Anda di halaman 1dari 25

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA N 1 Mayong


Kelas/Semester : XII / Genap
Mata Pelajaran : Bahasa Jawa
Materi Pokok : Menulis 5 paragraf Aksara Jawa menggunakan tanda baca
(pada)
Alokasi waktu : 4 x 2jp

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, procedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.3 Mengidentifikasi kaidah penulisan 3.3.1 Mencermati titi wacana, titi ukara, titi
aksara Jawa dalam lima paragraf yang tembung, titi swara,dalam lima paragraph
menggunakan tanda baca (pada) aksara jawa menggunakan tanda baca ( pada)
3.3.2 Menunjukan tanda pada dalam lima paragraf
teks berhuruf Jawa
3.3.3. Mengidentifikasi kaidah penulisan tanda
baca (pada) dalam teks berhuruf Jawa
3.3.4 Menentukan isi pokok 5 paragraf aksara jawa
3.3.5 Menentukan relevansi dengan kehidupan saat
ini
4.3 Menulis dan menyajikan lima 4.3.1 Menulis lima paragraf berhuruf Jawa yang
paragraf berhuruf Jawa yang menggunakan tanda baca (pada)
menggunakan tanda baca (pada) 4.3.2 Menyunting tulisan teman lima paragraph
teks aksara jawa
4.3.3 Menyajikan lima paragraf berhuruf Jawa yang
menggunakan tanda baca (pada)
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik dan model
problem based learning serta metode diskusi peserta didik dapat menunjukkan tanda baca
(pada) dalam lima paragraf berhuruf Jawa, dan mengidentifikasi kaidah penulisan tanda
baca (pada) dalam teks berhuruf Jawa, serta menulis dan menyajikan lima paragraf
berhuruf Jawa yang menggunakan tanda baca (pada). Peserta didik dalam praktik nyata
atau tertulis dengan rasa ingin tahu, kerjasama, tanggungjawab, disiplin selama proses
pembelajaran dan bersikap jujur serta percaya diri.
D. Materi Ajar
 Lima paragrap wacana aksara jawa
 Tanda baca (pada)
 Titi wacana,titi ukara, titi tembung, titi swara,
 Langkah – langkah menulis lima paragraph wacana beraksara jawa menggunakan
tanda baca (pada)
 Langkah- langkah menyunting lima paragraph wacana beraksara jawa yang
menggunakan tanda baca (pada)
E. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan saintifik
2. Model PBL
3. Metode : Diskusi
F. Bahan, Alat, Media dan Sumber
1. Bahan : Teks aksara Jawa yang menggunakan tanda baca (pada)
2. Alat : Laptop, LCD
3. Media : Powerpoint
4. Sumber Belajar
 Sudi yatmana, dkk. 2015. Kabeh Bisa Basa Jawa SMA/SMK/MA kelas XII.
 Sri Widiyani.dkk.2015. Trampil Basa Ndhidhik Karakter Luhur. SMA/ SMK/
MAKelas XII.
 Gandung Widaryatmo. Dkk. 2014. Prigel Basa Jawa. SMA/ SMK/ MA kelas
XII.
 Sutrisna, As. Pathining Basa Jawa
 Internet
 Kamus Basa Jawa
 Tuntunan maca lan nulis Aksara jawa kelas XII.

G. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
Sintak Model
Langkah Pembelajaran Alokasi
Deskripsi
Pembelajaran (Berbasis waktu
Problem)
Pendahuluan  Peserta didik merespon salam dari guru 10
 Bersama- sama berdoa sebelum melaksanakan menit
pembelajaran (Religius)
 Bersama – sama Menyanyikan lagu Indonesia
Raya (kegiatan Penguatan Pendidikan Karakter
nasionalisme)
 Peserta didik memeriksa kebersihan kelas,
memungut sampah,memilah dan membuang sesuai
dengan tempatnya (adiwiyata mandiri)
 Memeriksa kehadiran siswa
 Peserta didik diberi motivasi dengan mencermati
manfaat mempelajari teks aksara jawa.
 Membangun apersepsi, dengan pertanyaan
interaksi tentang aksara jawa atau asal usul aksara
jawa
 Menyampaikan garis besar cakupan/ruang lingkup
materi dalam satu KD yang akan dipelajari;
 Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik
penilaian yang akan digunakan
 Kelas dibagi menjadi 8 kelompok 65
 Guru menayangkan Ppt tentang tanda baca (pada). menit
Isi Stimulation
 Peserta didik bersama dengan teman satu
(kegiatan Inti) (simullasi/Pemb
kelompok membaca teks beraksara jawa yang di
erian
dalamnya terdapat tanda baca (pada), titi wacana,
rangsangan)
titiukara, titi tembung dan titi swara
 Peserta didik bersama teman satu kelompok
membaca buku prigel basa jawa halaman
sampai .(literasi)
Problem  Peserta didik mempertanyakan karakteristik tanda
statemen baca (pada), pengertian dan contoh titi wacana,
(pertanyaan/ide titiukara, titi tembung dan titi swara yang terdapat
ntifikasi di dalam wacana beraksara jawa(Rasa ingin
masalah) tahu,berpikir kritis)
Data collection  Peserta didik bersama dengan teman satu
(pengumpulan kelompok mengumpulkan data tentang tanda baca
data) (pada),pengertian dan contoh titi wacana, titiukara,
titi tembung dan titi swara dari berbagai sumber
 Peserta didik bersama teman satu kelompok
membaca teks beraksara jawa untuk menemukan
tanda baca (pada),titi wacana, titiukara, titi
tembung dan titi swara yang terdapat didalam teks
 Peserta didik mendiskusikan tanda baca (pada),titi
wacana, titiukara, titi tembung dan titi swara yang
terdapat dalam wacana beraksara jawa
(kolaboratif,komunikatif, kreatif,berpikir
kritis)
Data processing  Peserta didik dalam kelompok menganalisis data
(pengolahan yang telah ditemukan mengenai tanda baca (pada)
Data) titi wacana, titiukara, titi tembung dan titi swara
yang terdapat didalam teks beraksara jawa
(kolaboratif,komunikatif,kreatif,berpikir kritis)
Verification  Peserta didik menyampaikan hasil analisis yang
(pembuktian) berkaitan dengan tanda baca (pada), titi wacana,
titiukara, titi tembung dan titi swara yang terdapat
didalam teks beraksara jawa
(komunikasi, kolaborasi,kreatif, kritis)
Penutup Generalization  Bersama guru peserta didik menyimpulkan tentang 15
(menarik tanda baca (pada), titi wacana, titiukara, titi menit
kesimpulan) tembung dan titi swara yang terdapat didalam teks
beraksara jawa
(kolaboratif,komunikatif, kreatif,berpikir
kritis))
 Peserta didik diberikan pertanyaan lisan untuk
mendapatkan umpan balik sebagai acuan bahwa
peserta didik sudah memahami materi tanda baca
(pada), titi wacana, titiukara, titi tembung dan titi
swara yang terdapat didalam teks beraksara jawa
 Guru menyampaikan materi minggu depan yaitu
menganalisis isi 5 paragraf aksara jawa ,nilai-
nilai dan relevansinya dengan kehidupan saat ini
 Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan
salam

Pertemuan 2
Sintak Model
Langkah Pembelajaran Alokasi
Deskripsi
Pembelajaran (Berbasis waktu
Problem)
Pendahuluan Stimulation  Peserta didik merespon salam dari guru 10
(simullasi/Pemb  Bersama- sama berdoa sebelum melaksanakan menit
erian pembelajaran (Religius)
rangsangan)  Bersama – sama Menyanyikan lagu Indonesia
Raya (kegiatan Penguatan Pendidikan Karakter
nasionalisme)
 Peserta didik memeriksa kebersihan kelas,
memungut sampah,memilah dan membuang sesuai
dengan tempatnya (adiwiyata mandiri)
 Memeriksa kehadiran siswa
 Peserta didik diberi motivasi dengan mencermati
manfaat mempelajari teks aksara jawa.
 Membangun apersepsi, dengan pertanyaan
interaksi tentang titi wacana, titi tembung, titi
ukara lan titi swara
 Menyampaikan garis besar cakupan/ruang lingkup
materi dalam satu KD yang akan dipelajari;
 Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik
penilaian yang akan digunakan
Isi Problem  Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok 65
(kegiatan Inti) statemen  Peserta didik bersama teman satu kelompok menit
(pertanyaan/ide membaca teks 5 paragraf beraksara jawa yang
ntifikasi terdapat tanda baca (pada) dengan tujuan untuk
masalah) bisa menetukan isi pokok , nilai- nilai kemudian
menghubungkan dengan kehidupan saat ini
(Kegiatan literasi ,kritikal thingking/ berfikir
kritis)
Data collection  Peserta didik mendiskusikan isi pokok setiap
(pengumpulan paragraf dalam teks wacana aksara jawa
data)  Pesrta didik mendiskusikan nilai- nilai dan
menghubungkan nilai- nilai dengan kehidupan saat
ini (kolaborasi, kreatif, kritis)
Data processing  Peserta didik bersama teman satu kelompok
(pengolahan menganalisi isi pokok 5 paragraf beraksara jawa
Data) kemudian menentukan nilai- nilai yang terdapat
didalamnya dan dihubungkan relevansi nilai
dengan kehidupan saat ini
(colaboration, criticalthingking)
Verification  Peserta didik menyampaikan hasil diskusi tentang
(pembuktian) isi pokok 5 paragraf beraksara jawa kemudian
menentukan nilai- nilai yang terdapat didalamnya
dan dihubungkan relevansi nilai dengan kehidupan
saat ini
Penutup Generalization  Bersama dengan guru peserta didik menyimpulkan 15
(menarik isi pokok 5 paragraf beraksara jawa kemudian menit
kesimpulan) menentukan nilai- nilai yang terdapat didalamnya
dan dihubungkan relevansi nilai dengan kehidupan
saat ini.
(creative, criticalthingking)
 Peserta didik diberikan pertanyaan lisan untuk
mendapatkan umpan balik sebagai acuan bahwa
peserta didik sudah memahami materi aksara jawa
 Guru menyampaikan materi minggu depan yaitu
menulis 5 paragraf aksara jawa yang
menggunakan tanda baca (pada)
 Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan
salam

Pertemuan 3
Sintak Model
Langkah Pembelajaran
Deskripsi
Pembelajaran (Berbasis
Problem)
Pendahuluan Stimulation  Peserta didik merespon salam dari guru
(simullasi/Pember  Bersama- sama berdoa sebelum melaksanakan
ian rangsangan) pembelajaran (religius)
 Bersama – sama Menyanyikan lagu Indonesia Raya
(kegiatan Penguatan Pendidikan Karakter nasional)
 Peserta didik memeriksa kebersihan kelas, memungut
sampah,memilah dan membuang sesuai dengan
tempatnya (adiwiyata mandiri)
 Memeriksa kehadiran siswa
 Peserta didik diberi motivasi dengan mencermati
manfaat mempelajari teks aksara jawa.
 Membangun apersepsi, dengan pertanyaan interaksi
tentang tanda baca (pada)
 Menyampaikan garis besar cakupan/ruang lingkup
materi dalam satu KD yang akan dipelajari;
 Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik
penilaian yang akan digunak
Isi Problem statemen  Peserta didik secara individu membaca teks 5 paragraf
(kegiatan Inti) (pertanyaan/identi menggunakan aksara latin yang telah dipersiapkan
fikasi masalah) guru.
(Kegiatan literasi pembelajaran)
 Peserta didik diminta menulis 5 paragraf beraksara latin
menjadi 5 paragraf beraksara jawa menggunakan tanda
baca (pada)
Data collection  Peserta didik menulis 5 paragraf beraksara jawa yang
(pengumpulan didalamnya terdapat tanda baca (pada).
data)
Data processing  Peserta didik secara individu mencermati hasil
(pengolahan Data) pekerjaannya menulis 5 paragraf beraksara jawa yang
didalmnya terdapat tanda baca (pada)
(colaboration, criticalthingking)
Verification  Peserta didik menyajikan hasil tulisan yang telah dibuat
(pembuktian)
Penutup Generalization  Bersama peserta didik menyimpulkan tentang kaidah
(menarik penulisan tanda baca (pada) dalam teks berhuruf Jawa.
kesimpulan)  Peserta didik diberikan pertanyaan lisan untuk
mendapatkan umpan balik sebagai acuan bahwa peserta
didik sudah memahami materi aksara jawa
 Guru menyampaikan materi minggu depan yaitu
menyunting 5 paragraf aksara jawa yang menggunakan
tanda baca (pada)
 Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam
Pertemuan 4

Sintak Model
Langkah Pembelajaran
Deskripsi
Pembelajaran (Berbasis
Problem)
Pendahuluan Stimulation  Peserta didik merespon salam dari guru
(simullasi/Pember  Bersama- sama berdoa sebelum melaksanakan
ian rangsangan) pembelajaran (Religius)
 Bersama – sama Menyanyikan lagu Indonesia Raya
(kegiatan Penguatan Pendidikan Karakter
nasionalisme)
 Peserta didik memeriksa kebersihan kelas, memungut
sampah,memilah dan membuang sesuai dengan
tempatnya (adiwiyata mandiri)
 Memeriksa kehadiran siswa
 Peserta didik diberi motivasi dengan mencermati
manfaat mempelajari teks aksara jawa.
 Menyampaikan garis besar cakupan/ruang lingkup
materi dalam satu KD yang akan dipelajari;
 Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik
penilaian yang akan digunakan
Isi Problem statemen  Peserta didik secara individu membaca teks berhuruf
(kegiatan Inti) (pertanyaan/identi Jawa yang didalamnya terdapat tanda baca (pada) yang
fikasi masalah) telah ditulis pertemuan sebelumnya.
(Kegiatan literasi pembelajaran)
 Peserta didik secara individu menyunting kesalahan
aksara Jawa tulisan teman yang menggunakan tanda
baca (pada). (kritikal thingking/ berfikir kritis)
Data collection  Peserta didik menginfentarisir data kesalahan penulisan
(pengumpulan aksara Jawa tulisan teman.
data)
Data processing  Peserta didik secara individu mencermati hasil tulisan
(pengolahan Data) teman yang menggunakan kaidah penulisan tanda baca
(pada) dalam teks berhuruf Jawa.
(colaboration, criticalthingking)
Verification  Peserta didik menyajikan hasil tulisan yang telah
(pembuktian) disunting teman
 Peserta didik merevisi pekerjan yang telah disunting
teman, apabila ada kesalahan.(berpikir kritis)
 Peserta didik mengumpulkan pekerjaannya (Tanggung
jawab)
Penutup Generalization  Bersama peserta didik menyimpulkan tentang kaidah
(menarik penulisan tanda baca (pada) dalam teks berhuruf Jawa.
kesimpulan)  Peserta didik diberikan pertanyaan lisan untuk
mendapatkan umpan balik sebagai acuan bahwa peserta
didik sudah memahami materi aksara jawa
 Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam

H. Penilaian
1. Penilaian Sikap

a. Tekhnik penilaian: observasi, sikap religius dan sikap sosial


b. Bentuk penilaian : lembar pengamatan
c. Instrumen penilaian : Jurnal (terlampir)
2. Pengetahuan
Jenis / teknik tes : tertulis, lisan, penugasan
Bentuk tes : Uraian
Instrumen tes terlampir.
3. Ketrampilan
Teknik / bentuk penilaian : Praktik
Remidial

a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KDnya belum
tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remedial teaching (klasikal)
atau tutor sebaya atau tugas dan diakhiri dengan tes
c. Tes remedial dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial belum
mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis
Pengayaan
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
a. Siswa yang mencapai nilai N (ketuntasan) N< N (maksimum) diberikan materi masih
dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
b. Siswa yang mencapai nilai N > N (maksimum) diberikan materi melebihi cakupan KD
dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan

Tindak Lanjut

Catatan :

Mayong, Januari 2020


Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 1 Mayong Guru Mata Pelajaran Bahasa Jawa

Ngaripah, S.Pd.,M.M. Ruwisno, S.Pd


NIP.19641101198601 2 002 NIP. 19710416200501 1 007
LAMPIRAN I

B.Titi wacana, titi ukara, titi tembung, titi swara.

 Titi wacana
Titi wacana yaiku peranganing ngelmu basa kang ngrembug bab makna, surasa, teges.
Kang karembug ing titi wacana yaiku sinonim, antonym, homonym, homofon, homograf,
hiponim
1. Sinonim (tembung nunggal misah)
Jeneng : aran, asma, tetetnger
Omah; griya, dalem, sudhun
2. Antonym ( tembung kosok balen)
Gedhe- cilik, adhoh-cedhak, lanang-wadon, dhuwur- cendhek
3. Homonym (pada tulisan lan pocapane)
Ngukur = kukur- kukur
Sudhuke = lara weteng / kon nyudhuk
4. Homofon ( padha pocapane beda tulisane)
Kulup tegese anak… kulup tegese gudhangan
5. Hiponim ( tembung umum khusus)
Werna (umum)…. Abang, kuning, ijo, ireng,(khususu)
6. Homograf ( padha tulisan beda pangucap)
Cemeng tegese ireng …cemeng tegese anak kucing
Lemper tegese panganan… lemper tegese piranti kanggo ngulek
 Titi ukara
Peranganing parama sastra kang ngrembug bab ukara.
1. Ukara tanduk yaiku ukara aktip kang wasesane tembung kriya tanduk.
Tuladha :
Aku nulis aksara jawa ; Adhiku gawe layangan
2. Ukara tanggap yaiku ukara kang wasesane tembung kriya tanggap entuk ater
– ater di, ka utowo seselan in.
Tuladha : layang iki ditulis nalika bapak isih sugeng
3. Ukara camboran yaiku ukara kang dumadi saka rong klausa utawa luwih,
nanging wasesane wong siji
Tuladha : adiku juara 1 jalaran sreget sinau; senadyan pagaweane abot,
nangin aku ora ngresula
4. Ukara pakon ( ukara perintah ) ukara kang surasane ngongkon marang wong
liyo supaya nindakake pakaryan
Tuladha : tutupen lawang kuwi ! ayo podo sregep sinau !
5. Ukara pitakon ( ukara takon ) yaiku ukara kang surasane awujud pitakonan
Tuladha : mbak, asmamu sapa ?

 Titi tembung
1. Tembung lingga yaiku ngelmu bab tembung, Manut wujude tembung ing
basa jawa iku kaperang tembung lingga, tembung andhahan, tembung
rangkep, tembung camboran, lan sapiturute.
Tuladha :
- Tembung lingga : pacul, meja, buku, kursi, lsp
- Tembung andhahan : tutupan, bakulan, dipaculi, lsp
- Tembung rangkep : bola-bali, wira-wiri, ada-ada lsp
- Tembung camboran : rondha royal, semar mendhem, lsp
2. Tembung andhahan
3. Tembung rangkep
4. Tembung camboran

 Titi swara
Titi swara yaiku ngelmu bab swara utawa uni
Wedi - wedhi putu – puthu pada -- padha

PADA LAN TETENGER LIYA-LIYANE


1. Pada lan tetenger liya-liyane kang kanggo ing sastra Jawa, wujude lan jenenge kaya kang
kacetha ing ngisor iki :
a. ¥ pfluau/. pada luhur
b. ¦ pfmf-. Pada madya
c. § pfanDp\, pada andhap
d. ¦ ¡ ¦ pu/wpf. purwapada
e. ¦¢¦ mf-pf. madyapada
f. ¦£¦ wsnpf. wasanapada
g. ?0? guru (auge/auge/.) Guru (uger-uger)
h. ?afegHfeg\ (afaf.) Adeg-adeg (ada-ada)
i. .0. pfpvCk\ pada pancak
j. , pfli=s. Pada lingsa
k. . pflu=si. Pada lungsi
l. ; pfp=kt\, pada pangkat
2. Gunane pada lan tetenger liya-liyane mangkene :

a. Pada luhur , unine “mangajapa” kanggo bebukane layang kiriman ing sangarepe
satatabasa utawa adangiyahe layang saka bangsa luhur (saka dhedhuwuran,
penggedhe utawa wong tuwa). Tuladhane :
¥p[nFozsLmet\,
Pandonga slamet,

b. Pada madya, unine uga “mangajapa” trape ana ing sangarepe satatabasa utawa
adangiyahe layang kang saka sapadha-padha. Tuladhane :
¦winnÒ|ai=tkLim\,
Winantu ing taklim

c. Pada andhap, unine iya “mangajapa”, trape ing sangarepe satatabasa utawa
adangiyahe layang kang saka andhahan (utawa saka wong enom). Tuladhane:
§ai=k=semBhsumu=kem\,
Ingkang sembah sumungkem.

d. Purwapada, unine “becik” trape ing bebukane layang tembang ing sangarepe
pupuh kapisan. Tuladhane :
¦¡¦naenTgvC/ri=kt,[m=okbubukni=tulis\krjnJ
=glxtN,ai=gihp]jfWrwti,wen=aizucpBilih,ngripvJ=apu
vJ|=,k=jumen_![rnF`,ma%]buArimu/#i,ajujulukMa%]bu%fMb
¦waut$]i!rnt,………
(Sekar Sinom. Serat Abimanyu kerem – M. Soekir)
Nahen ta gancaring kata, mangka bebukaning tulis, karajan Jenggalaretna, inggih
praja Dwarawati, wenang ingucap bilih, nagari panjang apunjung, kang jumeneng
Narendra, maha Prabu Arimurti, ajejuluk maha Prabu Padmanaba .....

e. Madyapada, unine mandrawa, tegese “adoh, tangeh “, maksude isih adoh utawa
isih tangeh tamate buku utawa carita iku. Trape ing wekasane pupuh manawa
arep ganti pupuh liya, kayata ing wekasane pupuh sinom ing ngisor iki arep ganti
pupuh Pucung.
……………ru=sitTi=rrsnHiki,[fnKckupPmucu=zi=p]lmPit¦¢
¦bbPi=[wolu,am/n$=%nÕ|sunu,y$=f!vJy,nlik[nmtirgi,kyk=wusM|niai=wiwaj/w¦aiyaiku,
[nor[b
fnu=glLku,…………..
.................rungsiting rerasan iki, den kacakup pamucunging pralampita. Bab ping
wolu, amarna sang Pandhusunu, ya sang Dananjaya, nalikane mati ragi, kaya
kang muni ing Wiwahajarwa. Iya iku, nora beda nunggal laku, .......

f. Wasana pada, unine “iti” tegese “tamat” trape ing wekasaning carita kang
sinawung ing tembang . Tuladhane :
¦telsSiPnurtTir,ssibes/pi=szls\AkfKli[wonTaunF
l\ttgunsW[r=nt,[m=ossQwinF|svCy,wukusu=s=k=a[tom
P,yAlLhk=luwihwikn\[aobh[aosikKi=kwul¦£¦
(Wulangreh tembang Girisa – Sri Pakubuwana IV)
Telasing panuratira, sasi Besar ping sangalas, Akad kaliwon taun Dal, Tata guna
swareng nata (1735), mangsastha windu Sancaya, wuku Sungsang kang atampa,
ya Allah kang luwih wikan, obah osiking kawula.

g. Guru utawa “uger-uger”, trape ing : sajroning layang kiriman ing sangarepe
purwabasa, dadi sawise satatabasa utawa adangiyah. Tuladhane :
?0?ssmPunNipunHi=k=kf-punik,nuwunWi[yosSipun\ ……….
Sasampunipun ingkang kadya punika, nuwun wiyosipun, ......
Ing wiwitane layang carita, layang dongeng lan sapanunggalane kang ora
sinawung ing tembang. Tuladhane :

?0?anrtuXmubzet\autusSnNimBlLidukunK=wisMisuwu/pinTe/.bx=
dukunWi[sown\ …………
Ana ratu lemu banget , utusan nimbali dhukun kang wis misuwur pinter . Bareng
dhukun wis sowan ………

h. Adeg-adeg utawa ada-ada, trape ing bebukaning ukara , kayata :


?llraikupnul[kKluwihgmP=srnpvJg,tinimB=srnt[tomB.
Lelara iku panulake luwih gampang sarana ;panjaga, tinimbang sarana tetamba.

i. Pada pancak, trape ana ing :


Panutuping carita gancaran, mratandhani yen critane wis tamat. Tuladhane :
?lifi=[fo[z=m=[k[n;ajzinmr=spdpd.0.
Liding dongeng mangkene : aja ngina marang sapadha-padha.

j. Panutuping wasanabasa ing layang kiriman, kayata :


?wsnkwulvuwunWewhai=swbP[zsÒ|.0.
Wasana kawula nyuwun wewahing sawab pangestu.
Manawa papane isih ana, pada pancak kena katulis nganti sekebake larikan.
Perlu dielingi perangane layang kiriman cara Jawa, yaiku : satatabasa
(adangiyah), 2 purwabasa, 3. surasa basa, 4 wasanabasa, 5 titimangsa, 6
peprenahan, 7, tandha tangan.
k. Pada lingsa, gunane dienggo misah gatraning gatraning ukara. Yen ing wekasane
gatra kang pancene kudu mawa pada lingsa wis ana pangkon, pangkon iku dadi
lelirune pada lingsa. Tuladhane
?[w=oauripHikukufugemi,nsTitilnZtiati.
Wong urip iku kudu gemi, nastiti lan ngati-ati.
?ajfh[wn\munD[kHork[jn\
Aja dahwen, mundhak ora kajen.
l. Pada lungsi, kanggone ana ing wekasaning ukara, dadi dienggo misah ukara.
Manawa ing wekasane ukara ana pangkon, dadine pada lungsi mung kari
muwuhi pada lingsa utawa pada siji. Tuladhane :
?c=k]imM[nN%]buw#ugunu=mr=*qrwis®|m=[k[n;pn[sSHpk=zu=ku
lLipn[sSgeni.a[khaenFi[w=oln=k[ro[w=ow[fon\,
?pmBt=[z*qrwis®|;pnsSi=atik=zu=kulLipnsSi=geni.mesQiluwih
a[kh[w=ow[fon\,sbb\snjnW|ju[fFln=,mnw[aorwni
berjuang kufufia=gepW[fon\,
Cangkrimane Prabu Watugunung marang Bathara Wisnu mengakene : “Panase apa
kang ngungkuli panasing geni?. Akeh endi wong lanang karo wong wadon?”.
Pambatange Bathara Wisnu : “Panasing ati kang ngungkuli panasing geni. Mesthi
luwih akeh wong wadon. Sabab, sanajan wujude lanang, manawa ora wani
“berjuang” kudu dianggep wadon.”

3. Pada pangkat, gunane werna-werna, kayata :


a. Kanggo ngapit-apit angka Jawa
b. Kanggo ngelet-eleti kandhane pangripta karo tembung / ukara kang ditirokake
dening pangripta, kayata :
?mr=wi*isn,f$mukm][tlkH[km=[k[n;gbusBklÑ|meX
m\wtuaitemÑ|mmB=,mnwai=sunZnTik[s/ornÓ|mwnSirm.
Marang Wibisana, Dasamuka mratelakake mangkene: “gabus bakal kumelem,
watu item kumambang, manawa ingsun nganti kasoran lumawan si Rama”

c. Ing saburine tembung “yaiku” utawa “kayata”, manawa sawise tembung iku
banjur mratelakake bab utawa barang luwih saka loro. Tuladhane :
?%nDwcch[a;5,yaiku;yudiSQir,*im,A/ju!,!kulln°[fw.
Pandhawa cacahe 5, yaiku : Yudhisthira, Bhima, Arjuna, Nakula, lan Sadewa.
?g/w[nA/ju!a[kh,kyt;[fwi$umBf],[fwi$i]knDi,[fwiUlu%ilnLiyliy[n’.
Garwane Arjuna akeh , kayata : Dewi Sumbadra, Dewi Srikandhi, Dewi Ulupi lan
liya-liyane.

d. Ing saburine tembung “mangkene”, kayata :


?[ay=znFikm=[k[n;auldaulumu/kbzet\[ynMznSrn
c=kemLnF|bu/[r,aikupipinD[nNpr[kox[pT/o.
Eyang ngendika mangkene:”Ula dhahulu murka banget, yen mangan sarana
cangkem lan dubure, iku pepindhane para koreptor

e. Kanggo ngelet-eleti tembung utawa bab karo katrangane , supaya gampang


dingerteni dingreteni maksude. Tuladhane :
?ngripunFik=kEkAfifspu/w.Ekmr=swiji,Afi;linuwih,fs;spuluh,pu/w;wiwtTn\,
Nagari pundi kang kaeka adi dasa purwa. Eka marang sawiji, adi : linuwih, dasa :
sapuluh, purwa : wiwitan.

f. Ing wekasaning gatraning tembang, Manawa tembung ing wiwitaning gatra


candhake, pancene (mathuke) kudu dumunung ana ing wekasaning gatra iku.
Tuladhane pada pangkat kang dumunung ing wekasane gatra kaping VIII ing
tembang Sinom ing ngisor iki :
¦waut$]i!rnt,mi[yosSiniw[k=fsih,aX=ghdmP/kevCn,
pintikHi=[so[sot-fi,
pepkH[nD/k=n=kil\ sfyamrikelu,
k=mu=giW=b-nT[rnF`,
put]p[zrnFipti;a[nomRf-[n°omBllvC|/ri=p]j¦
(Serat Abimanyu Kerem – M. Soekir)
Wau ta Sri Naranata, miyos siniwakeng dasih, alenggah dhampar kencana,
pinatik ing sesotyadi, pepak andher kang nangkil, sadaya amarikelu, kang
munggwing byantarendra, putra Pangeran Dipati : anom Radyan Samba
lelancuring praja.

LAMPIRAN II
PENILAIAN SIKAP
Penilaian kompetensi sikap

1) Sikap yang menjadi focus penilaian adalah sikap jujur, disiplin, tanggung jawab,
kerjasama dan Kepedulian.
2) Untuk sikap akan dilihat peserta didik yang memiliki sikap yang sangat positif terhadap
kelima sikap diatas, dan hasilnya akan dicatat dalam jurnal sebagai berikut;
3) Hasil penilaian sikap dalam jurnal akan direkap dalam satu semester dan diserahkan ke
walikelas, untuk dipertimbangkan dalam penilaian sikap dalam rapot (menunjang
penilaian sikap dari guru PAI dan guru PKN)

Ketentuan
 1= Jika peserta didik sangat kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera
dalam Indikator
 2= Jika peserta didik kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam
Indikator
 3= Jika peserta didik sangat mulai konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera
dalam Indikator
 4= Jika peserta didik konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam
Indikator
 5= Jika peserta didik selalu konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam
Indikator

Format Penilaian
Nilai jumlah skor x 100
25

Nilai A jika 90-100


Nilai B jika 80-89
Nilai C jika 70-79

N Nama Disiplin Kerjasama Kepedulia Tanggung Kejujuran Jumla Nilai


o n Jawab h Skor
Penilaian Pengetahuan
Indikator Teknik
Bentuk
Pencapaian Penilai Instrumen
Penilaian
Kompetensi an
Mencermati Tes 1. Tulisen ing aksara jawa!
titisastra, titi ukara, tertulis  Wedi, wedhi, tutuk, thuthuk
Uraian
titi  Tuwa, enom, adoh, cedhak
tembung ,titiwacan
a lan titi swara  Klambine, tembange, plesiran
Kunci
wefi,wedi,tutuk\,ququk\
tuw,ae[nom\,a[foh,cedk\
kLmBi[n,temB=[a,pLesirn\

Menemukan pokok Tes Uraian ?semin/ bs jw?


isi yang tertulis
terkandung dalam ?$si O[koTbe/ wizi aku [mlu semin/ bs jw. semin/ aiku figel/
teks aksara jawa ai= Uni [p/+

sits\ AhmfFhl[noY g-k/t. ai= semin/ ksebutHku ketemu


kvCku.jene[z Arip+ Hriafi. [d[w [a saiki se[kolh an ai=
[a[sHmH Elis[b[toY m-k/t. [d[w[a tek ai= semin/ k[ro UsMn\.
2. Apa irah- irahan wacan ing dhuwur!

Kunci
Seminar basa jawa
Menemukan pokok Tes Uraian 3. Tulisen pokok isine wacan ing dhuwur!
isi yang tertulis
terkandung dalam Kunci
teks aksara jawa
Sasi agustus wingi dianakake seminar basa jawa ing
universitas ahmad dahlan yogyakarta.

Menulis teks Tes 4. Tulisen ing aksara jawa


aksara jawa tertulis Sawise seminar rampung, Aku omong omongan
Uraian
sedela karo Arif lan Usman.Sawise lulus SMA, Arif
bakal nerusake kuliyah ing Universitas
Indonesia.Dene Usman kepengin nerusake kuliyah
ing Universitas Erlangga, Surabaya. Aku kepengin
nerusake kuliyah ing Universitas Diponegara.

Kunci

?swi[s semin/ rmPu=, Aku [ao[mo= [ao[mozneS[fl k[ro


Arip+Ln\ UsMn\. swi[s lulu[sH[sHmH, Arip+ bklNerus[k
kuliyh ai= Unip+e/sits\ I[nFo[nsiy. [f[n UsMnKe[p[znNerus[k
kuliyh ai= Uni[p+/sits\ E/l=g, $urby. Aku aug c]it menw aku
kepizinNerus[k kuliyh ai= Uni[p+rsitsFi[ponegr.

Tes 5. Tulisen ing aksara latin!


tertulis ? Arip+ Hriafi aiku [bo ch si= pinTe/. wiwitSk [a [sH[mP ,
Membaca teks Uraian
aksara jawa [d[w[a ffi juwr kels\.
? Or k]s wekTu cepetBzet\. wyh aug wi[sSo[r. Aku, Arip+\ ln\
UsMn Hxp Pd mulih.
Kunci
Arif Ariadi iku bocah sing pinter. Wiwit SMP,
dheweke dadi juara kelas.
Ora krasa wektu cepet banget. Wayah uga wis sore.
Aku, Arif,lan Usman arep padha mulih.
Kunci Jawaban
Pedoman Penskoran penilaian pengetahuan
Skor maksimal 5( jumlah soal ) x 20 (skor maksimal ) = 100
Soal nomor 1

Aspek Tingkat Skor


Siswa menjawab dengan benar dan sangat baik AB 20
Siswa menjawab benar dan baik B 15
Siswa menjawab benar dan sedang S 10
Siswa menjawab kurang benar K 5
SKOR MAKSIMAL 20

Soal nomor 2

Aspek Tingkat Skor


Siswa menjawab dengan benar dan sangat baik AB 20
Siswa menjawab benar dan baik B 15
Siswa menjawab benar dan sedang S 10
Siswa menjawab kurang benar K 5
SKOR MAKSIMAL 20

Soal nomor 3

Aspek Tingkat Skor


Siswa menjawab dengan benar dan sangat baik AB 20
Siswa menjawab benar dan baik B 15
Siswa menjawab benar dan sedang S 10
Siswa menjawab kurang benar K 5
SKOR MAKSIMAL 20
Soal nomor 4

Aspek Tingkat Skor

Siswa menjawab dengan benar dan sangat baik AB 20

Siswa menjawab benar dan baik B 15

Siswa menjawab benar dan sedang S 10

Siswa menjawab kurang benar K 5

SKOR MAKSIMAL 20

Soal nomor 5

Aspek Tingkat Skor

Siswa menjawab dengan benar dan sangat baik AB 20


Siswa menjawab benar dan baik B 15

Siswa menjawab benar dan sedang S 10

Siswa menjawab kurang benar K 5

SKOR MAKSIMAL 20

Penilaian Ketrampilan (Proyek)

Indikator Pencapaian
Teknik Penilaian Bentuk Penilaian Instrumen
Kompetensi
Menulis dan menyajikan Tes tertulis Produk Alih aksarakna
teks berhuruf Jawa lima (menulis aksara wacan ing ngisor
paragraf yang jawa) migunakake aksara
menggunakan jawa!
tanda baca (pada).

”KUMBAKARNA GUGUR”

Kumbakarna ditimbali dening Prabu Dasamuka kinen madeg senapati ngrabaseng


prajurit Pancawati, andhahane Prabu Rama. Rangu-rangu atine awit dheweke ngerti jalarane
Prabu Ramawijaya ngebroi Ngalengka. Ora liya amarga srakahe Prabu Dasamukangrebut
garwane Prabu Rama, ya Dewi Sinta. Tumindake pun kakang pancen nalisir saka bebener.
Ananging menawa ngelingi bumi Ngalengka, bumi wutah getihe sing bosah-baseh uga para
kawula sing nandhang sengsara dadi kurban paprangan, tuwuh tekad sing mkantar-kantar
jroning wardaya kanggo bela negarane. Dewi Kiswani, garwane Kumbakarna ora kuwawa
ngumpet tumetesing waspa nalika dipamiti lan diutus nyepakake ageman warna seta.
“kakngmas, kula sampun kecalan anak-anak kula Kumbawaswani tuwin Kumba-Kumba.
Kula boten purun kecalan paduka, Kangmas!” ature kebak sungkawa marang Raden
Kumbakarna. “Yayi, pati urip iku ing astane Kang Akarya Jagad, yen pun kakang tiwas ing
rananggana. Ateges iku pepesthen kang ora bisa diselaki. Ananging yen kakang selak saka
jejibahan iki marang bumi Ngalengka sing wis menehi panguripan? Mula sanadyan nganti
oncating nyawa tetep kudu dakbelani!” Sawise krungu ngendikane garwane iku Dewi
Kiswani tinarbuka atine lan ngutabake kanthi lega lila. Bala wanara prajurite Prabu Rama
kuwalahan nampani tandange Kumbakarna kang ngedab-edabi. Sanadyang mangkono ora
padha gisrig, saya akeh sing ngrubut. Ana sing nyathek, nyokot mlah uga mancat ngrangsang
sirah. Kurban saya akeh, nganti keprungu bendhe tinabuh aweh tetenger supaya padha
mundur. Sawijining satriya marani Raden Kumbakarna. “Yayi Wibisana!” pambengoke
Kumbakarna bareng ngerti satriya iku jebul rayine. “Kakang” kakang adhi iku rerangkulan
kebak rasa sedhih. Wibisana tinudhung dening Dasamuka sesawise babaregan karo
Kumbakarna elik-elik supaya ora meruhi tumindak angkara murkane kaknge sing saya
ngambra-ambra. Ora dinyana kepethuk ing madyaning palagan. “Sangertos kula kakang
Kumbakarna tansah mbelani dhareng kautaman. Kenging menapa sakpunika kakang madeg
dados senapati mbelani Prabu Dasamuka ingkang ateges mbelani kamurkan?” ature Wibisana.
“Dadi kaya ngono pangiramu marang pun kakang? Aku maju ing palagan iki amarga
nglungguhi darmaning satriya kang kudu bela negara. Perkara tumindake Prabu Dasamuka
iku dudu tanggung jawabku. Nanging rusake negara ngalengka, aku ora bisa nrimakake!”
Wibisana ndheprok nyuwun pangapura awit wis duwe pandakwa ala. “Wis.. wis dhi ora dadi
apa. Lha kowe dhewe kok ana kene larahe kepriye?” pitakone kumbakarna. Wibisana
nyritakake yen sawise ditudhung Dasamuka banjur nyuwita marang Prabu Rama. “Boten
ateges kula cidra dhateng nagari Ngalengka, kakang. Nanging kula kedah netepi darmaning
satriya ingkang tansah mbela dhateng sinten ingkang leres!” ature Wibisana. Kakarone krasa
nggrentes atine kudu adhep-adhepan minangka mungsuh. “Jagad Dewa Bathara wis dadi
garising Jawata kita kudu kaya ngene. Kowe ora luput, Dhi! Antepana dharmamu kaya dene
aku netepi dharmaku! Aturana supaya ngayunake yudaku, kareben perkerene enggal
rampung!” wibisana nyawang kakange kanthi trenyuh, atur sembah nuli mungkur.
Kumbakarna klakon adhep-adhepan karo Prabu Rama. Durung kober senapati Ngalengka iku
ngrangsek, kedhisiksan panahe Rama wola-wali mutung tangane banjur siskile. Saengga kari
sirah lan gembung. Ewa semana ora luntur tekade Kumbakarna gawe pepati seakeh-akehe.
Dumadakan sanjatane Prabu Rama panah Gunawijaya, ngrampungi krodhane Kumbakarna.
Kumbakarna gugur. (Panjebar Semangat 16/2005)

Kriteria penilaian

Aspek Tingkat Skor

Ketepatan penulisan benar dan sangat baik,rapi,tepat waktu,kesalahan Sangat 91-100


maksimal 10 aksara sempurna

Ketepatan penulisan benar dan baik,rapi,tepat waktu kesalahan Sempurna 81-90


maksimal 15 aksara
Ketepatan penulisan benar dan sedang,kurang rapi,tepat waktu Cukup 71-80
kesalahan maksimal 20 aksara sempurna
Ketepatan penulisan kurang benar,kurang rapi,tidak tepat waktu Kurang 70
kesalahan diatas 20 aksara sempurna

SKOR MAKSIMAL 100

No Nama Ketepatan Kerapian Tepat waktu Nilai


penulisan pengumpulan

Penyuntingan

Indikator pencapaian Teknik penilaian Bentuk penilaian Instrumen


kompetensi
Menyunting 5 Tes tertulis Uraian Ijolna garapanmu
paragraf aksara jawa marang kanca
yang mengandung samejamu, banjur
tanda baca (pada) besuten!Sawise
dibesut balekna
kanthi menehi
pamrayoga !

Kriteria Penilaian Penyuntingan


Aspek Tingkat Skor

Ketepatan penulisan benar dan sangat baik,rapi,kesalahan maksimal 10 Sangat 91-100


aksara sempurna

Ketepatan penulisan benar dan baik,rapi, kesalahan maksimal 15 aksara Sempurn 81-90
a

Ketepatan penulisan benar dan sedang,kurang rapi, kesalahan maksimal Cukup 71-80
20 aksara sempurna

Ketepatan penulisan kurang benar,kurang rapi, kesalahan diatas 20 Kurang 70


aksara sempurna

SKOR MAKSIMAL 100

No Nama Ketepatan Kerapain Nilai


penulisan
Penilain Praktik

Indikator pencapaian Teknik penilaian Bentuk penilaian Instrumen


kompetensi
Menyajikan 5 Tes praktik Demonstrasi / Wacakna wacan 5
paragraf aksara jawa penampilan paragraf aksara
yang mengandung jawa kang kogawe
tanda baca (pada) ing ngarep kelas!

No Nama Lafal jelas Intonasi Ekspresi Nada tepat Nilai


tepat
Kriteria Penilaian Praktik

Aspek Tingkat Skor

Peserta didik menyampaikan dengan benar dan sangat baik (lafal jelas, Sangat 91-100
intonasi tepat, ekspresi sangat baik, dan nada tepat/memenuhi keempat sempurna
unsur)

Peserta didik menyampaikan dengan benar dan baik (memenuhi ketiga Sempurn 81-90
unsur yang tepat, salah satu ada yang kurang) a

Peserta didik menjawab dengan benar dan sedang (jika hanya dua unsure Cukup 71-80
yang tepat,dua yang lain salah) sempurna

Peserta didik menjawab kurang benar (jika yang tepat hanya 1 unsur, tiga Kurang 70
unsure lain kurang tepat) sempurna

SKOR MAKSIMAL 100

Penilaian Aspek Sikap


Wacanen pethikan artikel ing ngisor iki kanthi premati! Tulisen panemumu ngenani
isine pethikan artikel iku ing salembar kertas!
Kudu Laras Karo Basane
Sekolah kuwi satemene mung mrenahake bae yen ana sing kurang nalika panganggone
basa jawa kurang bener. Nanging, saiki kluwarga jawa akeh sing ora nggatekake maneh
marang ajine basa jawa. Mula panganggone basa jawa ing kulawarga sajak ora
dipredulekake. Apa maneh yen nulis basa jawa nganggo aksara latin.
Kleru apa bener ora digatekake dening masarakat, sing penting muni, bisa diucapake,
dilesanake. Kamangka basa lesan lan basa tulis kuwi beda kahanane, ora mung prekara
paramasastrane bae, nanging uga bab panganggone ejaan utawa aksara. Saiki apa ana sing
padha nggape yen antara ejaan a (upamane kanggo tembung tela) karo o (telo); lara-loro;
cara-coro.

Kriteria penilaian aspek sikap

Aspek Tingkat Skor

Siswa mendeskripsikan pendapatnya dengan sangat jelas,sangat


terperinci,menggunakan kosakata yang sangat efektif,sangat menguasai
AB 91-100
tatabahasa,kaidah penulisan kata dan ejaan.Pekerjaan siswa terbaca,bersih
dan rapi

Siswa mendeskripsikan pendapatnya dengan jelas,terperinci,menggunakan


kosakata yang efektif,menguasai tatabahasa,kaidah penulisan kata dan B 81-90
ejaan.Pekerjaan siswa terbaca,bersih tapi tidak rapi

Siswa mendeskripsikan pendapatnya dengan kurang jelas,kurang S 71-80


terperinci,tidak menggunakan kosakata yang efektif,kurang menguasai
tatabahasa,kaidah penulisan kata dan ejaan.Pekerjaan siswa terbaca,tidak
bersih dan tidakrapi

Siswa mendeskripsikan pendapatnya tidak jelas,tidak terperinci,tidak


memahami isi,tidak menguasai tatabahasa, kaidah penulisan kata dan K 70
ejaan.Pekerjaan siswa terbaca,tidak bersih dan tidak rapi

SKOR MAKSIMAL 100

Anda mungkin juga menyukai