Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KONSEP PENELITIAN DAN PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Dosen Pengampu :
Dr. Wawan Sadtyo Nugroho, M.Si., Ak., CA

HALAMAN JUDUL
Disusun Oleh :
Kelompok 3

Septian Dwi Candra 20.0101.0001


Shela Nanda Kharisma 20.0101.0003
Devi Setyaningrum 20.0101.0025
Ardelia Dinda Ivana 20.0101.0032
Tofan Prasetyo 20.0101.0035
Nabila Aulia Putri 20.0101.0036
Nungki Dimas 19.0101.0124

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
TAHUN 2022
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1

C. Tujuan.............................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
A. Pengertian Desain Penelitian...........................................................................................3

B. Tujuan Desain Penelitian................................................................................................3

C. Tipe Hubungan Antar Variable.......................................................................................3

D. Horizon Waktu................................................................................................................4

E. Analisis Sampel Penelitian..............................................................................................5

F. Pengertian Proposal Penelitian........................................................................................6

G. Fungsi Proposal Penelitian..............................................................................................6

H. Format dan Bentuk Proposal Penelitian..........................................................................7

BAB III PENUTUP................................................................................................................11


A. Kesimpulan...................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................12

DAFTAR ISI

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan jaman yang begitu pesat seperti saat ini diikuti pula dengan
perkembangan intelektual manusia. Banyak pengetahuan yang perlu untuk
dikembangkan lagi menjadi sebuah ilmu pengetahuan baru yang dapat dimanfaatkan
untuk kemaslahatan manusia. Berbagai cara digunakan manusia untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan atau mencari ilmu pengetahuan baru yang belum
ada sebelumnya. Salah satu cara untuk mengembangkan ilmu pengetahuan baru
dengan cara penelitian.

Penelitian sendiri tidak dapat dipisahkan dari tahap-tahap perkembangan


kehidupan manusia, khususnya untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pentingnya suatu penelitian dan hubungannya dengan berbagai hal dalam kehidupan
mengakibatkan penelitin harus dilakukan dengan sunguh-sunguh, teliti serta harus
berdasarkan etika kebenaran sehingga setiap pedoman yang sistematis menjadi
perhatian utama agar penelitian subjektif dan kritis dapat dilakukan dengan baik.

Dalam melakukan penelitian salah satu hal yang penting adalah membuat
desain penelitian. Desain penelitian dalam penelitian bagaikan sebuah peta jalan bagi
peneliti yang dapat menuntun serta menentukan arah berlangsungnya proses
penelitian secara benar dan tepat sesuai tujuan yang telah ditetapkan. Tanpa adanya
desain penelitian yang benar maka seorang peneliti tidak dapat melakukan
penelitiannya dengan baik karena yang bersangkutan tidak mempunyai pedoman arah
yang jelas. Manfaat desain penelitian akan dirasakan oleh semua pihak yang terlibat
dalam proses penelitian. Selain itu agar penelitian memiliki batasan-batasan yang
dapat disusun secara terstruktur dan terkonsep dengan baik, maka diperlukan seuah
proposal penelitian.

B. Rumusan Masalah
1) Apa definisi desain penelitian atau research of design ?
2) Apa tujuan desain penelitian ?
3) Bagaimana tipe hubungan antar variable ?

1
4) Apa yang dimaksud horizon waktu ?
5) Bagaimana analisis sampel penelitian ?
6) Apa pengertian proposal penelitian ?
7) Apa fungsi proposal penelitian ?
8) Bagaimana format dan bentuk penyusunan proposal penelitian ?

C. Tujuan
1) Mengetahui pengertian desain penelitian
2) Mengetahui tujuan desain penelitian
3) Mengetahui tipe hubungan antar variable
4) Mengetahui yang dimaksud horizon waktu
5) Mengetahui analisis sampel penelitian
6) Mengetahui pengertian proposal penelitian
7) Mengetahui fungsi proposal penelitian
8) Mengetahui format dan bentuk penyusunan proposal penelitian

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Desain Penelitian

Desain penelitian adalah suatu rancangan penelitian yang digunakan untuk


pedoman dalam melakukan proses penelitian (Indiranto, 1999). Desain penelitian ini
bertujuan memberi pedoman atau pegangan yang jelas dan terstruktur kepada peneliti
untuk melakukan penelitiannya. Dalam desain penelitian ini berisi sebuah kerangka
atau perincian prosedur kerja yang akan digunakan dan dilakukan pada pada waktu
peneliti untuk meneliti, sehingga desain penelitian ini diharapkan dapat digunakan
untuk memberikan sebuah gambaran dan arah ke mana yang akan dilakukan untuk
melakukan penelitian tersebut, serta digunakan untuk memberi sebuah gambaran jika
penelitian itu telah jadi atau selesai penelitian tersebut diperlakukan.

B. Tujuan Desain Penelitian

Berikut beberapa tujuan penelitian :


a) Desain penelitian dapat digunakan untuk memberikan pegangan atau panduan
yang lebih jelas untuk peneliti.
b) Desain penelitian juga digunakan untuk menentukan batas-batas penelitian yang
berkaitan dengan tujuan dari penelitian.
c) Desain penelitian memberikan gambaran yang jelas tentang kesulitan yang akan
dihadapi atau yang telah dihadapi oleh peneliti yang lainnya.

C. Tipe Hubungan Antar Variable

Dalam (Indiranto, 1999) menjelaskan tipe hubungan antar variabel, yaitu yang diteliti
dapat berupa hubungan korelasional yaitu asosiasi antara variabel yang satu dengan
variabel lainnya yang bukan merupakan hubungan sebab-akibat. Perbedaan antara
kedua tipe hubungan tersebut dapat dilihat dari karakteristik hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen. Jika variabel dependen (sebut : variabel Y)
dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen tertentu (sebut : variabel X).
Maka dapat dinyatakan bahwa variabel X menyebabkan variabel Y. Hubungan antara
variabel X dengan variabel Y tersebut merupakan hubungan sebab-akibat. Hubungan

3
antar variabel dalam fenomena sosial (termasuk fenomena bisnis), sering tidak hanya
satu atau dua variabel independen saja yang menyebabkan suatu masalah (variabel
dependen). Jika terdapat banyak variabel independen yang menjelaskan atau
mempengaruhi variabilitas suatu variabel dependen, maka tipe hubungan antar
variabel yang paling mungkin adalah berupa hubungan korelasional (asosiasi)
daripada hubungan sebab-akibat.

KORELA
SIONAL
TIPE
SEBAB-
AKIBAT

Contoh pertanyaan tentang tipe hubungan antar variabel :

1. Pertanyaan penelitian yang menguji hubungan sebab-akibat :


"Apakah sikap seseorang mempengaruhi keahliannya dalam menggunakan
komputer?"
2. Pertanyaan penelitian yang menguji hubungan korelasional :
"Apakah umur, jenis kelamin, pengalaman, sikap, dan kepribadian seseorang
mempunyai asosiasi dengan keahliannya dalam menggunakan komputer?"

D. Horizon Waktu

Data penelitian dapat dikumpulkan sekaligus pada periode tertentu (satu titik
waktu) atau dikumpulkan secara bertahap dalam beberapa periode yang relatif lebih
lama (lebih dari dua titik waktu), tergantung pada karakteristik masalah penelitian
yang akan dijawab. Menurut (Sekaran, 2006) terdapat beberapa cara untuk melakukan
penelitian dalam kurun waktu tertentu , yaitu :
1. Studi Satu Tahap (One Shot Study)
Penelitian yang datanya dikumpulkan sekaligus disebut dengan studi satu
tahap (one-shot study). Data yang dikumpulkan dapat berupa data dari satu atau
beberapa subjek penelitian yang mencakup satu atau beberapa periode waktu
(hari, minggu, bulan atau tahun). Tipe studi ini lebih menekankan pada frekuensi
tahap pengumpulan data, yaitu satu tahap atau sekaligus. Misalnya peneliti
mengumpulkan data penelitian untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap

4
sejumlah merek produk. Pengumpulan data dilakukan sekaligus melalui metode
survey. Setelah itu peneliti tidak melakukan survei terhadap responden yang sama.
2. Studi Cross Sectional - Studi Time Series
Studi satu tahap sering dikacaukan dengan studi cross-sectional yaitu studi
untuk mengetahui hubungan komparatif beberapa subjek yang diteliti. Studi cross-
sectional umumnya merupakan tipe studi satu tahap yang datanya berupa beberapa
subjek pada waktu tertentu. Misalnya studi perbandingan mengenai probabilitas 5
perusahaan pada tahun tertentu. Studi cross-sectional berbeda dengan studi time
series yang lebih menekankan pada data penelitian berupa data rentetan waktu.
Misalnya penelitian mengenai perkembangan penjualan suatu perusahaan selama
periode tahun 1990-1998. Studi komparatif yang lebih kompleks dapat berupa
kombinasi antara studi cross-sectional dengan studi time series.
3. Studi Beberapa Tahap Atau Studi Jangka Panjang (Longitudinal Study)
Usaha peneliti untuk menjawab suatu masalah atau pertanyaan penelitian
kemungkinan tidak cukup dengan satu tahap pengumpulan data. Penelitian
penelitian untuk mengetahui pola kecenderungan hubungan kausal-komparatif dan
hubungan sebab-akibat umumnya memerlukan lebih dari satu tahap pengumpulan
data pada saat (titik waktu) yang berbeda. Studi ini umumnya memerlukan waktu
yang lebih lama dan usaha lebih banyak dibandingkan dengan tipe studi satu
tahap. Oleh karena itu sering disebut dengan studi jangka panjang (longitudinal
study). Pengamatan yang dilakukan dalam jangka panjang relatif lebih intensif dan
lebih baik dibandingkan dengan observasi pada studi satu tahap, meskipun
memerlukan waktu dan biaya relatif lebih mahal. Misal peneliti ingin mengetahui
dan menjelaskan bagaimana peran akuntansi dalam membentuk budaya
perusahaan tempat akuntansi dipraktikkan. Peneliti melakukan pengamatan
intensif terhadap realitas (praktik) akuntansi pada perusahaan tertentu dalam
jangka waktu relatif lama.

E. Analisis Sampel Penelitian

Sampel penelitian yaitu banyakanya sampel yang akan dianalisis. Dalam hal
ini data sampel diperoleh dari unit analisis yang memiliki tingkat agregasi yang besar
meliputi individual, kelompok, organisasional, industri dan negara. Karena tingkat
agregasinya besar maka dibutuhkan sampel analisis untuk menyederhanakan (Supardi,
2005).

5
F. Pengertian Proposal Penelitian

Proposal penelitian biasanya disebut dengan usulan penelitian yang


merupakan pernyataan tertulis tentang rencana atau rancangan kegiatan penelitian
secara keseluruhan. Proposal penelitian ini berkaitan dengan pernyataan atas urgensi
dari suatu penelitian atau bisa jadi merupakan langkah untuk membuat suatu tahapan
proses penelitian. Proposal penelitian ini biasa disebut sebagai gambaran secara rinci
tentang proses yang akan dilakukan oleh peneliti untuk dapat memecahkan masalah
penelitian. Pada umumnya proposal penelitian ini berisi langkah-langkah yang
nantinya akan digunakan oleh peneliti. Dalam menyusun proposal perlu diantisipasi
munculnya berbagai sumber yang dapat bermanfaat sehingga dapat digunakan untuk
mendukung penelitian atau faktor yang akan mungkin menghambat kegiatan
penelitian. Serta digunakan sebagai ruang lingkup penelitian. Penyusunan proposal ini
merupakan langkah awal yang dilakukan peneliti untuk memulai kegiatan agar
mampu meningkatkan kesalahan yang mungkin terjadi selama proses penelitian
berlangsung. Jika proposal penelitian sudah disusun secara sistematis, lengkap, dan
tepat akan mempercepat pelaksanaan proses serta penyusunan laporan penelitian.
Proposal penelitian harus dibuat secara sistematis dan logis sehingga dapat dijadikan
pedoman yang mudah diikuti.
Pada tahap ini membuat proposal penelitian bisa jadi merupakan langkah yang
paling sulit namun bisa saja menjadi tahap yang menyenangkan dalam proses
penelitian. Pada tahap ini seluruh kegiatan penelitian disintesiskan ke dalam suatu
desain yang spesifik. Dalam proposal penelitian mempraktekkan bahwa peneliti telah
mengetahui masalah yang terjadi atau apa yang akan mereka cari, bagaimana cara
mencari masalah tersebut dan mengenalinya, serta menjelaskan mengapa penelitian
itu memiliki nilai kegunaan sehingga perlu dilakukan..

G. Fungsi Proposal Penelitian

Menurut (Sekaran, 2006) fungsi dari proposal penelitian yaitu agar peneliti
mendapat persetujuan dari pihak penerima proposal atau pihak yang akan memberi
wewenang.
Sedangkan menurut (Cooper, 1999) fungsi dari proposal penelitian yaitu :
1. Merumuskan masalah yang akan diteliti

6
2. Mengkaji upaya penelitian-penelitian lain yang telah dilakukan penelitian dalam
masalah serupa
3. Menguraikan jenis data yang diperlukan dalam penyelesaian masalah dan
bagaimana metode pengumpulan data, pengolahan data dan menganalisisnya

H. Format dan Bentuk Proposal Penelitian

Menurut (Sekaran, 2006) terdapat garis besar format dalam penulisan proposal yaitu :

1) Pendahuluan
a. Pernyataan masalah secara umum
Dalam pernyataan masalah secara umum ini harus dirumuskan secara
jelas dan tepat. Rumusan tersebut akan membantu pembaca dalam memahami
pentingnya masalah dan kedudukan fokus masalah dalam bidang masalah
yang diteliti oleh peneliti. Rumusan masalah umum ditunjang oleh studi
kepustakaan yang sesuai kemudian dijabarkan dalam pernyataan dan atau
hipotesis khusus, serta manfaat penelitian. Rumusan masalah umum tersebut
disimpan pada paragraf awal kemudian diikuti oleh latar belakang pemilihan
masalah. Rumusan masalah tersebut mbaknya cukup padat namun mudah
dipahami oleh orang yang tidak ahli dalam bidang tersebut.
b. Review kepustakaan
Dalam review kepustakaan ini menjelaskan tentang permasalahan dan
kajian teori dan penelitian terdahulu kemudian membantu memperjelas latar
belakang dan pentingnya penelitian. Review kepustakaan ini juga menjelaskan
tentang pentingnya masalah yang diteliti, pendirian peneliti, kritik terhadap
desain penelitian yang terdahulu, identifikasi kesenjangan-kesenjangan dan
hal-hal baru yang akan dikembangkan.
c. Hipotesis atau pernyataan penelitian khusus
Dalam pernyataan penelitian khusus merupakan jabaran dari
permasalahan umum yang dirumuskan hipotesis kemudian diikuti oleh
rumusan definisi operasional atau penjelasan tentang variabel yang diteliti.
Rumusan pernyataan khusus ini anaknya dapat menggambarkan dengan jelas
bahwa penelitian tersebut bersifat empiris dan sesuai dengan desain penelitian
yang spesifik.
d. Manfaat penelitian

7
Dalam manfaat penelitian ini menjelaskan pentingnya masalah dalam
pengembangan pengetahuan, implikasinya bagi penelitian yang lebih lanjut,
manfaat praktis untuk pengembangan yang lain. Manfaat dari hasil penelitian
bagi pengembangan pengetahuan atau manfaat teoretis nya dapat berupa
penemuan pengetahuan atau prinsip yang baru
2) Desain dan Metodologi
Menjelaskan jenis desain dan metode yang akan digunakan, apakah
menggunakan penelitian deskriptif, survai, korelasional, eksperimental,
pengembangan, dan jenis-jenis penelitian kuantitatif lainnya.
a. Subyek
Dalam hal ini subjek digunakan untuk menjelaskan siapa atau apa
target dari penelitian, lalu bagaimana dalam pengambilan sampel dan populasi
penelitian tersebut, besarnya sampel, dan prosedur penarikan sampel. Dalam
bagian subjek ini dijelaskan juga bagaimana menjaga nama baik subjek yang
diteliti, izin untuk meneliti serta memelihara kerahasiaan data dan individu
yang menjadi sumber data tersebut.
b. Penyusunan instrumen
Penyusunan instrumen digunakan untuk menjelaskan jenis instrumen
yang nantinya akan digunakan untuk penelitian kemudian alasan penggunaan
instrumen tersebut. Jika instrumen yang sudah dikemukakan validitas dan
reliabilitas instrumen tersebut, maka instrumen akan dikembangkan
dikemukakan dengan proses pengembangan dan pengujian validitas dan
reliabilitasnya.
c. Prosedur
Dalam prosedur ini menjelaskan bagaimana penelitian tersebut akan
dilaksanakan dan bagaimana hubungan antara variabel yang dapat dicari.
Dalam penelitian deskriptif atau survei prosedur ini mencakup penyiapan
angket pembuatan pedoman dan pembuatan jadwal acara pelatihan dan
pemberian petunjuk bagi pengumpulan data. Dalam penelitian eksperimen
prosedurnya lebih kompleks biasanya meliputi :
1) Identifikasi dan pemilihan pokok kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol
2) Spesifikasi perlakuan
3) Prosedur untuk mengurangi variabel-variabel penyela, dan lainnya.

8
d. Analisis dan penyajian data
Pada bagian ini menjelaskan tentang teknis analisis data yang nantinya
akan digunakan dan bagaimana proses analisisnya, serta bagaimana data hasil
analisis tersebut disajikan. Selain itu juga menjelaskan tentang bagaimana
pengujian setiap hipotesis tersebut dilakukan serta alasan penggunaan
hipotesisnya. Alasan diarahkan pada kesesuaian dengan tujuan studi, ukuran
sampel, serta pengujian instrumen yang akan digunakan. Pada bagian ini juga
dijelaskan bentuk penyajian data yang akan dibuat seperti :
1) Tabel
2) Grafik
3) Profil
4) Bagan, dan lain-lain.
e. Keterbatasan desain
Pada bagian keterbatasan desain ini menjelaskan tentang kaitannya
dengan lingkup studi, desain dan metodologi. Lingkup studi terbatas pada apa
yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah umum atau fokus pada
penelitian, tidak bisa meneliti semua hal yang terkait dengan permasalahan
tersebut. Desain juga dibatasi oleh metodologi yang digunakan apabila metode
yang digunakan korelasional maka penelitian akan diarahkan untuk
mengidentifikasi hubungan melalui analisis korelasi, demikian juga dengan
komparasi terbatas yaitu membandingkan hal-hal yang sudah dirancang
melalui analisis komparatif.
3) Rujukan
Rujukan ini bisa juga disebut dengan literatur yang biasanya berupa daftar
atau sumber yang digunakan dala m sebuah penelitian. Sumber yang digunakan
dapat berupa buku, jurnal hasil penelitian, serta sumber dalam situs internet.
Rujukan ini biasanya digunakan dalam identifikasi, pembentukan rumusan
masalah, perumusan definisi, penyusunan desain, pengembangan instrumen,
analisis data pembahasan bahkan hingga penarikan kesimpulan.
4) Lampiran
Lampiran ini biasanya berisi hal-hal yang sifatnya untuk melengkapi dokumen
atau berkas pendukung dalam proposal penelitian. Berkas atau dokumen yang
dilampirkan berupa :
1) Jadwal penelitian

9
2) Rencana anggaran, dan
3) Riwayat hidup peneliti

Menurut (Sekaran, 2006) terdapat acuan penyusunan proposal penelitian yang


dapat dikemas sistematika penulisannya sebagai berikut :

I Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah


B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Kegunaan/Manfaat Penelitian

II Deskripsi Teori, Kerangka Berpikir, Dan Hipotesis Penelitian

A. Deskripsi Teoretik
B. Kerangka Berpikir
C. Hipotesis Penelitian

III Metodologi Penelitian

A. Metode Penelitian
B. Tempat dan Waktu Penelitian
C. Populasi dan Sampel
D. Instrumen Penelitian

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam menentukan desain penelitian juga dilakukan dengan proses penelitian.


Tipe hubungan antar variabel yang diteliti dapat berupa hubungan korelasional yaitu
asosiasi antara variabel yang satu dengan variabel lainnya yang bukan merupakan
hubungan sebab-akibat. Penelitian terhadap suatu fenomena dapat dilakukan pada
lingkungan yang natural dan lingkungan yang artifisial atau buatan. Dimana dalam
peneliti dapat dikategorikan menjadi 3 yaitu studi lapangan, eksperimen lapangan, dan
eksperimen laboratorium. Dalam proposal penelitian dapat dilakukan dengan format
dan bentuk proposal penelitian sebagai acuhan dalam membuatnya, dan juga terdapat
garis garis besar yang digunakan untuk penyusunan proposal penelitian.

11
DAFTAR PUSTAKA

Cooper, D. &. (1999). Metode Penelitian Bisnis Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Indiranto, D. &. (1999). Desain Penelitian in Metodologi Penelitian Bisnis (pp 86-98).
Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Sekaran, U. (2006). Research Method for Bussiness: ASkill Building Approach. Jakarta:
Salemba Empat.

Supardi. (2005). Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: UII Press.

12

Anda mungkin juga menyukai