apabila terkena mata secara langsung maka akkan menimbulkan iritasi mata
biasanya timbul gejala mata merah, nyeri mata,dsb. Solusi untuk menangani jika hal tersebut
NAMA Ivan Febrian Cahyono
NIM 255100307111060
KELAS I
KELOMPOK 9

terjadi maka segera cuci kulit yang terkena cairan dan apabila mata terkena maka harus
sesegera mungkin dibasuh menggunakan air, apabila cara-cara tersebut masih belum mampu
untuk menyelesaikannya maka segera bawa ke dokter agar mendapatkan penanganan lebih
lanjut. (Suratmin Utomo. 2012)

● HCl
HCL atau asam klorida mempunyai sifat korosif pada logam. Jika terkena kulit
bisa menimbulkan rasa terbakar. Apabila terkena mata akan menyebabkan iritasi,
HCL juga dapat menyebabkan iritasi pernafasan. Gunakanlah lemari asam saat
menggunakannya. Apabila terkena mata maka harus dibilas menggunakan air. Gunakan
juga alat pelindung seperti sarung tangan, masker serta kaca mata.(Nugroho K,2020)

● KOH
Kalium hidroksida atau KOH merupakan senyawa logam yang bersifat basa. Jika terhirup
maka harus segera mencari udara segar agar tidak menimbulkan sesak nafas ataupun gejala
lainnya, apabila terkena pada mata bila menggunakan lensa kontak maka segera lepaskan
lensa kontak dan segera bilas menggunakan air bersih. Gunakan masker jas lab, dsb (Drajat
Indah Mawarni. 2018)
NAMA Ivan Febrian Cahyono
NIM 255100307111060
KELAS I
KELOMPOK 9

2. TINJAUAN PUSTAKA
1. Jelaskan fungsi dari shaker water bath dan berikan gambarnya
Shaker Water bath berfungsi untuk mengontrol temperatur air di
dalam wadah dan lama waktu kerja alat otomatis, juga mengatur laju motor
AC secara manual. Sistem kontrol on-off yang diperuntukkan mengontrol
temperatur air di wadah dapat mempertahankan temperatur dalam lebar-
rentang 10 Shaking water bath. (Khairiati Husni. 2017)
(Khairiati Husni.
2017)
2. Jelaskan fungsi dari erlenmeyer dan berikan gambarnya
Erlenmeyer berfungsi sebagai penampung larutan bahan ataupun
cairan. Erlenmeyer juga biasa digunakan sebagai alat untuk meracik
bahan bahan kompisisi seperti akuades, kultivasi mikroba, ataupun
cairan cairan lain. (Dr. Zikri Noer. 2021)

(Dr.ZikriNoer.2021)
3. Jelaskan fungsi dari pipet tetes dan berikan gambarnya
Fungsi pipet tetes sebagai saluran tunggal yang biasa digunakan di
laboratorium biologi dan kimia untuk memindahkan cairan dengan volume
kecil, dan merupakan alat ukur untuk memindahkan cairan dari wadah
aslinya ke wadah lain dalam jarak tertentu
(Putri Maya
(Putri Maya Juvitasari. 2018)
Juvitasari. 2018)
4. Jelaskan fungsi dari hot plate stirrer dan berikan gambarnya
Fungsi dari hot plate stirrer laboratorium adalah untuk mengaduk
dan memanaskan larutan satu dan larutan lain yang bertujuan guna
membuat suatu larutan homogen menggunakan bantuan pengaduk batang
magnet (Achmad Fiqhi Ibadillah. 2018)

(Achmad Fiqhi
Ibadillah. 2018)
5. Jelaskan fungsi dari corong dan berikan gambarnya
Fungsi corong adalah sebagai alat bantu untuk memindah /
memasukkan larutan ke wadah / tempat yang mempunyaai dimensi
pemasukkan sampel bahan kecil
(Putri Maya Juvitasari. 2018)
(Putri Maya
Juvitasari. 2018)
NAMA Ivan Febrian Cahyono
NIM 255100307111060
KELAS I
KELOMPOK 9

6. Jelaskan fungsi dari gelas beaker dan berikan gambarnya


Fungsi gelas beaker adalah untuk tempat mereaksikan bahan, tempat
menampung bahan kimia seperti larutan, padatan, pasta atau tepung, tempat
melarutkan bahan dan juga tempat memanaskan bahan.
(Meilanny D.K.P. 2015)
(Putri Maya
Juvitasari. 2018)

7. Jelaskan fungsi dari timbangan analitik dan berikan gambarnya


Fungsinya adalah untuk mengukur massa akurat pada kisaran sub
miligram. Jenis-jenis timbangan di laboratorium sebagai contoh,
timbangan analitik mempunyai pan yang terletak pada sebuah kaca perisai
(Dr. Zikri Noer. 2021)
(Dr. Zikri Noer.
2021)
8. Jelaskan fungsi dari gelas arloji dan berikan gambarnya
Gelas Arloji biasa digunakan untuk penguapan ataupun pengeringan
padatan dalam bentuk tepung dan juga bahan bahan lain yang berbentuk
sebuk (Dr. Zikri Noer. 2021)
(Dr. Zikri Noer.
2021)
9. Jelaskan fungsi dari tabung reaksi dan berikan gambarnya
Tabung reaksi berfungsi sebagai tempat mereaksikan dua
larutan/bahan kimia atau lebih, serta berfungsi sebagai tempat
mengembangbiakan mikroba pada media cair.
(Putri Maya (Putri Maya Juvitasari. 2018)
Juvitasari. 2018)
10. Jelaskan fungsi dari rak tabung reaksi dan berikan gambarnya
Rak tabung berfungsi sebagai wadah untuk meletakan tabung reaksi
pada saat praktikum mereaksikan bahan kimia (Dr. Zikri Noer. 2021)

(Dr. Zikri Noer.


2021
11. Jelaskan fungsi dari labu ukur dan berikan gambarnya
Labu ukur berfungsi sebagai wadah sebuah perangkat yang
mempunyai kapasitas antara 5 mL sampai 5 L dan biasanya digunakan
untuk mengencerkan zat tertentu sampai batas leher labu ukur
(Dr. Zikri Noer. 2021)

(Dr. Zikri Noer.


2021)
NAMA Ivan Febrian Cahyono
NIM 255100307111060
KELAS I
KELOMPOK 9

12. Jelaskan fungsi dari botol leher angsa dan berikan gambarnya
Botol leher atau botol cuci umumnya diigunakan sebagai alat
untuk membersihkan alat-alat gelas di dalam laboratorium atau pada saat
pembuatan larutan. (Dr. Zikri Noer. 2021)

(Dr. Zikri Noer.


2021)

13. Jelaskan fungsi dari spektrofotometer dan berikan gambarnya


Spektrofometer digunakan untuk mengukur transmitan ataupun
absorbans suatu sampel untuk fungsi panjang gelombang, tiap media akan
menyerap cahaya terhadap panjang gelombang tertentu tergantung
(I Kusliyana. senyawa atau warna terbentuk (I Kusliyana. 2018)
2018)
14. Jelaskan fungsi dari kuvet dan berikan gambarnya
Kuvet biasa digunakan untuk mengukur konsentrasi reagen dan dibaca
pada spektrofotometer. Kuvet berbentuk jajaran genjang lebih tepat pada
pengukuran karena cahaya jatuh pada sudut tegak lurus permukaan kuvet
(Raharjo. 2017)

(Raharjo. 2017)
15. Jelaskan fungsi dari gelas ukur dan berikan gambarnya
Gelas ukur berfungsi untuk mengukur volume larutan ataupun zat cair
dengan tepat.Standar deviasinya kira-kira 1% dari keseluruhan volume
yang diukur sebenarnya. Gelas ukur bermulut lebar dan juga bercucuk,
lebar mulut sama seperti lebar alasnya dengan ukuran 1 mL sampai 1 liter
atau lebih (Putri Maya Juvitasari. 2018)
(Putri Maya
Juvitasari. 2018)
16. Jelaskan fungsi dari lemari asam dan berikan gambarnya
Fungsi Lemari asam adalah untuk melindungi dari ancaman bahaya
terhirup gas beracun selama berlangsungnya proses pengujian, riset
ataupun pembelajaran di laboratorium. (Raharjo. 2017)

(Raharjo. 2017)
NAMA Ivan Febrian Cahyono
NIM 255100307111060
KELAS I
KELOMPOK 9

17. Jelaskan fungsi dari bulb dan berikan gambarnya


Bulb sering digunakan untuk menghisap cairan larutan kemudian
dipindahkan. Volume larutan yang dipindahkan disebut aliquot. Alat
laboratorium kimia ini mempunyai nama lain pipet filter, karet hisap atau
ada juga yang menamainya filter. (Raharjo. 2017)
(Raharjo. 2017)

18. Jelaskan fungsi dari pipet ukur dan berikan gambarnya


Fungsi pipet ukur untuk memindahkan cairan atau larutan ke dalam
wadah dengan berbagai ukuran volume. Fungsi ini sama dengan fungsi
pipet pada umumnya (Putri Maya Juvitasari. 2018)

(Putri Maya
Juvitasari. 2018)

19. Jelaskan fungsi dari pipet volume dan berikan gambarnya


Fungsi dari pipet volume adalah untuk mengambil cairan dengan
volume yang ditentukan dengan ketelitian lebih tinggi. Pipet volume atau
pipet gondok merupakan salah satu alat ukur kuantitatif dan tingkat
ketelitian tinggi, ditandai dengan bentuknya yang ramping dan penunjuk
volume hanya ada satu ukuran volume. (Raharjo. 2017)
(Raharjo. 2017)
20. Jelaskan fungsi dari cawan petri dan berikan gambarnya
Cawan petri digunakan sebagai tempat perkembangbiakan
mikroba, serta tempat menimbang bahan atau sampel. Cawan petri juga
digunakan untuk mengembangbiakkan sel dengan menyediakan ruang
penyimpanan dan juga mencegahnya terkontaminasi.
(Raharjo. 2017)
(Raharjo. 2017)

21. Jelaskan fungsi dari buret dan berikan gambarnya


Buret merupakan alat laboratorium yang biasa digunakan pada analisis
kimia kuantitatif. Fungsi buret adalah untuk mengukur volume suatu cairan
ataupun gas. namun semua ini tentu berdasarkan jenis buret yang
digunakan (I Kusliyana. 2018)

(I Kusliyana.
2018)
NAMA Ivan Febrian Cahyono
NIM 255100307111060
KELAS I
KELOMPOK 9

22. Jelaskan fungsi dari kertas saring dan berikan gambarnya


Kegunaan kertas saring biasanya digunakan untuk memisahkan partikel
suspensi cairan, untuk memisahkan zat terlarut dari zat padat itu sendiri,
untuk mengeringkan padatan di desikator, dll. Untuk penyaringan
menggunakan corong, disarankan untuk menggunakan ukuran yang serasi
(Dr. Zikri Noer. 2021)
(Dr. Zikri Noer.
2021)
23. Jelaskan fungsi dari pH meter dan berikan gambarnya
Fungsi dari pH meter adalah untuk menentukan tingkat keasaman dan
kebasaan dari suatu larutan. Selain itu kertas pH meter juga dapat
digunakan untuk mengukur pH air serta mengetahui tingkat kesuburan
tanah. (I Kusliyana. 2018)

(I Kusliyana.
2018)
NAMA Ivan Febrian Cahyono
NIM 255100307111060
KELAS I
KELOMPOK 9

3. PEMBAHASAN (sitasi, maksimal 4 halaman)

1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(Lina Dianati Fathimahhayati, dkk. 2019)


Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah sebuah permasalahan yang
banyak berada dalam perusahaan maupun praktikum karena mencakup masalah
kemanusiaan, Keselamatan Kerja sendiri memiliki pengertian semua jenis keselamatan dan
keamanan dalam bekerja. Agar Keselamatan kerja dapat dilakukan upaya pencegahan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja, salah satunya bisa dilakukan menggunakan
cara analisis risiko. Adapun metode yang dapat digunakan terdiri ada (tiga) tahapan
yakni identifikasi bahaya, penilaian risiko, dan penentuan langkah-langkah pengendalian
berdasarkan data yang dikumpulkan. Identifikasi bahaya dilakukan menggunakan cara
wawancara dan observasi pada karyawan jika pada perusahaan, dan pada praktikan bila
di laboratorium, apabila penilaian risiko dilakukan menggunakan cara menyebarkan
kuesioner ataupun survey penilaian tingkat kemungkinan dan keparahan terjadinya risiko
pada setiap potensi bahaya, kemudian yang terakhhir adalah penentuan langka yakni
langkah apa yang akan diambil perusahaan maupun laboran agar hal tersebut tidak terulang
kembali (Lina Dianati Fathimahhayati, dkk. 2019)
2. Cara Penggunaan Alat
-) Shaker Water Bath
Cara penggunaannya dengan menghidupkan dan tunggu suhu chamber tercapai
55°C., kemudian lakukan pengukuran suhu chamber dengan termometer, dan kemudian
mengecek tes point Vout LM35 dengan avo digital, apabila melihat suhu yang tampil di lcd
dan dibandingkan, lakukan pemilihan timer setelah timer mencapai 4 jam atau 15 menit,
lakukan pengukuran kecepatan motor menggunakan tachometer yang diberi beban 12
tabung reaksi dan berisi air, lakukan output gelombang dan juga duty cycle motor dengan
osiloskop, kemudian catat hasil pengukuaran dalam tabel yang telah disediakan. (Dwi
Warono, Syamsudin. 2013)
-) Erlenmeyer
Cara penggunaan dari alat tersebut adalah diletakkan dibawah buret sebagai
tempat analitzat untuk mengetahui konsentrasinnya (Rizki Sindi Susanti. 2017)
-) Pipet Tetes
Cara menggunakan pipet tetes yaitu dengan memegang karet penghisap pipet tetes
dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk. Kemudian karet telunjuk hisap
ditekan dengan kedua jari, kemudian dielupkan hujung pipet tetes tercelup kedalam larutan
atau cairan, maka tekanan karet penghisap dikurangi sedikit demi sedikit supaya larutan
NAMA Ivan Febrian Cahyono
NIM 255100307111060
KELAS I
KELOMPOK 9

masuk kedalam pipet tetes. Setelah larutan masuk kedalam pipet tetes tersebut. Bawalah
pipet kearah tempat larutan yang baru. Untuk mengeluarkan larutan dari dalam pipet,
berilah tekanan dengan kedua jari pada karet pipet sampai larutan yang berada didalam
pipet menetes keluar (Rizki Sindi Susanti. 2017)

-) Hot Plate Stitter


Cara Penggunaan Hot Plate Stitter yaitu larutan yang akan dipanaskan dan
kemudian akan dimasukkan ke dalam wadah, biasanya penggunaan erlenmeyer ukuran 250
mL. Kemudian erlenmeyer yang berisi larutan diletakkan pada atas piringan panas. Hot
plate terhubung dengan sumber arus listrik 220 volt. selanjutnya peralatan dinyalakan, suhu
yang diinginkan dapat diatur (Rizki Sindi Susanti. 2017)
-) Corong
Cara penggunaan corong, langkah awal kertas saring yang sudah dilipat sesuai
prosedur, dimasukkan pada corong penyaring. Setelah kertas dimasukkan ke corong pada
cara berikutnya adalah dengan dibasahi dengan sedikit air corong penyaring siap untuk
digunakan penayaringan endapan (Rizki Sindi Susanti. 2017)
-) Gelas Beaker
Tuang cairan pada gelas; tuangkan perlahan guna menghindarkan percikan
cairan. Serta gunakan garis pengukur pada gelas kimia sebagai perkiraan volume cairan
pada gelas kimia. (Rizki Sindi Susanti. 2017)
-) Timbangan Analitik
Hidupkan timbangan dengan menekan “Power”.Tunggu sampai timbangan
berada di posisi stabil yang diperlihatkan melalui tampilan angka nol pada monitor.
Kemmmudian buka tutup kaca timbangan. Dan Tempatkan zat yang akan ditimbang ke atas
piringan. (Rizki Sindi Susanti. 2017)
-) Gelas Arloji
Sebagai tempat senyawa padat/kristal yang kemudian akan dikeringkan dan
dimasukkan pada desikator (Rizki Sindi Susanti. 2017)
-) Tabung Reaksi
Cara memanaskan larutan pada tabung reaksi dengan cara. Tabung reaksi diisi
sebagian saja, kira kira sepertiganya. Tabung reaksi dapat dijepit di bagian dekat dengan
mulut tabung. Kemudian api pemanas diletakkan di bagian bawah larutan. Kemudian
posisikan tabung ketika memanaskan cairan agak miring, Tabung reaksi agak sedikit
digoyang agar pemanasan merata. Arah mulut tabung reaksi berada pada tempat yang
kosong supaya percikannya tidak. (Rizki Sindi Susanti. 2017)
-) Rak Tabung Reaksi
Cara menggunakannya dengan meletakkan tabung reaksi di lubang yang ada di
rak tabung. (Rizki Sindi Susanti. 2017)
-) Labu Ukur
NAMA Ivan Febrian Cahyono
NIM 255100307111060
KELAS I
KELOMPOK 9

Cara penggunaan labu ukur yakni dengan cara mengisi larutan yang akan
diencerkan ataupun padatan yang akan dilarutkan. Tambahkan beberapa ml cairan yang
dipakai sebagai pelarut hingga setengah labu terisi, kemudian kocok penuhkan labu sampai
batas maksimal. Sumbat labu,pegang tutupnya menggunakan jari, lalu kocok dengan cara
membolak-balikkan labu hingga larutan homogen (Rizki Sindi Susanti. 2017)

-) Botol Leher Angsa


Botol leher angsa atau yang lebih dikenal dengan sebutan botol semprot cara
menggunakannya yaitu dengan cara menekan badan botol hingga airnya keluar dan pipa
kecil diarahkan kepada bagian alat laboratorium (Rizki Sindi Susanti. 2017)
-) Spektrofotometer
Pilih dan atur panjang gelombang cahaya untuk menganalisis sampel, kemudian
ukurankan absorbansi sampel percobaan. Lakukan pengujian dengan panjang gelombang
cahaya yang beruntun, lalu kalkulasikan hitungan transmitansi dan absorbansi sampel.
Kemudian yang terakhir Bandingkan plot spektrum absorbansi dengan plot yang diketahui
dari senyawa tertentu. (Sulistyarti, H, et all. 2015)
-) Kuvet
Cara penggunaannya yaknni bersihkan bagian luar kuvet menggunakan tisu agar
sampel yang akan dimasukkan ke dalam kuvet bisa terlihat secara jelas. Pegang kuvet pada
bagian tepi atas agar cahaya dapat masuk. Kemudian hilangkan semua gelembung yang ada
pada bagian atas. (Rizki Sindi Susanti. 2017)
-) Gelas ukur
Cara penggunaannya dengan cara gunakan gelas ukur yang ukurannya sesuai
dengan volume dan bahan yang akan diukur. Kemudian bacalah skala pada gelas ukur dan
kemmudian tentukan harga setiap skala, misalnya tiap skala 0,1. Maka gelas ukur diisi
menggunakan bahan yang akan diukur volumenya. (Rizki Sindi Susanti. 2017)
-) Lemari asam
Cara penggunaanya yakni dengan cara buka sash ataupun pintu kaca dengan cara
menggeser ke samping. Dilarang membuka terlalu lebar. Ambil bahan kimia dengan
cermmat dan hati-hati. Gunakanlah pipet tetes kaca. Apabila lemari asam digunakan,
blower bagian atas akan secara otomatis menyala sehingga uap berbahaya akan dibuang
secara langsung ke atas. Tutup kembali bahan kimia terebut dan simpan di tempat nya.
(Rizki Sindi Susanti. 2017)
-) Bulb
Cara penggunaan Bulb yakni dengan cara menyambungkan pipet filler
menggunakan alat ukur seperti pipet volum ataupun pipet ukur. Kemudian kosongkan udara
pada pipet filler, setelah kosong kemudian tekan katup S (suction) guna mengambil cairan
Pastikan meniscus larutan sesuai dengan batas ukur skala yang diperlukan. Setelah itu tekan
E untuk mengeluarkan cairan hingga habis. (Rizki Sindi Susanti. 2017)
-) Pipet ukur
NAMA Ivan Febrian Cahyono
NIM 255100307111060
KELAS I
KELOMPOK 9

Cara menggunakan pipet ukur yakni dengan cara menghubungkan pipet filler
kemudian bahan kimia diambil dengan skala yang tertera. (Rizki Sindi Susanti. 2017)
-) Pipet volume
Cara penggunakan pipet volume adalah menghubungkan ujung atas pipet
volume menggunakan pipet filler, lalu larutan disedot hingga tanda batas yang melingkar
di pipa atas badan pipet volume. Kemudian pendahkan pipet volume pada wadah yang baru
(Rizki Sindi Susanti. 2017)

-) Cawan petri
Cara penggunaan cawan petri, terlebih dahulu bibir cawan harus dipanaskan
diatas bunsen, tujuannya supaya mikrobia yang tidak diinginkan mati
(Rizki Sindi Susanti. 2017)
-) Buret
Buret ditempatkan di statis secara vertikal. Kemudian larutan standar dimasukkan pada
buret sampai batas maksimal volume buret. Larutan sampel disiapkan dalam labu
Erlenmeyer. (Rizki Sindi Susanti. 2017)
-) Kertas saring
kertas saring, dimasukkan ke dalam corong penyaring. Agar kertas saring dapat
menempel di dinding corong, setelah kertas dimasukkan pada corong kemudian basahi
dengan sedikit air. Jika sudah kering kertas saring dapat menempel pada dinding corong
penyaring. (Rizki Sindi Susanti. 2017)
-) Ph meter
Cara penggunaan ph meter yakni, untuk melakukan pengukuran ph pada satu
larutan ke larutan lain, maka ujung elektrode wajib dicuci terlebih dahulu menggunakan
akuades. Sebelum elektrode dicelupkan pada larutan, bersihkan dan keringkan dahulu
ujung elektrode menggunakan tisu yang bersih dan kering. (Rizki Sindi Susanti. 2017)
NAMA Ivan Febrian Cahyono
NIM 255100307111060
KELAS I
KELOMPOK 9

4. KESIMPULAN (maksimal 1 halaman)

Kesimpulan yang dapat dipetik dan dipelajari selama praktikum materi 1


kali ini adalah dapat mengerti tujuan dan memahami alat dan fungsi kerja alat-alat
laboratorium, lain dari luar hal tersebut juga kita dapat memahami budaya budaya
K3 atau Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Aspek keselamatan kerja adlaah bagian
yang tidak kalah penting dalam sebuah pekerjaan ataupun dalam sebuah praktikum.

Kesehatan dan Keselamatan Kerja merupakan hak dasar seseorang dalam


penjaminan keselamatan serta kesehatan dalam berkerja, selain K3, pada Laporan
Praktikum kali ini banyak menjelaskan bahaya-bahaya dalam penggunaan alat serta
simbol-simbol bahaya yang terdapat pada alat dan bahan-bahan, sehingga kita dapat
lebih berhat-hati dalam melakukan bertindak di laboratorium.

Selain 2 hal, K3 dan simbol-simbol kami juga mempelajari tentang fungsi


alat-alat penggunaan cara kerja dan manfaat mempelajari hal-hal tersebut sehingga
kita bisa lebih berwawasan luas mengenai laboratorium. Pada inti pembahasannya
menuju pada kita harus paham resiko saat berada di laboratorium dan juga larangan
larangannya, dan diharapkan kita juga dapat menerapkan pada kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Sri Rejeki. 2016. Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Komprehensif. 6(1): 14-16

I, Dewa Putu S, I.G.A.N.SriWahyuni, dan Ni Nyoman Widiasih. 2019. Analisis Resiko Bahan Kimia
Berbahaya di Laboratorium Kimia Organik. International Journal of Educational Policies.
13(1): 10-13

Ryan F. LeBouf, Brie Hawley and Kristin J. 2019. Potential Hazards Not Communicated in Safety
Data Sheets of Flavoring Formulations, Including Diacetyl and 2,3-Pentanedione. Annals of
Work Exposures and Health. 63(1): 124-130

Fry JP,Ceryes CA,Voorhees JM,Barnes NA,Love DC,Barnes ME.2019. Occupational Safety and
Health in U.S. Aquaculture. Journal of Agromedicine 24: 405-423
Nugroho K, Prihaningsih A, Setyawan D,Supriadi,Lestari P.2020. Panduan Cepat Keamanan Pekerja
di Laboratorium Biologi Molekuler. IAARDS Press, Jakarta

Khoiriyyah Anwar, Hafifah.2015. Pemetaan Resiko (Risk Mapping) Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Pada Area Laboratorium Kimia Pt.Pjb Bj O&m Pltu Paiton 9 Kabupaten Probolinggo.
Universitas Jember

Gokhan Gorhan. 2014 The influence of the NaOH solution on the properties of the fly ash-based
geopolymer mortar cured at different temperatures. Composite Part B. 58(1) 371-377

Suratmin Utomo. 2012 Bahan Berbahaya dan Beracun (B-3) dan Keberadaannya di Dalam Limbah.
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Universitas Muhamadiyah Jakarta. 1(1) 40-42

Drajat Indah Mawarni, Hendri Suryanto. 2018 Pembuatan Biodesel dari Minyak Jelantah Melalui
Proses Transeterfikasi Dengan Menggunakan KOH Sebagai Katalis. 37-40
Khairiati Husni, Wildian Wildian, Meqorry Yusfi. 2017. Rancang Bangun Shaking Water Bath
Berbasis Mikrokontroler ATmega16. Jurnal Fisika Unand. 6(1) 6-8

Dr. Zikri Noer, S.Si, M.Si, Sally Irvina Ritonga, S.Si. 2021. Alat-Alat Laboratorium Tingkat
Universitas Kategori I. Guepedia

Putri Maya Juvitasari, Husna Amalya Melati, Ira Lestari. 2018. Deskripsi Pengetahuan Alat
Praktikum Kimia dan Kemampuan Psikomotorik Siswa MAN 1 Pontianak. 7(7) 6-8

Achmad Fiqhi Ibadillah , Diana Rahmawati , Elfa Elismawati , Riza Alfita , Kunto Aji Wibisono ,
Miftachul Ulum, Haryanto , Achmad Ubaidillah , Rosida Vivin Nahari. 2018. Designing
Magnetic Stirrer Hot Plate Using Contactless Infrared MLX90614 Temperature Sensor Based
On PID Controller. Atlantis Pers. 1(1) 1-3
Meilanny D.K.P., Pranjono, B.E., S.Si, Dyah Hikmawati, M.Si. 2015. Metode Elektrospining
Mensintesis Komposit Berbaris Alginat-Polivinil Alkohol Dengan Penambahan Lendir
Bekicot. 17(1) 66-70

I Kusliyana. 2018. Perbedaan Kadar HDL (High Disenty Lipoprotein) Dengan Cara Semi Mikro &
Makro. 1(1) 3-5
Raharjo. 2017. Pengelolaan Alat Bahan dan Laboratorium Kimia. Jurnal Kimia Sains & Aplikasi.
2(2) 8-18

DAFTAR PUSTAKA TAMBAHAN


Lina Dianati Fathimahhayati, Muhammad Rafi Wardana,dan Nadine Annisa Gumila. 2019. Analisi
Risiko K3 dengan Metode Hirarc Pada Industri Tahu dan Tempe Kelurahan Selill Samarinda.
Jurnal Rekavasi. 7(1) 62-70

Rizki Sindi Susanti. 2017. Pengembangan Ensiklopedia Peralatan Laboratorium Kimia Sebagai
Sumber Belajar Siswa SMAN 10 Pontianak. Program Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhamadiyah Pontianak Pontiana. Universitas
Muhamadiyah Pontianak Pontiana

Sulistyarti, H., Fardiyah, Q., & Febriyanti, S. 2015. A simple and safe spectrophotometric method
for iodide determination. Makara Journal of Science, 19(2), 43-48

Dwi Warono, Syamsudin. 2013. Untuk Kerja Spektrofotometer Untuk Analisa Zat Aktif
Ketroprofen. Universitas Muhamadiyah Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai