Dosen Pengampu
Disusun Oleh :
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.2.1 Tembakau
A. Pengertian dan Jenis Tanaman Tembakau
Tembakau merupakan tanaman tropis asli Amerika yang di
budidayakan pertama kali oleh bangsa Indian. Kata tembakau berasal dari kata
Indian tobaco yaitu sebuah pipa yang digunakan untuk merokok daun
tanaman ini. Perkembangan tanaman tembakau di Indonesia diduga
disebarkan dari Mexico melalui Philipina dan disebarluaskan ke seluruh dunia
termasuk Asia (Abdulllah & Soedarmanto, 1979). Tembakau merupakan
family Solanaceae merupakan family tanaman yang besar. Solanaceae terdiri dari
85 genus dan ± memiliki 1800 spesies. Nicotiana meupakan genus yang paling
banyak di budidayakan sehingga dijadikan sebagai induk (Matnawi, 2002).
Tembakau merupakan sub family Nicotiane. Secara botanis tanaman
tembakau dapat di klasifikasikan sebagai berikut :
Klas : Dicotyledoneae
Ordo : Personatae
Familia : Solanaceae
Sub Familia : Nicotiane
Genus : Nicotiana
Spesies : Nicotinia tabaccum dan Nicotiana rustica
Tembakau salah satu tanaman perkebunan yang digunakan sebagai bahan
dasar pembuatan rokok. Tembakau memiliki akar tunggang sepanjang 0,75
m. Selain itu terdapat akar serabut dan bulu-bulu akar (Matnawi, 2002). Bagian
daun tembakau berbentuk ovalis, oblongus, orbicularis, dan ovatus, daun
memiliki tangkai yang menempel langsung pada bagian batang, jumlah daun bisa
mencapai 32 helai dari setiap pohon yang ditanam. Peranan tembakau di dalam
perekonomian Indonesia dapat ditunjukan terutama besarnya cukai yang di
sumbangkan sebagai penerimaan negara dan banyaknya tenaga kerja yang
terserap, baik dalam tahap penanaman tembakau, maupun pada tahap pembuatan
rokok (YKTI, 1992). Dilihat dari aspek usahatani, tembakau merupakan
salah satu komoditas yang menyumbang pendapatan petani, namun fluktuatif
harga yang menyebabkan tembakau tidak menguntungkan petani.
Secara umum tembakau di Indonesia dibagi menurut penggunaannya atas
tipe-tipe sebagai berikut (Abdullah dan Soedarmanto, 1979) :
1. Tembakau cerutu
2. Tembakau Sigaret (putih)
3. Tembakau pipa
4. Tembakau asepan
5. Tembakau rakyat / asli (tipe rajangan)
Sedangkan menurut Matnawi (2002) membedakan jenis dan varietas
tembakau menjadi dua tipe menurut musimnya, yaitu :
1. Tembakau VO (Voor-Oogst)
Tembakau ini biasanya dinamakan dengan sebutan tembakau musim
kemarau atau onberegend. Yaitu, tembakau ini ditanam pada musim
penghujan dan dipanen pada musim kemarau.
2. Tembakau NO (Na-Oogst)
Tembakau jenis ini ditanam pada musim kemarau dan dipanen
pada saat musim penghujan.
2.2.3 Pendapatan
Suatu kegiatan perekonomian yang bergerak dalam sektor apapun.
Efisiensi biaya produksi maka akan mencapai profit (keuntungan) yang
maksimum karena profit merupakan salah satu tujuan penting dalam
berusaha. Ikatan akuntan Indonesia (2002), mendefinisikan pendapatan sebagai
berikut:
“Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul
dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk itu
mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam
modal.”
Ada beberapa macam pendapatan yaitu (1) Pendapatan kotor (Gross
income) adalah pendapatan usahatani yang belum dikurangi biaya-biaya, (2)
Pendapatan bersih (net income) adalah pendapatan setelah dikurangi biaya,
(3) Pendapatan pengelola (management income) adalah pendapatan merupakan
hasil pengurangan dari total output dengan total input (Suratiyah, 2008).
Pendapatan usahatani adalah besarnya manfaat atau hasil yang
diterima oleh petani yang dihitung berdasarkan dari nilai produksi dikurangi
semua jenis pengeluaran yang digunakan untuk produksi. Pendapatan total
rumah tangga petani adalah penjumlahan antara pendapatan dari usaha tani,
pendapatan non usaha tani, pendapatan dari bekerja di rumah tangga, pendapatan
bukan hasil bekerja serta pendapatan yang diperoleh dengan meminjam
(kredit). Pendapatan yang siap dibelanjakan akan dialokasikan untuk memperoleh
kepuasan rumah tangga melalui fungsi pengeluaran.
Dalam operasi usahatani, petani akan menerima penerimaan dan
pendapatan usahataninya. Penerimaan usahatani adalah perkalian antara produksi
dengan harga. Pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan dan semua
biaya. Dalam menghitung penerimaan perlu diperhatikan keseragaman
pemanenan, frekuensi penjualan dan harga jual serta ukuran waktu
penerimaan.
Total Revenue merupakan hasil kali dari jumlah barang yang dihasilkan
dengan harga yang rumusnya dapat ditulis sebagai berikut :
𝑇R = 𝑃 × 𝑄
Total Cost merupakan penjumlahan dari total biaya tetap dengan total
biaya variabel yang rumusnya dapat ditulis sebagai berikut :
𝑇C = TFC + TVC
Pendapatan atau Laba adalah selisih dari total penerimaan dikurangi
dengan total biaya, atau dapat ditulis sebagai :
Pendapatan /Laba (ᴨ) = Total Penerimaan (TR) – Total Biaya (TC)
Menurut Boediono (2000) juga, ada 3 macam posisi kemungkinan
pada tingkat output keseimbangan pada seorang produsen, yaitu:
a. Memperoleh laba.
b. Tidak memperoleh laba dan tidak menderita rugi TR = TC.
c. Menderita kerugian TR < TC.
Input-input produksi atau biaya–biaya produksi adalah biaya yang
dikeluarkan dalam proses produksi serta menjadi barang tertentu atau
menjadi produk akhir, dan termasuk di dalamnya dan termasuk di dalamnya
adalah barang yang dibeli dan jasa yang dibayar. Ada beberapa konsep biaya
dalam ekonomi yaitu biaya tetap (FC), biaya total tetap (TFC), biaya variabel
(VC) dan biaya total variabel (TVC) serta biaya tunai dan tidak tunai.
Biaya tetap (FC) yaitu biaya yang masa penggunaannya tidak
berubah walaupun jumlah produksi berubah (selalu sama) atau tidak
terpengaruh oleh besar kecilnya produksi karena tetap dan tidak tergantung
kepada besar kecilnya usaha maka bila diukur per unit produksi biaya tetap
makin lama makin kecil (turun), yang termasuk biaya tetap dalam usahatani
sayuran antara lain tanah, bunga modal, pajak, dan peralatan.
Biaya variabel (VC) yaitu biaya yang selalu berubah tergantung besar
kecilnya produksi. Termasuk biaya ini adalah: biaya sarana produksi,
pemeliharaan, biaya panen, pasca panen, biaya pengolahan dan biaya pemasaran
serta biaya tenaga kerja dan biaya operasional. Biaya tunai meliputi biaya
yang diberikan berupa uang tunai seperti biaya pembelian pupuk, benih/bibit,
obat obatan, dan biaya tidak tunai adalah biaya–biaya yang tidak diberikan
sebagai uang tunai tetapi tidak diperhitungkan seperti biaya tenaga kerja keluarga.
Menurut Jaya (2011), Secara garis besar pendapatan digolongkan menjadi
tiga golongan, yaitu :
1. Gaji dan upah, yaitu imbalan yang diperoleh setelah orang
tersebut melakukan pekerjaan untuk orang lain yang diberikan dalam
waktu satu hari, satu minggu atau satu bulan.
2. Pendapatan dari usaha sendiri merupakan nilai total dari hasil
produksiyang dikurangi dengan biaya-biaya yang dibayar dan usaha ini
merupakan usaha milik sendiri atau keluarga sendiri, nilai sewa kapital
milik sendiri dan semua biaya ini biasanya tidak diperhitungkan.
3. Pendapatan dari usaha lain, yaitu pendapatan yang diperoleh tanpa
mencurahkan tenaga kerja dan ini merupakan pendapatan sampingan,
antara lain pendapatan dari hasil menyewakan aset yang dimiliki bunga
dari uang, sumbangan dari pihak lain, pendapatan pensiun, dan lain-lain.
2.2.4 Produksi
Secara umum, produksi dapat diartikan sebagai kegiatan optimalisasi
dari faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja, modal dan lain-lainnya oleh
perusahaan untuk menghasilkan produk berupa barang-barang dan jasa-jasa.
Secara teknis, kegiatan produksi dilakukan dengan mengombinasikan beberapa
input untuk menghasilkan sejumlah output.
Kegiatan produksi melibatkan dua variable yang mempunyai
hubungan fungsional atau saling mempengaruhi, yaitu :
1. Beberapa output yang harus diproduksi
2. Beberapa input yang akan dipergunakan
Dengan demikian, yang disebut fungsi produksi adalah hubungan
fungsional atau sebab akibat antara input dan output.
Fungsi produksi merupakan suatu fungsi atau persamaan yang
menyatakan hubungan antara tingkat output dengan tingkat penggunaan input-
input. Hubungan antara jumlah output Q dengan jumlah input yang dipergunakan
dalam produksi X1, X2, X3, … Xn, secara matematis dapat dituliskan sebagai
berikut :
Q = f (X1, X2, X3, … Xn)
Q = output
X = input
Kegiatan produksi sangat berperan penting dalam kegiatan ekonomi karena
menyangkut kebutuhan manusia. Tanpa adanya produksi persediaan konsumsi
akan menjadi langka dan masyarakat akan mengalami kesulitan dalam memenuhi
kebutuhannya. Oleh sebab itu,manusia harus berusaha memproduksi barang dan
jasa agar alat pemuas kebutuhannya terpenuhi.
Menurut ilmu ekonomi, produksi tidak terbatas pada kegiatan
menghasilkan barang atau jasa, tetapi juga kegiatan yang sifatnya menambah nilai
atau kegunaan barang yang sudah ada menjadi lebih tinggi nilainya
(Anonimous, 2012).
Kegiatan produksi bertujuan untuk menghasilkan/menciptakan suatu
barang, menambah serta meningkatkan nilai guna barang yang sudah ada,
memenuhi kebutuhan manusia serta memperoleh tambahan penghasilan untuk
mendapatkan alat pemuas lainnya.
BAB 3
METODE PENELITIAN
Agar dalam menyusun skripsi berhasil dengan baik diperlukan suatu metode
penelitian yang sesuai dengan permasalahan. Metode penelitian dipergunakan
sebagai sarana untuk memperoleh data-data yang lengkap dan dapat dipercaya
kebenarannya. Pembahasan metode penelitian dalam penulisan skripsi ini meliputi
sebagai berikut :
Tanaman Perkebunan
Pendapatan Petani
Selesai
3.8 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru
didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris
yang diperoleh melalui pengumpulan data. Bersasarkan perumusan masalah dan
kajian empiris yang telah di lakukan sebelumnya, maka hipotesis yang di ajukan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
H1 : Usahatani Tembakau Besuki Na-Oogst Berpengaruh Signifikan Terhadap
Pendapatan Petani Di Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo.
H2 : Usahatani Tembakau Besuki Na-Oogst Tidak Berpengaruh Signifikan
Terhadap Pendapatan Petani Di Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo.
H3 : Pendapatan Dari Usahatani Tembakau Memberikan Sumbangan Pendapatan
Paling Besar Dibandingkan Pendapatan Dari Usahatani Non Tembakau, Usahatani
Non Sawah, Dan Aktivitas Luar Pertanian Terhadap Total Pendapatan Rumah
Tangga Petani.
3.9 Kuesioner
Kuesioner merupakan suatu alat yang digunakan untuk melakukan
wawancara. Berikut adalah kuesionernya :
1) Mengisi identitas diri (nama, jenis kelamin, usia, alamat, jumlah anggota
keluarga, pekerjaan utama, pekerjaan sampingan, status pemilik/penggarap,
luas lahan, status lahan milik sendiri/sewa, dan nomor HP).
2) Kuesioner :
a. Usahatani Tembakau Besuki Na-Oogst (Y)
1. Berapa lama anda bekerja sebagai petani tembakau?
Jawab : .................................................................................................
2. Apakah alasan anda memilih untuk berusahatani tembakau Besuki Na
Oogst?
Jawab : ....................................................................................
3. Selain menanam tembakau apakah anda mempunyai pekerjaan lain?
Jawab : .................................................................................................
4. Apakah anda berusahatani tanaman lain selain tembakau?
Jawab : .................................................................................................
5. Status kepemilikan lahan dan luas lahan tembakau?
a) Milik sendiri : .............. Ha
b) Menyewa : .............. Ha
c) Lain-lain : .............. Ha
6. Berapa luas lahan yang digunakan untuk menanam tembakau?
Jawab : .................................................................................................
7. Berapa kali penanaman tembakau Besuki Na Oogst dalam satu tahun?
Jawab : .................................................................................................
8. Apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman tembakau
Besuki Na Oogst?
Jawab:.....................................................................................................
9. Apakah anda menggunakan varietas unggul dalam penanaman
tembakau Besuki Na Oogst?
Jawab : .................................................................................................
10. Dari mana anda memperoleh bibit tembakau Besuki Na Oogst?
Jawab : ..................................................................................................
11. Berapa lama masa tanam tembakau Besuki Na Oogst dari masa tanam
hingga panen?
Jawab : .................................................................................................
12. Apakah tembakau yang anda hasilkan dibedakan menurut kualitas?
Jawab : .................................................................................................
13. Berapa total produksi tembakau yang Anda hasilkan pada tahun 2014?
Jawab : .................................................................................................
14. Kemana Anda menjual produksi tembakau?
a) Di jual langsung ke konsumen (harga: Rp......................./Kg)
b) Pedagang besar (harga: Rp......................./Kg)
c) Tengkulak (harga: Rp......................./Kg)
d) Pengumpul (harga: Rp......................./Kg)
e) Pengecer (harga: Rp......................./Kg)
f) Lain-lain (harga: Rp......................./Kg)
Jawab : .................................................................................................
15. Berapakah harga tembakau yang anda jual pada tahun ini?
Jawab : ...................................................................................................
16. Berapa rata-rata penghasilan anda dalam satu masa panen?
Jawab : .................................................................................................
17. Dalam usahatani tembakau Besuki Na Oogst ini, membutuhkan
modal biaya yang besar/sedikit?
Jawab : .................................................................................................
18. Apakah selama berusahatani tembakau Besuki Na Oogst anda
memperoleh bantuan dari instansi?
a. Ya b. Tidak
(jika ya, bantuan apa saja?)
Jawab : ...................................................................................................
19. Apakah ada penyuluhan mengenai budidaya tembakau Besuki Na
Oogst?
a. Ya b.tidak
(jika ya, dilakukan berapa kali?)
Jawab : .................................................................................................