Anda di halaman 1dari 35

PROYEK AKHIR

RANCANG BANGUN SISTEM MESIN PENUKAR SAMPAH


BOTOL PLASTIK DENGAN TICKET MENGGUNAKAN
MIKROKONTROLLER

THE DESIGN OF PLASTIC BOTTLE WASTE EXCHANGE


MACHINE SYSTEM WITH TICKETS USING
MICROCONTROLLERS

Oleh:

Qurrotul Aini
NRP. 1103191036

Dosen Pembimbing:

Legowo Sulistijono, S.ST., M.Sc.


NIP. 196511221991031005

Eru Puspita, S.T.,M.Kom.


NIP. 196912311995011001

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA

2022
PERNYATAAN ORISINILITAS

Saya selaku penulis menyatakan bahwa Proyek Akhir ini adalah benar-
benar hasil karya sendiri, dan semua sumber/referensi baik yang
dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.

Gresik, 06 Mei 2022


Penulis yang menyatakan,

Qurrotul Aini
NRP. 1103191036

ii
PROYEK AKHIR

RANCANG BANGUN SISTEM MESIN PENUKAR SAMPAH


BOTOL PLASTIK DENGAN TICKET MENGGUNAKAN
MIKROKONTROLLER
Oleh:

Qurrotul Aini
NRP. 1103191036
Telah diseminarkan dan disahkan menjadi Progress Proyek Akhir 1 (PA 1)
di
Program Studi D3 Teknik Elektronika, Departemen Teknik Elektro,
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya,
pada tanggal 2022
Disetujui Oleh:
Dosen Penguji: Dosen Pembimbing:
1. 1.

Dr. -Ing. Arif Irwansyah, S.T., M.Eng.


NIP. 197703182001121002
2. Legowo Sulistijono, S.ST., M.Sc.
NIP. 196511221991031005
Taufiqurrahman, S.ST,MT 2.
NIP. 198309202008121001
3.

Mohd. Syafrudin, ST, M.Eng Eru Puspita, S.T.,M.Kom.


NIP. 196605071990031002 NIP. 196912311995011001
Mengetahui
Ketua Program Studi D3 Teknik Elektronika

Dr. Eng. Alrijadjis, Dipl. Eng,M.T.


NIP. 197206301999031003

iii
ABSTRAK

Pentingnya pengelolaan sampah botol plastik di Indonesia menjadi hal


yang sangat patut dipantau dari tahun ke tahun, kesehatan lingkungan
dan kualitas hidup masyarakat bergantung pada seberapa bersihnya
ekosistem di Indonesia. Sampah botol plastik merupakan salah satu
penyebaran sampah plastik yang tidak terorganisir dari tahun ke tahun
dan mampu merusak banyak habitat, termasuk laut, tanah hingga
menjadi polutan udara. Sampah botol plastik menjadi permasalahan
yang perlu diadakan gerakan daur ulang sampah plastik.

Ada banyak alternatif cara pengelolaan sampah botol plastik yang telah
didaur ulang, seperti menjadi bahan kerajinan, hiasan, atau bahan siap
pakai lainnya. Namun, beberapa penelitian juga menggunakan sampah
botol plastik menjadi alternatif alat tukar mata uang seperti pada konsep
Reverse Vending Machine, dimana sistem tersebut memiliki prinsip
kerja memasukkan sampah botol plastik terlebih dahulu, kemudian
pengguna dapat memilih produk yang diinginkan tanpa harus
melakukan pembayaran dengan uang. Hal ini diterapkan agar dapat
mengurangi sampah botol yang plastik yang beredar di lingkungan
masyarakat. Akan tetapi proses penukaran sampah botol plastik sebagai
alat tukar pembayaran transportasi Suroboyo Bus masih menggunakan
sistem manual yaitu antar sesama manusia.

Dengan adanya permasalahan tersebut, dalam tugas akhir ini bertujuan


untuk membuat mesin penukar sampah botol plastik dengan tiket
otomatis Suroboyo Bus menggunakan sensor Infrared sebagai
pendeteksi ukuran botol dan output berupa tiket yang memiliki point
berbeda pada setiap pengguna agar dapat memudahkan proses transaksi
tanpa melibatkan campur tangan manusia. Kecerdasan yang ditanamkan
pada prinsip kerja mesin penukar sampah botol plastik dengan tiket
otomatis Suroboyo Bus adalah dapat mendeteksi 3 jenis ukuran botol
yang berbeda-beda seperti 300ml, 600ml dan 1500ml. Serta mesin akan
otomatis mengeluarkan tiket yang disesuaikan dengan ukuran botol dan
jumlah botol yang telah dimasukkan. Pada sistem ini dikhususkan pada
sampah botol plastik dengan syarat pengguna memasukkan minimal 10
iv
sampah botol plastik kecil, 5 sampah botol plastik sedang, dan 3 sampah
botol plasik besar yang akan menjadi alat tukar pembayaran transportasi
umum seperti yang digunakan pada Suroboyo Bus.

Diharapkan dengan semakin banyak masyarakat yang menggunakan


sistem ini, maka dapat mengurangi sampah botol plastik dan
meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan serta mencegah adanya
interaksi sesama manusia.

Kata Kunci: Sensor Infrared FC-51, Proximity, Mesin Press, Sampah


Botol Plastik, Tiket.

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................. i


HALAMAN PENGESAHAN ............. Error! Bookmark not defined.
RINGKASAN ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................... ix
BAB 1 PENDAHULUAN ....................................................................1
1.1 Latar Belakang .................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................2
1.3 Tujuan Program ...............................................................................2
1.4 luaran yang Diharapkan ...................................................................2
1.5 Manfaat Program .............................................................................3
1.6 Batasan Masalah ..............................................................................5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................7
2.1 Penelitian Sampah............................................................................7
2.1.1 Kondisi Sampah di Surabaya ........................................................7
2.1.2 Kondisi Pengelolaan Sampah Botol Plastik di Surabaya ..............8
2.2 Teori Penunjang ...............................................................................8
2.2.1 Motor Servo ..................................................................................8
2.2.2 Sensor InfraRed FC-51 ...............................................................10
2.2.3 Printer Thermal ...........................................................................11
2.3 Penelitian Terkait ...........................................................................13
BAB 3 METODE PELAKSANAAN ..................................................15
3.1 Tahapan Pra Proposal .................... Error! Bookmark not defined.
vi
3.1.1 Pengumpulan Data dan Informasi .............. Error! Bookmark not
defined.
3.1.2 Indentifikasi dan Perumusan Masalah ....... Error! Bookmark not
defined.
3.2 Tahapan Pasca Proposal ................. Error! Bookmark not defined.
3.2.1 Rencana Tahapan Kerja .............. Error! Bookmark not defined.
3.2.2 Perancangan Hardware dan Mekanik......... Error! Bookmark not
defined.
3.2.3 Pembuatan Teknologi .................................................................18
3.2.4 Pengujian Alat............................. Error! Bookmark not defined.
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ....................................20
4.1 Anggran Biaya ...............................................................................20
4.2 Jadwal Kegiatan .............................................................................20
4.3 Rencana Kegiatan ..........................................................................21
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................24
LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................26
Lampiran 1. Gambaran Teknologi yang akan Diterapkan ...................26

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Grafik Timbulan Sampah ...................................................7


Gambar 2. Grafik Komposisi Sampah Berdasarkan Jenis Sampah ......8
Gambar 3. Motor Servo ........................................................................9
Gambar 4. Prinsip Kerja Motor Servo ................................................10
Gambar 5. Modul Sensor IR Obstacle Avoidance .............................11
Gambar 6. Printer Thermal .................................................................13
Gambar 7. Blok Diagram Tahapan Pelaksanaan ..... Error! Bookmark
not defined.
Gambar 8. Perancangan Hardware dan Mekanik ...............................17
Gambar 9. Pembuatan Teknologi .......................................................18
Gambar 10. Pengujian Alat ................ Error! Bookmark not defined.
Gambar 11. Desain alat secara keseluruhan .......................................26

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Ringkasan Anggaran Biaya ... Error! Bookmark not defined.


Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. Rencana Kegiatan.................. Error! Bookmark not defined.

ix
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tingkat kesadaran masyarakat semakin rendah terhadap
pengelolaan sampah organik dan anorganik yang ada di Indonesia
khususnya daerah Surabaya. Botol plastik merupakan sampah anorganik
yang dapat di daur ulang. Penggunaan botol plastik yang meningkat
menjadikan jumlah sampah yang mencemari lingkungan semakin tidak
terkontrol. Dalam hal ini, jika penggunaan botol plastik tersebut tidak
diatasi dengan benar, maka akan menimbulkan permasalahan yang
berdampak buruk bagi masyarakat. Selain itu, sampah botol plastik juga
dapat mengganggu ekosistem laut dan kesehatan manusia. (Andina,
2019)
Menurut badan pusat statisik (BPS) 2021, limbah plastik di
Indonesia mencapai 66 juta ton per tahun. Studi Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI) di tahun 2018 memperkirakan sekitar
0,26 juta-0,59 juta ton plastik ini mengalir ke laut.
Wilayah perkotaan seperti Kota Surabaya memiliki pengelolaan
limbah plastik yang cukup maju. Suroboyo Bus merupakan salah satu
sarana transportasi yang menggunakan sampah botol plastik sebagai alat
tukar mata uang. Seiring berkembangnya teknologi, sampah botol
plastik dapat dijadikan sebagai alternatif lain untuk mempermudah
masyarakat yang kekurangan ekonomi dalam menjalankan kegiatan
sehari-hari dengan menggunakan transportasi umum. (Agus Widiyarta,
2021)
Sampah botol plastik yang menjadi salah satu alat tukar mata uang
pada transportasi Suroboyo Bus membuat masyarakat kecil sedikit demi
sedikit mengumpulkan sampah tersebut. Permasalahan yang diangkat
yaitu cara penukaran sampah botol plastik yang digunakan Suroboyo
Bus tersebut masih manual yaitu face to face sehingga masih melibatkan
manusia didalam transaksinya. (Prio Handoko, 2018)
Oleh karena itu, berdasarkan permasalahan tersebut, terdapat suatu
gagasan atau ide untuk mengembangkan cara penukaran sampah botol
plastik menjadi tiket sebagai alat tukar pembayaran transportasi tersebut
menggunakan prinsip kerja sebuah reverse vending machine. Reverse

1
Vending machine merupakan sebuah mesin yang dapat melayani jual
beli tanpa adanya campur tangan manusia yang menjadi perantara
transaksi tersebut, pengguna dapat melakukan transaksi dengan
langsung memasukkan sejumlah produk berupa sampah botol plastik
yang kemudian akan mengeluarkan tiket sebagai alat tukar pembayaran
mata uang.
Harapan dari adanya perkembangan mesin ini, masyarakat dapat
mengurangi pencemaran sampah botol plastik dan mempercepat proses
pembayaran yang dilakukan tanpa adanya campur tangan manusia.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun permasalahan yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
1.2.1 Bagaimana cara merancang suatu sistem yang mampu
mengeluarkan tiket otomatis dengan penukaran sebuah botol
plastik?
1.2.2 Bagaimana cara servo menempatkan botol yang dipilah ke
penampung sesuai ukurannya?
1.2.3 Bagaimana cara sensor IR mengetahui ukuran botol plastik?
1.3 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari pelaksanaan program ini adalah sebagai berikut:
1.3.1 Memberikan alternatif atau kemudahan dalam penukaran
sampah botol plastik dengan tiket Surabaya Bus.
1.3.2 Memudahkan petugas untuk mengetahui apakah sampah sudah
penuh atau tidak.
1.3.3 Mengurangi adanya interaksi antar sesama manusia.
1.4 Batasan Masalah
Adapun Batasan masalah dalam pengerjaan proyek akhir ini adalah
sebagai berikut:
1.4.1 Jenis sampah yang ditukar masih berfokus pada sampah botol
plastik air mineral saja.
1.4.2 Alat ini hanya mampu mengeluarkan 1 jenis tiket.
1.4.3 Pengujian hanya dapat dilakukan pada jenis dan ukuran botol
plastik.
1.4.4 Label dan tutup botol plastik harus dilepas agar alat mampu
melakukan pressing.

2
1.4.5 Sistem prediksi hanya dikirimkan kepada telegram petugas.

1.5 Metodologi
Dalam pembuatan proyek akhir ini ada tahapan metodologi yang
meliputi beberapa proses, yaitu seperti pada flowchart berikut:

Gambar 1.1 Metodologi Pelaksanaan Kegiatan Proyek Akhir

1.5.1 Studi Literatur


Pada tahap ini dilakukan upaya memahami permasalahan
yang diangkat serta materi dari beberapa literatur yang
digunakan baik beruka buku, website atau jurnal ilmiah
mengenai hal-hal berikut:
- Studi teknologi terdahulu, yaitu teknologi yang menjadi
acuan dalam melakukan pengembangan dan
penyempurnaan.

3
- Studi literatur mengenai hal yang berhubungan dengan
sensor infrared, sensor proximity, Arduino mega 2560,
nodemcu esp8266 dan lain-lain yang dapat membantu
penyelesaian proyek akhir ini.

1.5.2 Perancangan Sistem


Pada tahap ini yang dilakukan adalah membuat perancangan
meliputi perancangan mekanik, hardware serta software tentang
sistem penukar sampah botol plastik dengan tiket agar sesuai
dengan kondisi transportasi yang digunakan. Mulai dari
pengidentifikasian botol plastik dengan sensor proximity,
penentuan target jumlah botol yang masuk sehingga
mengeluarkan tiket yang sesuai dengan jumlahnya.

1.5.3 Pembuatan Mekanik


Pada tahan ini yang dilakukan adalah membuat mekanik alat
dari material yang sesuai.

1.5.4 Pembuatan Hardware


Pada tahap ini yang dilakukan adalah membuat hardware alat
serta penyambungan sensor dan komponen yang digunakan.

1.5.5 Pembuatan Software


Pada tahap ini yang dilakukan adalah membuat program
pembacaan jenis botol plastik dan ukuran nya, penerimaan data
dan pengolahan data hingga dihasilkan output tiket transportasi
yang dibutuhkan.

1.5.6 Pengujian dan Evaluasi Sistem


Pada tahap ini yang dilakukan adalah pengujian serta
evaluasi sistem untuk mengetahyi hasil dari sistem. Adapun
hasilnya kemudian dianalisa serta dilakukan perbaikan apabila
terjadi kesalahan atau jika masih ada ketidaksesuaian dengan
rancangan sistem.

1.5.7 Pembuatan Laporan

4
Pada tahap ini dilakukan penyusunan laporan dari
perancangan sistem, pembuatan sistem (mekanik, hardware
dan software) dan hasil pengujian serta analisanya.

1.6 Sistematika Pembahasan


Adapun sistematika pembahasan dalam penyusunan buku proyek
akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Menguraikan secara singkat latar belakang, tujuan proyek
akhir, manfaat proyek akhir, perumusan masalah, Batasan masalah,
metodologi dan sistem pembahasan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Menjelaskan referensi-referensi jurnal penelitian sebelumnya
yang memiliki topik bahasan sama dengan topik yang diambil sebagai
proyek akhir (state of the art). Serta meliputi penjabaran landasan teori
yang terkait dengan proyek akhir ini.

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM


Bab ini menjelaskan tentang tahapan-tahapan dalam
merancang dan membuat mekanik, hardware, serta software.

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA


Bab ini menjelaskan tentang hasil pengujian mekanik,
pengujian perangkat elektronik, dan pengujian sistem yang telah
dibuat, juga disertai analisa-analisa mengenai hasil yang telah
diperoleh.

BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan bab penutup dimana menjelaskan
pengambilan kesimpulan dan saran dari hasil pengujian serta analisa
yang telah diperoleh selama mengerjakan proyek akhir.

DAFTAR PUSTAKA
Pada bagian ini berisi tentang daftar referensi-referensi yang telah
dipakai oleh penulis sebagai acuan dan penunjang serta parameter yang

5
mendukung penyelesaian proyek akhir ini dengan baik secara praktis
maupun teoritis.

6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai penelitian sampah dan


penelitian yang telah ada sebelumnya (state of the art) dan kemudian
dilanjut pembahasan dasar teori terkait sistem yang akan dibuat.

2.1 Penelitian Sampah


2.1.1 Kondisi Sampah di Surabaya
Surabaya merupakan kota metropolitan terbesar kedua di
Indonesia dengan jumlah penduduk sebanyak 2.904.751 jiwa dengan
laju pertumbuhan penduduk tinggi yang dapat mempengaruhi
peningkatan jumlah sampah yang dihasilkan. (Statistik, 2021) Data
Kementrian Lingkuhan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menunjukkan
adanya timbunan sampah pada tahun 2021 pada beberapa kota
metropolitan di Indonesia, berdasarkan Sistem Informasi Pengelolaan
Sampah Nasional, data timbulan sampah saat ini menyatakan bahwa
Kota Surabaya menempati peringkat pertama dengan jumlah timbunan
sampah 1.700 Ton/hari atau 650.000 Ton/tahun, seperti yang
ditunjukkan pada gambar 1. Pada gambar tersebut diketahui rata-rata
kisaran timbulan sampah di beberapa kota hanya mencapai 250.000
Ton/tahun, namun kota Surabaya telah mencapai angka paling tinggi
diantara kota dan kabupaten lainnya. (Nasional, 2021)

Gambar 2. Grafik Timbulan Sampah

(sumber : https://sipsn.menlhk.go.id/sipsn/public/data/timbulan)

7
2.1.2 Kondisi Pengelolaan Sampah Botol Plastik di Surabaya
Sampah plastik merupakan salah satu timbulan sampah
terbesar kedua di Kota Surabaya. Menurut Sistem Informasi
Pengelolaan Sampah Nasional, pada tahun 2020, sampah plastik yang
timbul mencapai 19,44% seperti yang ditunjukkan pada gamabr 2. Pada
gambar tersebut dinyatakan bahwa komposisi sampah paling banyak
berdasarkan jenis sampah yaitu sampah plastik mencapai angka paling
tinggi kedua setelah sampah sisa makanan. Hal ini membuktikan bahwa
sampah plastik termasuk salah satu sampah yang harus dikurangi oleh
masyarakat. Salah satu cara pengelolaan sampah botol plastik yang ada
di Kota Surabaya yaitu dengan adanya penerapan transportasi Suroboyo
Bus dengan pembayaran sampah botol plastik dapat mengurangi tingkat
pencemaran sampah yang tidak terkelola. (Nasional, 2021)

Gambar 3. Grafik Komposisi Sampah Berdasarkan Jenis Sampah

(Sumber: https://sipsn.menlhk.go.id/sipsn/public/data/komposisi)

2.2 Teori Penunjang


2.2.1 Motor Servo
Motor servo merupakan sebuah motor DC yang dilengkapi
rangkaian kendali dengan sistem feedback yang terintegrasi dalam
motor tersebut. Pada motor servo posisi putaran sumbu (axis) dari motor
akan diinformasikan kembali ke rangkaian control yang ada di dalam
motor servo. Motor servo disusun dari sebuah motor DC, gearbox,

8
variabel resistor (VR) atau potensiometer dan rangkaian kontrol.
Potensiometer berfungsi untuk menentukan batas maksimum putaran
sumbu (axis) motor servo. Sedangkan sudut dari sumbu motor servo
diatur berdasarkan lebar pulsa yang ada pada pin kontrol motor servo.
(Faikul Umam, 2017)

Gambar 4. Motor Servo

(Sumber:
https://www.google.co.id/books/edition/Motor_Listrik/4HNMEAAAQB
AJ?hl=id&gbpv=1&dq=prinsip+kerja+motor+servo&pg=PA77&pri
ntsec=frontcover)

Jenis motor servo ada dua yaitu motor servo standar 180° dan
motor servo continous. Motor servo standar ini hanya mampu bergerak
dua arah (CW dan CCW) dengan defleksi masing-masing suduh
mencapai 90° sehingga total defleksi sudut dari kanan-kiri adalah 180°.
Sedangkan motor servo continuous mampu bergerak dua arah (CW dan
CCW) tanpa Batasan defleksi sudut putar (dapat berputar secara
kontinyu).

Prinsip kerja motor servo dikendalikan dengan memberikan


sinyal modulasi lebar pulsa (Pulse Wide Modulation/PWM) melalui

9
kabel kontrol. Lebar pulsa sinyal kontrol yang diberikan akan
menentukan posisi sudut putaran dari poros motor servo.

Gambar 5. Prinsip Kerja Motor Servo

(Sumber: https://sinaupedia.com/pengertian-motor-servo/)

2.2.2 Sensor InfraRed FC-51


Sensor infrared adalah sinar atau gelombang electromagnet
yang mempunyai frekkuensi lebih rendah (atau dengan kata lain panjang
gelombang lebih besar) dari warna merah. Selain pada robot, sensor ini
juga dapat digunakan sebagai proksimasi ataupun pengukur jarak.
Untuk itu diperlukan LED inframerah dan penerima inframerah, yang
memuat detector inframerah beserta pelengkapnya. Sinar inframerah
yang dipancarkan mempunyai frekuensi 28-40 kHz untuk membedakan
dengan pancaran sinar inframerah lain (missal dari lampu atau
matahari). (Akmal, 2019)

Modul sensor infrared FC-51 merupakan suatu rangkaian yang


digunakan untuk mendeteksi sinar infra merah pada area kerjanya.
Dalam rangkaian sensor infrared FC-51 terdapat dua buah komponen
infrared yaitu pemancar infrared (IR Transmitter) dan penerima infrared
(IR Receiver). Prinsip kerja sensor ini adalah mengukur kemiringan
pantulan dari sinar inframerah yang dipantulkan oleh suatu objek.
10
Ketika sensor memancarkan radiasi, ia mencapai objek dan sebagian
radiasi dipantulkan kembali ke penerima inframerah. Apabila tidak ada
benda yang ada di wilayah pancaran inframerah, maka tidak ada media
yang dapat memantulkan sinar infra merah tersebut. Penerima infra
merah tidak akan mendeteksi apapun. Pada keadaan ini, LED indicator
sinyal akan mati (OFF) dan sinyal keluaran akan berlogika HIGH (5V).
Sebaliknya jika ada benda yang berada di wilayah pancaran inframerah
diode tersebut, maka sinar infra merah tersebut akan dipantulkan
kembali. Pantulan sinar infra merah ini akan dideteksi oleh diode photo
dan akan diproses oleh IC LM393. Pada keadaan seperti ni, LED
indicator sinyal akan hidup (ON) dan sinyal keluaran akan berlogika
LOW (0V).

Gambar 6. Modul Sensor IR Obstacle Avoidance

(Sumber: https://www.tptumetro.com/2021/01/cara-kerja-modul-
infrared-fc-51-sensor.html)

2.2.3 Printer Thermal


Printer thermal merupakan proses menggunakan pemanas untuk
mengaktifkan tinta didalam printer untuk mencetak kata maupun
gambar. Printer thermal lebih efisien jika dibandingkan dengan printer
dot matrik, printer thermal juga lbih efisien dan ekonomis digunakan.
Printer ini cocok untuk pemakaian cepat, tidak memakan tempat dan

11
umumnya tidak memperlukan perawatan khusus jika dibandingkan
dengan printer lainnya.

1. Identifikasi Printer Thermal


Printer thermal menggunakan pemanas untuk mencetak
karakter atau gambar ke permukaan kertas thermal. Melalui pin yang
dipanaskan kemudian kepala printer mentransfer panas tersebut ke
lembaran kertas yang menghasilkan berbagai macam warna. jenis
printer thermal ada dua macam yaitu:

a. Thermal wax transfer mencetak menggunakan pin yang dipanaskan


kemudian melelehkan lilin yang mengandung tinta untuk mencetak,
lilin dan material dasar tersebut mencegah tinta tersebar. Thermal
wax transfer memerlukan perawatan berkala untuk membersihkan
tinta dan sisa-sisa lilin di kepala printer.
b. Sedangkan untuk Direct Thermal Transfer menggunakan kepala
poin yang dipanaskan dan langsung memberikan info ke printer
thermal. Jenis printer ini tidak membutuhkan pita ribbon untuk
mencetak, oleh karena itu perawatannya tidak serumit Thermal Wax
Transfer

2. Fungsi Printer Thermal


Printer thermal biasanya diopersikan oleh komputer utama
seperti desktop atau system POS, untuk menggunakannya nyalakan
printer dan masukkan kertas thermal ke dalamnya yang kemudian akan
menggerakkan kepala printer untuk menghasilkan panas dan hasil
cetakan sesuai data yang diinginkan. Ketika kepala printer menyentuh
kertas maka kepala printer akan mengaktifkan tinta untuk mencetak data
diatas kertas thermal. (Roziq, 2017)

12
Gambar 7. Printer Thermal

(Sumber: https://kasirpintar.co.id/blog/product/mini-printer-thermal-
bluetooth/)

2.3 Penelitian Terkait


Dalam penelitian ini disertakan beberapa penelitian terkait penggunaan
sampah botol plastik dan pengelolaannya menjadi tiket antara lain:

1. Jurnal berjudul “Reverse Vending Machine Penukaran Limbah


Botol Kemasan Plastik Dengan Tiket sebagai Alat Tukar Mata
Uang” oleh Prio Handoko dkk dari Universitas Pembangunan
Jaya. Pada penelitian ini dirancang implementasi suatu mesin
penukaran botol plastik menggunakan metode R&D yang
memanfaatkan sensor Inframerah sebagai deteksi ukuran botol
yang kemudian dapat mengeluarkan output tiket warna warni
sesuai ukuran botolnya. (Prio Handoko, 2018)
2. Jurnal berjudul “Pengembangan Mesin Vending dengan Sistem
Pengembalian Mata Uang Rupiah” oleh Moh Alifuddin dari
STMIK Handayani Makassar. Pada penelitian ini membahas
mengenai pengembangan mesin vending agar dapat
mengembalikan uang rupiah ketika nominal uang lebih besar dari
harga barang yang dibeli menggunakan sensor TCS3200 sebagai
pembaca warna nominal uang. (Alifuddin, 2014)

13
3. Jurnal berjudul ”Analisis Perilaku Pemilahan Sampah Di Kota
Surabaya” oleh Elga Andina dari Pusat Penelitian badan Keahlian
DPR RI mengenai observasi perilaku pemilahan sampah di Kota
Surabaya agar dapat memilah upaya penanggulangan sampah
dengan cara yang lebih baik. (Andina, 2019)
4. Jurnal Internasional berjudul “Development of Reverse vending
Machine using Recycled Materials and Arduino Microcontroller”
oleh Kai Kit Wong dkk dari School of Electrical & Electronic
Engineering, University Sains Malaysia mengenai daur ulang
material sampah menggunakan Arduino yang menggunakan
desain berbanding terbalik dari mesin vending dimana terdapat
fitur pengguna akan mendapatkan hadiah instan. (Kai Kit Wong,
2019)
5. Jurnal Internasional berjudul “Reverse vending Machine for
Plastic Bottle Recycling” oleh Deena Mariya dkk dari Department
of Computer Science & Engineering KMEA Engineering College,
Ernakulam Kerala – India. (Deena Mariya, 2020)
6. Jurnal berjudul “Efektivitas Pembayaran Suroboyo Bus
Menggunakan Sampah Botol Plastik (Studi Kasus Di Rumah
Kompos Rungkus Asri)” oleh Agus Widiyarta dkk oleh fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dari Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur, Surabaya. Pada penelitian ini
dilakukan observasi mengenai evektivitas pembayaran Suroboyo
bus menggunakan sampah botol plastik agar dapat dilakukan
proses pemilahan dan pengelolaan sampah botol plastik dengan
benar yang tersimpan di rumah kompos Rungkut Asri. (Agus
Widiyarta, 2021)
7. Skripsi berjudul “Alat Penukaran Sampah Botol Plastik dengan
Voucher” oleh Fakhrur Roziq dari Politeknik Elektronika Negeri
Surabaya. Pada penelitian ini dibuat alat yang dapat mengeluarkan
voucher dengan menukar sampah botol plastik menggunakan
Arduino ATMega16 berdasarkan sensor loadcell untuk mengukur
berat botol. (Roziq, 2017)

14
BAB III
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM
3.1 Konfigurasi Sistem
Dalam proyek akhir ini terdapat tiga bagian pokok dalam
perancangan sistem, yaitu meliputi bagian mekanik, hardware dan
program. Alat yang akan dibuat berupa alat yang berguna untuk penukar
sampah botol plastik dengan tiket sehingga dapat ditukarkan menjadi
alat tukar mata uang untuk transportasi masyarakat. Berikut merupakan
blok diagram konfigurasi sistem proyek akhir ini yang ditunjukkan oleh
Gambar 3.1.
Adapun untuk supply sistem yang digunakan berasal dari baterai
Hi-Link 200Vac to 3,3 Vdc yang merupakan sumber tegangan mini
yang dapat menurunkan tegangan ac menjadi dc.
Agar dapat menjalankan proses sebagaimana mestinya sistem ini
dilengkapi dengan 1 buah sensor proximity utama yang berguna untuk
membaca hasil banyak jumlah tiket yang masuk ke dalam penampung.
Gambaran umum konfigurasi keseluruhan sistem terdiri dari bagian
input, bagian kontroler utama serta bagian output. Adapun input sistem
menggunakan sensor kapasitif proximity dan sensor infrared yang akan
membaca jenis dan ukuran sampah botol plastik yang masuk. Pada
bagian kontroler utama sistem menggunakan mikrokontroler yaitu
nodemcu 8266. Data hasil pembacaan sensor proximity dan sensor
infrared akan dikirimkan ke kontroler utama, yang mana sebelum
dilanjutkan ke penampung botol akan dipress terlebih dahulu oleh
mesin press. selanjutnya data yang diterima akan diolah sehingga
menghasilkan akan meng-counter jumlah sampah botol plastik yang
masuk. Data kedua akan dikirimkan kepada kontroler nodemcu 8266,
selanjutnya data yang diterima akan diolah sehingga menghasilkan
nofitikasi pada telegram apakah penampung sampah penuh atau tidak.
Dan untuk output sistem merupakan tiket otomatis yang berisikan
tanggall serta point pengguna yang akan ditampilkan pada LCD 20x4.

3.2 Perancangan dan Pembuatan Mekanik


Perancangan mekanik merupakan tahap awal untuk menentukan bentuk
box atau kotak sistem serta posisi komponen pada box. Bahan yang
digunakan adalah akrilik dengan ketebalan 3mm dengan warna abu-abu.
Pola desain mekanik ini ditunjukkan pada Gambar 3.2.

15
Untuk menghindari pengaruh dari banyaknya sampah botol plastik yang
masuk, terdapat tempat penampung sampah botol plastik yang telah
dipress. Adapun desain mekanik dari penampung sampah tersebut
ditunjukkan pada Gambar 3.3.
Secara umum gambaran 3D dan bagian-bagian dari desain mekanik
sistem dapat dilihat pada Gambar 3.4.
Sistem ini terdiri dari sensor kapasitif proximity dan sensor infrared
yang berguna untuk membaca jenis dan ukuran sampah botol plastik
yang masuk pada lubang. Sensor proximity diletakkan didalam lubang
sampah dan sensor infrared diletakkan secara bertingkat dibagian luar
lubang sampah.

3.3 Perancangan dan Pembuatan Hardware


3.3.1 Power Supply
Power supply yang digunakan pada proyek akhir ini adalah
Hi-Link 220Vac to 3,3Vdc dengan spesifikasi sebagai berikut:

• Tegangan : 220Vac to 3,3Vdc


• Arus : 5Watt
• Frekuensi : 50-60Hz

3.3.2 Rangkaian Sistem


Komponen sistem disusun dan dihubungkan sesuai dengan diagram
koneksi rangkaian sistem pada Gambar 3.6 berikut dengan pin yang
digunakan.

Sensor infrared dan sensor proximity sebagai komponen utama untuk


mendeteksi jenis botol plastik dan ukurannya terhubung pada pin

3.3.3 Perancangan Schematic dan Board sistem


Rangkaian elektronik sistem dibedakan menjadi tiga, yaitu rangkaian
utama, rangkaian servo dan rangkaian sensor. Rangkaian utama terdiri
dari shield NodeMCU ESP8266 sebagai kontrol utama, rangkaian
supply komponen

16
3.4 perancangan dan Pembuatan Program

Gambar 8. Perancangan Hardware dan Mekanik

(Sumber: Penulis 2022)

Gambar 8. Menunjukkan keseluruhan diagram blok sistem


yang akan dibuat dalam proyek akhir ini. Sistem menggunakan
NodeMCU ESP8266 sebagai mikrokontroller yang mengatur kinerja
dari sistem. Untuk sumber powernya menggunakan Hi-Link power
supply yang dapat mengubah tegangan 220Vac ke 3,3Vdc. Pendeteksian
jenis ukuran botol menggunakan sensor Infrared sebanyak 3 buah dan
sensor kapasitif proximity sebagai deteksi botol plastik. Yang kemudian
servo penahan akan terbuka apabila botol memasuki kriteria. Serelah
botol masuk akan dipress menggunakan mesin press leadscraw terlebih
dahulu dan servo pemilah penampung akan memilah botol tersebut dan
akan terbuka otomatis apabila botol telah berhasil dipress dengan baik
oleh mesin press berbentuk ulir drat. Sistem ini juga terdapat prediksi
17
atau notifikasi pada telegram petugas apabila penampung hampir penuh.
Komponen outputnya terdiri dari LED indicator yang menunjukkan jika
alat sedang dalam kondisi ON dan LCD akan menampilkan status dari
setiap perubahan kerja alat, serta akan mengeluarkan tiket apabila suatu
kondisi telah tercapai.

3.2.3 Pembuatan Teknologi


Merupakan kegiatan penggabungan antara mekanik dan fisik
dengan sistem elektronik dari teknologi. Tujuan dari tahapan ini yaitu
mekanik dan fisik tersinkronisasi sebagai teknologi yang utuh dan siap
digunakan oleh masyarakat. Berikut merupakan flowchart kerja sistem
secara garis besar:

Gambar 9. Pembuatan Teknologi

(Sumber: Penulis 2022)

18
Gambar 9. Menunjukkan keseluruhan flowchart atau alur kerja
alat yang akan dibuat pada proyek akhir ini. Alat akan aktif ketika
sumber mengalir. Saat alat dalam keadaan ON, alat akan melakukan
proses inisialisasi bagian-bagian dalam sistem. LCD akan menampilkan
status bahwa alat telah aktif dan siap digunakan. LCD menampilkan
status untuk meletakkan botol pada tempat yang telah disediakan.
Dimana sensor infrared akan melakukan proses scanning untuk
mendeteksi adanya sinyal dari jenis ukuran botol yang diletakkan oleh
pengguna dan sensor kapasitif proximity akan mendeteksi jenis botol
tersebut apakah plastik atau bukan. Terdapat 3 kondisi ketika sensor
infrared mendeteksi objek. Kondisi IR 1 mendeteksi adanya objek maka
variable A+0,33. Kondisi IR 2 mendeteksi adanya objek maka variabel
A+0,2. Kondisi IR 3 mendeteksi adanya objek maka variabel A+0,1.
Ketika sensor infrared menerima data dari hasil pembacaan ukuran botol
tersebut, maka sensor akan mengirimkan data ke mikrokontroller
NodeMCU ESP8266 untuk diproses guna memerintahkan servo untuk
membuka pintu penahan botol dan memerintahkan mesin press
leadscraw untuk menekan botol yang sudah masuk yang kemudian akan
dijatuhkan sesuai ukurannya kedalam penampung yang telah
disediakan. Setelah pengguna selesai memasukkan botol diharuskan
menekan pushbutton result. Saat hasil A>=1 maka mesin akan mencetak
tiket sesuai dengan jumlah sebanyak A, jika tidak maka mesin tidak
dapat mencetak tiket.

19
BAB IV
PENGUJIAN DAN ANALISA
4.1 Pengujian sensor infrared dalam mengidentifikasi ukuran botol
plastik
Pada tahap ini dilakukan pengujian pada sensor infrared yang
berguna untuk mengetahui adanya objek botol plastik yang sesuai
dengan ukurannya, yang nantinya data tersebut akan digunakan sebagai
penentuan jumlah botol agar sesuai dengan target yang diinginkan.
a. Tujuan
1. Untuk mengetahui adanya objek yang masuk kedalam tempat
yang telah disediakan.
2. Untuk mengetahui ukuran botol plastik yang masuk.
b. Peralatan yang dibutuhkan
1. Sensor infrared FC-50
2. NodeMCU ESP8266
3. Laptop yang telah terinstall Arduino IDE
4. Botol plastik
c. Setting pengujian
d. Prosedur pengujian
1. Menyiapan peralatab yang dibutuhkan selama pengujian
2. Menyambungkan Arduino yang telah dirangkai dengan
sensor ke laptop
3. Mengunggah program yang telah dibuat
4. Menaruh botol dalam posisi berdiri
5. Membaca dan mencatat hasil baca dari sensor yang
ditampilkan pada serial monitor
e. Hasil dan analisa
f. Kesimpulan
Dari pengujian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
ukuran pada setiap botol yang masuk dapat dibedakan dengan
menggunakan sensor infrared.

4.2 Pengujian sensor proximity dalam mengidentifikasi jenis botol


plastik
Pada tahap ini dilakukan pengujian pada sensor proximity yang berguna
untuk mengetahui jenis sampah botol apakah plastik atau bukan, yang
20
nantnya data tersebut akan digunakan sebagai penentuan apakah botol
tersebut diterima atau ditolak.
a. Tujuan
1. Untuk mengetahui jenis botol sampah yang masuk.
b. Peralatan yang dibutuhkan
1. Sensor proximity kapasitif
2. NodeMCU ESP8266
3. Laptop yang telah terinstall Arduino IDE
4. Botol plastik
c. Setting pengujian
d. Prosedur pengujian
1. Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan selama pengujian
2. Menyambungkan Arduino yang telah dirangkai dengan
sensor ke laptop
3. Mengunggah program yang telah dibuat
4. Memasukkan botol ke dalam tempat yang telah disediakan
5. Membaca dan mencatat hasil baca dari sensor yang
ditampilkan pada serial monitor.
e. Hasil dan analisa
f. Kesimpulan
Dari pengujian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
kesalahan pengidentifikasian dapat disebabkan oleh

4.3 Pengujian integrasi sensor infrared dan servo motor dalam


mengidentifikasi ukuran botol yang masuk ke penampung
Pada tahap ini dilakukan pengujian antar kedua sensor dengan servo
motor untuk membuat servo sesuai dengan ukuran botol yang akan
masuk kedalam penampung.
a. Tujuan
1. Untuk mengetahui fungsi kedua sensor dalam menentukan
jenis dan ukuran yang akan membuka servo ke dalam
penampung.
2. Untuk mengetahui kemampuan sensor dalam mengcounting
botol yang masuk.
b. Peralatan yang dibutuhkan
1. Sensor proximity
2. Sensor infrared
3. Motor servo180 derajat
21
4. NodeMCU ESP8266
5. Laptop yang telah terinstall Arduino IDE
6. Botol plastik
c. Setting pengujian
d. Prosedur pengujian
1. Menyiapkan sistem yang telah diintegrasikan
2. Mengunggah program yang telah dibuat
3. Memasukkan botol plastik
4. Mencatat hasil baca yang ditampilkan di layar monitor.
e. Hasil dan analisa
f. Kesimpulan

22
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan tahap perancangan dan pembuatan sistem yang
kemudian dilanjutkan dengan tahap pengujian dan analisa maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil identifikasi pembacaan ukuran menggunakan sensor infrared
mendapatkan tingkat akuransi sebesar
2. Hasil identifikasi pembacaan jenis botol plastik menggunakan
sensor kapasitif proximity mendapatkan tingkat akuransi sebesar .

5.2 Saran
Dari hasil proyek akhir ini masih terdapat beberapa kekurangan dan
dimungkinkan untuk pengembangan lebih lanjut. Oleh karenanya
penulis merasa perlu untuk memberi saran-saran sebagai berikut:
1. Alat dapat diberikan memori sehingga data pengamatan dapat
disimpan dan data tersebut digunakan sebagai bahan evaluasi
kedepannya.
2. Desain alat dapat dibuat lebih sederhana.

23
DAFTAR PUSTAKA

Agus Widiyarta, A. N. (2021). Efektivitas Pembayaran Suroboyo Bus


Menggunakan Sampah Botol Plastik (Studi kasus Di Rumah Kompos
Rungkut Asri). Journal of Public Administration and Local
Governance, 94.

Akmal. (2019). Lebih dekan dengan Industri 4.0. Yogyakarta: Grup


Penerbitan CV BUDI UTAMA.

Alifuddin, M. (2014). PENGEMBANGAN MESIN VENDING


DENGAN SISTEM PENGEMBALIAN MATA UANG RUPIAH. 2.

Andina, E. (2019). Analisis Perilaku Pemilahan Sampah di Kota


Surabaya. Jurnal Inspirasi, 120.

Deena Mariya, J. U. (2020). Reverse Vending Machine for Plastic Bottle


Recycling. International Journal of Computer Science Trends and
Technology (IJCST(, 65.

Faikul Umam, H. B. (2017). Motor Listrik. Malang: Media Nusa


Creative.

Kai Kit Wong, N. A. (2019). Development of Reverse Vending Machine


Using Recycled Materials and Arduino Microcontroller. International
Journal of Engineering Creativity and Innovation (IJECI), 8-14.

Nasional, S. I. (2021, 12 10). Retrieved from


https://sipsn.menlhk.go.id/sipsn/public/data/timbulan

Prio Handoko, H. H. (2018, Oktober 17). REVERSE VENDING


MACHINE PENUKARAN LIMBAH BOTOL KEMASAN PLASTIK
DENGAN TIKET SEBAGAI ALAT TUKAR MATA UANG. 2-4.

Roziq, F. (2017). Alat Penukaran Botol Plastik dengan Voucher.


Surabaya: Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.

Statistik, B. P. (2021, Januari 21). Retrieved from


https://sensus.bps.go.id/berita_resmi/detail/sp2020/5037/jumlah-
24
penduduk-jawa-timur-hasil-sensus-penduduk-2020-sp2020-sebesar-40-
67-juta-orang

25
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Gambaran Teknologi yang akan Diterapkan

Gambar 10. Desain alat secara keseluruhan

(Sumber: Penulis 2022)

26

Anda mungkin juga menyukai