Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Comunita Servizio e - ISSN : 2656 – 677X

Volume 2, Nomor 1, Tahun 2020 Hal 321 - 329

Penyuluhan Dampak Pernikahan Dini bagi Perempuan


Mesta Limbong1, Evi Deliviana2
1,2
Universitas Kristen Indonesia, Jakarta, Indonesia
mesta.violenta.limbong@gmail.com; deliviana@yahoo.com

Abstrak

Pernikahan dini adalah pernikahan yang berlangsung di usia yang belum genap 18 tahun.
Fenomena tersebut di Indonesia masih menjadi sorotan karena jumlahnya yang semakin
meningkat. Padahal, dampak yang ditimbulkan dari pernikahan dini sangat kompleks,
terutama bagi pihak perempuan. Salah satu bentuk upaya pencegahan terjadinya
pernikahan dini adalah melalui pemberian penyuluhan berisi informasi kerugian atau
dampak negatif dari pernikahan dini terutama bagi perempuan. Penyuluhan sebaiknya
diberikan kepada berbagai pihak yang dapat berkontribusi untuk menekan angka
pernikahan dini, salah satunya adalah guru di sekolah. Interaksi guru dengan murid yang
cukup intens, dapat menjadi peluang bagi guru untuk memberikan pemahaman bagi siswa
serta orangtua siswa mengenai kerugian atau dampak negatif dari pernikahan dini. Oleh
karena itu, pengabdian kepada masyarakat ini memberikan penyuluhan kepada seluruh
guru-guru perempuan yang mengajar di berbagai tingkat pendidikan, mulai dari Taman
Kanak-kanak (TK) sampai dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang ada di wilayah
perkebunan kelapa sawit Pekanbaru milik PT. Astra Agro Lestari. Hasil dari penyuluhan
yang diberikan adalah bahwa seluruh guru-guru sepakat dan mendukung segala upaya
yang dapat menekan angka kejadian pernikahan dini di wilayah perkebunan kelapa sawit
dengan meneruskan hasil dari penyuluhan ini kepada siswa-siswa maupun orangtua siswa
bahwa pernikahan seharusnya dilakukan saat seseorang telah siap secara mental, sosial
maupun fisik. Hal tersebut akan berdampak positif bagi generasi baru yang berkualitas.
Kata kunci: pernikahan dini, guru, perempuan

Abstract

Early marriage is a marriage that occur at age before 18 years old. In Indonesia, this
phenomenon still become a spotlight because the increasing amount. Whereas the impact
from early marriage so complex, especially for the woman. One of the effort to prevent early
marriage is giving the counseling information about the negative effect of early marriage
itself, especially for woman. Counseling should be given to every part who can contribute to
pressing the number of early marriage, one of them is teacher at school. The intense
interaction between the teacher and the students can be opportunities for the teacher to
provide understanding for the students and parents about the disadvantages or the negative
effect of early marriage. Therefore, this community service provides counseling to all women
teacher whose teaching at various levels of education, starts from kindergartens, to junior
high school in Pekanbaru oil palm plantations area which owned by PT. Astra Agro Lestari.
The result of counseling that had given are all the teachers agreed and support all efforts
that can reduce the number of early marriages in oil palm plantations with continue the result
of this counseling to the students and parents that a marriage supposed to be done when
someone is ready mentally, socially or physically. Those will have a positive impact for new
generation of quality.
Keywords: early marriage, teacher, woman

321
Jurnal Comunita Servizio e - ISSN : 2656 – 677X
Volume 2, Nomor 1, Tahun 2020 Hal 321 - 329

PENDAHULUAN

Pada tayangan acara televisi Pencerah Tosari” di daerah Jawa Timur,


Obrolan perempuan terkini (Opini) di Kecamatan Tosari. Yoga telah mengeluti
tanggal 17 April 2018 mengenai hal ini sejak ia masih berusia 12 tahun. Ia
persentase kejadian pernikahan dini di dipengaruhi oleh kehadiran mahasiswa
beberapa provinsi di Indonesia, diperoleh yang melakukan pengabdian masyarakat
data sebagai berikut: bahwa persentase di daerahnya, sehingga Yoga
terjadinya pernikahan di wilayah mendapatkan wawasan baru mengenai
Kalimantan Selatan sebesar 23,87%, pentingnya pendidikan dan peluang untuk
Jawa Timur sebesar 20,38 %, Jambi mengembangkan diri. Yoga juga prihatin
sebesar 17,36 %, dan wilayah Sulawesi dengan teman-teman seusianya yang
Barat sebesar 20,10%. Selain itu, telah menikah di usia antara 13–14 tahun
diperoleh data bahwa Indonesia adalah dengan pasangan seusianya atau kakak
negara nomor 2 terbesar di Asia kelasnya. Ia tergerak karena melihat
Tenggara setelah Kamboja yang kehidupan remaja yang terkungkung
berkontribusi terhadap pernikahan dini, dengan kehidupan yang begitu mudahnya
serta peringkat ke 7 di dunia mengenai melakukan hubungan yang jauh tanpa
pernikahan dini. Merujuk Undang-Undang menyadari dampaknya. Sejak SD, Yoga
Perlindungan anak Nomor 23 tahun 2002 menyadari fenomena tersebut terjadi di
di Bab I pasal 2 diuraikan bahwa “anak Tosari. Di SMP ia semakin menyadari
adalah seseorang yang belum genap bahwa hubungan seks pranikah yang
berusia 18 (delapan belas) tahun, berujung pernikahan dini tidak bisa
termasuk anak yang masih dalam dibiarkan begitu saja. Ia lalu melakukan
kandungan”. Dari konsep tersebut dapat upaya pencegahan pernikahan dini
disimpulkan bahwa menikah dini artinya dengan mendirikan puskesmas remaja
adalah seseorang yang melakukan “Laskar Pencerah Tosari”.
pernikahan di saat usianya belum genap Yoga menggagas Puskesmas
18 tahun, sehingga ia termasuk kelompok Remaja ini untuk mengurangi fenomena
usia anak yang masih dalam perlindungan pernikahan dini yang sudah turun temurun
orangtua. berlangsung di daerahnya. Pernikahan
Tayangan televisi Kick Andy tanggal dini seringkali diakibatkan karena hamil di
19 Juli 2018 juga membahas mengenai luar nikah sehingga harus menikah dini.
pernikahan dini dengan mendatangkan Fenomena ini terjadi pada remaja yang
pemuda berusia 21 tahun Yoga Andika, masih duduk di jenjang pendidikan SMP.
penggagas puskesmas remaja “Laskar Penyebabnya seringkali karena

322
Jurnal Comunita Servizio e - ISSN : 2656 – 677X
Volume 2, Nomor 1, Tahun 2020 Hal 321 - 329
kurangnya informasi atas dampak yang dari masyarakat yang jika tidak menikah,
akan muncul jika mereka melakukan mereka akan menjadi bahan
hubungan seks pranikah dan selanjutnya perbincangan. Padahal, dampak dari
menikah di usia dini. Kebanyakan dari pernikahan yang terlalu dini bagi
mereka belum menyadari pentingnya kesehatan remaja perempuan dapat
pendidikan bagi masa depan mereka. menyebabkan peningkatan kematian
Faktor-faktor lainnya yang karena secara fisik mereka belum siap
menyebabkan mereka melakukan untuk melahirkan. Dampak lainnya adalah
hubungan seks pranikah dan berujung mereka kehilangan hak untuk
pernikahan dini adalah karena salah mendapatkan pendidikan, hak untuk
pergaulan atau hubungan yang terlalu mendapat perlindungan dari orangtua,
bebas sehingga menimbulkan kehamilan dan kondisi ketidaksiapan mental mereka
yang tidak dinginkan. Hal tersebut terjadi berbagi peran yang mungkin tidak dapat
mungkin atas kemauan remaja itu sendiri dilakukan secara optimal sehingga
karena pergaulan bebas, pornografi yang menyebabkan mereka semakin tertekan
semakin marak, sehingga mereka secara psikologis. Untuk mengurangi
sebagai anak/remaja tidak mampu fenomena ini, kami berpikir bahwa salah
memikirkan hal lain yang lebih satu pihak yang dapat menjadi agen
membangun dirinya ke arah yang lebih penyuluh mengenai dampak negatif dari
baik. Padahal dampak negatif dari pernikahan dini adalah guru. Peran guru
peristiwa itu sangat banyak. sebagai pendidik bagi siswanya sangat
Dampak secara biologis adalah penting, terutama terhadap siswa yang
remaja yang belum siap untuk melakukan termasuk dalam kategori remaja.
hubungan fisik terhadap lawan jenis, Kelompok usia tersebut seringkali menjadi
belum lagi dampak mental dan emosional subyek yang terkait di dalam terjadinya
karena mereka masih dalam tahap pernikahan dini. Penyuluhan yang dapat
perkembangan remaja. Di usia remaja dilakukan oleh guru tidak hanya berisikan
yang masih muda, ada kecenderungan dampak negatif dari pernikahan dini,
remaja untuk mencoba banyak hal yang namun guru dapat juga memberikan
mungkin hari ini disukai, mungkin waktu penyuluhan bagi orangtua mengenai
esok atau minggu berikutnya berubah pentingnya pola asuh orangtua terhadap
menjadi tidak suka. remaja.
Pada fenomena pernikahan dini, Seperti yang kita ketahui, bahwa
pihak perempuan seringkali menjadi remaja adalah individu yang secara emosi
korbannya. Remaja perempuan yang masih labil dan secara fisik masih dalam
hamil sebelum menikah, dikondisikan proses pertumbuhan sehingga sangat
untuk menikah karena adanya tekanan memerlukan pendampingan. Penting bagi

323
Jurnal Comunita Servizio e - ISSN : 2656 – 677X
Volume 2, Nomor 1, Tahun 2020 Hal 321 - 329
orangtua untuk menyusun pola asuh di dilakukan untuk meminimalkan terjadinya
bawah usia 18 tahun yang berisi aturan pernikahan dini dan meminimalkan
yang jelas sehingga dapat mengontrol dampak negatif bagi perempuan usia
perilaku remaja. Secara keseluruhan, remaja.
orangtua, guru sebagai pendidik, dan
masyarakat secara umum perlu METODE
memahami dampak negatif yang lebih Banyaknya dampak negatif dari
banyak muncul dari pernikahan dini, pernikahan dini, memunculkan pemikiran
sehingga guru-guru mendorong siswa di bahwa pernikahan dini adalah hal yang
sekolah lebih kreativitas dalam melakukan tidak dianjurkan. Pada kegiatan
kegiatan di sekolah. pengabdian kepada masyarakat ini, kami
Kemajuan teknologi yang begitu menggunakan dua metode yang dapat
pesat juga berdampak terhadap mengakomodir pembahasan mengenai
penyebaran informasi yang tidak apa itu pernikahan dini dan dampaknya
memperhitungkan jarak, tempat dan bagi perempuan, serta upaya apa yang
waktu. Pada masa lalu, bisa saja dapat dilakukan oleh para guru untuk
pernikahan dini telah berlangsung, tetapi meminimalkan terjadinya peristiwa
karena perkembangan media dahulu pernikahan dini dan meminimalkan
belum sepesat saat ini, sehingga mungkin dampak negatif bagi perempuan usia
saja informasi tersebut tidak terdengar. remaja.
Namun, konsep pernikahan dini saat ini Adapun kedua metode tersebut
menjadi hal yang tidak tabu dan adalah:
masyarakat banyak juga yang mengakui 1. Metode Ceramah: metode ini
dan melegalkan hal ini. Seiring dengan berisikan kegiatan penyuluhan
kemajuan teknologi serta adanya kepada guru-guru yang hadir
perundang-undangan yang melarang mengenai persentase pernikahan dini
pernikahan dini karena dilihat dari di Indonesia, faktor-faktor penyebab
perspektif kesehatan dan lainnya, maka pernikahan dini, dampak-dampak dari
timbul permasalahan bahwa pernikahan pernikahan dini, serta solusi yang
dini adalah hal yang tidak dianjurkan. dapat dilakukan untuk meminimalisir
Pernikahan dini sebaiknya angka kejadian pernikahan dini.
dicegah, untuk itu perlu adanya berbagai 2. Metode Focus Group Discussion
upaya yang harus disampaikan kepada (FGD): setelah seluruh materi selesai
anak, remaja, orangtua, sekolah (dalam dipaparkan, penulis meminta seluruh
hal ini guru-guru) bahwa pernikahan dini guru yang hadir masuk ke dalam
sebaiknya dicegah. Perlunya juga diskusi kelompok-kelompok yang sudah
yang membahas upaya apa yang dapat dibentuk untuk melakukan diskusi.

324
Jurnal Comunita Servizio e - ISSN : 2656 – 677X
Volume 2, Nomor 1, Tahun 2020 Hal 321 - 329
Setelahnya, penulis juga memberikan Pendidikan Taman Kanak-kanak (TK)
ruang tanya jawab mengenai hasil hingga tingkat Sekolah Menengah
diskusi di tiap-tiap kelompok. Tujuan Pertama (SMP). Secara keseluruhan,
metode ini dipilih agar pemahaman penyuluhan berlangsung dengan lancar
peserta yang hadir mengenai dan dipenuhi oleh antusiasme peserta
pernikahan dini semakin mendalam melalui banyaknya pertanyaan yang
karena dibahas dari berbagai sudut diajukan serta tanggapan yang diberikan.
pandang. Pernikahan dini dapat terjadi
Adapun dokumentasi dari kegiatan karena kondisi masyarakat yang kurang
penyuluhan tersebut adalah sebagai paham mengenai dampak dari pernikahan
berikut: dini yang ditimbulkan terhadap
perempuan yang belum siap secara fisik
maupun mental dalam pernikahan dini.
Resiko yang cukup tinggi terjadi terhadap
perempuan usia dini, seperti: kematian
ibu setelah melahirkan karena belum
siapnya organ reproduksi, hilangnya
peluang sebagai individu untuk produktif,
hilangnya identitas diri karena usia yang
masih dini belum siap untuk melakukan
Gambar 1. Penyuluhan kepada guru
peran ganda, tekanan psikologis saat
melihat perbedaan aktivitas dengan
teman sebaya seperti teman sebaya yang
memiliki waktu bermain lebih banyak,
rentang mendapat perlakukan kekerasan
dalam rumah tangga sehingga
menimbulkan konflik dalam dirinya, dan
resiko-resiko lainnya. Jadi, dampak dari
pernikahan dini selain terhadap
Gambar 2. Guru menuliskan pertanyaan
kesehatan yang dapat menimbulkan
kematian, muncul juga tekanan psikologis
HASIL DAN PEMBAHASAN
dalam melakukan peran yang belum siap.
Kegiatan penyuluhan dilakukan di Usia yang masih dini membuat
perkebunan milik PT. Astra Agro Lestari, remaja belum mampu berfikir panjang
Pekanbaru, pada tanggal 27 November untuk tindakan yang dilakukan, kerugian
2018. Kegiatan tersebut dihadiri oleh 35 secara mental dapat dirasakan oleh anak
guru perempuan yang mengajar di tingkat perempuan menjadi lebih besar, karena:

325
Jurnal Comunita Servizio e - ISSN : 2656 – 677X
Volume 2, Nomor 1, Tahun 2020 Hal 321 - 329
terikat dengan perannya sebagai ibu dan perceraian. Karena ada kalanya
mengasuh anak, peran sebagai istri, pernikahan dini terjadi belum tentu kedua
peran sebagai menantu dari keluarga belah pihak orangtua menyetujui.
yang pola asuhnya mungkin sangat Pernikahan dilakukan hanya untuk
berbeda dengan pola di keluarganya. mencegah supaya tidak menjadi buah
Dalam liputan 6.com, Jakarta, bibir bagi lingkungan. Di luar itu,
dijelaskan ada beberapa kerugian jika perceraian sering terjadi. Pada
terjadi pernikahan dini, seperti beberapa pernikahan dini, yang paling merasakan
hal berikut: (1) Tanggung jawab, (2) pendertiaan ini biasanya perempuan.
kehidupan remaja, (3) perceraian, (4) Karena mereka harus mengasuh anak,
pendidikan, (5) mengasuh anak. mendapat cemooh dan kurang diterima di
Tanggung jawab sangat berhubungan lingkungan, sebaliknya yang pria dengan
erat dengan peran mereka yang menikah mudahnya terbebas dari apa yang terjadi.
muda dalam hal mengurus dan Pengalaman yang mereka
membesarkan anak-anak. Peluang rasakan setelah menikah, bisa jadi untuk
mengembangkan diri menjadi terbatas sesaat menyenangkan karena apa yang
karena tanggung jawab penekanannya mereka inginkan tercapai. Dampak sosial
dalam mengurus keluarga. Sementara dan kehidupan yang mereka jalani
mereka sebenarnya belum siap untuk mungkin tidak semudah pernikahan yang
melakukan peran ganda dalam keluarga. mereka lakukan, karena mereka tidak
Dengan menikah dini, berarti ada masa pernah berfikir mengenai resiko dari
remaja, masa bergaul dan bercengkrama keputusan yang dilakukan. Usia yang
dengan anak seusianya menjadi hilang, masih muda dan harus memikul
karena peran yang menjadi besar. kehidupan yang tidak terbayangkan
Menikah dini mungkin akan sebelumnya, berpeluang membuat
menghilangkan kehidupan remaja yang mereka mudah tersulut pertengkaran,
menyenangkan. Hal ini dapat karena sebenarnya mereka memang
mempengaruhi pertumbuhannya sebagai belum siap secara mental. Peluang untuk
individu. Dalam banyak kasus, mereka bercerai menjadi akan dengan mudah
dapat menjadi warga negara yang tidak terjadi. Terlebih jika ekonomi atau
bertanggung jawab. Ini mungkin kebutuhan mereka tidak terpenuhi
berhubungan dengan ketegangan dan sebagaimana yang mereka nikmati
rasa stres yang dialami terlalu dini, ketika dengan orangtua, dapat juga menjadi hal
pikiran mereka belum mampu untuk yang memicu perceraian. Beberapa
mengatasinya. Dampak sosial yang keluarga muda yang menikah dengan
ditimbulkan dengan adanya pernikahan mudah bercerai dan menikah lagi dengan
dini, dapat berkontribusi terhadap pria lain.

326
Jurnal Comunita Servizio e - ISSN : 2656 – 677X
Volume 2, Nomor 1, Tahun 2020 Hal 321 - 329
Pernikahan dini yang terjadi, mengembangkan potensi diri. Hal ini
berarti merampas kebebasan mereka hanya dapat dilakukan, masyarakat yang
yang selama ini mereka miliki. Seperti peka dengan kebutuhan remaja,
mengikuti pendidikan, memiliki teman bagaimana mereka dapat mengisi diri
seusianya untuk bercengkrama, hal-hal dengan hal yang positif, melihat peluang
tersebut tidak mungkin lagi mereka dapat dan kesempatan yang tersedia di
lakukan. Karena teman-temannya tidak daerahnya masing-masing. Seperti
mungkin dapat bergabung lagi, karena pemain sepak takraw Indonesia yang
tugas dan tanggung jawabnya telah telah meraih prestasi. Bagaimana Lena
berbeda. Temannya belajar, sementara dan Leni sebagai anak kembar dari
dirinya mengurus anak dan keluarga. keluarga dengan ekonomi yang tidak
Sangat berbeda tujuannya. Kalaupun mungkin dapat melanjutkan sekolah,
kembali mengikuti pendidikan dapat tetapi mengambil inisiatif untuk bekerja
dilakukan malam hari, jika memiliki sebagai pencuri piring maupun pencuci
motivasi yang kuat. pakaian tanpa ada rasa malu. Olahraga
Tugas baru yang menuntut Sepak Takraw memberi peluang bagai
tanggung jawab adalah mengasuh anak, mereka untuk hidup lebih baik, bangkit
karena di Indonesia menganut aliran dari kehidupan finansial yang terpuruk.
patriakat sehingga sering kali tugas Hal ini dikarenakan mereka menyadari
pengasuhan diserahkan kepada ibu. Tak bahwa orangtua mereka memiliki
dapat dibayangkan kalau pengasuhan keterbatasan. Contoh yang seperti ini
anak diserahkan penuh kepada dirinya perlu diperkenalkan kepada anak-anak
(anak perempuan). Sementara selama remaja di pedesaan. Sehingga keinginan
proses untuk memiliki anak, belum tentu biologis yang belum terkontrol dapat
di daerahnya ada pembekalan bagaimana dialihkan kearah yang lebih bermanfaat.
cara mengasuh anak. Pasangan muda Hal yang dibutuhkan remaja yang
yang mungkin secara sosial-emosional menikah dini adalah pencerahan dari
tidak siap harus merawat anak termasuk orang dewasa di sekelilingnya dan tidak
bagaimana mereka memberikan asupan menghakimi keadaannya. Bagaimanpun,
gizi yang seimbang. Dapat disimpulkan, mereka juga perlu diperhatikan dan
bahwa kerugian dan dampak negatif dari dilindungi haknya sebagai bagian dari
pernikahan dini sangat kompleks, seperti masyarakat. Seperti aktivitas yang
benang kusut. Mereka sangat dilakukan kelompok laskar sentosa
membutuhkan yang namanya pelangi, mencerahkan mereka yang
pendampingan dan pencerahan dalam masih remaja, melakukan pembekalan,
menyongsong kehidupan yang mereka kampanye ke sekolah-sekolah dan
lalui dengan mengisi dan kerjasama dengan posyandu kesehatan

327
Jurnal Comunita Servizio e - ISSN : 2656 – 677X
Volume 2, Nomor 1, Tahun 2020 Hal 321 - 329
untuk memaparkan bahwa pernikahan 5. Jika begitu kuat keinginan untuk
dini lebih banyak kerugian dan dapat menikah, setidaknya menunggu usia
dipastikan pencegahan biayanya jauh yang matang, sesuai dengan
lebih murah. perudang-undangan yang berlaku di
Republik Indonesia.
SIMPULAN
6. Bergaul dengan kelompok yang
Kesimpulan yang dapat diambil memberikan motivasi.
adalah bahwa pernikahan dini lebih
7. Orangtua mengontrol keadaan dan
banyak kerugian yang ditimbulkan,
perubahan perilaku anak-anaknya.
seperti: meningkatnya jumlah kematian
setelah melahirkan, meningkatnya 8. Sekolah membuat program terpadu

perceraian, menghasilkan generasi baru yang dapat mencerahkan pikiran dan


yang tumbuh-kembangnya cenderung tindakan orangtua dalam mengasuh
tidak sesuai dengan tugas-tugas anak-anaknya.

perkembangan yang seharusnya, beban 9. Kerjasama antara orangtua dan


sosial keluarga, dan kerugian dalam sekolah dalam membangun generasi
jangka panjang secara sosial-emosional. yang cerdas dalam bertindak.
Beberapa saran-saran berikut
diharapkan dapat menjadi pengingat bagi
orangtua, guru dan remaja itu sendiri, UCAPAN TERIMA KASIH
agar dapat melakukan hal-hal yang
Ucapan terima kasih kami sampaikan
mampu menghindarkan mereka dari
kepada:
kejadian pernikahan dini, yaitu seperti:
1. Universitas Kristen Indonesia,
1. Menjalin komunikasi dengan orangtua,
sebagai afiliasi penulis yang
guru, secara terbuka.
memberikan keleluasaan waktu
2. Jika remaja jatuh cinta, mereka bagi penulis untuk melakukan
diharapkan berkonsultasi dengan kegiatan pengabdian kepada
orangtua, guru, supaya mereka masyarakat ini.
mampu menjalin relasi yang dekat
2. PT. Astra Agro Lestari yang
tetapi tidak melakukan hubungan yang
memberikan ijin serta
beresiko.
mengarahkan sekolah di
3. Mengikuti kegiatan yang positif di perkebunan dalam mengikuti
lingkungan sekolah serta masyarakat. kegiatan pengabdian kepada
masyarakat ini.
4. Memikirkan secara matang dampak
yang ditimbulkan pernikahan dini.
328
Jurnal Comunita Servizio e - ISSN : 2656 – 677X
Volume 2, Nomor 1, Tahun 2020 Hal 321 - 329
3. Yayasan Astra Agro Lestari yang pemuda-ini-dirikan-posyandu-remaja.
membawahi unit organisasi Di unduh 12.30. 18/8/2018.

sekolah di perkebunan kelapa https://www.liputan6.com/health/read/257


sawit, sehingga para guru di 1677/6-kerugian-menikah-dini. Di
unduh tanggal 18/8/2018,
perkebunan dapat ikut serta pada
pukulu.13.15.
kegiatan ceramah maupun diskusi
Metro.TV. Pemuda Berprestasi.
di pengabdian kepada masyarakat
18/8/2018. Metro TV pukul.15.00
ini.
Limbong, Mesta. (2017). Perkembangan
Peserta didik. Jilid I. Modul untuk
Mahasiswa, tidak dipublikasi.
REFERENSI
Santrock. 2012. Life Span. Terjemahan
https://www.kompas.tv/content/article/242 Jakarta: Erlangga.
11/video/opini/penyebab-terjadinya
pernikahan-dini. Kompas.tv 17 april Undang-Undang nomor 23 tahun 2002.
2018. Pernikahan Dini. Di unduh 18 2013. Perlindungan anak. Surabaya:
Agustus 2018, pukul 12.00. kasindo Utama.
http://video.metrotvnews.com/kick-
andy/9K54zj3k-cegah-pernikahan-dini-

329

Anda mungkin juga menyukai