Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat-Nya Program
Kerja Pelayanan Keluarga Berencana Rumah Sakit Umum Daerah dr. Abdoer Rahem Kabupaten
Situbondo dapat selesai disusun.
Program Kerja Pelayanan Keluarga Berencana ini di susun sebagai arahan untuk rencana
kegiatan selama tahun 2022. Program kerja ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan
Keluarga Berencana di Rumah Sakit Daerah dr. Abdoer Rahem Kabupaten Situbondo.
Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tinginya kepada Tim
Penyusun dan semua pihak yang telah mernbantu penyusunan Program Kerja Pelayanan Keluaga
Berencana Rumah Sakit Umum Daerah dr. Abdoer Rahem Kabupaten Situbondo ini.
TIM PENYUSUN
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I DEFINISI 1
BAB II RUANG LINGKLUP 2
BAB III TATA LAKSANA 3
BAB IV DOKUMENTASI 8
ii
LAMPIRAN :
PERATURAN D1REKTUR RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH dr. ABDOER RAHEM
KABUPATEN SITUBONDO NOMOR : 445/50
TAHUN 2022 TENTANG AKSES DAN
KESINAMBUNGAN PELAYANAN D1
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr.
ABDOER RAHEM KABUPATEN
SITUBONDO
BAB I
DEFINISI
Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) adalah seorang dokter, sesuai dengan
kewenangan klinisnya terkait penyakit pasien, memberikan asuhan medis lengkap (paket) kepada
satu pasien dengan satu patologi/penyakit, dari awal sampai akhir perawatan di rumah sakit, baik
pada pelayanan rawat jalan atau rawat inap. Asuhan medis lengkap artinya melakukan asesmen
medis sampai dengan implementasi rencana tindak lanjutnya sesuai kebutuhan.
Pasien dengan lebih satu penyakit dikelola oleh lebih dari satu DPJP sesuai kewenangan
klinisnya, dalam pola asuhan secara tim atau terintegrasi, maka harus ada DPJP Utama. Contoh:
pasien dengan Diabetes Militus, Katarak dan Stroke, dikelola oleh lebih dari satu DPJP : Dokter
Spesialis Dalam, Dokter Spesialis Mata, dan Dokter Spesialis Syaraf.
DPJP Utama adalah bila pasien dikelola oleh lebih dari satu DPJP, maka asuhan medis
tersebut dilakukan secara terintegrasi dan secara tim diketuai oleh seorang DPJP Utama. Peran
DPJP Utama adalah sebagai koordinator pengelolaan asuhan medis bagi pasien, dengan tugas
menjaga terlaksananya asuhan medis komprehensif - terpadu - efektif, demi keselamatan pasien
melalui komunikasi efektif dengan membangun sinergisme dan mencegah duplikasi serta
mendorong penyesuaian pendapat (adjustment) antar anggota / DPJP, mengarahkan agar tindakan
masing - masing DPJP bersifat kontributif (bukan intervensi).
1 . DPJP bertugas mengelola rangkaian asuhan medis seorang pasien sesuai standar pelayanan
medis/profesi antara lain anamnase, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang
medis/pemeriksaan lain, untuk penegakan diagnosis, selanjutnya perencanaan dan
pemberian terapi serta tindakan medis, pelaksanaan tindak lanjut/fo//ow-up /evaluasi
asuhan medis, sampai dengan rehabilitasi. Selain itu melakukan konsultasi sesuai
kebutuhan/indikasi, baik untuk pendapat atau rawat bersama.
2 . DPJP harus membuat rencana pelayanan, dimuat dalam berkas rekam medis. Rencana
pelayanan lengkap adalah memuat segala asuhan aspek medis yang akan diberikan,
termasuk pemeriksaan, konsultasi, rehabilitasi pasien dan sebagainya.
3 . DPJP wajib memberikan penjelasan secara jelas dan benar kepada pasien dan keluarga
tentang rencana dan hasil pelayanan, pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk
terjadinya kejadian yang diharapkan ataupun tidak diharapkan.
4 . DPJP wajib memberikan edukasi/pendidikan kepada pasien tentang kewajibannya, terhadap
rumah sakit dan bila diperlukan dibantu oleh staf dokter/perawat/staf administrasi. Hal-hal
yang menjadi kewajiban pasien adalah:
a. Memberi informasi yang jelas, benar, dan jujur
b . Mengetahui kewajibannya dan tanggung jawab pasien dan keluarga
c. Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti
d . Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan
e. Mematuhi intruksi dan menghormati peraturan rumah sakit
f. Memperlihatkan sikap toleransi dan tenggang rasa
g . Mematuhi kebijakan finansial yang disepakati
Pendidikan kepada pasien atau keluarganya diberikan dalam bentuk secara lisan dan
kemudian DPJP mencatat dalam berkas rekam medis bahwa DPJP sudah memberikan
penjelasan.
1. Kebijakan Pelayanan Pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Bendan Setiap pasien yang
dirawat harus memiliki seorang DPJP yaitu Dokter Penanggung Jawab Pelayanan yang
merawat pasien tersebut dan memberikan asuhan medis sesuai dengan SOP DPJP. Bila
pasien dirawat bersama oleh beberapa dokter dari berbagai disiplin ilmu harus segera
ditunjuk seorang DPJP utama dan satu atau lebih DPJP tambahan sesuai dengan bidang
penyakit yang menangani pasien tersebut. Penentuan DPJP harus dilakukan sejak pertama
pasien masuk rumah sakit baik dari IGD maupun poliklinik.
2. Klarifikasi DPJP di Ruang Perawatan
Apabila dari IGD maupun poliklinik DPJP belum ditentukan, maka petugas ruangan
diwajibkan segera melakukan klarifikasi tentang siapa DPJP pasien tersebut, termasuk
melakukan klarifikasi DPJP utama dan DPJP tambahan bila pasien sejak awal telah dirawat
bersama oleh beberapa dokter sesuai dengan bidang terkait yang menangani pasien tersebut.
3. Penentuan DPJP Pasien Baru di masing-masing SMF (Staf Medis Fungsional)
Kebijakan penentuan dan pengaturan DPJP di masing-masing SMF / Sub SMF diatur
berdasarkan aturan sebagai berikut :
a . Jadwal konsulen jaga.
Konsulen jaga pada hari itu secara otomatis menjadi DPJP bagi pasien baru, kecuali
pasien rujukan yang ditujukan langsung kepada salah seorang konsulen atau pasien
memilih dokter sesuai keinginan pasien.
b . Surat Rujukan langsung kepada salah satu dokter spesialis terkait. Dokter spesialis yang
dituju otomatis menjadi DPJP pasien yang dimaksud, kecuali bila dokter tersebut
berhalangan karena sesuatu hal, maka pelimpahan DPJP beralih kepada konsulen jaga
pada hari itu atas persetujuan pasien.
c . Atas permintaan pasien / keluarga
Pasien dan keluarga berhak meminta salah seorang dokter sebagai DPJP. Apabila ada
relefansinya dengan bidang spesialis dokter yang bersangkutan. Bila tidak ada
relefansinya, hendaknya diberikan penjelasan dan diberikan alternatif DPJP lain sesuai
dengan SPO yang berlaku. Penjelasan sebaiknya dilakukan oleh dokter tersebut dan
dilimpahkan kepada dokter lain yang lebih berkompeten dalam bidangnya.
d . Hasil rapat Komite Medik pada kasus tertentu
Pada kasus yang sangat kompleks atau jarang, penentuan DPJP / DPJP utama dapat
ditentukan berdasarkan rapat Komite Medik.
4. Pola Operasional DPJP Rawat Bersama
Seorang DPJP hanya memberikan pelayanan di bidang kompetensi dan keahliannya saja.
Bila ditemukan penyakit yang memerlukan penanganan disiplin profesi lain harus
dikonsulkan dan ditunjuk DPJP tambahan sesuai kebutuhan.
Ditetapkan di : SITUBONDO
Direktur
RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo