Anda di halaman 1dari 10

MERAIH KESUKSESAN DENGAN KOMPETISI DALAM

KEBAIKAN DAN ETOS KERJA

Disusun Oleh Kelompok I :


1.Revalina Nafisa Putri
2.Elle Fufe Kalyca
3.Muhammad Rizki
4. Achmad firras

Kelas : X.2
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Guru Pembimbing : Yuliati, M.Pd.I

SEKOLAH MENEGAH ATAS SMA NEGRI 5 PALEMBANG


TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan
hidayah-nya kami anggota kelompok I bisa menyelesaikan makalah dengan judul “Meraih
kesuksesan dengan kompetisi dalam kebaikan dan etos kerja” Shalawat serta salam senantiasa
dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah pula mewariskan ilmu dan standar nilai
kehidupan dibumi.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah umtuk memenuhi tugas ibu Yuliati, M.Pd.I
Pada mata kuliah agama islam. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang
meraih kesuksesan dengan kompetisi dalam kebaikan dan etos kerja bagi para pembaca dan
peulis. Serta kami berharap agar makalah ini bisa menyerukan seruan untuk menjaga
kerukunan umat beragama atau mengamalkan ilmu yang terdapat didalam makalah ke dalam
kehidupan sehari-hari.

Saya mengucapkan terimakasih keada ibu Yuliati, M.Pd.I Selaku guru pembimbing pada
mata pelajaran agama islam yang memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dengan bidang studi yang saya temui

Saya juga menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dengan kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini. Kurang lebihnya saya sebagai penulis perwakilan kelompok I memohon maaf atas
kekurangan dan kesalahan yang ada.

Palembang, 22 Agustus 2022

Penulis Revalina

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………………i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………..…….ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………..…1
A. Latar Belakang………………………………………………………….…………………..…….1
B. Rumusan Masalah.………………………………………………………………….……………1
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………………………...2
A. Q.S. al-Maidah/5: 48 tentang kompetisi dalam kebaikan ….……………………...…2
B. Q.S. at-Taubah/9: 105 tentang etos kerja………………………………………………….4
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………………..………..7
A. Kesimpulan…………………………………………………………..…………………………...7
B. Saran…………………………………………………….…………………….…………………….7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sumber hukum islam merupakan suatu rujukan , landasan atau dasar yang utama
dalam pengambilan hukum islam. Ia menjadi pokok ajaran islam sehingga segala sesuatu
haruslah bersumber atau berpatokan kepadanya. Ia menjadi pusat tempat mengalir-nya
sesuatu.
Oleh karena itu sebagai sumber yang baik dan sempurna, hendaklah ia memiliki sifat
dinamis, benar, dan mutlak. Dinamis maksudnya adalah Al-Qur’an dapat berlaku dimana saja,
kapan saja, dan kepada siapa saja. Benar artinya Al-Qur’an mengandung kebenaran yang
dibuktikan dengan fakta dan kejadian yang sebener-nya. Mutlak artinya Al-Qur’an tidak
diragukan lagi kebenara-nya serta tidak terbantahkan
Selain membahas tentang sumber hukum islam sebagaimana yang telah dituliskan di
atas makalah ini juga akan membahas mengenai meraih kesuksesan dengan kompetisi dalam
kebaikan dan etos kerja.

B. Rumusan Masalah
1. Q.S al-Maidah/5: 48 tentang kompetisi dalam kebaikan

a. Surah al-Maidah/5: 48
b. Terjemahan surah Al-Maidah/5: 48
c. Kandungan surah Al-Maidah/5: 48
d. Manfaat yang diperoleh dari prilaku kompetisi dalam kebaikan
2. Q.S At-Taubah/9: 105 tentang etos kerja
a. Surah At-Taubah/9: 105
b. Terjemahan surah At-Taubah/9: 105
c. Tujuan bekerja dalam islam
d. Manfaat dari prilaku keja keras (etos kerja)

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Q.S Al-Maidah/5: 48 tentang kompetisi dalam kebaikan

Artinya :

Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa
yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap
kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan
dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah
datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang
terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah
hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat
kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu
apa yang telah kamu perselisihkan itu.

Adapun kandungan yang terdapat pada surah Al-Maidah/5: 48 yaitu :


1. Al-Qur’an diturunkan oleh Allah SWT. Dengan haq (Kebenaran), yakni haq dalam
Kandunganya, cara turunya, maupun yang mengantarnya turun (Jibril a.s.).
2. Kitab Al-Qur’an berfungsi membenarkan kitab-kitab Nabi Musa a.s, dan injil yang diturunkan
kepada nabi isa a.s.dalam hal ini Al-Qur’an adalah muhaimin terhadap kitab-kitab terdahulu
karna ia menjadi sanksi atas kebenaran kandugan kitab-kitab terdahulu.
3. Kitab suci Al-Qur’an juga menjadi pengawas, pemelihara, penjaga kitab-kitab kita terdahulu
dan menjadi tolak ukur kebenaran terhadapnya, serta menjadi sanksi atas keabsahanya.
Dalam kedudukannya sebagai pemelihara. Al-Qur’an memelihara mengukuhkan prinsip
ajaran ilahi yang bersifat universal (kully) dan mengandung kemaslahatan abadi bagi umat
manusia sepanjang masa.

2
4. Allah SWT. Memerimtahkan agar menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup. Hendaklah
Orang beriman memutuskan perkara berdasrkan kitab suci AL-Qur’an dan tidak boleh
bertentangan denganya. Bahkan dalam Q.S. Al-Maidah/5: 3 dinyatakan bahwa agama islam
telah sempurna, nikmat yang diturunkan oleh Allah SWT. Kepada kaum muslimin sudah
sudah sempurna, dan Allah SWT telah meridai islam sebagai jalan kehidupan semua manusia.
maka tidak ada lagi alas an untuk meninggalkan sebagai ajarannya untuk berpindah pada
ajaran lain.
5. Tiap-tiap umat manusia memiliki aturan (syariat) yang akan menuntunnya menuju
kebahagian abadi. Allah SWT telah mengkaruniai jalan terang (mahaj) yang dilalui
oleh manusia menjalankan aturan beragama.
6. Allah SWT. telah memberikan syariat Nabi Muhammad SAW. Sebagai penyempurna syariat
para nabi terdahulu serta membatalkan syariat sebelumya. Seandainya Allah SWT.
Menghendaki niscahaya umat Nabi Musa a.s. dan umat Nabi Muhammad SAW akan
dikehendaki satu umat saja akan tetapi hal ini tidak dikehendaki Allah SWT.
7. Umat manusia diperintahkan umtuk berlomba-lomba dengan sungguh-sungguh dalam
perbuatan kebaikan dan menghindari perdebatan yang tidak perlu hingga menghabiskan
waktu sia-sia. Allah SWT menetapkan berbagai macam syariat untuk menguji siapakah
diantara hambanya yang taat dan durhaka. Bagi yang taat akan menerima pahala,
sedangakn yang siksa bagi orang yang durhaka. Sesunguhnya umat manusia akan kembali ke
Allah SWT. Dan akan diberitahukan apa yang akan diperselisihkan. Hal yang diperselisihkan ini
Adalah kehidupan dunia dan akhirat. Orang-orang kafir tidak percaya adanya akhirat.
Karenanya mereka akan diberitahu dan akan mendapat balasan dari perbuatan mereka,
yakni dimasukan kedalam api neraka. Sedangkan bagi orang mukmim beramal shalih,
akan mendapatkan balasan surga.

Selain kandungan surah Al-Maidah, tentu ada juga banyak manfaat yang diperoleh dari
prilaku kompetisi dalam kebaikan. Di antara manfaat tersebut adlah sebagai berikut :
1. Memperoleh rida dan pahala dari Allah SWT
Allah SWT. akan memberikan pahala kepada kalian jika melakukan pekejaan dengan ikhlas
Kesuksesan tertinggi bukanlah sukses duniawi, tetapi kesuskesan tertinggi yang diridai Allah.
2. Menjadi mausia yang bermanfaat
Manusia terbaik adalah manusia yang dapat menebar manfaat dan kemaslahatan sebesar-
Besarnya kepada masyarakat. Nilai sebuah kebaikan akan berlipat ganda jika mampu
memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat luas.

3
3. Mempercepat penyelesaian pekerjaan
Keiginan unuk menyelesaikan pekerjaan ini didasari oleh motivasi umtuk menyelesaikan
pekerjaan lainya. Jika menunda suatu pekerjaan yang lain ikut terbengkalai. Disamping
itu, ada competitor yang memicu oeningkatan kerja
4. Termotivasi untuk menjadi lebih baik
Saat kalian berkompetisi dengan pihak lain, akan tumbuh keinginan untuk menjadi yang
paling unggul. Tentunya hal ini membutuhkan persiapan yang matang. Meskipun hasil
akhirnya belum ditentukan sebagai pemenang, tetapi sudah menunjukan kemampuan
terbaik yang dimiliki merupakan prestasi terbaik yang patut diapresiasi.
5. Menjadi pribadi yang disiplin dan bertanggung jawab.
Keinginan untuk menjadi yang terbaik harus diikuti dengan sikap disiplin dan
Bertanggungjawab. Keduanya adalah model utama meraih kesuksesan dalam sebuah
Kompetisi.
6. Mempererat hubungan antar sesame.
Pesaing bukan musuh yang harus dikalahkan tetapi merupakan rekan kerja dalam
berkompetisi secara sehat. Pekerjaan yang dilakukan secara Bersama-sama akan
mempererat tali persaudaraan antar sesama. Peran serta dan keterlibatan antar masing-
masing individu dalam suatu kelompok akan memperkuat jaringan hubungan kekeluargaan.

B. Q.S. At-Taubah/9: 105 tentang etos kerja

Artinya :
Dan katakanlah, “Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga Rasul-
Nya dan orang-orang mukmin, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui
yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.”

4
Secara rinci, tujuan bekerja dalam islam adalah sebagai berikut :
1. Meraih rida Allah SWT
Bekerja dalam islam bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan jasmani, tetapi untuk
menghambankan diri untuk Allah SWT. Dan meraih rida darinya. Semua aktivitas seorang
muslim di dunia ini seyogya nya untuk di arahkan untuk meraih rida Allah SWT.
2. Menolak kemunkaran
Kemunkaran dapat terjadi pada seseorang yang menggangur. Sebab ada bisikan hawa nafsu
Dan syahwat yang dapat menjerumuskanya kedalam kemungkaran. Seseorang yang tengah
mengisi waktunya dengan bekerja berarti telah berhasil menghalau sifat malas dan
menghindari dampak negative pengganguran.
3. Kepentingan amal sosial
Islam mengajarkan umatnya untuk beramal sosial atau bersedekah sesuai kemampuan yang
dimiliki. Bagi seorag muslim yang bekerja, tenaga dan hasil pekerjaanya dapat digunakan
untuk bersedekah.
4. Memberi nafkah keluarga
Seorang suami sebagai kepala keluarga berkewajiban memiliki nafkah lahir dan batin. Untuk
memberikan kehidupan yang layak bagi anak dan istrinya, maka seorang suami harus rajin
Bekerja keras.

Banyak manfaat yang diperoleh dari prilaku kerja keras (etos kerja). Manfaat tersebut
dapat dirasakan oleh dirinya sendiri maupun orang lain. Diantara manfaat etos kerja
adalah sebagai berikut :
1. Terbiasa menghargai hasil yang telah diraih
pekerjaan yang tengah menghasilkansebuah produk, bagaimanapun bentuk dan kualitasnya
harus tetap dihargai. Karna menhargai karya orang lain akan mampu memotivasi agar bisa
Menghasilkan karya yang lebih baik lagi.
2. Menjaga martabat diri sendiri
martabat diri akan terjaga jika seseorang bekerja keras memenuhi kebutuhan. Pasti banyak
orang yang meremehkan apabila bermalas-malasan dan berpangku tangan. Bahkan ia
dianggap sebagai orang yang tidak berguna bagi keluarganya.
3. Wujud pengabdian kepada Allah SWT
Kerja keras yang dilakukan oleh seseorang dengan ikhlas karena Allah SWT. Dan untuk
memenuhi kebutuhan hidup merupakan wujud ibadah kepadanya.
5
4. Melatih sifat tabah, sabar, dan tawakal
Setiap pekerjaan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh pasti akan menghadapi hambatan.
Dengan senantiasa bekerja keras, maka akan muncul sifat tabah, sabar, optimis, serta
Tawakal. Pada hakikatnya, kesuksesan merupakan karunia Allah SWT. Kegagalan adalah
kesuksesan yang tertunda, karena Allah SWT. Selalu menghendaki hambanya yang bertakwa.
6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Islam adalah agama yang benar. Karena ajaran agama islam bersifat kompehensif
membahas masalah-masalah manusia baik dunia maupun akhirat. Dan agama islam merupakan
agama yang sesuai dengan fitrah manusia. Oleh karena itu agama islam disebar luaskan kepada
umat manusia agar bisa memeluk agama islam (bagi non muslim) serta memperdalam ajaran
islam (bagi kaum muslim) Dan salah satu jalan menyebarluaskan agama islam adalah dengan
berdakwa. Seperti diungkapkan sebelumnya bahwa islam adalah agama yang kompershatif dan
tidak terkecuali dakwah. Islam juga memberikan manfaat dalam etos kerja dan dampak positif
lainya.

B. Saran
Makalah ini bagian dari upaya penulis dalam memahami surah Al-Maidah/5: 48 dan surah
At-taubah/9: 105 dengan berbagai macam maknanya. Dengan adanya kajian ini semoga bisa
memperjelas surah dalam Al-Qur’an. Makalah initentunya bukan makalah yang sempurna dan
tanpa kekurangan. Namun penulis telah berupaya untuk mencapai gambar yang layak. Jika
penulis benar maka semata-mata karna Allah dan itulah yang penulis kehendak. Tetapi jika
tidak demikian, maka petunjuk mohon ampun dan petunjuk pada Allah atas kesalahan dan dosa
penulis, Cukup kiranya penulis ucapkan terimakasih

Anda mungkin juga menyukai