ABSTRAK
Permasalahan dilatarbelakangi oleh fenomena di lapangan yang terkait dengan guru PAI
khususnya di Kota Bekasi yaitu adanya keberagaman kemampuan guru PAI dalam proses
pembelajaran dan penguasaan pengetahuan, sebagian guru PAI belum disertifikasi,
pembinaan belum mencerminkan kebutuhan. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi dan Akademik dan Kompetensi
Guru, yaitu guru harus mempunyai kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial, dan kompetensi professional, karena penelitian ini dikhususkan kepada
guru PAI maka ditambahkan dengan kompetensi keagamaan. Tujuan penelitian ini
memberikan gambaran tentang kompetensi guru PAI. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pengambilan sampel menggunakan
teknik Simple Random Sampling, sampel total sebanyak 30 orang guru PAI yang ada di kota
Bekasi. Teknik pengumpulan datanya melalui pendekatan secara langsung yaitu dengan
menggunakan instrumen berupa angket terbuka. Angket yang disebar adalah sebanyak 30
buah. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan persentase karena menunjukan
gambaran secara umum tentang profil kompetensi guru Pendidikan Agama Islam (PAI).
Berdasarkan hasil pengolahan data menunjukkan bahwa Profil Kompetensi Guru PAI SMP
Negeri di Kota Bekasi adalah : (1) Kompetensi pedagogik dikategorikan baik, terkecuali pada
indikator penyelenggaraan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar; (2) Kompetensi
kepribadian dikategorikan baik, terkecuali pada indikator menampilkan diri sebagai pribadi
yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa; (3) Kompetensi sosial dikategorikan baik,
terkecuali pada indikator beradaptasi di tempat di seluruh wilayah RI yang memiliki
keragaman sosial dan budaya; (4) Kompetensi professional dikategorikan cukup baik,
terkecuali pada indikator, memanfaatkan teknologi dan komunikasi untuk mengembangkan
diri; (5) Kompetensi keagamaan dikategorikan sangat baik. Karena masih terdapat beberapa
indikator yang yang masih rendah pada setiap kompetensi, maka rekomendasi penelitian ini
adalah : (1) Untuk Dinas Pendidikan di Kota Bekasi agar membuat kebijakan-kebijakan yang
sesuai dengan kemampuan guru; (2) Untuk Kepala Sekolah diharapkan dapat meningkatkan
mutu guru PAI; (3) Untuk guru PAI lebih meningkatkan pengajarannya.
peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari dan maksud kuesioner tersebut oleh
penelitian deskriptif ini adalah untuk responden.
membuat deskripsi, gambaran atau lukisan
secara sistematis, faktual dan akurat b. Uji coba kuesioner (angket)
mengenai fakta–fakta, sifat–sifat serta Sebelum kuesioner (angket)
hubungan antar fenomena yang diselidiki. digunakan sebagaimana mestinya terlebih
dahulu penulis mengadakan uji coba
B. Pendekatan Kuantitatif kepada para ahli yaitu dosen pembimbing
Metode ini disebut metode dengan tujuan untuk mengetahui
kuantitatif karena data penelitian ini berupa kelemahan–kelemahan yang terjadi, baik
angka– angka dan analisis menggunakan itu pada pernyataan ataupun instrumen
statistik. Sebagaimana yang dijelaskan oleh jawabannya.
(Sugiyono, 2008, hal. 14), yaitu :
c. Memperbanyak kuesioner (angket)
“Metode penelitian kuantitatif dapat Kuesioner yang sudah diuji coba
diartikan sebagai metode penelitian yang kemudian diperbanyak sesuai dengan
berlandaskan pada filsafat positivisme, jumlah sampel yaitu 30 termasuk cadangan.
digunakan untuk meneliti pada populasi
atau sampel tertentu, teknik d. Pelaksaan pengumpulan data
pengambilan sampel pada umumnya
Pada pelaksanaan pengumpulan
dilakukan secara random, pengumpulan
data menggunakan instrumen penelitian, data berlangsung dalam beberapa tahap,
analisis data bersifat kuantitatif/ statistic yaitu :
dengan tujuan untuk menguji hipotesis
yang yang telah ditetapkan”. 1) Tahap persiapan
Mempersiapkan segala sesuatu yang
Penelitian ini mengikuti alur diperlukan dalam penyebaran
penelitian ilmiah dengan langkah-langkah kuesioner (angket) yang meliputi
sebagai berikut. persiapan kuesioner (angket) yang
akan disebarkan dan
a. Penyusunan kuesioner (angket)
mempersiapkan surat izin penelitian
Dalam penyusunan kuesioner ini
kepada yang berwenang terhadap
terlebih dahulu disusun secara sistematis
kuesioner.
sesuai dengan pemecahan masalahnya.
2) Tahap pelaksanaan
Adapun kegiatan dalam penyususnan
Setelah mendapatkan izin dari
kuesioner ini adalah sebagai berikut :
lembaga yang berwenang maka
1) Merumuskan permasalahan
penyebaran kuesioner (angket)
penelitian dengan variable
dimulai. Pengumpulan data
disertai dengan indikator–
dilakukan dengan mendatangi
indikatornya yang akan dijadikan
sekola–sekolah yang sudah
pertanyaan.
dijadikan sampel, sedangkan
2) Menyusun pertanyaan beserta
pengisiannya dilakukan oleh guru
alternatif jawabannya yang sesuai
Pendidikan Agama Islam yang ada
dengan permasalahan penelitian dan
di sekolah tersebut.
disertai dengan petunjuk–petunjuk
pengisian sehingga akan jelas tujuan
TARBAWY, Vol. 1, Nomor 1, (2014) | 66
Khoirunnisa, Profil Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam
Tabel 4 Tabel 5
Distribusi Kompetensi Sosial Guru PAI SMP Distribusi Kompetensi Sosial Guru PAI SMP
Negeri di Bekasi Negeri di Bekasi
No Indikator No Soal Skor No Indikator No Soal Skor
1. Bersikap
Pertanyaan
inklusif, 11,12,20, 610 Mengembangkan
bertindak objektif, 36,39, keprofesionalan secara
serta tidak 40 1. berkelanjutan dengan 19,49 179
diskriminatif karena melakukan tindakan
pertimbangan jenis reflektif.
kelamin, agama,
ras, kondisi fisik, Memanfaatkan
latar belakang teknologi informasi dan
2. 21,38 143
keluarga, dan status komunikasi untuk
sosial ekonomi. mengembangkan diri.
2. Berkomunikasi 13,33,34 344 Jumlah 322
secara efektif, Persentase 67,0%
empatik dan santun
dengan sesama E. Profil Kompetensi Keagamaan
pendidik, tenaga Guru PAI SMP Negeri di Kota
kependidikan,
Bekasi
orang tua dan
Profil Kompetensi Keagamaan
masyarakat.
Guru PAI SMP Negeri di Kota Bekasi
3. Beradaptasi di 37,41 184
dapat dijelaskan pada tabel dibawah ini.
tempat bertugas di
seluruh wilayah Tabel 6
Republik Indonesia Distribusi Kompetensi Sosial Guru PAI
yang memiliki SMP Negeri di Bekasi
keragaman sosial No Indikator No Soal Skor
budaya. Memiliki sifat – sifat
45, 46,
4. Berkomunikasi 35 114 1. keagamaan/ diniyyah yang 425
51, 54
baik
dengan komunitas
profesi sendiri dan Memiliki akhlak yang 47, 48,
2. 336
profesi secara lisan mulia/ akhlaqiyyah 56
dan tulisan atau Jumlah 761
bentuk lain. Persentase 90,5%
Jumlah 1252
Persentase 86,9%
KESIMPULAN
D. Profil Kompetensi Profesional
Dari hasil penelitian yang telah
Guru PAI SMP Negeri di Kota
Bekasi dilakukan oleh penulis di SMP Negeri
Negeri di Kota Bekasi yang mengkaji
tentang Profil Kompetensi Guru Pendidikan indikator yang masih rendah, oleh karena
Agama Islam di Kota Bekasi dapat itu Penulis merekomendasikan kepada:
disimpulakan sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil penelitian Profil 1. Dinas Pendidikan Kota Bekasi
Kompetensi Pedagogik Guru Peneliti merekomendasikan kepada
Pendidikan Agama Islam SMP Dinas Pendidikan Kota Bekasi dapat
Negeri di Kota Bekasi dalam membuat kebijakan-kebijakan yang lebih
kategori baik, sedangkan pada sesuai dengan kemampuan guru PAI dan
indikator penyelenggaraan penilaian dapat lebih mengawasi dalam setiap
dan evaluasi proses dan hasil belajar kebijakan-kebijakan tersebut, agar terjadi
yang masih rendah. hubungan yang baik antara pemerintah
2. Berdasarkan hasil penelitian Profil dengan guru PAI.
Kompetensi Kepribadian Guru
Pendidikan Agama Islam SMP 2. Kepala Sekolah
Negeri di Kota Bekasi dalam Peneliti merekomendasikan kepada
kategori baik, sedangkan pada Kepala Sekolah agar lebih meningkatkan
indikator menampilkan diri sebagai mutu guru PAI, misalnya dengan mengirim
pribadi yang mantap, stabil, dewasa, guru untuk mengikuti kegiatan pelatihan,
arif dan berwibawa masih rendah. penataran, seminar dan workshop;
3. Berdasarkan hasil penelitian Profil mengadakan kegiatan pelatihan dan
Kompetensi Sosial Guru Pendidikan sosialisasi bagi seluruh guru dengan
Agama Islam SMP Negeri di Kota mendatangkan narasumber; mendorong
Bekasi dalam kategori baik, guru untuk melanjutkan studinya ke jenjang
sedangkan pada indikator pendidikan sebagaimana ditentukan
beradaptasi di tempat di seluruh pemerintah; melengkapi berbagai sarana
wilayah RI yang memiliki dan media yang dapat menunjang kegiatan
keragaman sosial dan budaya masih pembelajaran; melaksanakan pembelajaran
rendah. dengan menggunakan berbagai strategi dan
4. Berdasarkan hasil penelitian Profil metode, meskipun tidak semua sekolah
Kompetensi Profesional Guru mampu melaksanakan secara efektif; dan
Pendidikan Agama Islam SMP lain sebagainya.
Negeri di Kota Bekasi dalam
kategori cukup baik, sedangkan 3. Guru Pendidikan Agama Islam (PAI)
pada indikator memanfaatkan Peneliti merekomendasikan kepada
teknologi dan komunikasi untuk guru Pendidikan Agama Islam untuk lebih
mengembangkan diri masih rendah. meningkatkan kegiatan pengajarannya
5. Berdasarkan hasil penelitian Profil dengan semaksimal mungkin, melanjutkan
Kompetensi Keagamaan Guru tingkat pendidikan, mengikuti berbagai
Pendidikan Agama Islam SMP kegiatan MGMP/ KKG, pelatihan,
Negeri di Kota Bekasi dalam penataran, workshop, seminar, dan
kategori sangat baik. meningkatkan kinerja, berprilaku yang baik
Dari hasil penelitian yang telah karena guru PAI merupakan panutan dan
dilakukan Penulis masih terdapat beberapa akan menjadi suri tauladan bagi murid,
berhubungan dengan sesama guru dan Djamarah, S. B. (2010). Guru dan Anak
masyarakat dengan baik. Didik dalam Interaksi Edukatif:
Suatu Pendekatan Teoritis
4. Prodi IPAI dan peneliti berikutnya Psikologis. Jakarta: Rineka Cipta.
Untuk IPAI sendiri diharapkan
Kunandar. (2010). Guru Profesional
dapat terus membimbing mahasiswa-
Implementasi Kurikulum Tingkat
mahasiswi dalam pembuatan skripsi agar
Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta:
mencapai semaksimal mungkin, jangan
Raja Grafindo Persada.
pernah bosan- bosan untuk terus
mendukung kegiatan mahasiswa-mahasiswi Kurniawan, D. (2004). Tesis Universitas
dalam meningkatkan dan mengembangkan Pendidikan Indonesia. Profil Guru
minat dan bakat. Profesional di Sekolah Dasar
Dalam pembuatan artikel ini penulis Berdasarkan Penilaian Murid,
sadar belum mencapai semaksimal Teman Sejawat, dan Masyarakat
mungkin, mungkin ada kesalahan dalam serta Implikasinya terhadap
pembuatan instrument penelitian dan cara Kurikulum Pendidikan Prajabatan
perhitungannya oleh karena itu perlu Guru. Bandung.
koreksi dan perbaikan. Untuk itu bagi para
peneliti selanjutnya yang akan meneliti Majid, D. A. (2006). Pendidikan Agama
penelitian yang sama diharapkan dapat Islam Berbasis Kompetensi.
lebih sempurna dalam pelaksanaanya. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.