Anda di halaman 1dari 2

PASBANA - Maulid Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬tahun ini bertepatan dengan tanggal 8 Oktober

2022. Maulid Nabi ‫ ﷺ‬adalah hari kelahiran Rasulullah ‫ ﷺ‬yang menurut satu riwayat
jatuh pada hari Senin, 12 Rabiul Awal. Sepeninggalan beliau ‫ﷺ‬, banyak dari umatnya
yang merayakan kelahiran beliau ‫ ﷺ‬setiap tahun.

Perayaan Maulid Nabi ‫ ﷺ‬telah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Ada berbagai
pendapat tentang bagaimana dan kapan perayaan Maulid Nabi ‫ ﷺ‬pertama diadakan.
Berikut ini keterangannya:

Abad ke-2 Hijriah

Menurut catatan Ahmad Tsauri, perayaan Maulid Nabi ‫ ﷺ‬sudah ada sejak abad kedua
Hijriah. Perayaan pertama diinisiasi oleh seseorang bernama Khaizuran (w. 170 H).

Khaizuran adalah ibu dari Khalifah Musa Al-Hadi dan Harun Ar-Rasyid. Dia datang ke
Madinah, lalu mengajak penduduk Madinah untuk merayakan kelahiran Rasulullah ‫ ﷺ‬di
Masjid Nabawi.

Saat berkunjung ke Mekkah, Khaizuran juga mengajak penduduk merayakan Maulid Nabi
‫ ﷺ‬di rumah mereka masing-masing. Khaizuran menginisiasi perayaan ini dengan tujuan
agar ajaran dan teladan kepemimpinan Rasulullah ‫ ﷺ‬tetap menginspirasi masyarakat.

Catatan mengenai perayaan ini ditemukan di rumah kelahiran Rasulullah ‫ ﷺ‬di Mekkah,
bahwasanya perayaan maulid pernah ada di abad 8 M/2 H. Tidak hanya hari kelahiran,
tempat kelahiran Rasulullah ‫ ﷺ‬juga sempat menjadi pilihan untuk tempat shalat.

Ahli sejarah Al-Azraqi menyatakan bahwa rumah kelahiran Nabi ‫ ﷺ‬menjadi salah satu
tempat yang mustahab (dianjurkan) untuk melaksanakan shalat di Mekkah. Ulama Al-
Qur’an An-Naqqasy mengungkapkan bahwa rumah beliau ‫ ﷺ‬menjadi tempat berdoa setiap
hari Senin (hari kelahiran Rasulullah ‫)ﷺ‬.

Abad ke-3 Hijriah

Berdasarkan catatan para sejarawan seperti Ibnu Zahira Al-Hanafi, Ibnu Hajar Al-
Haitami, dan An-Nahrawi, masyarakat merayakan hari kelahiran Rasulullah ‫ ﷺ‬setelah
magrib di tanggal 12 Rabiul Awal. Sebagian besar masyarakat Mekkah akan berbondong-
bondong mengunjungi rumah kelahiran Rasulullah ‫ ﷺ‬sambil berzikir membaca la ilaha
illallah.

Di tempat inilah Rasulullah ‫ ﷺ‬lahir. Rumah ini sekarang dijadikan perpustakaan


yang jaraknya tak jauh dari Kakbah (sumber: www.jawapos.com)

Jalanan terang dan orang-orang membawa serta anak-anak mereka. Mereka mengenakan
pakaian terbaik ke sana. Kemudian, ulama akan berkhutbah tentang kelahiran
Rasulullah ‫ ﷺ‬dan peristiwa-peristiwa yang mengiringinya. Kemudian acara
dilanjutkan dengan berdoa untuk khalifah, para qadhi, dan amirul mukminin Mekkah.

Setelah acara selesai, mereka pergi ke Masjidil Haram lalu duduk di dekat Maqam
Ibrahim. Setelah khatib membaca tahmid (alhamdulillah) dan doa, mereka menunaikan
shalat Isya berjamaah, lalu pulang.

Abad ke-4 Hijriah

Pendapat kedua menyatakan bahwa Maulid Nabi ‫ ﷺ‬pertama kali dilakukan pada masa
Dinasti Fatimiyyah di Mesir. Dinasti Fatimiyyah mengadakannya dengan berkurban,
puasa, dan acara untuk Ahlul Bait dari keturunan Sahabat Ali bin Abi Thalib ra.

Perayaan ini masih berlanjut saat Dinasti Ayyubiyyah yang beraliran sunni, memimpin
Mesir. Raja Shalahuddin Al-Ayyubi mengadakan festival perayaan Maulid Nabi ‫ ﷺ‬atas
saran sepupunya, Muzafaruddin Gekburi.

Zaman Raja Shalahuddin Al-Ayyubi banyak diwarnai peperangan, dan festival Maulid
ini dapat membangkitkan semangat masyarakat. Di masa Raja Shalahuddin, masyarakat
mengkaji sirah dan atsar tentang Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬dengan serius, sebagai bentuk
kecintaan mereka kepada Rasulullah ‫ﷺ‬.

Banyak ulama yang menentang perayaan maulid di masa itu karena tidak dilakukan di
zaman Rasulullah ‫ﷺ‬. Namun, Raja Shalahuddin menegaskan bahwa kegiatan maulid hanya
bentuk syiar agama dan bukan ritual yang dihukumi wajib untuk dilakukan.

Festival ini pertama kali diadakan di abad keenam Hijriah. Saat itu Raja
Shalahuddin mengadakan sayembara menulis riwayat hidup Rasulullah ‫ ﷺ‬dan puisi
untuknya ‫ﷺ‬. Syeikh Ja’far Al-Barzanji memenangkan sayembara ini. Karya beliau kini
terkenal dengan nama Maulid Barzanji.

Berkat festival tersebut, banyak pemuda muslim mendaftar menjadi prajurit


pembebasan Al-Aqsa dan Yerusalem dari tangan pasukan salib. Dan umat Islam berhasil
membebaskan Yerusalem dari pasukan salib.

Abad ke-6 Hijriah

Ibnu Jubair menulis dalam bukunya Rihal, bahwa pada masanya, rumah kelahiran
Rasulullah ‫ ﷺ‬dibuka, lalu orang-orang mendatangi rumah itu di hari senin pada
bulan Rabiul Awal untuk mendapatkan keberkahan.

Anda mungkin juga menyukai